Professional Documents
Culture Documents
Laporan Pratikum Bawang Merah Zulfiqih - Edit
Laporan Pratikum Bawang Merah Zulfiqih - Edit
OLEH :
ZULFIQIH ERAWADI
214110104
FAKULTAS PERTANIAN
PEKAN BARU
2023
LRMBARAN PENGESAHAN
LAPORAN PRATIKUM
MENYETUJUI
ASISTEN DOSEN
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas ridho-Nya lah
“pemberian berbagai dosis kapur dan npk 16:16:16 pada tanaman bawang merah
Muhammad SAW. Serta para pihak yang telah membantu penyusunan laporan
pratikum ini. tujuan dalam penyusunan laporan ini agar dapat menjadi rujukan
tanaman bawang merah dengan berbagai dosisi kapur dan pupuk npk 16:16:16,
pengelolaanya.
penyusunannya. Namun tidak ada gading yang tak retak, begitupun denga
makalah ini, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari
ii
DAFTAR ISI
LRMBARAN PENGESAHAN...........................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
I. PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. Latar belakang........................................................................................................1
B. Tujuan Pratikum.....................................................................................................6
C. Manfaat Pratikum...................................................................................................6
II. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................7
A. Bawang Merah.......................................................................................................7
B. Klasifikasi Bawang merah....................................................................................12
C. Morfologi Bawang Merah....................................................................................13
1. Akar..................................................................................................................13
2. Batang..............................................................................................................14
3. Daun.................................................................................................................15
4. Bunga...............................................................................................................16
5. Buah.................................................................................................................17
6. Umbi Lapis.......................................................................................................18
D. Syarat Tumbuh Tanaman Bawang........................................................................19
E. Kandungan Kimia Bawang Merah.......................................................................20
F. Manfaat Bawang Merah.......................................................................................26
III. PELAKSANAAN PRATIKUM...........................................................................29
A. Tempat dan Waktu...............................................................................................29
B. Alat dan Bahan.....................................................................................................29
C. Metode Penelitian.................................................................................................29
D. Pelaksanaan Pratikum...........................................................................................31
E. Parameter Pengamatan.........................................................................................35
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................40
iii
A. Hasil Uji lanjut.....................................................................................................40
V. PENUTUP................................................................................................................42
A. KESIMPULAN....................................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................44
LAMPIRAN 1 JADWAL KEGIATAN...........................................................................46
LAMPIRAN 2 DESKRIPSI TANAMAN BAWANG MERAH......................................47
LAMPIRAN 3 DOKUMENTASI KEGIATAN...............................................................48
LAMPIRAN 4 BIODATA PENULIS..............................................................................49
iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Tanaman ini berasal dari Asia Selatan, yaitu daerah sekitar India, Pakistan sampai
Palestina (Rahayu, Berlian, dan Sundaya, 2005). Bawang merah merupakan salah
berlapis. Tanaman ini mempunyai akar serabut, dengan daun berbentuk silinder
berongga, umbi terbentuk dari pangkal daun yang bersatu dan membentuk batang
yang berubah bentuk dan fungsi, membesar dan membentuk umbi berlapis. Umbi
bawang merah terbentuk dari lapisan daun yang membesar dan bersatu. Pada
bagian umbi bawang merah berisi cadangan makanan untuk persediaan makanan
bagi tunas yang akan menjadi tanaman baru sejak mulai bertunas sampai
selama 5000 tahun atau lebih. Karena bawang bombay tumbuh liar di berbagai
daerah, bawang bombay mungkin telah dikonsumsi selama ribuan tahun dan
salah satu tanaman budidaya yang paling awal karena tidak mudah rusak
dibandingkan makanan lain pada masa itu, mudah diangkut, mudah tumbuh, dan
dapat ditanam di berbagai jenis tanah dan iklim. Selain itu, bawang merah
1
ternyata bermanfaat untuk menunjang kehidupan manusia. Bawang mencegah
rasa haus dan dapat dikeringkan serta diawetkan untuk dikonsumsi nanti ketika
makanan mungkin langka. Meskipun tempat dan waktu asal muasal bawang
merah masih menjadi misteri, banyak dokumen dari masa awal menggambarkan
bahwa tanaman ini dari Asia Tengah, terutama Palestina dan India, tetapi sebagian
Narasumber lain menduga asal-usul bawang merah dari Iran dan pegunungan
sebelah Utara pakistan, namun ada juga ada juga yang menyebutkan asal
Mesir danTurki.
bahwa sejak 4.000 tahun silam bawang merah telah disebut sebut. Pada era I danII
Dynasti (3.200-2.700 SM), bangsa Mesir melukiskan bawang merah pada patung
dan tugu-tugu. Selain itu, pada 1.500 SM bangsa Israel telah mengenal bawang
merah. Di Jepang, budidaya bawang merah dikenal pada ahir abad yang sama
dengan saat kenal di Eropa Barat, Eropa Timur dan Amerika Serikat sekitar abad
XIX. Pada tahun 1975, di Jepang memproduksi bawang sebanyak 1 juta ton dari
2
Eropa Timur, Spanyol, Amerika Serikat, kemudian ke Timur Jauh dan Asia
diantaranya adalah Eropa Barat, Eropa Timur, Spanyol, Amerika Serikat, Jepang,
Mesir, dan Turki yang merupakan negara penghasil bawang merah dan bawang
yakarta), Brebes dan Solo. Dalam perkembangan selanjutnya tanaman ini meluas
1991, luas penen bawang merah mencapai 70.989 hektar dengan produksi
509.013 ton. Pada tahun tersebut, luas panen bawang merah menempati urutan
ketiga dari 18 jenis sayuran komersial di Indonesia, yakni setelah cabai dan
kacang panjang. Hampir setiap daerah mengenal bawang merah. Beberapa nama
daerah untuk bawang merah diantaranya, pia (Batak), bawang sirah atau dasun
Palembang), bawang beureum (Jawa Barat), brambang satau bawang abang (Jawa
Tengah dan Jawa Timur), bhabang mera (Madura), jasum bang atau jasum merah
3
(Bali), bawangi (Gorontalo), lasuna eja (Makasar), lasuna cela (Bugis), kalpeo
miha (Timor), bawa (Halmahera), bawa rorika (Ternate), dann bawa khori
(Tidore).
merah di Indonesia adalah ketersediaan lahan masam yang luas dengan kesuburan
rendah yang dapat menurunkan pertumbuhan dan produksi tanaman. Status tanah
masam dengan indikator utama pH tanah kurang dari 5.0 mengakibatkan kelarutan
Aluminium (Al) tinggi dalam tanah sehingga menjadi racun bagi tanaman.
pertumbuhan akar sehingga penyerapan hara dan air menjadi terhambat yang
Penambahan kapur yang optimal menjadikan status pH tanah lebih baik, KTK
meningkat, dan ketersediaan unsur hara menjadi lebih baik bagi tanaman sehingga
produktivitas tanaman meningkat. Salah satu bahan yang dapat digunakan untuk
yang berasal dari endapan mineral sekunder dan banyak mengandung unsur Ca
hara lain, seperti fosfor, nitrogen, kalium, kalsium, dan magnesium, serta
memperbaiki sifat fisik tanah (Sudianto et al. 2018). Menurut Holland et al.
4
(2018) bahwa pengapuran efektif meningkatkan kesuburan lahan, meningkatkan
ketersediaan dan serapan unsur nitrogen, fosfor, dan menurunkan serapan logam
produktivitas tanaman.
Daya adaptasi bawang merah termasuk luas karena dapat tumbuh dan
menghasilkan umbi di dataran rendah hingga dataran tinggi. Keragaman tanah dan
dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Untuk menentukan kebutuhan hara spesifik
lokasi secara tepat pada bawang merah maka perlu diuji lebih lanjut untuk
berperan penting dalam meningkatkan hasil tanaman dengan syarat harus disertai
dengan manajemen pemupukan yang tepat agar hasil tanaman meningkat. Hara
makro yang berperan penting dalam proses pertumbuhan dan peningkatan hasil
umumnya (71%) bawang merah ditanam di tanah Alluvial pada dataran rendah,
sebanyak 16% di Latosol (dataran medium) , dan 13% di Andisol atau asosiasi
5
pupuk NPK Mutiara 16-16-16 berpengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan
menyatakan dosis unsur hara N, P, dan K paling tepat untuk bawang merah
varietas ‘Bima Curut’ adalah 180 kg N ha , 120 kg P2O5 ha , dan 60 kg K2O ha.
B. Tujuan Pratikum
pengapuran
C. Manfaat Pratikum
2. Mahasiswa dapat mengetahui unsur yang diperlukan oleh tanah yang ada
6
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Bawang Merah
kebutuhan masyarakat. Bawang merah menjadi salah satu sayuran unggulan yang
bernilai tinggi (high value commodity) (Wiguna et al., 2013; Theresia et al., 2016;
ekonomis yang cukup tinggi. Komoditas ini banyak dibutuhkan terutama sebagai
pelengkap bumbu masakan guna menambah cita rasa dan kenikmatan masakan,
selain itu dapat digunakan sebagai bahan baku obat-obatan, memiliki banyak
vitamin dan berperan sebagai aktivator enzim di dalam tubuh. (Napitupulu et al,
Menurut Sunarjono (1989), bawang merah merupakan salah satu sayuran yang
hanya digunakan sbagai bumbu dapur untuk melezatkan masakan, hingga lebih
dikenal dengan sebutan “sayuran rempah”. Tanaman bawang merah ini banyak
ditanam di daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 10-250 meter di atas
permukaan air laut. Walaupun demikian tanaman ini dapat pula diusahakan di
daerah pegunungan dengan ketinggian sampai 1200 meter di atas permukaan laut,
hanya umbinya menjadi lebih kecil dan warnanya kurang mengkilat dan umurnya
lebih panjang tidak seperti halnya bila ditanam di daerah dataran rendah. Menurut
7
Rahayu (1995), bawang merah dikenal hampir setiap negara dan daerah di
memiliki nama ilmiah Allium cepa var. ascalonicum atau disebut Allium
ascalonicum. Bawang merah semarga dengan bawang daun, bawang putih, dan
berbentuk rumpun, akarnya serabut, batangnya pendek sekali yang hampir tidak
bentuk dan fungsinya yakni membengkak membentuk umbi lapis. Umbi tersebut
dapat membentuk tunas baru yang kemudian tumbuh membesar dan dewasa
dari satu umbi dapat membentuk rumpun tanaman yang berasal dari hasil
peranakan umbi.
Menurut Kuttner (2002) dalam Marliah, dkk. (2012) bawang merah sangat
sebagai obat tradisional karena mengandung asam amino allin yang berfungsi
sebagai antibiotik. Selain itu bawang merah dapat digunakan sebagai bumbu
masakan, sayuran dan penyedap masakan. Bawang merah sebagai obat tradisional
menurunkan suhu tubuh, obat nyeri perut dan penyembuhan luka atau infeksi,
8
Walaupun bawang merah ini hanya merupakan sayuran rempah, yang berarti
hanya diperlukan dalam jumlah kecil, namun karena setiap orang menggemarinya
(Sunarjono, 1989).
komoditas sayuran dataran rendah, berasal dari Syria dan telah dibudidayakan
semenjak 5.000 tahun yang lalu. Bawang merah merupakan tanaman semusim
yang memiliki umbi yang berlapis, berakar serabut, dengan daun berbentuk
silinder berongga. Umbi bawang merah terbentuk dari pangkal daun yang bersatu
dan membentuk batang yang berubah bentuk membesar dan membentuk umbi.
Umbi terbentuk dari lapisan-lapisan daun yang membesar dan bersatu. Tanaman
ini dapat ditanam di dataran rendah sampai dataran tinggi yang tidak lebih dari
1200 m dpl. Di dataran tinggi umbinya lebih kecil dibanding dataran rendah
(Tjitrosoepomo, 2010).
berbentuk serabut yang tidak panjang. Karena sifat perakaran inilah, bawang
merah tidak tahan kering. Bentuk daun bawang merah bulat kecil dan memanjang
seperti pipa, tetapi ada juga yang membentuk setengah lingkaran pada penampang
melintang daun. Bagian ujung meruncing, sedang bagian bawahnya melebar dan
sempurna, terdiri dari 5-6 benang sari dan sebuah putik. Daun bunga berwarna
9
agak hijau bergaris keputih-putihan atau putih. Bakal buah duduk diatas
membentuk bangunan segitiga hingga tampak jelas seperti kubah (Estu Rahayu
Syarat tumbuh bawang merah di mulai dari radiasi matahari, bawang merah
terbuka dan memerlukan penyinaran matahari selama lebih dari 12 jam. Suhu
ideal bagi pertanaman bawang merah yaitu 25-30 derajat celcius dengan curah
hujan berkisar antara 300 - 2500 mm/tahun. Kelembaban nisbi atmosfer pun
antara 80 - 90% dan kecepatan angin tidak terlalu kencang, sebab angin yang
Kriteria tanah yang mendukung bagi kelangsungan tumbuh bawang merah yaitu
tanah pada ketinggian 0 – 1200 meter diatas permukaan laut, dengan struktur yang
gembur dan remah serta memiliki aerasi udara yang baik dan memiliki derajat
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bercocok tanam bawang merah
antara lain: penggunaan bibit yang baik dan sehat, pengaturan jarak tanam tidak
terlalu rapat sehingga kondisi sekitar lahan tidak terlalu lembab, pengairan
produksi bawang merah dalam jumlah dan kualitas yang baik, maka panen harus
10
dilakukan sesuai dengan syarat berikut: umur panen adalah antara 60 sampai 90
hari dicirikan dengan 60-90% leher batang tampak lemas dan daun-daun
menguning. Lalu cabut lah dibantu dengan alat penugal agar umbi tidak putus,
lakukan secara hati-hati agar tidak melukai umbi bawang. Kemudian bersihkan
menghilangkan bagian-bagian yang tidak berguna seperti daun busuk, daun tua,
umbi samping yang jelek dan bagian lain yang tidak mungkin dikonsumsi.
(Suparman, 2010)
berbatang pendek dan berakar serabut. Daunnya panjang serta berongga seperti
pipa. Pangkal daunnya dapat berubah fungsi seperti menjadi umbi lapis. Oleh
karena itu, bawang merah disebut umbi lapis. Tanaman bawang merah
mempunyai aroma yang spesifik yang marangsang keluarnya air mata karena
inilah tumbuh tunas dan akar serabut. Bunga bawang merah berbentuk bongkol
berbunga sempurna dengan ukuran buah yang kecil berbentuk kubah dengan tiga
ruangan dan tidak berdaging. Tiap ruangan terdapat dua biji yang agak lunak dan
11
secara vegetatif yaitu melalui umbi bibit. Adanya berbagai macam varietas yang
dimiliki oleh tanaman bawang merah sehingga pertumbuhan dan hasil yang
merah secara utuh atau dengan memotong sepertiga bagian atas umbi agar
pertumbuhan umbi lebih seragam. Pembiakan vegetatif lebih mudah dan lebih
sel, pemanjangan sel, serta deferensiasi sel. Pembelahan sel terjadi pada proses
pembuatan sel-sel baru yang terdapat didalam jaringan maristematik yaitu pada
daun dan batang baru. Pertumbuhan tanaman didukung oleh peran hasil
karbondioksida (CO2) dan air (H2O) dibawah pengaruh cahaya diubah kedalam
persenyawaan organik yang berisi karbon dan kaya energi (Pertamawati, 2010).
12
Menurut Tjitrosoepomo (2010), bawang merah dapat diklasifikasikan sebagai
berikut :
Divisio : Spermatophyta
Subdivsio : Angiospermae
Classis : Monocptyledonae
Ordo : Liliales
Familia : Liliaceae
Genus : Allium
Morfologi bawang merah bisa dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu akar,
1. Akar
Sahrani (2008). Akar tanaman bawang merah terdiri dari akar pokok
berdirinya tanaman serta menyerap air dan zat-zat hara dari dalam tanah.
13
merah dapat mencapai 20- 200 akar. Diameter bervariasi antara 5-2 mm.
Akar cabang tumbuh dan terbentuk anatara 3-5 akar (AAK, 2004).
2. Batang
Tanaman bawang merah memiliki batang sejati atau disebut diskus yang
perakaran dan akar tunas. Di bagian atas dickus terbentuk batang semu
bulbus terdapat mata tunas yang dapat membentuk tanaman baru atau
daun bawang merah, dibawah batang semu tersebut terdapat tangkai daun
14
Gambar 2.2 batang
3. Daun
berwana hijau muda sampai tua, letak daun melekat pada tangkai yang
cm, berwarna hijau muda sampai hijau tua, berlubang seperti pipa,
Daun berwarna hijau tua atau hijau muda. Setelah tua, daun
menguning, tidak lagi setegak daun yang masih muda dan akhirnya
15
Gambar 2.3 daun
4. Bunga
Tiap kuntum bunga terdiri atas 5 - 6 helai daun bunga yang berwarna
helai daun bunga yang berwarna putih, 6 benang sari berwarna hijau
16
Gambar 2.4 bunga
5. Buah
Bentuk biji pipih, sewaktu masih muda berwarna bening atau putih,
tetapi setelah tua menjadi hitam. Biji - biji berwarna merah dapat
(Rukmana, 1995)
Bentuk biji pipih, sewaktu masih muda berwarna bening atau putih,
atau putih setelah tua berwarna hitam. Biji bawang merah dapat
17
Gambar 2.5 buah
6. Umbi Lapis
Umbi lapis bawang merah sangat bervariasi. Bentuknya ada yang
tetapi cukup liat. Kelopak yang menipis dan kering ini membungkus
Jumlah umbi ditentukan oleh jumlah tunas lateral yang terdapat pada
tunas lateral yaitu mencapai 3-20 tunas. Tunas lateral ini berkembang
18
berukuran besar akan menghasilkan daun lebih panjang, luas daun
lebih besar, sehingga dihasilkan jumlah umbi per tanaman yang tinggi
Bawang merah cocok di daerah yang beriklim kering dan mendapatkan sinar
matahari lebih dari 12 jam. Bawang merah dapat tumbuh baik didataran rendah
maupun dataran tinggi dengan curah hujan 300 – 2.500 mm/thn dan suhu 25-
320C. jenis tanah yang dianjurkan untuk budidaya bawang merah adalah regosol,
Bawang merah dapat tumbuh dengan baik dengan ketinggian 10 – 250 m dpl.
Pada ketinggian 800 – 900 m dpl juga dapat tumbuh, namun pada ketinggian itu
yang agak panas, yaitu sekitar 25-320C . dan ketinggian tempat pada Bawang
merah dapat tumbuh cukup baik Pada ketinggian 800 – 900 m dpl.(Singgih
Wibowo, 2009).
19
Tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L) dapat ditanam sepanjang
tahun (sepanjang musim) dengan curah hujan 300 – 2500 mm/ tahun. Curah hujan
membentuk umbi lebih besar bilamana ditanam di daerah dengan penyinaran lebih
dari 12 jam. Oleh karena itu,tanaman bawang merah lebih menyukai tumbuh di
Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman bawang merah adalah tanah
yang memiliki aerase dan drainase yang baik. Di samping itu hendaknya dipilih
tanah yang subur dan banyak mengandung bahan organis atau humus. Jenis tanah
yang paling baik adalah tanah lempung yang berpasir atau berdebu karena sifat
tanah yang demikian ini mempunyai aerase dan draenase yang baik. Tanah yang
demikian ini mempunyai perbandingan yang seimbang antara fraksi liat, pasir dan
debu.
Bawang merah (A.cepaL) baik pada umbi buah maupun kulit buah memiliki
memiliki fungsi sebagai bahan baku obat. Kandungan senyawa kimia yang
20
pati, vitamin C, kalium, serat dan asam folat. Selain itu bawang merah juga
jantung, stroke, mengatasi batuk dan kembung Saat pengolahan bawang merah,
kulit biasanya dipisahkan dari umbi, dan dibuang sehingga menjadi limbah.
Menurut penelitian umbi bawang merah dapat disimpan lama dalam keadaan
kering tanpa dikupas, hal ini memperlihatkan bahwa kulit bawang merah memiliki
menunjukkan bahwa umbi bawang merah memiliki potensi sebagai bahan obat
atau berkhasiat sebagai bahan obat. Pada penelitian sebelumnya telah diketahui
bahwa ekstrak umbi bawang merah dengan menggunakan pelarut etanol 70%
penyedap berbagai masakan, sebagai obat tradisional dan sebagai obat nyeri perut
Bawang merah terdiri dari beberapa jenis, contohnya bawang merah biasa atau
shallot (Allium ascalonicum L.) dan bawang bombay (Allium cepa L). Perbedaan
21
dua jenis bawang ini tidak jelas, namun terletak pada bentuk dan aroma minyak
atsirinya, yakni pada bawang bombay (Allium cepa L) memiliki umbi yang lebih
besar dan aroma minyak atsirinya kurang dibandingkan bawang merah biasa atau
memar, luka bakar, atau radang pada organ tubuh dalam. Bawang merah berfungsi
sebagai antioksidan alami yang dapat menekan efek karsinogenik dari senyawa
radikal bebas. Kandungan senyawa dalam bawang merah juga turut berperan
dalam tubuh.
22
2. Flavonoid Bahan aktif ini dikenal sebagai antiinflamasi atau anti
kardiovaskuler.
23
7. Saponin Senyawa ini berperan sebagai antikoagulan yang berguna
darah, dan membersihkan pembuluh darah dari endapan kolesterol jahat, serta
membantu mengatur kontraksi otot rangka dan otot halus, dan berperan penting
dalam fungsi kerja saraf dan otak.Mineral kalsium dan fosfor yang terkandung
dalam bawang merah penting untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi.
24
Kandungan Gizi yang Terdapat pada Bawang Merah Tiap 100 g
Energi : 72 kkal
Air : 79,80 g
Karbohidrat : 16,80 g
Protein : 2,5 g
Vitamin C : 31,2 mg
Vitamin A : 9 IU
Vitamin E : 0,08mg
Vitamin K : 1,7 ug
Kalsium : 181 mg
25
Zat besi : 1,7 mg
Magnesium : 25 mg
Fosfor : 153 mg
Kalium : 401 mg
Natrium/sodium : 17 mg
Seng : 1,16 mg
Selenium : 14,2 ug
Bawang diperkaya dengan banyak kandungan nutrisi seperti serat, zat besi,
(vertigo, pengeng), bisul, batuk, batuk kering (cekehan), batuk sesak (dekah),
disentri (mejen), sembelit, susah tidur (insomnia), dan pilek (untuk anak- anak dan
26
Pusat Medis Universitas Maryland, Quercetin dalam bawang
gula darah karena senyawa belerang dan quercetin. Sebuah studi tahun
enzim hati normal dan kadar glikemik rendah ketika mereka makan
bawang irisan.
dua senyawa yang memicu sel kanker untuk bunuh diri. Senyawa ini
27
6) Mempertahankan kepadatan tulang: Sebuah studi penelitian
28
III. PELAKSANAAN PRATIKUM
angkong, kep elektrik, timbangan, mesin rumput, pisau karter, gunting, plang
bawang merah yang berasal dari Sumatra utara (medan), pupuk kandang
C. Metode Penelitian
terdiri dari 2 faktor, dimana faktor pertama yaitu pupuk organik Pupuk
dolomit (K) yang terdiri dari 4 taraf dan faktor kedua yaitu pupuk Urea (U)
percobaan. Setiap satuan percobaan terdiri dari 16 tanaman per plot dimana 5
29
tanaman dijadikan sampel, sehingga total keseluruhan tanaman berjumlah 576
tanaman.
30
K4 K4U1 K4U2 K4U3
Data hasil pengamatan masing-masing perlakuan dianalisis secara statistik
diperoleh lebih besar dari F tabel, maka dilakukan dengan uji lanjut Beda
D. Pelaksanaan Pratikum
yang dibuat plot dengan ukuran 1 x 1 m, jarak antar plot 50 cm, dan jarak
tanam 20 x 20 cm.
a. Pupuk Kandang
pupuk dasar untuk membantu tanah dalam memberikan hara bagi tanaman
bawang merah, pupuk kandang ayam dosis nya 3 kg/plot (30 ton/ha).
31
Pupuk Dolomit dan Urea di peroleh dari Kebun Percobaan Kompos
c. Bawang Merah
praktikum merupakan umbi yang didapat dari dari Balai Benih Indonesia
yaitu umbi berukuran besar karena vairetas bawang medan ini memiliki
4. Penanaman
32
seperempat ujung umbi lalu setiap ujung umbi di beri fungisida Dithanae
M 4-5 sebanyak 5 g dan diamkan selama 5 menit agar tidak timbul jamur.
Setiap lubang tanam diisi satu umbi, setiap plot ditanam dengan 16 umbi
bawang merah.
5. Pemberian Perlakuan
a. Pupuk Dolomit
N0: Tanpa Perlakuan, K1: 30 gram, K2: 60 gram, K3: 80 Gram dan N4:
100 gram per plot. Untuk masing-masing plot itu dibedakan tarafnya dan
b. Pupuk Urea
Pemberian perlakuan Urea ini khusus untuk plot yang mendapatkan taraf
6. Pemeliharaan
a. Penyiraman
33
Penyiraman dilakukan selama praktikum 2 kali dalam satu hari yaitu pagi
tinggi dan tanah dalam kondisi yang cukup air maka penyiraman tidak lagi
diperlukan.
b. Penyiangan
dengan gulma dalam penyerapan unsur hara dan air. Penyiangan dilakukan
dan kimia. Pada praktikum pengendalian hama dan penyakit secara curatif
7. Panen
34
Pemanenan bawang merah dilakukan pada sore hari dengan kriteria
bawang merah memiliki jumlah umbi yang banyak dan jumlah daun yang
E. Parameter Pengamatan
Parameter yang diamati yaitu, Tinggi tanaman, jumlah helai daun, persentase
tumbuh, berat basah, waktu muncul tunas, hama dan penyakit. yang dimana
(false stem) sampai daun tertinggi. Data hasil pengamatan dianalisis secara
MST. Jumlah daun yang diamati dengan menghitung jumlah daun tanaman
bawang merah yang muncul. Data hasil pengamatan dianalisis secara statistik dan
35
3. Jumlah Umbi Per Rumpun (umbi)
secara manual jumlah umbi per rumpun sampel. Data hasil pengamatan dianalisis
Pengamatan terhadap berat basah umbi bawang merah per rumpun dilakukan
setelah tanaman dipanen dengan menimbang berat umbi pada setiap rumpun,
terlebih dahulu memotong daun serta akar dan membersihkan tanah yang melekat
pada umbi. Data hasil pengamatan dianalisis secara statistik dan disajikan dalam
bentuk tabel.
Pengamatan terhadap berat kering umbi bawang merah per rumpun dilakukan
dengan menimbang berat umbi pada setiap rumpun. Data hasil pengamatan
6. Seleksi Tanaman/Plot
36
A. Lampiran Olahan Data
Tabel ANOVA
Total 47 1045540
Jika nilai P-Value > 0.05 maka tidak ada perbedaan nyata diantara
perlakuan dan jika nilai p-value < 0.05 maka ada perbedaan nyata antara
pertumbuhan tanaman.
pertumbuhan tanaman.
tanaman.
37
B. Koefisien
U*K
38
U2 K3 23.4 40.4 0.58 0.566 2.25
39
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
N N Mean Grouping
U1 12 317.583 A
U3 12 299.333 A
U2 12 297.250 A
U4 12 52.917 B
Keterangan :
perkembangan tanaman
K N Mean Grouping
K4 12 259.667 A
k1 12 248.500 A
K3 12 248.083 A
k2 12 210.833 A
Keterangan :
40
-Perlakuan K1, K2, K3, K4 tidak memiliki perbedaan nyata diantara
-U2K1, U1K3, U3K2, U2K3, U1K1, U1K2, U3K3, U2K4 tidak berbeda nyata
- U3K1, U1K4,U3K4, U4K4, U2K2 berbeda nyata dengan U4K1, U4K3, U4K2
41
Perlakuan Terbaik adalah U2K1 terhadap pertumbuhan berat umbi tanaman
bawang merah
42
V. PENUTUP
A. KESIMPULAN
bumbu masakan yaitu menambah citra rasa dan kenikmatan makanan. Bawang
merah termasuk tanaman yang mudah dibudidayakan dan berumur pendek. Oleh
karena itu bawang merah dapat dijadikan bahan diversifikasi pangan di Indonesia.
Selain itu bawang merah juga merupakan komoditas hortikultura yang memiliki
banyak manfaat dan bernilai ekonomis tinggi serta mempunyai prospek pasar
yang baik.
Salah satu upaya untuk meningkatkan kandungan unsur hara dan kesuburan
Pupuk berperan penting dalam meningkatkan hasil tanaman dengan syarat harus
disertai dengan manajemen pemupukan yang tepat agar hasil tanaman meningkat.
Hara makro yang berperan penting dalam proses pertumbuhan dan peningkatan
43
dalam tanah bersifat racun menyebabkan tanaman tumbuh kerdil (Novrizan,2002).
yang dimasudkan untuk memperbaiki sifat-sifat kimia, fisika dan biologi tanah
(CaMg(CO3)2), dan hanya sedikit berupa CaO (Kalsium Oksida) atau Ca(OH)2
2+: 13,18%, C: 13,03%, O: 52,06%, CaO: 30,40%, MgO: 21,70%, CO2: 47,90%.
merupakan sumber masalah pada tanah masam ketingkat yang sesuai bagi
44
DAFTAR PUSTAKA
Efendi, E., Purba, D. W., & Nasution, N. U. (2017). Respon pemberian pupuk
NPK mutiara dan bokashi jerami padi terhadap pertumbuhan dan produksi
tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L). Bernas: Jurnal
Penelitian Pertanian, 13(3), 20-29.
Ilham, F., Prasetyo, T. B., & Prima, S. (2019). Pengaruh pemberian dolomit
terhadap beberapa sifat kimia tanah gambut dan pertumbuhan serta hasil
tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L). Jurnal Solum, 16(1), 29-
39.
Manurung, A. I., & Vindo, V. (2020). Pengaruh Dosis Dolomit Dan Pupuk
Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawangmerah (Alium
ascalanicum L) Varietas Vietnam. Jurnal Agrotekda, 3(2), 103-116.
Rambe, B. S., Ningsih, S. S., & Gunawan, H. (2019). Pengaruh pemberian pupuk
NPK mutiara dan pupuk organik cair GDM terhadap pertumbuhan dan
45
produksi tanaman bawang merah (Allium ascalonicum). Bernas: Jurnal
Penelitian Pertanian, 15(2), 64-73.
Sunarjono. 1989. Budidaya Tomat. hal: 244-269. Dalam Harjadi, S.S. (ed), Dasar-
Dasar Hortikultura. Bogor: Fakultas Pertanian, Jurusan Budidaya
Pertanian, IPB.
Suriani, N. 2012. Bawang Bawa Untung. Budidaya Bawang Merah dan Bawang
Merah. Cahaya Atma Pustaka. Yogjakarta.
46
LAMPIRAN 1 JADWAL KEGIATAN
Bulan/tahun 2023
Kegiatan September Oktober November Desember
Pembersihan
lahan
Pembuatan
plot
Pemberian
pupuk dasar
Pengapuran
Penanaman
Pemberian
pupuk urea
Pemberian
pupuk npk
Pemeliharaan
Pengamatan
Pemanenan
47
LAMPIRAN 2 DESKRIPSI TANAMAN BAWANG MERAH
Asal : medan
Akar: serabut
Bentuk daun: bulat kecil dan memanjang, serta berlubang seperti pipa.
Bentuk biji : pipih saat muda berwarna bening atau putih setalah tua
berwarna hitam.
yang terdiri atas daun–daun yang telah menjadi tebal, lunak, dan berdaging
melekatnya akar dan mata tunas (titik tumbuh), diatas diskus terdapat
batang semu yang tersusun dari pelepah – pelepah daun dan batang semu
yang berada di dalam tanah berubah bentuk dan fungsi menjadi umbi lapis.
48
LAMPIRAN 3 DOKUMENTASI KEGIATAN
49
LAMPIRAN 4 BIODATA PENULIS
Fakultas Pertanian jenjang strata satu dan saat ini penulis sedang duduk di
semester 5.
50