5.8.5. Kuat tekan nominal profil gabungan Jika syarat pendetailan profil gabungan, yaitu sambungan dan pemasangan pelat kopel sejarak a, telah dipenuhi. Juga ae kelangsingan telah dimodifikasi sesuai ketentuan E6-1 an E62 (AISC 2010), selanjutnya batang gabungan dapat dianggap sebagai patang tekan utuh, dievaluasi dengan ketentuan E3 dan E4 (AISC 2010). Nilai terkecil dari keduanya akan menentukan. 5.8.6. Contoh rancangan kolom siku gabungan Sistem struktur pemikul beban, terdiri dua kolom profil gabungan, berupa 2L100%100x12 (17.7 kg/m) yang disatukan dengan pelat kopel dan pelat ujung (Gambar 5.37c). Arah sumbu lemah (sb. x-x) atau bidang z-y, dipasang bracing tekan dan tarik (diagonal) yang menghubungkan ke-2 kolom profil gabungan itu (Gambar 5.374). Jika mutu baja E 250 MPa, hitung daya dukung batas P=P, setiap kolom profil gabungan tersebut. o © Gambar 5.37 Kolom pemikul dengan profil gabungan siku gand2 Jawab : Gambar 5.37 menampilkan sistem struktur leng! P.iksi perilaku kolom profil gabungan saja. Itu perlu untuk mera tekuk kolom. Langkah pertama tent sala rrpagai pertambaran mana saja dari sistem struktur yanB bekerja s¢ lateral dan juga kondisi tumpuannya- reuptah muda. Untuk struktur sederhana seperti di atas, eons ‘(gambar 5.374) Sister racing tari (aiagonal) dan Pract © lom terhadap akan bekerja sebagai pertambatan unt da (Gambar 5.37¢)- sumbu xx atau sumbu lemah profil sivol gan 233 © Dipindai dengan CamScannerAkibatnya bentuk tekuk dapat diprediksi, sepertj Gambar Berdasarkan bentuk tekuk arah tersebut maka dapat diten 3 376 besarnya panjang tekuk ekivalen terhadap sumbu x-x (KL. = im Para arah sumbu kuat profil siku ganda, yang juga sumby sing profil gabungan, maka keberadaan bracing tidak efektig. Jadi vata menentukan adalah kondisi tumpuan di bawah dan Pertamba iB lateral di ujung atas. Dalam kasus di atas dapat dianggap sebagai kolom dengan tumpuan sendi-sendi (Gambar 5.37b). Oleh kareng itu panjang tekuk ekivalen arah sumbu kuat adalah sama dengan panjang kolom sebenarnya, atau KL, = L = 3 m. Proses menginterprestasi panjang tekuk ekivalen untuk ‘masing. masing sumbu penampang adalah esensi utama dari perencanaan batang tekan. Pada dasarnya adalah untuk mengetahui Pengaruh suatu struktur secara keseluruhan terhadap perilaku tekuk dari elemen tekan yang ditinjau. Untuk struktur rangka batang (truss) relatif tidak sulit, karena jika strukturnya berbentuk pola segitiga, maka umumnya KL = L akan memberi hasil yang konservatif. Selanjutnya setelah diperoleh panjang tekuk ekivalen (KL), maka perlu diketahui properti penampang. Untuk profil L yang mempu- nyai properti sumbu x, y yang tidak berhimpit dengan sumbu uta- ma m,n maka perlu properti penampang pada sumbu tersebut. bod ZA L _ ; ae, “ é Gambar 5.36 Properti penampang yang perlu ditinjaw Jadi selain data profil ganda gabun, : : Nr gan, juga perlu data profil tung: gal individu. Khusus siku profil tunggal perlu dihitung pada dua arah sumbu berbeda, Data berikut diambil dari brosur pabrik. 1, Properti Penampang siku tunggal sumbu xy dan sumbu utama. | Wott ala ; bg ia a ifn ab ots 12|17.7|2260| 2.08 | 2, 395] 10 1o'mo © Dipindai dengan CamScanner2, Profil siku ganda dianggap sebagai satu kesatuan, A=4520mm™ 21, =4.2x10° mm* o Ipg=2ly +2A(29.2416/2) =10.4x10° mm! I Ix /4q =30.3mm tay = Fay] Ag =48-.0mm Tinjauan tekuk sumbu lemah profil gabungan (sb. x-x). Jarak titik berat profil gabungan dan tunggal terhadap sumbu-x tidak ada perubahan. Perilaku tekuk seperti dua profil tunggal mandiri (lihat Gambar 5.36). Pemasangan bracing pada bidang tekuk tegak lurus sb. x, efektif meningkatkan kuat tekan profil gabungan. Itu terjadi karena panjang tekuknya berubah dari KL=3 m menjadi KL, = 1 m. Hanya saja untuk panjang tersebut, tidak terdapat pelat kopel atau konektor sehingga a = KL, Itu sebabnya meskipun profilnya siku ganda, tetapi bekerjanya secara individu sebagai siku tunggal (lihat Gambar 5.38c). Tekuk terhadap sumbu k-k (utama), dimana pusat berat (cg) dan pusat geser (c.s) terletak segaris, yaitu tekuk lentur. fen 100=513 << ari fF =133 Tan 195 — berarti tekuk inelastis, sehingga (AISC E3-4) F, = #26 _ #7200,00 (rf $137 750MPa.-- sovees(AISC E3-2) F, =(o.6s0tl x, -0.87F, 4, Tinjauan tekuk sumbu kuat profil gabungan (sb. y-y)- Peningkatan kekakuan profil gabungan (r,, > ,) terjadi karena dapat’ dianggap icedua’ profil bekerja sebagal satu lpettgan Anggapan itu hanya valid jika pada detail profil gabungan is pa dipasang “pelat ujung" dan *pelat-pelat kopel” dengan jarak (4 yang sesuai dengan ketentuan ‘AISC-E6 (2010). § ¥ ‘i (AISCB6.2) pepe 469, a fee ea " asa | ya vewobrat ibis Bae 235 © Dipindai dengan CamScannerJadi pelat kopel perlu ditambahkan dengan jarak a = 500 mm. f= pog= 26840 (2), 2) Pada tekuk terhadap sumbu y atau sumbu simetri, maka Pusat berat (c.g) dan pusat geser (c.s) tidak berhimpit. Oleh sebab ity selain akan terjadi lentur akan terjadi juga torsi, yang disebut tekuk lentur-torsi. Untuk itu dipakai ketentuan E4 (AISC 2010), . Tegangan kritis tekuk - puntir (AISC - E4). é (faite he feat] 2H VC +Foak dimana ditinjau tekuk pada sumbu simetri KL, ay 32000 625 << 471 lE/F, =133 Ty 48 berarti tekuk inelastis, sehingga #6 _ 3720000 Fe (e,/rjF 2st Fey =(0.6508)-F, 2081F, cniseen sores (AISCB6-2a) w SOSMPa ...........0006 F, =0.81F, = 203MPa Pande yh =04(29.2-22F 4 Aarteaao’ _a7 6g, Hie (alscE#-11) —_@ _ (77,200.2110«10") _ Fon = i= aol = 500MPa ayy? H=1-202YE 21 04282? Logs i 3768 tune |< Roamer | f= mse fr TEESE |= 10760 as Fy £07488, 6. Kuat tekan nominal kolom profil gabungan, F,,tekuk lentur-puntir (sb. y-y) << F,, tekuk lentut (sb. x-x),maka 1 tekuk yang terjadi adalah lentur-puntir. 236 a's. ang Teh © Dipindai dengan CamScannerKuat tekan nominalnya adalah + p, =Fe,A=0.748" 250" 4520* sahg = B4SKN n 000 p, =P, =0.9* 845 =760.5 KN = 76 ton fi Daya dukung batas maksimum P, = 76 ton kolom profil gabungan dapat diperoleh jika penempatan pelat kopel ditambah (pakai sambungan las). Konfigurasi final adalah sebagai berikut. mda P, = 76000 Gambar 5.39 Konfigurast final profil gabunkan siku ga aay & Dipindai dengan CamScanner