You are on page 1of 11

LK 2.

1 Eksplorasi Alternatif Solusi


Nama : AFRINA
Asal Institusi : SD NEGERI 16 SEUNUDDON, KAB. ACEH UTARA
Petunjuk Pengisian/ Penjelasan LK 2.1
Kolom (1): Permasalahan yang telah diidentifikasi. Tuliskan permasalahan yang dirasa paling urgent terkait pembelajaran dari
sejumlah masalah yang telah ditemukan dalam tahap identifikasi masalah dan ditentukan di tahap sebelumnya untuk diatasi.

Kolom (2) dan (3) Penyebab Masalah dan Kategori penyebab masalah. Kedua kolom ini merupakan penajaman dari tahap sebelumnya.
Kategorikan penyebab masalah yang sebelumnya telah diidentifikasi apakah lebih dekat ke materi, metode, atau media
pembelajaran. Ketiganya merupakan aspek yang paling memungkinkan untuk guru intervensi secara langsung dalam mengatasi
permasalahan kelas/ lab/ bengkel.

Dua atau lebih permasalahan berbeda yang muncul ke permukaan saat observasi bisa jadi memiliki satu atau lebih sebab yang sama.
Sebaliknya, satu permasalahan dapat memiliki dua atau lebih penyebab. Sebagai contoh, dalam observasi pembelajaran Bahasa,
mahasiswa PPG Dalam Jabatan mengidentifikasi permasalahan: (a) Sejumlah besar siswa di kelas tidak mampu memahami isi bacaan
yang disajikan (yang terlihat dari ketidaktepatan menjawab pertanyaan LOTS terkait informasi umum dan rinci sebuah bacaan) dan (b)
Sebagian siswa terlihat tidak bersemangat saat belajar membaca (minat membaca kurang). Dua persoalan ini bisa jadi memiliki satu
atau lebih penyebab yang sama, misalnya, pilihan materi ajar (bahan bacaan) yang kurang relevan dengan level atau minat peserta
didik. Kemungkinan lain, kedua persoalan tersebut muncul karena pilihan metode pengajaran yang kurang sesuai untuk pembelajaran
membaca.

Pada beberapa kasus, pernah ditemui seorang guru dalam kegiatan inti pelajaran Bahasa hanya membagikan teks bacaan dan meminta
siswa membacanya tanpa melakukan kegiatan pra membaca dan tidak pula memberikan panduan/ mengajarkan strategi pemahaman
bacaan, sebelum mengajukan seperangkat soal terkait bacaan. Dalam hal ini, guru tersebut melewatkan tahapan mengajar membaca
sehingga hanya terfokus melakukan asesmen membaca. Pada kasus demikian, maka pada penyebab masalah ada pada kategori materi
dan/ atau metode pembelajaran.

Contoh lain, pada saat observasi kelas/ bengkel/ lab ditemukan persoalan: (a) siswa tidak dapat menyelesaikan tugas atau aktivitas
sesuai alokasi waktu dan (b) guru tidak sempat melakukan kegiatan penutup dengan baik karena waktu pembelajaran telah habis.
Dalam kasus demikian, ada kemungkinan jumlah materi atau aktivitas yang dirancang untuk disajikan dalam suatu sesi pembelajaran
terlalu banyak atau kurang efisien. Terdapat juga kemungkinan guru menggunakan media pembelajaran yang memakan cukup banyak
waktu untuk persiapan dan operasionalisasinya. Mahasiswa dapat merefleksi, manakah yang menjadi penyebab persoalan dan
mencentang pada satu atau lebih kolom yang relevan, dalam hal ini, kolom materi dan/atau media. (bisa lebih dari satu kolom,
tergantung kondisi riil hasil observasi/ hasil refleksi identifikasi masalah).

Ketajaman dalam melihat persoalan dan menganalisis penyebabnya menjadi kunci untuk langkah-langkah lanjutan dalam
pengembangan perangkat pembelajaran. Misalnya, persoalan-persoalan yang pada tataran permukaan tampak seperti persoalan terkait
manajemen kelas dan motivasi belajar, seperti terdapatnya siswa yang pasif atau kurang inisiatif dalam pembelajaran, siswa yang
mendominasi diskusi, kerja kelompok yang tidak berjalan baik, siswa yg duduk di baris belakang sesuai untuk setiap tahapan
pembelajaran yang dirancang atau kurang terstruktur dengan baik.

Jika dalam pembelajaran ditemui masalah yang menurut mahasiswa ikut dipengaruhi faktor di luar yang tidak fokus dan semacamnya
boleh jadi berakar pada pilihan-pilihan materi, metode/ aktivitas, atau media pembelajaran yang pembelajaran, misalnya terkait
kecukupan fasilitas, pendanaan, atau dukungan lingkungan dan orang tua, persoalan tersebut harus disikapi secara
profesional. Misalnya jika siswa Fase A-D tidak dapat memahami suatu konsep yang rumit dan guru melihat fasilitas pendukung berupa
LCD proyektor dan laptop untuk menjelaskan konsep tersebut tidak tersedia, maka perlu diingat bahwa ketidakpahaman siswa
bukanlah disebabkan oleh ketiadaan fasilitas namun karena mungkin kompleksitas konsep tersebut dan penyajiannya kurang sesuai
dengan tahap perkembangan siswa. Maka ketidakpahaman siswa, bisa jadi merupakan akibat penyajian materi atau pilihan metode
penyajian yang kurang sesuai. Jika saja materi tersebut dibuat berjenjang, disederhanakan, ditambah dengan gambar, realia, contoh,
atau disajikan secara bertahap melalui aktivitas yang menarik, persoalan ketidakpahaman akan konsep tersebut akan lebih memiliki
potensi untuk dihindari. Sedangkan, penyediaan LCD proyektor dan laptop saja belum tentu dapat mengatasi persoalan itu.

Kolom (4) Tuliskan 2-3 solusi yang sesuai dengan masalah dan penyebab masalah yang telah diidentifikasi. Misal, dari hasil refleksi
diketahui penyebab persoalan siswa yang tidak memperhatikan dalam pembelajaran Bahasa disebabkan oleh pilihan materi dan
metode yang kurang sesuai maka solusi yang mungkin dilakukan antara lain 1) mengganti teks bacaan sehingga sesuai dengan minat
dan level siswa sehingga dapat memicu rasa ingin tahu siswa. 2) Menerapkan metode KWL untuk memandu siswa memahami bacaan 3)
memasukkan unsur permainan dalam metode pembelajaran, atau 4) menyusun daftar pertanyaan pemahaman secara berjenjang serta
teknik untuk bertanya yang memungkinkan semua peserta dengan keberagaman tingkat kemampuan memiliki sense of success yang
relatif sama.
Kolom (6), (7) dan (8) Buatlah evaluasi dari alternatif solusi. Tuliskan apa kekuatan dan kelemahan dari solusi tersebut. Untuk
kelemahan yang diidentifikasi, tuliskan mitigasi atau langkah apa yang dapat diambil untuk meminimalisir/ mengantisipasi kelemahan.
Masalah dalam Kategorisasi
Penyebab Masalah Alternatif Solusi Kelebihan Kekurangan Mitigasi
Pembelajaran Masalah

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

meto
mate medi de/ lain
ri a strat nya
egi

1.
Rendahny Guru belum Kajian Literatur A. Kelebihan A. Kelemahan
a motivasi
belajar
menggunakan √√ 1. 1. Menurut Usman
Metode
pembelajaran
Kekurangan
model
model
pembelajaran
metode dan
siswa (2005, 22-23) “ Inkuiri Inkuiri : pembelajaran inkuiri dapat di
Kelas II media yang adalah suatu cara 1. Mendorong inkuiri adalah atasi dengan
pada Mata tepat dan penyampaian pelajaran siswa agar 1. Sulitnya merencanakan
Pelajaran menarik dalam dengan penelaahan lebih aktif pendidik proses inkuiri
Matemati pembelajaran sesuatu yang bersifat dalam belajar untuk dengan sangat
ka Matematika mencarisecara kritis, yang mengendalik baik, guru
Kelas II analisis dan menekankan an kegiatan harus
argumentative dengan pada proses belajar mengetahui
menggunakan langkah- berpikir peserta didik metode-metode
langkah tertentu menuju secara kritis dan yang tepat
suatu kesimpulan. dan analitis keberhasilan dalam
2. Repository Universitas untuk peserta didik pembelajaran
Islam Riau mencari dan dalam ini, sehingga
3. https://repository.uir.ac.i menemukan belajar. siswa tidak
d>bab2 sendiri pasif
4.
jawabannya. 2. Pada
2. Penggunaan Metode dasarnya
Inkuiri Dengan Media 2. Memberikan penerapan
Gambar Untuk kepuasan model
Meningkatkan Hasil yang bersifat pembelajara
Belajar Matematika.. instrinsik. n ini menyita
Media gambar adalah
3. Situasi proses waktu yang
media yang berfungsi
untuk menyampaikan belajar cukup
pesan melalui gambar menjadi lebih banyak.
yang menyangkut meransang.
indera penglihatan. 4. Dapat
Pesan yang disampaikan memperkuat
dituangkan melalui
dan
simbol-simbol
komunikasi visual. menambah
Media gambar kepercayaan
mempunyai tujuan diri sendiri
untuk menarik dengan
perhatian, memperjelas proses
materi,
menemukan
mengilustrasikan fakta
dan informasi (Cecep sendiri
Kusnandi, 2013: 41) jawabannya
karena
Widyasari Press
pembelajaran
https://widyasari- berpusat pada
press.com siswa.
Berdasarkan wawancara B. Beberapa
kelebihan media B.
dengan teman sejawat gambar (Yustina Beberapa kelemaha
guru, kepala sekolah, di 2011 : 17) yakni : n media
peroleh hasil sebagai gambar Menurut
berikut Yustina (2011 : 17)
1. Sifat konkret, ialah :
gambar lebih 1. Gambar
1. Mengajar dengan cuma
realistis
menggunakn metode menunjukkan pokok menekanka
yang bervariasi, masalah di n persepsi
misalnya: bandingkan dgn indara mata
INKUIRI,, PJBL, dll perbal semata, 3. .Gambar
2. Gambar mampu benda yg
mengatasi batasan terlalu
2. Menggunakan media kompleks
lokasi & ketika,tak
pembelajaran yang seluruh benda, objek kurang
menyesuaikan atau peristiwa efektif buat
dengan kebutuhan sanggup dibawa ke gerakan
siswa, misalnya: kelas, & tak selalu pembelajara
sanggup anak-anak n.
media gambar, 4. Uku
dibawa ke objek
video, media rannya
atau peristiwa
interaktif tersebut, teramat
3. Media gambar terbatas utk
3. Selama mampu grup besar.
pembelajaran di mengatasi keterbatas
selipkan kegiatan ice an pengamatan kita.
Contohnya, sel atau
breaking
penampang daun yg
tak mungkin kita
5. lihat dengan mata
telanjang akan
disajikan dgn jelas
dalam bentuk
gambar,
4. Gambar bisa
memperjelas sebuah
masalah, dalam
sektor apa saja & utk
tingkat umur berapa
saja, maka bakal
mencegah atau
membetulkan
kesalah pahaman,
5. Gambar
harganya murah &
enteng didapat pula
dimanfaatkan tidak
dengan memerlukan
peralatan husus.
A. Kelebihan Tes
KAJIAN LITERATUR Diagnostik A. Kekurang Untuk
Guru tidak :
√√
2. Siswa kesulitan an Tes mengantisipas
membaca di melakukan 1. Basuki dkk (2017) 1. Guru dapat
kelas tinggi,
sehingga sulit
asesmen awal
untuk
√ mengemukakan bahwa
tes awal(Diagnostik)
mengetahui
kemampuan awal
Diagnosti
k
i Kelemahan
hasil Tes
memahami mengidentifikas dilakukan sebelum atau siswa diagnostic
materi ikan tingkat selama masih 1. Hasil yang mengacu
pelajaran kemampuan berlangsungnya 2. Dapat di gunakan Diagnostik pada
belajar siswa kegiatan belajar, sebagai dasar untuk
tidak sesuai guru dapat di
yang beragam Sebagai alat untuk memberikan
Pada pelajaran menemukan kesulitan tidakan atau dengan atasi olrh guru
Bahasa belajar yang di hadapi siswa perlakuan yang kemampuan itu sendiri:
Indonesia Kelas (Fortuna, dkk, 2013) Email tepat sesuai dan kesiapan
IV materi ::basuki@unwidha.ac.id kebutuhan siswa guru Guru harus
Mencari Ide mampu dan
Pokok Paragraf Tujuan dari tes ini untuk 3. Siswa akan
2. Perlu siap
dan Ide dapat mengelompokkan mendapatkan
Pendukung pada siswa berdasarkan tingkat pembelajaran persiapan menindaklanj
Teks Bacaan kemampun belajarnya untuk yang sesuai matang uti hasil tes
selanjutnya bisa menetukan dengan kondisi terkait media diagnostic
bahan-bahan pelajaran dan yang akan untuk dapat
tersendiri yang bisa kompetensinya. digunakan mempersiapka
meringankkesulitan belajar
guru n bahan ajar
siswa, yang penting siswa 4. Suasana kelas lebih
bisa ikut belajar semua. menyenagkan yang sesuai
dengan
5. Siswa lebih kebutuhan dan
percaya diri kemampuan
siswa yang
beragam.
2. Berdasarkan hasil
penelitian Lutfiah B. Kelebihan
B. Kelemahan B. Hal-hal
Hanny, Zaini Dahlan Media Kartu
(2023), Analisis Metode suku kata: Media kartu yang bisa
Suku Kata Bagi Siswa kata di lakukan
Sulit Membaca Dapat - Siswa hanya untuk
(Disleksia) Pada dapat mengetahui
meningkatkan dan memahami
mengantisi
Sekolah Dasar Kelas V pasi
Mata Pelajaran Bahasa
kemampuan kata yang ada
membaca pada pada media kartu kelemahan
Indonesia, Universitas kata, dengan kata
Islam Negeri anak dengan Media
lain pengetahuan
Sumatera Utara disleksia/Kesulita siswa terbatas Kartu kata:
Dengan menggunakan n membaca
meetode permulaan - Hanya Mencari media
membaca, yaitu metode menampilkan
persepsi indera
lain yang
eja/ suku kata pada
kegiatan belajar Bahasa mata, ukurannya tujuannya sama
terbatas hanya dengan media
Indonesia. Dapat dapat terlihat oleh
meningkatkan sekelompok
kartu kata
kemampuan membaca
siswan kelas tinggi dan
dapat mengurangi
kesulitan siswa untuk
ikut terlibat dalam
pembelajaran bahasa
inodesia mater
mencari ide pokok
dan ide pendukung
pada setiap
paragraph teks
bacaan. C. Kelebihan
https://doi.org/10.30651/ Model C. Kekurangan
else.v7i1.17135 Model
Pembelajaran
Pembelajaran
- Pengaruh Media Kartu Cooperatif
Cooperatif
Kata terhadap Learning Learning
ketrampilan Literasi guru
Bahasa peserta didik memberikan
Sekolah Dasar, AN -Memerlukan
Rofah, I Mulyawati- peluang kepada waktu yang
Jurnal Basicedu, 2022- siswa agar siswa C.Hal-hal yang
cukup
jbasic org dapat bisa di lakukan
panjang
https://jbasic.org/index. mengemukakan dalam untuk
php/basicedu/article/vie pendapat, kegiatan mengantisipasi
w/3583 kelemahan Model
membahas suatu belajar,
pandangan, kemudian Pembelajaran
3. Penerapan Model
Cooperative Learning pengalaman yang kooperatif
-guru harus
Tipe Cooperative Script diperoleh siswa learning:
menyiapkan
Untuk meningkatkan pada saat belajar alat dan biaya
hasil belajar peserta secara bersama yang cukup - Guru
didik tentang dalam merumuskan memadai harus sungguh-
menemukan ide pokok
ke arah pandangan untuk sungguh dan terus
paragraph. Dessy mengembang menerus akan
Pinkky Purnama, kelompok (Isjoni,
kan dapat terampil
Toybah, Rima Selly 2010: 22). media pembel menerapkan
Novtantia, Universitas ajaran model ini.
Sriwijaya.

Edukatif : Journal of
- Memanfaatkan
EducationResearch alat yang tidak
Journal homepage : mengeluarkan
https://pub.mykreatif.co biaya terlalu
m/index.php/educatif banyak

You might also like