You are on page 1of 10

eL-Muhbib

G P-ISSN: 2614-1051 & E-ISSN: 2716-5019


Jurnal Pemikiran dan Penelitian Pendidikan Dasar
ISSN 2614-1051 Volume 7, Nomor 1, Juni 2023 Volume 7, Nomor 1, Juni 2023

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA TINGKAT


PEMAHAMAN NUMERASI SISWA KELAS 5 SDN 192 CIBURUY

Ghina Fauziah Hazimah1*, M Ridwan Sutisna2


Universitas Pendidikan Indonesia, Indoensia1,2

Corresponding Author: Ghina, ghinafauziah45@gmail.com


ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor-faktor
yang mempengaruhi rendahnya tingkat pemahaman numerasi
siswa kelas 5 SDN 192 Ciburuy. Penelitian ini menggunakan
ARTICLE INFO pendekatan deskriptif kualitatif melalui metode studi literatur
Article history: dengan menganalisis berbagai jurnal, artikel yang relevan
Received sebagai referensinya. Hasil dari penelitian ini yaitu masih
20 April 2023 banyak siswa yang kurang dalam pemahaman numerasi. Hal
Revised tersebut karena siswa kurang dilatih dengan soal-soal yang
21 Mei 2023
berbentuk literasi numerasi. Hal itu juga dapat menjadi salah
Accepted
18 Juni 2023 satu penyebab rendahnya tingkat pemahaman numerasi siswa
kelas 5 SDN 192 Ciburuy. Siswa perlu memahami pembelajaran
numerasi, karena akan dibutuhkan dalam kehidupan sehari-
hari. Maka sebagai guru perlu menerapkan pembelajaran
numerasi minimal satu hari satu jam, guna meningkatkan
pemahaman numerasi siswa.
Kata Kunci: Literasi, Numerasi, Pembelajaran
How to Cite : Ghina Fauziah dan M Ridwan Sutina, “Analisis Faktor yang
Mempengaruhi Rendahnya Tingkat Pemahaman Numerasi Siswa
Kelas 5 SDN 192 Ciburuy", Vol. 7, No. 1 (2023): 10-19.
DOI : https://doi.org/https://doi.org/10.52266/
Journal Homepage : https://ejournal.iaimbima.ac.id/index.php/
This is an open access article under the CC BY SA license
: https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/

PENDAHULUAN

N
umerasi merupakan kemampuan mengaplikasikan konsep bilangan dan
operasi hitung matematika dalam kehidupan sehari-hari. Setiap siswa harus
memiliki kemampuan numerasi yang baik, karena dengan kemampuan
numerasi yang baik siswa akan lebih mudah untuk menghadapi dan menyelesaikan
suatu masalah di kehidupan sehari-hari (Ayuningtyas & Sukriyah, 2020).
Tantangan abad 21 bagi siswa yaitu siswa dituntut untuk memiliki kemampuan
literasi, salah satunya literasi numerasi. Kemampuan numerasi dipandang sebagai
pengetahuan, keterampilan, perilaku dan disposisi yang siswa butuhkan untuk
menggunakan matematika dalam berbagai situasi.
Kemampuan numerasi menjadi prasayat kecakapan abad ke-21 ini, melalui
pendidikan yang terintegrasi dengan keluarga, sekolah dan masyarakat. Sesuai
kegunaannya, kemampuan numerasi dinilai sangatlah pentingg untuk dikuasai dan
dipahami oleh setiap orang. Hal tersebut dikarenakan, kemampuan numerasi dapat
meningkatkan cara berpikir kritis setiap orang. Dampak lainnya yaitu dapat

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT…..(GHINA FAUZIAH HAZIMAH, DKK) 10


eL-Muhbib
Jurnal Pemikiran dan Penelitian Pendidikan Dasar
ISSN 2614-1051 Volume 7, Nomor 1, Juni 2023

memudahkan untuk memecahkan suatu masalah dalam kehidupan sehari-hari


menggunakan pengetahuan matematis. Kemampuan numerasi merupakan
kemampuan yang perlu dimiliki oleh setiap siswa.
Numerasi juga dapat diartikan sebagai keterampilan berpikir menggunakan
konsep, fakta, prosedur dan media matematika untuk menyelesaikan masalah
matematika dalam kehidupann sehari-hari (Mahmud & Pratiwi., 2019). Siswa yang
memiliki kemampuan numerasi yang baik mampu menyelesaikan masalah secara logis
dan kritis.
Selain itu, numerasi juga dapat digunakan untuk menguasai kompetensi pada
suatu materi yang mengimplementasikan prinsip matematika dalam proses
penyelesaiannya. Kemampuan numerasi juga dapat menjadi modal siswa untuk
menguasai dan memahami pelajaran lainnya.
Numerasi juga dapat diartikan sebagai kemampuan yang dimiliki seseorang
dalam menggunakan penalaran. Penalaran merupakan menganalisis serta memahami
suatu pernyataan melalui kegiatan dalam memanipulasi simbol matematika pada
kehidupan sehari-hari. Kemampuan numerasi merupakan bagian dari matematika.
Oleh karena itu komponen-komponen dalam pelaksanaan numerasi tidak lepas dari
cakupan matematika.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kemampua numerasi
merupakan kemampuan memahami konsep operasi hitung dalam pelajaran
matematika yang memuat mengenal, membaca, menulis hingga mengaplikasikan
dalma kehidupan sehari-hari. Numerasi merupakan bagian dari matematika, sehingga
komponen-komponen dalam numerasi tidak lepas dari muatan materi matematika
(Khakima & Zahra., 2021).
Namun kenyataannya kondisi di lapangan, tingkat pemahaman numerasi masih
terbilang rendah, terutama pada siswa kelas 5 di SDN 192 Ciburuy. Banyak faktor yang
mempengaruhi rendahnya tingkat pemahaman numerasi pada siswa kelas 5, salah
satunya yaitu kebanyakan siswa tidak menyukai segala sesuatu yang berkaitan dengan
matematika. Maka dari itu dengan adanya program mbkm ini diharapkan dapat
meningkatkan tingkat pemahaman numerasi siswa kelas 5 di SDN 192 Ciburuy.

TINJAUAN TEORITIS
Izzatin & dkk. (2022) menyatakan bahwa numerasi merupakan kemahiran
seseorang dalam merumuskan, mengidentifikasi, dan mengimplementasikan
matematika dasar dalam berbagai konteks yang dibutuhkan oleh seseorang dalam
kehidupan sehari-hari. Dikatan juga oleh Salvia & dkk (2022) bahwa kemampuan
numerasi yaitu kemampuan seseorang uuntuk menafsirkan, dan merumuskan
matematika dalam berbagai konteks, termasuk kompetensi penalaran matematis,
konsep, prosedur, dan fakta untuk menjelaskan dan memperkirakan suatu kejadian
yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan sehari-hari.
Penalaran disini maksudnya untuk memahami dan menganalisis suatu
pernyataan melalui kegiatan dalam memanipulasi simbol matematika yang ada dalam

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT…..(GHINA FAUZIAH HAZIMAH, DKK) 11


eL-Muhbib
Jurnal Pemikiran dan Penelitian Pendidikan Dasar
ISSN 2614-1051 Volume 7, Nomor 1, Juni 2023

kehidupan sehari-hari, serta dapat dinyatakan dalam bentuk tulisan maupun lisan
(Ekowati & dkk, 2019).
Numerasi tidak selalu ada dalam pelajaran matematika, namun numerasi
merupakan bagian dari matematika yang diambil dari muatan matematika di dalam
kurikulum 2013. Contoh salah satu muatan matematika pada kurikulum 2013 yaitu
bilangan. Komponen literasi yang dimaksud yaitu mengestimasi dan menghitung
dengan bilangan bulat (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017)
Rohim (2021) menyatakan bahwa numerasi merupaka kecakapan untuk 1)
memperoleh, menafsirkan, mengkomunikasikan berbagai macam angka serta simbol
matematika untuk menyelesaikan suatu masalah dalam berbagai konteks kehidupan; 2)
menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk uuntuk mengambil
suatu keputusan.
Winata, dkk. (2021) mengemukakan kecakapan literasi membaca dan numerasi
memiliki tiga kompetensi yang perlu dimiliki oleh setiap siswa yaitu:
1) Retrive dan akses, kompetensi ini memuat kemampuan menacari, mengambil dan
memahami informasi suatu teks kemudian siswa mampu mengidentifikasi suatu
gagasan dan informasi secara eksplisit yang terdapat pada suatu teks tersebut
2) Interpretasi dan integrasi, kompetensi ini merupakan kompetensi siswa memahami
dengan menginterpretasi suatu informasi tersirat
3) Evaluasi dan refleksi, dalam kompetensi ini siswa perlu mengevaluasi serta
merefleksi isi suatu teks
Maulidina & dkk (2019) mengemukakan bahwa kemampuan numerasi terdiri dari
tiga indikator yaitu:
1) Mengimplementasikan berbagai jenis angka dan simbol yang berkaitan dengan
matematika untuk menyelesaikan suatu masalah pada kehidupan sehari-hari,
2) Menganalisis suatu informasi yang disajikan dengan grafi, tabel, bagan,
diagram,
3) Menafsirkan hasil analisis untuk meramalkan dan memprediksi serta
mengambil suatu keputusan. Kemampuan literasi sangatlah penting dipahami
serta dikuasai oleh setiap siswa.
Siregar, P. (2022) mengemukakan bahawa numerasi sangat erat kaitannya dengan
masalah dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan siswa mempelajari numerasi yaitu untuk
mengasah pengetahuan dan keterampilan dalam menginterpretasikan suatu angka,
data, tabel, dan diagram.
Selain itu juga untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan literasi
numerasi dalam menyelesaikan suatu masalah dan mengambil kesimpulan yang
rasional. Namun keterampilan numerasi ini memerlukan pemikiran yang logis
sehingga dapat memudahkan siswa dalam memahami matematika, menganalisis suatu
masalah serta memecahkan suatu masalah (Patriana, Sutama, dan Wulandari, 2021).

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif
kualitatif, deskriptif yaitu suatu rumusan masalah yang memandu penelitian untuk

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT…..(GHINA FAUZIAH HAZIMAH, DKK) 12


eL-Muhbib
Jurnal Pemikiran dan Penelitian Pendidikan Dasar
ISSN 2614-1051 Volume 7, Nomor 1, Juni 2023

mengeksplor situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam.
Pendekatan deskriptif kualitatif merupakan penelitian yang memanfaatkan data
kualitatif dan dijabarkan secara deskriptif. Biasanya pendekatan ini digunakan untuk
menganalisis suatu fenomena yang diteliti secara menyeluruh dan mendalam.
Penelitian dilakukan dengan menguraikan secara deskriptif faktor yang mempengaruhi
rendahnya kemampuan numerasi siswa kelas 5 SDN 192 Ciburuy. Sedangkan metode
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi literatur. Metode studi literatur
merupakan penelitian dengan cara mengumpulkan data pustaka, membaca dan
mencatat serta mengolah bahan penelitian. Studi literatur adalah cara untuk
menyelesaikan persoalan dengan menelursuri sumber-sumber tulisan yang pernah
dibuat sebelumnya. Dengan kata lain, istilah studi literatur juga sangat familiar dengan
sebutan studi pustaka. Studi literatur yang dilakukan yaitu menganalisis dari berbagai
jurnal yang relevan dengan permasalahan yang dibahas.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Ada beberapa karakteristik yang dimiliki oleh siswa kelas tinggi khususnya siswa
kelas 5 yaitu siswa memiliki minat terhadap kehidupan yang konkrit, rasa ingin tahu
yang tinggi, berusaha menyelesaikan tugas-tugasnya secara mandiri, gemar
membentuk kelompok sebaya yang biasanya untuk bermain bersama. Berdasarkan
karakteristik yang telah disebutkan sebelumnya, guru perlu mengemas pembelajaran
sebaik mungkin, guru mampu menyampaikan hal-hal yang yang terdapat di
lingkungan sekitar kehidupan siswa, sehingga materi yang diberikan akan lebih
bermakna bagi siswa.
Siswa – siswi kelas 5 SDN 192 Ciburuy belum menguasai penalarannya dalam
memilih cara yang tepat dalam menentukan bagaimana menyelesaikan masalah.
Dengan melihat karakteristik siswa kelas atas, diperlukan seorang guru yang mampu
mengarahkan stimulus kepada siswa. Stimulus yang diberikan bersifat kontekstual,
menarik dan masa kini sehingga dapat menstimulus rasa ingin tahu siswa. Stimulus
yang dimaksud yaitu dalam hal numerasi.
Kemampuan numerasi wajib dimiliki dan dikuasai oleh setiap individu. Numerasi
merupakan kemampuan seseorang menggunakan daya pikir yang kritis, logis untuk
menganalisis suatu informasi yang disajikan dalam bentuk tabel, grafik, gambar, bagan
serta terdapat simbol-simbol matematika didalamnya (Kemendikbud Pendidikan dan
Kebudayaan, 2017).
Siswa yang dapat memahami dan menguasai kemampuan literasi mampu
membantu dalam memecahkan serta menyelesaikan suatu masalah matematika yang
sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu, konsep matematika yang
mengarah pada kemampuan merumuskan, menalar, mengaplikasikan serta
menafsirkan matematika pada berbagai konteks akan diintegrasikan kedalam masalah
yang lebih riil.
Salah satu masalah utama yang menyebabkan rendahnya numerasi siswa kelas 5
SDN 192 Ciburuy yaitu guru belum membiasakan siswa dengan soal dalam bentuk
literasi. Guru – guru di sekolah tersebut masih mengandalkan soal – soal yang

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT…..(GHINA FAUZIAH HAZIMAH, DKK) 13


eL-Muhbib
Jurnal Pemikiran dan Penelitian Pendidikan Dasar
ISSN 2614-1051 Volume 7, Nomor 1, Juni 2023

bersumber dari buku saja namun tidak dikembangkan lagi. Hal itu disebabkan guru
belum menguasai soal-soal berbasis literasi numerasi. Biasanya guru membuat soal
yang dapat langsung diselesaikan dengan rumus.
Ada beberpa kompetensi numerasi yang perlu diperhatikan yaitu:
1) Berpikir dan bernalar, yaitu meliputi kemampuan mengajukan pertanyaan
berbasis matematika.
2) Berargumen matematika yaitu mencari tahu apa itu gagasan matematika.
3) Pemodelan, yaitu menafsirkan model-model matematika dalam realitasnya.
4) Memecahkan suatu masalah, yaitu kemampuan dalam merumuskan,
mendefinisikan, memecahkan suatu masalah dalam berbagai cara (Perdana &
Suswandari, 2021).
Hal penting dari numerasi yaitu siswa mampu menggunakan konsep matematika
disegala situasi.
Diperlukan beberapa indikator untuk mengukur kemampuan numerasi siswa.
Patokan yang digunakan untuk mengembangkan indikator guna mengetahui
kemampuan numerasi pada siswa yaitu indikator yang terdapat dalam OECD
(Organization for Economic Cooperation and Development). Indikator-indikator yang
dimaksud yaitu:
1) Kemampuan komunikasi, indikator yang dinilai meliputi penulisan proses
untuk mencapai solusi dan menyimpulkan hasil matematika
2) Kemampuan matematisasi, indikator yang dinilai adalah pemahaman konteks
untuk memecahkan suatu masalah
3) Kemampuan representasi, indikator yang dinilai mencakup hubungan berbagai
macam representasi saat menyelesaikan suatu masalah dan menggunakan
berbagai macam representasi dalam memecahkan suatu masalah
4) Kemampuan penalaan dan argumen, indikator yang dinilai mencakup
penalaran dalam menentukan hasil atau solusi yang matematis
5) Kemampuan memilih strategi, yaitu kemampuan dalam memilih cara untuk
memecahkan suatu masalah
6) Kemampuan menggunakan bahasa bahasa dan operasi simbolis matematika,
yang dinilai yaitu bahasa yang menggunakan aturan-aturan matematika
7) Kemampuan menggunakan media matematika, indikator yang dinilai yaitu
menggunakan media matematika yang sesuai dengan struktur matematika atau
yang menggambarkan hubungan matematika

Faktor -Faktor yang mempengaruhi rendahnya tingkat pemahaman numerasi siswa


kelas 5 SDN 192 Ciburuy.
Faktor yang pertama yaitu faktor dari diri siswanya sendiri, diantaranya meliputi
tingkat intelektual siswa, sikap siswa serta psikomotorik (Adawiyah & Makki, 2022).
Faktor penyebab rendahnya numerasi pada siswa kelas 5 SDN 192 Ciburuy yaitu
rendahnya kemampuan intelegensi siswa, rendahnya motivasi serta minat belajar
matematika pada siswa. Minat belajar serta motivasi belajar siswa sangat berpengaruh
terhadap pemahaman numerasi siswa karena jika minat belajar dan motivasi belajar

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT…..(GHINA FAUZIAH HAZIMAH, DKK) 14


eL-Muhbib
Jurnal Pemikiran dan Penelitian Pendidikan Dasar
ISSN 2614-1051 Volume 7, Nomor 1, Juni 2023

siswa tinggi maka tingkat pemahaman numerasi siswa akan baik, namun sebaliknya jika
minat belajar dan motivasi belajar siswa rendah maka rendah pula tingkat pemahaman
numerasi siswa.
Selain itu, kurangnya kemandirian siswa untuk mengerjakan serta menyelesaikan
soal-soal matematika. Rata-rata siswa selalu mengeluh jika diberikan soal-soal
matematika, juga siswa hanya ingin mengerjakan tipe soal yang mudah dan yang sudah
diberikan contoh sebelumnya. Rata-rata siswa tidak mau diberikan tipe soal yang sedikit
sulit serta yang tidak ada rumusnya untuk proses penyelesaiannya. Kemandirian siswa
dalam belajar adalah siswa didorong memiliki inisiatif, keaktifan serta keterlibatan
dalam proses pembelajaran untuk meingkatkan pemahaman numerasi siswa. Pada
dasarnya kemandirian adalah sikap individu yang dapat berinisiatif, mampu mengatasi
masalah, memiliki rasa percaya diri untuk belajar.
Faktor yang kedua yaitu, kurangnya perhatian serta dukungan orang tua. Setelah
diamati, masih banyak orang tua yang kurang perhatian terhadap perkembangan
akademik siswa. Yang seharusnya orang tua turut mengajarkan siswa dalam hal
pengetahuan, namun rata-rata orang tua menyerahkan sepenuhnya proses pendidikan
kepada sekolah. Hal itu karena rata-rata orang tua siswa banyak yang kurang paham
dengan keterampilan numerasi ini. Karena adanya keterlibatan orang tua dapat
mengembangkan pemahaman numerasi siswa.
Faktor selanjutnya yaitu kemampuan guru. Rata-rata guru hanya memberikan
soal-soal yang mudah dikerjakan dengan suatu rumus. Belum ada kemajuan dari
gurunya untuk berinovasi dalam mengajar, jadi suasana mengajarpun akan terasa
monoton. Juga guru tidak membiasakan untuk menyelesaikan suatu masalah yang
berkaitan dengan soal-soal literasi numerasi.
Penyebab numerasi rendah juga yaitu tidak menariknya guru dalam mengemas
model dan media pembelajaran yang digunakan. Karena guru dituntut untuk dapat
membimbing siswa dalam menggunakan, menginformasikan, dan menafsirkan ide
matematika untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari yang
berkaitan dengan kompetensi numerasinya.
Adapun tujuan dari kerangka kompetensi numerasi yaitu:
1) Melengkapi model kompetensi guru secara terperinci mengenai kompetensi
numerasi
2) Memberikan referensi bagi guru agar dapat memetakan perjalanan
pembelajaran terkait numerasi secaara komprehensif
3) Memberikan referensi bagi lembaga penyelenggara pendidikan dalam
melaksanakan program pelatihan guru terkait kompetensi numerasi.
Tujuan kerangka kompetensi numerasi tersebut memuat tiga aspek yaitu pengetahuan
profesional, praktik pembelajaran profesional dan pengembangan profesi.
Selain itu juga rendahnya kemampuan siswa dalam memahami konsep
matematika. Siswa kelas 5 SDN 192 Ciburuy setiap pelajaran matematika selalu
mengeluh kesulitan, meskipun materi tersebut mudah. Karena siswa-siswa tersebut
rata-rata belum paham dengan materi-materi dasar matematikanya contonya seperti
perkalian dan pembagian dasar yang belum lancar, cara menghitung yang masih

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT…..(GHINA FAUZIAH HAZIMAH, DKK) 15


eL-Muhbib
Jurnal Pemikiran dan Penelitian Pendidikan Dasar
ISSN 2614-1051 Volume 7, Nomor 1, Juni 2023

lambat, dan sebagainya. Kesulitan siswa memahami konsep matematika yaitu tidak
mampu menafsirkan arti dari suatu konsep tertentu.
Siswa yang kesulitan belajar matematika bukan karena tidak mampu belajar
melainkan menjadikan matematika suatu mata pelajaran yang dianggap paling sulit dan
monoton. Siswa yang kesulitan belajar matematika rata-rata sering membuat kekeliruan
dan kesalahan dalam mengerjakan soal matematika, misalnya kekeliruan siswa dalam
berhitung, lalu kekeliruan siswa dalam belajar geometri dan sering terjadi kekeliruan
dalam mengerjakan soal yang berbentuk soal cerita.
Selain itu juga pengaruh strategi guru dalam mengajarkan matematika kepada
siswa cenderung monoton yaitu menggunakan model pembelajaran konvensional satu
arah seperti guru hanya memberikan ceramah dan memberikan tugas-tugas saja yang
kurang memberikan motivasi kepada siswa.
Selanjutnya, kurang dukungan dalam segi sarana dan prasarana untuk
meningkatkan pemahaman numerasi siswa. Karena di SD tersebut tidak ada tempat
seperti pojok baca, perpustakaan yang layak untuk dijadikan tempat melaksanakan
program numerasi. Beberapa manfaat dari sarana dan prasarana belajar, diantaranya:
1) Mampu memperjelas informasi sehingga dapat meningkatkan pemahaman
numerasi siswa
2) Meningkatkan perhatian siswa sehingga mampu menimbulkan motivasi belajar
pada siswa
3) Memberikan pengalaman kepada setiap siswa
4) Terjadinya interaksi dengan siswa lainnya maupun dengan guru
Sarana merupakan perangkat peralatan yang secara langsung dimanfaatkan
dalam sebuah kegiatan pembelajaran. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu
sebagai penunjang utama terselenggaranya suatu proses kegiatan pembelajaran. Jannah
& Sontani (2018) mengatakan ada beberapa komponen sarana dan prasarana sekolah
yang perlu diperhatikan diantaranya:
1) Sekolah tidak menggunakan gedung bersama sekolah lain
2) Ruangan yang diperlukan cukup
3) Pendidikan berlangsung pagi atau siang
4) Air dan listrik tersedia cukup
Faktor selanjutnya yaitu faktor dari lingkungan sosial. Terdapat dua faktor dari
lingkungan sosial yaitu pengaruh teknologi serta pengaruh tempat tinggal. Dengan
kebiasaan siswa yang terpengaruh teknologi seperti bermain game online, sosial media
akibatnya banyak membuang waktu belajar dengan sia-sia. Selain itu pengaruh dari
tempat tinggal yang tidak mendukung siswa untuk belajar, misalnya tempat tinggal
yang terlalu berisik, melakukan pekerjaan rumah yang terlalu banyak, teman yang
selalu mengajak bermain serta kondisi rumah yang tidak memungkinkan misal
terjadinya pertengkaran antar anggota keluarga.

Upaya Mengatasi Permasalahan Rendahnya Kemampuan Numerasi Siswa Kelas 5


SDN 192 Ciburuy

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT…..(GHINA FAUZIAH HAZIMAH, DKK) 16


eL-Muhbib
Jurnal Pemikiran dan Penelitian Pendidikan Dasar
ISSN 2614-1051 Volume 7, Nomor 1, Juni 2023

Memberikan motivasi serta dukungan kepada siswa. Maka siswa akan termotivasi
untuk belajar karena merasa dapat perhatian. Jika siswa diberi motivasi serta dukungan
maka siswa secara perlahan akan rajin belajar. Karena motivasi serta dukungan dari
orang – orang sekitar sangat berpengaruh terhadap belajar siswa, khususnya
pemahaman numerasi siswa kelas 5 SDN 192 Ciburuy. Upaya selanjutnya yaitu dapat
mengadakan atau melaksanakan program numerasi dengan waktu minimal satu hari
satu jam. Program numerasi dilaksanakan dengan kegiatan mengerjakan soal-soal yang
berkaitan dengan pembelajaran numerasi. Dengan diadakannya program numerasi
akan meningkatkan minat belajar siswa dalam pelajaran berhitung.
Agar siswa merasa tidak bosan dalam mengikuti program numerasi, program ini
perlu dilaksanakan secara menarik (Ekowati & dkk. 2019). Misalnya dalam
pembelajarannya menggunakan media interaktif, menggunakan metode berkelompok
atau diskusi antar siswa serta untuk meningkatkan numerasi siswa dapat melalui suatu
permainan agar anak tidak bosan. Upaya selanjutnya, yaitu membangun pojok baca
yang layak, agar siswa memiliki semangat tinggi untuk belajar numerasi karena tempat
yang menarik dan nyaman. Upaya selanjutnya yang terakhir, dapat dilakukan yaitu
buat lingkungan rumah menjadi nyaman agar siswa dapat belajar dengan konsentrasi
dan nyaman.
Keterampilan numerasi akan selalu berkembang dari waktu ke waktu. Hal
tersebut dikarenakan seiring berkembangnya zaman, teknologi juga ikut berkembang.
Dalam menyelesaikan suatu masalah dengan keterampilan numerasi, maka siswa harus
memiliki beberapa keterampilan diantaranya:
1) Mempunyai pemahaman matang yang kaya akan ide atau konsep matematika,
2) Mempunyai penalaran atau pemikiran yang logis mengenai hubungan dalam
situasi dan konsep yang mungkin berhubungan dengan suatu masalah tersebut,
3) Mampu merumuskan suatu masalah matematika dan menyusun strategi untuk
melihat informasi, kemudian mampu memanipulasi angkat untuk mendapatkan
solusi yang akurat,
4) Mampu melakukan perhitungan yang tepat dan akurat menyelesaikan masalah,
5) Secara emosional mampu berkontribusi dalam memecahkan masalah.

SIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi rendahnya kemampuan numerasi siswa kelas 5 SDN 192 Ciburuy
diantaranya yaitu, guru belum membiasakan memberikan soal berupa soal literasi,
rendahnya kemampuan intelegensi siswa, rendahnya minat belajar matematika siswa,
kurangnya kemandirian siswa, kurangnya dukungan dari orang tua, kurangnya
kemampuan guru dalam berinovasi suatu pembelajaran, rendahnya kemampuan siswa
dalam memahami konsep dasar matematika, kurangnya dukungan dalam hal sarana
dan prasarana serta yang terakhir yaitu fakor lingkungan sosial. Dengan adanya faktor-
faktor tersebut, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi
permasalahan tersebut diantaranya memberikan motivasi dan dukungan belajar kepada
siswaa serta mengadakan program numerasi yang dilaksanakan minimal sehari sejam.

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT…..(GHINA FAUZIAH HAZIMAH, DKK) 17


eL-Muhbib
Jurnal Pemikiran dan Penelitian Pendidikan Dasar
ISSN 2614-1051 Volume 7, Nomor 1, Juni 2023

Selain itu juga upaya mengatasi permasalahan rendahnya tingkat pemahaman


numerasi, maka siswa harus memiliki lima keterampilan numerasi yang telah dijelaskan
sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA
Adawiyah, N., Makki, M., & Nisa, K. (2023). Analisis Faktor Penyebab Rendahnya
Kemampuan Numerasi Siswa. Journal of Classroom Action Research, 5(1), 239
244

Ayuningtyas, N., & Sukriyah, D. (2020). Analisis Pengetahuan Numerasi Mahasiswa


Matematika Calon Guru. Delta-Pi: Jurnal Matematika Dan Pendidikan
Matematika, 9(2)

Ekowati, D. W., Astuti, Y. P., Utami, I. W. P., Mukhlishina, I., & Suwandayani, B. I.
(2019). Literasi numerasi di SD Muhammadiyah. ELSE (Elementary School
Education Journal): Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Sekolah Dasar, 3(1),
93-103

Izzatin, M., Kartono, K., Zaenuri, Z., & Dewi, N. R. (2022). Pengembangan Literasi
Numerasi Siswa Melalui Soal HOTS. In Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana
(PROSNAMPAS), 5(1), 630-634

Jannah, S. N., & Sontani, U. T. (2018). Sarana dan prasarana pembelajaran sebagai faktor
determinan terhadap motivasi belajar siswa. Jurnal Pendidikan Manajemen
Perkantoran, 3(1), 210

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2017). Materi Pendukung Literasi Numerasi.


Journal of Chemical Information and Modeling, 8(9), 1-58

Khakima, L. N., Marlina, L., & Zahra, S. F. A. (2021, December). Penerapan Literasi
Numerasi dalam Pembelajaran Siswa MI/SD. In SEMAI: Seminar Nasional
PGMI (Vol. 1,No. 1, pp. 775-792)

Mahmud, M. R., & Pratiwi, I. M. (2019). Literasi numerasi siswa dalam pemecahan
masalah tidak terstruktur. Kalamatika: Jurnal Pendidikan Matematika, 4(1), 69-88

Maulidina, Ana Puspita, & Sri Hartatik (2019). Profil Kemampuan Numerasi Siswa
Sekolah Dasar Bekemampuan Tinggi dalam Memecahkan Masalah Matematika.
Jurnal Bidang Pendidikan Dasar, 3(2)

Patriana, W. D., Sutama, & Wulandari, M. D. (2021). Pembudayaan Literasi Numerasi


untuk Asesmen Kompetensi Minimum dalam Kegiatan Kurikuler pada Sekolah
Dasar Muhammadiyah. Jurnal Basicedu, 5(5) : 3413 –3429

Perdana, R., & Suswandari, M. (2021). Literasi numerasi dalam pembelajaran tematik
siswa kelas atas sekolah dasar. Absis: Mathematics Education Journal, 3(1),
9-15

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT…..(GHINA FAUZIAH HAZIMAH, DKK) 18


eL-Muhbib
Jurnal Pemikiran dan Penelitian Pendidikan Dasar
ISSN 2614-1051 Volume 7, Nomor 1, Juni 2023

Rohim, D. C. (2021). Konsep asesmen kompetensi minimum untuk meningkatkan


kemampuan literasi numerasi siswa sekolah dasar. Jurnal Varidika, 33(1), 54-62

Salvia, N. Z., Sabrina, F. P., & Maula, I. (2022). Analisis Kemampuan Literasi Numerasi
Peserta Didik Ditinjau Dari Kecemasan Matematika. In ProSANDIKA UNIKAL
(Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika Universitas Pekalongan), 3(1), 351
360

Siregar, P. (2022). Pelaksanaan Pembelajaran Literasi Numerasi Pada Siswa Kelas 5b


SD Negeri 101880 Aek Godang Padang Lawas Utara. Al-Madrasah: Jurnal
Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah, 6(2), 366-376

Winata, A., Widiyanti, I. S. R., & Cacik, S. (2021). Analisis kemampuan numerasi dan
literasi membaca peserta didik kelas XI MA Islamiyah Senori Tuban. Prosiding
SNasPPM, 6(1), 659-666

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT…..(GHINA FAUZIAH HAZIMAH, DKK) 19

You might also like