Bindo

You might also like

You are on page 1of 3

Biografi joko widodo

Joko Widodo lahir di Solo pada tanggal 21 Juni 1961. Jokowi merupakan anak pertama
dari 4 bersaudara. Ayah Jokowi bekerja sebagai penjual kayu dan bambu di sekitar
bantaran kali Karanganyar, Solo sehingga bisa dikatakan kehidupan Jokowi itu jauh
sekali dari kata mewah fan kurang mampu khususnya dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya.

Untuk membantu meringankan beban keluarganya, Jokowi membantu ayahnya yang


bekerja sebagai tukang kayu. Jokowi menikah Ibu Iriana pada tahun 1986 dan dianugrahi
tiga orang anak.

Saat ini, Jokowi sudah mempunyai empat orang cucu, dua cucu dari anak pertamanya dan
dua cucu lagi dari anak keduanya. Semasa kecil, Jokowi banyak menghabiskan waktunya
di kali Karanganyar. Banyak sekali aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh Jokowi baik
itu sendiri ataupun bersama teman-temannya.

Meskipun senang bermain, tetapi ia tidak lupa dengan kewajibannya, yaitu belajar. Ia
sangat pandai dalam mengatur waktunya. tidak hanya seputar bermain dan belajar saja
tetapi ia juga melakukan aktivitas mengaji serta membantu ayah dan ibunya.

Masa kecil Jokowi cukup sulit dan keras, Hal ini dikarenakan keluarga Jokowi yang
sering berpindah-pindah karena beberapa kali rumahnya terkena penggusuran.
Pendidikan Jokowi dimulai dari Sekolah Dasar Negeri 111 Tirtoyoso. Sekolah ini
ditujukan kepada masyarakat kalangan menengah ke bawah, sejak inilah Jokowi sudah
mulai aktif membantu meringankan biaya hidup keluarganya dengan mencari uang jajan
sendiri.

Dengan menjadi kuli panggul, berjualan, dan ojek payung. SMP Negeri 1 Surakarta
menjadi lembaga pendidikan yang dipilih oleh jokowi untuk melanjutkan status didiknya.
Dilanjutkan dengan Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Surakarta. Setelah selesai dengan
pendidikan menengah atasnya, Jokowi melanjutkan pendidikannya ke Universitas Gajah
Mada, fakultas kehutanan dengan jurusan teknologi kayu.

Jokowi lulus dari Universitas Gajah Mada pada tahun 1985 dengan judul skripsi “Studi
tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis pada Pemakaian Akhir di Kodya Surakarta”. Selain
tercatat sebagai mahasiswa, diketahui pula ia mengikuti organisasi “Mapala Silvagama”.

Setelah lulus dari perguruan tinggi, Jokowi bekerja di sebuah Badan Usaha Milik Negara
(BUMN), yaitu PT Kertas Kraft Aceh. Namun, Jokowi tidak bekerja begitu lama dan
mengambil keputusan untuk kembali lagi ke kampung halamannya.
Sesampainya di kampung halaman, Jokowi mempunyai tekad untuk melakukan bisnis di
bidang perkayuan yang dimulai dari perusahaan pamannya.
Pada tahun 1988, ia memberanikan diri untuk membuat bisnis kayu milik sendiri.

Untuk memulai usahanya Jokowi menjaminkan sertifikat tanah milik orang tuanya
kepada Bank, karena kegigihan, kerja keras, dan rasa optimis yang dimiliki oleh Jokowi
membuat usahanya berhasil dibangun dan bertahan hingga saat ini.
Jokowi memulai bisnisnya di tempat yang terbuat dari anyaman bambu dan
dibantu dengan tiga orang tenaga mengolah kayu. Kemajuan yang terjadi pada bisnis
mebel Jokowi terjadi setelah tiga tahun berjuang dan bekerja keras.

Ketika memulai awal karir sebagai eksportir mebel, Jokowi sudah mulai aktif mengikuti
pameran-pameran mebel yang diselenggarakan hampir di seluruh penjuru dunia. Jokowi
sudah memiliki pengalaman dalam bisnis mebel selama 23 tahun. Sedangkan sebaliknya
dalam dunia politik. Awal karir politik Jokowi dimulai dengan mengikuti politik praktis
dengan partai yang dipilihnya adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, mulai dari
menjadi Walikota Solo hingga menjadi Presiden Republik Indonesia.

Pada tahun 2005 Jokowi mencalonkan diri menjadi Walikota Solo dengan pasangan FX
Hadi Rudyatmo. Dan memenangkan pilkada dengan suara sebanyak 36,62%. Dalam
masa kepemimpinannya, Jokowi dapat membuat kota Solo tertata lebih rapi.
Setelah sukses menjadi Walikota Solo, Jokowi melanjutkan karir politiknya dengan
mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta. Pada saat itu, lebih tepatnya tahun 2012
Pasangan Joko Widodo merupakan pasangan yang tidak diunggulkan. Hal itu
dikarenakan mereka harus berhadapan dengan calon petahana yaitu Fauzi Bowo dan
Nachrowi Ramli.

Namun, pada akhirnya pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama berhasil
mengambil posisi menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Setelah beberapa tahun menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi dipercaya partainya untuk
melanjutkan karir politiknya menjadi calon Presiden Republik Indonesia. Pada tahun itu,
pada tepatnya tahun 2014 Jokowi dan Jusuf Kalla menjadi calon Presiden dan calon
Wakil Presiden.

Setelah proses perhitungan suara sudah selesai, pasangan Jokowi mendapatkan suara
terbanyak sebanyak 53,15%. Pada 2019 Jokowi mencalonkan diri sebagai petahana
dengan pasangan yang berbeda, yaitu KH. Ma’ruf Amin dengan saingan Prabowo
Subianto dan Sandiaga Uno. Pada akhirnya pasangan Joko Widodo berhasil
memenangkan pemilu ini.

Kesimpulan, Jokowi memulai karir politiknya pada tahun 1998 dan memilih PDI-P
menjadi kendaraan politiknya. Sehingga pada tahun 2005-2010 ia berhasil menjadi
Walikota Solo, lalu melanjutkan karir politiknya menjadi Gubernur DKI Jakarta pada
tahun 2012 dan pada tahun 2014 sampai saat ini menjadi Presiden Republik Indonesia.

Jokowi beranggapan bahwa pengalaman masa kecil yang kurang menyenangkan bukan
merupakan sebuah penderitaan. Hal itu dikarenakan, ia merasa bahwa semua hal-hal yang
kurang menyenangkan di masa lalu merupakan cara Tuhan untuk membangun dan
membentuk karakter dirinya di masa yang akan datang.

Dan kunci untuk mengembangkan sebuah bisnis ke arah yang lebih maju dibutuhkan
keberanian dan semangat untuk bangkit kembali kembali ketika harus jatuh berkali-kali.

You might also like