You are on page 1of 10

PROPOSAL

PEMBELAJARAN TATAP MUKA 100%


SDN KALI BARU II
KOTA BEKASI
TAHUN 2022

VISI KOTA BEKASI :

CERDAS, KREATIF, MAJU, SEJAHTERA DAN IHSAN


A. Pendahuluan
Berkenaan dengan telah ditetapkannya Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri, Nomor 05/KB/2021,
Nomor 1347 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/Menkes/6678/2021, Nomor 443-5847 Tahun 2021
tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2021/2022 dan Tahun
Akademik 2021/2022 di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Bahwa
kesehatan dan keselamatan semua warga satuan pendidikan merupakan prioritas utama yang
wajib dipertimbangkan dalam menetapkan kebijakan pembelajaran pada masa pandemi
COVID-19; bahwa berdasarkan hasil evaluasi Pemerintah terdapat kebutuhan pembelajaran
tatap muka dari peserta didik yang mengalami kendala dalam melaksanakan pembelajaran jarak
jauh. Bahwa berdasarkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud, pemerintah daerah sesuai
kewenangannya dapat memberikan izin pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan sesuai
dengan peta risiko penyebaran COVID-19 yang ditetapkan oleh satuan tugas penanganan
COVID-19 masing-masing daerah.
Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri
Kesehatan, Dan Menteri Dalam Negeri Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada
Tahun Ajaran 2021/2022 Dan Tahun Akademik 2021/2022 Di Masa Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19). Menetapkan pembelajaran tatap muka pada semester genap tahun
ajaran 2021/2022 dan tahun akademik 2021/2022. Pemberian izin pelaksanaan pembelajaran
tatap muka di satuan pendidikan dilakukan oleh pemerintah daerah, kantor wilayah
Kementerian Pendidikan provinsi, dan/atau kantor Kementerian Pendidikan kabupaten/kota
sesuai dengan kewenangannya.
Pemberian izin pelaksanaan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan dilakukan oleh
pemerintah daerah, kantor wilayah Kementerian Pendidikan provinsi, dan/atau kantor
Kementerian Pendidikan kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya. Pada saat
pembelajaran tatap muka mulai dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2021/2022 dan
tahun akademik 2021/2022, Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri
Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Nomor 05/KB/2021, Nomor 1347
Tahun 2021, Nomor HK.01.08/Menkes/6678/2021, Nomor 443-5847 Tahun 2021 tentang
Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2021/2022 dan Tahun Akademik
2021/2022 di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sebagaimana telah
diubah dengan Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama,
Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Nomor 05/KB/2021, Nomor 1347 Tahun 2021,
Nomor HK.01.08/Menkes/6678/2021, Nomor 443-5847 Tahun 2021 tentang panduan
penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi corona virus disease 2019 (COVID-19) serta
instruksi Menteri Dalam Negeri nomor 35 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat level 4, level 3 dan level 2 corona virus disease 2019 di wilayah Jawa
Barat.
Dalam hal pembelajaran tatap muka belum dapat dilaksanakan di satuan pendidikan,
maka pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya dapat memberikan izin kepada satuan
pendidikan untuk melakukan pembelajaran tatap muka di luar lingkungan satuan pendidikan
dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Pemberian izin pembelajaran tatap muka pada
satuan pendidikan oleh pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya atau kantor wilayah
Kementerian Pendidikan provinsi dan/atau kantor Kementerian Pendidikan kabupaten/kota
sebagaimana dimaksud dapat dilakukan secara serentak dalam satu wilayah
provinsi/kabupaten/kota atau bertahap per wilayah kecamatan/desa/kelurahan.
Pemberian izin pembelajaran tatap muka pada satuan pendidikan oleh pemerintah daerah
atau kantor wilayah Kementerian Pendidikan provinsi dan/atau kantor Kementerian Pendidikan
kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor,
antara lain: A. tingkat risiko penyebaran COVID-19 di wilayahnya; B. kesiapan fasilitas
pelayanan kesehatan; C. kesiapan satuan pendidikan dalam melaksanakan pembelajaran tatap
muka sesuai dengan daftar periksa; D. akses terhadap sumber belajar/kemudahan Belajar Dari
Rumah (BDR); E. kondisi psikososial peserta didik; F. kebutuhan layanan pendidikan bagi
peserta didik yang orang tua/walinya bekerja di luar rumah; G. ketersediaan akses transportasi
yang aman dari dan ke satuan pendidikan; H. tempat tinggal warga satuan pendidikan; I.
mobilitas warga antarprovinsi, antarkabupaten/kota, antarkecamatan, dan antarkelurahan/desa;
dan J. kondisi geografis daerah.
Pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan dilaksanakan melalui dua fase sebagai
berikut: A. Masa Transisi 1. Berlangsung sejak dimulainya pembelajaran tatap muka di satuan
pendidikan. 2. Jadwal pembelajaran mengenai jumlah hari dalam seminggu dan jumlah jam
belajar setiap hari dilakukan dengan pembagian rombongan belajar (shift) yang ditentukan oleh
satuan pendidikan dengan tetap memperhatikan kondisi kesehatan dan keselamatan warga
satuan pendidikan. B. Masa Kebiasaan Baru Setelah masa transisi selesai, apabila kepala daerah
atau kantor wilayah Kementerian Pendidikan provinsi atau kantor Kementerian Pendidikan
kabupaten/kota tidak mencabut pemberian izin pembelajaran tatap muka, maka satuan
pendidikan masuk dalam masa kebiasaan baru. Bagi satuan pendidikan yang sudah memulai
pembelajaran tatap muka, orang tua/wali peserta didik tetap dapat memilih untuk melanjutkan
BDR bagi anaknya.
Berdasarkan rumusan Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri
Agama, Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri, dan pertemuan dengan Dinas Pendidikan
Kota Bekasi. Maka SDN Kali Baru II Kota Bekasi mengajukan pembelajaran Tatap Muka
Terbatas.
B. Tujuan
1. Peserta didik memulai pembelajaran tatap muka terbatas di Sekolah;
2. Tumbuh kembang peserta didik dan kondisi psikologis dalam layanan pendidikan selama
masa pandemi COVID-19;
3. Meningkatkan kapasitas pembelajaran antara siswa dan guru di sekolah;
4. Merumuskan strategi pelaksanaan pembelajaran yang menyenangkan;
5. Menerapkan kebiasaan hidup baru dengan menerapkan protokol kesehatan.

C. Penyelenggaraan
1. Pembelajaran tatap muka dilaksanakan secara normal 100% dalam 6 hari/minggu;
2. Lama waktu pembelajaran dilaksanakan maximal 5 jam/hari.
3. Sekolah dibagi dalam 2 shift pagi dan shift siang.
4. Pendidik dan peserta didik dengan status coomorbide dan atau dalam kondisi sakit tetap
PJJ /malaksanakan pembelajaran secara daring.

D. Ketentuan dan Persyaratan PTM


1. Satuan pendidikan yang capaian vaksin dosis 2 pendidik dan
kependidikan >80%;
2. Warga setempat lansia capaian vaksin dosis 2 sudah >50%;
3. Peserta didik sudah mendapatkan vaksin dosis 2 mencapai >60%
4. Satuan Pendidikan sudah melaksanakan tes PCR
5. Setiap orang tua mengisi surat pernyataan dan di tanda tangani;
6. Diantar dan dijemput oleh orangtua siswa;
7. Memakai masker, jaga jarak, mencuci tangan dan menerapkan prokes
ketat;
8. Siswa dan keluarga dalam keadaan
9. Membawa makanan dan minum (bekal) dari rumah:
10. Tempat duduk siswa diberi jarak.

E. Pelaksanan Pembelajaran Tatap Muka Normal


1. Satuan pendidikan melaksanakan pembelajaran secara tatap muka
secara normal dengan tetap mengacu pada protokol kesehaatan yang ditetapkan pemerintah.
2. Jumlah peserta didik 100% di kelas.
3. Pembalajaran tatap muka dilaksanakan setiap hari (6 hari/minggu).
4. Lama belajar paling banyak 6 (enam) jam pelajaran per hari.
5. Satu jam pelajaran 35 menit untuk tingkat sekolah dasar.
6. Shift 1 pembelajarna pagi dilaksanakan pada Pukul 07.00 – 11.00
WIB.
7. Shift 2 pembelajaran siang dilaksanakan pada Pukul 12.30 – 16.30
WIB.
8. Setiap shift peserta didik diberi waktu istirahat selama 30 menit.
9. Peserta didik disarankan untuk membawa makanan dan minuman dari
rumah.
10. Pendidik dan tenaga kependidikan senantiasa memantau kegiatan
siswa baik di dalam kelas maupun di luar kelas selama pembelajaran berlangsung.

F. Penutup
Demikian proposal pengajuan pembelajaran normal ini dibuat, agar diketahui oleh Kepala
Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Lurah Kali Baru Kecamatan Medan Satria, Kepala Sekolah
SDN Kali Baru II, Kepala Puskesmas Kali Baru, di lingkungan SDN Kali Baru II Kota Bekasi.
Semoga dengan dilaksanakan pembelajaran tatap muka perdana ini, menerapkan kebiasaan
hidup baru dengan menerapkan Prokes, menambah semangat belajar, dan memulai kembali
kehidupan baru. Dan akhirnya, kita memohon kepada Allah SWT agar wabah virus COVID-19
segera berakhir. Aamiin

Mengetahui,

Lurah Kali Baru Kepala SDN Kali Baru II

SUHARTONO, SE YULIANA, S.Pd.,M.Pd.


NIP. 19710325 200701 1 005 NIP. 19650729 198811 2 001

Puskesmas Kali Baru Pengawas

SULISTYOWATI, S.Tr.Keb EDI HARYADI, S.Pd.,M.Pd.


NIP. 19740524 19930 2 001 NIP. 196210231 98604 2 003

Babinsa Kali Baru Komite Sekolah

DAMROH AGUSTIN FITRIAH


Menyetujui,
Camat Kecamatan Medan Satria

LIA ERLIANI, AP,S.Sos.,M.Si


NIP: 19750606 199311 2001
LAMPIRAN – LAMPIRAN
1.) Termo Gun dan Tempat Cuci Tangan
2.) Penyemprotan Sekolah dan Pengukuran Suhu
3.) Vaksinasi

You might also like