Professional Documents
Culture Documents
Materi Pemilihan Umum
Materi Pemilihan Umum
jabatan politik di Indonesia tertentu.[1] Jabatan tersebut beraneka ragam, mulai dari
jabatan presiden/eksekutif, wakil rakyat/Lembaga legislatif di berbagai tingkat pemerintahan,
sampai kepala desa. Pada konteks yang lebih luas, Pemilu dapat juga berarti proses mengisi
jabatan-jabatan seperti ketua OSIS atau ketua kelas, walaupun untuk ini kata 'pemilihan' lebih
sering digunakan.[2]
Pemilu merupakan salah satu usaha untuk memengaruhi rakyat secara persuasif (tidak memaksa)
dengan melakukan kegiatan retorika, hubungan publik, komunikasi massa, lobi dan lain-lain
kegiatan. Meskipun agitasi dan propaganda di Negara demokrasi sangat dikecam, namun dalam
kampanye pemilihan umum, teknik agitasi dan teknik propaganda banyak juga dipakai oleh para
kandidat atau politikus selalu komunikator politik.[3]
Dalam Pemilu, para pemilih dalam Pemilu juga disebut konstituen, dan kepada merekalah para
peserta Pemilu menawarkan janji-janji dan program-programnya pada masa kampanye[4].
Kampanye dilakukan selama waktu yang telah ditentukan, menjelang hari pemungutan suara[5].
Dalam pemilu, pemilih biasanya dibedakan menjadi tiga kategori pemilih. Kategori pemilih
tersebut ialah pemilih tetap, pemilih tambahan dan pemilih khusus. Pada tahun 2019 ketiga
kategori ini digunakan sebagai standar pemilu.
Pemilih tetap adalah pemilih yang sudah terdata di KPU dan terdata di DPT (daftar pemilih
tetap). Pemilih kategori ini sudah di coklit dan dimutakhirkan oleh KPU dengan tanda bukti
memiliki undangan memilih atau C6.
Pemilih tambahan adalah kategori pemilih yang pindah memilih ke TPS lain dari TPS yang
sudah ditentukan. Menurut UU NO.7 pasal 210 Tahun 2017, pemilih tambahan wajib melapor
paling lambat 30 hari sebelum pemungutan. Pada saat pemungutan suara pemilih tambahan
membawa surat pindah memilih (A5), KTP dan surat identitas lain (KK, paspor atau SIM)
Pemilih khusus adalah kategori pemilih yang tidak terdaftar di DPT(Daftar Pemilih Tetap) dan
DPTb (Daftar Pemilih Tambahan). Pemilih khusus dapat ikut memilih dengan membawa KTP
atau identitas lain ke TPS. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) akan
memberikan hak suara dengan pertimbangan ketersediaan surat suara di TPS.[9]
Sainte Laguë suara yang diraih setiap partai dibagi berdasarkan angka
(modifikasi) serial: 1.4, 3, 5, 7, 9, dan seterusnya. kecu
ali s=0.
Keterangan:
1. Jika jumlah pembagian pada posisi pertama dari partai bawah dengan kedua dari
partai atas maka terambil dari jumlah suara teratas. semua metode hitungan
pembulatan bawah.
2. Dalam tersisa satu kursi dimana dua atau lebih partai yang mempunyai jumlah suara
yang sama maka:
1. Jika berada pembagian di posisi yang sama, terambil partai yang memiliki
jumlah suara terbanyak.
2. Jika berada pembagian di posisi yang beda, terambil partai yang berada
perhitungan pembagian yang sebelumnya.
Suara sisa terbanyak/Kuota (Largest remainder)
Metode Rumus
Hare
Droop
Imperiali
Hagenbach-
Bischoff
1. Jika jumlah sisa suara yang memiliki sama maka terambil dari jumlah suara teratas.
semua metode hitungan pembulatan bawah.
2. Dalam tersisa satu kursi dimana dua atau lebih partai yang mempunyai jumlah suara
yang sama maka:
1. Jika berada suara sisa di posisi yang sama, terambil partai yang memiliki
jumlah suara terbanyak.
2. Jika berada suara sisa di posisi yang beda, terambil partai yang berada
perhitungan suara sisa yang sebelumnya.
Metode lainnya
Metode Rumus
Hare-
Niemeyer
Jika jumlah suara yang memiliki sama maka terambil dari jumlah suara teratas. semua
metode hitungan pembulatan atas.
Contoh pemilihan umum sebagai berikut:
Hare-
Sainte Laguë Sainte Laguë Huntington–
D'Hondt Danish Nieme
J (asli) (modifikasi) Hill
yer
u
m J J
B
l u u
a
a m B m
g
h B l a l
P % i
a a g a
s g h i h
J % B % J % B % a J % J %
u i
k
a k 1 k
a
r 2 u . u
r
a r 4 r
s s
2
i i
P
2
ar 5 2 5 1 3 1 5 1 2. 3
5 7. 2 2 2 2 5 2
1 ta 0 5 2 0 6 2 5 6 2 0 2 2 8 2 3 7.
0 0 5 5 5 5 * 5
i * * * * * * * * * 5
3
A
P
2
ar 3 1 3 1 2 1 3 4. 2.
3 0. 2 2 2 9 2 2 2
2 ta 8 9 2 8 2 2 7 2 2 8 2 3 4 2 2
8 5 5 5 5 * 5 5 5
i * * * * * * * * *
4
B
P
1
ar 2 1 2 2 2 1 3. 1 1
2 5. 2 9 2 9 2
3 ta 9 4 2 9 2 0 2 9 7 1 2. 7 2 1 2. 1 2.
9 6 5 * 5 * 5
i * * * * * 5 * 5 5
8
C
P
1
ar 2 1 2 1 1 1 2 1 3. 1 1
2 2. 1
4 ta 4 1 2. 4 8 1 2. 7 8 1 2. 4 6 1 2. 4 2 1 2. 1 2.
4 9 2
i * 5 * 5 * 5 * 5 * 5 5
7
D
5 P 1 7. 1 6 1 1 1 4 1 1 9 4 1 1 1 3 1 1 2. 1. 1 1 1 1
ar 3 0 3 2. 3 2. * 2. 3 2. 4 4 2. 2.
Hare-
Sainte Laguë Sainte Laguë Huntington–
D'Hondt Danish Nieme
J (asli) (modifikasi) Hill
yer
u
m J J
B
l u u
a
a m B m
g
h B l a l
P % i
a a g a
s g h i h
J % B % J % B % a J % J %
u i
k
a k 1 k
a
r 2 u . u
r
a r 4 r
s s
2
i i
ta
i 3 * 5 * 5 5 * 5 * 5 5
E
P
ar 4. 1 1
8 2
6 ta 8 3 8 4 0 0 8 2 0 0 5 2 0 0 2 1 2. 1 1 2. 0 0
* *
i 2 5 5
F
P
ar 2.
1.
7 ta 5 7 5 2 0 0 5 1 0 0 3 1 0 0 5 1 0 0 0 0 0 0 0
4
i 1
G
P
ar 1.
1.
8 ta 3 6 3 1 0 0 3 1 0 0 2 1 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0
4
i 2
H
P
1.
ar 1.
9 3 6 3 1 0 0 3 1 0 0 2 1 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0
ta 4
2
iI
P
ar 1.
1
ta 2 0 2 1 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 1 0 0 0 0 0
0
i 8
J
Juml 1 9
Hare-
Sainte Laguë Sainte Laguë Huntington–
D'Hondt Danish Nieme
J (asli) (modifikasi) Hill
yer
u
m J J
B
l u u
a
a m B m
g
h B l a l
P % i
a a g a
s g h i h
J % B % J % B % a J % J %
u i
k
a k 1 k
a
r 2 u . u
r
a r 4 r
s s
2
i i
ah
7 4.
suara
5 6
sah
Juml
ah
2.
suara 5
7
tidak
sah
Juml
ah
suara 2.
5
tidak 7
memi
lih
Juml
ah 1 1
suara 8 0
memi 5 0
lih
Keterangan:
Hare-
Sainte Laguë Sainte Laguë Huntington–
D'Hondt Danish Nieme
J (asli) (modifikasi) Hill
yer
u
m J J
B
l u u
a
a m B m
g
h B l a l
P % i
a a g a
s g h i h
J % B % J % B % a J % J %
u i
k
a k 1 k
a
r 2 u . u
r
a r 4 r
s s
2
i i
P
2
ar 5 2 3 5 1 3 3 1 3 5 1 3 2. 3 3
5 7. 5
1 ta 0 5 2 3. 0 6 2 3. 5 6 2 3. 0 2 2 3. 8 2 3. 2 3.
0 0 *
i * * 3 * * 3 * * 3 * * 3 * 3 3
3
A
P
2
ar 3 1 3 3 1 2 1 3 3 1 4. 1 1
3 0. 1 2.
2 ta 8 9 2 3. 8 1 6. 7 2 2 3. 8 9 1 6. 3 1 6. 1 6.
8 5 2 4
i * * 3 * 7 * * 3 * 7 * 7 7
4
B
P
1
ar 2 1 2 1 2 1 2 1 3. 1 1
2 5. 1
3 ta 9 1 6. 9 9 1 6. 0 9 1 6. 9 7 1 6. 7 2 1 6. 1 6.
9 6 4
i * 7 * 7 * 7 * 7 * 7 7
8
C
P
1
ar 2 1 2 1 1 1 2 1 3. 1 1
2 2. 1
4 ta 4 1 6. 4 8 1 6. 7 8 1 6. 4 6 1 6. 4 2 1 6. 1 6.
4 9 2
i * 7 * 7 * 7 * 7 * 7 7
7
D
5 P 1 7. 1 6 0 0 1 4 1 1 9 4 0 0 1 3 1 1 2. 1. 1 1 1 1
Hare-
Sainte Laguë Sainte Laguë Huntington–
D'Hondt Danish Nieme
J (asli) (modifikasi) Hill
yer
u
m J J
B
l u u
a
a m B m
g
h B l a l
P % i
a a g a
s g h i h
J % B % J % B % a J % J %
u i
k
a k 1 k
a
r 2 u . u
r
a r 4 r
s s
2
i i
ar
ta 0 3 6. 3 6. 4 6. 6.
3 3 4
i 3 * 7 * 7 * 7 7
E
P
ar 4.
6 ta 8 3
i 2
F
P
ar 2.
7 ta 5 7
i 1
G
P
ar 1.
8 ta 3 6
i 2
H
P
1.
ar
9 3 6
ta
2
iI
P
ar 1.
1
ta 2 0
0
i 8
J
Hare-
Sainte Laguë Sainte Laguë Huntington–
D'Hondt Danish Nieme
J (asli) (modifikasi) Hill
yer
u
m J J
B
l u u
a
a m B m
g
h B l a l
P % i
a a g a
s g h i h
J % B % J % B % a J % J %
u i
k
a k 1 k
a
r 2 u . u
r
a r 4 r
s s
2
i i
Juml
1 9
ah
7 4.
suara
5 6
sah
Juml
ah
2.
suara 5
7
tidak
sah
Juml
ah
suara 2.
5
tidak 7
memi
lih
Juml
ah 1 1
suara 8 0
memi 5 0
lih
Keterangan:
T T
J a a
P
u h h
er
m a a T
P S S in
l p p o
a i i g
a I Pe I Pe t
r s s k
# h % ( m I m a
t a a at
s 1 b ( b l
a s s si %
u 0 ul 5 ul k
i u u sa
a 0 at 0 at u
a a s
r % an % an r
r r u
a s
a a a
B B i
r
P P
a
P P
) )
Par 31
1.8 1.7
1 tai 45 .0 1 21 1 9 0 2 40
7 5
A 3
Par 17
1.0 0.0
2 tai 25 .2 1 1 0 1 0 1 20
4 8
B 4
Par 15
0.9 1.8
3 tai 22 .1 0 22 1 10 0 1 20
1 3
C 7
Par
7. 0.4 0.9
4 tai 11 0 11 0 11 1 1 20
58 5 1
D
Par
6. 0.4 0.8
5 tai 10 0 10 0 10 0 0 0
89 1 3
E
Par
6. 0.3 0.7
6 tai 9 0 9 0 9 0 0 0
2 7 5
F
Hare
T T
J a a
P
u h h
er
m a a T
P S S in
l p p o
a i i g
a I Pe I Pe t
r s s k
# h % ( m I m a
t a a at
s 1 b ( b l
a s s si %
u 0 ul 5 ul k
i u u sa
a 0 at 0 at u
a a s
r % an % an r
r r u
a s
a a a
B B i
r
P P
a
P P
) )
Par
3.
7 tai 5
44
G
Par
2.
8 tai 3
06
H
Par
2.
9 tai 3
06
I
Par
1.
10 tai 2
37
J
Jumlah
93 10
suara 135 2 2 1 5
.1 0
sah
Jumlah
suara 3.
5
tidak 44
sah
Jumlah
suara
3.
tidak 5
44
memili
h
Jumlah 145 10
Hare
T T
J a a
P
u h h
er
m a a T
P S S in
l p p o
a i i g
a I Pe I Pe t
r s s k
# h % ( m I m a
t a a at
s 1 b ( b l
a s s si %
u 0 ul 5 ul k
i u u sa
a 0 at 0 at u
a a s
r % an % an r
r r u
a s
a a a
B B i
r
P P
a
P P
) )
suara
memili 0
h
Keterangan:
Jumlah kursi
Jumlah kursi DPR untuk
DPR untuk duduk Status
hak mengubah UUD
parlemen
Mayoritas
x > 50% x ≥ 67%
multak
Mayoritas
x > 50% 50% < x ≥ 67%
biasa
Jumlah kursi
Jumlah kursi DPR untuk
DPR untuk duduk Status
hak mengubah UUD
parlemen
x ≤ 50% Mayoritas
x ≤ 50%
dgn posisi 1 koalisi
Keterangan: x adalah jumlah kursi DPR yang diraih oleh setiap partai.
1 Partai C 70%
2 Partai B 25%
3 Partai A 5%
1 Partai C 60%
2 Partai B 25%
# Partai Jumlah kursi DPR
3 Partai A 15%
Kedekatan dengan
tinggi rendah
calon pemilih
Daerah basis
ya tidak
pemilihan
Partai kecil/partai
rugi untung
gurem
Batas ambang
tidak tergantung
parlemen
Keterangan Distrik Proporsional
Ukuran daerah
sedikit banyak
pemilihan
Jumlah daerah
banyak sedikit
pemilihan
Kegiatan para
anggota, kader, relawan dan simpatisan partai politik Indonesia.
Beberapa dari mereka berusaha melalui pengajaran pengkaderan dan
pelatihan untuk keberhasilan partainya. Partai politik diseleksi untuk
mengikutii dan penyelenggaraan Pemilihan Umum, lalu Pemilihan
presiden dan Pemilihan kepala daerah di Indonesia.
Pengamat asing (Rusia) di sebuah
TPS di Jakarta pada hari Pemilu Presiden 2014
Sejak proklamasi kemerdekaan hingga tahun 2004 di Indonesia telah
dilaksanakan pemilihan umum sebanyak sebelas kali, yaitu dimulai
tahun 1987, 1992, 1997, 1999, 2004, 2009, dan 2014,2019. Jumlah
kontestan partai partai politik dalam pemilihan disetiap tahunya tidak
selalu sama, kecuali pada pemilu tahun 1977 sampai 1997.[butuh rujukan]
Pemilu pada tahun 1955 dilangsungkan pada dua tahap sebagai berikut.
[butuh rujukan]
Pertama, pemilu diselenggarakan pada tanggal 29 September
1955 untuk memilih anggota DPR.[butuh rujukan] Kedua, pemilu
diselenggarakan pada tanggal 15 Desember 1955 untuk memilih
anggota konstituante.[13]
DASAR HUKUM
SISTEM PEMILU
1. Ada 3 macam Pemilu, yaitu Pemilu DPR, DPD dan DPRD, Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden.
2. Pemilu DPR dan DPRD menggunakan sistem proporsional terbuka (suara terbanyak)
3. Dewan Perwakilan Daerah (DPD) menggunakan sistem distrik berwakil banyak.
4. Presiden dan Wakil Presiden dipilih secara langsung oleh rakyat melalui Pemilu Presiden
dan Wakil Presiden.
Organisasi penyelenggara mulai dari pusat Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU
RI), KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan), PPS (Panitia
Pemungutan Suara), KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara), PPLN (Panitia Pemilihan Luar
Negeri), PPSLN (Panitia Pemungutan Suara Luar Negeri), KPPSLN (Kelompok Penyelenggara
Pemungutan Suara) yang keanggotaannya terdiri dari perwakilan akademisi dan tokoh-tokoh
masyarakat. Pengawasan dilakukan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan kode etik
dilakukan oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).
Selain itu ada yang namanya PPDP/Pantarlih (Petugas Pemutakhiran Data Pemilih) adalah petugas yang
dibentuk oleh PPS atau PPLN untuk melakukan pendaftaran dan pemutakhiran data pemilih.
PELAKSANAAN PEMILU
Penyelenggaraan pemilu legislatif dengan pemilu presiden secara serempak, atau lebih lazim
dikenal dengan istilah “pemilu serentak” atau “pemilu lima kotak”, membuat skala
penyelenggaraan pemilu Indonesia menjadi luar biasa besar. Pemilu 2019, adalah pesta
demokrasi terbesar sepanjang sejarah Indonesia. Pemilu 2019 juga merupakan pemilu satu hari
terbesar di dunia.
Tapi, predikat itu masih bertambah, karena Pemilu 2019 juga merupakan pemilu paling
kompleks di dunia. Betapa tidak, ada tiga sistem pemilu yang digunakan pada satu hari
pemungutan suara. Yaitu, sistem proporsional daftar calon terbuka untuk memlih calon anggota
DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota; sistem distrik berwakil banyak untuk
memilih anggota DPD; dan sistem mayoritas dua putaran untuk memilih calon presiden dan
wakil presiden.
TAHAPAN PEMILU
PENDAFTARAN, VERIFIKASI DAN PENETAPAN PARTAI POLITK.
PENETAPAN JUMLAH KURSI DAN DAPIL.
PENCALONAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN.
LAPORAN KAMPANYE DAN DANA KAMPANYE.
PENCALONAN DPD.
PENCALONAN DPR RI.
PENCALONAN DPRD PROVINSI.
PENCALONAN DPRD KABUPATEN/KOTA.
JADWAL TAHAPAN
Jumlah Partai Politik Peserta Pemilu Tahun 2024 telah disahkan oleh Komisi Pemilihan Umum
(KPU). Jumlah Partai Politik yang ditetapkan sebelumnya berjumlah 17 Partai Politik yang lolos
verifikasi administrasi dan faktual sebagai peseerta Pemilu 2024, kini ada pembaruan data Partai
Politik Peserta Pemilu 2024 dari yang sebelumnya berjumlah 17 Partai Nasional dan 6 Partai
Lokal Aceh, kini bertambah menjadi 18 Partai Nasional dan 6 Partai Lokal Aceh.
Pengundian nomor urut Partai Politik (Parpol) peserta Pemilu 2024 dilaksanakan di Gedung
KPU, Jalan Imam Bonjol Menteng Jakarta Pusat , Rabu (14/12/2022). Kegiatan pengundian
nomor urut dipimpin secara langsung oleh Ketua KPU Hasyim Asy'ari.
Berikut nomor urut dan nama-nama Partai Politik Peserta pemilu 2024: