You are on page 1of 5

Penggunaan Computer Vision sebagai Absensi

dengan Senyum guna Meningkatkan Hormon


Endorfin
Khaula Sayyidatunadia Rifqy Nurkoliq M.Adnan Bayu Firdaus
Fakultas Teknologi Maju dan Fakultas Teknologi Maju dan Fakultas Teknologi Maju dan
Multidisiplin Multidisiplin Multidisiplin
Universitas Airlangga Universitas Airlangga Universitas Airlangga
Surabaya, Indonesia Surabaya, Indonesia Surabaya, Indonesia
khaula.sayyidatunadia-2021@ftmm.unair rifqy.nurkholiq-2021@ftmm.unair.ac.id muhammad.adnan.bayu-2021@ftmm.un
.ac.id air.ac.id

Abstrak- Penelitian ini mengusulkan penerapan Computer Vision pemahaman tentang pentingnya kesehatan mental dalam
sebagai sistem absensi berbasis senyuman karyawan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan secara holistik.
meningkatkan hormon endorfin dan kesejahteraan mental di Fakta menunjukkan bahwa seorang karyawan
lingkungan kerja. Menggunakan teknologi pengenalan wajah
dengan model convolutional neural network bernama DeepFace,
menghabiskan setidaknya sepertiga dari waktunya di
penelitian fokus pada merekam kehadiran karyawan dan lingkungan kerja. Oleh karena itu, kondisi di tempat kerja
menganalisis ekspresi wajah, terutama senyuman. Hasil uji dan dapat berdampak signifikan pada kehidupan pribadi karyawan.
evaluasi menunjukkan bahwa sistem dapat memverifikasi wajah Dengan demikian, setiap perusahaan diharapkan untuk
dan mendeteksi senyuman dan emosi, dengan potensi memberikan perhatian yang serius terhadap Keselamatan dan
meningkatkan kesejahteraan mental. Meskipun berhasil, perlu Kesehatan Kerja (K3) tenaga kerja. Peraturan Menteri Tenaga
pengujian lebih lanjut untuk meningkatkan akurasi dan
memperluas database. Penelitian ini berkontribusi pada inovasi Kerja Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2018 tentang
untuk menciptakan lingkungan kerja positif, sejalan dengan tujuan Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan Kerja menyajikan
Pembangunan Berkelanjutan terkait kesehatan. Hasil pengujian regulasi pemerintah terbaru mengenai K3[2]. Di dalam
dan evaluasi sistem pada penelitian ini menunjukan bahwa peraturan tersebut, berbagai langkah yang diambil untuk
akurasi sistem pengenalan wajah memiliki sekitar 80%, menjamin dan menjaga keselamatan pekerja, melalui upaya
menunjukan bahwa sistem mampu membaca emosi dan pencegahan penyakit dan kecelakaan kerja baik secara fisik,
merekam presensi untuk karyawan. kimia, ergonomi, maupun psikologi, semuanya termasuk
Key word : Senyum, Absensi,Convolutional neural network, dalam ruang lingkup pemantauan dan pengendalian
lingkungan kerja.
I. PENDAHULUAN Pentingnya memberikan perhatian khusus terhadap
Salah satu target utama dalam Agenda Pembangunan manajemen sumber daya manusia tidak hanya mencerminkan
Berkelanjutan (SDGs) 2015-2030 adalah menanggulangi isu investasi substansial bagi perusahaan, tetapi juga menjadi
kesehatan dan kesejahteraan (MDGs). Dengan 17 poin SDGs faktor penentu dalam menjaga keberlangsungan operasional
sebagai panduan utama, setiap negara diharapkan yang stabil [3]. Fokus pada pengembangan sumber daya
mengimplementasikan agenda ini guna mencapai tujuan manusia akan menghasilkan dampak positif yang dapat
pembangunan berkelanjutan[1]. Meskipun demikian, diskusi meningkatkan kinerja keseluruhan dari para karyawan,
seputar masalah kesehatan masih sering terfokus pada aspek kesehatan, dan kesejahteraan. Kondisi mental yang tidak stabil
fisik, menyisakan kurangnya perhatian pada kesehatan mental dapat menghambat karyawan dalam mencapai potensi
yang memiliki peran krusial dalam berbagai interaksi dan maksimalnya.
kegiatan sehari-hari. Peningkatan kesadaran dan dukungan Senyuman membentuk bagian yang indah dalam
terhadap kesehatan mental menjadi penting dalam mencapai proses manusia, dimulai dari rangsangan yang kemudian
tujuan SDGs terkait kesehatan, melibatkan peran aktif dari diresapi oleh panca indera kita. Proses ini menghasilkan energi
perusahaan dan pemerintah. Karyawan, sebagai bagian besar dalam hati, mendorong terciptanya senyuman (Tajn,
integral dari masyarakat, memainkan peran penting dalam 1984). Perspektif lain dari ahli menyatakan bahwa senyuman
proses ini. Oleh karena itu, diharapkan upaya bersama untuk adalah perubahan ekspresi wajah yang menandai mata
menciptakan lingkungan kerja dan masyarakat yang bersinar, sudut mulut yang melengkung ke atas tanpa suara,
mendukung kesejahteraan mental, dengan memberikan menciptakan perasaan kegembiraan, kesenangan, kasih
perhatian serius pada isu-isu psikologis dan meningkatkan sayang, persetujuan, kendali emosi, dan berbagai macam
emosi lainnya (husley, 1970). Ketika seseorang tersenyum,

1
hipotalamus dalam otak aktif dan merangsang hipofisis A. Pengumpulan Data
(kelenjar pituitari) untuk melepaskan hormon endokrin yang Dari diagram alur tersebut pengumpulan
terkait dengan perasaan senang, khususnya hormon endorfin data yang penulis gunakan didapatkan dari tinjauan
beta-endorphin. Hipotalamus merupakan bagian otak yang pustaka/studi literatur terkait dengan keterkaitan
mengatur berbagai fungsi tubuh, termasuk makan, minum, antara mood karyawan, hormon endorfin, dan
fungsi dan perilaku seksual, tekanan darah, ritme jantung, dampaknya terhadap kinerja di lingkungan kerja.
siklus tidur, serta status emosional[4]. Data diperoleh melalui buku-buku, jurnal, dan
Dengan diterapkannya sistem presensi menggunakan berbagai laporan untuk mendapatkan gambaran
face recognition yang berfokus pada wajah tersenyum, pekerja teoritis yang mendalam sebagai dasar acuan dalam
diharapkan selalu tersenyum untuk merangsang pelepasan pembuatan laporan penelitian.
hormon endorfin dan mengaktivasi bagian otak, khususnya Selain itu, metode observasi juga diterapkan.
hipotalamus. Selain mendukung kesejahteraan mental melalui Pengamatan langsung dilakukan pada sistem presensi
penggunaan teknologi ini, sistem face recognition juga yang sudah ada untuk mengevaluasi efektivitas dan
berkontribusi pada pembentukan budaya kerja yang nyaman, efisiensi alat tersebut dalam mengelola absensi.
di mana senyuman menjadi bagian penting dalam proses Dengan demikian, pengumpulan data ini akan
presensi. Selain manfaat tersebut, sistem ini juga berperan memberikan perspektif holistik baik dari segi teoritis
dalam mengamankan integritas data karyawan dengan maupun praktis terkait permasalahan yang akan
mengurangi potensi manipulasi data atau kecurangan. diteliti
B. Perancangan Sistem
II. METODOLOGI Sistem bekerja dengan mengambil foto
attendee dan membandingkannya dengan foto pada
Pada penelitian ini terdapat beberapa proses dan database, serta melakukan analisis pada emosi yang
metode yang dilakukan untuk mengidentifikasi sebuah wajah terlukis pada ekspresi wajahnya dalam foto. Sistem
melalui gestur tersenyum guna menurunkan stress kerja seperti melakukan proses verifikasi wajah dan analisis emosi
identifikasi permasalahan, pengumpulan data, sampai uji menggunakan pre-trained model deep learning
sistem. Berikut tahapan - tahapan tersebut : dengan arsitektur convolutional neural network
bernama DeepFace. Library tersebut dapat diunduh
dan dipelajari dokumentasinya pada website pypi [5].
Sistem menggunakan dua methods dari
library DeepFace, yaitu DeepFace.verify dan
DeepFace.analyze. DeepFace.verify digunakan
untuk melakukan verifikasi wajah dengan
membandingkan foto hasil capture dan foto pada
database. Methods DeepFace.verify menggunakan
model yang bernama VGG Face. Model ini
merupakan turunan dari framework LeNet dan
AlexNet, model VGG Face menggunakan 19 layer
kedalaman network. Model ini merepresentasikan
gambar wajah pada 2622 vektor dimensi[6][7].

Gambar Arsitektur VGG-16 [7]


Diagram Alur kerja penelitian

2
Selanjutnya sistem melakukan perhitungan
distance matrix menggunakan euclidean distance.
Pengukuran euclidean distance merupakan
perhitungan yang sederhana dan efisien untuk
menghitung kesamaan pada wajah. Pada sistem
rekognisi wajah, semakin kecil nilai euclidean
distance-nya maka menandakan wajah semakin mirip
[8]. Apabila proses verifikasi berhasil, maka sistem
akan mengeluarkan nilai True.
𝑛
2
𝑑(𝑝, 𝑞) = ∑ (𝑞𝑖 − 𝑝𝑖)
𝑖=1
rumus euclidean distance [8]

Sementara untuk proses analisis emosi, sistem


menggunakan methods DeepFace.analyze yang akan
mengeluarkan nilai probabilitas emosi berupa angry,
disgust, fear, happy, sad, surprise, dan neutral.
Kemudian dari hasilnya akan diambil nilai
“dominant_emotion”, apabila “dominant_emotion”
Diagram Alur kerja program absensi
adalah “happy” maka sistem akan mengeluarkan nilai
Diagram tersebut merupakan diagram
True. Pada proses akhir, sistem akan melakukan
aktivitas proses kerja yang dikerjakan oleh sistem
verifikasi kesamaan wajah dan nilai emosi dominan,
computer vision untuk mendeteksi wajah gestur
apabila verifikasi wajah bernilai True dan emosi
tersenyum. Diagram menunjukan bahwa setelah foto
dominan adalah happy maka attendee akan dihitung
diambil, kemudian citra tersebut akan di verifikasi
telah melakukan absen.
dengan membandingkan citra dengan database yang
C. Uji dan Evaluasi Sistem
ada lalu kemudian dapat diketahui ketika emosinya
Pada tahapan ini dilakukan pengujian
dominan happy maka kehadirannya akan terdata oleh
terhadap sistem berbasis deep learning yang telah
sistem.
dirancang. Pengujian dan evaluasi sistem dilakukan
untuk mengetahui bahwa sistem yang telah dibuat III. HASIL DAN PEMBAHASAN
berjalan dengan baik dan benar. Pengujian ini diuji
cobakan pada mahasiswa Teknik Robotika dan A. Pengumpulan Citra
Kecerdasan Buatan. Hal ini perlu dilakukan agar Pada tahap pertama yaitu mengumpulkan data citra.
mengetahui bahwa program yang dijalankan dapat Data citra wajah diambil dari data mahasiswa Teknik
bekerja sesuai dengan fungsinya. Robotika dan Kecerdasan buatan menggunakan
D. Penarikan Kesimpulan kamera laptop. Pengambilan citra dilakukan dengan
Pada tahap ini dilakukan penarikan menggunakan library ‘open CV’ dan algoritma haar
kesimpulan dari penelitian yang telah dilaksanakan cascade classifier sehingga menghasilkan data citra
dan ditulis dalam bentuk laporan yang merupakan untuk database dan data test.
akhir dari tahap penelitian. Penulisan laporan B. Pengujian Program
meliputi penjelasan hasil penelitian yang telah Pada pengujian program yang dilakukan dengan
dilaksanakan dan proses yang dilakukan selama mengambil sampel dari mahasiswa teknik robotika
E. Activity Diagram dan kecerdasan buatan. Sistem pengambilan tersebut
dilakukan dua kali, tahap pertama adalah mengambil
data gambar untuk database dan tahap kedua yaitu
dengan mengambil data gambar untuk hasil. Berikut
adalah hasil uji coba program :
No Database Test Hasil

3
menunjukan bahwa pengaruh intensitas cahaya dan
2
spesifikasi kamera pada tahap pengambilan gambar
merupakan hal yang harus diperhatikan karena dapat
merubah hasil output yang diinginkan.
IV. KESIMPULAN
3
Program yang peneliti rancang
menggunakan pre-trained model deep learning
dengan arsitektur convolutional neural network dan
bantuan training dari klasifikasi haarcascade.
4 Program tersebut berhasil berfungsi sebagai absensi
untuk meningkatkan hormon endorfin dengan
mendeteksi ‘attendee’ secara real-time dengan gestur
senyum, hal tersebut disimpulkan dari emosi yang
terdeteksi dimana ketika emosi terdeteksi happy maka
5 absensi akan bernilai ‘true’ begitu sebaliknya.
DAFTAR REFERENSI

[1] Department of Economic and Social Affairs


6 of United Nation, “THE 17 GOALS | Sustainable
Development,” Sustainable Development. 2022,
[Online]. Available: https://sdgs.un.org/goals.
7 [2] J. Sumanta, M. F. Indah, and Z. Hadi,
“Analisis Stress Kerja Pada Karyawan Ditinjau Dari
Beban Kerja, Masa Kerja Dan Peran Organisasi Di Pt.
X Kab. Tapin Kalimantan Selatan,” An-Nadaa J.
8
Kesehat. Masy., vol. 9, no. 1, p. 102, 2022, doi:
10.31602/ann.v9i1.7375.
[3] S. H. Pahira and R. Rinaldy, “Pentingnya
9
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Dalam
Meningkatkan Kinerja Organisasi,” COMSERVA J.
Penelit. dan Pengabdi. Masy., vol. 3, no. 03, pp.
10 810–817, 2023, doi: 10.59141/comserva.v3i03.882.
[4] A. Frijanto, “Direktorat Jenderal Pelayanan
Kesehatan,” Kementerian Kesehatan RI. 2022,
[Online]. Available:
Program yang di uji berhasil memverifikasi
wajah sesuai dengan database yang diambil namun https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1222/gula-si
masih terdapat beberapa error seperti gambar yang di -manis-yang-menyebabkan-ketergantungan.
uji menunjukan hasil ‘sad’ padahal gambar yang
diambil attendee sedang tersenyum. Hal tersebut [5] S. I. Serengil and A. Ozpinar,
perlu dilakukan pengujian database yang lebih “HyperExtended LightFace: A Facial Attribute
banyak agar hasil akurasi yang 80% dapat meningkat.
Pada program ini kami menggunakan pre-trained Analysis Framework,” 7th Int. Conf. Eng. Emerg.
model deep learning dengan arsitektur convolutional Technol. ICEET 2021, 2021, doi:
neural network dan bantuan training dari klasifikasi
haarcascade. Pengujian dilakukan oleh peneliti 10.1109/ICEET53442.2021.9659697.
menggunakan beberapa kamera laptop untuk menguji
kesiapan dari kode yang kami buat. Hasil

4
[6] “GitHub - serengil/deepface: A Lightweight
Face Recognition and Facial Attribute Analysis (Age,
Gender, Emotion and Race) Library for Python.”
https://github.com/serengil/deepface (accessed Dec.
25, 2023).
[7] Y. Zhiqi, “Face recognition based on
improved VGGNET convolutional neural network,”
IAEAC 2021 - IEEE 5th Adv. Inf. Technol. Electron.
Autom. Control Conf., pp. 2530–2533, Mar. 2021, doi:
10.1109/IAEAC50856.2021.9390856.
[8] H. Wu, Y. Cao, H. Wei, and Z. Tian, “Face
Recognition Based on Haar like and Euclidean
Distance,” J. Phys. Conf. Ser., vol. 1813, no. 1, 2021,
doi: 10.1088/1742-6596/1813/1/012036.

You might also like