Professional Documents
Culture Documents
Hsi Silsilah Beriman Kepada Malaikat
Hsi Silsilah Beriman Kepada Malaikat
الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang Pertama dari Halaqah Silsilah ‘Ilmiyyah ke-6 “Beriman Kepada
Malaikat” adalah tentang “Muqaddimah Iman Dengan Malaikat”.
Diantara pokok-pokok keimanan yang harus diimani oleh seorang hamba adalah
“Beriman dengan malaikat-malaikat Allāh”.
Al-Qurān, As-Sunnah dan Ijmā’ kaum Muslimin menunjukkan tentang wajibnya
beriman dengan mereka. Dan kekufuran dengan malaikat adalah kekufuran
dengan Allāh ‘Azza Wa Jalla.
Semakin seseorang mengetahui tentang malaikat Allāh secara terperinci maka
akan semakin bertambah keimanannya dan akan semakin banyak manfaatnya.
Al-Malāikah ( )المآلئكةadalah jamak dari malak ( )ملكyang artinya adalah utusan.
Mereka adalah makhluq mulia dan dimuliakan. Allāh telah memilih mereka
menjadi utusan Allāh kepada makhluqNya.
Allāh berfirman:
ْ قَا َل فَ َما خ
َ َطبُ ُك ْم أَيُّ َها ْال ُم ْر
َسلُون
“(Ibrāhīm) Berkata kepada malaikat ‘Kemudian apa yang menjadi maksud kalian,
wahai para utusan?’.”
(Adz-Dzāriyāt 31)
Malaikat adalah makhluq Allāh yang diciptakan dari cahaya, tidak mengetahui
jumlahnya kecuali Allāh. Allāh telah memilih mereka untuk beribadah kepada
Allāh.
Beriman dengan malaikat adalah termasuk rukun Iman yang tidak sah keimanan
seseorang sampai beriman dengan malaikat-malaikat Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
َب الَّذِينَ َكف َُروا ۚ َو َذلِك َ علَى ْال ُمؤْ ِمنِينَ َوأَنزَ َل ُجنُودًا لَّ ْم ت ََر ْو َها َو
َ ع َّذ ُ علَى َر
َ سو ِل ِه َو َ ُس ِكينَتَه َّ ث ُ َّم أَنزَ َل
َ ُللا
26( ََجزَ ا ُء ْالكَافِ ِرين
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini. Dan sampai bertemu pada
halaqah selanjutnya.
وصلى للا على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين
للا وبركاته
ِّ والسالم عليكم ورحمة
السالم عليكم ورحمة للا وبركاته
الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke-4 dari Silsilah Beriman Dengan Malaikat adalah “ Beriman
Dengan Nama Khusus Malaikat ”
Diantara cara beriman dengan malaikat yaitu beriman dengan nama-nama
khusus sebagian yang ada di dalam dalil yang shahīh.
Adapun yang tidak kita ketahui namanya dan mereka ini jauh lebih banyak, maka
kita beriman secara global, artinya beriman dengan adanya mereka meskipun
kita tidak mengetahui namanya.
Dan diantara malaikat yang kita ketahui namanya:
⑴ JIBRĪL
Allāh berfirman:
َعدُو ِِّل ْلكَا ِف ِرين َ َّ س ِله ِۚ َو ِجب ِْري َل َو ِميكَا َل فَإِ َّن
َ للا ُ َلل َو َم َال ِئ َك ِت ِه َو ُر َ ََمن َكان
ِ َّ ِِّ عد ًُّوا
“Barangsiapa yang menjadi musuh bagi Allāh, malaikat-malaikatNya, Rasul-
rasulNya, Jibrīl dan juga Mīkāil maka sesungguhnya Allāh adalah musuh bagi
orang-orang yang kāfir.” (Al-Baqarah 98)
⑶ ISRĀFĪL
Di dalam sebuah hadits, diantara do’a iftitah yang dibaca oleh Nabi shallallāhu
‘alayhi wa sallam ketika shalat malam adalah:
⑷ MĀLIK
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
َعلَ ْينَا َر ُّبكَ قَا َل ِإنَّ ُك ْم َما ِكثُون ِ َونَا َد ْوا َيا َما ِلكُ ِل َي ْق
َ ض
“Mereka (penduduk neraka) memanggil: ‘Wahai Mālik, hendaklah Rabbmu
mematikan kami.’ Maka Mālik berkata: ‘Sesungguhnya kalian akan tetap tinggal’.”
(Az-Zukhruf 77)
ُ اب َحي
ْث شَا َء للا َ س َح ُ س
َ وق بِ َها ال ُ َيق ِم ْن نَّار ي
ُ َار
ِ اب َم َعهُ َمخ َّ َملَك ِمنَ ال َم َالئِ َك ِة ُم َوكَل بِال
َ س َح
“Seorang malaikat di antara malaikat-malaikat yang diberi tugas untuk
menggiring awan, bersamanya alat yang terbuat dari api untuk menggiring awan
tersebut sesuai dengan kehendak Allāh.” (Hadīts shahīh, diriwayatkan oleh
Tirmidzi no. 5121)
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.
علَ ْي ُك ْم
َ س َالم ْ َوسِيقَ الَّذِينَ اتَّقَ ْوا َربَّ ُه ْم إِلَى ْال َجنَّ ِة ُز َم ًرا َحتَّى إِ َذا َجا ُءوهَا َوفُتِ َح
َ ت أَب َْوابُ َها َوقَا َل لَ ُه ْم خَزَ نَت ُ َها
َِط ْبت ُ ْم فَا ْد ُخلُوهَا خَا ِلدِين
“Dan digiring orang-orang yang bertaqwa kepada Rabb mereka ke surga dalam
keadaan berkelompok-kelompok sehingga ketika mereka mendatanginya dan
dibuka pintu-pintu surga dan berkatalah para penjaga surga kepada mereka:
‘Keselamatan atas kalian, kalian telah baik maka masuklah kalian ke dalam surga
kekal selamanya’.” (Az-Zumār 73)
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
ِبكَ أ ُ ِم ْرتُ َل: فَيَقُو ُل، ُم َح َّمد: َم ْن أَ ْنتَ ؟ فَأَقُو ُل: َُازن
ِ فَيَقُو ُل ْالخ، اب ْال َجنَّ ِة يَ ْو َم ْال ِقيَا َم ِة فَأَسْت ْفتِ ُح
َ َآتِي ب
َأَ ْفتَ ُح َِل َ َحد قَ ْبلَك
“Aku akan mendatangi pintu surga pada hari kiamat. Maka aku meminta
dibukakan, maka berkatalah Penjaga: ‘Siapakah engkau?’. Maka aku berkata:
‘Muhammad’. Maka dia berkata: ‘Denganmulah aku diperintah, aku tidak
membukanya untuk seorangpun sebelummu’.” (HR. Muslim I/188 no. 197)
Demikian pula disana ada nama Ismā’īl, Syarāhīl, Harāhīl dan nama-nama
malaikat yang lain yang tidak ada dalilnya.
Tidak boleh seorang Muslim memberi nama malaikat tanpa berdasarkan dalil
yang shahīh.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.
ض َخ ِليفَةً ۚ قَالُوا أَتَجْ عَ ُل فِي َها َمن يُ ْف ِس ُد فِي َها َويَ ْس ِفكُ ال ِ ِّد َما َء ِ َوإِ ْذ قَا َل َربُّكَ ِل ْل َم َالئِ َك ِة إِنِِّي َجا ِعل فِي ْاَل َ ْر
َِّس لَكَ ۚ قَا َل ِإنِِّي أَ ْعلَ ُم َما َل تَ ْعلَ ُمون ُ سبِِّ ُح بِ َح ْمدِكَ َونُقَ ِد
َ َُونَحْ نُ ن
“Dan ketika Rabbmu berkata kepada malaikat-malaikat: ‘Sesungguhnya Aku
akan menjadikan di bumi seorang khalīfah.’ Mereka berkata: ‘Apakah Engkau
menjadikan di bumi orang yang akan membuat kerusakan di dalamnya dan
menumpahkan darah? Sedangkan kami bertasbih dan memujiMu dan
mensucikanMu.’ Allāh berkata: ‘Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak
kalian ketahui’.”(Al-Baqarah 30)
Mereka berbicara dengan para Nabi, sebagaimana ayat yang menceritakan
pembicaraan mereka dengan Nabi Ibrāhīm (lihat Adz-Dzāriyāt 24-34).
Dan pembicaraan mereka dengan Nabi Lūth (lihat Surat Hūd ayat 81).
Dan di dalam hadīts Jibrīl, malaikat Jibrīl ‘alayhissalām berbicara dengan Nabi
kita, Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam, bertanya tentang Islām, Īmān dan
juga Ihsān (HR. Muslim)
Dan mereka berbicara dengan orang-orang shālih, sebagaimana firman Allāh
menceritakan tentang pembicaraan malaikat kepada Maryam :
علَ ْي َها َم َال ِئكَة ِغ َالظ ِش َداد َل َ ُ ارةَ اس َو ْال ِح َج ً س ُك ْم َوأَ ْه ِلي ُك ْم ن
ُ ََّارا َوقُو ُدهَا الن َ َُياأَ ُّي َها الَّذِينَ آ َمنُوا قُوا أَنف
َللا َما أَ َم َر ُه ْم َويَ ْفعَلُونَ َما يُؤْ َم ُرون
َ َّ َصون ُ يَ ْع
“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari
api neraka yang dijaga oleh para malaikat yang keras hatinya dan kuat badannya,
yang mereka tidak memaksiati Allāh dalam perintah Allāh yang Allāh
perintahkan kepada mereka. Dan mereka melaksanakan apa yang diperintahkan
kepada mereka.” (At-Tahrīm 6)
⑵ Jibrīl ‘alayhissalām
Adalah malaikat yang kuat dan indah dipandang.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
“Muhammad telah diajari oleh malaikat Jibrīl yang sangat kuat yang memiliki
rupa yang indah, maka dia menampakkan diri.” (An-Najm 5-6)
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam pernah bercerita tentang :
⑶ Salah satu malaikat pemikul ‘Arsy:
ُ يرة َ ع ْن َملَك ِم ْن َم َالئِ َك ِة للاِ ِم ْن َح َملَ ِة ْال َع ْر ِش ِإ َّن َما بَيْنَ شَحْ َم ِة أ ُ ُذنِ ِه ِإلَى
َ عاتِ ِق ِه َم ِس َ أُذِنَ ِلى أَ ْن أ ُ َح ِّد
َ ِث
َ سب ِْع ِمائَ ِة
عام َ
“Aku diizinkan untuk bercerita tentang seorang malaikat diantara malaikat-
malaikat Allāh yang memikul ‘Arsy, sesungguhnya jarak antara cuping telinganya
dan pundaknya sejauh 700 tahun perjalanan.” (HR. Abū Dāwūd no 4727 dan
hadīts ini shahīh)
Dan Beliau bercerita tentang,
⑷ Malaikat yang bertugas meniup sangkakala
Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
َضى َوهُم ِ ِّم ْن َخ ْشيَتِ ِه ُم ْش ِفقُون ْ يَ ْعلَ ُم َما بَيْنَ أَ ْيدِي ِه ْم َو َما خ َْلفَ ُه ْم َو َل يَ ْشفَعُونَ إِ َّل ِل َم ِن
َ َارت
“Allāh Subhānahu wa Ta’āla mengetahui amalan mereka (yaitu para malaikat)
yang sudah berlalu maupun yang akan datang. Dan mereka tidak memberikan
syafa’at kecuali bagi orang yang Allāh ridhai dan mereka takut kepada Allāh.”
(Al-Anbiyā 28)
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu pada
halaqah selanjutnya.
أَ َل أَ ْست َِحي ِم ْن َر ُجل تَ ْست َِحي ِم ْنهُ ْال َم َالئِ َكةُ؟
“Apakah aku tidak malu dari seorang laki-laki yang malaikat malu kepadanya?”
(HR. Muslim IV/1866, no.2041 kitab “Fadhaa-ilush Shahaabah” bab “min fadhaa-
ili Utsman”)
Imām An-Nawawiy rahimahullāh di dalam kitab beliau Al-Minhāj ketika
menjelaskan hadīts ini, beliau berkata:
ت ْال َم َالئِ َك ِة ِ ظاه َِرة ِلعُثْ َمانَ َو َج َاللَتُهُ ِع ْن َد ْال َم َالئِ َك ِة َوأَ َّن ْال َحيَا َء
ِ صفَة َج ِميلَة ِم ْن
ِ صفَا َ ضيلَة
ِ ََوفِي ِه ف
“Di dalam hadīts ini ada keutamaan yang jelas bagi ‘Utsmān dan keagungan
beliau di sisi para malaikat dan bahwasanya malu adalah sifat yang indah diantara
sifat-sifat malaikat.” (Syarh an-Nawawi ‘alaa Muslim (XV/169
Dan di antara sifat-sifat akhlaq malaikat:
● Ketiga: Tidak sombong untuk beribadah kepada Allāh, merendahkan diri
kepada Allāh
Dan tidak sombong untuk beribadah kepadaNya adalah sifat yang mulia. Allāh
telah mensifati malaikat-malaikatNya dengan sifat yang mulia ini.
َِّس لَك
ُ س ِِّب ُح ِب َح ْمدِكَ َونُقَ ِد
َ َُونَحْ نُ ن
“Sedangkan kami bertasbih dengan memujiMu dan mensucikanMu.” (Al-
Baqarah 30)
Dan mereka bertasbih siang dan malam tidak pernah jemu. Allāh berfirman:
ور ۚ َو َكانَ ِب ْال ُمؤْ ِمنِينَ َر ِحي ًما ُّ َعلَ ْي ُك ْم َو َم َالئِ َكتُهُ ِلي ُْخ ِر َج ُكم ِ ِّمن
ِ الظلُ َما
ِ ُّت ِإلَى الن َ ص ِِّلي
َ ُه َُو الَّذِي ي
“Dialah Allāh yang memuji kalian dan demikian malaikat-Nya mendo’akan
kebaikan untuk kalian supaya Dia mengeluarkan kalian dari kegelapan-kegelapan
menuju cahaya. Dan Dia Allāh sangat sayang kepada orang-orang yang
beriman.” (Al-Ahzāb 43)
Dan mendo’akan secara khusus bagi orang-orang yang beriman yang melakukan
amal shālih tertentu, di antaranya adalah;
•⑴ Do’a mereka untuk pengajar agama.
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
علَى َ ُ لَي، َ َحتَّى النَّ ْملَةَ فِى جُحْ ِرهَا َو َحتَّى ْالحُوت،ض
َ َصلُّون ِ ت َواَل َ ْر َّ للا َو َمالَئِ َكتَهُ َوأَ ْه َل ال
ِ س َم َوا َ َّ ِإ َّن
اس ْال َخي َْر
ِ َُّم َع ِِّل ِم الن
“Sesungguhnya Allāh dan malaikat-malaikat-Nya dan penduduk langit dan bumi
sampai semut-semut di sarangnya dan ikan-ikan sungguh-sungguh mendo’akan
kebaikan bagi seorang yang mengajarkan manusia kebaikan.” (Hadīts hasan
riwayat Tirmidzi IV/154)
• ⑵ Mereka juga mendo’akan untuk orang yang menunggu didirikannya shalat
dan orang yang duduk di masjid setelah shalat.
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda di dalam sebuah hadīts yang
diriwayatkan oleh Bukhāri I/171 no. 434 dan Muslim I/449-450:
ْ ص َالةَ َوتَقُو ُل ْال َم َالئِ َكةُ اللَّ ُه َّم ا ْغ ِف ْر لَهُ اللَّ ُه َّم
ُار َح ْمه َّ ص َّالهُ يَ ْنت َِظ ُر ال َ َل يَزَ ا ُل ا ْل َع ْب ُد فِي
َ ص َالة َما َكانَ فِي ُم
َ ف أَ ْو يُحْ د
ِث َ ص ِرَ َحتَّى َي ْن
“Senantiasa seorang hamba di dalam shalat selama dia berada di tempat shalat
menunggu didirikannya shalat dan malaikat berkata: ‘Yā Allāh, ampunilah dia. Yā
Allāh rahmatilah dia’, sehingga dia pergi atau berhadats.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.
ُ عو َِل َ ِخي ِه ْال ُم ْس ِلم ِب ِت ْلكَ ْال َدع َْو ِة ; َِلَنَّ َها ت ُ ْستَ َج
اب ُ ف ِإ َذا أَ َرا َد أَن َيد
ُ عو ِلنَ ْف ِس ِه َي ْد ِ َسل ُ َو َكانَ َب ْع،
َّ ض ال
ص ُل لَهُ ِمثْلُ َها
ُ َْويَح
“Dahulu sebagian Salaf apabila ingin mendo’akan kebaikan untuk dirinya, maka
dia mendo’akan untuk saudaranya semuslim dengan do’a tersebut, karena doa
ini mustajab dan dia mendapatkan yang semisalnya.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.
⑵ Mereka mendo’akan laknat bagi orang yang berbuat bid’ah di kota Madinah
atau melindunginya.
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda,
من أحدث فيها حدثا فعليه لعنة للا، ول يحدث فيها حدث، ل يقطع شجرها،مدينة حرم من كذا إلى كذا
والمالئكة والناس أجمعين
“Madinah adalah tanah Haram dari sini ke sini, tidak dipotong pohonnya dan
tidak boleh membuat bid’ah di dalamnya. Barangsiapa yang membuat bid’ah di
dalamnya maka atasnya laknat Allāh, para malaikat dan seluruh manusia.” (HR
Bukhāri II/661 No. 1768 bab fadhlul Madinah dan Muslim no. 1366)
Dalam Shahīh Muslim no. 1371 dari hadīts Abū Hurairah radhiyallāhu ‘anhu,
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
فمن أحدث فيها حدثا ً أو آوى محدثا ً فعليه لعنة للا والمالئكة والناس أجمعين
“Maka barangsiapa yang membuat bid’ah di dalamnya atau melindungi orang
yang membuat bid’ah maka atasnya laknat Allāh, malaikat dan seluruh manusia.”
⑶ Mereka mendo’akan laknat atas orang yang mencela para shahābat Nabi
shallallāhu ‘alayhi wa sallam.
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
إن هلل تبارك وتعالى مالئكة سيارة فضال يتبعون مجالس الذكر فإذا وجدوا مجلسا فيه ذكر قعدوا معهم
وحف بعضهم بعضا بأجنحتهم حتى يملؤا ما بينهم وبين السماء الدنيا فإذا تفرقوا عرجوا وصعدوا إلى
السماء
“Sesungguhnya Allāh Tabāraka wa Ta’āla memiliki malaikat-malaikat tambahan
yang senantiasa berjalan mencari majlis-majlis dzikir. Maka apabila menemukan
majlis di dalamnya ada dzikir, para malaikat tersebut duduk bersama mereka.
Dan mereka saling menaungi dengan sayap mereka sehingga memenuhi antara
mereka sampai langit dunia. Maka apabila mereka berpisah (yaitu selesai dari
majlis dzikir tersebut), naiklah para malaikat ke langit.”
(HR Bukhāri IV/2353, No. 6045 dan Muslim IV/2170, dan ini adalah lafazh
Muslim)
⇒ Maksud dari majlis dzikir disini adalah orang-orang yang berkumpul dalam
rangka berdzikir kepada Allāh seperti majlis ilmu dan bukanlah majlis dzikir yang
diadakan dengan cara yang tidak sesuai dengan sunnah Nabi shallallāhu ‘alayhi
wa sallam.
إذا كان يوم الجمعة كان على كل باب من أبواب المسجد المالئكة يكتبون اَلول فاَلول فإذا جلس اإلمام
طووا الصحف وجاءوا يستمعون الذكر
“Apabila hari Jum’at maka disetiap pintu diantara pintu-pintu masjid ada
malaikat-malaikat yang menulis yang pertama-tama datang kemudian yang
selanjutnya. Kemudian apabila imam duduk mereka melipat lembaran catatan
dan datang untuk mendengarkan dzikir.”
(HR Bukhāri II/407 – al fath dan Muslim II/586 no. 850)
“Tidak ada di antara kami kecuali dia memiliki kedudukan yang diketahui. Dan
sesungguhnya kami berdiri bershaf-shaf dan sesungguhnya kami bertasbih.”
(Ash-Shāffāt 164 – 166)
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
ف
ِ ِّ ص ُّ وف ْاَل ُ َول َۚ َو يَت ََرا
َّ صونَ فِي ال َ ُ صف
ُّ يُتِ ُّمونَ ال
“Mereka menyempurnakan shaf-shaf yang pertama dan mereka saling
merapatkan shaf.”
(HR Muslim I/322, no. 430)
Dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
َس ِِّب ُحونَهُ َولَهُ َي ْس ُجدُون َ َِإ َّن الَّذِينَ ِعن َد َر ِبِّكَ لَ َي ْستَ ْك ِب ُرون
َ ُع ْن ِع َبا َد ِت ِه َوي
“Sesungguhnya malaikat yang di sisi Rabbmu tidak sombong dari beribadah
kepadaNya, bertasbih untukNya dan bersujud.”
(Al-A’rāf 206)
َعلَ ْي ُك ُم ا ْد ُخلُوا ْال َجنَّةَ بِ َما ُكنت ُ ْم تَ ْع َملُون َ ُالَّذِينَ تَت ََوفَّا ُه ُم ْال َم َالئِ َكة
َ َطيِِّبِينَ ۚيَقُولُون
َ س َالم
“Mereka adalah orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan baik.
Para malaikat mengatakan, ‘Keselamatan atas kalian, masuklah kalian ke dalam
surga dengan sebab apa yang kalian amalkan’.”
(An-Nahl 32)
علَ ْي ُك ْم
َ سالم ْ َوسِيقَ الَّ ِذينَ اتَّقَ ْوا َربَّ ُه ْم ِإلَى ْال َجنَّ ِة ُز َم ًرا َحتَّى ِإ َذا َجاؤُوهَا َوفُتِ َح
َ ت أَب َْوابُ َها َوقَا َل لَ ُه ْم خَزَ نَت ُ َها
َِط ْبت ُ ْم فَا ْد ُخلُوهَا خَا ِلدِين
“Dan digiring orang-orang yang bertaqwa ke surga secara berkelompok-
berkelompok sehingga ketika mereka mendatangi surga dan dibuka pintu-
pintunya dan berkata para penjaganya, ‘Keselamatan atas kalian, kalian telah baik
maka masuklah kalian ke dalam surga selama-lamanya’.” (Az-Zumar 73)
سبِِّ ُحونَ بِ َح ْم ِد َربِِّ ِه ْم َويُؤْ ِمنُونَ بِ ِه َويَ ْستَ ْغ ِف ُرونَ ِللَّذِينَ آ َمنُوا َ الَّذِينَ يَحْ ِملُونَ ْالعَ ْر
َ ُش َو َم ْن َح ْولَهُ ي
“Dan malaikat-malaikat yang memikul ‘arsy dan malaikat-malaikat yang di
sekitar ‘arsy bertasbih dengan memuji Rabb mereka dan beriman dengan Allāh
dan memohonkan ampun untuk orang-orang yang beriman.” (Ghāfir 7)
Yang ke-2 diantara tugas mereka yang berkaitan dengan alam semesta adalah,
⑵ MENJAGA SURGA
Allāh berfirman,
علَ ْي ُك ْم
َ س َالم ْ َوسِيقَ الَّذِينَ اتَّقَ ْوا َربَّ ُه ْم ِإلَى ْال َجنَّ ِة ُز َم ًرا ۚ َحتَّى ِإ َذا َجا ُءوهَا َوفُ ِت َح
َ ت أَب َْوابُ َها َوقَا َل لَ ُه ْم خَزَ نَت ُ َها
َِط ْبت ُ ْم فَا ْد ُخلُوهَا خَا ِلدِين
“Dan digiring orang-orang yang bertaqwa ke dalam surga secara
berkelompok-berkelompok sehingga ketika mereka mendatangi surga dan
dibuka pintu-pintunya dan berkata para panjaganya, ‘Keselamatan atas kalian,
kalian telah baik maka masuklah ke dalam surga selama-lamanya’.” (Az-Zumār
73)
Dan Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda,
بك أمرت ل أفتح: فيقول. محمد: من أنت ؟ فاقول: آتي باب الجنة يوم القيامة فأستفتح فيقول الخازن
َلحد قبلك
“Aku mendatangi pintu surga pada hari kiamat kemudian aku meminta
dibukakan. Maka berkatalah penjaga surga, ‘Siapakah kamu?’ Kemudian Aku
menjawab, ‘Muhammad.’ Kemudian dia berkata, ‘Denganmulah aku diperintah,
aku tidak membukanya untuk seorangpun sebelummu’.” (HR Muslim I/188 no.
197)
Dan diantara tugas malaikat yang berkaitan dengan alam semesta adalah,
⑶ MENJAGA NERAKA
Jumlah penjaga neraka ada 19 sebagaimana firman Allāh,
وأما الرجل الكريه المرآة الذي عند النار يحشها ويسعى حولها فإنه مالك خازن جهنم
“Dan adapun yang sangat buruk rupanya yang berada di neraka yang
menghidupkan api dan berjalan di sekitarnya, maka dia adalah Mālik Penjaga
Neraka.” (HR Bukhāri no.7047)
Penyebutan jumlah penjaga neraka ini adalah ujian, kita harus beriman dengan
jumlah 19 tersebut, harus yakin dan tidak boleh ragu-ragu.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman,
ب َ ار ِإ ِّل َملئِ َكةً ۚ َوما َج َعلنا ِع َّدتَ ُهم ِإ ِّل فِتنَةً ِللَّذينَ َكفَروا ِل َيستَيقِنَ ا َّلذينَ أوتُوا ال ِكت َ َوما َج َعلنا أَصح
ِ ِّب الن
ؤمنونَ ۚ َو ِليَقو َل الَّذينَ فى قُلوبِ ِهم ِ ب َوال ُمَ رتاب الَّذينَ أوتُوا ال ِكت َ ََويَزدا َد الَّذينَ ءا َمنوا إيمنًا ۚ َول ي
للاُ َمن يَشا ُء َويَهدى َمن يَشا ُء َوما يَعلَ ُم ُجنو َد َّ ُض ُّلِ للاُ بِهذا َمثَ ًال كَذلِكَ ي َّ َم َرض َوالكفِرونَ ماذا أَرا َد
ِى ِإ ِّل ذِكرى ِلل َبش َِر
َ َر ِبِّكَ ِإ ِّل ه َُو َوما ه
“Dan tidaklah Kami jadikan para penjaga nereka kecuali para malaikat-
malaikat. Dan tidaklah Kami jadikan jumlah tersebut kecuali sebagai ujian bagi
orang-orang yang kāfir. Dan supaya yakin orang-orang Ahlul kitab dan
bertambah keimanan orang-orang yang beriman dan tidak ragu orang-orang
Ahlul Kitab & orang-orang yang beriman dan supaya orang-orang yang dalam
hatinya ada penyakit. Dan orang-orang kāfir berkata, ‘Apa yang Allāh inginkan
dari permisalan ini?’. Demikianlah Allāh menyesatkan siapa yang dikehendaki
dan memberikan hidayah kepada siapa yang dikehendaki. Dan tidak mengetahui
jumlah pasukan Rabbmu kecuali Dia. Dan tidaklah ini kecuali peringatan bagi
manusia.” (Al-Muddatstsir 31)
Merekalah yang kelak akan menyambut penduduk neraka dan mencela mereka.
Allāh berfirman,
ت أَب َْوابُ َها َوقَا َل لَ ُه ْم خَزَ نَت ُ َها أَلَ ْم يَأْتِ ُك ْمْ َوسِيقَ الَّذِينَ َكف َُروا ِإلَى َج َهنَّ َم ُز َم ًرا ۚ َحتَّى ِإ َذا َجا ُءوهَا فُتِ َح
ِ ت َك ِل َمةُ ْال َع َذا
ب ْ َّت َر ِِّب ُك ْم َويُ ْنذ ُِرونَ ُك ْم ِلقَا َء َي ْو ِم ُك ْم َه َذا ۚ قَالُوا َبلَى َولَ ِك ْن َحق َ َسل ِم ْن ُك ْم َيتْلُون
ِ علَ ْي ُك ْم آ َيا ُ ُر
)٧٢( َس َمثْ َوى ْال ُمتَ َكبِ ِِّرين َ )قِي َل ا ْد ُخلُوا أَب َْو٧١( َعلَى ْالكَافِ ِرين
َ ْاب َج َهنَّ َم خَا ِلدِينَ فِي َهافَبِئ َ
“Dan akan digiring orang-orang kāfir dalam Jahannam berkelompok-
berkelompok sehingga apabila mereka mendatanginya dibukalah pintu-pintu
Jahannam. Dan berkatalah para penjaga neraka kepada mereka, ‘Bukankah telah
datang kepada kalian Rasul-rasul dari kalangan kalian yang membacakan atas
kalian ayat-ayat Rabb kalian dan memperingatkan kalian dengan pertemuan hari
kalian ini?’ Mereka menjawab, ‘Iya, akan tetapi telah tetap kalimat adzab bagi
orang-orang yang kāfir’. Dikatakan kepada mereka, ‘Masuklah kalian ke dalam
pintu-pintu Jahannam dalam keadaan kekal di dalamnya.’ Maka Jahannam adalah
sejelek-jelek tempat kembali bagi orang-orang yang sombong.” (Az-Zumār 71-
72)
Merekalah yang kelak akan mengadzab penduduk neraka, Allāh berfirman
kepada mereka,
ت زَ جْ ًرا
ِ اج َرا َّ َف
ِ الز
“Maka demi malaikat-malaikat yang menggiring awan.” (Ash-Shāffāt 2)
Dan diantara malaikat-malaikat tersebut adalah Ar-Ra’d, sebagaimana telah
berlalu haditsnya.
Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imām Muslim, Nabi shallallāhu ‘alayhi
wa sallam mengabarkan bahwa suatu saat seorang laki-laki sedang di tanah yang
lapang. Tiba-tiba dia mendengar suara dari arah mendung, “Airilah kebun
Fulān”. Maka bergeraklah awan tersebut dan mencurahkan airnya disuatu
bidang tanah.
Yang kelima diantara amalan malaikat & tugas mereka yang berkaitan dengan
alam semesta adalah,
⑸ MENGURUS GUNUNG
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda,
وقد بعث إليك ملك،إن للا قد سمع قول قومك لك وما ردوا عليك: فناداني فقال،فنظرت فإذا فيها جبريل
يا محمد فقال ذلك فيما شئت؟ إن: ثم قال،ي
َّ فسلم عل،الجبال لتأمره بما شئت فيهم فناداني ملك الجبال
شئت أن أطبق عليهم اَلخشبين
“Maka aku melihat tiba-tiba Jibrīl memanggilku dan berkata, ‘Sesungguhnya
Allāh telah mendengar kaummu kepadamu dan bantahan mereka kepadamu.
Dan sungguh Allāh telah mengutus malaikat gunung supaya kamu
memerintahnya sesuai dengan kehendakmu’. Kemudian malaikat gunung
memanggilku dan mengucapkan salam kepadaku dan berkata, ‘Wahai
Muhammad, seperti yang diucapkan Jibrīl, kalau kamu menghendaki maka aku
akan menjatuhkan 2 gunung yang keras ini ke atas mereka’.” (HR Bukhāri
III/1180, No. 3059 dan Muslim III/1420, no. 1795)
⑹ MENIUP SANGKAKALA
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda,
ينتظر أن يؤمر أن ينفخ فينفخ، كيف أنعم وقد التقم صاحب القرن القرن وحنى جبهته وأصغى سمعه
“Bagaimana aku bisa merasa nikmat sedangkan peniup sangkakala telah
menaruh sangkakala di mulutnya, mengerutkan dahi, memasang telinganya,
menunggu sewaktu-waktu diperintahkan oleh Allāh untuk meniup maka dia
akan meniup.” (Hadīts shahīh diriwayatkan oleh Tirmidzi IV/42, no. 2548)
Dan telah berlalu sebagian sifat malaikat peniup sangkakala.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.
“Dan sesungguhnya atas kalian ada malaikat penjaga yang mulia lagi menulis.”
(Al-Infithār 10-11)
◆ Jumlahnya ada 2 malaikat, kiri dan kanan untuk setiap manusia.
Allāh berfirman:
ع َل َقةً ِم ْث َل ذلك ث ُ َّم َي ُكونُ في ذلك َ ط ِن أ ُ ِ ِّم ِه أَ ْر َبعِينَ َي ْو ًما ث ُ َّم َي ُكونُ في ذلكْ ِإ َّن أَ َح َد ُك ْم يُجْ َم ُع خ َْلقُهُ في َب
ع َم ِل ِهَ ب ِر ْزقِ ِه َوأَ َج ِل ِه َو ُّ س ُل ْال َملَكُ فَيَ ْنفُ ُخ فيه
ِ ْالرو َح َويُؤْ َم ُر بِأ َ ْربَ ِع َك ِل َمات بِ َكت َ ضغَةً ِمثْ َل ذلك ث ُ َّم ي ُْر ْ ُم
س ِعيد َ ش ِقي أو َ َو
“Sesungguhnya salah seorang diantara kalian dikumpulkan penciptaannya di
dalam perut ibunya 40 hari. Kemudian berupa segumpal darah di dalamnya
selama yang semisalnya (yaitu 40 hari). Kemudian menjadi segumpal daging di
dalamnya selama yang semisalnya. Kemudian diutus seorang malaikat maka dia
meniup ruh di dalamnya dan diperintah menulis 4 kalimat; rizqinya, ajalnya,
amalnya dan dia bahagia atau celaka.” (HR Bukhāri dan Muslim)
Diantara amalan malaikat yang berkaitan dengan manusia adalah,
⑷ MENJAGA MANUSIA DARI MARABAHAYA
Allāh berfirman:
ُ ظةً َحتَّى ِإ َذا َجا َء أَ َح َد ُك ُم ْال َم ْوتُ ت ََوفَّتْهُ ُر
ُ سلُنَا َو ُه ْم ل يُف ِ َِّر
َطون َ َوه َُو ْالقَاه ُِر فَ ْوقَ ِعبَا ِد ِه َوي ُْر ِس ُل
َ َعلَ ْي ُك ْم َحف
“Dan Dialah Zat yang berkuasa di atas para hambaNya dan mengutus atas
kalian para malaikat penjaga sehingga apabila kematian datang kepada salah
seorang diantara kalian maka utusan-utusan Kami yang akan mewafatkannya dan
mereka tidak akan menyia-nyiakan perintah Allāh.” (Al-An’ām 61)
Para malaikat itu menjaga manusia dari marabahaya, dari depan dan
belakangnya. Dan apabila datang taqdir Allāh maka mereka membiarkannya.
Allāh berfirman:
ث ُ َّم، ص ِرْ صالةِ ْال َع َ صالةِ ْالفَجْ ِر َو َ َويَجْ ت َِمعُونَ فِي, ار ِ يَتَ َعاقَبُونَ فِي ُك ْم َمالئِكَة ِباللَّ ْي ِل َو َمالئِكَة ِبالنَّ َه
َ َكي: يَ ْع ُر ُج الَّذِينَ بَاتُوا فِي ُك ْم فَيَ ْسأَلُ ُه ْم َوه َُو أَ ْعلَ ُم بِ ِه ْم
ت ََر ْكنَا ُه ْم َو ُه ْم: َْف ت ََر ْكت ُ ْم ِعبَادِي ؟ فَيَقُ ْولُ ْون
َصلُّون
َ ُ َوأَتَ ْينَا ُه ْم َو ُه ْم ي, َصلُّون
َ ُي
“Bersama kalian ada malaikat-malaikat yang bergantian, beberapa malaikat di
malam hari dan beberapa malaikat di siang hari. Dan mereka berkumpul ketika
shalat Shubuh dan shalat ‘Ashar. Kemudian naiklah malaikat yang bermalam
bersama kalian, maka Allāh bertanya kepada mereka sedang Allāh lebih tahu
tentang mereka. ‘Bagaimana keadaan hamba-hambaKu ketika kalian
meninggalkan mereka?’ Maka mereka berkata, “Kami meninggalkan mereka
sedangkan mereka dalam keadaan shalat dan kami mendatangi mereka
sedangkan mereka dalam keadaan shalat.” (HR Bukhāri dan Muslim)
Diantara amalan malaikat yang berkaitan dengan manusia adalah,
⑸ MENDORONG MANUSIA UNTUK BERBUAT BAIK
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
للا ؟ قَا َل ُ َو ِإيَّاكَ يَا َر: َقالُوا. َما ِم ْن ُك ْم ِم ْن أَ َحد ِإل َوقَ ْد ُو ِ ِّك َل بِ ِه قَ ِرينُهُ ِمنَ ْال ِج ِِّن َو َق ِرينُهُ ِمنَ ْال َمالئِ َك ِة
ِ َّ سو َل
: ” فَال َيأ ْ ُم ُر ِني ِإل ِب َخيْر، علَ ْي ِه فَأ َ ْسلَ َم َ َللا أ
َ عانَ ِني َ َّ ِإلَّ أَ َّن، َّاي
َ َو ِإي
“Tidaklah ada diantara kalian seorangpun kecuali diberikan kepadanya qarīn
dari kalangan jin dan qarīn dari malaikat. Para shahābat berkata, ‘Demikian pula
engkau, wahai Rasūlullāh?’ Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam berkata,
‘Demikian pula aku, akan tetapi Allāh telah menolongku kemudian jin itu masuk
Islam maka dia tidak memerintahkanku kecuali kebaikan’.” (HR Muslim)
Diantara tugas malaikat yang berkaitan dengan manusia adalah,
⑹ MENYAMPAIKAN KEPADA RASŪLULLĀH SHALLALLĀHU ‘ALAYHI WA
SALLAM SALAM UMATNYA
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam manusia:
إذا كان يوم الجمعة وقفت المالئكة على باب المسجد يكتبون اَلول فاَلول ومثل المهجر كمثل الذي
يهدي بدنة ثم كالذي يهدي بقرة ثم كبشا ثم دجاجة ثم بيضة فإذا خرج اإلمام طووا صحفهم ويستمعون
الذكر
“Apabila hari Jum’at berdiri para malaikat di pintu masjid menulis siapa yang
pertama datang dan yang selanjutnya.
Dan permisalan orang yang berpagi-pagi datang seperti orang hadyu berupa
unta.
Kemudian yang selanjutnya seperti orang yang menyembelih hadyu berupa sapi.
Kemudian yang selanjutnya seperti orang yang menyembelih hadyu berupa
kambing.
Kemudian yang selanjutnya seperti orang yang menyembelih hadyu berupa
ayam.
Kemudian yang selanjutnya orang yang membayar hadyu berupa telur.
Kemudian apabila keluar imam malaikat-malaikat tersebut melipat lembaran-
lembaran catatan dan mendengarkan dzikir.”
(HR Bukhāri)
⇒ Yang dimaksud dengan hadyu adalah sesuatu yang dikirim ke tanah haram
(kota Mekkah) dalam rangka beribadah kepada Allāh.
⇒ Ada di antaranya yang hukumnya wajib dan ada di antaranya yang hukumnya
sunnah.
َاب لَ ُك ْم أَنِِّي ُم ِم ُّد ُكم بِأ َ ْلف ِ ِّمنَ ْال َم َالئِ َك ِة ُم ْر ِدفِين
َ ِإ ْذ تَ ْستَ ِغيثُونَ َربَّ ُك ْم فَا ْستَ َج
“Ingatlah ketika kalian meminta pertolongan kepada Rabb kalian maka Allāh
mengabulkan do’a kalian. Sesungguhnya Aku mengirimkan kepada kalian 1000
malaikat yang datang berturut-turut.” (Al-Anfāl 9)
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam sendiri melihat Jibrīl saat itu dan
bersabda:
)١٥٠( َ )أَ ْم َخلَ ْقنَا ْال َم َالئِ َكةَ ِإنَاثا ً َو ُه ْم شَا ِهدُون١٤٩( َفَا ْستَ ْفتِ ِه ْم أَ ِل َر ِبِّكَ ْال َبنَاتُ َولَ ُه ُم ْال َبنُون
ُ ورة
َ صُ َل تَ ْد ُخ ُل ْال َم َالئِ َكةُ بَ ْيتًا فِي ِه ك َْلب َو َل
“Malaikat tidak memasuki sebuah rumah yang di dalamnya ada anjing dan
gambar.” (HR Bukhāri & Muslim)
Dan diantara yang dibenci malaikat adalah,
• Memakan makanan yang membuat bau mulut tidak sedap seperti bawang
merah dan bawang putih dalam keadaan mentah.
Dalam sebuah hadits dari Jābir radhiyallāhu Ta’āla ‘anhu berkata:
من: فقال، فغلبتنا الحاجة فأكلنا منها،نهى رسول للا – صلى للا عليه وسلم – عن أكل البصل والكراث
فإن المالئكة تتأذى مما يتأذى منه اإلنس،أكل من هذه الشجرة المنتنة فال يقربن مسجدنا
“Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam melarang dari memakan bawang
merah dan kurrāts (bawang bakung). Maka suatu saat kami sangat butuh dan
kamipun makan darinya. Kemudian Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam berkata,
‘Barangsiapa yang memakan dari tanaman yang berbau ini maka janganlah dia
mendekati masjid kami karena sesungguhnya malaikat merasa terganggu dengan
apa yang merasa terganggu dengannya manusia.” (HR Bukhāri dan Muslim)
• Demikian pula dihindari meludah ke kanan ketika shalat maupun di luar shalat.
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
ولعن يمينه؛ فإن عن، فإنما يناجي للا ما دام في مصاله، فال يبصق أمامه،إذا قام أحدكم إلى الصالة
أو تحت قدمه فيدفنها، وليبصق عن يساره،ًيمينه ملكا
“Apabila salah seorang diantara kalian berdiri untuk shalat maka janganlah
meludah ke depan karena sesungguhnya dia sedang menghadap Allāh selama
masih di tempat shalatnya dan jangan pula meludah ke kanan karena di sebelah
kanan ada malaikat dan hendaknya meludah ke kiri atau meludah ke bawah
kakinya kemudian memendamnya.” (HR Bukhāri dan Muslim)
⇒ Maksud dari meludah ke kiri atau ke bawah kakinya di sini adalah adalah
apabila di luar masjid.
⇒ Maksud memendamnya adalah apabila lantai masjid berupa tanah.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.
ِ َّ ِ ْال َح ْم ُد
َّ َلل الَّذِي بِنِ ْع َمتِ ِه تَتِ ُّم ال
ُصا ِل َحات
Dengan demikian kita sudah menyelesaikan Silsilah ‘Ilmiyyah yang ke-6 tentang
“Beriman Dengan Malaikat-malaikat Allāh”.
Semoga apa yang kita sampaikan bermanfaat dan bisa diamalkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Dan sampai bertemu kembali in syā Allāh pada Silsilah ‘Ilmiyyah yang ke-7 yaitu
tentang “Beriman Dengan Kitab-kitab Allāh”.