You are on page 1of 95

ENERGENETIKA

Membahas
Perubahan
Energi

Berupa kalor atau


kerja

Prinsip-prinsip
termodinamika

KONSEP GAS
Dr.Ir.Titiek sumarawati,MKes
GAS
FAKTOR-FAKTOR
1.Tekanan
- banyak gas bertumbukan, menimbulkan gaya
ukuran dr gaya ini gaya gas (gaya tiap
satuan gas, dyne/cm2 atau grm/cm2)

2Volum (liter),ml atau Cm3

3.Suhu (T), oC
- Jumlah mol(n) diperoleh dari berat gas(w) dibagi
oleh berat molekul atau berat atom
n = W/Mr
n = 1 mol mengandung bilangan avogadro
Hukum-hukum gas
Hukum Boyle

Tekanan suatu gas berubah dengan volum yang dipunyainya.Pada suhu nol
derajat mempunyai tekanan 760 mmHg bila menempati volum 22,4 liter.
Perubahan tekanan dengan volum bergantungpada perubahan jumlah
tabrakan yang terjadi tiap detik pada satu satuan luas permukaan dinding.

P1/P2 = V2/V1
2. Hukum Charles – Gay Lussac
Tekanan bergantung pada tumbukan molekul gas dalam
wadah,sehg kenaikan suhu akan memperbesaran tekanan gas

P1/T1 = P2/T2

Jika pada tekanan tetap maka

V1/T1 = V2/T2
3.Hukum Gas ideal
Hubungan suhu , tekanan dan volum gas sehingga satu
variabel dianggap tetap.Jika berubah maka tercapai
keadaan akhir reaksi tergantung jalan yang ditempuh.
Sehingga dihitung untuk keadaan standart suhu 0 oC, P=
1atm, Volum 22,414 cm3 maka nilai R(tetapan gas) adalah

R = 82,054 Cm3 atm/ oK. Mol


= 8,026 x 10-2 x 1 atm/ oK. Mol
= 9,3144 x 107 erg/oK. Mol

P.V = n . R . T
4 Hukum Gay Lussac

 Volum gas gas yang bereaksi berbanding sebagai


bilangan bilangan yang mudah dan bulat, karena pada
T dan P tetap, volum bergantung pada jumlah molekul
yang ada , maka perbandingan volum gas yang beraksi
adalah sama dengan perbandingan jumlah yang
bereaksi

 H2 + Cl2 2 HCl
5 Hukum Avogadro
 Volum yang sama dari semua gas , bila ada pada suhu
dan tekanan yang sam , akan mengandung jumlah
molekul atau atom yang sama pula
LATIHAN :
1. Suatu gas akan mempunyai volume 100 cm3 pada
200C dan tekanan gas 740 mmHg, hitung volume gas
keadaan standart?
2. Berapa volume 1 mole gas pada suhu 230C dan
tekanan 770 mmHg,bila diketahui R = 0,0821
l.atm/mol. 0C
Termodinamika

Menerangkan tingkah
laku suatu sistim
berkembang karena
ada pengaruh dari luar
I. SUHU
❖Suhu erat hubungannya dg panas
❖Suhu tinggi ke suhu rendah
❖Tdk ada perbedaan suhu maka tdk ada perpindahan panas
❖Satuan suhu : 0k; 0c; 0F; 0R
❖ Satuan panas : Joule

2. ENERGI
❖E. kinetik
❖E. potensial
❖E.panas
❖E.kimia
❖E.nuklir
❖E.listrik
❖E.mekanik

3. Sistim (bagian tertentu yg dibatasi oleh suatu bidang batas yg nyata maupun
tidak nyata drdaerah luar/lingkungan sistem tersebut).
❖S.Terbuka
❖S.tertutup
❖S.terisolasi
4. Proses
❖ Isotermal
❖Isobar
❖Isokohor
❖Reversibel
❖Irreversibel

5. KERJA (W)
❖ K.ekspansi
❖K. listrik

Proses isobarik adalah proses gas dalam


ruang tertutup yang berlang- sung pada
tekanan tetap.
Proses isokorik adalah proses gas dalam ruang tertutup
yang berlangsung pada volume tetap.
TIGA MACAM SISTEM
1. SISTEM TERBUKA:
Ada pertukaran massa dan energi sistem dengan lingkungannya.

2. SISTEM TERTUTUP
Ada pertukaran energi tetapi TIDAK terjadi pertukaran massa sistem
dengan lingkungannya.
Misalnya: Green House ada pertukaran kalor tetapi tidak terjadi
pertukaran kerja dengan lingkungan.

3. SISTEM TERISOLASI :
TIDAK ada pertukaran massa dan energi sistem dengan
lingkungan.
Misalnya: Tabung gas yang terisolasi.
TERMODINAMIKA KIMIA :

Bagian dari kimia fisika yang mempelajari


tentang perubahan energi yang disertai proses
kimia dan Perubahan fase serta untuk
menentukan sifat sifat keseimbangan dalam
proses kimia.
Perhatikan gambar:

Batas sistem lingkungan


sistem

gas
Manfaat hukum termodinamika
▪ Dapat menghitung hubungan ant panas
dan kerja pada berbagai makluk hidup
▪ Untuk mengaplikasikan aktivitas hidup sel
▪ Dapat mengoptimumkan & memberikan
infoemasi tentang macam reaksi yg terjadi
pada makluk hidup
Contoh : Radiasi matahari (sumber awal energi dlm ekosistem)
tumbuhan (produsen) dan binatang (konsumen)

dibatasi & dikendalikan hukum-hukum dasar yg


sama mengatur sistim sistim tdk hidup
Hukum-hukum termodinamika

HUKUM TERMODINAMIKA NOL


A B

Berada dlm keseimbangan termal sama dsr konsep menentukan suhu


Hukum Termodinamika I
“Hukum kekekalan energi” yaitu

Energi mempunyai banyak bentuk tetapi jumlah total energi adalah


tetap dan energi yang akan berubah menjadi energi lain

∆E= Q-W

Dimana : Q = panas; W = kerja


Q W

Menimbulkan :
1. Pertambahan kecepatan molekuler dari sistim
2. Pertambahan jarak ant molekul molekul sistim kr
sistem berekspansi
ENERGI
HUKUM NEWTON TENTANG GERAK, MENGATAKAN BAHWA KERJA
ADALAH HASIL GAYA YANG DIPINDAHKAN

DENGAN ADANYA HKM TERMODINAMIKA, DIMANA SUATU BENDA


MEMP MASSA AKAN MEMPUNYAI Ek dan Ep.

Ek = ½ m. V2 Ep = m,g.h

Soal : suatu benda yg dilemparkan ke atas. Setelah mencapai ketinggian


maksimum benda tersebut akan jatuh, apa yg terjdi menurut sdr ?
“ PRINSIP KONSERVASI ENERGI “ yaitu :

Energi total yg dipunyai sistem dan lingkungan selalu tetap.


Dengan demikian energi tidak dapat dihilangkan atau
dimusnahkan tetapi energi juga tidak dapat diciptakan,
hanya dikonversikan dari bentuk yang satu ke bentuk yang
lain yg setara besarnya.
PROSES YG BERLANGSUNG PADA VOLUME TETAP

QV = ∆ E p

v
PROSES YG BERLANGSUNG PADA TEKANAN TETAP

QP = ∆ H P 1 2

V
Entalphi (H)
 H = E + P.V
∆ H = ∆E + ∆ (P.V)
dH = dE + d(PV)
dH = dE + p dV + V dP

Jika P = konstan, dP = ∆P = 0

dH = dE + p. dV
Menurut Hukum Termodinamika :
dE =dQ – dW
dW = P. dV

dH = dQ – P. dV + P. dV

dH = dQp (perub pns merpkan ukuran langsung dr


perub entalphi sistim)

l
 Secara matematis hukum I
Termodinamika, dirumuskan :

E = E2-E1= Q – W

+Q = sistem menerima kalor


-Q = sistem mengeluarkan kalor
+W = sistem melakukan usaha
-W = sistem dikenai usaha
Contoh soal
❖Suatu sistem menyerap 1500 J kalor dari
lingkungannya dan melakukan 2200 J usaha
pada lingkungannya. Tentukan perubahan
energi dalam sistem. Naik atau turunkah suhu
sistem?
Diket :

Q = 1500 J
W = 2200 J

Ditanya : E
Jawab :
E = Q – W
= 1500 – 2200
= - 700 J
Karena energi dalam
sistem bernilai negatif
maka suhu sistem
menurun (T2  T1)
Aplikasi Hukum
Pertama pada Berbagai
Proses
➢ Proses Isotermal
( suhu tetap T1 = T2 )
Karena T1 = T2 maka E = 0
sehingga:
E = Q – W
0 = Q – W atau

V2 
Q = W = nRT ln  
 V1 
Proses Isokhorik
( volume tetap )
 Karena V = 0, maka W = 0 sehingga
persamaannya menjadi:
E = Q – W
E = Q – 0

E= Q
Proses Isobarik
( tekanan konstan )
 Dirumuskan :

E = Q – W = Q – p ( V2 – V1 )
Proses Adiabatik

 Karena Q = 0 , dirumuskan:

E = Q – W
E = - W
Atau
W = −U = nR(T1 − T2 ) = − nRT
3 3
2 2
Gas monoatomik
Contoh
 Sebanyak 2,4 mol gas oksigen (O2)
pada 47oC dimampatkan melalui
proses adiabatik sehingga suhu
mutlaknya meningkat menjadi tiga
kali semula. Berapa besar usaha yang
harus diberikan pada gas O2? ( R = 8,3 J
mol-1K-1).
Penyelesaian :
Diket :
n = 2,4 mol
T1 = 47 + 273 = 320 K
T2 = 3 T1
R = 8,3 J. mol-1.K-1
Ditanya : W (gas diatomik)
Jawab :
W = − nRT2 − T1 
5
2
W = − nR3T1 − T1  = − nR 2T1 = −5nRT1
5 5
2 2

W = −5 x2,4 x8,3x320 = −31872 J


KAPASITAS PANAS (c) KALORIMETER
 jumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu
sistem sebesar 1 derajat berdasarkan 1 mol atau satu satuan
massa bahan

dQ = n . C. dT

Pada volume tetap : Cv = Qv /dT

dE = dQ = n Cv dT
∆E = Q = n∫ Cv dT
Untuk Tekanan tetap : dQ = n Cp. dT
Q = n∫Cp.dT

TERHADAP GAS IDEAL

Cp = Cv + R
I. ISOBARIS
II. ISOTHERMAL (ENERGI TDK BERUBAH)
Q = W = n R T ln P1/P2 atau n R T ln V12V1

dH = Cp . dT = dQ
▲H = ∫ Cp. dT = Q
Kerja untuk proses irreversibel :
W = ∫ Peks dV = ∫Peks (v2 – V1)

Kerja untuk proses reversibel ;


w = ∫ p. dV = 2/3 n R T log V2/V1

III ADIABATIS (tidak ada perpindahan pns ant sistim &


lingkungannya, dQ = 0)
- dW = dU = n.Cv.dT
Jika Cv =tetap dan RT1 = P1V1 serta RT2 = P2V2

W = P1.V1 – P2V2 / ∂ -1

Untuk gas monoatomik : ∂ = 5/3

Untuk molekul diatomik : ∂ = 7/5


Kapasitas Kalor Gas
 Kapasitas kalor gas
dirumuskan :

Q
C= atauQ = CT
T
❖Kapasitas molar pada tekanan tetap (
Cp,m )
dirumskan :

Qp
C p ,m = atauQ p = C p ,m nT
nT
❖Kapasitas kalor molar pada volume
tetap ( Cv,m )
dirumuskan :

Qv
C v ,m = atauQv = C v ,m nT
nT
 Hubungan antara Cp,m dengan Cv,m.
dirumuskan :

Cp,m – Cv,m = R
o Kapasitas kalor pada tekanan tetap (
Cp ) adalah : kalor yg diperlukan untuk
menaikkan suhu suatu zat satu kelvin
pada tekanan tetap.
dirumuskan :

Qp
Cp = atauQ p = C p T
T
o Kapasitas kalor pada volume tetap ( Cv
) adalah : kalor yg diperlukan untuk
menaikkan suhu suatu zat satu kelvin
pada volume tetap.
dirumuskan :

Qv
Cv = atauQ = C v T
t
 Hubungan antara cp dg cv
dirumuskan :

R
c p − cv =
M
Contoh soal
 Sejenis gas berada dalam wadah yang
memiliki volum 2 m3 dan tekanan 4 atm.
Hitung usaha luar yang dilakukan gas
jika :
a. Gas memuai pada tekanan tetap
sehingga volumnya mejadi dua kali
semula.
b. Gas dimampatkan pada tekanan tetap
sehingga volumnya mejadi sepertiga
semula.
(1 atm = 1,0 x 105N/m2)
Penyelesaian
❖Diket :
V1 = 2 m3
p = 4 atm = 4 x 105 N/m2
❖Ditanya : W, jika:
a. V2 = 2V1

b. V2 = 1
V1
3
Jawab :
a. W = pV
= p ( V2 – V1 )
= p ( 2V1 – V1)
= pV1
= ( 4 x 105 ) 2
W = 8 x 105 J
b. W = pV
= p ( V 2 – V 1)
= p ( 1/3 V1 – V1)
= p (-2/3 )V1
= (-2/3)pV1
= (-2/3) 4 x 105 x 2
W = - 5,33 x 105 J
Grafik p - V
 Dari grafik diperoleh :
➢ Usaha yg dilakuka
oleh atau pada
p1 sistem gas sama
dg luas daerah di
p2 bawah grafik p-V
dg batas volum
Luas = awal dan volum
usaha
akhir.

V1 V2
Contoh soal
 Gas ideal diproses
seperti gambar di
samping. p (Nm-2)
a. Berapa usaha yang
dilakukan sistem per
siklus ?
b. Jika mesin bekerja 5
2x105 C
siklus per 2 sekon,
berapa daya yang
dibangkitkan sistem ? 105
B A

V (m3)
0,0125 0,025
Penyelesaian :
a. Usaha yg dilakukan sistem per siklus.
W = luas ABC
= AB x BC/2
= ( 0,0125 – 0,025) x (2x 105
– 1 x 105)/2
= (- 0,0125) x (1/2) x 105
= - 0,00625 x 105
W = - 6,25 x 102 J
b. Usaha dlm 5 siklus = 5 x – 6,25 x 102 = -
3,125 x 103 J
maka daya selama 2 sekon adalah :

W − 3,125 x10 3
P= = = −1,563 x10 watt
3

t 2
Beberapa Proses
Termodinamika Gas
 Proses Isobarik ( tekanan tetap )
A. Usaha yang dilakukan oleh sistem
terhadap lingkungan (V2 > V1).
W = p ( V 2 – V 1)
W positif ( + )
p

1 2

V
V1 V2
B. Usaha yang dilakukan lingkungan
terhadap sistem (V2  V1).

W = p ( V 2 – V1 )
W negatif ( - )

2 1

V
V2 V1
 Proses Isokhorik o Perhatikan
(volum tetap ) gambar
p
W=0 p2

Karena V2 = V1
p1

V
V1 = V2
 Proses Isotermal ( suhu tetap )
Dari persamaan :
pV = nRT
diperoleh :

nRT
p=
V
➢ Sehingga usaha yang dilakukan sistem
(gas) dirumuskan :

V2

W =
V1
 pdV
V2
nRT
W = dV
V1
V
V2

= nRT ln V V12


dV
W = nRT 
V

V1
V

W = nRT ln V2 − ln V1 
 V2 
W = nRT ln  
 V1 
 Perhatikan gambar :

V
V1 V2
Contoh soal
❖Suhu tiga mol suatu gas ideal 373 K.
Berapa besar usaha yang dilakukan
gas dalam pemuaian secara isotermal
untuk mencapai empat kali volum
awalnya ?
penyelesaian
➢ Diket :
n = 3 mol
T = 373 K
V2 = 4V1
R = 8,31 J/mol
➢ Ditanya : W
➢ Jawab :

 V2   4V1 
W = nRT ln   = 3 x8,31x373 ln  
 V1   V1 

W = 3x8,31x373 x ln 4

W = 12890,999 J
 Proses Adiabatis
adalah : suatu proses keadaan gas di
mana tidak ada kalor yang masuk ke
dalam atau keluar dari sistem ( Q = 0 )
 Perhatikan gambar
Silinder logam

Bahan pengisolasi
Grafik p – V pada
proses Adibatik

p2

kurva adiabatik

T1

p1 T2

V1 V2
 Usaha yang dilakukan pada tekanan
tetap dirumuskan:

W = pV = p(V2 − V1 )

W = nRT = nR(T2 − T1 )

W = Q p − Qv = (C p − Cv )T
 Contoh proses adiabatis:
➢ Pemuaian gas dalam mesin diesel
➢ Pemuaian gas dalam sistem pendingin
➢ Langkah kompresi dalam mesin
pendingin
 Usaha dalam proses adiabatik secara
matematis di rumuskan :

   −1  −1
p V = p V atauT V
1 1 2 2 1 1 =T V
2 2

Cp
dengan =
Cv
Contoh soal
 Suatu gas ideal monoatomik  = 5/3
dimampatkan secara adiabatik dan volumnya
berkurang dengan faktor pengali dua.
Tentukan faktor pengali bertambahnya
tekanan.
Diket :

 = 5/3
V1 = 2V2 atau V2 = (1/2)V1

Ditanya : p2
Jawab :  
p1V1 = p 2V2
5

 V1   2V2  3
p 2 = p1   = p1  
V2   V2 

p2 = p1 (2) = 3,18 p1
1, 67
Contoh
 Lima kilogram gas N2 dipanaskan pada tekanan tetap
sehingga suhunya naik dari 10oC menjadi 130oC. Jika
Cv = 0,177 kal/goC dan Cp = 0,248 kal/goC, hitung :
a. Kenaikan energi dalam.
b. Usaha luar yang dilakukan gas.
Diket :
m = 5 kg
T1 = 10 + 273 = 283 K
T2 = 130 + 273 = 403 K
Cv = 0,177 kal/goC
Cp = 0,248 kal/goC
Ditanya :
a. E
b. W
 Jawab :
a. E = Qp – nR (T2 – T1)
= Cp (T2-T1) – nR(T2-T1)
= Cp (T2-T1) – (Cp-Cv)(T2-T1)
=(Cp – Cp + Cv) (T2-T1)
= (Cv )(T2-T1)
= 0,177 (403 – 283)
= 0,177 x 120
= 21,24 kalori
b. W = (Cp – Cv)T
= ( 0, 248 – 0,177)120
= 0,071 x 120
= 8,52 kalori
Contoh
 Lima kilogram gas N2 dipanaskan pada tekanan tetap
sehingga suhunya naik dari 10oC menjadi 130oC. Jika
Cv = 0,177 kal/goC dan Cp = 0,248 kal/goC, hitung :
a. Kenaikan energi dalam.
b. Usaha luar yang dilakukan gas.
Diket :
m = 5 kg
T1 = 10 + 273 = 283 K
T2 = 130 + 273 = 403 K
Cv = 0,177 kal/goC
Cp = 0,248 kal/goC
Ditanya :
a. E
b. W
 Jawab :
a. E = Qp – nR (T2 – T1)
= Cp (T2-T1) – nR(T2-T1)
= Cp (T2-T1) – (Cp-Cv)(T2-T1)
=(Cp – Cp + Cv) (T2-T1)
= (Cv )(T2-T1)
= 0,177 (403 – 283)
= 0,177 x 120
= 21,24 kalori
b. W = (Cp – Cv)T
= ( 0, 248 – 0,177)120
= 0,071 x 120
= 8,52 kalori
 Hubungan antara Cp,m dengan Cv,m.
dirumuskan :

Cp,m – Cv,m = R
TERMODINAMIKA II
 Memberi batasan batasan tentang arah yang dijalani suatu proses yg
sekaligus memberi kriteria reversibel/irreversibel
 Perubahan entropi dapat dipakai untuk menentukan arah suatu proses
 Suatu proses didasarkan pd pengamatan kecenderungan suatu sistem
untuk mendekati keadaan kesetimbangan energi.
 Energi yg dapat dibebaskan untuk kerja disebut energi bebas sistem.
Semua bentuk energi mempunyai :
Faktor intensitas dan faktor kapasitas

Bentuk Intensitas(sifat Kapasitas( Unit


energi intensif ) sifat energi
ektensif )
Panas Suhu Perub Kalori
entropi(kal/
derajat)
Pengembang Tekanan Perub Erg
an dyne/Cm2 Volume
(Cm3 )
Permuk Teg Permuk Perub luas erg
Kimia Ep (kal/mol) Jumlah mol kalori
 Panas mengalir secara spontan dr bahan yg lebih panas ke lebih dingin
 Sifat spontan dr proses alamiah dan batasan dalam mengubah panas
menjadi kerja dikenal sebagai effisiensi mesin

effisiensi = W/Q (≠ 1) kr W < 1


KONSEP ENTROPI (s)
 Perpindahan panas menjadi kerja pada suatu mesin reversibel akan
menyebabkan perubahan entropi sebesar :
▲S = ∫ d.Q / T
▲S total = Q ( 1/T2 – 1/T1) jika T1> T2

▲S total > 0 karena tdk mungkin ad a proses yg mengubah entropi total


lebih kecil
Perubahan entropi gas ideal
 ▲S = Cv ln T2/T1 + R ln V2/V1
Perubahan entropi ini tergantung pada suhu dan volume awal dan
akhir.
 Perubahan entropi pada T tetap/V tetap

▲S = Cp ln T2/T

▲S = Cv ln T1/T
HUKUM TERMODINAMIKA III

 ENTROPI ZAT MURNI/BAHAN MENYATAKAN


BAHWA ENTROPI BERBENTUK KRISTAL ADALAH
NOL PADA NOL ABSOLUT
 Energi bebas Gibbs (G)
G = H + TS
 Energi bebas Helmholts (A)
A = E – TS
Pada suhu tetap
▲ G = ▲H + T ▲S
▲A =▲E + T ▲S
soal
 Hitung entropi untuk ekspansi reversibel dengan suhu tetap, 2 molekul
gas ideal dari 10 liter menjadi 12 liter pada 270 C
Kriteria keseimbangan
 Jika kerja bersih tidak dapat lagi diperoleh dari suatu proses, G berada
pada minimum dan ▲G = 0
 Hal ini menunjukkan sistem berada dalam keseimbangan,
 Jika proses berlangsung secara isotermal pada volume tetap dan
bukan tekanan tetap, ▲E digunakan sebagai kriteri spontanan dan
keseimbangan, E negatif unt proses spontan dan nol uny
keseimbangan
Fungsi Batasan Spontan Tdk spontaan keseimbanga
n
▲S ▲E=0, ▲V=0 + atau> 0 - Atau <0 0
▲G ▲T =0, - Atau <0 + atau >0 0
▲P =0
▲E ▲T=0, - Atau < 0 + atau > 0 0
▲V = 0
KEADAAN KESEIMBANGAN

A (g) + B (g) C (g) + D (g)

Kons [A]

[B}

[C} atau [D}

tk waktu
Berlaku hukum aksi massa
n A gas + m B gas p C gas + q D gas

K = [C]p [D]q
[A]n [B]m

V1 = k1 [A] [B} k1/k2 = k

V2 = k2[C] {D]
Terima - kasih

You might also like