You are on page 1of 5

Jaringan Komunikasi Dalam Organisai,

Menciptakan Komunikasi Berbahasa, Dengan Baik


Communication networks in organizations, creating communication,speaking
a
Tia Lusi Olinda
Mahasiswi Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Semarang
Jl. Kedungmundu Raya No 18 Semarang, Email: tialusiolinda@gmail,com
b
Yustinah
Dosen Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Semarang
Jl. Kedungmundu Raya No 18 Semarang, Email: yustinah@unimus.ac.id
ABSTRAK
Jaringan komunikasi merupakan faktor penting dalam meningkatkan kinerja pegawai dalam
sebuah organisasi. Studi ini bertujuan untuk menggambarkan faktor-faktor jaringan
komunikasi yang berperan dalam meningkatkan kinerja pegawai. Metode yang digunakan
dalam studi ini adalah analisis literatur yang mencakup artikel ilmiah dan penelitian terkait
komunikasi efektif dan kinerja pegawai. Temuan dari studi literatur ini menunjukkan bahwa
faktor-faktor seperti komunikasi terbuka, jelas, dan saling terbuka antara atasan dan
bawahan, penggunaan media komunikasi yang tepat, keterlibatan aktif dalam komunikasi, dan
kemampuan mendengarkan dengan empati dapat berkontribusi dalam meningkatkan kinerja
pegawai. Implikasi dari temuan ini adalah pentingnya memperhatikan dan meningkatkan
komunikasi efektif di dalam organisasi untuk mencapai kinerja pegawai yang optimal.
Kata kunci: Jaringan Komunikasi, Kinerja Pegawai, Organisasi

ABSTRACT
Communication networks are an important factor in improving staff performance in an
organization. The study aims to describe the factors of communication networks that play a
role in improving staff performance. The method used in the study is a literary analysis that
includes scientific articles and research related to effective communication and the
performance of staff. The findings of this literary study show that factors such as open, clear,
and open communication between superiors and subordinates, the proper use of
communication media, active engagement in communication, and the ability to listen with
empathy can contribute to improving employee performance.
Keywords: Communications Network, Officer Performance, Organization

PENDAHULUAN
Laswell (2019) menyatakan bahwa komunikasi, juga disebut komunikasi, adalah proses
menyampaikan pesan dari satu orang ke orang lain melalui saluran yang efektif. Komunikasi
terdiri dari dua bagian komunikasi verbal, yang terdiri dari kata-kata atau tulisan, dan
komunikasi nonverbal, yang terdiri dari isyarat gerak tubuh yang dapat diamati dan dipahami
oleh orang lain. Salah satu bagian penting dari keberhasilan perusahaan atau organisasi adalah

ARTIKEL BAHASA INDONESIA 1


cara komunikasi yang efektif antara pimpinan dan karyawan bawahan untuk meningkatkan
kinerja. Jika terjadi konflik dalam perusahaan atau organisasi, para pemimpin harus
memastikan bahwa komunikasi berfungsi dengan baik di semua struktur organisasi, termasuk
komunikasi ke bawah, ke atas, dan horizontal.
Komunikasi efektif adalah proses penyampaian pesan yang efektif yang mencapai
tujuan komunikasi dengan jelas dan tepat serta mampu menghasilkan pemahaman yang baik
antara pengirim dan penerima. Komunikasi efektif juga melibatkan penggunaan bahasa yang
teliti dan aktif serta penyampaian informasi dengan cara yang terstruktur, dipilih dengan tepat,
dan disesuaikan dengan audiens yang dituju. Komunikasi yang efektif membantu orang
memahami satu sama lain, menghindari kesalahpahaman, dan membangun hubungan yang
baik antara anggota organisasi atau antara mereka sendiri. Laut Sudresti (2018) mengatakan
bahwa individu yang berpartisipasi secara aktif dalam merencanakan, melaksanakan, dan
mengarahkan pencapaian tujuan organisasi adalah komponen utama organisasi. Karena bakat,
kerja, kreativitas, dan peran mereka, sumber daya manusia dianggap sebagai kunci
keberhasilan organisasi.
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan penulis adalah studi literatur. juga disebut tinjauan
literatur atau review literatur, adalah suatu pendekatan penelitian yang melibatkan
pengumpulan, evaluasi, dan sintesis data dari literatur yang berkaitan dengan topik penelitian.
Tujuan utama dari studi literatur adalah untuk memperoleh pemahaman dan analisis penelitian
dan ide-ide sebelumnya dalam bidang yang dibahas. Sumber-sumber ini dapat berupa jurnal,
artikel, buku, tesis, laporan penelitian, dan sumber lain yang diakui yang berkaitan dengan
topik penelitian yang dimaksud. Studi literatur biasanya digunakan sebagai langkah awal dalam
penelitian untuk membangun landasan teori yang kuat, menemukan celah pengetahuan, dan
merumuskan pertanyaan penelitian yang spesifik
HASIL PENELITIAN
Kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang perlu dikembangkan dalam proses
pembelajaran adalah kemampuan yang terkait dengan peningkatan kinerja dan produktivitas
organisasi. Kemampuan SDM yang lebih baik akan meningkatkan kinerja organisasi dan
mengurangi biaya produksi yang tidak perlu. Menurut teori ini, investasi pada pengembangan
kemampuan SDM seperti pelatihan dan pendidikan akan menghasilkan manfaat jangka
panjang bagi organisasi.
PEMBAHASAN
1. JARINGAN KOMUNIKASI
Menurut De Vito (2017), jaringan komunikasi adalah saluran yang digunakan untuk
meneruskan pesan dari satu orang ke orang lain dalam organisasi. Jaringan organisasi ini
berbeda besar dan strukturnya pada masing-masing organisasi, dan biasanya disesuaikan
dengan kepentingan dan tujuan organisasi tersebut. Secara umum jaringan komunikasi dapat
dibedakan atas dua bagian yaitu: 1) jaringan komunikasi Formal dan 2) jaringan komunikasi
Informal. Dengan kata lain hubungan yang terjadi dalam organisasi dapat terjadi secara formal
dan informal.

ARTIKEL BAHASA INDONESIA 2


Gambar 1.1 Komunikasi Efektif
2. Komunikasi Kebawah Meningkatkan Kinerja Pegawai.
Komunikasi kebawah, juga disebut sebagai (Downward communication), terjadi ketika
atasan atau manajemen organisasi berkomunikasi dengan bawahan atau anggota tim. Tujuan
utama komunikasi kebawah adalah untuk memberikan arahan yang jelas, memastikan semua
orang mengerti, dan mengatur tugas dan pekerjaan yang harus dilakukan. Komunikasi antara
atasan dan bawahan dapat dilakukan melalui berbagai saluran, seperti rapat tim, memo, email,
instruksi tertulis, dan komunikasi langsung. Komunikasi kebawah sangat penting untuk
memastikan informasi yang disampaikan atasan dapat diterima dan dipahami.
Pesan dapat dikirim melalui rapat tim, memo, email, instruksi tertulis, atau komunikasi
langsung. Komunikasi kebawah yang efektif memerlukan keterbukaan dan transparansi antara
atasan dan bawahan. Atasan harus berani menjelaskan keputusan, kebijakan, dan prosedur
kepada staf mereka. Mendengarkan dan menghargai kritik, Atasan harus mendengarkan dengan
penuh perhatian dan menghargai kritik dari bawahan mereka. Ini membangun kepercayaan dan
mengurangi ketidak pastian di antara karyawan. Ini menciptakan lingkungan di mana karyawan
terlibat secara aktif dan meningkatkan semangat mereka. Umpan balik yang konstruktif Untuk
komunikasi kebawah yang efektif, atasan harus memberikan umpan balik yang konstruktif
kepada bawahan mereka. Umpan balik harus memberikan evaluasi kinerja yang jelas dan saran
untuk membantu karyawan berkembang. Komunikasi yang bebas
Pengaplikasian komunikasi ke bawah, atau (Downward Communication), adalah
proses mengirim informasi, instruksi, kebijakan, atau umpan balik dari manajemen tingkat atas
ke karyawan tingkat bawah dalam suatu organisasi. Komunikasi ke bawah berperan penting
dalam meningkatkan keefektifan kinerja pegawai dengan memberikan arahan yang jelas,
memperkuat komitmen, dan membangun pemahaman yang baik. Komunikasi tujuan dan
strategi, Manajemen dapat mengkomunikasikan tugas, tanggung jawab, tenggat waktu, dan
harapan kualitas kepada karyawan. Dengan memastikan pemahaman yang jelas, karyawan
dapat melaksanakan tugas dengan lebih efektif. Umpan balik kinerja, Manajemen dapat
memberikan umpan balik yang jelas dan terarah kepada karyawan tentang kinerja mereka.
Manajemen dapat menggunakan komunikasi ke bawah untuk menyampaikan peluang
pengembangan karyawan, seperti pelatihan, workshop, atau program pengembangan
keterampilan. Ini membantu karyawan merasa didukung dalam pengembangan karir mereka
dan meningkatkan motivasi serta keefektifan kinerja mereka.
3. Komunikasi Keatas Memberikan Informasi Yang Relevan.
Komunikasi keatas (Upward Communication) adalah aliran komunikasi yang terjadi
dari bawahan atau anggota tim ke atasan atau manajemen organisasi. Dalam komunikasi keatas,
bawahan atau anggota tim menyampaikan informasi, masukan, saran, laporan kinerja, dan
pertanyaan kepada atasan atau manajemen. Tujuan utama komunikasi keatas adalah untuk

ARTIKEL BAHASA INDONESIA 3


memberikan informasi yang relevan kepada atasan, memperoleh umpan balik, membagikan
masukan atau pendapat, menyampaikan laporan kinerja, serta mendapatkan arahan atau
keputusan dari atasan. Melalui komunikasi keatas, bawahan memiliki kesempatan untuk
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, memberikan masukan yang berharga,
menyampaikan kekhawatiran, serta melaporkan kemajuan atau tantangan yang dihadapi dalam
pekerjaan mereka. Komunikasi keatas dapat dilakukan melalui berbagai saluran, seperti
pertemuan satu lawan satu, sesi diskusi kelompok, surat atau memo, email, formulir evaluasi,
atau melalui sistem komunikasi internal yang disediakan oleh organisasi. Pentingnya
komunikasi keatas adalah untuk memastikan bahwa suara, perspektif, dan informasi dari
bawahan didengar dan diperhatikan oleh atasan, sehingga memungkinkan kolaborasi yang
lebih baik, pengambilan keputusan yang lebih informasi, serta peningkatan hubungan antara
atasan dan bawahan. Komunikasi keatas yang efektif melibatkan kemampuan untuk
menyampaikan pesan dengan jelas dan terperinci, mendengarkan dengan penuh perhatian,
memberikan umpan balik yang konstruktif, merespons secara tepat waktu, serta membuka
saluran komunikasi yang terbuka untuk menerima masukan dan pertanyaan dari bawahan.
Secara keseluruhan, komunikasi keatas memainkan peran penting dalam memungkinkan
bawahan untuk berkontribusi, berbagi informasi yang relevan, dan berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan, sehingga membangun lingkungan kerja yang kolaboratif dan
mendukung pencapaian tujuan organisasi secara efektif.
4. Komunikasi Horizontal Untuk Mencapai Tujuan Bersama.
Horizontal adalah jenis komunikasi yang terjadi antara anggota tim atau individu
padatingkatan yang sama dalam struktur organisasi tanpa hubungan atasan-bawahan.
Komunikasi horizontal memungkinkan anggota tim atau individu saling berinteraksi, bertukar
informasi, berbagi pengalaman, berkoordinasi, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama. Tujuan utama komunikasi horizontal adalah untuk meningkatkan koordinasi,
kolaborasi, dan efisiensi dalam pelaksanaan tugas serta pekerjaan tim. Melalui komunikasi
horizontal, anggota tim dapat berbagi pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya, serta
mempe Untuk mendorong tim untuk berkomunikasi secara terbuka adalah penting dalam
komunikasi horizontal.
5. Kinerja Pegawai.
Pentingnya kinerja yang optimal dalam sebuah organisasi atau perusahaan dan bagaimana
pengembangan SDM dan gaya komunikasi yang efektif dapat membantu meningkatkan kinerja
pegawai. Peran komunikasi internal dalam memelihara hubungan antara pegawai atau
hubungan antara pegawai dengan pimpinan, serta pengaruh komunikasi internal terhadap
kinerja dan disiplin kerja terhadap kinerja. Dengan demikian, terdapat beberapa faktor yang
memengaruhi kinerja pegawai seperti kemampuan SDM, gaya komunikasi yang efektif, dan
komunikasi internal yang baik. Peningkatan kinerja pegawai dapat dicapai dengan
memperhatikan faktor-faktor komunikasi kebawah , keatas dan horizontal komunikasi serta
mengembangkan sumber daya manusia secara terus-menerus. (Indriani, 2022).
KESIMPULAN
Organisasi harus memperhatikan dan memfasilitasi komunikasi ke atas, ke bawah, dan
horizontal untuk meningkatkan komunikasi dan kinerja pegawai. Dengan menerapkan
komunikasi yang baik di setiap sisi ini, organisasi dapat menciptakan budaya kerja yang

ARTIKEL BAHASA INDONESIA 4


berkolaborasi, meningkatkan motivasi karyawan, dan mencapai tujuan organisasi dengan lebih
efisien. Komunikasi ke atas, juga disebut komunikasi ke atas, adalah aliran komunikasi dari
bawahan ke atasan. Ini penting karena memungkinkan pegawai untuk menyampaikan
informasi, masukan, dan saran kepada atasan mereka. Dengan komunikasi yang baik, pegawai
merasa didengar dan terlibat dalam pengambilan keputusan, yang membuat mereka lebih
termotivasi dan memberikan kontribusi yang lebih besar. Komunikasi ke bawah, juga dikenal
sebagai "komunikasi ke bawah", adalah cara berbicara dari atasan ke bawahan. Atasan dapat
menyampaikan tujuan, harapan, arahan, dan umpan balik kepada bawahan melalui komunikasi
kebawah yang efektif
Dalam manajemen sumber daya manusia, proses pembelajaran berpusat pada
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan pegawai. Komunikasi efektif sangat penting
untuk proses pembelajaran ini. Manajer dapat memberikan pelatihan yang relevan,
menyampaikan harapan, dan memberikan umpan balik konstruktif melalui komunikasi yang
efektif. Salah satu faktor penting dalam meningkatkan kinerja karyawan dalam suatu organisasi
adalah komunikasi yang efektif, yang memungkinkan karyawan untuk memahami kebutuhan
pengembangan mereka, belajar dari pengalaman mereka, dan beradaptasi dengan perubahan,
DAFTAR PUSTAKA
Wilantari, N., & Seriadi, S. (2021). Pola Komunikasi Organisasi Kemahasiswaan Dalam Penerapan Ajaran
Wacika Parisudha Vidya Samhita: Jurnal Penelitian Agama, 62-75.

Fidderman Gori, et. al., Pola Komunikasi Organisasi Dalam Meningkatkan Kinerja Kepala Desa Marao
Kecamatan Ulunoyo Kabupaten Nias Selatan. Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, Volume 5 No 2, (2020),
117-118.

Dhita Prasanti. (2018). “Penggunaan Media Komunikasi Bagi Remaja Perempuan Dalam Pencarian
Informasi Kesehatan”. Jurnal Lontar Vol.6 No 1. Hal.13- 21

Gumelar, R. G., & Prasetya, T. I. (2021). Pengaruh gaya komunikasi pimpinan dan pemberdayaansumber daya
manusia terhadap kinerja pegawai Diskominfo kota Serang. Jurnal Manajemen Komunikasi, 6(1),
107.

Indriani, W. (2022). Analisis Komunikasi Organisasi Antara Pimpinan Dan Bawahan Dalam
Meningkatkan Kinerja Karyawan Di Pt. Tasma Puja Kabupaten Kampar.

Mirna Sari, Herman Sjaharuddin, N. R. (2018). Pengaruh Komunikasi Internal Dan Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Pegawai Pada Kantor Pemerintah Kota Makasar. Jurnal Organisasi Dan Manajemen, 13(2),
99–118.

Mustaqim, A. (2018). Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Kerja Dan Komunikasi Terhadap Kinerja
Pegawai Pada Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan Kabupaten Karawang. Jurnal Manajemen
& Bisnis Kreatif, 4(1), 90–105.

Polii, K. J., Warouw, D. M. D., & Kalesaran, E. R. (2019). Peranan Komunikasi Organisasi Dalam
Meningkatkan Motivasi Kerja Anggota Pers Mahasiswa “ACTA DIURNA” Ilmu Komunikasi Fispol
Unsrat Manado. Acta Diurna Komunikasi, 1(3), 1–13.

ARTIKEL BAHASA INDONESIA 5

You might also like