You are on page 1of 8

UJI BINOMIAL

By. Maria Magdalena Dwi Wahyuni


Uji Binomial Sign Single-sample atau uji “Tanda Binomial Satu Sampel” adalah salah
satu uji statistik non-parametrik yang digunakan untuk menguji hipotesis pada populasi yang
terdiri dari dua kategori data, yaitu menguji apakah proporsi sampel pada satu dari dua kategori
sama dengan nilai yang ditentukan.

Uji non parametric yang digunakan untuk menggantikan uji statistik t jika
asumsi n kecil dan populasi normal sebagai syarat uji t tidak dipenuhi.
Tes binomial digunakan untuk menguji hipotesis bila dalam populasi terdiri atas dua
kelompok kelas atau dua kategori, datanya berbentuk nominal, dan dalam jumlah sampel
yang kecil (kurang dari 25).

Kenapa menggunakan distribusi binomial?


Distribusi binomial seringkali digunakan untuk memodelkan jumlah keberhasilan pada
jumlah sampel n dari jumlah populasi N. Penggunaan distribusi binomial
dapat mempermudah mengetahui besarnya probabilitas atau besarnya nilai
harapan yang terjadi untuk setiap peubah acak x.

Apa saja syarat percobaan binomial?


Distribusi binomial dapat digunakan apabila syarat berikut terpenuhi: - Terdapat
n percobaan dengan hasil berupa variabel diskrit. - Hasil dari setiap percobaan saling
bebas. - Masing-masing percobaan hanya dapat menghasilkan 2 kemungkinan, atau
hasil yang diperoleh dapat disederhanakan menjadi 2 kemungkinan.
uji binomial adalah salah satu uji komparatif atau uji beda, maka cara
menjawab hipotesis di atas adalah:

1. Ho diterima artinya tidak terdapat perbedaan bermakna.


2. H1 diterima artinya terdapat perbedaan bermakna.
Daerah Kritis:
Ho ditolak jika p-value atau sig < Alfa
Dalam perangkat SPSS, kita dapat melakukan Binomial Test
dengan cara:
Klik Analyze -> Nonparametric Test -> Binomial

Page | 1
Contoh soal
Akan diuji apakah rata-rata jumlah sekolah menengah pertama negeri
setiap tahunnya yang mendapatkan bantuan sama dengan 50 persen sekolah
dari total seluruh sekolah (dalam persen), untuk itu diambil data beberapa
periode yang disajikan ke dalam tabel di bawah ini:

Cara Penyelesaian Menggunakan SPSS:


1. Inputkan data ke dalam SPSS

2. Klik Analyze -> Nonparametric Test -> Binomial

 Pada test variable list masukan Jumlah


 Pada Define Dichotomy aktifkan Cut Point dan ketikkan nilai yang akan
diuji dalam hal ini 50
 Klik OK.
3. Outputnya adalah:

Page | 2
Dari output diperoleh bahwa banyaknya data yang lebih dari 50 = 9
dengan proporsi 1,0 dan tidak ada data yang kurang dari 50.
Maka selanjutnya akan dilakukan uji hipotesis:

Hipotesis Binomial
Tingkat signifikansi Alfa = 5 %.
Statistik Uji diperoleh nilai sig = 0,004.
4. Daerah Kritis  Ho ditolak jika sig < Alfa = 0,05

5. Kesimpulan  Oleh karena nilai sig = 0,004 < Alfa = 0,05 maka Ho
ditolak yang berarti bahwa rata-rata sekolah yang menerima bantuan
setiap tahunnya tidak sama dengan 50 persen dari total semua SMP.

UJI CHI-SQUARE
By. Maria Magdalena Dwi Wahyuni

Pengertian
Uji non parametrik (komparatif) yang sering digunakan dalam penelitian. Prinsip
kerjanya adalah dengan membandingkan dua variabel yang skala datanya adalah
nominal.
Uji ini dilakukan hanya pada sampel berukuran besar  mentabulasikan variabel ke
dalam kategori-kategori lalu dihitung statistik Chi Square nya.
Kelebihan uji Chi-Square ialah dalam statistik non parametrik mudah untuk dimengerti.
Uji ini memiliki kemampuan membandingkan dua kelompok atau lebih pada data-data yang
telah dikategorisasikan. Kekurangan uji Chi-Square ialah hanya memberikan informasi tentang
ada atau tidaknya hubungan antara kedua variabel.

Apakah uji chi square bisa digunakan untuk skala ordinal?


Seperti sifatnya, prosedur uji chi-square dilkelompokan kedalam statistik uji non-
parametrik. Semua variabel yang akan dianalisa harus bersifat numerik kategorikal atau
nominal dan dapat juga berskala ordinal.

Page | 3
Syarat
Syarat umum uji Chi Square adalah: frekuensi responden atau sampel
yang digunakan besar, sebab ada beberapa syarat Chi Square dapat
digunakan yaitu:

 Tidak ada cell dengan nilai frekuensi kenyataan atau disebut juga Actual Count
(F0) sebesar 0 (Nol).
 Apabila bentuk tabel kontingensi 2 X 2, maka tidak boleh ada 1 cell saja yang
memiliki frekuensi harapan atau disebut juga expected count (“FH”) kurang dari
5.
 Apabila bentuk tabel lebih dari 2 x 2, misal 2 x 3, maka jumlah cell dengan
frekuensi harapan yang kurang dari 5 tidak boleh lebih dari 20%.

Karakteristik
 Nilai Chi‐Square selalu positif.
 Terdapat beberapa keluarga distribusi Chi‐Square, yaitu  Distribusi Chi‐Square
dengan DK=1, 2, 3, dst; & Bentuk distribusi Chi‐Square adalah menjulur positif.

Fungsi
Untuk menguji hubungan atau pengaruh dua buah variabel nominal dan mengukur
kuatnya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel nominal lainnya (C =
Coefisien of contingency).
Kenapa memakai Pearson Chi Square?

Uji pearson Chi-square digunakan untuk menguji keterkaitan antar dua variabel
katagori dimana asumsinya nilai harapan untuk setiap sel minimal 5 atau lebih,
dengan kata lain data yang terlibat dalam uji Pearson Chi-square harus lah banyak

Page | 4
CONTOH
Data

Prosedur Analisa

Masukan Variabel :

Page | 5
Klik Statistics..

Page | 6
Continue
Kemudian Klik Cells..

Continue
Kemudian Klik OK

OUTPUT
Tabel Kontingensi

Informasi mengenai proporsi jumlah Laki-laki dan Perempuan berdasarkan Katagori


Sekolah. Terlihat persentasi/proporsi jumlah LAKI-LAKI di sekolah NEGERI dan
SWASTA relatif sama, begitu pula dengan siswa PEREMPUAN..
Uji Chi-Square

Page | 7
Terlihat dari hasil uji Pearson Chi-square di dapat nilai signifikan (p-value) = 0,828
sehingga keputusan yang kita ambil adalah menerima Ho yang berarti bahwa tidak ada
perbedaan yang signifikan proporsi LAKI-LAKI dan PEREMPUAN antara sekolah
Negeri dengan sekolah SWASTA.

UJI RUN
The Tell me search box takes you straight to commands and Help in Word.

Page | 8

You might also like