Professional Documents
Culture Documents
MATEMATIKA TINGKAT
LANJUT
UNTUK SMA/MA KELAS XI
BAB 6
𝑋 𝑋
𝑂 𝑂
𝑔 𝑥
𝑓 𝑥 =
ℎ 𝑥
Dengan g(x) dan h(x) adalah fungsi polinom dan h(x) ≠ 0
!"#$ "#&
Sebagai contoh 𝑓 𝑥 = , 𝑥 ≠ −1 dan 𝑓 𝑥 = merupakan fungsi rasional.
"%$ " !%'"%!
Asimtot atau pembatas kurva adalah suatu garis lurus yang didekati oleh kurva lengkung
dengan jarak semakin lama semakin kecil mendekati nol di jauh tak terhingga. Asimtot juga
dapat diartikan dengan sebuah garis lurus yang sangat dekat dengan kurva lengkung di titik
jauh tak terhingga. Terdapat tiga jenis asimtot, yaitu sebagai berikut.
1. Asimtot datar adalah garis tersebut sejajar dengan sumbu X.
2. Asimtot tegak adalah garis tersebut sejajar dengan sumbu Y.
3. Asimtot miring adalah garis tersebut tidak sejajar dengan sumbu X dan dengan sumbu Y.
Grafik fungsi rasional diperlihatkan pada gambar di bawah:
𝑌 𝑌
𝑋 𝑋
𝑂 𝑂
y = −1 −1
x = −2 x=2
x=2
(i) (ii)
Pada gambar (i) garis x = 2 disebut asimtot tegak dan y = –1 disebut asimtot datar.
Sementara itu, pada gambar (ii) garis x = –2 dan x = 2 disebut asimtot tegak, sedangkan
y = 0 disebut asimtot datar.
Fungsi Akar atau Fungsi Irasional
𝑌
Bentuk fungsi irasional adalah f(x) = g(x) di mana g(x) > 0. Gambar di
samping merupakan beberapa contoh grafik fungsi irasional.
Cara menentukan domain dan range fungsi irasional adalah sebagai y= 𝑥
berikut.
𝑋
(i) Bentuk f(x) = g(x) 𝑂
-(/) 𝑎
(i) Bentuk f(x) = y= 𝑎 − 𝑥 !
,(/)
-(/)
Daerah asal (domain) = 𝐷, = 𝑥 1,(/) ≥ 0, h(x) ≠ 0, 𝑥 ∈ 𝑹 .
𝑋
−𝑎 𝑂
Contoh
'"
Tentukan daerah asal dari fungsi 𝑓 𝑥 = .
" !%"#(
Jawab:
'"
𝑓 𝑥 =
" !%"#(
Jelas penyebut tidak boleh sama dengan nol dan harus positif sehingga:
𝑥! + 𝑥 − 6
𝑥+3 𝑥−2 >0 + − +
−3 2
𝑥 = −3 atau 𝑥 = 2
Jadi, daerah asal fungsi adalah 𝐷) = 𝑥 |𝑥 < −3 atau 𝑥 > 2, 𝑥 ∈ 𝑹 .
Fungsi Nilai Mutlak
M(x) = 𝑥
atau 𝑎
𝑥, jika 𝑥 ≥ 0
𝑀 𝑥 =:
−𝑥, jika 𝑥 < 0 𝑋
−𝑎 𝑂 𝑎
𝑌
A. Fungsi ganjil
𝑦
Suatu fungsi y = f(x) adalah fungsi y = f(x)
−𝑦
B. Fungsi genap 𝑦
Fungsi piecewise adalah fungsi yang didefinisikan oleh beberapa subfungsi, dengan
asumsi setiap subfungsi berlaku pada interval tertentu domain fungsi utama.
2𝑥 − 1, untuk 𝑥 ≥ 2
𝑓 𝑥 =:
𝑥 + 4, untuk 𝑥 < 2
Tampak bahwa f(x) = 2x − 1 jika x ≥ 2 dan f(x) = x + 4 jika sebaliknya. Jadi, nilai x
yang dipilih akan menentukan rumus fungsi mana yang akan digunakan. Jika kita
pilih x = 4, maka haruslah f(4) = 2(4) – 1 = 7 karena 4 ≥ 2.
6.2 Fungsi Eksponensial dan Fungsi Logaritma
Fungsi eksponensial yang sederhana adalah f(x) = 𝑎 " atau y = 𝑎 " . Jika kurva fungsi
y = 𝑎 " digambar pada diagram Cartesius, maka:
i. kurvanya akan monoton turun jika 0 < a < 1,
ii. kurvanya monoton naik jika a > 1,
iii. memotong sumbu Y di titik (0, 1), dan
iv. sumbu X sebagai asimtot.
A. Fungsi f(x) = 𝒂𝒙 , untuk a > 1
Contoh 𝑌
samping. 2
𝑋
−3 − 2 −1 O 1 2 3
• Jika 𝑥 → − ∞, maka 𝑥 → 0.
B. Fungsi f(x) = 𝒂𝒙 , untuk 0 < a < 1
Contoh 𝑌
$ "
Lukislah grafik fungsi g(x) = .
!
8
Jawab:
7
x … −3 −2 −1 0 1 2 3 …
6
g(x) … 8 4 2 1 1 1 1 … 5,7
5
8 4 2
$ " 4
Grafik fungsi g(x) = disajikan seperti pada gambar
! 3
2,8
di samping. 2
1
• Jika 𝑥 → − ∞, maka 𝑦 → + ∞ dan
𝑋
−3 − 2 −1 O 1 2 3
• Jika 𝑥 → + ∞, maka y→ 0.
Berdasarkan kedua grafik pada kedua gambar di atas dapat kita
simpulkan bahwa:
f(x) = g(–x)
$ "
g(x) = adalah pencerminan terhadap sumbu Y dari grafik f(x) = 2"
!
𝑦 = alog x jika x = 𝑎 + .
f(x) = alog x.
Pemodelan Berbagai Fenomena yang Berkaitan dengan Fungsi
Eksponen dan Logaritma
Contoh
Populasi ayam di suatu peternakan adalah 100 ekor. Setiap bulan populasi naik 20%.
Tentukan banyak populasi ayam dalam jangka waktu setahun.
Jawab:
Jika dimisalkan jumlah populasi semula 𝐽, , persentase kenaikan populasi setiap bulan
adalah p%, dan jumlah populasi dalam n waktu 𝐽- , maka:
Setelah 1 bulan:
𝐽$ = 𝐽, + 𝐽, ×𝑝%
= 𝐽, (1 + 𝑝%)
= 𝐽, (1 + 𝑝%) $ .
Setelah 2 bulan:
𝐽"
𝐽$ = 𝐽$ + 𝐽#×𝑝% 𝐽#! = 100(1,2) #!
= 𝐽% (1 + 𝑝%) 891,6
= 𝐽% 1 + 𝑝% 1 + 𝑝%
= 𝐽% (1 + 𝑝%) $
Analog 𝐽6 = 𝐽%(1 + 𝑝%) 6
Setelah n bulan 𝐽! = 𝐽% (1 + 𝑝%) !
Jadi, setelah 1 tahun (12 bulan) jumlah populasi ayam adalah
120
𝐽#$ = 100 (1 + 20%) #$
100
= 100 (1 + 0,2) #$
1 n
#$ 𝑂 12
= 100×(1,2)
Grafik populasi 𝐽#$ = 100×(1,2) #$ ditunjukkan pada gambar di samping.