You are on page 1of 18

Khutbah Jum’at:

Pentingnya Membangun dan Menjaga


Perdamaian
‫‪Khutbah I‬‬
‫َ َ َ ُ ُ ْ َ ْ ُ َ َّ ْ َ َ ْ َ‬ ‫َّ‬ ‫َا ْل َح ْم ُ‬
‫اف ِب ِر ِه‬ ‫ِ‬ ‫ط‬ ‫ل‬ ‫أ‬‫ب‬‫ِ ِ‬‫ن‬ ‫ي‬‫ق‬ ‫ف‬ ‫و‬ ‫اْل‬ ‫ر‬ ‫و‬ ‫د‬ ‫ص‬ ‫ح‬ ‫ر‬ ‫ش‬ ‫ي‬ ‫ذ‬
‫ِ ِ‬ ‫ال‬ ‫هلل‬ ‫د‬
‫ْ َ‬
‫صا ِئ ِر ِه ْم ِب ُمش َاه َد ِة ُحك ِم ش ْر ِع ِه َو َب ِد ْي ِع‬
‫َ‬ ‫َو َآَلئه‪َ ،‬و ُن ْور َب َ‬
‫ِ‬ ‫ِِ‬
‫َ َ ْ َ َ ُ ْ َ َ َ َّ ْ َ َ َُ‬ ‫َ‬
‫ص ْن ِع ِه َو ُم ْحك ِم َآيا ِت ِه‪ ،‬وألهمهم ك ِلمة التقوى‪ ،‬وكانوا‬ ‫َ‬
‫َأ َح َّق ب َها َو َأ ْه َل َها‪َ ،‬ف ُس ْب َح َان ُه َم ْن إ َل ٌه َعظ ْي ٌم‪َ ،‬و َت َبا َر َك َمنْ‬
‫ِ‬ ‫َ ِ‬ ‫ِ‬
‫َ‬ ‫َر ٌب َواس ٌع َكرْي ٌم‪َ ،‬وأ ْش َه ُد أن ََل إ َل َه إ ََّل ُ‬ ‫َ‬
‫هللا َو ْح َد ُه َل‬ ‫ِ َِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ش ِرْي َك ل ُه‪ِ ،‬في أ ْس َما ِئ ِه‪َ ،‬و ِصفا ِت ِه‪َ ،‬وأف َع ِال ِه‪َ ،‬وخ ْي َرا ِت ِه‪،‬‬
‫َو َأ ْش َه ُد َأ َّن ُم َح َّم ًدا َع ْب ُد ُه َو َر ُس ْو ُل ُه‪َ ،‬أ ْش َر ُف ُر ُسله َو َخيرْ‬
‫ِ‬ ‫ِِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َبرَياته‪َ ،‬ا َّلل ُه َّم َ‬
‫ص ِل َو َس ِل ْم َو َبا ِر ْك َعلى ُم َح َّم ٍد َو َعلى ِآل ِه‬ ‫ِ ِِ‬
‫وحاته‪ .‬أ َّما َب ْعد‪ُ،‬‬ ‫َ‬ ‫الد ْهر َو ُر َ‬ ‫ص َحابه في َغ َد َوات َّ‬ ‫ْ‬ ‫ََ‬
‫ِِ‬ ‫ِ ُ ِ‬ ‫ِِ ِ‬ ‫وأ‬
‫هللا‬ ‫ى‬ ‫و‬ ‫الر ْح ٰمن‪َ ،‬فإني أ ْوص ْي ُك ْم َو َن ْفس ي ب َت ْق َ‬ ‫َّ‬ ‫اد‬‫َف َياع َب َ‬
‫ِ‬ ‫َِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫اهلل ِم َن‬ ‫ب‬ ‫ذ‬
‫ُُْ‬
‫و‬ ‫ع‬ ‫أ‬ ‫‪:‬‬ ‫آن‬ ‫ر‬‫ْ‬ ‫ق‬ ‫اْلَ َّنان‪ْ ،‬ال َقائل في ك َتابه ْال ُ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ ِ ِ ِِ‬ ‫ِ‬
‫ْ ُُ ْ‬ ‫َ‬ ‫َٰٓ‬
‫الرج ْيم‪َٰ ، ،‬يأ ُّي َها َّٱلذ َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬
‫ين َء َام ُنوا ْٱدخلوا ِفى‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫َّ‬ ‫ان‬
‫ِ‬ ‫ط‬ ‫ي‬ ‫الش ْ‬
‫َّ ْ َٰ َّ ُ َ ُْ‬ ‫ْ َ َٰٓ َّ ً َ َ َ َّ ُ ْ ُ َُٰ‬
‫ٱلسل ِم كافة وَل تت ِبعوا خطو ِت ٱلشيط ِن ِإن ۥه لكم‬ ‫ِ‬
‫َّ ْ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ ُ ٌّ ُّ ٌ َ َ َ َّ ُّ َ َّ‬
‫هللا عل ْي ِه َو َسل َم ‪ ،‬اْل ْس ِل ُم‬ ‫عدو م ِبين‪ ،‬وقال النبي ص ِ‬
‫ى‬ ‫ل‬
‫‪1‬‬
َ ‫َم ْن َسل َم ْاْلُ ْسل ُمو َن م ْن ل َسانه َو َي ِده‬
ُ‫ص َد َق هللا‬،
ِ ِِ ِ ِ ِ ِ
َ َ َْ ْ ُ َ ‫ْال َعظ ْي ُم َو‬
‫ص َد َق َر ُس ْول ُه ال َح ِب ْي ُب الك ِرْي ُم َون ْح ُن َعلى‬ ِ
‫هلل َر ِب‬ ‫د‬ ُ ‫رين َو ْال َح ْم‬
َ ‫الشاك‬َّ َ َ ْ َّ َ َ َ
ِ ِ ‫ذ ِلك ِمن الش ِاه ِدين و‬
ُ ْ َ َّ َ ََْ َْ
..‫ أما بعد‬،‫الع ِاْلين‬
Ma’asyiral Muslimin hafidzokumulloh,
Sebelum melanjutkan khutbah ini, khatib
berwasiat khusus kepada diri sendiri,
umumnya kepada jamaah jumat sekalian,
mari kita sama-sama meningkatkan
keimanan dan ketakwaan kepada Allah
Ta’ala. Sebab, takwa merupakan sebaik-
baiknya bekal menghadapi kehidupan
akhirat yang kekal dan menghadap Sang
Pencipta.

Mari kita memanjatkan rasa syukur yang tak


terhingga kepada Allah Ta’ala, Dzat yang
2
maha mengatur alam, karena kita pada saat
ini ada dalam keadaan ketentraman dan
keleluasaan yang tiada tara. Karenanya, mari
kita bersungguh-sungguh mensyukuri
kesempatan ini dengan cara mengisinya
dengan berbagai amaliah ibadah dan
berupaya keras meraih rida-Nya, sebelum
kesempatan berharga ini hilang dari diri
hadapan kita.

Untuk lebih meningkatkan rasa syukur,


mari kita tengok saudara-saudara kita yang
ada di Palestina. Bagaimana keadaan mereka
sekarang. Mereka berharap sekali
ketenangan dan kedamaian seperti kita.
Namun kenyataannya, mereka hidup dalam
darurat perang, keadaan serba terbatas,

3
belum lagi dihantui rasa ketakutan yang
tiada henti menghadapi serbuan bangsa
penjajah setiap saat. Walhasil, hidup mereka
betul-betul tiada ketenangan selain
memasrahkan diri kepada Dzat yang Maha
Mencipta. Kapan pun Dia mengambil
nyawa mereka, mereka siap lillahi ta’ala.

Sebaliknya kita yang ada di Indonesia.


Keadaan serba leluasa. Tenang dan
tenteram. Mulai beraktivitas hingga
menjalankan ibadah. Masa iya, keadaan ini
tidak kita syukuri dengan aneka ragam
ibadah dan menghamba kepada Yang
Kuasa. Sungguh keterlaluan, di saat warga
Palestina menyempatkan diri beribadah
bagaimana pun caranya, meski dalam

4
keadaan darurat, sementara kita berleha-
leha padahal keadaan aman dan leluasa.
Nikmat mana lagi yang hendak engkau
dustakan?
َُ ُ َ َ
‫آَلء َرِبك َما تك ِذ َب ِان‬
ِ ِ ‫ف ِب‬
‫ي‬ ‫أ‬

Namun, mudah-mudahan, kemelut yang


dialami saudara-saudara kita di Palestina
segera berakhir. Allah senantiasa memberi
keselamatan, kesabaran, dan juga
kemenangan kepada mereka. Allah
secepatnya menurunkan kedamaian dan
keselamatan kepada mereka. Sebab, tiada
yang mereka dambakan saat ini kecuali
kedamaian, ketentraman, dan hidup
tenteram seperti bangsa-bangsa di belahan
dunia lainnya. Semoga pertolongan Allah

5
segera datang bagi mereka. Sebab, jika
pertolongan Allah datang, perang yang
selama ini lebih didominasi pihak Zionis,
akan berbalik arah kepada pihak pejuang
Palestina. Allah Ta’ala berfirman:
َّ َّ َٰ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َ
ُ‫َّللا َ َم ٰى ۚ َول ُي ْبل َي ْاْلُ ْؤمن َين م ْنه‬
َ
ِ ِِ ِ ِ ‫وما رميت ِإذ رميت ول ِكن ر‬
َ
‫َبَل ًء َح َس ًنا‬
Artinya: “Bukan engkau yang melempar
ketika melempar (senjata), tapi Allah yang
melempar. Sesungguhnya Allah memberi
ujian kepada orang-orang yang beriman
berupa ujian yang baik.” (QS. Al-Anfal [8]:
17).

Hadirin jamaah Jumat hafidzokumulloh,


Perlu kita ketahui, selain bermakna ‘pasrah’
dan ‘berserah’, Islam juga bermakna
6
‘damai’, ‘selamet’, ‘aman’, dan ‘tenteram’.
Yang semua itu mengacu kepada keadaan
yang sangat didambakan oleh setiap insan.
Bukan saja oleh umat Islam, tetapi juga oleh
seluruh umat manusia di mana pun berada,
termasuk seluruh makhluk dan tumbuhan.

Selanjutnya, secara konsep, Islam


merupakan agama yang mengajarkan
monoteisme tauhid (kepercayaan yang
berpendapat hanya ada satu Tuhan yang esa
dan berkuasa penuh atas segala sesuatu) yang
harus diwujudkan dalam bentuk kepasrahan
diri dan ketaatan kepada Allah semata dan
rasul-Nya selaku utusan yang membawa
rahmat ke seluruh alam untuk meraih

7
kebahagiaan dan keselamatan dunia dan
akhirat.

Namun, kebahagiaan itu tidak akan


terwujud tanpa kedamaian dan
ketenteraman serta kasih sayang di antara
sesama. Intinya, melalui misi kedamaian
serta kasih sayang, risalah Islam diturunkan
ke seluruh alam.

Selama ini, damai masih dimaknai sebagai


hidup rukun berdampingan antara dua
pihak atau dua kekuatan yang berseteru.
Padahal, nyatanya tidak demikian. Dalam
Islam, jiwa dan individu umat diciptakan
untuk damai dan tenteram, yang keduanya
merupakan kebutuhan dasar. Mari kita lihat

8
setiap gerak-gerik kita, termasuk dalam
beribadah, kita diperintah untuk selalu
tertib, tenang, tuma'ninah, dan khusyu’.
Tidak boleh terburu-buru, selain memang
sikap tergesa-gesa itu berasal dari setan.
Dalam muamalah dengan Allah atau yang
disebut dengan hablun minallah, misalnya,
kita diperintah dzikir kepada Allah, yang
salah satu tujuannya menciptakan jiwa yang
damai dan tenang, sebagaimana yang
disebutkan dalam Al-Quran surah ar-Ra’du
ayat 28:
ٰ ْ َ َ ِۗ ٰ ْ ْ ُ ُ ْ ُ ُ ُّ َ ْ َ َ ْ ُ َ ٰ َ ْ َّ
‫َّللا‬
ِ ‫َّللا اَل ِب ِذك ِر‬
ِ ‫ال ِذين امنوا وتطم ِٕىن قلوبهم ِب ِذك ِر‬
ُ ْ ْ َ
‫تط َم ِٕى ُّن ال ُقل ْو ُب‬
Artinya : (Yaitu) orang-orang yang beriman
dan hati mereka menjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya
9
dengan mengingat Allah hati akan selalu
tenteram.

Kemudian, ketika menunaikan shalat, kita


diwajibkan sambil tuma'ninah dalam
melaksanakannya alias tenang tidak
terburu-buru. Di akhir shalat, kita juga
diperintah untuk mengucap salam yang
maknanya tak lain adalah kedamaian dan
keselamatan.

Usai shalat, kita dianjurkan untuk berdoa, di


antara doa yang biasa kita baca adalah doa
selamat dan doa keselamatan, Allahumma
antas salam wa minkas salam…. Dan masih
banyak lagi tradisi lainnya yang tidak bisa
dilepaskan dari semangat kedamaian serta

10
keselamatan. Bahkan, di akhirat kelak, yang
akan dipanggil oleh Allah masuk surga tak
lain adalah hamba Allah yang jiwa-jiwanya
penuh dengan ketenangan dan kedamaian,
sebagaimana yang disebutkan dalam surah
Al-Fajri ayat 27 sampai ayat 30:
ًَ َ َ ٰ َ ْ ُ َّ َ ْ ُ ْ ُ ْ َّ َ ُ َّ َ َ
‫اضية‬
ِ ‫يا أيتها النفس اْلطم ِئنة ار ِج ِعي ِإلى رِب ِك ر‬
ً
‫َم ْر ِض َّية‬
Artinya: “Hai jiwa yang tenang, kembalilah
kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha
lagi diridhai-Nya,” QS. Al-Fajr [89]: 27-
30).

Hadirin jamaah Jumat hafidzokumulloh,


Begitu pula dalam muamalah dengan
sesama manusia atau yang biasa disebut
dengan hablun minannas. Islam sudah
11
mengajarkan kita semua untuk menebar
salam atau ucapan assalamu alaikum saat
bertemu orang lain di samping kita harus
menjunjung semangat toleransi, sehingga
tercipta kehidupan yang rukun, baik sesama
seagama maupun sesama umat beragama.
Berbicara ajaran, tentu rujukannya adalah
Al-Quran dan sunah Rasulullah. Dalam Al-
Quran, kata salam dan kata turunannya,
disebutkan tidak kurang dari 120 kali, yang
salah satunya mengacu kepada asma Allah,
as-Salam yang artinya Dzat yang maha
memberi keselamatan dan kedamaian. Ini
menunjukkan, Allah adalah sumber
kedamaian dan keselamatan, yang
mewajibkan para hamba-Nya meraih
keduanya. Walhasil, berdasar keimanan dan

12
kasih sayang, Islam sangat menekankan
pentingnya kasih sayang antarsesama,
bahkan sesama makhluk, agar tercipta
kedamaian dan keselamatan dunia dan
akhirat.
Begitu pula dalam sunah Rasulullah.
Banyak sekali hadits yang mengajarkan
hidup damai dan memperhatikan
keselamatan sesama. Rasulullah bersabda:
َ ُ ُ
‫اْل ْس ِل ُم َمن َس ِل َم اْل ْس ِل ُمون ِمن ِلسا ِن ِه َوي ِد ِه‬
Artinya: "Seorang Muslim adalah orang
yang sanggup menjamin keselamatan
orang-orang Muslim lainnya dari gangguan
lisan dan tangannya." [HR al-Bukhari]

Oleh karena itu, semoga kita semua bisa


memahami dan juga menjalankan ajaran

13
damai yang sudah diajarkan oleh agama kita.
Sehingga kita benar-benar memegang
ajaran tersebut secara kaffah, sebagaimana
pesan ayat, “Masuklah kalian ke dalam
agama Islam secara kaffah (menyeluruh),”
(QS. Al-Baqarah [2]: 208).
Mudah-mudahan di akhirat kelak, kita
termasuk hamba yang mendapat
kebahagiaan dan keselamatan serta mewarisi
Darussalam negeri surga yang penuh
dengan kedamaian, ketentraman, selama-
lamanya. Amin ya rabbal alamin.
ُ َ ْ ْ َُ ُ َ َ َ
‫ َون َف َع ِن ْي َو ِإ َّياك ْم‬،‫هللا ِل ْي َولك ْم ِفي ال ُق ْر ِآن ال َع ِظ ْي ِم‬ ‫بارك‬
ُ ‫ َو َت َق َب َّل‬،‫آليات َوالذ ْكر ْال َحك ْيم‬
‫هللا ِم ِن ْي‬ َ ْ َ ْ َ
‫ا‬ ‫ِبما ِفي ِه ِمن‬
ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ ْ ْ َ ُ ْ ُ َ ُ ْ َ ْ ُ ْ َّ َ ُ ُ َّ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ
‫ أقول قو ِلي هذا‬،‫ ِإنه هو الس ِميع الع ِليم‬،‫و ِمنكم ِتَلوته‬
َ‫هللا ْال َعظ ْي َم ل ْي َو َل ُك ْم َول َسائر ْاْلُ ْسلم ْين‬ َ ‫َو َأ ْس َت ْغف ُر‬
ِِ ِِ ِ ِ ِ ِ
َْ ْ ْ َ َ ْ ُْ َ
— ‫اس َتغ ِف ُر ْو ُه ِإن ُه ُه َو الغ ُف ْو ُر الر ِح ْي ِم‬ ‫ات ف‬
ِ ‫واْلس ِلم‬
14
‫‪Khutbah II‬‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ ْ َ ْ ُ َّ َّ ْ َ َ َ َ ْ َ َ ْ‬
‫هللا‬
‫ّلِل ال ِذي أمرنا ِبا َِل ِتح ِاد وا َِلع ِتص ِام ِبحب ِل ِ‬ ‫الحمد ِ ِ‬
‫هللا َو ْح َد ُه ََل َشرْي َك َل ُه‪ ،‬إ َّياهُ‬ ‫ْاْلَت ْين‪َ .‬أ ْش َه ُد َأ ْن ََل إ َل َه إ ََّل ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ُ‬ ‫َ ْ َ‬ ‫ُ َ‬ ‫َ‬
‫ن ْع ُب ُد َو ِإ َّياه ن ْس َت ِع ْي ُن‪َ .‬وأش َه ُد أ َّن ُم َح َّم ًدا َع ْب ُد ُه َو َر ُس ْول ُه‪،‬‬
‫َ‬ ‫َ ْ َ ْ ُ ْ ُ َ ْ َ ً ْ َ َ ْ َ َ َّ ُ َّ َ َ‬
‫ص ِل َعلى َس ِي ِدنا ُم َح َّم ٍد‬ ‫اْلبعوث رحمة ِللع ِاْلين‪ .‬اللهم‬
‫اس َت َط ْع ُتمْ‬ ‫هللا َما ْ‬ ‫ص َحابه َأ ْج َمع ْي َن‪ .‬ا َّت ُقوا َ‬ ‫ْ‬ ‫ََ‬ ‫َ‬
‫َو َعلى ِآل ِه وأ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِِ‬
‫َ َ‬
‫هللا َو َمَل ِئك َت ُه‬ ‫َو َسار ُع ْوا إ َلى َم ْغف َرة َرب ْال َع َاْل ْي َن‪ .‬إ َّن َ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ َِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ُ َ ُّ ْ َ َ َ َّ َ ُّ َ َّ ْ َ َ َ ُ ْ َ ُّ ْ َ َْ‬
‫يصلون على الن ِب ِي‪ ،‬ياأيها ال ِذين ءامنوا صلوا علي ِه‬
‫َّ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ََ َ َ َ َ َ َْ َ‬ ‫َ َ ُ ْ َ ْ ْ ً َ َ َّ‬
‫صلى هللا على س ِيدنا وموَلنا محم ٍد‬ ‫وس ِلموا تس ِليما ‪ .‬و‬
‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َّ َ َّ‬ ‫َو َع َلى آله َو َ‬
‫ص ْح ِب ِه َو َسل َم الل ُه َّم اغ ِف ْر ِلل ُم ْؤ ِم ِن ْي َن‬ ‫ِِ‬
‫َ َ‬ ‫َ ُْْ َ َ ُْ ْ ْ َ َ ُْ‬
‫ات اَل ْح َي ِاء ِم ْن ُه ْم‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫واْلؤ ِمنا ِتواْلس ِل ِمين و اْل ِ ِ‬
‫م‬ ‫ل‬ ‫س‬
‫ات َو َيا‬ ‫َّ َ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ َ ْ َّ َ‬
‫واَل ْم َوات ِإنك َس ِم ْي ٌع ق ِرْي ٌب ُم ِج ْي ُب الدع َو ِ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ََْ َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ْ‬
‫ات ِبرحم ِتك يا ارحم الر ِح ِمين ‪.‬‬ ‫اض ي الحاج ِ‬ ‫ق ِ‬

‫‪15‬‬
‫وذ ب َك منْ‬ ‫َ َ َّ َ َ َ ُ ُ‬ ‫َّ ُ َّ َّ َ ُ ُ َ ْ َ َ‬
‫اب جهنم ونع ِ ِ‬ ‫اللهم ِإنا نعوذ ِبك ِمن عذ ِ‬
‫الد َّج ِال‬ ‫وذ ب َك م ْن ف ْت َنة ْاْلَسيح َّ‬ ‫َْْ ََ ُ ُ‬
‫ع‬ ‫ن‬‫و‬ ‫ر‬ ‫ب‬‫ق‬ ‫ال‬ ‫اب‬
‫ََ‬
‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ع ِ‬ ‫ذ‬
‫وذ بكَ‬ ‫َّ ُ َّ َّ َ ُ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ُ ُ َ ْ ْ َ َْ ْ َ َ َْ‬
‫ات‪ ،‬اللهم ِإنا نع ِ‬ ‫ونعوذ ِبك ِمن ِفتن ِة اْلحيا واْلم ِ‬
‫وذ ب َك م ْن ْال َع ْجز َو ْال َك َسل وَ‬ ‫ْ َْ َ ْ َ َ ََ ُ ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِمن اله ِم والحز ِن ونع ِ ِ‬
‫وذ ب َك م ْن َغ َل َبة َّ‬ ‫َ ُ ُ َ ْ ْ ُْ َ ُْ ْ ََ ُ ُ‬
‫الد ْي ِن‬ ‫ِ‬ ‫نعوذ ِبك ِمن الجب ِن والبخ ِل ونع ِ ِ‬
‫اآلخ َر ِة‬ ‫ي‬‫ف‬ ‫و‬ ‫َو َق ْهر الر َجال ‪َ ،‬رَّب َنا آت َنا في ُّ‬
‫الد ْن َيا َح َس َن ًة َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬
‫اب َّ‬
‫الن ِار‬ ‫َح َس َن ًة َو ِق َنا َع َذ َ‬

‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َّ َ َ ْ ُ ُ ُ ْ ْ َ ْ َ ْ‬ ‫َ‬


‫آئ‬ ‫هللا‪ِ ،‬إن هللا يأمركم ِبالعد ِل وا ِإلحس ِان و ِإيت ِ‬ ‫ِع َباد ِ‬
‫ْ ُ َْ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ ُْ َ َ ْ َ ْ‬
‫ِذي القربى وينهى ع ِن الفحش ِآء واْلنك ِر والبغ ِي‬
‫ُْ ُ‬ ‫َ ُ ُ ْ َ َ َّ ُ ْ َ َ َّ ُ ْ َ َ ْ ُ ُ َ ْ‬
‫هللا ال َع ِظ ْي َم َيذك ْرك ْم‬ ‫ي ِعظكم لعلكم تذكرون‪ .‬فاذكروا‬
‫هللا َأ ْك َبر‪ُ.‬‬
‫ِ‬ ‫ُ‬
‫ر‬
‫َ ْ ُ ْ ُ َ ْ َ ْ َ ُ ْ ََ ْ‬
‫ك‬‫وادعوه يست ِجب لكم ول ِذ‬

‫‪16‬‬

You might also like