You are on page 1of 3

Puasa dan Kesabaran

‫الَّس َالُم َع َلْيُك ْم َو َر ْح َم ُة ِهللا َو َبَر َكاُتُه‬

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat ilahi Rabbi, atas karunia-Nya kita bisa sama-
sama berkumpul dalam rangka thalabulilmi, mencari ilmu. Serta kita bisa bersilaturahim,
bertatap muka di majlis yang mulia ini dalam kadaan aman fi amanillah, sehat wal afiat. Mudah-
mudaham setiap derap langkah bisa membuahkan pahala bagi kita semua, bisa menjadi
penghapus dosa dan pengangkat derajat di hadapan llah Swt.

Bulan Ramadhan disebut juga Syahrush Shabr, bulan kesabaran. Tema "Puasa dan Kesabaran"
ini relevan dengan sebutan tersebut dan bisa dipakai Ceramah Ramadhan untuk malam ke-8.

Suatu hari, seorang perempuan berkulit hitam datang menghadap Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam. "Aku menderita penyakit ayan (epilepsi), ketika sakitku kambuh aku tak sadar hingga
melepas pakaianku dan terbukalah auratku" kata perempuan itu, "Doakanlah untukku agar Allah
Menyembuhkannya."

"Jika engkau mau, engkau bersabar dan bagimu surga" jawab Rasulullah, "tetapi jika engkau
mau, aku akan mendoakanmu agar Allah Menyembuhkanmu."

"Aku pilih bersabar" jawab perempuan itu mantap, "Maka doakanlah aku agar auratku tidak
tersingkap ketika penyakitku kambuh." Maka Nabi mendoakannya dan perempuan itu pun
kemudian menjadi ahli surga.

Saudara-saudaraku,
Demikianlah salah satu contoh sabar dan bagaimana ia mengantarkan seseorang menuju surga.
Kita, yang diuji tidak lebih berat dari perempuan berkulit hitam tersebut, mampukah memiliki
kesabaran selevel dengannya, atau justru kita gemar mengeluh dan berputus asa dari rahmat-
Nya?

‫ِإَّنَم ا ُيَو َّفى الَّصاِبُروَن َأْج َر ُهْم ِبَغْيِر ِح َس اٍب‬


Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa
batas. (QS. Az-Zumar : 10)

Kini kita berada di bulan Ramadhan yang disebut juga dengan syahrus shabr, bulan kesabaran.
Dikatakan demikian karena pada bulan ini umat Islam dilatih untuk bersabar melalui ibadah
puasa. Menahan lapar adalah latihan sabar. Menahan dahaga adalah latihan sabar. Menahan
untuk tidak berhubungan suami istri di siang hari adalah latihan sabar. Menahan agar tidak
marah adalah latihan sabar. Menahan untuk tidak mengumpat adalah latihan sabar.

Puasa itu setengah sabar (HR. Tirmidzi)


‫َو الَّص ْو ُم ِنْص ُف الَّصْبِر‬
Maka di bulan kesabaran ini, kita perlu melatih dan mengasah tingkat kesabaran kita. Islam
mengajarkan bahwa sabar itu ada pada tiga hal:

Pertama, sabar dalam ketaatan


Artinya seorang mukmin harus sabar menjalankan perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala
meskipun perintah itu berat dan dibenci oleh nafsunya. Seorang mukmin harus tetap taat pada
hal-hal yang telah diwajibkan baginya meskipun banyak hal yang merintangi; mulai dari
kemalasan dan faktor intern lain sampai dengan cemoohan orang, kebencian musuh Islam, dan
faktor ekstern lainnya.

‫َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن َآَم ُنوا اْسَتِع يُنوا ِبالَّصْبِر َو الَّص اَل ِة ِإَّن َهَّللا َم َع الَّصاِبِريَن‬
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu,
sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar. (QS. Al-Baqarah : 153)

Kedua, sabar dalam meninggalkan larangan


Adakalanya orang sabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah, tetapi ia tidak sabar dalam
meninggalkan larangan. Shalat dijalankan tetapi judi juga tidak bisa ditinggalkan. Puasa
dilakukan tetapi ghibah tetap jalan. Sehingga ada istilah prokem STMJ, Sholat Terus Maksiat
Jalan.

Kesabaran juga harus diimplementasikan dalam meninggalkan kemaksiatan dan larangan-


larangan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Orang yang mampu meninggalkan kemaksiatan, khususnya
kemaksiatan emosional, seperti marah, disebut oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
sebagai orang yang kuat, secara hakiki. Sebab ia telah mampu bersabar atas apa yang dilarang
Allah Subhanahu wa Ta'ala.

‫ ِإَّنَم ا الَّش ِد يُد اَّلِذ ى َيْمِلُك َنْفَس ُه ِع ْنَد اْلَغ َضِب‬، ‫َلْيَس الَّش ِد يُد ِبالُّص َر َع ِة‬
Orang yang kuat bukanlah orang yang bisa mengalahkan lawannya, tetapi orang yang kuat
adalah orang yang mampu menguasai dirinya ketika marah (Muttafaq 'alaih)

Ketiga, sabar dalam musibah


Inilah makna sabar yang sudah banyak dimaklumi oleh kebanyakan orang. Meskipun, seringkali
orang-orang keliru menggunakan istilah sabar. Yaitu saat seseorang mendapatkan kesulitan lalu
ia pasrah tanpa berusaha menghilangkan kesulitan itu atau mencari solusinya dikatakan sabar.
Padahal, sabar dalam Islam bersifat proaktif dan progresif, ia tidak statis tetapi telah didahului
atau bersamaan dengan ikhtiar maksimal dan upaya untuk senantiasa mencari solusi atas
problematika yang dihadapinya. Saat semua upaya telah dilakukan, saat ikhtiar mencapai batas
maksimal, maka saat itulah sabar bertemu dengan tawakal. Ia menyerahkan kepada Allah. Dan
sebab itu Allah akan mengampuni dosa-dosanya.

‫َم ا ُيِص يُب اْلُم ْس ِلَم ِم ْن َنَصٍب َو َال َو َصٍب َو َال َهٍّم َو َال ُح ْز ٍن َو َال َأًذ ى َو َال‬
‫ ِإَّال َك َّفَر ُهَّللا ِبَها ِم ْن َخ َطاَياُه‬، ‫َغ ٍّم َح َّتى الَّش ْو َك ِة ُيَش اُك َها‬
Segala sesuatu yang menimpa seorang muslim, baik berupa rasa letih, sakit, gelisah, sedih,
gangguan, gundah-gulana, maupun duri yang mengenainya (adalah ujian baginya). Dengan
ujian itu, Allah mengampuni dosa-dosanya. (Muttafaq 'alaih)

Semoga di bulan Ramadhan yang juga dikenal sebagai bulan kesabaran ini kita mampu melatih
kesabaran kita dan dikuatkan kesabaran kita oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.

You might also like