You are on page 1of 11

RHAFLI RIZKI P.

(15121041) GD3104 BASIS DATA SPASIAL TUGAS KE-5

MODUL 5_TOPOLOGI
26 Oktober 2023

1. Pendahuluan
1.1 Tujuan Praktikum
1.1.1 Membuat basis data dengan nama “sukabumi” menggunakan perangkat
lunak PostgreSQL dengan extensions PostGIS
1.1.2 Menampilkan informasi menggunakan Spatial Relationship Function pada
basis data “sukabumi”
1.2 Dasar Teori
1.2.1 Database
Database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam
komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu
program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.
Database adalah representasi kumpulan fakta yang saling berhubungan
disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan
(redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Database
merupakan sekumpulan informasi yang saling berkaitan pada suatu subjek
tertentu pada tujuan tertentu pula. Database adalah susunan record data
operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan, yang diorganisir
dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu dalam
komputer sehingga mampu memenuhi informasi yang optimal yang
dibutuhkan oleh para pengguna. [4]

Perkembangan penyimpanan data semakin besar setiap waktu sehingga


diperlukan bantuan yang lebih praktis dan cepat seperti DBMS (Database
Management System). Lalu Sistem Manajemen Basis Data atau Database
Management System (DBMS) itu sendiri mengacu pada solusi teknologi
yang digunakan untuk mengoptimalkan dan mengelola penyimpanan dan
pengambilan data dari basis data. DBMS menawarkan pendekatan sistematis
untuk mengelola database melalui antarmuka untuk pengguna serta beban
kerja yang mengakses database melalui aplikasi. Terdapat beberapa
kelebihan dalamm penggunaan DBMS yaitu sebagai berikut :

Kelas 2 Page 1
RHAFLI RIZKI P. (15121041) GD3104 BASIS DATA SPASIAL TUGAS KE-5

A. Integritas data yang baik Integritas data berarti data konsisten dan akurat
dalam database yang penting karena ada banyak database di DBMS.
Semua database ini berisi data yang dapat dilihat oleh banyak pengguna.
Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa data konsisten dan
benar di semua database untuk semua pengguna.
B. Keamanan data Keamanan data adalah konsep penting dalam database.
Hanya pengguna yang berwenang harus diizinkan untuk mengakses
database dan identitas mereka harus diautentikasi menggunakan nama
pengguna dan kata sandi. Pengguna yang tidak sah tidak boleh diizinkan
mengakses database dalam keadaan apapun karena melanggar batasan
integritas. DBMS menyediakan platform yang lebih baik untuk privasi
data sehingga membantu perusahaan menawarkan keamanan data yang
lebih baik.
C. Akses data lebih cepat Sistem manajemen basis data membantu
pengguna untuk menghasilkan jawaban dan permintaan masuk cepat atas
pertanyaan yang membuat pengaksesan data menjadi akurat dan lebih
cepat.
D. Dukungan pemulihan dan cadangan DBMS secara otomatis menangani
pemulihan dan pencadangan. Pengguna tidak perlu melakukan backup
secara berkala karena hal ini ditangani oleh DBMS. Selain itu, juga
mengembalikan database setelah kegagalan sistem atau crash untuk
mencegah kondisi sebelumnya. [5]
1.2.2 Topologi
Topologi merupakan cabang matematika yang bersangkutan dengan tata
ruang yang tidak berubah dalam deformasi dwikontinu (yaitu ruang yang
dapat ditekuk, dilipat, disusut, direntangkan, dan dipilin, tetapi tidak
diperkenankan untuk dipotong, dirobek, ditusuk atau dilekatkan). Karena
sifat ini, topologi disebut pula geometri karet [1]. Topologi juga merupakan
garis-garis yang membentuk batas dan saling berpotongan, garis-garis (arc)
ini merupakan inti dari fitur data spasial [2]. Topologi merupakan model data
vector yang menunjukkan hubungan spasial di antara objek spasial.

Kelas 2 Page 2
RHAFLI RIZKI P. (15121041) GD3104 BASIS DATA SPASIAL TUGAS KE-5

Gambar 1. Topologi
Aturan Topology (Rule of Topology) untuk menghasilkan data yang benar
sesuai dengan konsep GIS, ArcGIS menyediakan fasilitas filtering untuk
melakukan checking (query) kesalahan secara otomatis dan melakukan
editing (validasi) spasial dan attribute. Dapat dibayangkan berapa lama
waktu yang dibutuhkan jika kita melakukan checking kesalahan secara
manual. Editing topology bisa dilakukan secara serentak atau satu persatu
sesuai dengan jenis rule yang kita terapkan dan sesuai dengan jenis koreksi
yang dilakukan.
1.2.3 Spatial Relation
Hubungan spasial atau spatial relation mencakup pengkodean
topologi dan perhitungan berdasarkan koordinat (x, y). Secara sederhana,
hubungan spasial dapat diartikan sebagai metode untuk mendapatkan
informasi yang dipengaruhi oleh aspek ruang atau lokasi dan aspek tersebut
disajikan dalam bentuk koordinat (x,y). Oleh OGC telah diatur mengenai
operasi relasional yang merupakan metode boolean yang digunakan untuk
menguji keberadaan yang ditentukan hubungan spasial topologi antara dua
geometri [3]. Beberapa fungsi yang dapat digunakan dalam hubungan spasial
pada software PostGIS antara lain:
1. ST_Contains(geometry A, geometry B); menentukan geometri
apa saja (pada A) yang berada di dalam geometri B
2. ST_Crosses(geometry A, geometry B); menentukan geometri
apa saja (pada A) yang berpotongan dengan geometri B
3. ST_Disjoint(geometry A, geometry B); menentukan geometri
apa saja (pada A) yang tidak berpotongan dengan geometri B

Kelas 2 Page 3
RHAFLI RIZKI P. (15121041) GD3104 BASIS DATA SPASIAL TUGAS KE-5

4. ST_Distance(geometry A, geometry B); menentukan jarak


antara geometri A dengan geometri B
5. ST_DWithin(geometry A, geometry B, radius); menentukan
geometri mana saja (pada A) yang jaraknya berada pada radius yang telah
ditentukan dari B
6. ST_Equals(geometry A, geometry B); menentukan geometri
mana saja (pada A) yang memiliki bentuk yang sama dengan geometri B
7. ST_Intersects(geometry A, geometry B); menentukan geometri
mana saja (pada A) yang memiliki daerah beririsan dengan geometri B
8. ST_Overlaps(geometry A, geometry B); menentukan geometri
mana saja (pada A) yang memiliki perpotongan dengan nilai luasan yang
telah ditentukan
9. ST_Touches(geometry A, geometry B); menentukan geometri
mana saja (pada A) yang memiliki pertemuan minimal di satu titik dengan
geometri B
10. ST_Within(geometry A, geometry B); menentukan geometri
mana saja (pada A) yang berada di dalam geometri B
Semua query yang digunakan diatas tersebut merupakan bagian dari
hierarki hubungan spasial.
Beberapa penjelasan dari query hubungan spasial adalah sebagai
berikut:
1. Contains untuk mengeluarkan semua daerah B yang ada
didalam daerah A
2. Within untuk mengeluarkan semua daerah A yang ada didalam
daerah B
3. Touches untuk mengeluarkan semua daerah yang bersentuhan
dengan daerah tertentu
4. Crosses untuk mengeluarkan semua daerah yang berpotongan
dengan daerah tertentu
5. Overlaps untuk mengeluarkan daerah yang bertampalan pada 2
daerah
2. Pembahasan
2.1 Tahapan Pelaksanaan Praktikum

Kelas 2 Page 4
RHAFLI RIZKI P. (15121041) GD3104 BASIS DATA SPASIAL TUGAS KE-5

Gambar 2. Tahapan Pelaksanaan Praktikum


2.2 Hasil dan Analisis
2.2.1 Hasil
SELECT nama FROM sungai
WHERE ST_Crosses(sungai.geom,(SELECT geom AS geom_arteri
FROM ruas_jalan WHERE layer='Arteri'))
GROUP BY nama ORDER BY nama;

Kelas 2 Page 5
RHAFLI RIZKI P. (15121041) GD3104 BASIS DATA SPASIAL TUGAS KE-5

Gambar 3
SELECT ST_Distance((SELECT geom AS geom_babakan FROM
batas_desa WHERE desa='DESA BABAKAN'),
(SELECT geom AS geom_cicadas FROM batas_desa WHERE
desa='DESA CICADAS'))/1000 AS Jarak;

Gambar 4

SELECT desa FROM batas_desa


WHERE ST_Touches (batas_desa.geom, (SELECT geom AS
geom_babakan FROM batas_desa WHERE desa='DESA BABAKAN'));

Kelas 2 Page 6
RHAFLI RIZKI P. (15121041) GD3104 BASIS DATA SPASIAL TUGAS KE-5

Gambar 5
SELECT pola FROM pola_ruang
WHERE ST_Intersects (pola_ruang.geom, (SELECT geom AS
geom_cibitung FROM batas_desa WHERE desa='DESA CICADAS'))
GROUP BY pola ORDER BY pola;

Gambar 6
SELECT SUM(penduduk) AS jumlah_penduduk FROM
kepadatan_penduduk
WHERE ST_DWithin(kepadatan_penduduk.geom,(SELECT geom AS
geom_cibodas FROM sungai WHERE nama='Ci Bodas'), 500);

Kelas 2 Page 7
RHAFLI RIZKI P. (15121041) GD3104 BASIS DATA SPASIAL TUGAS KE-5

Gambar 7
2.2.2 Analisis
Pada praktikum ini, dikenalkan query yang berhubungan dengan data
spasial (Spatial Query). Data spasial tersebut berbentuk shapefile (*.shp)
yang diimpor menggunakan extension PostGIS melalui PostGIS Shapefile
Import/Export Manager. Data yang diimpor tersebut yakni data vector atau
SHP harus diganti nilai SRID-nya yang sebelumnya 0 menjadi 32748. Nilai
tersebut digunakan untuk menyesuaikan lokasi daerah Tangerang, dengan
327 sebagai kode bumi bagian selatan dan 48 sebagai kode dari zona UTM
48S. Dengan menggunakan Spatial Query, data tersebut dapat ditampilkan
sesuai output yang diinginkan, dapat berupa titik koordinat, luas wilayah,
panjang jalan, panjang sungai, keliling wilayah, koordinat centroid wilayah,
dan lain lain.

Lalu, untuk menampilkan sungai yang berpotongan dengan jalan arteri


digunakan query “select nama from sungai where ST_Crosses(sungai.geom,
(select geom AS geom_arteri from ruas_jalan where layer='Arteri')) group by
nama order by nama”. Hasil dari query tersebut berupa tabel yang berisi
nama sungai dengan tipe data Character Varying digunakan untuk
menampilkan dua geometri yang berpotongan di suatu titik. Maka dari itu,
untuk menampilkan geometri (sungai.geom) yang berpotongan di jalan arteri
digunakan query “sungai.geom,(select geom AS geom_arteri from ruas_jalan
where layer='Arteri')”. Agar tabel dapat ditampilkan berdasarkan kelompok
sungai dan diurutkan berdasarkan namanya, digunakan query “group by
nama order by nama”.

Kelas 2 Page 8
RHAFLI RIZKI P. (15121041) GD3104 BASIS DATA SPASIAL TUGAS KE-5

Selanjutnya, untuk menampilkan desa yang berbatasan dengan Desa


Babakan digunakan query “select desa from batas_desa where
ST_Touches(batas_desa.geom,(select geom AS geom_babakan from
batas_desa where desa='DESA BABAKAN’))”. Hasil dari query tersebut
berupa tabel yang berisi nama desa dengan tipe data Character Varying
digunakan untuk menampilkan dua geometri/daerah yang saling
bersentuhan/berbatasan. Lalu, untuk menampilkan geometri
(batas_desa.geom) yang berbatasan dengan Desa Babakan digunakan query
“batas_desa.geom,(select geom AS geom_babakan from batas_desa where
desa='DESA BABAKAN’)”.

Lalu, untuk menampilkan pola ruang yang berada di Desa Cicadas


digunakan query “select pola from pola_ruang where
ST_Intersects(pola_ruang.geom, (select geom AS geom_cibitung from
batas_desa where desa=‘DESA CICADAS')) group by pola order by pola”.
Hasil dari query tersebut berupa tabel yang berisi kawasan-kawasan yang
yang ada di Desa Cicadas dengan tipe Character Varying digunakan untuk
menampilkan area yang bertampalan dari dua geometri. Query tersebut
kemudian dapat diaplikasikan untuk menampilkan pola ruang di sebuah
daerah. Lalu, untuk menentukan geometri (pola_ruang.geom) yang
berinterseksi di Desa Cicadas digunakan query pola_ruang.geom, (select
geom AS geom_cibitung from batas_desa where desa=‘DESA CICADAS').

Selanjutnya, untuk menampilkan jarak antara Desa Babakan dan Desa


Cicadas dalam kilometer digunakan query “select ST_Distance((select geom
AS geom_babakan from batas_desa where desa='DESA BABAKAN'),(select
geom AS geom_cibitung from batas_desa where desa='DESA
CICADAS'))/1000 AS Jarak”. Hasil dari query tersebut berupa tabel yang
berisi nilai bilangan real berbentuk Double Precision yang artinya nilai
bertipe variable-precision dan inexact yang memiliki 15-digit desimal presisi
digunakan untuk menampilkan perhitungan jarak antara dua geometri. Untuk
menentukan kedua geometri tersebut, yakni Desa Babakan dan Desa Cicadas
digunakan query “(select geom AS geom_babakan from batas_desa where
desa='DESA BABAKAN'),(select geom AS geom_cibitung from batas_desa

Kelas 2 Page 9
RHAFLI RIZKI P. (15121041) GD3104 BASIS DATA SPASIAL TUGAS KE-5

where desa='DESA CICADAS')”. Kedua data merupakan geometri yang


diambil masing-masing dari geom_babakan dan geom_cibitung dengan
indikator batas_desa agar PostGIS dapat menampilkan desa yang dituju dari
kedua geometri tersebut. Kemudian, /1000 digunakan untuk menampilkan
jarak dengan satuan kilometer karena pada software pgAdmin4 satuan
default adalah meter. Kemudian query “AS Jarak” digunakan untuk
menampilkan tabel dengan nama Jarak.

Lalu, untuk menampilkan jumlah penduduk yang tinggal di radius 500-


meter dari Sungai Bodas (Ci Bodas) digunakan query “select sum(penduduk)
AS jumlah_penduduk from kepadatan_penduduk where
ST_DWithin(kepadatan_penduduk.geom,(select geom AS geom_cibodas
from sungai where nama=‘Ci Bodas'), 500)”. Hasil dari query tersebut
berupa tabel yang berisi bilangan bulat yang menunjukkan jumlah penduduk
dengan tipe Double Precision digunakan untuk menampilkan variabel yang
berada di suatu radius yang ditentukan. Untuk menentukan variabel tersebut,
pada kasus ini adalah jumlah penduduk (kepadatan_penduduk.geom) dengan
radius 500-meter dari Sungai Cicadas sehingga digunakan query
“kepadatan_penduduk.geom,(select geom AS geom_cibodas from sungai
where nama=‘Ci Bodas'), 500”.
3. Penutup
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Pembuatan basis data dengan nama “sukabumi” menggunakan perangkat
lunak PostgreSQL dengan extensions PostGIS telah dilakukan.
3.1.2 Pemberian tampilan informasi menggunakan Spatial Relationship Function
pada basis data “sukabumi” telah dilakukan.
3.2 Saran dan Kritik Praktikum
Saran pada praktikum kali ini untuk selalu memerhatikan dan lebih menguasai
software Postgis dan PostgreSQL agar dapat menjalankan praktikum ini dengan lebih
cepat.
4. Daftar Referensi
[1] [Online]. Available: https://uwaterloo.ca/pure-mathematics/about-pure-math/what-is-
pure-math/what-is-topology. [Accessed 9 11 2022].

Kelas 2 Page
10
RHAFLI RIZKI P. (15121041) GD3104 BASIS DATA SPASIAL TUGAS KE-5

[2] "Lintas Bumi - SIG, Inderaja, dan Perwilayahan," 6 Jui 2021. [Online]. Available:
https://lintasbumi.com/2021/07/06/topology-data-spasial/. [Accessed 9 November 2022].

[3] G. C. Open, OpenGIS ® Simple Features Specification For SQL Revision 1.1, 1999.

Kelas 2 Page
11

You might also like