You are on page 1of 9

BAB II

DESKRIPSI PELAKSANAAN MAGANG II

2.1 Deskripsi Hasil Pengamatan Kompetensi Guru (pedagogic, professional,


kepribadian, dan social)
Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kualitas
pembelajaran yang pada akhirnya berperan dalam meningkatkan mutu
pendidikan nasional. Guru berperan sebagai pengelola proses belajar mengajar,
bertindak selaku fasilitator yang berusaha menciptakan proses belajar mengajar
yang efektif, mengembangkan bahan pelajaran dengan baik dan meningkatkan
kemampuan peserta didik untuk menyimak pelajaran dan menguasai tujuan,
tujuan pendidikan yang harus mereka capai.
Sebagai standar kompetensi yang perlu dimiliki oleh guru dalam
melaksanakan profesinya, pemerintah mengeluarkan Permendiknas Nomor 16
Tahun 2007 tentang kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Standar
kompetensi guru ini dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi utama,
yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.
1. Kompetensi Pedagogic
Pedagogic adalah ilmu yang mempelajari tentang ilmu pendidikan.
Jadi kompetensi Pedagogic adalah kemampuan atau keterampilan guru
yang bisa mengelola suatu proses pembelajaran atau interaksi belajar
mengajar dengan peserta didik. Kompetensi pedagogic bisa diperoleh
melalui proses belajar masing –masing guru secara terus menerus dan
tersistematis, baik sebelum menjadi guru maupun setelah menjadi guru.
SD Negeri 007 Pulau Lawas menggunakan dua jenis kurikulum yaitu
kurikulum 2013 dikelas 3 dan 6. Dan menggunakan kurikulum merdeka
di kelas 1, 2, 4, dan 5. Dari hasil pengamatan kami, dalam proses
pembelajarannya masing masing guru mengusai kopetensi pedagogic
yang menjadi kopetensi khas yang akan membedakan guru dengan
profesi lainnya serta menjadi penentu tingkat keberhasilan proses dan
hasil belajar peserta didik.
Kompetensi pedagogik guru memiliki peran yang sangat sentral
dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Oleh karena itu kompetensi
ini termasuk salah satu kompetensi penting yang harus dikuasai oleh
para guru.Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola
pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta
didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil
belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya (Mulyasa, 2008:75)
Kopetensi pedagogic dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
1) Dapat memahami peserta didik dengan lebih mendalam. Dalam hal
ini, seorang guru harus memahami dan mengenal karakterisik
pesera didik dengan cara prinsip prinsip kepribadian,
pengembangan kognitif dan mengindentifikasi bekal untuk
mengajar peserta didik
2) Melakukan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, guru harus
memahami landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran,
seperti menerapkan teori pembelajaran, memahami landasan
pendidikan, menentukan strategi pembelajaran didasarkan dari
karakteristik peserta didik, materi ajar, kopetensi yang ingin
dicapai, serta menyusun rancangan pembelajaran
3) Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi peserta didik. Seorang guru memberikan fasilitas untuk
peserta didik agar dapat mengembangkan potensi akademik dan
nonakademik yang mereka miliki.
4) Merancang dan mengevaluasi hasil belajar.

2. Kompetensi Profesional.
Kompetensi professional adalah penguasaan materi terhadap materi
pembelajaran dengan luas, luwes dan mendalam. Mencakup penguasaan
terhadap materi kurikulum pembelajaran dan subtansi ilmu yang
menaungi mata pembelajaran dan pengusaan sturuktur serta metodologi
keilmuannya. Menurut sudarmoto (2009:45) kopetensi adalah atribut
untuk meletakkan sumber daya manusia yang memiliki kualitas baik dan
unggul, atribut tersebut meliputi keterampilan ,pengetahuan, dan
keahlian dan karakteristik tertentu. Berdasarkan hasil pengamatan
peneliti selama 2 bulan di SD Negeri 007 pulau lawas, bahwasanya
kompetensi professional yang dimiliki oleh guru itu,meliputi :
1. Penguasaan terhadap materi, konsep, struktur, dan pola piker
keilmuan yang dapat mendukung pemebelajaran yang dikuasai.
2. Penguasaan terhadap standar kompetensi dan kompetensi dasar
setiap mata pembelajaran dan bidang yang kuasai.
3. Melakukuan pengembangan profesionalitas secara berkelanjutan
dengan melakuan tindakan yang reflektif.
4. Menggunakan tekhnologi dalam berkomunikasi dan melakukan
pengembangan diri.
5. Secara personal guru mampu memisahkan urusan pribadi dengan
urusan pekerjaan, serta menerapkan sikap disiplin.
3. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah kemampuan personal yang dapat
mencerminkan kepribadian seseorang yang dewasa, arif, berwibawa,
stabil, berakhlak mulia, bertutur baik, berkompeten, serta menjadi
tauladan dan baik bagi peserta didiknya. Berdasarkan hasil pengamatan
peneliti selama 2 bulan di SD Negeri 007 pulau lawas, bahwasanya
kompetensi kepribadian yang dimiliki oleh guru itu,meliputi :
1) Kepribadian yang stabil dan Mantap. Seorang guru harus
bertindak sesuai dengan norma- norma social yang berlaku
dimasyarakat, bangga menjadi seoorang guru, serta konsisten
dalam bertindak sesuai dengan norma yang berlaku.
2) Kepribadian yang Dewasa. Seorang guru harus memiliki
keputusan yang matang serta harus menampilkan sifat dewasa dan
mandiri dalam melakukan tindakan sebagai seorang pendidik dan
memiliki etos kerja yang tinggi sebagai seorang guru.
3) Kepribadian yang Arif. Seorang pendidik harus menampilkan
tindakan berdasarkan prosfek pembelajaran dan bermanfaat bagi
peserta didik, sekolah, juga masyarakat serta menunjukkan
keterbukaan dalam berpikir dalam melakukan tindakan.
4) Kepribadian yang Berwibawa. Seorang guru harus mempunyai
perilaku yang dapat memberikan pengaruh positif dan disegani
oleh peserta didik.
5) Memiliki Akhlak Mulia dan Menjadi Tauladan. Seorang guru
harus bertindak sesuai dengan norma ( iman dan taqwa, jujur,
ikhlas, suka menolong, sopan santun) dan dapat menjadi teladan
bagi peserta didik.
4. Kompetensi Social
Kompetensi social adalah kemampuan yang dimiliki oleh seorang
guru untuk berkomunikasi dan bergaul dengan tenaga pendidik, peserta
didik, orang tua peserta didik, dan masyarakat. Selain berkomunikasi
seorang guru juga mampu berbaur dan bersosialisasi dengan lingkungan
sekitar. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti selama 2 bulan di SD
Negeri 007 pulau lawas, bahwasanya kompetensi social yang dimiliki
oleh guru itu,meliputi :
1. Memiliki sikap inklusif, bertindak objektif, dan tidak melakukan
diskriminasi terhadap agama, jenis kelamin, kondisi fisik, ras,
latar belakang, dan status keluarga.
2. Guru harus mampu berkomunikasi secara santun, empiti, lugas,
mudah dimengerti, dan efektif terhadap sesame guru, tenaga
kependidikan, peserta didik, orang tua peserta didik dan
masyarakat.
3. Guru dapat melakukan adaptasi ditempat bertugas berbagai
wilayah Indonesia dengan beragam kebudayaan dan adat istiadat.
Hasil pengamatan di UPT SD Negeri 007 Pulau lawas memberikan
jawaban bagi penelitian tentang keterampilan yang harus dikuasai oleh
seorang pendidik terhadap peserta didik yaitu meliputi kopetensi pedagogic,
kopetensi kepribadian, kopetensi profesional, kopetensi social.
Guru memperhatikan karakteristik perkembangan dari masing-
masing peserta didik sehingga pembelajaran berlangsung sangat efektif .
Dalam perencanaan pembelajaran, guru merencanakan dengan baik kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan, guru menyusun RPP sehingga kegiatan
pembelajaran yang berlangsung dilakukan sesuai dengan rencana yang
disusun sebelumnya. Dalam pelaksanaan pembelajaran, metode yang
digunakan guru sangat bervariasi sehingga membuat peserta didik lebih aktif,
dan ikut berpastisipasi dalam pembelajaran. Dengan adalanya pemahaman
terhadap pengelolaan kelas, maka proses pembelajaran menjadi terkontrol
dan berjalan efektif. Sarana prasarana yang yang disediakan dimanfaatkan
oleh guru sehingga pembelajaran yang berlangsung berkesan dan
menyenangkan bagi siswa.
Dalam evaluasi hasil belajar, guru menyusun proses dan hasil evaluasi
berdasarkan standar penilaian dan indikator. Untuk pengembangkan potensi
yang dimiliki peserta didik, guru melakukan pengayaan terhadap peserta
didik dan remedial terhadap peserta didik yang kesulitan belajar dan dalam
penelitian hanya beberapa guru yang menggunakan media/alat praga dalam
proses pembelajaran.
2.2 Deskripsi Telaah Kurikulum dan Perangkat Pembelajran yang Digunakan
Guru
Kurikulum merupakan salah satu unsur yang bisa memberikan kontribusi
yang signifikan untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi
peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan di SD Negeri 007 Pulau Lawas,
kurikulum yang digunakan di sekolah ini adalah kurikulum 2013 dan kurikulum
merdeka (Imam, 2013:145). Kurikulum 2013 merupakan Kurikulum perubahan
dari Kurikulum KTSP (Sariono, 2013:1). Pebedaan kurikulum 2013 dengan
KTSP yaitu salah satunya pada sistem penilaiannya dimana KTSP lebih
dominan menekankan aspek kognitif tes siswa sedangkan Kurikulum 2013 lebih
menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik secara proporsional.
1) Kurikulum 2013
Pada kurikulum 2013 memakai RPP (Rencana Proses
Pembelajaran)Rencana Pembelajaran merupakan skenario
pembelajaran dengan pokok bahasan perpangkatan dan akar yang
berisi tahapan-tahapan kegiatan pembelajaran di dalam kelas,
tentang bagaimana menerapakan metode variasi sehingga mampu
meningkatkan minat siswa terhadap pembelajaran (Zuhratuddin,
2014:16). Berdasarkan hasil telaah yang di dapatkan di SD Negeri
007 Pulau Lawas bahwa rencana proses pembelajaran siswa
diharapkan menyelesaikan tugas dengan tepat waktu dan
mengerjakannya dengan berbagi tugas bersama rekannya dalam
kelompok, Siswa melaporkan hasil kerjanya ke depan kelas.
Tujuan ini nampak jelas pada perumusan kompetensi pada
kurikulum 2013 yang menempatkan sikap spiritual di urutan yang
pertama. Pada kurikulum 2013 ada empat pengembangan
kompetensi yang dikenal dengan istilah kompetensi inti (KI), yaitu
KI-1 berhubungan dengan sikap spiritual, KI-2 yang berhubungan
dengan sikap sosial, KI-3 yang berhubungan dengan aspek
pengetahuan, dan KI-4 yang berhubungan dengan aspek
keterampilan.
Kurikulum itu bersifat dinamis serta harus selalu dilakukan
perubahan dan pengembangan, agar dapat mengikuti perkembangan
dan tantangan zaman. Namun demikian perubahan dan
pengembangan kurikulum harus dilakukan secara terarah dan tidak
asal-asalan. Kurikulum 2013 juga memiliki prinsip dalam
pengembangannya. Sesuai dengan kondisi negara, kebutuhan
masyarakat, dan berbagai perkembangan serta perubahan yang
sedang berlangsung dewasa ini, dalam pengembangan kurikulum
2013 yang berbasis karakter dan kompetensi perlu memperhatikan
dan mempertimbangkan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Pengembangan kurikulum dilakukan mengacu pada standar
nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.
2. Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasin sesuai dengan
satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
3. Mata pelajaran merupakan wahana untuk mewujudkan
pencapaian kompetensi.
4. SKL dijabarkan dari tujuan pendidikan nasional dan kebutuhan
masyrakat, negara serta perkembangan global.
5. SI dijabarkan dari SKL.
6. Standar proses dijabarkan dari SI.
7. Standar penilaian dijabarkan dari SKL, SI, dan Standar Proses.
8. Standar Kompetensi Lulusan dijabarkan kedalam Standar Inti.
9. Kompetensi Inti dijabarkan kedalam Kompetensi Dasar yang
dikontekstualisasikan dalam suatu mata pelajaran.
Berdasarkan hasi pengamatan menunjukkan bahwa beberapa
guru SD di Kabupaten kampar , terutama SDN 007 Pulau Lawas
yang telah menerapkan kurikulum 2013, ada beberapa orang guru
mengalami kendala atau beberapa kesulitan. Kesulitan yang dialami
adalah pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
masih diupahkan kepada orang lain, yang disebabkan tidak bisanya
menggunakan teknologi yang ada dan mengajar tidak sesuai nya
dengan rpp yang telah disusun sebelumnya.
Pelaksanaan magang II ini, proses penelaahan kurikulum
terfokus pada kurikulum yaitu Kurikulum 2013. Perangkat
pembelajaran yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Kalender Pendidikan
2. Silabus
3. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
4. Pemetaan KD (Kompetensi Dasar)
5. KKM
6. Program Tahunan
7. Program Semester
8. adwal Pelajaran
9. Jurnal Kelas
2) Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka adalah suatu kurikulum yang di mana
dalam pembelajaran nya terdapat intrakurikuler atau dalam
pengertiannya adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan akademik peserta didik yang beragam
supaya lebih konseptual atau ideal agar peserta didik mempunyai
waktu agar dapat memahami konsep pengajar dan dapat menguasai
kompetensi yg di arahkan. Dalam pembelajaran Merdeka ini
menerapkan konsep-konsep yang berkaitan dengan materi yang tidak
terikat sesuai minat dan bakat yang dimiliki oleh para peserta didik
sesuai dari kebutuhan karekteristik peserta didik perindividu.
Kurikulum merdeka ini dahulunya akan digunakan di tahun 2024
mendatang, akan tetapi kurikulum ini sudah menjadi alternatif bagi
pembelajaran satuan pendidik, dan kurikulum ini bukanlah
kurikulum yang sangat diwajibkan untuk diterapkan bagi para satuan
pengajar. Dari kurikulum 2013 dengan kurikulum merdeka
perbedaannya ialah dalam kurikulum 2013 kurikulum ini berfokus
terhadap intrakurikuler yang dilakukan dalam face to face,
sedangkan dalam kurikulum merdeka ini menggunakan gabungan
pembelajaran intrakurikuler (70-80% dari JP) dan kokurikuler (20-
30% JP) melalui proyek penguatan profil pelajar pancasila. Untuk
kurikulum merdeka ini sendiri memiliki kelebihan itu sendiri untuk
menciptakan peserta didik yang cerdas dan unggul yang memang
hanya berpusat pada materi essensial dan pengembangan kompetensi
peserta didik pada tingkatan nya.
Perangkat yang digunakan dalam pembelajaran kurikulum
merdeka itu sendiri sangat beragam bahan perangkat ajar yang
digunakan oleh pengajar dalam upaya mencapai Profil Pelajar
Pancasila dan Capaian Belajar. Contoh dari perangkat ajar
kurikulum merdeka ini yaitu modul pengajaran, buku teks pelajaran,
dan video pembelajaran. Merdeka Belajar meregenerasi sistem
Pendidikan untuk membangun kompetensi utama supaya kegiatan
belajar menjadi menyenangkan. Dalam kategori kurikulum Merdeka
Belajar membentuk kurikulum berdasarkan kompetensi, focus
kepada soft kill dan pengembangan karakter, sedangkan untuk
sistem penilaian Merdeka Belajar memperlihatkan penilaian yang
bersifat formatif, serta berdasarkan portofolio.

You might also like