NIM : 231135337 Asal Institusi : SDN 97/VII Desa Baru Kec. Air Hitam Sarolangaun Jambi
Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah
N Masalah yang Analisis
o telah eksplorasi Hasil eksplorasi penyebab masalah diidentifikasi penyebab masalah
1 Minat peserta didik Hasil Kajian Literatur: Setelah dianalisis
dalam melakukan lagi masalah kegiatan literasi di JURNAL ILMIAH peserta didik sekolah masih 1. Menurut Citra Pratama Sari.(2018). Rendahnya literasi disekolah kurang. minat membaca pada siswa disebabkan oleh masih kurang, . beberapa ,faktor seperti (1) faktor internal dan (2) karena faktor eksternal siswa.1. Faktor internal adalah 1. Sarana kemampuan membaca siswa dan kurangnya mendukung kebiasaan membaca. 2. Faktor eksternal adalah literasi lingkungan sekolah yang kurang mendukung, membaca masih peran perpustakaan sekolah belum maksimal, kurang. keterbatasan buku/bahan bacaan, lingkungan 2. Kurang keluarga kurang yang mendukung, dan pengaruh program menonton televisi dan bermain games handphone sekolah dan http://eprints.uny.ac.id/57375/ guru dalam 2. Menurut Aulia Fahma Balqis, dkk (2021) meningkatkan kurangnya literasi peserta didik disekolah literasi dikarenakan, Rendahnya minat membaca pada memnaba siswa disebabkan oleh 1. Factor internal meliputi; peserta didik. (1) gender, (2) faktor keinginan dari dalam diri 3. Penggunaan sendiri dan (3) faktor media elektronik.. 2. Faktor model belajar eksternal meliputi; (1) factor keluarga, (2) faktor membaca dalam ekonomi, dan (3) lingkungan. proses pembelajaran. https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/ school/article/view/2913
Wawancara dengan Guru
Narsum :Dovi Rina Ildianti,S.Pd.SD
Waktu : Senin. 20 November 2023
Penyebab kurangnya literasi siswa disekolah:
- Ketersedian buku masih kurang disekolah. - Fasilitas perpustakaan dan pojok baca belum mendukung. - Sekolah kurang memiliki program literasi membaca. - Pengaruh media social .
Narsum : Adi Putra, S.Pd
Waktu : Senin, 20 November 2023
Penyebab kurangnya literasi siswa disekolah
dikarenakan :
- Peran perpustakaan disekolah yang belum
maksimal. - Keterbatasan buku bacaan - Lingkungan keluarga kurang mengdukung. - Pengaruh menonton televisidan bermain game.
2 Guru kurang Hasil Kajian Literatur: Setelah dilakukan
menjalin komunikasi analisis terhadap secara intensif Jurnal Ilmiah kajian literature dengan orang tua . 1. Menurut Nadha Luthfiyah Firdaus (2022) dan wawancara ,hambatan – hambatan yang terjadi dalam proses penyebab komunikasi yang dialakukan antara orang tua dan kurangnya guru antara lain yaitu kurangnya kemampuan orang komunikasi antara tua dalammenggunakan media social, signal yang guru dengan orang kurang memadai dan waktu kurang dalam tua masih kurang : berkomunikasi . 1. Perbedaan pola Sumber : piker yang https;//dilgilib.uinsby.ac.id/51809/2/Nadha%20Fird dianut guru dan aus_D97217063.pdf. orang tua. 2. Menurut Al-fikri (2022), hambatan – hambatan yang 2. Tidak semua dialami pihak sekolah dalam menjalani kerjasama orang tua selalu antar guru dengan orang tua dikarenakan adanya berada dirumah. perbedaan pandangan guru dan orang tua tentang Dan orang tua keterlibatan dalam meningkatkan prestasi belajar menganut anak, latar belakang ekonomi orang tua, dan sikap system bahwa masing – masing orang tua yang berbeda – beda. kewajiban untuk mengajar Sumber Wawancara anak semuanya Guru/Teman sejawat dilimpahkan kepada guru. Narsum :Dovi Rina Ildianti,S.Pd.SD 3. Tidak semua Waktu : Senin. 20 November 2023 orang tua memiliki HP - Penyebab kurangnya hubungan komunikasi guru untuk dengan wali murid karena guru dan wali murid memudahkan tidak mempunyai buku penghubung antara orang komunikasi. tua dan guru, selanjutnya kurang hidupnya grup 4. Kurang WA kelas. optimalnya penggunaan buku Narsum : Adi Putra, S.Pd penghubung Waktu : Senin, 20 November 2023 sebagai sarana - Tidak semua orang tua selalu berada dirumah. komunikasi Contohnya dilingkungan SD saya banyak orang tua dengan orang yang bekerja di perusahaan sawit, yang mana tua. mereka harus berangkat kerja pagi – pagi dan pulangnya sore sehingga anak ditinggal dirumah, dan merekan hanya menganut system kewajiban mengajar anak diserahkan sepenuhnya kepada guru. - Perbedaan pola piker yang dianut orang tua dengan guru. - Tidak semua orang tua memiliki HP yang memudahkan untuk komunikasi.
3 Guru menggunakan Hasil Kajian Literatur: Setelah dilakukan
model pembelajaran analisis terhadap yang kurang inovatif Jurnal Ilmiah kajian literatus dan 1. Menurut Ad Widyatama (2014), menurut wawancara, pengamatan dalam pelaksanan pembelajaran dikelas penyebab guru yang menggunakanmodel pembelajaran yang penggunaan model bervariatif masih sangat rendah dan gurucendrung pembelajaran menggunakan model konvensional pada setiap inovatif yang pembelajaran yang dilakukan. Hal ini disebabkan masih kurang kurangnya penguasaan tenaga pendidik terhadap maksimum adalah : model – model pembelajaran yang ada padahal 1. Kurangnya penguasaan terhadap model – model penugasan pembelajaransangat diperlukanuntuk meningkatkan tenaga pendidik kemampuan professional guru. terhadap model Sumber: – model https://eprint.ums.ac.id/32621/2/04%20BAB20I.pdf pembelajaran 2. Menurut Indah Fajar Friani, Sulaiman, yang ada. Mislinawati, (2017), kendala yang dihadapi guru 2. Guru yang telah dalam menerapkan model pembelajaran diantaranya berada merasa adalahdalam rencana pelaksanaan pembelajaran berada di zona (RPP), guru kurang memahami langkah – langkah nyaman dan pembelajaran sesuai sintak yang ada pada model enggan untuk pembelajaran. melakukan perubahan – perubahan. Sumber Wawancara 3. Terkendala Guru/Teman Sejawat waktu dan jaringan. Narsum :Dovi Rina Ildianti,S.Pd.SD Waktu : Senin. 20 November 2023
- Kebanyakan guru yang sudah sepuh telah merasakan
di zona nyaman dan enggan untuk melakukan perubahan – perubahan untuk melakukan pembaharuan dalam model, strategi dan metode pembelajaran. - Sedangkan guru yang masih muda terkadang terkendala waktu dan jaringan jika hendak mengoptimalkan pembelajaran yang berbasisi model,strategi dan metode pembelajarankekinian menurut perkembangan zaman.
Narsum : Adi Putra, S.Pd
Waktu : Senin, 20 November 2023
- Penyebab penggunaan model pembelajaran inovatif
yang masih belum maksimal dikarenakan Guru belum paham serta belummenemukan model strategi dan metode pembelajaran yang sesuai di kelas. - Penyebab lainnya adalah penggunaan pembelajaran inovatif yakni pengetahuan gurumasih kurang, guru malas, untuk merubah dirinya dan enggan keluar dari zona nyaman.
4 Rendahnya tingkat Hasil Kajian Literatur: Setelah dilakukan
berpikir siswa dalam analisis terhadap pembelajaran yang JURNAL ILMIAH kajian literatur dan berbasis HOTS 1. Menurut Rafiq Badjeber,Nursupiamin, Agung wawancara, Wicaksono, Mufidah: (2020) penyebab Berdasarkan analisis hasil penelitian mengenai Rendahnya tingkat pengetahuan guru Sekolah Dasar tentang higher berpikir siswa order thinking skill dalam pembelajaran dalam matematika dapat disimpulkan bahwapengetahuan pembelajaran yang guru tentang makna higher order thinking skill berbasis HOTS masih rendah. Tidak semuaguru mengetahui level (Higher Order kognitif HOTS sesuai Taksonomi Bloom serta Thinking Skill) : memaknaiHOTSsecara beragam yakni sebagai 1. Paradikma lama keterampilan, instrumen penilaian dan siswa hanya di prosespembelajaran. Selain itu, pengetahuan guru suruh tentang implementasi pembelajaran menghafal matematikayang berorientasi higher order thinking bukan berlatih skill juga masih rendah. Pada tahap perencanaa untuk npembelajaran, guru belum dapat merumuskan kemampuan tujuan pembelajaran yang memuat HOTS,walau menalar telah mengetahui model atau metode pembelajaran 2. Kemampuan yang relevan untuk diterapkandalam mendorong Gurudalam pengembangan HOTS siswa. Pada tahap menyususn pelaksanaan pembelajaran, gurumasih minim dalam pembelajaran melakukan hal-hal yang memfasiltasi peningkatan berbasis HOTS HOTS siswa. Padatahap evaluasi, kemampuan guru masih Rendah dalam menyusun instrumen penilaian HOTS masih rendah. https://www.researchgate.net/publication/34782149 0
2. Menurut Lusi, Nelly widyawati,Levilia (2020)
Kompetensi Dasar (KD) pada kurikulum 2013 tidak membatasi penggunaan tingkatan taksonomi, hal ini dapat dilihat dari siswa yang dapat membangun Higher Order Thinking Skills (HOTS) dengan berbagai kategori pengetahuan. Tetapi pada prakteknya masih mengalami permasalahan. Banyak lembaga pendidikan terutama pada tingkat Sekolah Dasar (SD) yang masih menggunakan model pembelajaran sederhana sehingga siswa hanya dituntut untuk menghafal. Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada siswa tidak dibangun dengan baik sehingga hampir semua materi yang diberikan oleh guru hanya diterima siswa tanpa adanya tindakan kritis saat pembelajaran. https://pgsd.persadakhatulistiwa.ac.id/wp- content/uploads/2021/02/Lusi.pdf
Sumber Wawancara Guru/Teman Sejawat
Narsum :Dovi Rina Ildianti,S.Pd.SD
Waktu : Senin. 20 November 2023
- Pembelajaran di kelas masih belum berbasis HOTS
(Higher Order Thinking Skill) karena guru masih mengajar dengan paradikma lama siswa hanya di suruh menghafal bukan berlatih untuk kemampuan menalar. Selain itu dikarenakan pengetahuan guru dan murid yang kurang. - Soal berbasis HOTS itu dianggap lebih sulit pada dasarnya adalah karena kebiasaan yang telah ada selama ini. Kebiasaan itu adalah banyak dari kita yang sudah terbiasa mengerjakan soal bertipe LOTS dan MOTS.
Narsum : Adi Putra, S.Pd
- Karena anak belum begitu memahami materi dan belum siap mengerjakan Soal –soal yang HOTS