Professional Documents
Culture Documents
Penyusun
XI MPLB
1
DAFTAR ISI
2
Pada tahun 1908, terjadi Pemberontakan Budi
Utomo ....................................................................... 45
Berdirinya Pemoeda Kaoem Betawi ......................... 49
Pada tahun 1927, dibangun jembatan pertama yang
menghubungkan jakarta dengan kota bekasi ............ 51
Rumah Si Pitung, Pendekar Legendaris Asal Betawi 53
Batik Betawi .............................................................. 56
Sejarah betawi 1927-2023 ............................................ 59
Pada tahun 1941 – 1955 ............................................ 60
Pada tahun 1955 – 1969 ............................................ 62
Pada tahun 1969 – 1983 ............................................ 63
Pada tahun 1983 – 1997 ............................................ 71
Tahun 1948 Daan Jahja ............................................. 72
Pada tahun 1997 – 2011 ............................................ 82
Pada tahun 2011 – 2023 ............................................ 86
3
SEJARAH BETAWI ( 1527 – 1627 )
4
Demak . Mereka mengumpulkan pasukan dan menolak
kekuasaan raja-raja Sunda. Sultan Demak, Trenggana,
bermusuhan dengan pemukiman Portugis di Jawa dan
memutuskan untuk mencegahnya dengan segala cara,
sehingga ia memerintahkan komandannya, Fatahillah ,
memimpin 2.000 orang untuk menaklukkan Banten . Kota
ini dengan mudah direbut pada tahun 1526. Sunda Kelapa
diserahkan kepada pasukan Demak.
Pada tahun 1527, setelah mengkonsolidasikan Banten
dan melancarkan serangan dari sana, Fatahillah
menyerang Sunda Kelapa. Dalam penyerangan ini, ia
menambah 1.452 orang, beserta beberapa relawan dari
Banten. Raja Sunda menempatkan sebagian besar
pasukannya di istananya, dan sebagian kecil dikirim
untuk mempertahankan Sunda Kelapa. Armada dan
tentara Demak mengepungnya dari darat dan air.
Fatahillah mampu memukul mundur pasukan Sunda, dan
Sunda Kelapa ditaklukkan pada tanggal 22 Juni.
Fatahillah mengganti nama kota menjadi Jakarta.
Saat ini, Portugis telah mengirimkan armada yang
terdiri dari lima atau enam kapal yang dipimpin oleh
Francisco de Sa dan Duarte Coelho . Mereka tidak
mengetahui situasi yang terjadi di Sunda Kelapa. Namun
armada tersebut dilanda badai yang memisahkan mereka,
dan Coelho tiba dengan tiga kapalnya di Sunda. Salah satu
kapal terdampar di darat, dan seluruh awaknya diserang
dan dibunuh, 30 di antaranya setelah mendarat. Coelho
5
menunggu kedatangan pasukan Francisco. Mereka
mengadakan pertemuan dan memutuskan bahwa mereka
tidak cukup kuat untuk menyerang, sehingga mereka
berlayar kembali ke Malaka, menghancurkan harapan raja
Sunda.
Setelah kemenangannya, Trenggana mengangkat
Fatahilla sebagai Sultan Banten. Situasi antara Banten dan
Sunda sempat tenang selama beberapa waktu.
Belakangan, salah satu bangsawan di Pakuan Pajajaran
membuka salah satu pintu gerbang untuk pasukan Banten
pada malam hari, dan kota itu direbut. Surawiesa
melarikan diri ke pegunungan selatan, meninggalkan
kerajaannya menuju Fatahillah. Portugis memutuskan
untuk menunda perjanjian mereka dan lima tahun
kemudian setelah jatuhnya Sunda Kelapa, mereka secara
terbuka berdagang dengan penguasa Banten.
Oleh karena itulah, tanggal 22 Juni dipilih sebagai
HUT DKI Jakarta sebab beberapa catatan sejarah
menyebutkan pada 22 Juni 1527 merupakan tanggal
istimewa karena waktu itu pasukan Fatahillah berhasil
mengusir Portugis dari daratan Sunda Kelapa (Jakarta
dulu). Di saat yang bersamaan dirayakan pula hari besar
kegamaan umat Islam, yakni Maulid Nabi Muhammad.
B. Batavia
Perang antara Belanda melawan Spanyol selama 80
tahun (1568-1648) telah mendorong Belanda untuk
mencari daerah jajahan ke nusantara. Tujuan Belanda
6
datang ke Indonesia, sama dengan bangsa-bangsa Eropa
lainnya, yaitu mencari kekayaan, monopoli perdagangan,
dan mencari daerah jajahan. Belanda datang pertama kali
ke Indonesia pada tahun 1596, di bawah pimpinan
Cornelis de Houtman, dan berhasil mendarat di Pelabuhan
Banten. Namun kedatangan Belanda diusir penduduk
pesisir Banten karena mereka bersikap kasar dan
sombong. Belanda datang lagi ke Indonesia dipimpin
Jacob van Heck pada tahun 1598.
Pada tanggal 20 Maret tahun 1602, Belanda mendirikan
kongsi dagang bernama VOC (Vereenigde Oost Indische
Compagnie), dengan tujuan sebagai berikut. Pertama,
menghilangkan persaingan yang merugikan para
pedagang Belanda. Kedua, menyatukan tenaga untuk
menghadapi persaingan dengan bangsa Portugis dan
pedagang-pedagang lainnya di Indonesia. Ketiga,
mencari keuntungan yang sebesar-besarnya untuk
membiayai perang melawan Spanyol.
7
melakukan pemungutan pajak. Keenam, memiliki
angkatan perang sendiri. Ketujuh, mengadakan
pemerintahan sendiri. Untuk melaksanakan
kekuasaannya di Indonesia, diangkatlah Gubernur
Jendera VOC antara lain sebagai berikut. Pieter Both,
yaitu Gubernur Jenderal VOC pertama yang memerintah
tahun 1610-1619 di Ambon. Jan Pieterzoon Coen, yaitu
Gubernur Jenderal VOC kedua yang memindahkan pusat
VOC dari Ambon ke Jayakarta
8
Batavia juga merupakan nama sebuah kapal layar
tiang tinggi yang cukup besar buatan Belanda (VOC),
dibuat pada 29 Oktober 1628, dinahkodai oleh Kapten
Adriaan Jakobsz. Tidak jelas sejarahnya, entah nama
kapal tersebut yang merupakan awal dari nama Batavia,
atau bahkan sebaliknya, pihak VOC yang menggunakan
nama Batavia untuk menamai kapalnya. Kapal tersebut
akhirnya kandas di pesisir Beacon Island, Australia Barat.
Dan seluruh awaknya yang berjumlah 268 orang berlayar
dengan perahu sekoci darurat menuju kota Batavia ini.
9
batu yang tinggi, di mana ditempatkan beberapa meriam.
Tak lama kemudian, ia membangun lagi tembok setinggi
7 meter yang mengelilingi areal yang mereka sewa,
sehingga kini benar-benar merupakan satu benteng yang
kokoh, dan mulai mempersiapkan untuk menguasai
Jayakarta.
10
tahun 1650. Kota Batavia sebenarnya terletak di selatan
Kastil yang juga dikelilingi oleh tembok-tembok dan
dipotong-potong oleh banyak parit.
Beberapa persetujuan bersama dengan Banten (1659 dan
1684) dan Mataram (1652) menetapkan daerah antara
Cisadane dan Citarum sebagai wilayah kompeni. Baru
pada akhir abad ke-17 daerah Jakarta sekarang mulai
dihuni orang lagi, yang digolongkan menjadi kelompok
budak belian dan orang pribumi yang bebas.
11
SEJARAH BETAWI ( 1627 – 1727 )
12
Pasukan kedua tiba bulan Oktober dipimpin
Pangeran Mandurareja (cucu Ki Juru Martani).
Total semuanya adalah 10.000 prajurit. Perang besar
terjadi di Benteng Holandia. Pasukan
Mataram mengalami kehancuran karena kurang
perbekalan. Menanggapi kekalahan ini Sultan Agung
bertindak tegas, pada bulan Desember 1628 ia mengirim
algojo untuk menghukum mati Tumenggung Bahureksa
dan Pangeran Mandurareja. Pihak VOC menemukan 744
mayat orang Jawa berserakan dan sebagian tanpa kepala.
13
melanda Batavia. Gubernur jenderal VOC yaitu J.P. Coen
meninggal menjadi korban wabah tersebut.
14
diyakini secara lisan sebagai masjid tertua di Jakarta.
Awalnya didirikan sebagai sebuah musala bagi
pasukan Banten yang menyerbu Batavia. Awalnya masjid
ini bernama masjid Kandang Kuda karena berada di
perkampungan tukang sado. Kemudian berubah menjadi
Masjid Jami Kampung Melayu. Gubernur Ali Sadikin di
era 1970-an memberi nama Masjid Jami Al-Atiq untuk
masjid ini.
15
mengikuti/memercayai ajaran kedua tokoh tersebut akan
mendapatkan hukuman. Peristiwa ini berlangsung
berbulan-bulan dan sempat dicatat oleh Peter Mundy ,
seorang penjelajah, saudagar dan penulis, dalam bukunya
The Travel of Peter Mundy.
16
disingkirkan ke tempat lainnya.Di masa-masa
kejayaannya Batavia yang terkenal sebagai ‗Permata dari
timur‘, diduduki oleh VOC dan kemudain akhirnya
diduduki pemerintah Belanda yang terbentang luas di
kepulauan Hindia timur.
PERANG GOWA
Maetsuyker kembali ke ambisinya semula yaitu
mengontrol Gowa. Tindakan awal yang dilakukannya
adalah menghancurkan kekuatan pantai Gowa yang saat
itu dilindungi oleh kapal-kapal Portugis. Serangan
dilakukan pada bulan Agustus 1660. VOC akhirnya
17
berhasil meluluhlantakan kapal-kapal Portugis di
pelabuhan Makassar. Akibat dari kekalahan ini, raja
Gowa saat itu Sultan Hasanuddin dipaksa menerima
perjanjian damai dengan VOC.
18
Dan pada tanggal 18 November 1668, dilakukan
perjanjian antara Sultan Hasanuddin dengan VOC yang
dikenal dengan Perjanjian Bongaya. Isi dari perjanjian
tersebut adalah Kerajaan Gowa sepenuhnya berada di
bawah kontrol VOC, dan pengaruh Raja Gowa adalah
hanya sekitar kota Makassar dan tidak berhak mengontrol
wilayah di luar kota.
19
SEJARAH BETAWI ( 1727 – 1827)
Peristiwa Pendahuluan
Masyarakat Cina di Indonesia terbagi atas dua
kelompok besar: Cina Singkeh, yaitu masyarakat Cina
yang baru saja
21
penjagaan keamanan di sekitar Batavia, sementara
keamanan dalam tembok kota yang didiami oleh warga
kulit putih ditangani oleh pasukan schutterij.
22
dimiliki oleh pengusaha-pengusaha Cina kaya. Pada
tahun 1710 terdapat 130 (seratus tiga puluh) pabrik gula
milik 84 (delapan puluh empat) pengusaha dimana 79
(tujuh puluh sembilan) diantaranya adalah pengusaha
Cina
23
Batavia juga wajib mendapatkan izin (diterapkan pada
tanggal 10 Juni 1727) (Lohanda 2007:11).
24
“pengadoean-pengadoean tentang kelakoeannja itoe
Commisaris jang biasanja ada orang jang disajang oleh
Gouverneur Generaal boleh jadi telah tida berhasil.
Lagipoen pada siapa jang orang koerang senang moesti
madjoeken pengadoeanpengadoeannja? Di oedik-oedik
Betawi tida ada bestuur, ambtenaarambtenaar, atawa
kepala-kepala, pada siapa orang-orang Tionghoa jang
diperlakoeken tida patoet bisa sampeken pengadoeannja,
tida ada ditaroh di oedik-oedik betawi.”
25
terhadap kesewenang-wenangan VOC. Selain itu muncul
isu yang menyatakan bahwa orangorang yang hendak
dideportasi ke Ceylon tersebut tidak akan pernah sampai
Ceylon (Srilanka) karena ditenggelamkan di tengah laut
26
kekhawatiran atas terulangnya peristiwa konspirasi dan
pemberontakan yang dilakukan oleh Pieter Eberveld
terhadap kekuasaan VOC.
Peristiwa Pembantaian
Masyarakat Cina kemudian mempersenjatai diri
dan menyusun kekuatan untuk melakukan perlawanan
bersenjata.Hal tersebut tidak disadari pada awalnya oleh
pemerintah VOC, mengingat tidak adanya aparatur
pemerintahan VOC yang berada di perkampungan.
Ketiadaan aparatur pemerintahan tersebut mengakibatkan
masyarakat Cina di perkampungan Batavia segera dapat
menguasai daerah di luar tembok Batavia
27
menghentikan pemberontakan. Hal ini dapat dilihat dari
tulisan Hoetink (2007:13):
28
tersebut banyak penduduk Eropa yang bertempat tinggal
di Kota Batavia meyakini bahwa pemberontakan Cina
tersebut juga mendapat dukungan dan juga persekutuan
dari penduduk Cina yang berdiam di dalam Kota Batavia.
Persepsi ini muncul karena masyarakat Cina merupakan
masyarakat yang tidak mungkin berani melawan
pemerintah, dan jika tidak ada bantuan dari masyarakat
Cina yang bertempat tinggal di dalam kota maka
pemberontakan itu tidak akan berhasil “sementara itoe
bisa dimengerti jang pendoedoek europa di Betawi telah
pertjaja tentang adanja soeatoe persekoetoean dari
pendoedoek Tionghoa. Bagi itoe pendoedoek Europa
ampir tida bisa dipertjaja jang satoe bangsa, jang selalu
dipandang sebagai bangsa jang paling pengetjoet dalem
ini doenia, telah ada mempoenjai keberanian aken deketin
kota Betawi dan menjerang pasoekanpasoekan djaga di
loear pintoenja itoe kota. Maka gampang sadja orang
mendoega bahoea si penjerang-penjerang dari loear
pertjaja pasti jang marika aken dapet bantoean dari
bangsanja didalem kota, hingga didalem kota tentoe aken
dilakoekan serangan, apabila serangan dari loear jang
telah dipekoel moendoer dioelangkan sekali lagi”.
29
Cina termasuk yang tinggal dalam kota Batavia harus
dianggap sebagai musuh pemerintahan VOC.
31
sampepoen orangorang tionghoa jang lagi dirawat dalem
roemah sakit dibiarken sadja diboenoeh itoe semoea
kekedjaman bisa dibatja dalem laen-laen boekoe”.
32
terhadap rumahrumah orang Cina terjadi, banjir darah
terjadi dimana-mana, Rawa Bangke (saat ini bernama
Rawa Bunga) di Jatinegara merupakan tempat
bertumpuknya banyak bangkai orang Cina. Kali Angke
berarti kali atau sungai yang berwarna merah
menggambarkan bertumpuknya mayat di sungai yang saat
ini bernama Kali Angke. Penamaan Tanah Abang berarti
tanah merah merupakan gambaran bertumpuknya mayat-
mayat orang Cina di kawasan tersebut (Benny G. Setiono)
33
Akibat dari pembantaian massal tersebut,
setidaknya sepuluh ribu orang Cina Batavia tewas dan
sisanya Masyarakat Cina melarikan diri ke beberapa
tempat seperti Jawa Tengah dan Tangerang Banten.
Orang-orang Cina yang masih tersisa berjumlah 3.431
(tiga ribu empat ratus tiga puluh satu) orang di Batavia
diharuskan tinggal di sebuah tempat khusus di luar
tembok kota dengan maksud agar pemerintah VOC dapat
mengawasi secara mudah. Tempat dimana masyarakat
Cina tersebut berkumpul saat ini menjadi pusat
perdagangan Glodok (Benny G. Setiono )
34
harmoni yang diharapkan terjadi tidak saja berada dalam
tataran kebijakan elit di atas.Untuk itulah perlu kita
melihat kembali bagaimana hubungan yang sangat
harmonis pernah terjadi pada masa sebelum masuknya
kolonialisme di Indonesia.
35
SEJARAH BETAWI ( 1827 – 1927)
36
Sumber:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Berkas:Batavia,_1920.
png
37
Mohammad Husni
Thamrin adalah seorang
politisi era Hindia
Belanda yang kemudian
dianugerahi gelar
pahlawan nasional
Indonesia.
Kelahiran: 16 Februari
1894, Weltevreden
Meninggal: 11 Januari
1941, Kecamatan
Senen, Jakarta
Kebangsaan: Indonesia
Pendidikan: Koning
Willem III School te
Batavia
Orang tua: Thamrin
Muhammad Thabrie,
Nurhana
Pasangan: Nyi Otoh Arwati (m. 1924–
1941)
Organisasi didirikan:
Gabungan Politik
Indonesia
38
menghilangkan kesan colonial di Indonesia apapun itu,
seperti nama toko, nama gedung, nama jalan dan
sebagainya. Dalam hal ini termasuk nama kaoem yang
dianggap nama Betawi berasal dari nama Batavia.
Sebagaimana disebut De Telegraaf, 15-09-1979 Presiden
Sukarno pernah melarang penggunaan nama Betawi.
Orang Betawi meradang.
41
ketakutan yang muncul dari golongan orang Eropa.
Kepanikan dan ketakutan tersebut disebabkan oleh terjadi
banyaknya kasus kematian orang Eropa sebanyak 240
orang di Batavia.13 Orang Eropa yang tinggal di Batavia
dilanda keputusasaan dalam menghadapi epidemi yang
terjadi.
42
seorang dosen di STOVIA (Sekolah Tinggi Kedokteran
Hindia Belanda) dan dokter kota di Batavia.
43
Pembangunan Stasiun Manggarai di Jakarta Pusat yang menjadi
bagian pembangunan jalur kereta pertama di Jakarta. (Foto: KAI)
44
menjadi hambatan dalam proses konstruksi. Namun,
upaya keras dan ketekunan para insinyur dan pekerja
akhirnya membuahkan hasil.
Pada
tanggal 17
Agustus 1871,
jalur kereta api
pertama antara
Batavia dan
Bandung secara
resmi dibuka
untuk umum. Perjalanan menggunakan kereta api ini
membutuhkan waktu sekitar 6-8 jam. Jalur kereta ini
memberikan aksesibilitas yang lebih baik bagi
masyarakat untuk melakukan perjalanan antara kedua
kota, serta memfasilitasi perdagangan dan pertumbuhan
ekonomi di daerah tersebut.
45
dengan pendirian organisasi pertama yang didedikasikan
untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, yaitu
Budi Utomo.
47
Berita berdirinya perkumpulan ini tersebar di surat
kabar dan menimbulkan gerakan untuk mendirikan
cabang di berbagai kota. Kantor-kantor cabang pun
didirikan di kota Magelang, Probolinggo dan Yogyakarta.
Namun, fenomena ini mengancam status para pendiri
perkumpulan tersebut. Terutama Soetomo, karena
Soetomo dianggap sebagai pemimpin kelompok
pemberontakan terhadap Hindia Belanda bersama dengan
teman-teman pelajarnya. Atas dasar ini, Soetomo
terancam dikeluarkan dari STOVIA.
48
tujuannya secara langsung, namun peristiwa ini menjadi
tonggak penting dalam pergerakan nasional Indonesia.
Organisasi ini menjadi cikal bakal dari gerakan-gerakan
nasionalis yang lebih besar, seperti Sarekat Islam dan
Partai Nasional Indonesia, yang kemudian berperan
dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Pemoeda_Kaoem_Betawi
49
organisasi khusu untuk pemuda Betawi. Hal tersebut
berlansung hingga tahun 1926. Namun seiring
berjalannya waktu, para pemuda Betawi berpikir untuk
mendirikan organisasi sendiri. Hingga pada akhirnya
terbentuklah himpunan Pemoeda Moeda Betawi.
Organisasi itu pun sukses menggaet banyak anggota. Tak
hanya pemuda dari Betawi tapi juga terdapat anggota
yang berasal dari daerah lain. Satu di antaran anggotanya
yang asli berasal dari Betawi ialah Mohammad Rochjani
Soe'oed.
50
Pada tahun 1927, dibangun jembatan
pertama yang menghubungkan jakarta
dengan kota bekasi
Tanggal 1 April 1905 di Ibu kota Batavia dibentuk
51
Pada tahun 1927, Batavia merupakan kota yang
sangat penting dalam perdagangan internasional,
terutama dalam hal perdagangan rempah-rempah. Kota
ini juga menjadi pusat administrasi Hindia Belanda,
dengan gedung-gedung pemerintahan yang megah dan
bersejarah. Namun, di sisi lain, kehidupan masyarakat
Betawi yang masih sangat tradisional juga menjadi daya
tarik tersendiri bagi wisatawan dan pengunjung kota.
52
Namun, kehidupan masyarakat Betawi pada masa
itu juga tidak selalu mudah. Mereka masih menghadapi
berbagai masalah sosial dan ekonomi, seperti kemiskinan
dan ketidakadilan dalam hal pendidikan dan pekerjaan.
Meskipun begitu, masyarakat Betawi tetap
mempertahankan kebudayaan dan tradisi mereka dengan
bangga, dan menjadi bagian penting dari sejarah kota
Batavia.
53
Rumah Si Pitung yang berdiri pada tahun 1800-an ini dulunya
milik dari seorang saudagar bernama Haji Saifudin. Banyak
versi yang mengatakan bahwa Si Pitung kabur menuju rumah
ini setelah dikejar oleh tentara Belanda dan bersembunyi.
Akhirnya Si Pitung berteman baik dengan Haji Saifudin.
55
singgah pasukan Mataram ketika akan menyerang kota
Batavia yang menguasai wilayah itu. Masjid Al Alam
dahulunya bernama masjid Aulia dikarenakan dibangun
hanya satu malam saja oleh para auliya yang dipimpin
oleh Pangeran Fatahillah.
Batik Betawi
Batik betawi yang kita kenal saat ini yaitu jenis
batik yang berasal dari wilayah Jakarta. jika kita merunut
sejarah batik betawi dari mulai era VOC) perusahaan
dagang Belanda) yang dapat kita lihat melalui beberapa
foto lawas, pada masa tersebut kota Batavia atau saat ini
lebih dikenal dengan nama Jakarta yang merupakan akar
budaya Betawi, pernah berkemban gusaha batik pada saat
itu namun para pengusaha dan pengrajin batiknya berasal
dari kota seperti pekalongan dan solo yang memang sudah
dikenal sebagai penghasil batik.
57
kemungkinan besar asal usul batik betawi berasal dari
asimilasi masyarakat jawa dan daerah pesisiran penghasil
batik dengan masyarakat betawi yang menyatu,
berkumpul serta tinggal dalam waktu yang lama pada satu
lingkungan kota Batavia lalu menyebarkan budaya
mereka dalam bentuk kain batik.
58
Sejarah betawi 1927-2023
59
8 Januari 1935, pemerintah kolonial Belanda
merubah nama menjadi Stad Gemeente Batavia.
61
yang menjadi landasan bagi pertumbuhan pesat Jakarta
pada tahun 1960-an. Jalan Thamrin dan Jalan Sudirman
dibangun antara tahun 1949 dan 1953 untuk
menghubungkan Jakarta Pusat dengan Kebayoran Baru.
Proyek-proyek ini biasanya merupakan kolaborasi antara
Belanda dan Indonesia. Bangunan pertama yang
dibangun di sepanjang Thamrin-Sudirman adalah Kantor
Pusat Bank Indonesia(1958-1962), Hotel
Indonesia(1959-1962), dan Tugu Selamat Datang. Saat
ini, Jalan Sudirman sebagian besar masih berupa
pedesaan dan tidak ada bangunan apa pun hingga tahun
1970-an, kecuali kompleks olahraga Gelora Bung Karno.
62
Tahun 1967 majalah Indonesia terbitan Cornell
University, Amerika, sejarahwan Australia, Lance
Castles mengumumkan penelitiannya menyangkut asal
usul orang Betawi.
Hasil penelitian yang berjudul ―The Ethnic Profile of
Jakarta‖ menyebutkan bahwa orang Betawi terbentuk
pada sekitar pertengahan abad ke-19 sebagai hasil proses
peleburan dari berbagai kelompok etnis yang menjadi
budak di Batavia.
63
Tahun 1971 kata ―ondel-ondel‖ menjadi lebih
populer ketika Benyamin Sueb membawakan lagu
―Ondel-ondel‖ pada tahun 1971 dalam irama gambang
kromong yang digubah oleh Djoko Subagyo.
64
Jayakarta. Pagelaran berbentuk sendratari ini
dipercayakan kepada Bagong Kussudiarjo untuk
menyelenggarakan acara tersebut. Untuk mempersiapkan
pagelaran itu, Bagong mengadakan penelitian selama
beberapa bulan mengenai kehidupan masyarakat Betawi.
Bagong melakukan penelitian tersebut melalui
perpustakaan, film, slide maupun observasi langsung
kepada masyarakat Betawi. Akhirnya, pagelaran ini
berhasil dipentaskan pada tanggal 20 dan 21 Juni 1977
bertempat di Balai Sidang Senayan, Jakarta. Pementasan
tersebut didukung oleh 300 orang artis dan musikus yang
ikut andil di dalamnya. Tari ini merupakan tari yang
gembira dengan gerakan yang dinamis dan eksotis.
Dalam gerakan tarian Yapong diperlihatkan suasana yang
gembira karena menyambut kedatangan Pangeran
Jayakarta. Adegan tersebut dinamai Yapong dan tidak
mengandung arti apapun. Istilah tersebut muncul dari
lagunya yang berbunyi ya, ya, ya, ya yang dinyanyikan
oleh penyanyi pengiringnya serta suara musik yang
terdengar pong, pong, pong, sehingga lahirlah ―yapong‖
yang semakin lama berkembang menjadi Yapong. Tari
Yapong adalah suatu tarian semi-tradisional asal pesisir
utara Jawa Barat khas etnis Betawi saduran dari Jaipong
(tarian tradisional Jawa Barat khas etnis Sunda) yang
umumnya dipamerkan sebagai suatu tarian
pertunjukan.[1] Dalam perkembangannya, tarian ini
sering dijadikan sebagai tari pergaulan untuk mengisi
65
sebuah acara sesuai dengan permintaan karena tarian ini
penuh dengan variasi di dalamnya.
66
berhadapan dengan modernisasi di ibu kota DKI Jakarta.
Ini berkat para penggiat yang menjaga warisan
leluhurnya. Topeng Betawi bertahan hingga sekarang
karena kesenian ini diwariskan dari generasi ke generasi.
Sebagaimana disebut dalam buku Topeng Betawi terbitan
tahun 1979, kesenian ini merupakan warisan secara turun-
temurun. Tokohtokoh kesenian Topeng Betawi dari
berbagai perkumpulan mengetahui kesenian yang mereka
geluti dari orang tua mereka. Orang tua mereka sendiri
mewarisi dari kakek (engkong) mereka. Pada masa lalu,
banyak di antara pemain Topeng Betawi terdiri dari
seorang suami, istri, dan anak-anaknya. Dalam suatu
pertunjukan Topeng Betawi sering membawa anak kecil.
Dengan demikian terjadilah proses pengenalan seni
dalam diri anak kecil yang ikut dalam rombongan.
67
mendengar kesenian Betawi paling banyak mengarah ke
seni topeng, seperti ondel-ondel dan blantek. Sepertiga
publik lainnya (32,1 persen) saat mendengar kesenian
Betawi langsung teringat seni teater atau lenong.
Sementara 12 persen mengarah ke tari-tarian (yapong,
topeng, japin) dan 7,2 persen responden menjawab seni
musik Betawi (gambang kromong, tanjidor, orkes, dll),
dan 5,7 persen langsung teringat akan lagu-lagu Betawi
seperti ‖Jali-Jali‖ dan ‖Keroncong Kemayoran‖.
Pertunjukan seni yang paling sering disaksikan oleh 39,6
persen responden adalah seni topeng seperti ondel-ondel
maupun blantek. Sementara seni teater seperti lenong
menempati posisi kedua (34,7 persen). Taritarian seperti
yapong, topeng, japin paling sering disaksikan oleh 13,8
persen, sedangkan musik Betawi seperti gambang
kromong, tanjidor, orkes gambus paling sering disaksikan
4,5 persen responden. Meski lebih sering disaksikan
ternyata tidak serta-merta membuat kesenian tradisional
Betawi otomatis paling dinikmati oleh publik. Sebanyak
47,2 persen publik menyatakan lebih menyukai seni teater
seperti lenong. Seni teater tradisional Betawi memiliki
karakter tersendiri yang kini semakin dapat disinkronisasi
dengan seni teater yang berkembang saat ini. Sebanyak
17,2 persen lebih menyukai tari-tarian (yapong, topeng,
japin, dan lainnya), sedangkan 16,2 persen lebih
menyukai seni topeng (ondel-ondel, blantek). Sementara
8,9 persen memilih musik Betawi (gambang kromong,
tanjidor, orkes gambus, dan rebana), dan 5,1 persen
68
menyatakan lebih menyukai lagu-lagu Betawi (‖Jali-jali‖,
keroncong, dan lainnya).
1. Kebersamaan
2. Kehalusan Jiwa
3. Dinamis
69
sesuai dengan idealisme kelahiran Bamus Betawi tahun
1982 yang kemudian direfresentasikan melalui lembaga
Majlis Adat sebagai Pemegang Kedaulatan Tertinggi
Penjaga Adat Istiadat. Majlis Adat Betawi yang diisi oleh
tokoh – tokoh betawi seperti Mayjen TNI Pur H. Eddy M
Nalapraya (Pendiri Bamus Betawi), KH. Luthfi Hakim,
Mayjen TNI Pur H. Nachrowi Ramli, H. Ridwan Saidi,
KH. Munahar Muhtar, KH Ahmad Jaelani, Hj. Ida Wara
Suprida mengambil sikap guna melanjutkan cita – cita
tahun 1982 dengan mendirikan Bamus Suku Betawi 1982
yang disingkat BAMUS BETAWI 1982. Bamus Betawi
1982 terus berjuang bersama – sama Kaum Betawi dan
Ormas – ormas Betawi untuk mewujudkan cita2 leluhur
betawi guna melestarikan, mengembangkan dan
memperkuat akar budaya, adat istiadat, peradaban dan
sejarah orang betawi di Ibukota sebagai putra asli daerah.
Tantangan mewujudkan cita – cita ini tidak kecil tetapi
harus kita hadapi dengan sekuat tenaga, dengan ijtihad
bersatu dan dengan tetap berpijak pada adab dan kultural
sebagai kaum betawi yang islami, berbudaya dan terbuka
dengan semua suku yang ada di Indonesia sebagai saudara
sesama anak bangsa. Kesimpulannya adalah sebagai suku
terbesar nomor 5 dari 1340 suku yg ada di negeri ini maka
Bamus Suku Betawi 1982 bukan sekedar organisasi
kemasyarakatan biasa tetapi ia adalah panggilan sejarah
dan merupakan wadah tempat berhimpun semua potensi
kaum betawi untuk berijtihad memperkuat peradaban
70
sebagai akar budaya. ―Budaya kuat negara kuat. Budaya
hancur negara hancur.‖
71
kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945,
nama Tokubetsu Shi, Jakarta diubah menjadi Jakarta.
Tahun 1949
73
Sansekerta yang terdiri dari dua kata yaitu ―Jaya‖ yang
berarti
―kemenangan‖ dan ―Karta‖ yang berarti ―tercapai‖,
secara harfiah diterjemahkan menjadi ―dicapai melalui
kemenangan‖ yang merupakan latar belakang sejarah
berdirinya kota ini ketika Angkatan Darat Fatahillah
berhasil mengalahkan dan mengusir pasukan Portugis
dari Jakarta pada abad ke-16.
74
Bahder Djohan, Dr. Johannes Leimena, Ir. Abd Karim,
Prof. Dr. Soetomo Tjokronegoro, Mr. Ali Budiardjo,
W.J.S. Poerwadarminta, Mr. Soetikno Slamet, Ir. Th. A.
Resink, Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo,
Noegroho, Soejatmiko, Hans Bague Jassin, Mochtar
Avin, Louis-Charles Damais, M. Akbar Djoehana, Nona
Boediardjo, dan Nona Roekmini Singgih. Usaha yang
awalnya dirintis para pendiri anggota PMIK pada tahun
1946 adalah mengadakan kursus-kursus meliputi bidang
ekonomi, sosiologi, politik, dan filsafat. Kursus-kursus
yang dipimpin oleh Drs. Adam Bachtiar dimaksud untuk
memberi dasar pemahaman terhadap ilmu pengetahuan
bagi setiap warga negara dalam tanggung jawabnya
mengisi kemerdekaan. Pada akhir tahun 1946, PMIK
membuka kelas SMA sore bagi para pelajar yang bekerja
di waktu pagi untuk melanjutkan pengetahuan dan
mendapatkan kemajuan pada tahun yang sama. Dalam
perkembangannya, kursus-kursus yang diadakan tidak
lagi dapat menampung jumlah peminat yang makin
bertambah. Oleh karena itu pada Oktober 1949, atas
desakan sekitar 400 lulusan SMA Republik Indonesia,
pelayanan PMIK kemudian dikembangkan menjadi
Akademi Nasional. Saat itu menampung lulusan SMA di
Jakarta yang tidak mau memasuki
Universiteit Indonesia (kini Universitas Indonesia),
sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah Indonesia
dalam masa Revolusi Nasional Indonesia, perang
kemerdekaan Indonesia. Mereka sangat antusias
75
mendaftarkan diri pada Akademi Nasional yang menjadi
cikal bakal Universitas Nasional. Perkuliahan pertama
yang diadakan di kampus Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat
pada tanggal 15 Oktober 1949, menjadi momentum
historis yang diperingati sebagai hari kelahiran
Universitas Nasional.
2. Fakultas Biologi
76
Nasional dengan surat No. 548/S pada 22 Desember
1949.
77
oleh Pemerintah Belanda pada 27 Desember 1949. Waktu
itu RI diwakili oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX,
sedangkan kerajaan Belanda diwakili A.H.J. Lovink,
wakil tinggi mahkota Belanda di Indonesia. Dalam
upacara yang mengharukan itu bendera Belanda
diturunkan dan bendera Indonesia dinaikkan ke langit
biru. Ratusan ribu orang memenuhi tanah lapangan dan
tangga-tangga gedung ini diam mematung dan
meneteskan air mata ketika bendera Merah Putih
dinaikkan. Tetapi, ketika Sang Merah Putih menjulang ke
atas dan berkibar, meledaklah kegembiraan mereka dan
terdengar teriakan: Merdeka! Merdeka! Sejak saat itu
Istana Gambir dinamakan Istana Merdeka. Sehari setelah
pengakuan kedaulatan oleh kerajaan Belanda, pada 28
Desember 1949 Presiden Soekarno beserta keluarganya
tiba dari Yogyakarta dan untuk pertama kalinya
mendiami Istana Merdeka. Peringatan Hari Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus di Istana Merdeka
pertama kali diadakan pada 1950. Tercatat selain Presiden
Sukarno, yang mendiami istana ini adalah Presiden
Abdurrahman Wahid, Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono, dan Presiden Joko Widodo.
Kini Istana Merdeka digunakan untuk penyelenggaraan
acara-acara kenegaraan, antara lain Peringatan Detik-
detik Proklamasi, upacara penyambutan tamu negara, dan
penyerahan suratsurat kepercayaan duta besar negara
sahabat.
78
Tahun 1988 Jalan Tol Jakarta-Cikampek dibuka
79
dengan pembangunan ―Kota Mandiri Jonggol‖ yang
akan disiapkan sebagai calon ibu kota negara Indonesia
pada masa itu. Namun, megaproyek tersebut gagal akibat
tersapu Krisis Moneter 1997–1998. Jalan tol ini
mempunyai gerbang tol di Pondok Gede Barat, Pondok
Gede Timur, Cikunir, Bekasi Barat, Bekasi Timur,
Tambun, Cibitung, Cikarang Barat, Cibatu, Cikarang
Timur, Karawang Barat, Karawang Timur, Kalihurip,
Cikampek Utama, dan Cikampek.
80
politikus Indonesia. Surjadi Soedirdja juga menjabat
Gubernur DKI Jakarta periode 1992–1997.
81
Indonesia. Oleh karena itu, koleksi barang-barang pribadi
dan cenderamata yang dimilikinya harus bisa dinikmati
oleh khalayak ramai. Selain Museum Purna Bhakti
Pertiwi, Yayasan Purna Bhakti Pertiwi juga membangun
gedung serbaguna dan wisma atlet yang diberi nama
Graha Garida Tiara di Cileungsi, Bogor melalui PT.
Daham Ilnuris Jonggol yang dimiliki Sigit Harjojudanto
dengan Siti Hardijanti Rukmana, Graha Garuda Tiara
selesai pada tahun 1997. Selain itu, melalui PT. Daham
Ilnuris
Jonggol juga berniat membangun beberapa proyek, antara
lain Taman Pustaka Literasi
Indonesia atau TAMPUSINDO di Jonggol, serta Pusat
Penangkaran dan Pelestarian Burung Onta di Situsari,
Jonggol. Proyek-proyek tersebut beriringan dengan
wacana pemindahan Ibukota Indonesia ke wilayah
Jonggol, Jawa Barat.
82
ditembak dan terbunuh dalam demonstrasi 12 Mei 1998.
Hal inipun mengakibatkan penurunan jabatan Presiden
Soeharto, serta pelantikan B. J. Habibie. Pada kerusuhan
ini banyak toko dan perusahaan dihancurkan oleh amukan
massa—terutama milik warga Indonesia keturunan
Tionghoa. Konsentrasi kerusuhan terbesar terjadi di
Jakarta, Medan dan Surakarta. Dalam kerusuhan tersebut,
banyak warga Indonesia keturunan Tionghoa yang
meninggalkan Indonesia. Tak hanya itu, seorang aktivis
relawan kemanusiaan yang bergerak di bawah Romo
Sandyawan, bernama Ita Martadinata Haryono, yang
masih seorang siswi SMU berusia 18 tahun, juga
diperkosa, disiksa, dan dibunuh karena aktivitasnya. Ini
menjadi suatu indikasi bahwa kasus pemerkosaan dalam
Kerusuhan ini digerakkan secara sistematis, tak hanya
sporadis. Amukan massa ini membuat para pemilik toko
di kedua kota tersebut ketakutan dan menulisi muka toko
mereka dengan tulisan ―Milik pribumi‖ atau ―Pro-
reformasi‖ karena penyerang hanya fokus ke orang-orang
Tionghoa. Beberapa dari mereka tidak ketahuan, tetapi
ada juga yang ketahuan bukan milik pribumi. Sebagian
masyarakat mengasosiasikan peristiwa ini dengan
peristiwa Kristallnacht di Jerman pada tanggal 9
November 1938 yang menjadi titik awal penganiayaan
terhadap orang-orang Yahudi dan berpuncak pada
pembunuhan massal yang sistematis atas mereka di
hampir seluruh benua Eropa oleh pemerintahan Jerman
Nazi. Sampai bertahun-tahun berikutnya Pemerintah
83
Indonesia belum mengambil tindakan apapun terhadap
nama-nama yang dianggap kunci dari peristiwa
kerusuhan Mei 1998. Pemerintah mengeluarkan
pernyataan yang menyebutkan bahwa bukti-bukti konkret
tidak dapat ditemukan atas kasus-kasus pemerkosaan
tersebut, tetapi pernyataan ini dibantah oleh banyak
pihak. Sebab dan alasan kerusuhan ini masih banyak
diliputi ketidakjelasan dan kontroversi sampai hari ini.
Namun umumnya masyarakat Indonesia secara
keseluruhan setuju bahwa peristiwa ini merupakan
sebuah lembaran hitam sejarah Indonesia, sementara
beberapa pihak, terutama pihak Tionghoa, berpendapat
ini merupakan tindakan pembasmian (genosida) terhadap
orang Tionghoa, walaupun masih menjadi kontroversi
apakah kejadian ini merupakan sebuah peristiwa yang
disusun secara sistematis oleh pemerintah atau
perkembangan provokasi di kalangan tertentu hingga
menyebar ke masyarakat.
84
saat itu Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso menandatangani
prasasti pencanangan awal Perkampungan Budaya
Betawi. Sementara itu Ketua Umum Bamus Betawi
Abdul Syukur memberi mandat kepada Satgas PBB untuk
berperan aktif mengawasi Perkampungan Budaya
Betawi, terutama Setu Babakan.
85
Sebagai ibu kota negara, DKI Jakarta menjadi kuali
pertemuan budaya dengan banyaknya latar belakang etnis
yang ada. Data sensus penduduk tahun 2010
menunjukkan, sebagian besar warga Jakarta sebenarnya
pendatang yang berasal dari suku Jawa (35,9%), Sunda
(14,5%), China (6,5%), dan Batak (3,4%). Sementara
warga asli Jakarta, suku Betawi, hanya mencapai 28,1%.
86
2012 Sejarah Peringatan Hari Ulang Tahun Kota
Jakarta beserta Waktu Perayaannya
87
2020-2022 Masuknya Corona Ke Indonesia Adalah
virus ini terus mencari mangsa, sementara obatnya hingga
saat ini belum ditemukan. Virus corona jenis baru mulai
menjadi perhatian masyarakat dunia setelah pada 20
Januari 2020, otoritas kesehatan di Kota Wuhan, Provinsi
Hubei, Tiongkok, mengatakan tiga orang tewas di Wuhan
setelah menderita pneumonia yang disebabkan virus
tersebut. Dilansir dari Asian Nikkei Review, berita
tersebut langsung meresahkan warga Tiongkok yang akan
melakukan perjalanan pulang kampung untuk merayakan
Tahun Baru Imlek pada 25 Januari 2020. Virus ini terasa
semakin menakutkan bagi warga karena berkaitan dengan
Sindrom Pernapasan Akut Berat (SARS) yang pernah
menewaskan hampir 650 orang di Tiongkok dan Hong
Kong pada 2002 dan 2003. Berikut penjelasan lengkap
asal muasal virus corona dan perjalanannya hingga
menjadi teror paling meresahkan bagi masyarakat dunia.
88
89