Professional Documents
Culture Documents
Diesel Engine 1
Diesel Engine 1
BASIC COURSE I
MODUL SISWA
Metode
• Teori (50%)
a. Ceramah
b. Diskusi
• Praktek (50%)
a. Peragaan
b. Praktek
Durasi
4 hari kerja
Jumlah Siswa
Maksimal 16 orang
Kriteria Kelulusan
• Kehadiran minimal 90 % dari total hari pelatihan.
• Evaluasi akhir
a. Nilai minimal test teori: 75
b. Nilai minimal test praktek: 75
Pemberian Sertifikat
• Sertifikat akan diberikan kepada siswa yang memenuhi kriteria kelulusan.
• Surat keterangan akan diberikan kepada siswa yang memenuhi syarat
kehadiran minimal tetapi tidak memenuhi syarat minimal nilai kelulusan.
DIESEL ENGINE
SASARAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran ini secara tuntas, siswa dapat menyebutkan dan
menjelaskan klasifikasi engine, prinsip kerja diesel engine dan gasoline engine, prinsip kerja
engine 4 langkah dan engine 2 langkah, keuntungan serta kerugian engine 4 langkah dan
engine 2 langkah , tipe-tipe ruang bakar, basic engine component, sistem bahan bakar,
sistem bahan bakar, sistem pelumasan dan sistem pendingin.
DIESEL ENGINE
REFERENSI
Buku:
• Komatsu Training Aid
• Komatsu Unit Instruction Manual
• UIM
• Text Book Automotive Engineering Engine
• Pengetahuan Teknik Secara Umum (Filter untuk Engine, Engine Coolant dan
Corrosion Resistor)
• Shop Manual Komatsu Diesel Engine 170-3 Series
• Shop Manual Komatsu Diesel Engine D155A-2
• Unit Instruction Manual Basic Engine Component
• Unit Instruction Manual Diesel and Gasoline Fundamental
• Unit Instruction Manual 155 Series Engine
Video:
Komatsu Self Training – Basic Engine
GLOSARIUM
Combustion chamber : ruangan yang dilingkupi oleh permukaan bawah silinder head, permukaan
atas silinder block dan permukaan atas silinder, saat piston berada di titik mati atas
(TMA).
Cylinder head : merupakan komponen utama engine yang berfungsi untuk menahan tekanan
pembakaran, mengendalikan panas dalam ruangan ( dengan system pendinginan ),
tempat duduknya mechanisme valve intake/exhaust dan mekanisme injeksi bahan
bakar.
BAB I
PRINSIP DASAR
Tujuan Bab 1:
Setelah menyelesaikan pembelajaran pada Bab 1, siswa mampu menyebutkan dan
menjelaskan : klasifikasi engine, prinsip kerja diesel engine dan gasoline engine,
perbedaan diesel engine dan gasoline engine, prinsip kerja engine 4 langkah dan
engine 2 langkah, keuntungan dan kerugian engine 4 langkah dan engine 2
langkah, tipe ruang bakar langsung dan tipe ruang tidak langsung.
Referensi :
Buku :
• Komatsu Training Aid
• Komatsu Unit Instruction Manual
• UIM
• Text Book Automotive Engineering Engine
Video :
Komatsu Self Training – Basic Engine
Diesel Engine 1
Tujuan Pelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 1, siswa mampu menyebutkan dan menjelaskan
klasifikasi engine.
Klasifikasi Engine
Diesel engine merupakan salah satu tipe dari internal combustion engine (motor bakar dalam).
Internal combustion engine (motor bakar dalam) merubah energi panas yang dibangkitkan dari hasil
pembakaran fuel menjadi energi mekanik. Combustion engine (motor bakar) dapat diklasifikasikan
menjadi internal combustion engine (motor bakar dalam) dan external combustion engine (motor
bakar luar).
Combustion engine dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Combustion
engine
Internal External
combustion combustion
Gasoline
engine
2
Diesel Engine 1
3
Diesel Engine 1
4
Diesel Engine 1
Kesimpulan : Empat kali langkah piston atau dua kali putaran crank shaft,
menghasilkan satu kali pembakaran.
5
Diesel Engine 1
Kesimpulan : Dua kali langkah piston atau satu kali putaran crank shaft,
menghasilkan satu kali pembakaran.
6
Diesel Engine 1
7
Diesel Engine 1
Tujuan Pelajaran 2
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 2, siswa mampu menyebutkan dan menjelaskan tipe-
tipe combustion chamber.
8
Diesel Engine 1
efisiensi panas (thermal efficiency) kurang baik karena memerlukan waktu lama untuk meratakan
pembakaran, karena itu ruang bakar tipe ini sangat jarang digunakan.
F-head type
Ruang bakar F-head type Intake dan exhaust valve masing-maing dipasang pada silinder head
dan pada sisi silinder block. Tipe ini adalah gabungan (perpaduan) dari tipe over head valve dan
tipe side valve. Bentuk ruang akar mirip dengan tipe side valve. Mekanisme gerakan valve ruang
bakar F-head type lebih komplek sehingga tipe ini jarang digunakan.
Combustion
Chamber Pre Combustion
Chamber Type
Keuntungan :
− Efisiensi panas lebih tinggi dan pemakaian bahan bakar lebih hemat.
9
Diesel Engine 1
− Start dapat dilakukan dengan mudah pada waktu mesin dingin tanpa menggunakan alat
pemanas.
− Cocok untuk mesin - mesin besar ( high power ) karena konstruksi dari kepala silinder lebih
sederhana.
− Temperatur gas buang relatif lebih rendah.
Kerugian :
− Sangat peka terhadap mutu bahan bakar dan membutuhkan mutu bahan bakar yang baik.
− Membutuhkan tekanan injeksi yang lebih tinggi.
− Sering terjadi gangguan pada nozzle dan umur nozzle lebih pendek karena menggunakan
multiple hole nozzle (nozzle lubang banyak).
− Dibandingkan dengan jenis ruang bakar tambahan, turbulensi lebih lemah, sehingga sulit
untuk kecepatan tinggi.
Keuntungan:
− Jenis bahan bakar yang dapat digunakan lebih luas, karena turbulensi yang baik maka
percampuran udara dan bahan bakar lebih sempurna.
− Perawatan pompa injeksi lebih mudah karena tekanan penyemprotan lebih rendah dan
tidak terlalu peka terhadap perubahan saat injeksi.
− Detonasi berkurang dan bekerjanya mesin lebih baik sebab menggunakan throttle nozzle.
10
Diesel Engine 1
Kerugian:
− Biaya pembuatan lebih mahal sebab perencanaan silinder head lebih rumit.
− Membutuhkan motor starter yang besar.
− Kemampuan start awal kurang baik, karena itu harus menggunakan alat pemanas.
− Pemakaian bahan bakar lebih boros.
Swirl Chamber
Ruang bakar model pusar (swirl chamber) berbentuk bundar. Piston memampatkan udara,
sehingga udara masuk ke dalam ruang bakar pusar dan membuat aliran turbulensi. Bahan
bakar diinjeksikan ke dalam udara turbulensi dan terbakar didalam ruang bakar pusar. Bahan
bakar yang belum terbakar masuk ke dalam ruang bakar utama dan terbakar seluruhnya
bakar utama.
Keuntungan :
− Dapat menghasilkan putaran tinggi karena turbulensinya yang baik pada saat kompresi.
− Gangguan pada nozzle berkurang karena menggunakan nozzle tipe pin.
− Putaran mesin lebih tinggi dan operasinya lambat, menyebabkan jenis ini cocok untuk
automobil.
Kerugian :
− Konstruksi silinder head rumit.
− Efisiensi panas dan pemakaian bahan bakar lebih boros dibandingkan dengan tipe ruang
bakar langsung.
− Detonasi lebih besar pada kecepatan rendah.
11
Diesel Engine 1
main chamber dan udara diinjeksikan juga sehingga tekanan pada chamber meningkat
sampai terjadi pembakaran. Pada tipe kedua, udara tidak diinjeksikan ke chamber melainkan
di luar chamber mensuplai oksigen dan menghasilkan pusaran sampai terjadi pembakaran.
Keuntungan :
− Suara yang dihasilkan engine lebih lembut (tidak berisik) dibandingkan dengan tipe
lainnya.
Kerugian :
− Timing injeksi sangat berpengaruh terhadap pembakaran.
− Setelah pembaaran exhaust temperature cenderung tinggi dan thermal efficiency rendah.
− Pada umumnya susah untuk ditangani.
− Fuel consumption tinggi.
12
Diesel Engine 1
Ringkasan
1. Prinsip kerja motor diesel, udara yang terhisap ke dalam ruang bakar dikompresi sehingga
mencapai tekanan dan tempertur yang tinggi. Bahan baker ( fuel ) diinjeksikan dan dikabutkan ke
dalam ruang bakar sehingga terjadi pembakaran.
2. Prinsip kerja motor bensin, udara dan bahan bakar yang tercampur didalam karburator, terhisap
ke dalam ruang bakar dan dikompresikan hingga mencapai tekanan dan temperatur tertentu.
Pada akhir langkah kompresi, busi memercikan api sehingga terjadi pembakaran.
3. Perbedaan motor diesel dan motor bensin.
4. Langkah kerja pada engine 4 langkah : empat kali langkah piston atau dua kali putaran crank
shaft, menghasilkan satu kali pembakaran.
5. Langkah kerja pada engine 2 langkah : dua kali langkah piston atau satu kali putaran crank shaft,
menghasilkan satu kali pembakaran.
6. Ruang pembakaran adalah ruangan yang dilingkupi oleh permukaan bawah silinder head,
permukaan atas silinder block dan permukaan atas silinder, saat piston berada di titik mati atas
13
Diesel Engine 1
(TMA ). Bentuk ruang pembakaran : Over head valve type, Side valve type, T-head type dan F -
head type.
7. Tipe ruang bakar yang digunakan pada mesin diesel :
1. Tipe ruang bakar langsung ( direct combustion chamber ).
2. Tipe ruang bakar tambahan ( Auxiliary combustion chamber ).
a. Ruang bakar muka ( Pre combustion chamber ).
b. Ruang bakar pusar ( Swirl combustion chamber ).
14
Diesel Engine 1
Soal Latihan
15
BAB II
Tujuan Bab 2 :
Setelah menyelesaikan pembelajaran pada BAB 2, siswa mampu menyebutkan dan
menjelaskan nama, fungsi dan lokasi komponen diesel engine.
Referensi :
Buku :
• Pengetahuan Teknik Secara Umum (Filter untuk Engine, Engine Coolant dan
Corrosion Resistor)
• Shop Manual Komatsu Diesel Engine 170-3 Series
• Shop Manual Komatsu Diesel Engine D155A-2
• Unit Instruction Manual Basic Engine Component
• Unit Instruction Manual Diesel and Gasoline Fundamental
• Unit Instruction Manual 155 Series Engine
Video :
Komatsu Self Training – Basic Engine
Diesel Engine
Tujuan Pelajaran 1
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 1, siswa mampu menyebutkan dan menjelaskan
nama, fungsi dan lokasi basic engine component.
Oil Pan
Stationary Parts
Crankshaft Bearing
Camshaft Bearing
Piston
Engine Proper
Reciprocating Parts
Piston Ring
Connecting Rod
Crankshaft
Gear Train
Moving Parts Rotary Parts
Flywheel
Torsional Damper
Camshaft
Valve Mechanism
Push Rod
MAYOR
PARTS
Rocker Arm
OF Injection Pump
DIESEL
ENGINE Intake Manifold
Cam Follower
Intake Valve
Exhaust Manifold
Valve Spring
Muffler
Exhaust Brake
Supercharger
17
Diesel Engine
Engine SA6D125E-3
18
Diesel Engine
Two valve type cylinder head dan four valve type cylinder head
Two valve cylinder head, hanya mempunyai satu intake valve dan satu exhaust valve. Untuk four
valve type cylinder head mempunyai dua intake valve dan dua exhaust valve. Dalam langkah
pemasukan, udara segar harus masuk sebanyak mungkin dalam waktu tertentu untuk
memperbaiki campuran udara dengan bahan bakar yang diinjeksikan. Untuk memenuhi
kebutuhan tersebut intake dan exhaust valve dibuat besar. Four valve type lebih efektif digunakan
jika tempat valve yang sempit atau ruangan tidak cukup. Four valve type strukturnya yang lebih
rumit, tetapi jumlah udara yang dimasukkan lebih banyak.
19
Diesel Engine
Cylinder Head Pre Combustion Chamber, Two Valve, Solid dan Nozzle Type
20
Diesel Engine
Cylinder Head Direct Injection Four Valve, Sectional dan Injector Type
Contoh jenis pembakaran, mekanisme valve dan konstruksi silinder head yang digunakan dalam
engine komatsu dan cummin pada tabel berikut :
21
Diesel Engine
• Valve Guide
Valve guide sebagai penuntun pergerakan valve secara sliding antara permukaan stem dan valve
guide dengan gerakan vertikal dan juga sebagai pengontrol pelumasan pada valve stem. Dengan
demikian dibutuhkan celah yang tepat antara stem dan guide, sehingga tidak terjadi kebocoran udara
dan oli ke dalam air intake dan exhaust gas. Valve guide dan valve dibuat dari bahan yang tahan
panas.
• Valve Spring
Valve spring mengangkat valve hingga merapat pada valve seat saat valve sedang menutup. Valve
spring juga bekerja mengambalikan rocker arm, push rod dan tappet ke posisi normal dengan cepat.
Push rod dan tappet selama operasi menimbulkan inertia yang menyebabkan valve jamping pada saat
22
Diesel Engine
engine putaran tinggi yang dapat menyebabkan kerusakan. Gambar dibawah ini sebagai gambaran
valve spring yang bergetar. Spring coil akan berosilasi kearah axial dari gulungan spring. Puncak
osilasi yang terbesar terdapat di bagian tengah spring tetapi jarak coil bisa hampir tidak berubah
pada kedua ujung spring. Bila terjadi stress yang besar pada spring, jarak coil akan berubah karena
disebabkan getaran pada spring coil.
23
Diesel Engine
24
Diesel Engine
Cylinder Block
Cylinder block terbuat dari besi cor (cast iron) dan pembuatannya di lakukan dengan proses casting
(pengecoran). Cylinder block merupakan rangka utama dari engine. Semua komponen engine
diletakan pada cylinder block. Pada komponen ini terdapat lubang untuk pemasangan cylinder liner
dan tempat dudukan crankshaft. Dua tipe silinder block dibawah ini adalah In Line Type dan V-Type
cylinder block.
Cylinder Liner
• Fungsi dari Cylinder Liner
Cylinder liner merupakan komponen combustion chamber yang berhubungan dengan tekanan tinggi,
dan beban gesek yang besar sebagai akibat gerak naik turun piston. Cylinder liner harus tahan
terhadap temperatur tinggi, tidak mudah aus dan mampu menerima gaya yang besar dari piston.
Ukuran cylinder liner harus sesuai dengan ukuran piston dan ring piston. Liner harus mempunyai
kemampuan menyerap panas dan mentransfer seluruh panas dari permukaan dalam liner ke
permukaaan luar liner. Liner harus tahan karat karena pada permukaan bagian luar berhubungan
langsung dengan air pendingin. Untuk menjamin efisiensi pendingin yang tinggi, ketebalan liner lebih
kurang 5 - 10mm.
25
Diesel Engine
Cylinder Liner
Piston
• Fungsi dari Piston
Piston adalah komponen yang langsung berhubungan dengan gas pembakar dan menerima beban
berat yang disebabkan tekanan pembakaran. Piston bergerak berulang-ulang dengan kecepatan
tinggi sehingga menderita beban gesek yang besar. Piston harus memenuhi syarat sebagai berikut :
− Kuat.
− Tahan terhadap panas.
− Memiliki berat yang sedang (tidak menghasilkan inertia yang besar pada kecepatan tinggi).
− Memiliki pemuaian yang kecil dari akibat panas.
− Memiliki kestabilan yang tinggi (faktor kelelahan material besar) tidak mudah aus.
26
Diesel Engine
Piston
• Material Piston
Material piston dibuat dari allumunium alloy terdiri dari silikon (Si), nickel (Ni), copper (Cu). Pada
umumnya material piston terdiri dari nickel allumunium alloy called Lo-ex, dengan spesifik gravity
rendah (diatas 27), tahan panas dan dapat menyalurkan panas dengan cepat. Penyerapan panas dari
allumunium alloy tiga kali lebih tinggi dibanding cast iron.
27
Diesel Engine
Piston dihubungkan dengan connecting rod melalui pin piston untuk mentransfer tenaga. Ketebalan
sisi dalam piston ditambah untuk menambah kekuatan pada sisi samping sebagai tempat kedudukan
pin piston. Cross section dari piston dibuat dalam bentuk elliptical. Arah pin piston diameternya lebih
kecil dibanding dengan diameter yang tegak lurus dengan pin piston dengan tujuan pada saat
kenaikan temperatur piston ( 300º - 350 ºC pada top piston dan lebih kurang 150 ºC pada bagian
tengah piston ), cross section yang berbentuk elliptical akan tercapai menjadi bulat (berdiameter
sama ). Kepala piston yang kepalanya lebih kecil akan menjadi sama besar akibat pemuaian dan
perbedaan temperatur antara atas dan bawah piston. Oleh sebab itu bila mengukur diameter piston,
arah dan posisinya disesuaikan dengan spesifikasi pada maintenance standard.
Piston Ring
Ring Piston
28
Diesel Engine
Piston ring sering menerima temperatur dan tekanan tinggi, beban gesek yang tinggi dan hentakan
yang disebabkan gerakan reciprocating dari piston. Untuk mengatasi kondisi yang demikian piston
ring dibuat dari special cast iron yang memiliki ketahanan terhadap panas dan tahan gesek, dan
dilapisi dengan chrome platina pada lingkaran luarnya.
29
Diesel Engine
Connecting Rod
Connecting Rod
30
Diesel Engine
harus sesuai dengan spesifik tolarace. Perbedaan berat antara connecting rod satu dengan lainnya di
dalam engine tidak boleh melebihi batas yang diizinkan.
Crank Shaft
Crank Shaft
Pada metal bearing terdapat oil groove yang tujuannya untuk membawa oli ke seluruh permukaan
bearing dan membuat pergerakan atau gesekan menjadi lembut. Selain itu, oil groove juga sebagai
penampung oli pada saat engine mati untuk menjaga persentuhan yang baik pada permukaan shaft.
Untuk menjaga kehalusan crankshaft bearing harus dibuat lebih lunak tetapi kuat dan permukaan
dapat menyesuaikan, dengan demikian bearing dibuat dari material yang berbeda untuk memenuhi
persyaratan diatas dan bearing ada yang mempunyai lebih dari dua jenis material.
31
Diesel Engine
Crankshaft Group
32
Diesel Engine
Flywheel
Flywheel Group
• Fly Wheel
Fly wheel terpasang di belakang carnkshaft dan diikat dengan bolt untuk mentransfer putaran engine
ke power train atau lainnya. Engine power dihasilkan di dalam combustion strock pada masing-
masing cylinder yang menyebabkan terjadinya torque yang bervariasi pada crankshaft yang kemudian
ditrasnfer ke fly wheel. Dengan adanya inertia yang besar pada flywheel, walaupun torque yang
diterima crankshaft tidak sama, dapat diredam oleh fly wheel karena fly wheel dapat mengisi
kekosongan gerak putar dari crankshaft.
• Ring Gear
Ring gear terpasang melingkar pada lingkaran luar dari flywheel digunakan oleh starting motor untuk
memutar engine.
• Rear Seal
Rear seal terpasang pada fly wheel housing untuk menyekat komponen yang bergerak pada
crankshaft. Ada dua jenis rear seal, single lip type seal dan double lip type seal. Dalam pemasangan
double lip seal jangan sampai lipnya terlipat keluar karena mengakibatkan oil bocor dan lip menjadi
rusak.
33
Diesel Engine
Damper
Viscous Damper
Damper
Crankshaft selalu menerima gaya puntir pada saat tekanan pembakaran yang dihasilkan di dalam
cylinder diteruskan ke crankshaft sehingga menyebabkan bergetarnya crankshaft. Jika terjadi getaran
resonan antara getaran crankshaft dan getaran pembakaran akan membangkitkan getaran yang lebih
kuat dan dapat mengganggu gerakan crankshaft. Untuk mengatasi hal itu dipasangn vibration
damper. Type vibration damper ada yang berupa rubber damper dan viscous damper yang
menggunakan silicon oil high viscosity. Damper memafaatkan inertia dari pemberatnya dan inertia
dari crankshaft untuk mengimbangi getaran/vibrasi.
34
Diesel Engine
Balancer Shaft
Balancer shaft salah satu komponen yang digunakan sebagai peredam getaran engine. Balancer shaft
berupa dua buah yang ditempatkan sejajar di kanan dan kiri crankshaft dan putaranya dua kali
putaran crankshaft. Balancer shaft digunakan, untuk menghaluskan suara engine.
Konstruksi Balancer shaft terdiri dari dua shaft yang dipasang di bagian sisi bawah dari cylinder block
yang didukung beberapa bushing. Tenaga penggerak dari balancer shaft diambil dari crank shaft gear
dan diteruskan oleh idler gear dan diteruskan ke balancer gear. Balancer shaft bearing selalu
mendapatkan beban gesek yang eksentrik dari shaft dan berputar dua kali lebih besar dari
crankshaft. Pemasangan shaft kanan atau shat kiri harus menyesuaikan tanda pada gear shaft jika
terjadi kesalahan akan memperbesar vibrasi engine.
Camshaft
Camshaft
35
Diesel Engine
• Lubrication Camshaft
Oil dari pump dialirkan dengan tekanan melalui cylinder block atau main gallery kemudian masuk ke
cam shaft melalui lubang bushing journal. Bila mengganti bushing harus meluruskan kembali lubang
yang ada pada cylinder block dengan lubang yang ada di bushing.
• Lokasi Camshaft
Camshaft ditempatkan di cylinder head dan dilengkapi pengubah putaran dari crankshaft ke cam
shaft (gear). Type dari camshaft yang putaran camnya dihubungkan ke valve melalui tappet, push
rod dan rocker arm, akan terjadi inertia pada mecahnisme perantara dan membuat valve sulit
mengikuti kecepatan putar cam. Untuk menjamin berhasilnya kerja valve pada putaran tinggi dengan
cara mengecilkan jarak antara cam dengan valve atau dengan cara menempatakan camshaft pada
cylinder head (type OHC/Over head Cam) dan menempatkan camshaft diatas cylinder block (type
HC/High Cam). Pada umumnya pada kendaraan sport memakai type OHC dan DOHC (Double
Overhead Cam) yang dihubungkan dengan rantai atau belt sebagai penggeraknya.
Cam Follower
36
Diesel Engine
Tappet
Tappet dan push rod digabung dengan cam shaft, rocker arm dan valve disebut valve mechanism.
Putaran camshaft dirubah melalui cam menjadi gerakan vertikal pada tappet yang selalu bersentuhan
dengan cam. Push rod terbuat dari batang besi untuk mentransfer gerak vertikal dari tappet ke rocker
arm. Tappet dan push rod diangkat oleh cam dan turunnya dengan tenaga spring. Pergerakan tappet
dan push rod sesuai dengan permukaan cam lift. Pada umumnya cam lift kurang lebih 10 mm.
Tappet dan push rod selalu bergerak vertikal berulang-ulang dengan kecepatan tinggi. Valve
mechanism untuk cummins engine memakai cam follower sebagai pengganti tappet.
Pada engine cummins engine four valve type. Setiap cam menggerakkan dua valve dibantu dengan
cross head untuk membuka atau menutup valve. Pengontrolan injeksi bahan bakar mekanismenya
sama dengan mekanisme valve. Pada engine Cummins type V, tidak memakai cam follower
mechanism tetapi menggunakan roller yang duduk dibawah setiap tappet. Sehingga persentuhan dari
garis ke garis pada permukaan cam dapat dipertahankan antara roller dan cam.
Timing gear
• Struktur dan Fungsi Timing Gear
Timing gear dapat diartikan sebagai gigi penghubung untuk mentransfer putaran crankshaft ke
perlengkapan engine yang membutuhkan tenaga putar. Jumlah gigi dan susunannya bergantung
pada model engine. Timing gear terdiri dari gigi penggerak yang berputar bersama crankshaft lewat
perantara idler gear. Komponen utama timing gear adalah cam gear, injection pump gear, accesory
gear ( cummins ), oil pump driving gear, balancer shaft gear dan crank pulley gear.
37
Diesel Engine
• Timing Mark
Timing gear dan injection pump driving gear menentukan valve timing dan injection timing. Untuk
memudahkan sudut crankshaft diset pada posisi piston top dan crankshaft gear, idler gear dan gigi
penggerak lainnya tandanya (timing marks) disesuaikan. Saat memasang timing gear harus
memperhatikan valve timing, injection timing dan balance shaft jika tidak tepat dapat menyebabkan
masalah pada engine dan performa menjadi tidak maksimal.
PTO gear
• Struktur dan Fungsi dari PTO Gear
PTO ( power take off ) gear digunakan untuk menggerakkan perlengkapan tambahan atau peralatan
kerja. Unit PTO gear ditempatkan di dalam flywheel housing di bagian belakang engine, putaran
crankshaft gear dipindahkan melalui idler gear ke drive gear PTO. Komponen utama PTO adalah
hydraulic pump, steering pump dan transmission pump. Pengambilan tenaga putar dari engine secara
langsung untuk menggerakkan perlengkapan kerja unit disebut RPCU (Rear mounted Power Control
Unit).
38
Diesel Engine
PTO Gear
39
Diesel Engine
Tujuan Pelajaran 2
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 2, siswa mampu menyebutkan dan menjelaskan
nama, fungsi dan lokasi komponen pada berbagai engine system, yaitu pada sistem bahan bakar
intake dan exhaust system, sistem pelumasan, dan sistem pendingin.
Fuel System
Diesel Engine dapat beroperasi karena adanya pembakaran dalam ruang bakar sehingga
menghasilkan gerak putar. Pembakaran dilakukan dengan cara menyalurkan bahan bakar ke ruang
bakar ke ruang bakar. Proses penyaluran bahan bakar pada engine dinamakan fuel system, pada
prinsipnya sistem penyaluran bahan bakar setiap engine adalah sama. Di bawah ini merupakan basic
diagram fuel system pada engine komatsu:
40
Diesel Engine
• Injection Pump
Fuel Injection Pump (pompa injeksi bahan bakar) berfungsi mensupply bahan bakar ke nozzle dengan
tekanan tinggi (max 300 kg/cm2), menentukan timing penyemprotan dan jumlah bahan bakar yang
disemprotkan.
41
Diesel Engine
• Governor
Governor berfungsi untuk mengatur putaran engine sesuai dengan bahan bakar dan putaran engine.
Governor untuk pompa injeksi tipe bosch dapat diklasifkasikan sebagai berikut:
Minimum dan maksimum speed governor. Umumnya tipe ini digunakan untuk otomobil.
All speed governor. Umunya tipe ini dipakai untuk mesin–mesin konstruksi dan engine
generator.
Selanjutnya governor untuk pompa injeksi tipe bosch menurut strukturnya dibagi menjadi:
Mechanical governor (centrifugal type).
Pneumatic Governor.
All Speed Mechanical Governor banyak dipakai mesin-mesin konstruksi. Tipe ini mempunyai
keuntungan antara lain: kecepatan dapat dilakukan pada rangenya dengan sedikit penyimpangan,
apabila ada beban (load) dan dapat menjaga ketepatan kecepatan engine. Dengan alasan ini engine
komatsu banyak memilih tipe ini untuk mesin-mesin konstruksinya.
Governor
• Feed Pump
Feed Pump (variable delivery type) berfungsi mensupply bahan bakar ke pompa bahan bakar dengan
tekanan rendah berkisar 1.2 - 2.6 kg/cm2. Bersama dengan pompa priming mensupply bahan bakar
ke sistem pada saat engine hunting (engine hunting = sistem bahan bakar kemasukan udara).
42
Diesel Engine
Feed Pump
• Automatic Timer
Automatic timer adalah sebuah hydraulic timer yang bekerja karena bahan bakar di dalam pump
chamber. Timer piston ini dipasangkan di dalam pump housing di sebelah kanan drive dhaft. Piston
ini bergerak di dalam timer housing sesuai dengan tekanan bahan bakar dan spring. Gerakan piston
ini dipindahkan ke roller ring melalui slide pin. Timer spring menekan timer piston sehingga injeksi
terlambat. Begitu engine rpm naik, maka tekanan di dalam pump chamber juga naik dan piston
menekan timer spring. Kemudian roller ring memutarkan drive shaft dalam arah kebalikannya untuk
merubah posisi cam plate sehingga injeksi dipercepat.
43
Diesel Engine
Automatic Timer
Nozzle
Nozzle berfungsi sebagai penyemprot dan pengabut bahan bakar yang dikirim dari FIP. Baik tidaknya
pengabutan ditentukan dengan kekuatan spring nozzle.Nozzle dibagi menjadi dua macam yaitu pintle
type nozzle dan hole type nozzle.
44
Diesel Engine
Penggunaan nozzle bergantung pada bentuk dari ruang bakarnya. Pada umumnya hole type nozzle
dipakai pada engine dengan pembakaran langsung (direct injection engine), dengan tujuan agar bisa
didapatkan jarak pancar yang jauh. Sedangkan untuk engine dengan pembakaran tidak langsung
(indirect combustion engine) menggunakan pintle type nozzle (nozzle berlubang satu atau nozzle tipe
pasak jarum). Pada tipe ini tidak diperlukan jarak pancar yang jauh dan tekanan pancar yang tinggi,
karena pembakaran dapat terjadi dua kali.
• Fuel Filter
Untuk menyaring kotoran yang terkandung di dalam bahan bakar.
Fuel Filter
45
Diesel Engine
Air Cleaner
46
Diesel Engine
• Dust Indicator
Dust Indikator
Dust indikator berfungsi untuk mengetahui kondisi air cleaner, apakah tersumbat atau tidak. Dust
Indicator ini dipasangkan pada tempat-tempat yang mudah terlihat dari luar dan jika menunjuk tanda
merah berarti air cleaner tersumbat.
• Turbocharge
Turbucharge pada diesel engine digunakan untuk memenuhi kebutuhan engine akan udara yang
masuk ke ruang bakar, turbocharge ini akan mengirimkan udara yang lebih banyak untuk mendekati
pembakaran yang ideal.
Turbocharge
Turbocharger mempunyai dua impeller yaitu turbin dan blower. Turbin impeller diputar oleh gas
buang dengan kecepatan yang sangat tinggi. Pada ujung poros turbin ini dipasangkan blower impeller
sehingga putaran blower impeller sama dengan putaran turbin impeller. Putaran blower akan
47
Diesel Engine
menghisap udara dari luar dengan kecepatan putar berkisar antara 50.000-150.000 rpm. Untuk
menahan putaran tinggi tersebut poros turbin di support oleh journal bearing dan thrust bearing.
Pada rumah turbin dilengkapi dengan saluran oli untuk pelumasan. Bearing Seal ring dipasang untuk
menghindari kebocoran oli ke sisi hisap maupun sisi turbin.
• Muffler
Muffler merupakan saluran untuk melepas gas buang hasil pembakaran ke lingkungan luar. Selain itu,
muffler berfungsi sebagai peredam suara, menghilangkan percikan api dan menurunkan temperatur
gas buang. Muffler mempunyai beberapa tipe diantaranya adalah horizontal type, vertical type dan
catalytic muffler. Dari tipe-tipe di atas hanya ada 2 type yang banyak digunakan yaitu horizontal type
dan vertical type.
Muffler
Lubrication System
Pelumasan pada engine berfungsi untuk melumasi komponen-komponen yang bergesakan dan
mencegah berkaratnya bagian–bagian engine yang bergerak tranlasi maupun rotasi. Tujuannnya
untuk mempertahan umur dan daya tahan komponen sesuai dengan umur ekonomisnya. Pada
lubrication system didukung oleh beberapa komponen utama diantaranya adalah oil pump, oil filter,
lubricating valve, oil cooler dan thermostat.
48
Diesel Engine
Turbocharge
Camshaft
Safety valve
Jet cooling
nozzle
Regulator valve
Bypass filter
Thermostat
Oil cooler Oil filter
Lubrication System
• Oil Pump
Oil pump yang paling banyak digunakan untuk sistem pelumasan engine adalah tipe external gear
pump atau trochoid pump. Tekanan oil pelumasan engine berkisar antara 3 - 6 kg/cm2 selama
pengoperasian engine dalam batas normal. Debit oli yang disuplai ke sistem berkisar antara 50 - 300
liter/menit.
49
Diesel Engine
Throcoid Pump
Trochoid pump merupakan pompa roda gigi dengan gigi-gigi berbentuk kurva trokoida, jumlah gigi
dari rotor luar. Rotor luar berbentuk silinder dan berputar pada rumah pompa, sedangkan sumbu
rotor dalam terletak eksentrik terhadap sumbu silinder tersebut, sehingga pemasukan minyak
pelumas berlangsung tegak lurus terhadap eksentrisitas tersebut.
Saat posisi unit dioperasikan ditempat miring, oil mengalir dan berada di ujung oil pan. Sehingga oil
bersikulasi tidak sempurna. Scavenging oil sirkuit mempunyai strainer yang terletak disisi berlawanan
dengan strainer utama. Sehingga oli yang berada diujung oil pan dihisap oleh scavenging pump dan
dialirkan ke sisi sebelahnya .
1. Oil pump.
2. Oil strainer.
3. Scavenging pump.
A. To various engine parts.
Scavenging Pump
• Oil Filter
Oil pelumas engine secara bertahap menjadi kotor karena membawa partikel-partikel komponen yang
bergesekan. Jika kotoran kotoran tersebut ikut bersirkulasi bersama oil untuk melumasi maka
komponen yang lain menjadi cepat aus. Untuk menjaga hal tersebut diatas, maka pada sistem
tersebut diberi filter agar kotoran tersebut dapat disaring dan oil yang bersikulasi tetap bersih. Ada 2
macam oil filter, yaitu :
Cartridge type
• Elemen kertas menjadi satu dengan rumahnya.
• Cartridge type with safety valve.
The hanging type, elemen kertas terpisah dengan rumahnya.
50
Diesel Engine
Oil filter secara bertahap akan mengalami kebuntuan oleh partikel asing dan kotoran. Kecepatan
kebuntuan filter, tergantung cara penanganan oilnya. Element filter harus diganti secara berkala
sesuai dengan operation dan maintenance manual.
Oil Filter
By pass filter berfungsi untuk menyaring oil dari oil pan agar tetap bersih dan mencegah oil filter
cepat buntu / membantu kerja oil filter. Struktur bypass filter sama dengan oil filter dan ukurannya
lebih besar.
By Pass Filter
• Lubricating Valve
Lubricating valve berfungsi untuk :
− Mengatur tekanan oil di dalam sistem.
− Membatasi tekanan oil di dalam sistem.
51
Diesel Engine
Lubricating Valve
• Oil Cooler
Kenaikan temperatur oil yang berlebihan menyebabkan kualitas dan kemampuan oil sebagai pelumas
menurun. Untuk mengatasi panas yang berlebihan pada oli maka pada sistem dipasang oil cooler.
Struktur oil cooler ada dua tipe :
Cylinder type
Pipa–pipa dengan sirip–sirip diatur sehingga membentuk silinder. Oil mengalir di dalam pipa
tersebut dan air pendingin mengalir disisi luar pipa dengan arah yang berlawanan dengan aliran
oli.
Layer type
52
Diesel Engine
Cooling System
Thermostat
Corrosion
resistor
Water temp. gauge
Radiator Water manifold
Cylinder
head
Liner
Piston
Cylinder
block
Water pump
Compressor
Oil cooler
Cooling System
• Water pump
Water pump digunakan untuk mensirkulasikan air ke dalam sistem pendingin. Semua pompa air yang
dipergunakan pada engine umumnya mempergunakan jenis sentrifugal pump.
Water Pump
53
Diesel Engine
Water
seal Impeler
Pump
Body
Pump
shaft
Water pump
drive gear Ball
bearing
Radiator
54
Diesel Engine
Penampang Radiator
Overflow tube
Cap gasket
Vacuum valve
Pressure valve
Vacum valve berfungsi utuk mencegah kevakuman di dalam radiaotor jika tekanan dalam sistem
pendingin kurang/lebih kecil dari tekanan udara luar maka vacum valve akan terbuka.
• Thermostat
Thermostat berfungsi mengatur membuka dan menutup aliran air pendingin ke radiator, sehingga
temperatur air pendingin terjaga pada suhu ( 70 º C - 90 ºC ). Untuk mencegah timbulnya over
heating dan mempercepat tercapainya temperatur kerja engine pada saat mulai operasi.
55
Diesel Engine
To water
pump
To
Radiator
Piston From
Expander Sensor Engine
Thermostat
Prinsip Kerja :
Jika temperatur engine naik, expander akan mengembang dan mendorong piston ke atas. Karena
piston tersebut dijadikan satu dengan valve pada thermostat tersebut, maka saluran yang ke radiator
yang tadinya tertutup akan terbuka sedikit, sehingga air akan mengalir ke pompa maupun ke
radiator. Besar kecilnya aliran air yang ke radiator maupun yang ke pompa, tergantung dari besar
kecilnya valve terbuka. Terbukanya valve tersebut berdasarkan kenaikan temperatur dari air
pendingin. Valve mulai terbuka pada temperatur 74.5 - 78.5 ºC dan terbuka penuh pada 90 ºC.
• Corrosion Resistor
Corrosion resistor berfungsi untuk mencegah terjadinya endapan dan karat yang dapat menyebabkan
tersumbatnya saluran pendingin
Head
Cartridge
Paper element
Chemicals
element
Spring
Corrosion Resistor
56
Diesel Engine
Ringkasan
• Cylinder head group terdiri dari komponen-komponen ; cylinder head, valve seat, valve, rocker
arm, nozzle holder sleeve, cylinder head gasket.
• Fungsi dari cylinder head untuk menahan tekanan pembakaran, mengendalikan panas dalam
ruangan (dengan system pendinginan ) dan tempat duduknya mechanism valve intake/exhaust
dan mekanisme penyemprotan bahan bakar.
• Type cylinder head antara lain :
Direct injection type dan pre combustion type.
Two valve system dan four valve system.
Sectional type dan solid type.
Injection nozzle type dan injection type.
• Cylinder liner merupakan komponen dari combustion chamber yang berhubungan dengan tekanan
tinggi, juga mengalami beban gesek akibat gerak naik turun piston. Keuntungan dipasangnya
liner pada block tidak perlu lagi cylinder block yang dibuat dari bahan special. Cylinder liner harus
tahan terhadap temperatur tinggi, tidak mudah aus dan mampu menerima gaya yang besar dari
piston.
• Piston merupakan komponen yang langsung berhubungan dengan gas pembakaran dan
menerima beban berat yang disebabkan tekanan pembakaran. Piston harus : kuat, tahan
terhadap panas, memiliki pemuaian yang kecil dari akibat panas, memiliki kestabilan yang tinggi
dan tidak tidak mudah aus.
• Piston ring berfungsi untuk menahan tekanan gas kompresi di dalam cylinder, menjaga ketebalan
oil film pada dinding cylinder dan mentransfer panas dari piston ke cylinder liner. Ring bagian atas
disebut ring kompresi untuk mencegah kebocoran gas kompresi, dan ring bagian bawah disebut
ring oil untuk menjaga oil film.
• Connecting rod menerima gerak reciprocating dari piston dan diteruskan ke crankshaft untuk
dirubah menjadi gerak putar.
• Crank shaft bersama dengan connecting rod merubah gerakan naik/turun piston menjadi putaran
pada output shaft.
• Flywheel group terpasang di belakang carnkshaft yang diikat dengan bolt untuk mentransfer
putaran engine ke power train atau lainnya. Flywheel mempunyai inertia yang besar sehingga
dapat mengisi kekosongan gerak putar dari crankshaft untuk menperhalus putaran engine.
• Damper merupakan komponen yang berfungsi untuk meredam getaran engine. Vibration damper
ada yang berupa rubber damper dan viscous damper (menggunakan silicon oil high viscosity).
• Balancer shaft terdiri dari dua shaft yang dipasang di bagian sisi bawah cylinder block yang
berfungsi untuk meredam getaran pada engine.
57
Diesel Engine
• Camshaft berfungsi untuk membuka dan menutup valve intake dan valve exhaust sesuai dengan
timming. Pada cummin engine cam shaftnya dilengkapi dengan injector cam. Pada umumnya
pada kendaraan sport memakai type OHC dan DOHC ( Double Overhead Cam ) yang dihubungkan
dengan rantai atau belt sebagai penggeraknya.
• Tappet dan push rod digabung dengan cam shaft, rocker arm dan valve disebut valve mechanism.
Putaran camshaft dirubah melalui cam menjadi gerakan vertikal pada tappet yang selalu
bersentuhan dengan cam. Valve mechanism untuk cummins engine memakai cam follower
sebagai pengganti tappet.
• Timing gear merupakan gigi penghubung untuk mentransfer putaran crankshaft ke perlengkapan
engine. Jumlah gigi dan susunannya tergantung dari medel engine. Struktur utama dari timing
gear adalah cam gear, injection pump gear, accesory gear ( cummins ), oil pump driving gear,
balancer shaft gear dan crank pulley gear.
Kesimpulan :
putaran pada timing gear :
• Cam gear ………………...½ x putaran engine
• Injection pump ……………½ x putaran engine
• Balancer shaft …………… 2 x putaran engine
• Gigi penggerak lain tergantung kebutuhan
• PTO ( power take off ) gear digunakan untuk menggerakkan perlengkapan tambahan atau
peralatan kerja unit. Komponen utama PTO adalah hydraulic pump, steering pump dan
transmission pump. Tenaga putar untuk menggerakkan perlengkapan kerja engine secara
langsung disebut RPCU ( Rear mounted Power Control Unit ). Pelumasan PTO gear berasal dari
transmission atau torque converter circuit yang dialirkan melalui pipa ke bagian atas flywheel
housing dan kemudian dibagi ke masing–masing PTO gear melalui pipa-pipa kecil.
• Komponen utama dalam sistem bahan bakar meliputi : Injection Pump, Governor, Feed Pump,
Automatic timer, Nozzle holder & Nozzle, Fuel filter.
• Komponen utama fuel system terdiri dari :
Tangki bahan bakar.
Pompa aliran ( feed pump ).
Saringan bahan bakar.
Pompa injeksi bahan bakar.
Penyemprot bahan bakar ( nozzle ).
• Pompa injeksi bahan bakar (fuel inejection pump ) berfungsi mensupply bahan bakar ke nozzle
dengan tekanan tinggi (max 300 kg/cm2), menentukan timing penyemprotan dan jumlah bahan
bakar yang disemprotkan.
• Pelumasan pompa injeksi pada sistem injeksi bahan bakar yang meliputi plunger dan delivery
valve, dilumasi oleh bahan bakar itu sendiri.
58
Diesel Engine
• Pelumasan untuk mekanisme penggerak pompa dan governor termasuk cam dan tappet, dilumasi
dengan oil engine.
• Sucking back stroke of delivery valve betujuan untuk mencegah penetasan bahan bakar di ruang
bakar saat akhir injeksi. Dilihat dari cara kerjanya delivery check valve berfungsi sebagai :
Check valve.
Menurunkan tekanan pada pressure line secara cepat ( mengurangi penetesan ).
• Governor berfungsi untuk mengatur putaran engine sesuai dengan bahan bakar dan putaran
engine.
• Governor untuk pompa injeksi tipe bosch dapat diklasifkasikan sebagai berikut :
Minimum dan maksimum speed governor.
All speed governor.
• Governor untuk pompa injeksi tipe bosch menurut strukturnya dibagi menjadi :
Mechanical governor ( centrifugal type ).
Pneumatic Governor.
• Feed Pump ( variable delivery type ) berfungsi mensupply bahan bakar ke pompa bahan bakar
dengan tekanan rendah berkisar 1.2 - 2.6 kg/cm2.
• Automatic timer adalah sebuah hydraulic timer yang bekerja karena bahan bakar di dalam pump
chamber.
• Nozzle berfungsi sebagai penyemprot dan pengabut bahan bakar.
• Intake dan exhaust system.
Pre Cleaner.
Air cleaner berfungsi sebagai alat pembersih udara, sehingga debu dan kotoran dapat
dipisahkan terlebih dahulu sebelum masuk ke ruang bakar. Jenis air cleaner meliputi type
basah dan type kering.
• Sirkulasi udara masuk dan keluar system terdiri atas : naturally aspirated dan supercharged
aspirated.
• Naturally Aspirated udara yang masuk ke dalam silinder terjadi akibat hisapan piston dari engine
itu sendiri.
• Supercharged aspirated udara yang masuk ke dalam silinder dipaksakan, sehingga berat udara
persatuan volumenya bertambah. Dengan cara ini diharapkan tenaga engine dapat bertambah
pula. Supercharged aspirated ini dibagi menjadi : turbocharged aspirated dan mechanical
supercharger.
• After cooler ini dipasang antara turbocahrged dan ruang bakar untuk mendinginkan udara yang
menuju ruang bakar. Dengan dipasangkannya after cooler diharapkan tenaga engine dapat
ditingkatkan. Kenaikan tenaga ini dapat berkisar 5% sampai 10%.
• Dust indicator berfungsinya untuk mengetahui kondisi air cleaner, apakah tersumbat atau tidak.
59
Diesel Engine
• Turbocharge untuk mengompres udara yang masuk kadalam ruang bakar. Komponen utama
turbo charger housing, turbin dan blower. Putaran dari turbo charger ini berkisar antara 50.000 -
150.000 rpm. Jenis turbocahrger yang dipakai adalah :
KTR 130.
Garret Co. TO4B.
Cummins ST - 50.
RH 1521 ( Ishikawajima ).
• Muffler berfungsi sebagai peredam suara, menghilangkan percikan api dan menurunkan
temperatur gas buang. Jenis muffler meliputi :
Horizontal type.
Tube type.
Vertical type.
Catalytic muffler
• Sistem Pelumasan berfungsi untuk melumasi komponen-komponen yang bergesakan. Tujuannnya
adalah untuk mempertahan umur dan daya tahan komponen.
• Pompa oli berfungsi untuk membangkitkan tekanan oli yang kemudian disirkulasikan keseluruh
sistem pelumasan.
• Scavenging oil mensirkulasikan oli dari oil pan ke oil pan yang disebelahnya ketika unit berada di
kemiringan.
• Filter oli berfungsi menyaring kotoran-kotoran yang ada dalam sistem pelumasan. Ada 2 macam
oil filter, yaitu :
Cartridge type elemen kertas menjadi satu dengan rumahnya.
Cartridge type with safety valve.
The hanging type, elemen kertas terpisah dengan rumahnya.
• Bypass filter berfungsi untuk menyaring oil dari oil pan agar tetap bersih dan mencegah oil filter
cepat buntu.
• Lubricating valve berfungsi untuk :
Mengatur tekanan oil di dalam sistem.
Membatasi tekanan oil di dalam sistem.
• Oil Cooler berfungsi untuk mendinginkan oli pada system pelumasan. Tipe oil cooler ada 2, yaitu
cylinder type dan layer type.
• Water pump berfungsi untuk mensirkulasikan air dengan tekanan ke dalam sistem pendingin.
• Radiator berfungsi untuk sebagai pendingin air engine. Dan mendinginkan air tersebut dengan
bantuan udara luar.
• Buffle plate berfungsi untuk memisahkan buble yang terjadi di dalam sistem / radaitor. Bubles
adalah peristiwa pecahnya gelembung udara yang dapat mengakibatkan kavitasi.
• Radiator safety valve terdiri dari dua buah vakve yaitu pressure valve dan vacum valve.
60
Diesel Engine
• Vacum valve berfungsi untuk mencegah kevakuman di dalam radiator,jika tekanan di dalam lebih
kecil dari tekanan udara luar ( 1 atm ) maka vacum valve akan terbuka.
• Pressure valve untuk menjaga tekanan yang berlebih dalam sistem air pendingin.
• Thermostat berfungsi mengatur membuka dan menutup aliran air pendingin ke radiator, sehingga
temperatur air pada sistem tetap pada batas-batas yang sudah ditentukan ( 70 º C - 90 ºC ).
• Corrosion resistor berfungsi untuk mencegah terjadinya endapan dan karat, yang dapat
menyebabkan saluran pada sistem pendingin tersumbat.
61
Diesel Engine
Soal Latihan
1. __________________
2. __________________
3. __________________
4. __________________
5. __________________
A. __________________
B. __________________
6. Piston selalu bekerja dengan beban berat dan suhu tinggi oleh karena itu piston harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
• _____________________________________
• _____________________________________
• _____________________________________
• _____________________________________
• _____________________________________
62
Diesel Engine
10. Sebutkan type vibration damper yang sering digunakan dalam diesel engine?.
11. Sebutkan nama komponen-komponen berikut ini !
1._________________________ a. _________________________
2._________________________ b. _________________________
3._________________________ c. _________________________
d._________________________
12. Sebutkan nama komponen-komponen Tappet & cam follower berikut ini !
63
Diesel Engine
1.___________________________ 1. ___________________________
2.___________________________ 2. ___________________________
3.___________________________ 3. ___________________________
4.___________________________ 4. ___________________________
5.___________________________ 5. ___________________________
6.___________________________ 6. ___________________________
7. ___________________________
8. ___________________________
64
Diesel Engine
27. Sebutkan nama-nama komponen turbocharged aspirated with after cooler di bawah ini :
1. __________________
2. __________________
3. __________________
4. __________________
5. __________________
6. __________________
7. __________________
8. __________________
9. __________________
10. _________________
11. _________________
28. Jika pada air cleaner mengalami kebuntuan dust indicator akan menunjukan warna _________ .
29. Jenis turbocahrger yang paling banyak dipakai adalah :
• ______________________________
• ______________________________
• ______________________________
• ______________________________
30. Muffler berfungsi sebagai :
• ______________________________
• ______________________________
• ______________________________
31. Sebutkan jenis muffler yang ada :
• ______________________________
• ______________________________
• ______________________________
• ______________________________
65
Diesel Engine
66
Diesel Engine
38. Untuk mengatasi panas yang berlebihan pada oli maka pada sistem pelumasan dipasang
______________ .
39. Sebutkan nama komponen berikut :
1. __________________ A. __________________
2. __________________ B. __________________
C. __________________
D. __________________
67
Yayasan Karya Bakti United Tractors
Jalan Raya Bekasi Km 22. Cakung Jakarta Timur 13910 – Indonesia
Telp : (62-21) 4605949 4605959 4605979
Fax : (62-21) 4600657 4600677