You are on page 1of 10

BAB II

PEMBAHASAN

A.OBJEK WISATA WADUK KEDUNG OMBO


1. TOPIK : Ekosistem Waduk Kedung Ombo
2. TUJUAN :
a. Mengidentifikasi komponen penyusun ekosistem waduk Kedung Ombo
b. Mengidentifikasi biota yang terdapat pada ekosistem Waduk Kedung Ombo
c. Mengidentifikasi macam vegetasi yang ada disekitar Waduk Kedung Ombo
d. Mengetahui manfaat Waduk Kedung Ombo bagi kehidupan makhluk hidup

3. DASAR TEORI
Pada tahun 1985 pemerintah merencanakan membangun waduk baru di untuk
pembangkit tenaga listrik berkekuatan 22,5 megawatt dan dapat menampung air untuk
kebutuhan 70 hektar sawah disekitarnya. Waduk ini dinamakan Waduk Kedung Ombo.
Pembangunan Waduk Kedung Ombo ini dibiayai USD 156 juta dari Bank Dunia, USD 25,2 juta
dari Bank Exim Jepang, dan APBN, dimulai tahun 1985 sampai dengan tahun 1989. Waduk
mulai diairi pada 14 Januari 1989. Menenggelamkan 37 desa, 7 kecamatan di 3 kabupaten,
yaitu Sragen, Boyolali, Grobogan. Sebanyak 5268 keluarga kehilangan tanahnya akibat
pembangunan waduk ini.
Setelah Waduk Kedung Ombo digenangi air banyak masyarakat yang berprofesi
sebagai nelayan dan petani karamba jaring apung. Perkembangan masyarakat dalam
pemanfaatan umber daya ikan dengan usaha kegiatan penangkapan dan jumlah nelayan
bertambah.
Kedung Ombo merupakan waduk serba guna yang berfungsi sebagai pembangkit
tenaga listrik, irigasi, pengendali banjir, perikanan budidaya dan perikanan tangkap,
periwisata. Terletak di 3 kabupaten yaitu Boyolali, Grobogan, sragen, Provinsi Jawa Tengah
dengan luas maksimum 4950 ha dan kedalaman rata-rata 12,8 m.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan banyak sekali komunitas plankton yang ada
pada ekosistem perairan tersebut sehingga memungkinkan juga untuk kehidupan bagi biota-
biota yang ada di dalamnya. Selain itu Waduk Kedung Ombo ini juga merupakan ekosistem
perairan dengan tingkat kesuburan eutropik-hipertropik.

4. ALAT DAN BAHAN :


a. Alat tulis
b. Buku tulis
c. Termometer
d. Ph stick
e. Higromoter
f. Media elektronik
g. Gelas
5. LANGKAH KERJA :
a. Kunjungilah Waduk Kedung Ombo Sragen
b. Amati lingkungan biotik dan abiotik waduk dan kesitarnya
c. Identifikasikan tumbuhan dan hewan yang ada pada waduk dan sekitarnya
d. Dokumentasikan semua hasil pengamatan dan identifikasi
e. Carilah informasi tentang manfaat waduk tersebut bagi kehidupan makhuk
hidup
f. Diskusikan hasil-hasil identifikasi, dokumentasikan, dan informasi yang telah
diperoleh dengan teman kalian satu kelompok
g. Kemudian buatlah laporan hasil study out door

6. TABEL PENGAMATAN

Faktor Abiotik
PH 7
Suhu 29oC
Kelembaban 69%
Faktor Biotik
Tumbuhan / vegetasi Ketepeng, talok, beringin, rumput-
rumputan, teh-tehan
Hewan Capung, sapi, ikan

B. SITUS SANGIRAN
1. DASAR TEORI
Situs Sangiran merupakan sebuah kawasan situs prasejarah yabg mengandung
temuan fosil manusia, fosil binatang, fosil tumbuhan dan artefak yang cukup
melimpah. Kawasan ini merupakan museum alam baik laboraturium Sejarah,
Geografi, Geologi maupun Biologi yang berasal dari lapisan-lapisan tanah sejak
zaman pleistosen sampai sekarang, yang memperlihatkan interaksi kehidupan
manusia dengan lingkungannya.
Oleh karena itu Situs Sangiran dianggap sebagai salah satu dari “Situs Kunci”
oleh UNESCO yang dapat memberikan gambaran dan pemahaman tentang proses
evolusi manusia, budaya dan lingkungannya selama 2 juta tahun tanpa terputus. Hal
ini dibuktikan pemberian rekomendasi penetapan sebagai “The Sangiran Early Man
Site” pada tahun 1996.
2. TUJUAN
Bertujuan agar para peserta didik mendapatkan wawasan yang lebih lengkap dan
luas dengan belajar langsung ke lapangan. Oleh karena itu hal-hal yang harus
dilakukan antara lain :
a. Mencari data tentang berbagai macam fosil yang ditemukan di situs Sangiran
yang meliputi fosil manusia purba, fosil binatang purba, fosil binatang laut dan air
tawar
b. Mengidentifikasi batuan seperti batu kalsedon, batu meteor, dll
c. Mengidentifikasi berbagai artefak batu
d. Menganalisa lokasi penemuan benda-benda purbakala di Situs Sangiran
e. Mencari hubungan antara struktur batuan yang ada di lokasi dengan penemuan
fosil maupun penemuan artefak
f. Mencari faktor-faktor yang bisa merusak situs dan memberikan usul maupun
saran dalam rangka pelestarian Situs Sangiran
g. Mangamati kegiatan ekonomi yang ada di Objek sangiran kemudiam buat
laporan pengamatan
h. Mengamati kegiatan sosial ekonomi yang ada objek Kedung Ombo kemudian
buat laporan

3. HASIL PENGAMATAN
1. Berbagai macam fosil yang ditemukan di Situs Sangiran
Fosil Gajah Purba
Terdiri dari tiga jenis yaitu, Mastodon, Stogodon, Elephas. Usianya 1
juta – 200000 tahun yang lalu.
Fosil Buaya Purba
Terdiri dari dua jenis yaitu, Crocodylus dan Gavialis. Usianya mencapai
1,8 juta tahun yang lalu.
Hewan Bertanduk di Sangiran
Terdiri dari kerbau purba, rusa purba, dan benteng purba. Usianya 700
ribu tahun yang lalu.
Flora Fauna Sangiran
Meliputi fosil badak, harimau, babi, dan katu/pohon. Usianya 500 ribu
tahun yang lalu.
Homo Erectus
Kehidupan Homo erectus periode 500 ribu tahun yang lalu hidup di
lingkungan hutan terbuka. Aktifitas berburu dan meramu, membuat
alat batu.
Fosil Kuda Sungai/ Kuda Nil
Terdiri dari dua jenis, yaitu Hipopotamus, dan Hexapotamus. Usianya
1,2 juta tahun yang lalu.
2. Mengidentifikasi batuan
Kalsedon
Kuarsit
Tuff kersikan
Gamping kersikan
Andesit kersikan
Fosil kayu
3. Mengidentifikasi berbagai artefak batu
Artefak batu
Terdiri dari dua macam, yaitu:
 Alat batu non massif
Ukurannya kecil dan tipis. Jenisnya sepih, bilah, dan serut.
 Alat batu massif
Ukuranya besar dan tebal. Jenisnya Kapak Perimbas, Kapak Genggam,
dan Bola Batu.
4. Lokasi penemuan benda-benda purbakala di Situs Sangiran
Luas 56 km2 di Kabupaten Sragen (Kecamatan Kli Jambe, Kecamatan Gemolong, dan
Kecamatan Plupuh) dan Kabupaten Karang Anyar (Kecamatan Gondang Rejo).
5. Hubungan antara struktur batuan yang ada di lokasi dengan penemuan fosil
maupun penemuan artefak.
Struktur Stratigravi tanah di Sangiran digunakan sebagai salah satu metode untuk
mengetahui usia fosil dengan menggunakan lapisan tanah tempat temuan fosil.
Formasi Kalibem : 2,4 juta tahun yang lalu di lingkungan laut.
Formasi Pujanngan : 1,8 juta tahun yang lalu di lingkungan rawa.
Formasi Kabuh : 0,73 juta tahun yang lalu di lingkungan hutan terbuka.
Formasi Notopuro : 0,25 juta tahun yang lalu di lingkungan padang
sabana.
6. Factor-faktor yang bisa merusak Situs dan memberikan usul maupun saran dalam
rangka pelestarian Situs Sangiran
Faktor manusia itu sendiri
Manusia hanya memberlakukan sebagai peninggalan
Penambangan dan penggalian liar yang merusak
Kurang pemahaman
Menjual tanpa ijin peninggalan
7. Kegiatan social ekonomi yang ada di objek sangiran
Pernak-pernik dari batu khas Sangiran
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Di waduk Kedung Ombo kita dapat mengetahui ekosistem apa saja yang ada di sana.
Selain itu pengamatan yang kita lakukan di sana, dapat melatih kepekaan kita terhadap
lingkungan sekitar.

Di museum purbakala Sangiran, kita dapat mengetahui fosil-fosil purbakala yang


dapat ditemukan di Indonesia dan mengklasifikasinya.

Di waduk Kedung Ombo dan museum purbakala Sangiran dapat dijadikan sebagai
tempat untuk mendirikan sektor-sektor perekonomian yang dapat menopang kehidupan
warga sekitar. Contoh kegiatan ekonomi yang ada di objek kedung ombo adalah rumah
makan. Sedangkan yang ada di museum purbakala Sangiran adalah toko souvenir.

B. SARAN

Semoga study outdoor selanjutnya lebih menarik.


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Belajar adalah keharusan bagi semua orang di dunia. Dari anak-anak sampai
orang lanjut usia harus belajar di semua aspek belajar. Belajar dapat dilakukan
dimana saja kapan saja dan dengan cara apa saja. Bagi usia remaja seperti anak SMA
tidak boleh hanya belajar di lingkungan sekolah saja melainkan harus belajar di luar
sekolah, dengan begitu pola pikir mereka akan lebih terasah dengan baik dan juga
agar dapat lebih memiliki lingkungan luar. Belajar di luar sekolah dapat dilakukan di
museum ataupun di tempat-tempat yang dapat digunakan untuk belajar.
Study out door adalah kegiatan belajar di luar lingkungan sekolah. Study out
door dapat dilakukan di mana saja. Setiap sekolah biasanya memasukkan kegiatan
out door di dalam program kerja sekolah yang dilakukan setiap tahun. Tidak
terkecuali SMA N 11 Yogyakarta.
Sebuah tempat yang berada di alam luar dapat sangat bermanfaat bagi anak-
anak untuk belajar. Salah satunya adalah sebuah waduk. Waduk adalah tempat
seperti danau tetapi dibuat oleh manusia atau disengaja dibuat oleh manusia untuk
tujuan tertentu.
Selain waduk ada juga museum. Museum dapat berisi barang-barang yang
sangat bersejarah. Barang bersejarah adalah barang yang langka ataupun barang
yang unik karena hanya ada 1 di seluruh dunia. Salah satu museum adalah museum
barang-barang fosil dan artefak purbakala.

B. TUJUAN
Study out door ini bertujuan untuk sebagai berikut.
1. Agar murid SMA 11 Yogyakarta lebih berwawasan luas
2. Agar murid SMA 11 Yogyakarta
Lampiran
Waduk Kedung Ombo
Sangiran
LAPORAN
STUDY OUTDOOR
Disusun oleh :

Atikah Kusumastuti (06)


Elin Prawestu (14)
Pratiwi Hidayaningrum (25)
Putri Hanan Riyanta (26)
Ratih Ishmawati (28)
Talitha Paramasatya Parluhutan (30)

Kelas : XE

SMA N 11 YOGYAKARTA
2012/2013

You might also like