You are on page 1of 64

‫السالم عليكم ورحمة للا وبركاته‬

‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang Pertama dari Halaqah Silsilah ‘Ilmiyyah ke-6 “Beriman Kepada
Malaikat” adalah tentang “Muqaddimah Iman Dengan Malaikat”.
Diantara pokok-pokok keimanan yang harus diimani oleh seorang hamba adalah
“Beriman dengan malaikat-malaikat Allāh”.
Al-Qurān, As-Sunnah dan Ijmā’ kaum Muslimin menunjukkan tentang wajibnya
beriman dengan mereka. Dan kekufuran dengan malaikat adalah kekufuran
dengan Allāh ‘Azza Wa Jalla.
Semakin seseorang mengetahui tentang malaikat Allāh secara terperinci maka
akan semakin bertambah keimanannya dan akan semakin banyak manfaatnya.
Al-Malāikah (‫ )المآلئكة‬adalah jamak dari malak (‫ )ملك‬yang artinya adalah utusan.
Mereka adalah makhluq mulia dan dimuliakan. Allāh telah memilih mereka
menjadi utusan Allāh kepada makhluqNya.
Allāh berfirman:

ْ ‫قَا َل فَ َما خ‬
َ ‫َطبُ ُك ْم أَيُّ َها ْال ُم ْر‬
َ‫سلُون‬
“(Ibrāhīm) Berkata kepada malaikat ‘Kemudian apa yang menjadi maksud kalian,
wahai para utusan?’.”
(Adz-Dzāriyāt 31)
Malaikat adalah makhluq Allāh yang diciptakan dari cahaya, tidak mengetahui
jumlahnya kecuali Allāh. Allāh telah memilih mereka untuk beribadah kepada
Allāh.
Beriman dengan malaikat adalah termasuk rukun Iman yang tidak sah keimanan
seseorang sampai beriman dengan malaikat-malaikat Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

َ‫س ِل ِه َل نُف ِ َِّر ُق َبيْن‬ ِ ُ ‫سو ُل ِب َما أ‬


ِ َّ ‫نز َل ِإلَ ْي ِه ِمن َّر ِِّب ِه َو ْال ُمؤْ ِمنُونَ ۚ ُكل آ َمنَ ِب‬
ُ ‫اَلل َو َم َال ِئ َك ِت ِه َو ُكت ُ ِب ِه َو ُر‬ ُ ‫الر‬
َّ َ‫آ َمن‬
ُ ‫ۚ أَ َحد ِ ِّمن ُّر‬
‫س ِل ِه‬
“Rasūl telah beriman dengan apa yang diturunkan dari RabbNya dan juga orang-
orang yang beriman. Masing-masing dari mereka beriman kepada Allāh dan
malaikat-malaikatNya dan kitab-kitabNya dan Rasul-rasulNya. Kami tidak
membeda-bedakan antara Rasul-rasulNya.” (Al-Baqarah 285)
Dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

‫ض َال ًل بَ ِعيدًا‬ َ ‫س ِل ِه َو ْاليَ ْو ِم ْاْل ِخ ِر فَقَ ْد‬


َ ‫ض َّل‬ ِ َّ ِ‫َو َمن يَ ْكفُ ْر ب‬
ُ ‫اَلل َو َم َالئِ َكتِ ِه َو ُكتُبِ ِه َو ُر‬
“Dan barangsiapa yang kufur kepada Allāh dan malaikat-malaikatNya dan kitab-
kitabNya dan rasul-rasulNya dan juga hari akhir maka sungguh dia telah sesat
dengan sesat yang jauh.” (An-Nisā 136)
Di dalam hadits Jibrīl yang masyhūr, Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam
ketika bertanya tentang “Apa itu iman?”:

‫اْلخ ِر َوتُؤْ ِمنَ ِب ْالقَ َد ِر َخي ِْر ِه َوش ِ َِّر ِه‬


ِ ‫س ِل ِه َو ْاليَ ْو ِم‬ ِ َّ ‫أَ ْن تُؤْ ِمنَ ِب‬
ُ ‫اَلل َو َمالئِ َكتِ ِه َو ُكت ُ ِب ِه َو ُر‬
“Engkau beriman dengan Allāh dan malaikat-malaikatNya dan kitab-kitabNya
dan rasul-rasulNya dan hari akhir dan engkau beriman dengan taqdir yang baik
maupun yang buruk.” (HR. Muslim I/8 dari Umar bin Khattab)
Dan cara beriman dengan malaikat-malaikat Allāh adalah:
⑴ Beriman dengan keberadaannya
⑵ Beriman dengan nama-namanya
⑶ Beriman dengan sifat-sifatnya
⑷ Beriman dengan amalan-amalan mereka
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah yang pertama ini. Dan sampai
bertemu pada halaqah selanjutnya.

‫وصلى للا على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين‬


‫للا وبركاته‬
ِّ ‫والسالم عليكم ورحمة‬
‫السالم عليكم ورحمة للا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-2 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Beriman Dengan Malaikat adalah
tentang “Beriman dengan keberadaan malaikat Allāh”.
Di antara beriman dengan malaikat-malaikat Allāh adalah beriman dengan
keberadaan mereka.
Dan ilmu tentang keberadaan malaikat adalah termasuk ilmu yang darurat
diketahui seorang Muslim.
Allāh telah mengabarkan tentang mereka di dalam Al-Qurān dan Rasūlullāh
shallallāhu ‘alayhi wa sallam di dalam hadits-hadits yang shahīh. Disebutkan
tentang:
• Sebagian nama-nama mereka
• Sifat-sifat mereka
• Amalan-amalan mereka
• Pertemuan mereka dengan sebagian Nabi dan orang-orang shālih.
Ini semua menunjukkan kepada kita tentang kebenaran keberadaan mereka.
Dan kaum Muslimin telah bersepakat tentang keberadaan malaikat Allāh,
bahkan umat-umat yang mendustakan para Rasul, mereka mengakui keberadaan
malaikat.
Sebagaimana Allāh sebutkan dalam beberapa ayat, di antaranya adalah:
Firman Allāh ‘Azza wa Jalla:

‫للاُ ََل َ ْنزَ َل‬َّ ‫علَ ْي ُك ْم َولَ ْو شَا َء‬


َ ‫ض َل‬ َّ َ‫فَقَا َل ْال َم َل ُ الَّذِينَ َكف َُروا ِم ْن قَ ْو ِم ِه َما َه َذا إِ َّل بَشَر ِمثْلُ ُك ْم ي ُِري ُد أَ ْن يَتَف‬
َ ‫َم َالئِ َكةً َما‬
َ‫س ِم ْعنَا ِب َه َذا فِي آَ َبائِنَا ْاَل َ َّولِين‬
“Maka berkatalah sekelompok orang-orang kāfir dari kaum Nūh: ‘Tidaklah
orang ini kecuali manusia seperti kalian, ingin melebihi kalian. Dan seandainya
Allāh menghendaki niscaya Allāh akan menurunkan malaikat. Kita tidak pernah
mendengar hal ini dari nenek moyang terdahulu’.” (Al-Mu’minūn 24)
Dan di antara sifat seorang yang bertaqwa adalah beriman dengan perkara-
perkara yang ghāib.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
ِ ‫الَّذِينَ يُؤْ ِمنُونَ ِب ْالغَ ْي‬
‫ب‬
“Mereka beriman dengan yang ghāib.” (Al-Baqarah 3)
Tidak boleh seorang Muslim mengingkari keberadaan para malaikat atau ragu-
ragu karena tidak pernah melihatnya atau tidak pernah mendengar suaranya.
Dan tidak boleh menta’wilnya dengan ta’wil yang tidak berdasar.
Seperti perkataan bahwa malaikat hanyalah nama kekuatan yang baik dan bukan
makhluq yang haqiqi.
Barangsiapa yang mengingkari keberadaan malaikat setelah datangnya ilmu yang
jelas dan hujjah yang nyata maka sungguh dia telah kufur.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini. Dan sampai bertemu pada
halaqah selanjutnya.

‫وصلى للا على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين‬


‫للا وبركاته‬
ِّ ‫والسالم عليكم ورحمة‬
‫السالم عليكم ورحمة للا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-3 dari Silsilah Beriman Dengan Malaikat adalah “Beriman
dengan nama-nama umum malaikat”.
Malaikat adalah nama umum bagi makhluq yang mulia ini.
Diantara beriman dengan malaikat Allāh adalah beriman bahwasanya selain
nama umum ini (yaitu malaikat), di dalam Al-Qurān Allāh juga memberi nama
makhluq yang mulia ini dengan nama-nama umum yang lain.
Allāh menamai mereka sebagai:

⑴ Safarah (‫سف ََرة‬


َ ) artinya utusan-utusan.
Allāh berfirman:
َ ‫ِبأ َ ْيدِي‬
)16( ‫ ) ِك َرام بَ َر َرة‬15( ‫سف ََرة‬
“Di tangan para utusan yang mulia.” (‘Abasa 15-16)
Allāh menamai mereka dengan:
⑵ Junūd (‫) ُجنُ ْود‬, atau pasukan-pasukan.
Allāh berfirman, Allāh mengabarkan pertolongan kepada orang-orang yang
beriman di perang Hunain.

َ‫ب الَّذِينَ َكف َُروا ۚ َو َذلِك‬ َ ‫علَى ْال ُمؤْ ِمنِينَ َوأَنزَ َل ُجنُودًا لَّ ْم ت ََر ْو َها َو‬
َ ‫ع َّذ‬ ُ ‫علَى َر‬
َ ‫سو ِل ِه َو‬ َ ُ‫س ِكينَتَه‬ َّ ‫ث ُ َّم أَنزَ َل‬
َ ُ‫للا‬
26( َ‫َجزَ ا ُء ْالكَافِ ِرين‬

“Kemudian Allāh menurunkan ketenangannya kepada RasulNya dan orang-


orang yang beriman dan menurunkan pasukan-pasukan yang tidak kalian lihat
dan mengadzab orang-orang yang kafir. Dan yang demikian adalah balasan bagi
orang-orang yang kafir.” (At-Taubah 26)

Dan Allāh menamai mereka dengan:


⑶ Al-Malaul A’la (‫) ْال َم َل ُ اَل َ ْعلَى‬, atau sekumpulan makhluq yang paling atas.
Karena mereka adalah penghuni langit.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
َ‫َص ُمون‬ ِ ‫ي ِم ْن ِع ْلم بِ ْال َم‬
ِ ‫ل اَل َ ْعلَى إِ ْذ يَ ْخت‬ َ ‫َما َكانَ ِل‬
“Aku tidak memiliki ilmu sedikitpun tentang para malaikat ketika mereka
saling berbantahan.” (Shād 69)

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini. Dan sampai bertemu pada
halaqah selanjutnya.
‫وصلى للا على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين‬
‫للا وبركاته‬
ِّ ‫والسالم عليكم ورحمة‬
‫السالم عليكم ورحمة للا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-4 dari Silsilah Beriman Dengan Malaikat adalah “ Beriman
Dengan Nama Khusus Malaikat ”
Diantara cara beriman dengan malaikat yaitu beriman dengan nama-nama
khusus sebagian yang ada di dalam dalil yang shahīh.
Adapun yang tidak kita ketahui namanya dan mereka ini jauh lebih banyak, maka
kita beriman secara global, artinya beriman dengan adanya mereka meskipun
kita tidak mengetahui namanya.
Dan diantara malaikat yang kita ketahui namanya:
⑴ JIBRĪL
Allāh berfirman:

َّ ‫علَى قَ ْل ِبكَ بِإِ ْذ ِن‬


ِ‫للا‬ َ َ‫قُ ْل َم ْن َكان‬
َ ُ‫عد ًُّوا ِل ِجب ِْري َل فَإِنَّهُ ن ََّزلَه‬
“Katakanlah: ‘Barangsiapa yang menjadi musuh Jibrīl maka sesungguhnya dia
telah menurunkan wahyu ke dalam hatimu dengan izin Allāh’.” (Al-Baqarah 97)
⑵ MĪKĀIL
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

َ‫عدُو ِِّل ْلكَا ِف ِرين‬ َ َّ ‫س ِله ِۚ َو ِجب ِْري َل َو ِميكَا َل فَإِ َّن‬
َ ‫للا‬ ُ ‫َلل َو َم َال ِئ َك ِت ِه َو ُر‬ َ َ‫َمن َكان‬
ِ َّ ِِّ ‫عد ًُّوا‬
“Barangsiapa yang menjadi musuh bagi Allāh, malaikat-malaikatNya, Rasul-
rasulNya, Jibrīl dan juga Mīkāil maka sesungguhnya Allāh adalah musuh bagi
orang-orang yang kāfir.” (Al-Baqarah 98)
⑶ ISRĀFĪL
Di dalam sebuah hadits, diantara do’a iftitah yang dibaca oleh Nabi shallallāhu
‘alayhi wa sallam ketika shalat malam adalah:

‫ش َها َدةِ أَ ْنتَ تَحْ ُك ُم‬ ِ ‫عا ِل َم ْالغَ ْي‬


َّ ‫ب َوال‬ َ ‫ض‬ ِ ‫ت َواَل َ ْر‬ِ ‫س َم َاوا‬ ِ َ‫اللَّ ُه َّم َربَّ جب َْرائِي َل َو ِميكَائِي َل َو ِإس َْرافِي َل ف‬
َّ ‫اط َر ال‬
‫ق ِبإِ ْذنِكَ ِإنَّكَ تَ ْهدِي َم ْن تَشَا ُء ِإلَى‬ ِ ِّ ‫ف ِفي ِه ِمنَ ْال َح‬
َ ‫اخت ُ ِل‬ْ ‫ا ْه ِد ِني ِل َما‬. َ‫َبيْنَ ِع َبادِكَ ِفي َما كَانُوا ِفي ِه َي ْختَ ِلفُون‬
‫ص َراط ُم ْستَ ِقيم‬ ِ
“Ya Allāh Rabbnya Jibrīl, Mīkāil dan Isrāfīl yang telah menciptakan langit dan
juga mengetahui yang ghāib maupun yang kelihatan. Engkau menghukumi
diantara hamba-hambaMu di dalam apa yang mereka perselisihkan. Maka
tunjukilah aku yang benar di dalam apa yang diperselisihkan dengan izinMu,
sesungguhnya Engkau memberikan petunjuk orang-orang yang Engkau
kehendaki kepada jalan yang lurus.” (HR. Muslim) I/534 Kitab Shalaatul
Musaafiriin

⑷ MĀLIK
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

َ‫علَ ْينَا َر ُّبكَ قَا َل ِإنَّ ُك ْم َما ِكثُون‬ ِ ‫َونَا َد ْوا َيا َما ِلكُ ِل َي ْق‬
َ ‫ض‬
“Mereka (penduduk neraka) memanggil: ‘Wahai Mālik, hendaklah Rabbmu
mematikan kami.’ Maka Mālik berkata: ‘Sesungguhnya kalian akan tetap tinggal’.”
(Az-Zukhruf 77)

⑸ MUNKAR & ⑹ NAKĪR


Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

ُ ‫ان يُقَا ُل َل َ َح ِد ِه َما ْال ُم ْنك َُر َواْلخَر النَّ ِك‬


‫ير‬ ِ َ‫ان أَ ْز َرق‬ ِ ‫ِإ َذا قُبِ َر ْال َميِِّتُ أَ ْو قَا َل أَ َح ُد ُك ْم أَتَاهُ َملَ َك‬
ِ ‫ان أَس َْو َد‬
“Apabila seorang mayyit atau salah seorang diantara kalian dikuburkan maka
akan didatangi 2 orang malaikat yang hitam, yang biru. Dinamakan yang pertama
adalah Munkar dan yang lain An-Nakīr.” (HR. Tirmidzi, hadits hasan no. 991)

⑺ HĀRŪT & ⑻ MĀRŪT

ُ ‫علَى ْال َملَ َكي ِْن بِبَابِ َل ه‬


َ‫َاروت‬ ِ ُ ‫سِحْ َر َو َما أ‬
َ ‫نز َل‬ َ َّ‫اطينَ َكف َُروا يُعَ ِلِّ ُمونَ الن‬
ِّ ‫اس ال‬ َّ ‫سلَ ْي َمانُ َولَ ِك َّن ال‬
ِ َ‫شي‬ ُ ‫َو َما َكف ََر‬
َ‫اروت‬
ُ ‫ۚ َو َم‬
“Dan tidaklah Sulaiman kafir, akan tetapi syaithan-syaithanlah yang kafir.
Mereka mengajarkan manusia sihir dan apa yang telah diturunkan kepada 2
orang malaikat di Bābil yang bernama Hārūt dan juga Mārūt.” (Al-Baqarah 102)
Dan yang selanjutnya, diantara nama khusus malaikat adalah:
⑼ AR-RA’D
Di dalam sebuah hadits datang orang-orang Yahudi kepada Nabi shallallāhu
‘alayhi wa sallam. Kemudian mereka berkata:

‫الر ْع ُد َما ه َُو ؟‬ َ ‫َيا أَ َبا ْالقَا ِس َم أَ ْخ ِب ْرنَا‬


َّ ‫ع ِن‬
“Wahai Abul Qāsim (yaitu Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam),
kabarkanlah kepada kami tentang Ra’d, apakah itu?”
Maka Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam mengatakan:

ُ ‫اب َحي‬
‫ْث شَا َء للا‬ َ ‫س َح‬ ُ ‫س‬
َ ‫وق بِ َها ال‬ ُ َ‫يق ِم ْن نَّار ي‬
ُ ‫َار‬
ِ ‫اب َم َعهُ َمخ‬ َّ ‫َملَك ِمنَ ال َم َالئِ َك ِة ُم َوكَل بِال‬
َ ‫س َح‬
“Seorang malaikat di antara malaikat-malaikat yang diberi tugas untuk
menggiring awan, bersamanya alat yang terbuat dari api untuk menggiring awan
tersebut sesuai dengan kehendak Allāh.” (Hadīts shahīh, diriwayatkan oleh
Tirmidzi no. 5121)
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.

‫وصلى للا على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين‬


‫للا وبركاته‬
ِّ ‫والسالم عليكم ورحمة‬
‫السالم عليكم ورحمة للا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-5 dari Silsilah Beriman Dengan Malaikat-malaikat Allāh adalah
tentang “Nama-nama Yang Tidak Benar Penisbahannya Kepada Sebagian
Malaikat.”
Di sana ada nama-nama malaikat yang masyhūr di kalangan kaum Muslimin akan
tetapi tidak berdasarkan dalil yang shahīh.

⑴ IZRĀIL, sebagai nama dari malaikat pencabut nyawa.


Tidak ada dalil yang shahīh bahwa Izrāīl adalah nama dari malaikat pencabut
nyawa.
Allāh di dalam Al-Qurān dan Nabi di dalam hadīts yang shahīh hanya
menggunakan istilah “Malakul Maut” (malaikat kematian).
Allāh berfirman:

ِ ‫قُ ْل َيت ََوفَّا ُك ْم َملَكُ ْال َم ْو‬


َ‫ت الَّذِي ُو ِ ِّك َل ِب ُك ْم ث ُ َّم ِإلى َر ِِّب ُك ْم ت ُ ْر َجعُون‬
“Katakanlah Malakul Maut (malaikat kematian) yang ditugaskan kepada kalian
akan mewafatkan kalian kemudian kalian akan dikembalikan kepada Rabb
kalian.” (As-Sajdah 11)
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

‫ص َّكهُ فَ َر َج َع ِإلَى َر ِِّب ِه‬


َ ُ‫سى فَلَ َّما َجا َءه‬ ِ ‫أ ُ ْر ِس َل َملَكُ ْال َم ْو‬
َ ‫ت ِإلَى ُمو‬
“Diutus Malakul Maut kepada Mūsā, maka ketika malaikat tersebut
mendatangi Mūsa, Nabi Mūsā menamparnya. Maka kembalilah malaikat tersebut
kepada Rabbnya.” (Hadīts shahīh, riwayat Bukhāri VI/440 dan Muslim IV/1843,
no.2372)

⑵ RIDHWĀN, sebagai nama dari seorang malaikat penjaga surga.


Tidak ada dalil yang shahīh bahwa Ridhwān adalah malaikat penjaga surga.
Allāh di dalam Al-Qurān dan Nabi di dalam hadīts yang shahīh hanya
menggunakan istilah “Penjaga”, tanpa menyebut nama.
Allāh berfirman:

‫علَ ْي ُك ْم‬
َ ‫س َالم‬ ْ ‫َوسِيقَ الَّذِينَ اتَّقَ ْوا َربَّ ُه ْم إِلَى ْال َجنَّ ِة ُز َم ًرا َحتَّى إِ َذا َجا ُءوهَا َوفُتِ َح‬
َ ‫ت أَب َْوابُ َها َوقَا َل لَ ُه ْم خَزَ نَت ُ َها‬
َ‫ِط ْبت ُ ْم فَا ْد ُخلُوهَا خَا ِلدِين‬
“Dan digiring orang-orang yang bertaqwa kepada Rabb mereka ke surga dalam
keadaan berkelompok-kelompok sehingga ketika mereka mendatanginya dan
dibuka pintu-pintu surga dan berkatalah para penjaga surga kepada mereka:
‘Keselamatan atas kalian, kalian telah baik maka masuklah kalian ke dalam surga
kekal selamanya’.” (Az-Zumār 73)
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

‫ ِبكَ أ ُ ِم ْرتُ َل‬: ‫ فَيَقُو ُل‬، ‫ ُم َح َّمد‬: ‫ َم ْن أَ ْنتَ ؟ فَأَقُو ُل‬: ُ‫َازن‬
ِ ‫ فَيَقُو ُل ْالخ‬، ‫اب ْال َجنَّ ِة يَ ْو َم ْال ِقيَا َم ِة فَأَسْت ْفتِ ُح‬
َ َ‫آتِي ب‬
َ‫أَ ْفتَ ُح َِل َ َحد قَ ْبلَك‬
“Aku akan mendatangi pintu surga pada hari kiamat. Maka aku meminta
dibukakan, maka berkatalah Penjaga: ‘Siapakah engkau?’. Maka aku berkata:
‘Muhammad’. Maka dia berkata: ‘Denganmulah aku diperintah, aku tidak
membukanya untuk seorangpun sebelummu’.” (HR. Muslim I/188 no. 197)
Demikian pula disana ada nama Ismā’īl, Syarāhīl, Harāhīl dan nama-nama
malaikat yang lain yang tidak ada dalilnya.
Tidak boleh seorang Muslim memberi nama malaikat tanpa berdasarkan dalil
yang shahīh.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.

‫وصلى للا على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين‬


‫للا وبركاته‬
ِّ ‫والسالم عليكم ورحمة‬
‫السالم عليكم ورحمة للا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-6 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Beriman Dengan Malaikat-malaikat
Allāh adalah “Beriman Dengan Sifat-sifat Fisik Malaikat Bagian 1”.
Di antara beriman dengan malaikat-malaikat Allāh adalah beriman dengan sifat-
sifat mereka yang telah dikabarkan oleh Allāh dan RasulNya.
Sifat-sifat malaikat ada 2;
⑴ Sifat-sifat fisik (penciptaan)
⑵ Sifat-sifat akhlaq (perangai)
Di antara sifat-sifat fisik malaikat:
⑴ Malaikat diciptakan dari cahaya.
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
‫ت ْال َم َالئِ َكةُ ِم ْن نُ ْو ِر‬
ِ َ‫ُخ ِلق‬
“Diciptakan malaikat dari cahaya.” (HR. Muslim IV/2294) Kitab Az-Zuhd Wa
Ar Raqaaiq
⑵ Malaikat memiliki sayap.
Ada di antara mereka yang memiliki 2 sayap, ada yang 3 sayap, 4 sayap bahkan
ada yang lebih dari itu.
Allāh berfirman:

ِ ‫ع يَ ِزي ُد فِي ْالخ َْل‬


‫ق‬ َ ُ ‫سال أُو ِلي أَجْ نِ َحة َّمثْنَى َوث‬
َ ‫الث َو ُربَا‬ ُ ‫ض َجا ِع ِل ْال َمالئِ َك ِة ُر‬
ِ ‫ت َواَل َ ْر‬
ِ ‫اوا‬
َ ‫س َم‬ ِ َ‫َلل ف‬
َّ ‫اط ِر ال‬ ِ َّ ِ ‫ال َح ْم ُد‬
َ ‫علَى ُك ِِّل‬
‫ش ْيء قَ ِديْر‬ َ ‫للا‬َ َّ ‫َما يَشَاء ِإ َّن‬
“Segala puji bagi Allāh yang menciptakan langit dan bumi, menjadikan malaikat-
malaikat sebagai utusan yang memiliki sayap-sayap, ada yang 2, 3, 4. Allāh
menambah di dalam penciptaanNya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya
Allāh Maha Mampu untuk melakukan segala sesuatu.” (Fāthir 1)
‘Abdullāh bin Mas’ūd radhiyallāhu ‘anhu menceritakan bahwasanya Nabi
shallallāhu ‘alayhi wa sallam melihat Jibrīl dan beliau memiliki 600 sayap.(HR.
Bukhāri dan Muslim)
Sifat yang ke-3 bahwasanya,
⑶ Malaikat bukan laki-laki dan juga bukan juga perempuan.
Allāh berfirman:
َ‫أَ ْم َخلَ ْقنَا ْال َم َالئِ َكةَ ِإنَاثًا َو ُه ْم شَا ِهدُون‬
“Apakah Kami menciptakan malaikat sebagai wanita-wanita dan mereka
menyaksikan?.” (Ash-Shāffāt 150)
Di dalam ayat di atas Allāh menafi’kan bahwasanya malaikat adalah perempuan.
Dan di sana tidak ada dalil yang shahīh bahwasanya mereka adalah laki-laki.
⑷ Malaikat tidak makan dan tidak minum.
Sebagaimana ketika Allāh menceritakan kisah Nabi Ibrāhīm bersama malaikat.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
)٢٥( َ‫سالم َق ْوم ُم ْنك َُرون‬ َ ‫ع َل ْي ِه َف َقالُوا‬
َ ‫سال ًما َقا َل‬ َ ‫ ) ِإ ْذ َد َخلُوا‬٢٤( َ‫ِيم ْال ُم ْك َر ِمين‬
َ ‫ْف ِإب َْراه‬
ِ ‫ضي‬ ُ ‫ه َْل أَتَاكَ َحد‬
َ ‫ِيث‬
‫ )فَقَ َّربَهُ إِلَ ْي ِه ْم قَا َل‬٢٦( ‫س ِمين‬ َ ‫غ إِلَى أَ ْه ِل ِه فَ َجا َء بِعِجْ ل‬ َ ‫ )فَأ َ ْو َج‬٢٧( َ‫أَ َل تَأ ْ ُكلُون‬
َ ‫س ِم ْن ُه ْم ِخيفَةً ۚقَالُوا َل فَ َرا‬
)٢٨( ‫ع ِليم‬ َّ ‫َف ۚ َو َب‬
َ ‫ش ُروهُ ِبغُ َالم‬ ْ ‫َل تَخ‬
(24) Apakah telah datang kepadamu kabar tentang tentang tamu-tamu Ibrāhīm?
(25) Ketika mereka masuk rumah dan mengatakan “Keselamatan atasmu”.
Ibrāhīm berkata: “Keselamatan atas kalian wahai kaum yang tidak dikenal”.
(26) Maka segeralah Ibrāhīm pergi ke keluarganya dan datang dengan membawa
daging anak sapi yang gemuk.
(27) Kemudian menghidangkannya kepada mereka seraya berkata: “Kenapa
kalian tidak memakannya?”.
(28) Maka timbullah rasa takut di dalam hati beliau maka mereka pun berkata:
“Janganlah engkau takut”. Kemudian mereka pun memberi kabar gembira
kepada Ibrāhīm dengan kedatangan seorang anak yang ‘ālim.”
(Adz-Dzāriyāt 24-28)
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.

‫وصلى للا على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين‬


‫للا وبركاته‬
ِّ ‫والسالم عليكم ورحمة‬
‫السالم عليكم ورحمة للا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-7 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Beriman Dengan Malaikat-malaikat
Allāh adalah “Beriman Dengan Sifat-sifat Fisik Malaikat Bagian yang ke-2”.
Sifat yang ke-5 bahwasanya:
⑸ Malaikat berbicara
Dalil di dalam Al-Qurān dan Hadīts banyak menunjukkan bahwasanya malaikat
berbicara.
Mereka berbicara dengan Allāh, sebagaimana firman Allāh:

‫ض َخ ِليفَةً ۚ قَالُوا أَتَجْ عَ ُل فِي َها َمن يُ ْف ِس ُد فِي َها َويَ ْس ِفكُ ال ِ ِّد َما َء‬ ِ ‫َوإِ ْذ قَا َل َربُّكَ ِل ْل َم َالئِ َك ِة إِنِِّي َجا ِعل فِي ْاَل َ ْر‬
َ‫ِّس لَكَ ۚ قَا َل ِإنِِّي أَ ْعلَ ُم َما َل تَ ْعلَ ُمون‬ ُ ‫سبِِّ ُح بِ َح ْمدِكَ َونُقَ ِد‬
َ ُ‫َونَحْ نُ ن‬
“Dan ketika Rabbmu berkata kepada malaikat-malaikat: ‘Sesungguhnya Aku
akan menjadikan di bumi seorang khalīfah.’ Mereka berkata: ‘Apakah Engkau
menjadikan di bumi orang yang akan membuat kerusakan di dalamnya dan
menumpahkan darah? Sedangkan kami bertasbih dan memujiMu dan
mensucikanMu.’ Allāh berkata: ‘Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak
kalian ketahui’.”(Al-Baqarah 30)
Mereka berbicara dengan para Nabi, sebagaimana ayat yang menceritakan
pembicaraan mereka dengan Nabi Ibrāhīm (lihat Adz-Dzāriyāt 24-34).
Dan pembicaraan mereka dengan Nabi Lūth (lihat Surat Hūd ayat 81).
Dan di dalam hadīts Jibrīl, malaikat Jibrīl ‘alayhissalām berbicara dengan Nabi
kita, Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam, bertanya tentang Islām, Īmān dan
juga Ihsān (HR. Muslim)
Dan mereka berbicara dengan orang-orang shālih, sebagaimana firman Allāh
menceritakan tentang pembicaraan malaikat kepada Maryam :

َ‫اء ْال َعالَ ِمين‬


ِ ‫س‬َ ‫علَى ِن‬
َ ‫َاك‬
ِ ‫طف‬َ ‫ص‬ َ ‫َاك َو‬
ْ ‫ط َّه َر ِك َوا‬ ِ ‫طف‬َ ‫ص‬ َ َّ ‫ت ْال َم َال ِئ َكةُ َيا َم ْر َي ُم ِإ َّن‬
ْ ‫للا ا‬ ِ َ‫َو ِإ ْذ قَال‬
“Dan ketika para malaikat berkata: ‘Wahai Maryam, sesungguhnya Allāh telah
memilihmu dan mensucikanmu dan memilihmu di antara wanita-wanita seluruh
alam’.” (Āli ‘Imrān 42)
Mereka berbicara dengan penduduk surga (lihat Surat Ar-Ra’d 23-24).
Dan mereka berbicara dengan penduduk neraka (lihat Surat Ghāfir 49-50).
Dan diantara sifat malaikat, bahwasanya:
⑹ Malaikat memiliki kemampuan menjelma sebagai manusia dengan izin Allāh
Subhānahu wa Ta’āla.
Allāh berfirman di dalam kisah Maryam:

َ ‫س ْلنَاإِلَ ْي َها ُرو َحنَا فَتَ َمث َّ َل لَ َها بَش ًَرا‬


‫س ِويًّا‬ َ ‫ت ِمن دُونِ ِه ْم ِح َجابًا فَأ َ ْر‬
ْ ‫فَات َّ َخ َذ‬
“Maka Maryam memasang hijāb (tabir) yang melindungi diri beliau dari
keluarganya. Maka Kami pun mengutus kepadanya roh Kami (Jibrīl) maka Jibrīl
menjelma di hadapannya dalam bentuk manusia yang sempurna.” (Maryam 17)
Kisah Ibrāhīm dan Lūth bersama malaikat dan juga hadīts Jibrīl termasuk di
antara dalil-dalil tentang sifat malaikat ini.
Dan hendaknya kita mewaspadai keyakinan sebagian orang yang mengingkari
sifat ini, seperti kelompok Mu’tazilah, yang menganggap ini adalah khayalan
orang yang melihat.
Itulah yang bisa kita sampaikan dan sampai bertemu kembali pada halaqah
selanjutnya.

‫وصلى للا على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين‬


‫للا وبركاته‬
ِّ ‫والسالم عليكم ورحمة‬
‫السالم عليكم ورحمة للا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-8 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Beriman Dengan Malaikat-malaikat
Allāh adalah “Beriman Dengan Sifat-sifat Fisik Malaikat bagian ke-3”.
Sifat yang ke-7 diantara sifat-sifat fisik malaikat, bahwasanya:
⑺ Malaikat bisa dilihat.
Kebiasaan malaikat adalah tidak menampakkan dirinya dari manusia namun
terkadang menampakkan diri dengan izin Allāh di hadapan makhluq yang lain.
Dalil-dalil telah menunjukkan bahwasanya malaikat bisa dilihat.
Nabi Ibrāhīm dan Nabi Lūth ‘alayhimassalām telah melihat malaikat dalam
bentuk manusia.
Maryam ‘alayhāssalām melihatnya dalam bentuk manusia.
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam pernah melihat Jibrīl dalam bentuk
aslinya dan sering dalam bentuk manusia.
Dan sebagian shahābat radhiyallāhu ‘anhum pernah melihat Jibrīl dalam bentuk
manusia.
Disebutkan didalam hadīts bahwa ayam yang berkokok sedang melihat malaikat.
Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam mengatakan:

ِ ‫س ِم ْعت ُ ْم نَ ِهيقَ ْال ِح َم‬


‫ار فَتَعَ َّو ُذوا‬ ْ َ‫ض ِل ِه ؛ فَإِنَّ َها َرأ‬
َ ‫ َوإِ َذا‬، ً ‫ت َملَكا‬ َ َّ ‫صيَا َح ال ِ ِّديَ َك ِة فَا ْسأَلُوا‬
ْ َ‫للا ِم ْن ف‬ َ ‫إِ َذا‬
ِ ‫س ِم ْعت ُ ْم‬
ً ‫طانا‬َ ‫ش ْي‬َ ‫ان ؛ فَإِنَّهُ َرأَى‬ ِ ‫ط‬ َ ‫ش ْي‬ َّ ‫اَلل ِمنَ ال‬
ِ َّ ‫ِب‬
“Apabila kalian mendengar kokok ayam maka mintalah kepada Allāh dari
karunia Allāh karena sesungguhnya ayam tersebut melihat malaikat. Dan apabila
kalian mendengar ringkikan keledai maka hendaklah kalian berlindung dari
syaithān karena keledai tersebut melihat syaithān.”
(HR. Bukhāri IV/350 dan Muslim XVII/46)
Namun seseorang hendaklah waspada, jangan sampai dia menyangka melihat
malaikat atau mimpi melihat malaikat padahal dia adalah iblis yang ingin
menyesatkan manusia.
Yang ke-8 bahwasanya:
⑻ Jumlah malaikat sangat banyak, tidak mengetahui jumlahnya kecuali Allāh.
Allāh berfirman:
‫َو َما َي ْعلَ ُم ُجنُو َد َر ِبِّكَ ِإ َّل ه َُو‬
“Tidak mengetahui jumlah tentara-tentara Rabbmu (yaitu malaikat) kecuali
Dia.”
(Al-Muddatstsir 31)
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam pernah bercerita di antara apa yang
Beliau lihat ketika Isrā dan Mi’rāj, Beliau mengatakan :
َ‫س ْبعُون‬ َ ‫ص ِلِّي فِي ِه ُك َّل يَ ْوم‬ ُ ‫ َه َذا ْالبَيْتُ ْال َم ْع ُم‬: ‫ فَقَا َل‬، ‫سأ َ ْلتُ ِجب ِْري َل‬
َ ُ‫ ي‬، ‫ور‬ ُ ‫فَ ُرفِ َع ِلي ْالبَيْتُ ْال َم ْع ُم‬
َ َ‫ور ف‬
‫علَ ْي ِه ْم‬ ِ ‫ ِإ َذا خ ََر ُجوا لَ ْم يَعُودُوا ِإلَ ْي ِه‬، ‫ف َملَك‬
َ ‫آخ َر َما‬ َ ‫أَ ْل‬
“Maka diperlihatkan kepadaku Al-Baitul Ma’mūr. Aku bertanya kepada Jibrīl
dan dia menjawab: ‘Ini adalah Al-Baitul Ma’mūr, setiap hari shalāt di dalamnya
70.000 malaikat. Apabila telah keluar dari Al-Baitul Ma’mūr maka mereka tidak
akan kembali ke sana’.” (HR. Bukhari VI/302 dan Muslim I/146, No.162)
Dan berapakah jumlah malaikat yang telah shalāt di sana di semenjak Allāh
menciptakan Al-Baitul Ma’mūr sampai sekarang dan sampai Hari Kiamat?
Suatu hari Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam mendengar suara (deritan)
langit. Lalu Beliau berkata:
‫ض ُع أَ ْربَ ِع‬ ِ ‫ َما فِي َها َم ْو‬، ‫ط‬َّ ِ‫س َما ُء َو ُح َّق لَ َها أَ ْن تَئ‬
َّ ‫ت ال‬ َّ َ‫ أ‬، َ‫ِإنِِّي أَ َرى َما َل ت ََر ْونَ َوأَ ْس َم ُع َما َل تَ ْس َمعُون‬
ِ ‫ط‬
ِ‫اجدًا ِ ََّلل‬
ِ ‫س‬َ ُ‫اضع َج ْب َهتَه‬ ِ ‫صا ِب َع ِإ َّل َو َملَك َو‬ َ َ‫أ‬
“Sesungguhnya aku melihat apa yang tidak kalian lihat dan mendengar apa yang
tidak kalian dengar. Langit mengeluarkan suara (deritan) dan dia berhak untuk
mengeluarkan suara karena tidak ada sebuah tempat seluas 4 jari kecuali di situ
ada seorang malaikat yang meletakkan dahinya bersujud untuk Allāh.”
(Hadīts hasan, riwayat Tirmidzi VI/556 dan Ibnu Mājah II/1402)
Langit yang tujuh mengeluarkan deritan karena sangat banyaknya dan sangat
beratnya malaikat yang tinggal di sana.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu pada
halaqah selanjutnya.

‫وصلى للا على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين‬


‫للا وبركات‬
ِّ ‫والسالم عليكم ورحمة‬
‫السالم عليكم ورحمة للا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-9 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Beriman Dengan Malaikat-malaikat
Allāh adalah “Beriman Dengan Sifat-sifat Fisik Malaikat Bagian ke-4”.
Disana ada diantara malaikat yang Allāh atau RasulNya sebutkan sifat fisiknya
secara khusus.
Diantaranya,
⑴ Malaikat Penjaga Neraka
Mereka adalah malaikat yang keras hatinya, tidak memiliki kasih sayang dan
sangat keras serta kuat badannya.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

‫علَ ْي َها َم َال ِئكَة ِغ َالظ ِش َداد َل‬ َ ُ ‫ارة‬َ ‫اس َو ْال ِح َج‬ ً ‫س ُك ْم َوأَ ْه ِلي ُك ْم ن‬
ُ َّ‫َارا َوقُو ُدهَا الن‬ َ ُ‫َياأَ ُّي َها الَّذِينَ آ َمنُوا قُوا أَنف‬
َ‫للا َما أَ َم َر ُه ْم َويَ ْفعَلُونَ َما يُؤْ َم ُرون‬
َ َّ َ‫صون‬ ُ ‫يَ ْع‬
“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari
api neraka yang dijaga oleh para malaikat yang keras hatinya dan kuat badannya,
yang mereka tidak memaksiati Allāh dalam perintah Allāh yang Allāh
perintahkan kepada mereka. Dan mereka melaksanakan apa yang diperintahkan
kepada mereka.” (At-Tahrīm 6)
⑵ Jibrīl ‘alayhissalām
Adalah malaikat yang kuat dan indah dipandang.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

ِ ‫ ) ُذ‬٥( ‫شدِي ُد ْالقُ َوى‬


)٦( ‫وم َّرة فَا ْست ََوى‬ َ ُ‫علَّ َمه‬
َ

“Muhammad telah diajari oleh malaikat Jibrīl yang sangat kuat yang memiliki
rupa yang indah, maka dia menampakkan diri.” (An-Najm 5-6)
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam pernah bercerita tentang :
⑶ Salah satu malaikat pemikul ‘Arsy:
ُ ‫يرة‬ َ ‫ع ْن َملَك ِم ْن َم َالئِ َك ِة للاِ ِم ْن َح َملَ ِة ْال َع ْر ِش ِإ َّن َما بَيْنَ شَحْ َم ِة أ ُ ُذنِ ِه ِإلَى‬
َ ‫عاتِ ِق ِه َم ِس‬ َ ‫أُذِنَ ِلى أَ ْن أ ُ َح ِّد‬
َ ‫ِث‬
َ ‫سب ِْع ِمائَ ِة‬
‫عام‬ َ
“Aku diizinkan untuk bercerita tentang seorang malaikat diantara malaikat-
malaikat Allāh yang memikul ‘Arsy, sesungguhnya jarak antara cuping telinganya
dan pundaknya sejauh 700 tahun perjalanan.” (HR. Abū Dāwūd no 4727 dan
hadīts ini shahīh)
Dan Beliau bercerita tentang,
⑷ Malaikat yang bertugas meniup sangkakala
Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

‫ظ ُر نَحْ َو ْالعَ ْر ِش َمخَافَةَ أَ ْن يُؤْ َم َر قَ ْب َل أَ ْن يَ ْرتَ َد إِلَي ِه‬


ُ ‫ور ُم ْن ُذ ُو ِك َل بِ ِه ُم ْست ً ِعد يَ ْن‬
ِ ‫ص‬ُ ‫ب ال‬
ُ ‫اح‬
ِ ‫ص‬َ ‫ف‬ َ ‫إِ َّن‬
َ ‫ط ْر‬
‫ان‬ِ َ‫ان د ِ ُِّري‬ َ ‫ط ْرفَهُ َكأ َ َّن‬
ِ َ‫ع ْينَ ْي ِه كَو َكب‬ َ

“Sesungguhnya mata malaikat yang meniup sangkakala, semenjak diserahkan


tugas senantiasa siap dan melihat dan ke arah ‘Arsy karena takut apabila
diperintah sebelum dia berkedip, kedua matanya seperti 2 bintang yang
bercahaya.”
(Hadīts shahīh riwayat Hakīm di dalam Mustadrak IV/558)
Dan telah berlalu sebuah hadīts bahwa,
⑸ Malaikat Munkar dan Nakīr
Disifati sebagai 2 malaikat yang hitam lagi biru. Maksudnya adalah hitam rupanya
dan biru matanya, yang membuat takut orang yang melihatnya.
Semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla menguatkan hati kita di dunia dan akhirat.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu pada
halaqah selanjutnya.

‫وصلى للا على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين‬


‫للا وبركاته‬
ِّ ‫والسالم عليكم ورحمة‬
‫السالم عليكم ورحمة للا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-10 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Beriman Dengan Malaikat adalah
“Beriman Dengan Sifat-sifat dan Akhlaq Malaikat Bagian 1.”
Diantara beriman dengan malaikat Allāh adalah beriman dengan akhlaq mereka
diantaranya:
● Pertama: Mereka memiliki sifat Al-Karām dan Al-Birr
Malaikat memiliki sifat Al-Karām, artinya memiliki akhlaq yang mulia lagi terpuji.
Dan mereka memiliki sifat Al-Birr, yang artinya banyak berbuat baik kepada
orang lain.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
َ ‫بِأ َ ْيدِي‬
)١٦( ‫ ) ِك َرام بَ َر َرة‬١٥( ‫سف ََرة‬
“Al-Qurān ditulis dengan tangan-tangan malaikat yang mulia akhlaqnya lagi
berbuat baik.” (‘Abasa 15-16)
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
ِ‫سف ََرةِ ْال ِك َر ِام ْالبَ َر َرة‬ ِ ‫ْال َماه ُِر بِ ْالقُ ْر‬
َّ ‫آن َم َع ال‬
“Orang yang mahir dalam membaca Al-Qurān maka dia bersama malaikat yang
mulia akhlaqnya lagi banyak berbuat baik.”
(HR. Bukhāri dan Muslim)
Dan diantara kebaikan malaikat bahwasanya mereka banyak mendo’akan
kebaikan bagi orang-orang yang beriman.
Allāh berfirman:
‫ور ۚ َو َكانَ ِب ْال ُمؤْ ِمنِينَ َر ِحي ًما‬ ُّ َ‫علَ ْي ُك ْم َو َم َالئِ َكتُهُ ِلي ُْخ ِر َج ُك ْم ِمن‬
ِ ‫الظلُ َما‬
ِ ُّ‫ت ِإلَى الن‬ َ ‫ص ِلِّي‬
َ ُ‫ه َُو الَّ ِذي ي‬
“Dialah Allāh yang memuji kalian dan demikian malaikatNya mendo’akan
kebaikan untuk kalian supaya Dia mengeluarkan kalian dari kegelapan-kegelapan
menuju cahaya. Dan Dia Allāh sangat sayang kepada orang-orang yang
beriman.”
(Al-Ahzāb 43)
Demikian pula firman Allāh ‘Azza wa Jalla:
‫سبِِّ ُحونَ بِ َح ْم ِد َربِّه ْم َويُؤْ ِمنُونَ بِ ِه َويَ ْستَ ْغ ِف ُرونَ ِللَّ ِذينَ آ َمنُوا َربَّنَا‬ َ ُ‫الَّذِينَ يَحْ ِملُونَ ْالعَ ْرش َو َم ْن َح ْوله ي‬
‫ ) َربَّنَا‬٧( ‫اب ْال َج ِح ِيم‬ َ ‫ع َذ‬ َ ‫س ِبيلَكَ َوقِ ِه ْم‬ َ ‫ش ْيء َرحْ َمةً َو ِع ْل ًما فَا ْغ ِف ْر ِللَّذِينَ تَابُوا َواتَّبَعُوا‬ َ ‫َو ِسعْتَ ُك َّل‬
ُ ‫اج ِه ْم َو ُذ ِ ِّريَّاتِ ِه ْم إِنَّكَ أَ ْنتَ ْالعَ ِز‬
‫يز‬ ِ ‫صلَ َح ِم ْن آَبَائِ ِه ْم َوأَ ْز َو‬ َ ‫عدْن الَّتِي َو‬
َ ‫ع ْدتَ ُه ْم َو َم ْن‬ َ ‫ت‬ ِ ‫َوأَد ِْخ ْل ُه ْم َجنَّا‬
)٩( ‫ت يَ ْو َمئِذ فَقَ ْد َر ِح ْمتَهُ َو َذلِكَ ه َُو ْالف َْو ُز ْالعَ ِظي ُم‬ ِ ‫سيِِّئَا‬ ِ َ‫ت َو َم ْن ت‬
َّ ‫ق ال‬ َّ ‫ ) َوقِ ِه ُم ال‬٨( ‫ْال َح ِكي ُم‬
ِ ‫سيِِّئَا‬
“Dan malaikat-malaikat yang memikul ‘Arsy dan malaikat-malaikat yang ada di
sekitar ‘Arsy bertasbih dengan memuji Rabb mereka dan beriman dengan Allāh
dan memohonkan ampun untuk orang-orang yang beriman. Mereka berkata:
‘Wahai Rabb kami, sungguh, rahmat dan ilmuMu meliputi segala sesuatu maka
ampunilah dosa bagi orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalanMu dan
jagalah mereka dari adzab neraka. Wahai Rabb Kami, dan masukkanlah mereka
ke dalam surga Adn yang telah Engkau janjikan bagi mereka dan orang-orang
yang shālih diantara bapak-bapak mereka, istri-istri mereka dan keturunan
mereka. Sesungguhnya Engkau Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Dan jagalah
mereka dari kejelekan-kejelekan. Dan barangsiapa yang Engkau jaga pada hari
itu dari kejelekan maka sungguh Engkau telah merahmatinya dan itulah
keberuntungan yang besar’.”
(Ghāfir 7-9)
Dan diantara kebaikan mereka (adalah) syafa’at mereka untuk orang-orang yang
bertauhid.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

َ‫ضى َوهُم ِ ِّم ْن َخ ْشيَتِ ِه ُم ْش ِفقُون‬ ْ ‫يَ ْعلَ ُم َما بَيْنَ أَ ْيدِي ِه ْم َو َما خ َْلفَ ُه ْم َو َل يَ ْشفَعُونَ إِ َّل ِل َم ِن‬
َ َ‫ارت‬
“Allāh Subhānahu wa Ta’āla mengetahui amalan mereka (yaitu para malaikat)
yang sudah berlalu maupun yang akan datang. Dan mereka tidak memberikan
syafa’at kecuali bagi orang yang Allāh ridhai dan mereka takut kepada Allāh.”
(Al-Anbiyā 28)
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu pada
halaqah selanjutnya.

‫وصلى للا على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين‬


‫للا وبركاته‬
ِّ ‫والسالم عليكم ورحمة‬
‫السالم عليكم ورحمة للا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-11 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Beriman Dengan Malaikat-malaikat
Allāh adalah “Beriman Dengan Sifat-sifat Akhlaq Malaikat Bagian 2”.
Diantara sifat-sifat akhlaq malaikat adalah:
● Kedua: Sifat malu
Malu adalah sifat mulia yang membawa seseorang untuk meninggalkan yang
buruk dan membawanya kepada akhlaq yang mulia, bahkan dia adalah termasuk
cabang keimanan.
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda berbicara tentang ‘Utsmān
Ibnu ‘Affan radhiyallāhu ‘anhu:

‫أَ َل أَ ْست َِحي ِم ْن َر ُجل تَ ْست َِحي ِم ْنهُ ْال َم َالئِ َكةُ؟‬
“Apakah aku tidak malu dari seorang laki-laki yang malaikat malu kepadanya?”
(HR. Muslim IV/1866, no.2041 kitab “Fadhaa-ilush Shahaabah” bab “min fadhaa-
ili Utsman”)
Imām An-Nawawiy rahimahullāh di dalam kitab beliau Al-Minhāj ketika
menjelaskan hadīts ini, beliau berkata:

‫ت ْال َم َالئِ َك ِة‬ ِ ‫ظاه َِرة ِلعُثْ َمانَ َو َج َاللَتُهُ ِع ْن َد ْال َم َالئِ َك ِة َوأَ َّن ْال َحيَا َء‬
ِ ‫صفَة َج ِميلَة ِم ْن‬
ِ ‫صفَا‬ َ ‫ضيلَة‬
ِ َ‫َوفِي ِه ف‬
“Di dalam hadīts ini ada keutamaan yang jelas bagi ‘Utsmān dan keagungan
beliau di sisi para malaikat dan bahwasanya malu adalah sifat yang indah diantara
sifat-sifat malaikat.” (Syarh an-Nawawi ‘alaa Muslim (XV/169
Dan di antara sifat-sifat akhlaq malaikat:
● Ketiga: Tidak sombong untuk beribadah kepada Allāh, merendahkan diri
kepada Allāh
Dan tidak sombong untuk beribadah kepadaNya adalah sifat yang mulia. Allāh
telah mensifati malaikat-malaikatNya dengan sifat yang mulia ini.

‫ع ْن ِعبَا َدتِ ِه َويَ ْستَ ْك ِب ْر‬


َ ‫ف‬ ْ ‫َلل َو َل ْال َم َالئِ َكةُ ْال ُمقَ َّربُونَ ۚ َو َمن يَ ْستَن ِك‬ َ َ‫ف ْال َم ِسي ُح أَن يَ ُكون‬
ِ َّ ِِّ ‫ع ْبدًا‬ َ ‫لَّن يَ ْستَن ِك‬
‫ش ُر ُه ْم ِإلَ ْي ِه َج ِميعًا‬ َ َ‫ف‬
ُ ْ‫سيَح‬
“‘Īsā Al-Masīh tidak menahan dirinya untuk menjadi seorang hamba Allāh,
demikian pula malaikat-malaikat Allāh yang didekatkan. Dan barangsiapa yang
menahan diri dari beribadah kepada Allāh dan sombong maka Allāh akan
mengumpulkan mereka semuanya.” (An-Nisā 172)
Dan akan datang in syā Allāh pembahasan tentang ibadah-ibadah malaikat.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.
‫وصلى للا على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين‬
‫للا وبركاته‬
ِّ ‫والسالم عليكم ورحمة‬
‫السالم عليكم ورحمة للا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-12 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Beriman Dengan Malaikat-malaikat
Allāh adalah “Beriman Dengan Amalan-amalan Malaikat Bagian 1”.
Diantara beriman dengan malaikat-malaikat Allāh adalah beriman dengan
amalan-amalan mereka yang kita ketahui.
Amalan-amalan malaikat;
√ Ada yang berupa ibadah
√ Ada yang berupa tugas;
• √ Tugas yang berkaitan dengan alam semesta
• √ Tugas yang berkaitan dengan manusia
Allāh Subhānahu wa Ta’āla telah menciptakan malaikat dan menjadikan mereka
beribadah dengan ibadah-ibadah yang agung. Mereka adalah hamba-hamba Allāh
yang dimuliakan.
Di antara bentuk ibadah mereka;
● ⑴ TASBĪH
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman menceritakan tentang ucapan para
malaikat ketika Allāh menciptakan Ādam.
Mereka mengatakan :

َ‫ِّس لَك‬
ُ ‫س ِِّب ُح ِب َح ْمدِكَ َونُقَ ِد‬
َ ُ‫َونَحْ نُ ن‬
“Sedangkan kami bertasbih dengan memujiMu dan mensucikanMu.” (Al-
Baqarah 30)
Dan mereka bertasbih siang dan malam tidak pernah jemu. Allāh berfirman:

َ‫ار َو ُه ْم َل يَ ْسأ َ ُمون‬


ِ ‫سبِِّ ُحونَ لَهُ بِاللَّ ْي ِل َوالنَّ َه‬
َ ُ‫۩ فَإِ ِن ا ْستَ ْكبَ ُروا فَالَّذِينَ ِعن َد َربِِّكَ ي‬
“Seandainya mereka sombong maka sesungguhnya malaikat-malaikat yang
berada di sisi Rabbmu bertasbih untuknya siang dan malam dan mereka tidak
jemu.” (Fushshilat 38)
Di dalam hadīts, Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam ditanya tentang ucapan
apa yang paling baik. Beliau bersabda:

‫للا َوبَ ِح ْم ِد ِه‬ ُ : ‫للاُ ِل َمالئِ َكتِ ِه أَ ْو ِل ِعبَا ِد ِه‬


ِ َّ َ‫س ْب َحان‬ َ ‫ص‬
َّ ‫طفَى‬ ْ ‫َما ا‬
“Yang paling baik adalah ucapan yang Allāh pilih untuk para malaikatNya atau
hamba-hambaNya yaitu ucapan ‘Subhānallāhi wa bihamdih’.” (HR. Muslim
IV/209,no.2731)
Makna tasbīh adalah:
◆ Mensucikan Allāh dari segala sifat kekurangan yang tidak pantas bagi Allāh.
Dan,
◆ Menetapkan segala sifat kesempurnaan bagi Allāh.
Yang kedua, diantara ibadah para malaikat adalah;
● ⑵ MENDO’AKAN
Para malaikat secara umum mereka mendo’akan untuk orang-orang yang
beriman, sebagaimana firman Allāh:

‫ور ۚ َو َكانَ ِب ْال ُمؤْ ِمنِينَ َر ِحي ًما‬ ُّ َ‫علَ ْي ُك ْم َو َم َالئِ َكتُهُ ِلي ُْخ ِر َج ُكم ِ ِّمن‬
ِ ‫الظلُ َما‬
ِ ُّ‫ت ِإلَى الن‬ َ ‫ص ِِّلي‬
َ ُ‫ه َُو الَّذِي ي‬
“Dialah Allāh yang memuji kalian dan demikian malaikat-Nya mendo’akan
kebaikan untuk kalian supaya Dia mengeluarkan kalian dari kegelapan-kegelapan
menuju cahaya. Dan Dia Allāh sangat sayang kepada orang-orang yang
beriman.” (Al-Ahzāb 43)
Dan mendo’akan secara khusus bagi orang-orang yang beriman yang melakukan
amal shālih tertentu, di antaranya adalah;
•⑴ Do’a mereka untuk pengajar agama.
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

‫علَى‬ َ ُ‫ لَي‬، َ‫ َحتَّى النَّ ْملَةَ فِى جُحْ ِرهَا َو َحتَّى ْالحُوت‬،‫ض‬
َ َ‫صلُّون‬ ِ ‫ت َواَل َ ْر‬ َّ ‫للا َو َمالَئِ َكتَهُ َوأَ ْه َل ال‬
ِ ‫س َم َوا‬ َ َّ ‫ِإ َّن‬
‫اس ْال َخي َْر‬
ِ َّ‫ُم َع ِِّل ِم الن‬
“Sesungguhnya Allāh dan malaikat-malaikat-Nya dan penduduk langit dan bumi
sampai semut-semut di sarangnya dan ikan-ikan sungguh-sungguh mendo’akan
kebaikan bagi seorang yang mengajarkan manusia kebaikan.” (Hadīts hasan
riwayat Tirmidzi IV/154)
• ⑵ Mereka juga mendo’akan untuk orang yang menunggu didirikannya shalat
dan orang yang duduk di masjid setelah shalat.
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda di dalam sebuah hadīts yang
diriwayatkan oleh Bukhāri I/171 no. 434 dan Muslim I/449-450:

ُ‫اللَّ ُه َّم ا ْغ ِف ْر لَه‬: ‫ِث فِ ْي ِه تَق ْو ُل‬


ْ ‫صلَّى فِي ِه َما لَ ْم يُحْ د‬
َ ‫ص َّالهُ الَّذِي‬ َ ‫علَى أَ َح ِد ُك ْم َما َد‬
َ ‫ام فِي ُم‬ َ ُ ‫ْال َم َالئِ َكةُ ت‬
َ ‫ص ِلِّي‬
ُ‫ار َح ْمه‬ ْ ‫اللَّ ُه َّم‬
“Para malaikat mendo’akan kebaikan untuk salah seorang di antara kalian
selama dia berada di tempat shalatnya selama dia belum berhadats. Malaikat
berkata: ‘Yā Allāh, ampunilah dia. Yā Allāh rahmatilah dia’.”
Di dalam riwayat Muslim, Beliau mengatakan:

ْ ‫ص َالةَ َوتَقُو ُل ْال َم َالئِ َكةُ اللَّ ُه َّم ا ْغ ِف ْر لَهُ اللَّ ُه َّم‬
ُ‫ار َح ْمه‬ َّ ‫ص َّالهُ يَ ْنت َِظ ُر ال‬ َ ‫َل يَزَ ا ُل ا ْل َع ْب ُد فِي‬
َ ‫ص َالة َما َكانَ فِي ُم‬
َ ‫ف أَ ْو يُحْ د‬
‫ِث‬ َ ‫ص ِر‬َ ‫َحتَّى َي ْن‬
“Senantiasa seorang hamba di dalam shalat selama dia berada di tempat shalat
menunggu didirikannya shalat dan malaikat berkata: ‘Yā Allāh, ampunilah dia. Yā
Allāh rahmatilah dia’, sehingga dia pergi atau berhadats.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.

‫وصلى للا على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين‬


‫للا وبركاته‬
ِّ ‫والسالم عليكم ورحمة‬
‫السالم عليكم ورحمة للا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-13 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Beriman Dengan Malaikat-malaikat
Allāh adalah “Beriman Dengan Amalan-amalan Malaikat Bagian 2”.
Diantara orang-orang yang malaikat do’akan secara khusus adalah :
⑴ Orang yang shalat di shaf-shaf yang pertama ketika shalat berjama’ah.
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

‫وف اَلُو َل‬ َ َ‫ُصلُّون‬


ُّ ‫علَى ال‬
ِ ُ ‫صف‬ ِ ‫إِ َّن للاَ َو َم َالئِ َكتَهُ ي‬
“Sesungguhnya Allāh dan malaikat-malaikatNya bershalawat untuk orang-
orang yang berada di shaf-shaf yang pertama”.
(Hadits shahih, riwayat Abū Dāwūd I/178 no. 664, An-Nasā’i II/90, dan Ibnu
Mājah I/318 no. 997)
Dan mereka mendoakan untuk,
⑵ Orang-orang yang menyambung shaf dan menutupi celah-celah yang ada
diantara shaf.
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

‫س َّد فُ ْر َجةً َرفَ َعهُ للاُ ِب َها َد َر َجة‬ َ ُ‫صف‬


َ ‫وف َو َمن‬ ِ ‫علَى الَّذِينَ َي‬
ُّ ‫صلُونَ ال‬ َ َ‫صلُّون‬
َ ُ‫للا َو َم َالئِ َكتَهُ ي‬
َ ‫ِإ َّن‬
“Sesungguhnya Allāh dan para malaikatNya bershalawat untuk orang-orang
yang menyambung shaf. Dan barang siapa yang menutupi satu celah dalam shaf,
maka Allāh akan mengangkatnya dengan satu derajat.”
(Hadits shahīh riwayat Ibnu Mājah I/318 no. 995)
Mereka juga mendoakan untuk,
⑶ Orang yang bershalawat atas Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam.
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

‫ فَ ْليُ ِق َّل ْال َع ْب ُد ِم ْن َذلِكَ أَ ْو ِليُ ْك ِث ْر‬، ‫ي‬


َّ َ‫عل‬ َ ‫علَ ْي ِه ْال َمالئِ َكةُ َما‬
َ ‫صلَّى‬ ْ َّ‫صل‬
َ ‫ت‬ َ ‫ص ِلِّي‬
َّ َ‫عل‬
َ ‫ي ِإل‬ َ ُ‫َما ِم ْن ُم ْس ِلم ي‬
“Tidak ada seorang Muslim yang bershalawat kepadaku, kecuali malaikat akan
bershalawat untuknya selama dia masih bershalawat kepadaku. Maka hendaklah
seorang hamba mempersedikit shalawat kepadaku atau memperbanyak.”
(Hadits hasan riwayat Ibnu Mājah I/294 no. 907)
Para malaikat juga mendoakan bagi,
⑷ Orang yang berinfaq fī sabīlillāh.
Di dalam sebuah hadits Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
‫ْط ُم ْن ِفقًا َخلَفًا َويَقُو ُل ْاْلخ َُر اللَّ ُه َّم‬ ِ ‫صبِ ُح ْال ِعبَا ُد فِي ِه إِ َّل َملَك‬
ِ ‫َان يَ ْن ِز َل ِن فَيَقُو ُل أَ َح ُد ُه َما اللَّ ُه َّم أَع‬ ْ ُ‫َما ِم ْن يَ ْوم ي‬
‫ْط ُم ْم ِس ًكا تَلَفًا‬ِ ‫أَع‬
“Tidak ada satu hari dimana para hamba memasuki waktu pagi, kecuali turun
dua malaikat. Berkata salah satunya, “Yā Allāh, berilah ganti bagi orang yang
berinfaq.” Dan berkata yang lain, “Yā Allāh, berilah kehancuran bagi orang yang
menahan”, yaitu menahan diri dari infaq yang disyari’atkan.”
(HR. Bukhāri III/304, no. 1442 dan Muslim II/700 no. 1010)
Para ulama mengatakan:
“Do’a dengan diganti disini mencakup infaq dalam keta’atan yang wajib
maupun yang sunnah, nafkah untuk keluarga, jamuan untuk tamu, dan yang
semisalnya.”
Mereka para malaikat juga mendoakan bagi,
⑸ Orang-orang yang sahur.
Di dalam sebuah hadīts, Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
َ َ‫علَى ْال ُمت‬
‫س ِ ِّح ِرين‬ َ َ‫صلُّون‬
َ ُ‫إِ َّن للاَ َو َم َالئِ َكتَهُ ي‬
“Sesungguhnya Allāh dan para malaikatNya bershalawat untuk orang orang
yang sahur”.
(Hadits hasan riwayat Thabrāni di dalam Al-Ausath dan juga Ibnu Hibban dalam
Al Mawaarid 880)
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.
‫وصلى للا على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين‬
‫للا وبركات‬
ِّ ‫والسالم عليكم ورحمة‬
‫السالم عليكم ورحمة للا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-14 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Beriman Dengan Malaikat-malaikat
Allāh adalah “Beriman Dengan Amalan-amalan Malaikat Bagian 3”.
Diantara orang-orang yang akan malaikat do’akan secara khusus dengan
kebaikan adalah:
⑹ Orang yang menjenguk orang yang sakit.
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

‫صلَّى‬ َ ‫ع ِشيَّةً إل‬ َ ‫ َو ِإ ْن‬, ‫ي‬


َ ُ‫عا َده‬ ِ ‫س ْبعُونَ أَ ْل‬
َ ‫ف َم َلك َحتَّى ي ُْم ِس‬ َ ‫صلَّى‬
َ ‫علَ ْي ِه‬ ُ ‫َما ِم ْن ُم ْس ِلم يَعُو ُد ُم ْس ِل ًما‬
َ ‫غد َْوة ً إل‬
‫ َو َكانَ لَهُ خ َِريف فِي ْال َجنَّ ِة‬، ‫صبِ َح‬ْ ُ‫ف َملَك َحتَّى ي‬ ِ ‫س ْبعُونَ أَ ْل‬
َ ‫علَ ْي ِه‬
َ
“Tidaklah seorang Muslim menjenguk seorang zmuslim yang lain di waktu pagi
kecuali 70.000 malaikat akan bershalawat untuknya sampai sore hari. Dan
tidaklah menjenguknya di waktu sore kecuali 70.000 malaikat akan bershalawat
untuknya sampai pagi. Dan dia akan mendapatkan petikan buah-buahan di
surga.”
(Hadits shahih riwayat Abū Dāwūd III/185, no.3099 dan Tirmidzi)

⑺ Malaikat mengaminkan do’a yang dibaca di samping orang yang meninggal


atau orang yang sakit.
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

َ‫على َما تقُولُون‬ َ ‫ضرت ُ ُم ْال َم ِر‬


َ َ‫ فَإِ َّن ال َم َالئِ َكةَ يُؤ ِ ِّمنون‬،ً‫ فَقُولُوا خيْرا‬، َ‫ أَ ِو ال َميِِّت‬،‫يض‬ ْ ‫إِ َذا َح‬
“Apabila kalian menghadiri orang yang sakit atau meninggal, maka ucapkanlah
kata yang baik, karena sesungguhnya malaikat mengaminkan apa yang kalian
ucapkan.”
(HR. Muslim II/633, no.919 Kitab Al-Janaa-iz)

⑻ Malaikat mengaminkan do’a kebaikan untuk saudara se-Islam.


Di dalam sebuah hadits, Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
‫ ِآمينَ َولَكَ ِب ِمثْل‬: ‫ب قَا َل ْال َملَكُ ْل َم َو َّك ُل ِب ِه‬
ِ ‫ظ ْه ِر ْالغَ ْي‬
َ ‫عا َِل َ ِخي ِه ِب‬
َ ‫ َمنَ َد‬.
“Barang siapa mendo’akan kebaikan untuk saudaranya dalam keadaan
saudaranya tidak mengetahui maka berkata seorang malaikat yang ditugaskan
“Āmīn dan bagimu yang semisalnya”.
(HR. Muslim II/2094, no.2732 kitab “adz-Dzikr wad Du’aa”)
Ini menunjukkan keutamaan mendo’akan saudara semuslim dengan sembunyi-
sembunyi karena ini lebih ikhlash.
Berkata Imam Nawawi ketika menjelaskan hadits ini:

ُ ‫عو َِل َ ِخي ِه ْال ُم ْس ِلم ِب ِت ْلكَ ْال َدع َْو ِة ; َِلَنَّ َها ت ُ ْستَ َج‬
‫اب‬ ُ ‫ف ِإ َذا أَ َرا َد أَن َيد‬
ُ ‫عو ِلنَ ْف ِس ِه َي ْد‬ ِ َ‫سل‬ ُ ‫ َو َكانَ َب ْع‬،
َّ ‫ض ال‬
‫ص ُل لَهُ ِمثْلُ َها‬
ُ ْ‫َويَح‬
“Dahulu sebagian Salaf apabila ingin mendo’akan kebaikan untuk dirinya, maka
dia mendo’akan untuk saudaranya semuslim dengan do’a tersebut, karena doa
ini mustajab dan dia mendapatkan yang semisalnya.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.

‫وصلى للا على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين‬


‫للا وبركاته‬
ِّ ‫والسالم عليكم ورحمة‬
‫السالم عليكم ورحمة للا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-15 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Beriman Dengan Malaikat-malaikat
Allāh adalah “Beriman Dengan Amalan-amalan Malaikat Bagian ke-4”.
Selain mendo’akan dengan kebaikan, malaikat juga mendo’akan kejelekan bagi
orang-orang tertentu dengan perintah dari Allāh.
⑴ Mereka mendo’akan laknat bagi orang yang meninggal dalam keadaan kāfir.
Allāh berfirman,

ِ َّ‫للا َو ْال َمال ِئ َك ِة َوالن‬


َ‫اس أَجْ َمعِين‬ َ َ‫ِإ َّن الَّذِينَ َكف َُروا َو َماتُوا َو ُه ْم ُكفَّار أُولَئِك‬
ِ َّ ُ‫علَ ْي ِه ْم لَ ْعنَة‬
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati dalam keadaan kāfir atas
mereka laknat Allāh, para malaikat dan manusia semuanya.” (Al-Baqarah 161)

⑵ Mereka mendo’akan laknat bagi orang yang berbuat bid’ah di kota Madinah
atau melindunginya.
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda,

‫ من أحدث فيها حدثا فعليه لعنة للا‬، ‫ ول يحدث فيها حدث‬، ‫ ل يقطع شجرها‬،‫مدينة حرم من كذا إلى كذا‬
‫والمالئكة والناس أجمعين‬
“Madinah adalah tanah Haram dari sini ke sini, tidak dipotong pohonnya dan
tidak boleh membuat bid’ah di dalamnya. Barangsiapa yang membuat bid’ah di
dalamnya maka atasnya laknat Allāh, para malaikat dan seluruh manusia.” (HR
Bukhāri II/661 No. 1768 bab fadhlul Madinah dan Muslim no. 1366)
Dalam Shahīh Muslim no. 1371 dari hadīts Abū Hurairah radhiyallāhu ‘anhu,
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

‫فمن أحدث فيها حدثا ً أو آوى محدثا ً فعليه لعنة للا والمالئكة والناس أجمعين‬
“Maka barangsiapa yang membuat bid’ah di dalamnya atau melindungi orang
yang membuat bid’ah maka atasnya laknat Allāh, malaikat dan seluruh manusia.”
⑶ Mereka mendo’akan laknat atas orang yang mencela para shahābat Nabi
shallallāhu ‘alayhi wa sallam.
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

‫من سب اصحابي فعليه لعنة للا والمالئكة والناس اجمعين‬


“Barangsiapa yang mencela para shahābatku maka atasnya laknat Allāh, para
malaikat dan seluruh manusia.” (Hadīts shahīh, diriwayatkan oleh Ath-
Thabrāniy di dalam Al-Mu’jamul Kabīr XII/142,No.12709)
⑷ Malaikat mendo’akan laknat bagi orang yang mengacungkan senjata kepada
saudaranya se-Islam.
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
‫من أشار إلى أخيه بحديدة فإن المالئكة تلعنه حتى وإن كان أخاه َلبيه وأمه‬
“Barangsiapa yang mengacungkan senjata kepada saudaranya maka para
malaikat melaknatnya sampai meskipun orang tersebut adalah saudaranya
sebapak dan seibu.” (HR Muslim IV/2020, no.2161 kitab al birr wash shilah)
⑸ Malaikat melaknat wanita yang enggan memenuhi hajat suaminya.
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
‫إذا دعا الرجل امرأته إلى فراشه فأبت فبات غضبان عليها لعنتها المالئكة حتى تصبح‬
“Apabila seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidur kemudian istri
tersebut enggan, kemudian suaminya bermalam dalam keadaan marah maka
malaikat melaknat istri tersebut sampai pagi.” (HR Bukhāri IV/1994, no.4897
dan Muslim)
⇒ Yang dimaksud laknat malaikat di dalam dalil-dalil di atas adalah do’a malaikat
kepada Allāh supaya Allāh menjauhkan orang tersebut dari rahmat Allāh.
⑹ Dan telah berlalu do’a jelek malaikat atas orang yang menahan dari berinfaq,
yaitu menahan dari infaq yang diwajibkan atasnya.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.
‫وصلى للا على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين‬
‫للا وبركات‬
ِّ ‫والسالم عليكم ورحمة‬
‫السالم عليكم ورحمة للا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-16 dari Halaqah Silsilah ‘Ilmiyyah ke-6 Beriman Dengan
Malaikat-malaikat Allāh adalah “Beriman Dengan Amalan-amalan Malaikat
Bagian 5”.
Diantara ibadah malaikat setelah tasbih dan mendo’akan adalah;

• ⑶ MENGHADIRI MAJLIS DZIKIR.


Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda,

‫إن هلل تبارك وتعالى مالئكة سيارة فضال يتبعون مجالس الذكر فإذا وجدوا مجلسا فيه ذكر قعدوا معهم‬
‫وحف بعضهم بعضا بأجنحتهم حتى يملؤا ما بينهم وبين السماء الدنيا فإذا تفرقوا عرجوا وصعدوا إلى‬
‫السماء‬
“Sesungguhnya Allāh Tabāraka wa Ta’āla memiliki malaikat-malaikat tambahan
yang senantiasa berjalan mencari majlis-majlis dzikir. Maka apabila menemukan
majlis di dalamnya ada dzikir, para malaikat tersebut duduk bersama mereka.
Dan mereka saling menaungi dengan sayap mereka sehingga memenuhi antara
mereka sampai langit dunia. Maka apabila mereka berpisah (yaitu selesai dari
majlis dzikir tersebut), naiklah para malaikat ke langit.”
(HR Bukhāri IV/2353, No. 6045 dan Muslim IV/2170, dan ini adalah lafazh
Muslim)
⇒ Maksud dari majlis dzikir disini adalah orang-orang yang berkumpul dalam
rangka berdzikir kepada Allāh seperti majlis ilmu dan bukanlah majlis dzikir yang
diadakan dengan cara yang tidak sesuai dengan sunnah Nabi shallallāhu ‘alayhi
wa sallam.

• ⑷ MALAIKAT MENDENGARKAN KHUTBAH.


Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda,

‫إذا كان يوم الجمعة كان على كل باب من أبواب المسجد المالئكة يكتبون اَلول فاَلول فإذا جلس اإلمام‬
‫طووا الصحف وجاءوا يستمعون الذكر‬
“Apabila hari Jum’at maka disetiap pintu diantara pintu-pintu masjid ada
malaikat-malaikat yang menulis yang pertama-tama datang kemudian yang
selanjutnya. Kemudian apabila imam duduk mereka melipat lembaran catatan
dan datang untuk mendengarkan dzikir.”
(HR Bukhāri II/407 – al fath dan Muslim II/586 no. 850)

• ⑸ MEREKA MENGATAKAN “ĀMĪN” KETIKA IMAM MENGATAKAN


“ĀMĪN” DI DALAM SHALATNYA. DAN MENGATAKAN “ALLĀHUMMA
RABBANĀ LAKAL HAMDU” KETIKA IMAM MEMBACA “SAMI’ALLĀHU
LIMAN HAMIDAH”.
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda,
‫ فإنه من وافق تأمينه تأمين المالئكة غفر له ما تقدم من ذنبه‬،‫إذا أمن اإلمام فأمنوا‬
“Apabila imam membaca ‘Āmīn’ maka bacalah Āmīn, karena barangsiapa yang
bacaan Āmīnnya bersamaan dengan Āmīn malaikat diampuni dosanya yang telah
lalu.”
(HR Bukhāri II/262 – al fath dan Muslim I/307)
Dan Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda,
‫إذا قال اإلمام سمع للا لمن حمده فقولوا اللهم ربنا لك الحمد فإنه من وافق قوله قول المالئكة غفر له ما‬
‫تقدم من ذنبه‬
“Apabila imam membaca ‘Sami’allāhu liman hamidah’ maka katakanlah
‘Allāhumma Rabbanā lakal hamdu’ karena barangsiapa yang ucapannya
bersamaan dengan ucapan malaikat diampuni dosanya yang telah lalu.”
(HR Bukhāri II/284dan Muslim I/36 no. 409)
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.
‫وصلى للا على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين‬
‫للا وبركاته‬
ِّ ‫والسالم عليكم ورحمة‬
‫السالم عليكم ورحمة للا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-17 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Beriman Dengan Malaikat-malaikat
Allāh adalah “Beriman Dengan Amalan-amalan Malaikat Bagian 6”.
Diantara ibadah malaikat yang ke-6 adalah,
• ⑹ SHALĀT
Telah berlalu di dalam sebuah hadits bahwasanya ada sebagian malaikat yang
mereka melakukan shalat di Baitul Ma’mur, wallāhu a’lam tentang bagaimana
para malaikat tersebut melakukan shalat. Namun, disebutkan di dalam beberapa
dalil bahwasanya mereka berdiri untuk Allāh dan bersujud.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman menceritakan tentang ucapan malaikat:

َ ‫ ) َوإِنَّا لَنَحْ نُ ْال ُم‬١٦٥( َ‫صافُّون‬


)١٦٦( َ‫سبِِّ ُحون‬ َّ ‫ ) َوإِنَّا لَنَحْ نُ ال‬١٦٤( ‫َو َما ِمنَّا إِ َّل لَهُ َمقَام َم ْعلُوم‬

“Tidak ada di antara kami kecuali dia memiliki kedudukan yang diketahui. Dan
sesungguhnya kami berdiri bershaf-shaf dan sesungguhnya kami bertasbih.”
(Ash-Shāffāt 164 – 166)
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

‫ف ْال َم َال ِئ َكةُ ِع ْن َد َر ِبِّ َها ؟‬ ُ َ‫أَ َل ت‬


ُ َ‫صفُّونَ َك َما ت‬
ُّ ‫ص‬
“Apakah kalian tidak mau bershaf seperti bershafnya malaikat di sisi Rabb
mereka?”
Para shahābat berkata,

‫ف ْال َم َالئِ َكةُ ِع ْن َد َربِِّ َها ؟‬


ُّ ‫ص‬ َ ‫ ِۚ َو َكي‬،ِ‫للا‬
ُ َ‫ْف ت‬ ِّ ‫س ْو ُل‬
ُ ‫يَا َر‬
“Wahai Rasūlullāh, bagaimana malaikat bershaf di sisi Rabb mereka?”
Maka Beliau bersabda,

‫ف‬
ِ ِّ ‫ص‬ ُّ ‫وف ْاَل ُ َول َۚ َو يَت ََرا‬
َّ ‫صونَ فِي ال‬ َ ُ ‫صف‬
ُّ ‫يُتِ ُّمونَ ال‬
“Mereka menyempurnakan shaf-shaf yang pertama dan mereka saling
merapatkan shaf.”
(HR Muslim I/322, no. 430)
Dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

َ‫س ِِّب ُحونَهُ َولَهُ َي ْس ُجدُون‬ َ َ‫ِإ َّن الَّذِينَ ِعن َد َر ِبِّكَ لَ َي ْستَ ْك ِب ُرون‬
َ ُ‫ع ْن ِع َبا َد ِت ِه َوي‬
“Sesungguhnya malaikat yang di sisi Rabbmu tidak sombong dari beribadah
kepadaNya, bertasbih untukNya dan bersujud.”
(Al-A’rāf 206)

Yang ke-7 diantara ibadah mereka,


• ⑺ MENGUCAPKAN SALAM
◆ Telah berlalu bahwa mereka mengucapkan salam kepada Ibrāhīm ketika
masuk ke rumah beliau.
Di dalam sebuah hadīts, Jibrīl pernah berkata kepada Nabi kita shallallāhu ‘alayhi
wa sallam,

َ ْ‫ِي أَتَتْكَ فَا ْق َرأ‬


‫علَ ْي َها الس ََّال َم ِم ْن َربِِّ َها َو ِمنِِّي‬ َ ‫فَإِ َذا ه‬
“Apabila Khadījah mendatangimu maka sampaikanlah salam dari Rabbnya dan
juga dariku.”
(HR Bukhāri III/1389 dan Muslim no. 2433)

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda kepada ‘Āisyah,

‫سالَ َم‬ َ ُ ‫شةُ َه َذا ِجب ِْري ُل َي ْق َرأ‬


َّ ‫علَي ِْك ال‬ َ ِ‫عائ‬
َ ‫َيا‬
“Wahai ‘Āisyah, ini adalah Jibrīl mengucapkan salam kepadamu.”
(HR Bukhāri VI/305 no. 2447 dan Muslim no.2474)
◆ Malaikat mengucapkan salam untuk orang-orang yang beriman ketika
sakaratul maut.
Allāh berfirman:

َ‫علَ ْي ُك ُم ا ْد ُخلُوا ْال َجنَّةَ بِ َما ُكنت ُ ْم تَ ْع َملُون‬ َ ُ‫الَّذِينَ تَت ََوفَّا ُه ُم ْال َم َالئِ َكة‬
َ َ‫طيِِّبِينَ ۚيَقُولُون‬
َ ‫س َالم‬
“Mereka adalah orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan baik.
Para malaikat mengatakan, ‘Keselamatan atas kalian, masuklah kalian ke dalam
surga dengan sebab apa yang kalian amalkan’.”
(An-Nahl 32)

◆ Dan mereka mengucapkan salam kepada penduduk surga setelah dibukanya


pintu-pintu surga.
Allāh berfirman:

‫علَ ْي ُك ْم‬
َ ‫سالم‬ ْ ‫َوسِيقَ الَّ ِذينَ اتَّقَ ْوا َربَّ ُه ْم ِإلَى ْال َجنَّ ِة ُز َم ًرا َحتَّى ِإ َذا َجاؤُوهَا َوفُتِ َح‬
َ ‫ت أَب َْوابُ َها َوقَا َل لَ ُه ْم خَزَ نَت ُ َها‬
َ‫ِط ْبت ُ ْم فَا ْد ُخلُوهَا خَا ِلدِين‬
“Dan digiring orang-orang yang bertaqwa ke surga secara berkelompok-
berkelompok sehingga ketika mereka mendatangi surga dan dibuka pintu-
pintunya dan berkata para penjaganya, ‘Keselamatan atas kalian, kalian telah baik
maka masuklah kalian ke dalam surga selama-lamanya’.” (Az-Zumar 73)

Yang ke-8 diantara ibadah malaikat, bahwasanya :


• ⑻ MALAIKAT TAKUT KEPADA ALLĀH
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

َ‫َو ُه ْم ِم ْن َخ ْشيَتِ ِه ُم ْش ِفقُون‬


“Dan mereka takut kepada Allāh.” (Al-Anbiyā 28)
Dan Allāh berfirman:
‫يَخَافُونَ َربَّ ُهم ِ ِّمن فَ ْوقِ ِه ْم‬
“Mereka takut kepada Rabb mereka yang ada di atas mereka.” (An-Nahl 50)
Demikianlah ibadah para malaikat, mereka sibuk dengan ibadah dan ikhlash di
dalamnya dan terus menerus.
Semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla menjadikan kita termasuk hamba-hamba
Allāh yang istiqamah di dalam beribadah sesuai dengan kemampuan kita sebagai
manusia.
Demikianlah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.

‫وصلى للا على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين‬


‫للا وبركاته‬
ِّ ‫والسالم عليكم ورحمة‬
‫السالم عليكم ورحمة للا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-18 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Beriman Dengan Malaikat-malaikat
Allāh adalah “Beriman Dengan Amalan-amalan Malaikat Bagian 7”.
Diantara amalan malaikat yang kita diperintahkan untuk beriman dengannya
adalah amalan mereka yang berkaitan dengan alam semesta.
Allāh adalah Dzat yang tidak butuh kepada makhluq namun Allāh ingin
menunjukkan kebesarannya kepada kita. Allāh telah menugaskan para malaikat
untuk mengatur alam semesta dengan perintah Allāh, izin Allāh dan kehendak
Allāh.
Allāh berfirman,

‫فَ ْال ُم َدبِ َِّرات أَ ْم ًرا‬


“Maka demi malaikat yang mengatur perkara.” (An-Nāzi’āt 5)
Diantara amalan malaikat dan tugas mereka yang berkaitan dengan alam
semesta,
⑴ MEMIKUL ‘ARSY
Malaikat yang memikul ‘arsy di hari kiamat ada 8. Sedangkan di dunia maka tidak
ada yang menerangkan jumlah mereka.
Allāh berfirman,

‫ش َربِِّكَ فَ ْوقَ ُه ْم يَ ْو َمئِذ ثَ َمانِيَة‬


َ ‫ع ْر‬ َ ُ‫َو ْال َملَك‬
َ ‫علَى أَ ْر َجائِ َها َويَحْ ِم ُل‬
“Dan para malaikat di pinggir-pinggir langit dan pada hari itu 8 malaikat
memikul ‘arsy Rabbmu.” (Al-Hāqqah 17)
Dan Allāh berfirman,

‫سبِِّ ُحونَ بِ َح ْم ِد َربِِّ ِه ْم َويُؤْ ِمنُونَ بِ ِه َويَ ْستَ ْغ ِف ُرونَ ِللَّذِينَ آ َمنُوا‬ َ ‫الَّذِينَ يَحْ ِملُونَ ْالعَ ْر‬
َ ُ‫ش َو َم ْن َح ْولَهُ ي‬
“Dan malaikat-malaikat yang memikul ‘arsy dan malaikat-malaikat yang di
sekitar ‘arsy bertasbih dengan memuji Rabb mereka dan beriman dengan Allāh
dan memohonkan ampun untuk orang-orang yang beriman.” (Ghāfir 7)
Yang ke-2 diantara tugas mereka yang berkaitan dengan alam semesta adalah,
⑵ MENJAGA SURGA
Allāh berfirman,

‫علَ ْي ُك ْم‬
َ ‫س َالم‬ ْ ‫َوسِيقَ الَّذِينَ اتَّقَ ْوا َربَّ ُه ْم ِإلَى ْال َجنَّ ِة ُز َم ًرا ۚ َحتَّى ِإ َذا َجا ُءوهَا َوفُ ِت َح‬
َ ‫ت أَب َْوابُ َها َوقَا َل لَ ُه ْم خَزَ نَت ُ َها‬
َ‫ِط ْبت ُ ْم فَا ْد ُخلُوهَا خَا ِلدِين‬
“Dan digiring orang-orang yang bertaqwa ke dalam surga secara
berkelompok-berkelompok sehingga ketika mereka mendatangi surga dan
dibuka pintu-pintunya dan berkata para panjaganya, ‘Keselamatan atas kalian,
kalian telah baik maka masuklah ke dalam surga selama-lamanya’.” (Az-Zumār
73)
Dan Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda,

‫بك أمرت ل أفتح‬: ‫فيقول‬. ‫محمد‬: ‫من أنت ؟ فاقول‬: ‫آتي باب الجنة يوم القيامة فأستفتح فيقول الخازن‬
‫َلحد قبلك‬
“Aku mendatangi pintu surga pada hari kiamat kemudian aku meminta
dibukakan. Maka berkatalah penjaga surga, ‘Siapakah kamu?’ Kemudian Aku
menjawab, ‘Muhammad.’ Kemudian dia berkata, ‘Denganmulah aku diperintah,
aku tidak membukanya untuk seorangpun sebelummu’.” (HR Muslim I/188 no.
197)

Dan diantara tugas malaikat yang berkaitan dengan alam semesta adalah,
⑶ MENJAGA NERAKA
Jumlah penjaga neraka ada 19 sebagaimana firman Allāh,

َ َ‫علَ ْي َها تِ ْسعَة‬


‫عش ََر‬ َ
“Di dalam neraka ada 19 (yaitu malaikat penjaga).” (Al-Muddatstsir 30)
◆ Para ulama berselisih tentang makna 19.
√ Ada yang mengatakan 19 malaikat tersebut adalah para pembesar penjaga
neraka dan bersama mereka malaikat-malaikat lain yang jumlahnya sangat
banyak.
√ Dan ada diantara ulama yang mengatakan bahwa mereka 19 malaikat saja.
Dan ini yang difahami dari keterangan Ibnu Katsīr dan juga Syaikh
‘Abdurrahmān As-Sa’diy di dalam tafsirnya.
Diantara mereka adalah malaikat Mālik. Dalam hadīts ketika Rasūlullāh
shallallāhu ‘alayhi wa sallam isrā dan juga mi’rāj dikatakan kepada Beliau,

‫وأما الرجل الكريه المرآة الذي عند النار يحشها ويسعى حولها فإنه مالك خازن جهنم‬
“Dan adapun yang sangat buruk rupanya yang berada di neraka yang
menghidupkan api dan berjalan di sekitarnya, maka dia adalah Mālik Penjaga
Neraka.” (HR Bukhāri no.7047)
Penyebutan jumlah penjaga neraka ini adalah ujian, kita harus beriman dengan
jumlah 19 tersebut, harus yakin dan tidak boleh ragu-ragu.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman,

‫ب‬ َ ‫ار ِإ ِّل َملئِ َكةً ۚ َوما َج َعلنا ِع َّدتَ ُهم ِإ ِّل فِتنَةً ِللَّذينَ َكفَروا ِل َيستَيقِنَ ا َّلذينَ أوتُوا ال ِكت‬ َ ‫َوما َج َعلنا أَصح‬
ِ ِّ‫ب الن‬
‫ؤمنونَ ۚ َو ِليَقو َل الَّذينَ فى قُلوبِ ِهم‬ ِ ‫ب َوال ُم‬َ ‫رتاب الَّذينَ أوتُوا ال ِكت‬ َ َ‫َويَزدا َد الَّذينَ ءا َمنوا إيمنًا ۚ َول ي‬
‫للاُ َمن يَشا ُء َويَهدى َمن يَشا ُء َوما يَعلَ ُم ُجنو َد‬ َّ ‫ُض ُّل‬ِ ‫للاُ بِهذا َمثَ ًال كَذلِكَ ي‬ َّ ‫َم َرض َوالكفِرونَ ماذا أَرا َد‬
‫ِى ِإ ِّل ذِكرى ِلل َبش َِر‬
َ ‫َر ِبِّكَ ِإ ِّل ه َُو َوما ه‬
“Dan tidaklah Kami jadikan para penjaga nereka kecuali para malaikat-
malaikat. Dan tidaklah Kami jadikan jumlah tersebut kecuali sebagai ujian bagi
orang-orang yang kāfir. Dan supaya yakin orang-orang Ahlul kitab dan
bertambah keimanan orang-orang yang beriman dan tidak ragu orang-orang
Ahlul Kitab & orang-orang yang beriman dan supaya orang-orang yang dalam
hatinya ada penyakit. Dan orang-orang kāfir berkata, ‘Apa yang Allāh inginkan
dari permisalan ini?’. Demikianlah Allāh menyesatkan siapa yang dikehendaki
dan memberikan hidayah kepada siapa yang dikehendaki. Dan tidak mengetahui
jumlah pasukan Rabbmu kecuali Dia. Dan tidaklah ini kecuali peringatan bagi
manusia.” (Al-Muddatstsir 31)
Merekalah yang kelak akan menyambut penduduk neraka dan mencela mereka.
Allāh berfirman,
‫ت أَب َْوابُ َها َوقَا َل لَ ُه ْم خَزَ نَت ُ َها أَلَ ْم يَأْتِ ُك ْم‬ْ ‫َوسِيقَ الَّذِينَ َكف َُروا ِإلَى َج َهنَّ َم ُز َم ًرا ۚ َحتَّى ِإ َذا َجا ُءوهَا فُتِ َح‬
ِ ‫ت َك ِل َمةُ ْال َع َذا‬
‫ب‬ ْ َّ‫ت َر ِِّب ُك ْم َويُ ْنذ ُِرونَ ُك ْم ِلقَا َء َي ْو ِم ُك ْم َه َذا ۚ قَالُوا َبلَى َولَ ِك ْن َحق‬ َ َ‫سل ِم ْن ُك ْم َيتْلُون‬
ِ ‫علَ ْي ُك ْم آ َيا‬ ُ ‫ُر‬
)٧٢( َ‫س َمثْ َوى ْال ُمتَ َكبِ ِِّرين‬ َ ‫ )قِي َل ا ْد ُخلُوا أَب َْو‬٧١( َ‫علَى ْالكَافِ ِرين‬
َ ْ‫اب َج َهنَّ َم خَا ِلدِينَ فِي َهافَبِئ‬ َ
“Dan akan digiring orang-orang kāfir dalam Jahannam berkelompok-
berkelompok sehingga apabila mereka mendatanginya dibukalah pintu-pintu
Jahannam. Dan berkatalah para penjaga neraka kepada mereka, ‘Bukankah telah
datang kepada kalian Rasul-rasul dari kalangan kalian yang membacakan atas
kalian ayat-ayat Rabb kalian dan memperingatkan kalian dengan pertemuan hari
kalian ini?’ Mereka menjawab, ‘Iya, akan tetapi telah tetap kalimat adzab bagi
orang-orang yang kāfir’. Dikatakan kepada mereka, ‘Masuklah kalian ke dalam
pintu-pintu Jahannam dalam keadaan kekal di dalamnya.’ Maka Jahannam adalah
sejelek-jelek tempat kembali bagi orang-orang yang sombong.” (Az-Zumār 71-
72)
Merekalah yang kelak akan mengadzab penduduk neraka, Allāh berfirman
kepada mereka,

)٣٢( ُ‫عا فَا ْسلُ ُكوه‬


ً ‫س ْبعُونَ ذ َِرا‬ ُ ‫ )ث ُ َّم ِفي ِس ْل ِسلَة َذ ْر‬٣١( ُ‫صلُّوه‬
َ ‫ع َها‬ َ ‫ )ث ُ َّم ْال َج ِح‬٣٠( ُ‫ُخ ُذوهُ فَغُلُّوه‬
َ ‫يم‬

“Tangkaplah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya kemudian


masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala kemudian ikatlah dia
dengan rantai yang panjangnya 70 hasta.” (Al-Hāqqah 30-32)
Telah berlalu bahwa malaikat penjaga neraka adalah malaikat yang keras hati
dan kuat badannya. Kelak, para penduduk neraka akan meminta kepada penjaga
neraka supaya penjaga neraka memohon kepada Allāh meringankan adzab bagi
mereka.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman,

‫ ) َقالُوا أَ َولَ ْم تَكُ تَأْتِي ُك ْم‬٤٩( ‫ب‬


ِ ‫عنَّا يَ ْو ًما ِمنَ ْالعَ َذا‬
َ ‫ف‬ ْ ِّ‫عوا َربَّ ُك ْم يُ َخ ِف‬
ُ ‫ار ِلخَزَ نَ ِة َج َهنَّ َم ا ْد‬ِ َّ‫َوقَا َل الَّذِينَ فِي الن‬
)٥٠( ‫ض َالل‬ َ ‫عا ُء ْالكَافِ ِرينَ ِإ َّل فِي‬
َ ‫عوا َو َما ُد‬ ُ ‫ت قَالُوا َبلَى قَالُوا فَا ْد‬ ِ ‫سلُ ُك ْم ِب ْال َب ِيِّنَا‬
ُ ‫ُر‬
“Dan berkata para penduduk neraka kepada para penjaga Jahannam,
‘Hendaklah kalian meminta kepada Rabb kalian supaya meringankan bagi kami
satu hari dari adzab ini’. Para penjaga mengatakan, ‘Bukankah telah datang
kepada kalian Rasul-rasul kalian dengan bukti-bukti yang nyata?’ Mereka
mengatakan, ‘Iya.’ Maka berkata para penjaga, ‘Maka hendaklah kalian berdo’a
sendiri.’ Dan tidaklah do’a orang-orang kāfir kecuali dalam kesia-kesia-siaan.”
(Ghāfir 49-50)
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.
‫وصلى للا على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين‬
‫للا وبركاته‬
ِّ ‫والسالم عليكم ورحمة‬
‫السالم عليكم ورحمة للا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-19 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Beriman Dengan Malaikat-malaikat
Allāh adalah “Beriman Dengan Amalan-amalan Malaikat Bagian 8”.
Diantara amalan malaikat & tugas mereka yang berkaitan dengan alam semesta
yang ke-4 adalah,

⑷ MENJALANKAN AWAN & MENURUNKAN HUJAN


Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman,

‫ت زَ جْ ًرا‬
ِ ‫اج َرا‬ َّ َ‫ف‬
ِ ‫الز‬
“Maka demi malaikat-malaikat yang menggiring awan.” (Ash-Shāffāt 2)
Dan diantara malaikat-malaikat tersebut adalah Ar-Ra’d, sebagaimana telah
berlalu haditsnya.
Di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imām Muslim, Nabi shallallāhu ‘alayhi
wa sallam mengabarkan bahwa suatu saat seorang laki-laki sedang di tanah yang
lapang. Tiba-tiba dia mendengar suara dari arah mendung, “Airilah kebun
Fulān”. Maka bergeraklah awan tersebut dan mencurahkan airnya disuatu
bidang tanah.

Yang kelima diantara amalan malaikat & tugas mereka yang berkaitan dengan
alam semesta adalah,
⑸ MENGURUS GUNUNG
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda,

‫ وقد بعث إليك ملك‬،‫إن للا قد سمع قول قومك لك وما ردوا عليك‬: ‫ فناداني فقال‬،‫فنظرت فإذا فيها جبريل‬
‫يا محمد فقال ذلك فيما شئت؟ إن‬: ‫ ثم قال‬،‫ي‬
َّ ‫ فسلم عل‬،‫الجبال لتأمره بما شئت فيهم فناداني ملك الجبال‬
‫شئت أن أطبق عليهم اَلخشبين‬
“Maka aku melihat tiba-tiba Jibrīl memanggilku dan berkata, ‘Sesungguhnya
Allāh telah mendengar kaummu kepadamu dan bantahan mereka kepadamu.
Dan sungguh Allāh telah mengutus malaikat gunung supaya kamu
memerintahnya sesuai dengan kehendakmu’. Kemudian malaikat gunung
memanggilku dan mengucapkan salam kepadaku dan berkata, ‘Wahai
Muhammad, seperti yang diucapkan Jibrīl, kalau kamu menghendaki maka aku
akan menjatuhkan 2 gunung yang keras ini ke atas mereka’.” (HR Bukhāri
III/1180, No. 3059 dan Muslim III/1420, no. 1795)

⑹ MENIUP SANGKAKALA
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda,

‫ ينتظر أن يؤمر أن ينفخ فينفخ‬، ‫كيف أنعم وقد التقم صاحب القرن القرن وحنى جبهته وأصغى سمعه‬
“Bagaimana aku bisa merasa nikmat sedangkan peniup sangkakala telah
menaruh sangkakala di mulutnya, mengerutkan dahi, memasang telinganya,
menunggu sewaktu-waktu diperintahkan oleh Allāh untuk meniup maka dia
akan meniup.” (Hadīts shahīh diriwayatkan oleh Tirmidzi IV/42, no. 2548)
Dan telah berlalu sebagian sifat malaikat peniup sangkakala.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.

‫وصلى للا على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين‬


‫للا وبركاته‬
ِّ ‫والسالم عليكم ورحمة‬
‫السالم عليكم ورحمة للا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-20 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Beriman Dengan Malaikat-malaikat
Allāh adalah “Beriman Dengan Amalan-amalan Malaikat Bagian 9”.
Diantara amalan malaikat dan tugas mereka yang berkaitan dengan alam
semesta,
⑺ MENJAGA KOTA MEKKAH DAN MADĪNAH
Mekkah dan Madinah adalah 2 kota yang dimuliakan Allāh;
• Mekkah, di dalamnya ada Baitullāh
• Madīnah adalah:
⑴ Tempat hijrah Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam.
⑵ Tempat kuburan Beliau.
⑶ Disanalah Beliau akan dibangkitkan.
Dan keutamaan 2 kota ini sangat banyak.
Diantara malaikat Allāh ada yang ditugaskan menjaga kota Mekkah dan Madīnah
dari Dajjāl.
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda,

َ ُ‫علَ ْي ِه ْال َم َالئِ َكة‬


َ‫صا ِفِّيْن‬ َ ‫ْس لَهُ ِم ْن نِقَابِ َها نَ ْقب إِ َّل‬َ ‫ إِ َّل َم َّكةَ َو ْال َمدِينَةَ لَي‬، ‫ط ُؤهُ ال َّدجَّا ُل‬َ َ‫سي‬َ ‫ْس ِم ْن بَلَد إِ َّل‬
َ ‫لَي‬
‫للاُ ُك َّل َكافِر َو ُمنَافِق‬ َّ ‫ فَي ُْخ ِر ُج‬، ‫ث َر َجفَات‬ َ ‫ف ْال َمدِينَةُ ِبأ َ ْه ِل َها ثَ َال‬
ُ ‫ ث ُ َّم ت َْر ُج‬، ‫سونَ َها‬
ُ ‫يَحْ ُر‬
“Tidak ada sebuah negeri kecuali akan diinjak oleh Dajjāl kecuali Mekkah dan
Madīnah. Tidak ada jalan dikota Madīnah kecuali ada malaikat-malaikat yang
berbaris menjaganya. Kemudian goncanglah kota Madīnah dengan penduduknya
3 kali goncangan maka Allāh mengeluarkan darinya setiap orang kāfir dan
munāfiq.” (HR Bukhāri II/665, no. 1782 dan Muslim IV/2261, no. 2942)
Di dalam hadīts yang lain, Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda,

‫على أنقاب المدينة مالئكة ل يدخلها الطاعون ول الدجال‬


“Di seluruh jalan-jalan Madīnah ada malaikat-malaikat. Madīnah tidak akan
dimasuki wabah penyakit dan Dajjāl.” (HR Bukhāri II/665 no. 1781 dan Muslim
II/1005, no. 1379)

⑻ MENAUNGI NEGERI SYĀM


Negeri Syam adalah negeri yang Allāh berkahi.
Di sana ada Masjidil ‘Aqsha, salah satu masjid yang kita dianjurkan untuk ke sana
dalam rangka ibadah.
Masjidil ‘Aqsha adalah tempat Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam ber-isrā dan
dari sanalah Beliau di-mi’rajkan ke langit.
Allāh telah menugaskan sebagian malaikat untuk membentangkan sebagian
sayapnya di sana.
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda,

َ ‫طة أَجْ نِ َحتَ َها‬


‫علَ ْي َها‬ َّ َ‫ َِل َ َّن َم َالئِ َكة‬: ‫للا ؟ قَا َل‬
َ ‫الرحْ َم ِن َبا ِس‬ ِّ َ ‫ َِل‬: ‫فَقُ ْلنَا‬. ‫ش ِام‬
ُ ‫ي َذلِكَ َيا َر‬
ِ َّ ‫سو َل‬ ُ
َّ ‫طو َبى ِلل‬
“Keberuntungan bagi negeri Syām.”
Maka para shahābat radhiyallāhu ‘anhum berkata, “Mengapa yang demikian,
wahai Rasūlullāh?”
Maka Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam berkata, “Karena malaikat Ar-Rahmān
membentangkan sayap mereka atas negeri Syām.”
(Hadīts shahīh diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dalam Abwaabul Manaaqib bab ke
74)
Demikianlah sebagian tugas yang berkaitan dengan alam semesta.
Allāh-lah yang memerintahkan malaikat, mengizinkan mereka dan menghendaki,
sedangkan malaikat yang melaksanakan dan mengatur langsung dengan perintah,
izin dan kehendak Allāh.
Apa yang mereka lakukan tidak keluar dari perintah Allāh.
Allāh berfirman,

َ‫صونَ اللَّ َه َما أَ َم َر ُه ْم َويَ ْفعَلُونَ َما يُؤْ َم ُرون‬


ُ ‫َّل يَ ْع‬
“Mereka tidak memaksiati Allāh di dalam apa yang Allāh perintahkan dan
mereka mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At-Tahrīm 6)
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.

‫وصلى للا على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين‬


‫للا وبركاته‬
ِّ ‫والسالم عليكم ورحمة‬
‫السالم عليكم ورحمة للا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-21 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Beriman Dengan Malaikat-malaikat
Allāh adalah “Beriman Dengan Amalan-amalan Malaikat Bagian 10”.
Diantara amalan malaikat yang kita diperintahkan untuk beriman dengannya
adalah amalan mereka yang berkaitan dengan manusia;
⑴ Mulai dari awal penciptaan manusia di dalam perut ibunya,
⑵ Penulisan taqdir,
⑶ Penulisan ucapan & perbuatan dia selama di dunia,
⑷ Pencabutan ruh,
⑸ Dan seterusnya.
Diantara amalan malaikat & tugas mereka yang berkaitan dengan manusia,
⑴ PERANTARA ANTARA ALLĀH & ANTARA HAMBA-HAMBANYA DARI
KALANGAN MANUSIA
Diantara malaikat ada yang Allāh berikan tugas menyampaikan wahyu kepada
para Nabi dan Rasūl.
◆ Ada diantara wahyu yang langsung diberikan oleh Allāh kepada seorang Nabi
dan ada diantaranya yang melalui malaikat.
Allāh berfirman:

ُ‫ي بِإِ ْذنِ ِه َما يَشَا ُء ۚ إِنَّه‬ ً ‫س‬


ِ ‫ول فَي‬
َ ‫ُوح‬ ُ ‫اء ِح َجاب أَ ْو ي ُْر ِس َل َر‬
ِ ‫للاُ إِ َّل َوحْ يًا أَ ْو ِمن َو َر‬
َّ ُ‫َو َما َكانَ ِلبَشَر أَن يُ َك ِلِّ َمه‬
‫ع ِلي َح ِكيم‬َ
“Dan tidaklah Allāh berbicara kepada manusia kecuali wahyu yang diwahyukan
secara langsung atau berbicara kepadanya dari balik hijab atau Allāh mengutus
seorang malaikat utusan kemudian malaikat tersebut mewahyukan dengan izin
Allāh apa yang Allāh kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha
Bijaksana.” (Asy-Syūra 51)
◆ Jibrīl adalah yang paling sering melaksanakan tugas ini. Allāh Subhānahu wa
Ta’āla berfirman:
َ‫ص ِ ِّدقًا ِل َما بَيْنَ يَ َد ْي ِه َو ُهدًى َوبُ ْش َرى ِل ْل ُمؤْ ِمنِين‬ ِ َّ ‫علَى قَ ْل ِبكَ بِإِ ْذ ِن‬
َ ‫للا ُم‬ َ َ‫قُ ْل َم ْن َكان‬
َ ُ‫عد ًُّوا ِل ِجب ِْري َل فَإِنَّهُ ن ََّزلَه‬
“Katakanlah, ‘Barangsiapa yang menjadi musuh bagi Jibrīl maka sesungguhnya
dia telah menurunkan Al-Qurān atas hatimu dengan izin Allāh, membenarkan
apa yang sebelumnya, petunjuk dan kabar gembira bagi orang-orang yang
beriman’.” (Al-Baqarah 97)
◆ Dan terkadang selain Jibrīl juga turun membawa wahyu, sebagaimana ucapan
‘Abdullāh Ibnu ‘Abbās:

‫ َه َذا بَاب‬: ‫سهُ فَقَا َل‬ َ ْ‫ فَ َرفَ َع َرأ‬،‫ضا ِم ْن فَ ْوقِ ِه‬


ً ‫س ِم َع نَ ِقي‬ َ ‫ي صلى للا عليه وسلم‬ ِِّ ِ‫بَ ْينَ َما ِجب ِْري ُل قَا ِعد ِع ْن َد النَّب‬
ِ ‫ َه َذا َملَك نَزَ َل ِإلَى ْاَل َ ْر‬: ‫ فَقَا َل‬،‫ فَنَزَ َل ِم ْنهُ َملَك‬،‫ط ِإ َّل ْال َي ْو َم‬
‫ض لَ ْم َي ْن ِز ْل‬ ُّ َ‫اء فُ ِت َح ْال َي ْو َم لَ ْم يُ ْفتَحْ ق‬
ِ ‫س َم‬ َّ ‫ِم ْن ال‬
ِ‫ورة‬
َ ‫س‬ ُ ‫ َوخ ََواتِي ُم‬،‫ب‬ ِ ‫فَاتِ َحةُ ْال ِكتَا‬: َ‫ لَ ْم يُؤْ تَ ُه َما نَبِي قَ ْبلَك‬،‫وري ِْن أُوتِيتَ ُه َما‬
َ ُ‫أَ ْب ِش ْر بِن‬: ‫ َوقَا َل‬،‫سلَّ َم‬ َ َ‫ ف‬،‫ط إِ َّل ْاليَ ْو َم‬ُّ َ‫ق‬
ُ‫ْطيتَه‬ِ ‫ لَ ْن تَ ْق َرأَ ِب َح ْرف ِم ْن ُه َما ِإ َّل أُع‬،ِ‫ْال َبقَ َرة‬
“Ketika Jibrīl duduk bersama Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam tiba-tiba Jibrīl
mendengar suara dari langit.
Kemudian Beliau mengangkat kepalanya seraya berkata: ‘Ini adalah pintu di
langit dibuka hari ini, belum pernah dibuka sebelumnya kecuali hari ini’.
Maka turunlah dari pintu tersebut seorang malaikat.
Kemudian Jibrīl berkata, ‘Ini adalah malaikat turun ke bumi, dia belum pernah
turun sebelumnya kecuali hari ini.’
Kemudian malaikat tersebut mengucapkan salam dan berkata kepada Nabi
shallallāhu ‘alayhi wa sallam: ‘Bergembiralah dengan 2 cahaya yang diberikan
kepadamu, belum pernah diberikan kepada seorang Nabipun sebelummu,
Fātihatul Kitāb (yaitu Al-Fātihah) dan ayat-ayat terakhir surat Al-Baqarah.
Tidaklah engkau membaca 1 huruf dari keduanya kecuali engkau akan diberi’.”
(HR Muslim)
Diantara amalan malaikat dan tugas mereka yang berkaitan dengan manusia
adalah,

⑵ MENULIS AMAL KEBAIKAN & KEJELEKAN MANUSIA


Allāh berfirman:
)١١( َ‫ ) ِك َراما ً كَاتِبِين‬١٠( َ‫علَ ْي ُك ْم لَ َحافِ ِظين‬
َ ‫َوإِ َّن‬

“Dan sesungguhnya atas kalian ada malaikat penjaga yang mulia lagi menulis.”
(Al-Infithār 10-11)
◆ Jumlahnya ada 2 malaikat, kiri dan kanan untuk setiap manusia.
Allāh berfirman:

)١٨( ‫عتِيد‬ ُ ‫ ) َما يَ ْل ِف‬١٧( ‫ش َما ِل قَ ِعيد‬


َ ‫ظ ِم ْن قَ ْول إِ َّل لَ َد ْي ِه َرقِيب‬ ِّ ِ ‫ع ِن ال‬ ِ ‫ع ِن ْاليَ ِم‬
َ ‫ين َو‬ ِ َ‫إِ ْذ يَتَلَقَّى ْال ُمتَلَ ِقِّي‬
َ ‫ان‬

“Ketika 2 malaikat menulis di kanan dan di kiri senantiasa bersamanya, tidaklah


ada ucapan kecuali ada malaikat yang mengawasi yang ditugaskan untuk itu.”
(Qāf 17-18)
◆ Mereka bertugas mencatat semua amalan manusia.
Allāh berfirman:

ً ‫يرة‬ َ ‫ب َل يُغَاد ُِر‬


َ ‫ص ِغ‬ ِ ‫َاب فَت ََرى ْال ُمجْ ِر ِمينَ ُم ْش ِف ِقينَ ِم َّما فِي ِه َويَقُولُونَ يَا َو ْيلَتَنَا َما ِل َه َذا ْال ِكتَا‬
ُ ‫ض َع ْال ِكت‬
ِ ‫َو ُو‬
َ ْ
‫اض ًرا ۚ َو َل يَظ ِل ُم َربُّكَ أ َحدًا‬ ُ
ِ ‫ع ِملوا َح‬ َ ‫صاهَا ۚ َو َو َجدُوا َما‬ َ َّ
َ ْ‫يرة ً ِإل أح‬ َ ِ‫َو َل َكب‬
“Dan diletakkanlah kitab catatan maka engkau akan melihat orang-orang yang
berbuat maksiat takut dengan apa yang ada di dalamnya dan mereka berkata:
‘Celaka kami, kitab ini tidak meninggalkan amalan yang kecil maupun yang besar
kecuali ditulisnya.’ Dan mereka mendapatkan apa yang mereka amalkan hadir di
depannya dan Rabbmu tidak menzhalimi seorangpun.” (Al-Kahfi 49)
◆ Sampai niat dan kehendak yang ada di dalam hatipun, mereka tulis.
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda,

‫ َو ِإ َذا َه َّم‬، ً‫س ِيِّئَة‬


َ ‫ فَا ْكتُبُوهَا‬، ‫ع ِملَ َها‬ َ ‫ فَ َال تَ ْكتُبُوهَا‬، ‫س ِيِّئَة‬
َ ‫ فَإِ ْن‬، ‫علَ ْي ِه‬ َ ‫ ِإ َذا َه َّم‬: ‫ع َّز َو َج َّل‬
َ ‫ع ْبدِي ِب‬ َّ ‫قَا َل‬
َ ُ‫للا‬
‫ع ْش ًرا‬َ ‫ فَا ْكتُبُوهَا‬، ‫ع ِملَ َها‬ َ ‫ فَإِ ْن‬، ً‫سنَة‬َ ‫ فَا ْكتُبُوهَا َح‬، ‫سنَة فَلَ ْم يَ ْع َم ْل َها‬
َ ‫بِ َح‬
“Allāh ‘Azza wa Jalla berkata, ‘Apabila hambaKu berkehendak untuk
melakukan kejelekan maka janganlah kalian tulis. Kemudian apabila dia
melakukan kejelekan tersebut maka tulislah satu kejelekan. Dan apabila dia
berkehendak untuk berbuat baik kemudian tidak mengamalkannya maka tulislah
satu kebaikan. Kemudian apabila dia mengamalkannya maka tulislah sepuluh
kebaikan’.” (HR Muslim)
◆ Hikmah dari pencatatan ini adalah menunjukkan keadilan Allāh dan
bahwasanya Allāh tidak menzhalimi manusia dalam ketaatan yang dia lakukan
dan kemaksiatan yang dia kerjakan.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.

‫وصلى للا على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين‬


‫للا وبركاته‬
ِّ ‫والسالم عليكم ورحمة‬
‫السالم عليكم ورحمة للا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-22 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Beriman Dengan Malaikat-malaikat
Allāh adalah “Beriman Dengan Amalan-amalan Malaikat Bagian 11”.
Diantara amalan malaikat dan tugas mereka yang berkaitan dengan manusia,
⑶ MENGATUR RAHIM
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

‫ فَإِ َذا أَ َرا َد‬،‫ضغَة‬


ْ ‫ يَا َربِّ ِ ُم‬،‫علَ َقة‬ َ ِ ِّ‫ يَا َرب‬،‫طفَة‬ ْ ُ‫يَا ْ َربِّ ِ ن‬: ‫ يَقُو ُل‬، ‫الر ِح ِم َملَ ًكا‬
َّ ِ‫ع َّز َو َج َّل قَ ْد َو َّك َل ب‬َ ‫للا‬َ َّ ‫إِ َّن‬
ُ ْ
‫َب فِي بَط ِن أ ِ ِّم ِه‬ُ ‫الر ْز ُق َو ْاَل َ َج ُل ؟ فَيُ ْكت‬
ِّ ِ ‫س ِعيد ؟ فَ َما‬ َ
َ ‫ش ِقي أ ْم‬ ُ َ َ
َ ‫أ َذكَر أ ْم أ ْنثَى ؟‬: ‫ قَا َل‬،‫ي خَلقه‬ ْ ِ ‫للاُ أَ ْن يَ ْق‬
َ ‫ض‬ َّ
“Sesungguhnya Allāh ‘Azza wa Jalla menugaskan seorang malaikat untuk rahim.
Malaikat berkata, ‘Wahai Rabbku, setetes air mani. Wahai Rabbku, segumpal
darah. Wahai Rabbku, segumpal daging.’ Maka apabila Allāh berkehendak untuk
menyempurnakan penciptaanNya, malaikat berkata, ‘Ya Allāh, apakah laki-laki
atau wanita? Celaka atau bahagia? Kemudian, apa rezeki dan apa ajalnya?’ Maka
ditulislah semua itu ketika seseorang di perut ibunya.” (HR Bukhāri dan
Muslim)
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam juga bersabda:

‫ع َل َقةً ِم ْث َل ذلك ث ُ َّم َي ُكونُ في ذلك‬ َ ‫ط ِن أ ُ ِ ِّم ِه أَ ْر َبعِينَ َي ْو ًما ث ُ َّم َي ُكونُ في ذلك‬ْ ‫ِإ َّن أَ َح َد ُك ْم يُجْ َم ُع خ َْلقُهُ في َب‬
‫ع َم ِل ِه‬َ ‫ب ِر ْزقِ ِه َوأَ َج ِل ِه َو‬ ُّ ‫س ُل ْال َملَكُ فَيَ ْنفُ ُخ فيه‬
ِ ْ‫الرو َح َويُؤْ َم ُر بِأ َ ْربَ ِع َك ِل َمات بِ َكت‬ َ ‫ضغَةً ِمثْ َل ذلك ث ُ َّم ي ُْر‬ ْ ‫ُم‬
‫س ِعيد‬ َ ‫ش ِقي أو‬ َ ‫َو‬
“Sesungguhnya salah seorang diantara kalian dikumpulkan penciptaannya di
dalam perut ibunya 40 hari. Kemudian berupa segumpal darah di dalamnya
selama yang semisalnya (yaitu 40 hari). Kemudian menjadi segumpal daging di
dalamnya selama yang semisalnya. Kemudian diutus seorang malaikat maka dia
meniup ruh di dalamnya dan diperintah menulis 4 kalimat; rizqinya, ajalnya,
amalnya dan dia bahagia atau celaka.” (HR Bukhāri dan Muslim)
Diantara amalan malaikat yang berkaitan dengan manusia adalah,
⑷ MENJAGA MANUSIA DARI MARABAHAYA
Allāh berfirman:
ُ ‫ظةً َحتَّى ِإ َذا َجا َء أَ َح َد ُك ُم ْال َم ْوتُ ت ََوفَّتْهُ ُر‬
ُ ‫سلُنَا َو ُه ْم ل يُف ِ َِّر‬
َ‫طون‬ َ ‫َوه َُو ْالقَاه ُِر فَ ْوقَ ِعبَا ِد ِه َوي ُْر ِس ُل‬
َ َ‫علَ ْي ُك ْم َحف‬

“Dan Dialah Zat yang berkuasa di atas para hambaNya dan mengutus atas
kalian para malaikat penjaga sehingga apabila kematian datang kepada salah
seorang diantara kalian maka utusan-utusan Kami yang akan mewafatkannya dan
mereka tidak akan menyia-nyiakan perintah Allāh.” (Al-An’ām 61)
Para malaikat itu menjaga manusia dari marabahaya, dari depan dan
belakangnya. Dan apabila datang taqdir Allāh maka mereka membiarkannya.
Allāh berfirman:

ُ َ‫ۚ لَهُ ُمعَ ِقِّبَات ِ ِّمن بَي ِْن يَ َد ْي ِه َو ِم ْن خ َْل ِف ِه يَحْ ف‬


َّ ‫ظونَهُ ِم ْن أَ ْم ِر‬
ِ‫للا‬
“Setiap manusia memiliki malaikat-malaikat yang bergantian yang berada di
depan dan belakangnya, yang bertugas menjaganya dengan perintah dari Allāh.”
(Ar-Ra’d 11)
Ibnu Katsīr rahimahullāh menyebutkan bahwa malaikat yang mengikuti setiap
manusia ada 4;
• 2 malaikat sebagai pencatat amal kanan dan di kiri
• 2 malaikat sebagai penjaga dari bahaya di depan dan di belakang.
Mereka ini bergantian dengan 4 malaikat yang lain setiap malam dan siang.
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

‫ ث ُ َّم‬، ‫ص ِر‬ْ ‫صالةِ ْال َع‬ َ ‫صالةِ ْالفَجْ ِر َو‬ َ ‫ َويَجْ ت َِمعُونَ فِي‬, ‫ار‬ ِ ‫يَتَ َعاقَبُونَ فِي ُك ْم َمالئِكَة ِباللَّ ْي ِل َو َمالئِكَة ِبالنَّ َه‬
َ ‫ َكي‬: ‫يَ ْع ُر ُج الَّذِينَ بَاتُوا فِي ُك ْم فَيَ ْسأَلُ ُه ْم َوه َُو أَ ْعلَ ُم بِ ِه ْم‬
‫ت ََر ْكنَا ُه ْم َو ُه ْم‬: َ‫ْف ت ََر ْكت ُ ْم ِعبَادِي ؟ فَيَقُ ْولُ ْون‬
َ‫صلُّون‬
َ ُ‫ َوأَتَ ْينَا ُه ْم َو ُه ْم ي‬, َ‫صلُّون‬
َ ُ‫ي‬
“Bersama kalian ada malaikat-malaikat yang bergantian, beberapa malaikat di
malam hari dan beberapa malaikat di siang hari. Dan mereka berkumpul ketika
shalat Shubuh dan shalat ‘Ashar. Kemudian naiklah malaikat yang bermalam
bersama kalian, maka Allāh bertanya kepada mereka sedang Allāh lebih tahu
tentang mereka. ‘Bagaimana keadaan hamba-hambaKu ketika kalian
meninggalkan mereka?’ Maka mereka berkata, “Kami meninggalkan mereka
sedangkan mereka dalam keadaan shalat dan kami mendatangi mereka
sedangkan mereka dalam keadaan shalat.” (HR Bukhāri dan Muslim)
Diantara amalan malaikat yang berkaitan dengan manusia adalah,
⑸ MENDORONG MANUSIA UNTUK BERBUAT BAIK
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

‫للا ؟ قَا َل‬ ُ ‫ َو ِإيَّاكَ يَا َر‬: ‫ َقالُوا‬. ‫َما ِم ْن ُك ْم ِم ْن أَ َحد ِإل َوقَ ْد ُو ِ ِّك َل بِ ِه قَ ِرينُهُ ِمنَ ْال ِج ِِّن َو َق ِرينُهُ ِمنَ ْال َمالئِ َك ِة‬
ِ َّ ‫سو َل‬
: ” ‫ فَال َيأ ْ ُم ُر ِني ِإل ِب َخيْر‬، ‫علَ ْي ِه فَأ َ ْسلَ َم‬ َ َ‫للا أ‬
َ ‫عانَ ِني‬ َ َّ ‫ ِإلَّ أَ َّن‬، ‫َّاي‬
َ ‫َو ِإي‬
“Tidaklah ada diantara kalian seorangpun kecuali diberikan kepadanya qarīn
dari kalangan jin dan qarīn dari malaikat. Para shahābat berkata, ‘Demikian pula
engkau, wahai Rasūlullāh?’ Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam berkata,
‘Demikian pula aku, akan tetapi Allāh telah menolongku kemudian jin itu masuk
Islam maka dia tidak memerintahkanku kecuali kebaikan’.” (HR Muslim)
Diantara tugas malaikat yang berkaitan dengan manusia adalah,
⑹ MENYAMPAIKAN KEPADA RASŪLULLĀH SHALLALLĀHU ‘ALAYHI WA
SALLAM SALAM UMATNYA
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam manusia:

َّ ‫ض يُبَ ِلِّغُ ْونَ ِم ْن أ ُ َّمتِ ْي ال‬


‫سالَ َم‬ ِ ‫َّاحينَ فِي اَل َ ْر‬
ِ ‫سي‬ َ ً‫َلل َم َالئِ َكة‬
ِ َّ ِ ‫إِ َّن‬
“Sesungguhnya Allāh memiliki malaikat-malaikat yang senantiasa berjalan-jalan
di permukaan bumi, menyampaikan salam untukku dari umatku.” (Hadits shahīh
riwayat Nasāi)
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.

‫وصلى للا على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين‬


‫للا وبركاته‬
ِّ ‫والسالم عليكم ورحمة‬
‫السالم عليكم ورحمة للا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-23 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Beriman Dengan Malaikat-malaikat
Allāh adalah “Beriman Dengan Amalan-amalan Malaikat Bagian 12”.
Diantara amalan malaikat & tugas mereka yang berkaitan dengan manusia
adalah,

⑺ MENGHADIRI MAJLIS DZIKIR & MAJLIS ‘ILMU


Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

.ُ‫س ِكينَة‬َّ ‫علَ ْي ِه ُم ال‬


َ ‫ت‬ ْ َ‫سونَهُ بَ ْينَ ُه ْم إِ َّل نَزَ ل‬
ُ ‫ار‬ َ ‫للاِ َويَتَ َد‬ َ ‫للاِ يَتْلُونَ ِكت‬
َّ ‫َاب‬ ِ ‫َما اجْ تَ َم َع قَ ْوم فِي بَيْت ِم ْن بُيُو‬
َّ ‫ت‬
ُ‫للاُ فِي َم ْن ِع ْن َده‬ َّ ‫الرحْ َمةُ َو َحفَّتْ ُه ُم ْال َم َالئِ َكةُ َو َذك ََر ُه ُم‬َّ ‫غ ِشيَتْ ُه ُم‬
َ ‫َو‬
“Dan tidaklah berkumpul sebuah kaum di rumah di antara rumah-rumah
Allāh, mereka membaca kitab Allāh dan mempelajarinya di antara mereka
kecuali akan turun atas mereka, ketenangan, akan menyelimuti mereka rahmat,
menaungi mereka malaikat-malaikat, dan Allāh akan menyebut-nyebut mereka
di hadapan para malaikat yang ada di sisiNya.” (HR Muslim)
Dan telah berlalu dalil yang lain pada halaqah ke-16.
⑻ MENCATAT ORANG-ORANG YANG HADIR SHALAT JUM’AT
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

‫إذا كان يوم الجمعة وقفت المالئكة على باب المسجد يكتبون اَلول فاَلول ومثل المهجر كمثل الذي‬
‫يهدي بدنة ثم كالذي يهدي بقرة ثم كبشا ثم دجاجة ثم بيضة فإذا خرج اإلمام طووا صحفهم ويستمعون‬
‫الذكر‬
“Apabila hari Jum’at berdiri para malaikat di pintu masjid menulis siapa yang
pertama datang dan yang selanjutnya.
Dan permisalan orang yang berpagi-pagi datang seperti orang hadyu berupa
unta.
Kemudian yang selanjutnya seperti orang yang menyembelih hadyu berupa sapi.
Kemudian yang selanjutnya seperti orang yang menyembelih hadyu berupa
kambing.
Kemudian yang selanjutnya seperti orang yang menyembelih hadyu berupa
ayam.
Kemudian yang selanjutnya orang yang membayar hadyu berupa telur.
Kemudian apabila keluar imam malaikat-malaikat tersebut melipat lembaran-
lembaran catatan dan mendengarkan dzikir.”
(HR Bukhāri)
⇒ Yang dimaksud dengan hadyu adalah sesuatu yang dikirim ke tanah haram
(kota Mekkah) dalam rangka beribadah kepada Allāh.
⇒ Ada di antaranya yang hukumnya wajib dan ada di antaranya yang hukumnya
sunnah.

⑼ MENCABUT NYAWA MANUSIA


Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman

ِ ‫قُ ْل َيت ََوفَّا ُك ْم َملَكُ ْال َم ْو‬


َ‫ت الَّذِي ُو ِ ِّك َل ِب ُك ْم ث ُ َّم ِإلى َر ِِّب ُك ْم ت ُ ْر َجعُون‬
“Katakanlah; akan mewafatkan kalian malaikat maut yang telah ditugaskan
kepada kalian kemudian kalian akan dikembalikan kepada Rabb kalian.” (As-
Sajdah 11)
Di dalam hadīts Barā Ibnu ‘Ādzib yang diriwayatkan Imām Ahmad, Abū Dāwūd,
Nasāi dan haditsnya shahih, malaikat maut akan dibantu oleh malaikat-malaikat
yang lain.
Setelah malaikat maut mengeluarkan nyawa dari badan maka langsung diterima
oleh malaikat-malaikat lain yang bertugas membawanya ke atas.
Ada di antara manusia tersebut yang baik dan shalih dan dibawa oleh malaikat-
malaikat rahmat.
Dan ada manusia yang menzhalimi dirinya sendiri maka dibawa oleh malaikat-
malaikat adzab.
Dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
َ ُ‫الَّذِينَ ت ََوفَّا ُه ُم ْال َمآلئِ َكة‬
‫ظا ِل ِمي أَ ْنفُ ِس ِه ْم‬
“Orang-orang yang diwafatkan oleh para malaikat dalam keadaan menzhalimi
diri mereka sendiri.” (An-Nahl 28)
Dan Allāh berfirman:

َ ُ‫ۚ الَّذِينَ تَت ََوفَّا ُه ُم ْال َم َال ِئ َكة‬


َ‫ط ِِّي ِبين‬
“Orang-orang yang diwafatkan oleh para malaikat dalam keadaan mereka
baik.” (An-Nahl 32)

⑽ MENANYAI MANUSIA DI ALAM KUBUR, MEMBERI NIKMAT KUBUR &


ADZAB KUBUR
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda yang artinya
“Seorang hamba apabila diletakkan di kuburnya ditinggalkan dan pergi para
sahabatnya, sampai-sampai dia mendengar suara sandal mereka.
Maka datanglah 2 malaikat dan mendudukkannya kemudian berkata, ‘Apa yang
kalian katakan tentang laki-laki ini (Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam)?’
Dia berkata, ‘Aku bersaksi bahwa dia adalah hamba Allāh dan RasulNya.’
Maka dikatakan kepadanya, ‘Lihat tempatmu di neraka, sungguh Allāh telah
menggantikannya untukmu sebuah tempat di surga.’
Berkata Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam, ‘Maka orang tersebut melihat ke-2
tempat semuanya.’
Dan adapun orang yang kafir atau munafiq maka dia berkata, ‘Aku tidak tahu,
aku dahulu mengatakan apa yang dikatakan manusia.’
Maka dikatakan kepadanya, ‘Kamu tidak tahu dan tidak mengikuti.’
Kemudian dipukul dengan palu dari besi dengan sebuah pukulan di antara 2
telinganya maka dia berteriak dengan sebuah teriakan yang di dengar oleh apa
yang ada di sekitarnya kecuali jin dan manusia.”
(HR Bukhāri dan Muslim)
Dan diantara amalan malaikat yang berkaitan dengan manusia,
⑾ BERPERANG BERSAMA ORANG-ORANG YANG BERIMAN
Allāh menceritakan pertolonganNya kepada orang-orang yang beriman pada
saat Perang Badr di dalam firmanNya:

َ‫اب لَ ُك ْم أَنِِّي ُم ِم ُّد ُكم بِأ َ ْلف ِ ِّمنَ ْال َم َالئِ َك ِة ُم ْر ِدفِين‬
َ ‫ِإ ْذ تَ ْستَ ِغيثُونَ َربَّ ُك ْم فَا ْستَ َج‬
“Ingatlah ketika kalian meminta pertolongan kepada Rabb kalian maka Allāh
mengabulkan do’a kalian. Sesungguhnya Aku mengirimkan kepada kalian 1000
malaikat yang datang berturut-turut.” (Al-Anfāl 9)
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam sendiri melihat Jibrīl saat itu dan
bersabda:

‫ب‬ َ ‫آخذ بِ َرأْ ِس فَ َر ِس ِه‬


ِ ‫علَ ْي ِه أَ َداة ُ ْال َح ْر‬ ِ ‫َه َذا ِجب ِْري ُل‬
“Ini adalah Jibrīl memegang kepala kudanya memakai alat-alat perang.” (HR
Bukhāri)
Itulah sebagian amalan malaikat yang bisa kita sebutkan. Kewajiban kita adalah
beriman dengan apa yang datang dari Allāh dan RasulNya.
Dengan demikian kita sudah menyelesaikan 4 point cara beriman dengan
malaikat yang telah kita sebutkan di halaqah yang pertama.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.

‫وصلى للا على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين‬


‫للا وبركاته‬
ِّ ‫والسالم عليكم ورحمة‬
‫السالم عليكم ورحمة للا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-24 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Beriman Dengan Malaikat-malaikat
Allāh adalah tentang “Beberapa Penyimpangan Dalam Hal Beriman Dengan
Malaikat-malaikat Allāh & Penjelasan Tentang Beberapa Hak Malaikat.”

● PENYIMPANGAN DALAM HAL BERIMAN DENGAN MALAIKAT ALLĀH


Diantara penyimpangan dalam hal iman dengan malaikat-malaikat Allāh adalah:
⑴ Mengingkari keberadaan malaikat.
⑵ Mengingkari sebagian malaikat dan amalannya.
⑶ Menyamakan antara jin dan malaikat.
⑷ Menyembah para malaikat.
Di dalam Al-Qurān, Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

‫س ْب َحانَكَ أَ ْنتَ َو ِليُّنَا‬


ُ ‫) َقالُوا‬٤٠( َ‫ُلء ِإيَّا ُك ْم كَانُوا َي ْعبُدُون‬ِ ‫ش ُر ُه ْم َج ِمي ًعا ث ُ َّم َيقُو ُل ِل ْل َمالئِ َك ِة أَ َهؤ‬
ُ ْ‫َو َي ْو َم َيح‬
)٤١( َ‫ِم ْن دُونِ ِه ْم بَ ْل كَانُوا يَ ْعبُدُونَ ْال ِج َّن أَ ْكثَ ُر ُه ْم بِ ِه ْم ُمؤْ ِمنُون‬

“Dan hari dimana Allāh mengumpulkan mereka semuanya kemudian Allāh


berkata kepada para malaikat, ‘Apakah mereka dahulu menyembah kalian?’ Para
malaikat berkata, ‘Maha Suci Engkau, Engkaulah wali kami selain mereka, akan
tetapi mereka dahulu menyembah jin, sebagian mereka beriman dengan jin-jin
tersebut.” (Saba 40-41)
⑸ Memusuhi mereka.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

َ‫عدُو ِل ْلكَافِ ِرين‬ َ َّ ‫س ِل ِه َو ِجب ِْري َل َو ِميكَا َل فَإِ َّن‬


َ ‫للا‬ ُ ‫َلل َو َم َالئِ َكتِ ِه َو ُر‬ َ َ‫َم ْن َكان‬
ِ َّ ِ ‫عد ًُّوا‬
“Barangsiapa yang memusuhi Allāh, malaikat-malaikatNya, rasul-rasulNya, Jibrīl
& Mīkāil maka sesungguhnya Allāh musuh bagi orang-orang yang kafir.” (Al-
Baqarah 98)
⑹ Meyakini bahwa malaikat berjenis kelamin wanita dan bahwasanya malaikat
adalah anak wanita Allāh.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

)١٥٠( َ‫ )أَ ْم َخلَ ْقنَا ْال َم َالئِ َكةَ ِإنَاثا ً َو ُه ْم شَا ِهدُون‬١٤٩( َ‫فَا ْستَ ْفتِ ِه ْم أَ ِل َر ِبِّكَ ْال َبنَاتُ َولَ ُه ُم ْال َبنُون‬

“Maka tanyakanlah kepada mereka, ‘Apakah anak-anak wanita itu untuk


Tuhanmu sedangkan untuk mereka anak-anak laki-laki? Ataukah Kami
menciptakan malaikat-malaikat dengan jenis kelamin wanita sedangkan mereka
menyaksikan?’.” (Ash-Shāffāt 149-150)

● HAK MALAIKAT ATAS KITA


Adapun hak malaikat atas kita yang harus kita lakukan, maka diantaranya adalah:
⑴ Mewujudkan beriman dengan 4 point yang sudah kita sampaikan.
⑵ Mencintai mereka dan menghormati mereka karena Allāh karena mereka
adalah hamba-hamba Allāh yang dimuliakan dan tidak memaksiati Allāh.
⑶ Tidak mengejek dan menghina mereka atau menjadikan mereka sebagai
bahan bercanda karena hal ini bisa mengeluarkan seseorang dari Islam.
⑷ Menghindari apa yang dibenci oleh malaikat, seperti gambar dan patung
makhluq yang bernyawa dan memelihara dan di rumah.
• Di dalam sebuah hadits Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

ُ ‫ورة‬
َ ‫ص‬ُ ‫َل تَ ْد ُخ ُل ْال َم َالئِ َكةُ بَ ْيتًا فِي ِه ك َْلب َو َل‬
“Malaikat tidak memasuki sebuah rumah yang di dalamnya ada anjing dan
gambar.” (HR Bukhāri & Muslim)
Dan diantara yang dibenci malaikat adalah,
• Memakan makanan yang membuat bau mulut tidak sedap seperti bawang
merah dan bawang putih dalam keadaan mentah.
Dalam sebuah hadits dari Jābir radhiyallāhu Ta’āla ‘anhu berkata:
‫من‬: ‫ فقال‬،‫ فغلبتنا الحاجة فأكلنا منها‬،‫نهى رسول للا – صلى للا عليه وسلم – عن أكل البصل والكراث‬
‫ فإن المالئكة تتأذى مما يتأذى منه اإلنس‬،‫أكل من هذه الشجرة المنتنة فال يقربن مسجدنا‬
“Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam melarang dari memakan bawang
merah dan kurrāts (bawang bakung). Maka suatu saat kami sangat butuh dan
kamipun makan darinya. Kemudian Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam berkata,
‘Barangsiapa yang memakan dari tanaman yang berbau ini maka janganlah dia
mendekati masjid kami karena sesungguhnya malaikat merasa terganggu dengan
apa yang merasa terganggu dengannya manusia.” (HR Bukhāri dan Muslim)
• Demikian pula dihindari meludah ke kanan ketika shalat maupun di luar shalat.
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
‫ ولعن يمينه؛ فإن عن‬،‫ فإنما يناجي للا ما دام في مصاله‬،‫ فال يبصق أمامه‬،‫إذا قام أحدكم إلى الصالة‬
‫ أو تحت قدمه فيدفنها‬،‫ وليبصق عن يساره‬،ً‫يمينه ملكا‬
“Apabila salah seorang diantara kalian berdiri untuk shalat maka janganlah
meludah ke depan karena sesungguhnya dia sedang menghadap Allāh selama
masih di tempat shalatnya dan jangan pula meludah ke kanan karena di sebelah
kanan ada malaikat dan hendaknya meludah ke kiri atau meludah ke bawah
kakinya kemudian memendamnya.” (HR Bukhāri dan Muslim)
⇒ Maksud dari meludah ke kiri atau ke bawah kakinya di sini adalah adalah
apabila di luar masjid.
⇒ Maksud memendamnya adalah apabila lantai masjid berupa tanah.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu
kembali pada halaqah selanjutnya.

‫وصلى للا على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين‬


‫للا وبركاته‬
ِّ ‫والسالم عليكم ورحمة‬
‫السالم عليكم ورحمة للا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول للا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Halaqah yang ke-25 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Beriman Dengan Malaikat-malaikat
Allāh adalah tentang “Buah Beriman Dengan Malaikat-malaikat Allāh”.
Diantara buah beriman dan manfaat beriman dengan malaikat-malaikat Allāh di
dunia dan di akhirat:
⑴ Beriman kepada malaikat adalah bagian dari mewujudkan keimanan yang
tersebut keutamaan-keutamaannya di dalam Al-Qurān dan Hadīts.
Diantaranya adalah:
• Mendapatkan hidayah di dunia.
• Mendapatkan keamanan di akhirat.
• Masuk ke dalam surga.
• Dan lain-lain
⑵ Semakin mengagungkan Allāh.
Karena seseorang ketika mendengar tentang sangat besarnya seorang malaikat,
dia menyadari bahwa Allāh yang menciptakan malaikat tersebut, lebih besar.
Dan seseorang apabila dia mendengar bahwa Allāh memiliki hamba-hamba yang
sangat banyak, pasukan-pasukan, yang tidak mengetahui jumlahnya kecuali Allāh
maka dia menyadari bahwa Allāh; Dialah Raja Yang Haq, Yang Berkuasa, Yang
Maha Tinggi, Yang Maha Besar, Yang Mengatur seluruh perkara.
Maka keyakinan ini membawa dia untuk hanya menyembah kepada Allāh dan
meninggalkan penyembahan kepada selain Allāh.
⑶ Menjadikan seseorang tawādhu’ dan jauh dari sifat sombong di dalam
ibadahnya.
Karena dia mengetahui bahwa di sana ada para malaikat yang jauh lebih banyak
ibadahnya kepada Allāh dan mereka tidak memaksiati Allāh.
⑷ Mengetahui rahasia-rahasia alam yang sangat teratur dan kejadian-kejadian
yang ada di dalamnya.
Dan bahwasanya di sana ada malaikat-malaikat yang Allāh tugaskan dengan
amalan-amalan yang berkaitan dengan alam semesta dan manusia.
⑸ Mencintai amal shalih.
Karena di sana ada malaikat yang menulis amal kebaikan dan di sana ada
malaikat-malaikat yang mendo’akan dengan kebaikan bagi orang yang melakukan
beberapa jenis amal shalih.
⑹ Membenci kemaksiatan dan menjauhinya.
Karena di sana ada malaikat-malaikat yang mencatat ucapan dan perbuatannya
dan di sana ada malaikat-malaikat yang mendo’akan dengan kejelekan dan laknat
bagi orang yang melakukan beberapa jenis kemaksiatan.
⑺ Meniru dan meneladani malaikat di dalam beribadah, keta’atan dan rasa takut
mereka kepada Allāh.
⑻ Bersyukur kepada Allāh atas kenikmatan yang besar ini.
Dimana Allāh menugaskan kepada malaikat untuk melakukan beberapa amalan
yang berkaitan dengan alam semesta dan manusia.

ِ َّ ِ ‫ْال َح ْم ُد‬
َّ ‫َلل الَّذِي بِنِ ْع َمتِ ِه تَتِ ُّم ال‬
ُ‫صا ِل َحات‬
Dengan demikian kita sudah menyelesaikan Silsilah ‘Ilmiyyah yang ke-6 tentang
“Beriman Dengan Malaikat-malaikat Allāh”.
Semoga apa yang kita sampaikan bermanfaat dan bisa diamalkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Dan sampai bertemu kembali in syā Allāh pada Silsilah ‘Ilmiyyah yang ke-7 yaitu
tentang “Beriman Dengan Kitab-kitab Allāh”.

‫وصلى للا على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين‬


‫للا وبركاته‬
ِّ ‫والسالم عليكم ورحمة‬

You might also like