You are on page 1of 13

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

“APA ITU UUD 1945 DAN PANCASILA SERTA SEBERAPA PENTING


MANFAATNYA BAGI WARGA NEGARA INDONESIA”

Oleh Focus Group 2 :


Luqman Marvies Rifai (2106753813)
Michelle Angelica Ronauli (2106648823)
Muhammad Haris Rafif (2106648754)
Naufal Faruq (2106753675)
Vina Oktavia Reza (2106753776)

UNIVERSITAS INDONESIA
VOKASI AKUNTANSI
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... 2


KATA PENGANTAR ............................................................................................................. 3
BAB I .................................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................... 5
1.3 Tujuan ......................................................................................................................... 5
BAB II ................................................................................................................................... 6
2.1 Pancasila ..................................................................................................................... 6
2.2 Undang-Undang Dasar 1945 ....................................................................................... 7
2.3 Manfaat Pancasila ....................................................................................................... 8
2.4 Manfaat Undang-Undang Dasar 1945 ....................................................................... 10
KESIMPULAN ..................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 13
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Apa Itu UUD
1945 dan Pancasila Serta Seberapa Penting Manfaatnya Bagi Warga Negara Indonesia”.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Jimmy
Hitipeuw, M.Pd. selaku Dosen dari mata kuliah Kewarganegaraan. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan mengenai UUD 1945, Pancasila, dan seberapa penting
manfaatnya bagi warga negara Indonesia.

Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Jimmy Hitipeuw, M.Pd. yang telah memberikan
tugas ini sehingga kami mendapat tambahan pengetahuan juga wawasan terkait UUD 1945,
Pancasila, serta manfaatnya bagi individu dan masyarakat Indonesia.

Makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih harus disempurnakan, untuk itu kami
mengharapkan masukan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca guna
perbaikan Makalah ini dan bisa menjadi pembelajaran untuk tim penulis agar bisa menjadi
lebih baik lagi.

Dengan begitu, semoga Makalah ini bermanfaat dalam upaya menambah wawasan para
pembaca dan bermanfaat dalam meningkatkan ilmu pengetahuan bagi pihak yang
membutuhkan.

Jakarta, 03 September 2021


Tim Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai dasar negara, Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 tentu menjadi
pedoman perjuangan kemerdekaan, sebagai alat pemersatu bagi kehidupan bangsa yang
harmonis, visi kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia dan falsafah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

Pancasila merupakan wadah yang cukup fleksibel yang dapat memuat pemahaman
positif yang dianut oleh bangsa Indonesia dan pemahaman positif lainnya yang cukup fleksibel
untuk dikembangkan. Visi Pancasila terdiri dari nilai-nilai dan norma-norma positif masyarakat
Indonesia untuk visi hidup mereka, dan nilai-nilai dan norma-norma yang bertentangan pasti
akan ditolak oleh Pancasila.

Oleh karena itu, konsep pancasila juga dapat dijadikan sebagai pandangan hidup
berbangsa yang selalu berkaitan erat dengan kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagaimana
kita ketahui bersama, pancasila juga merupakan dasar negara Indonesia, artinya dasar dari
hukum tertinggi di Indonesia atau sumber dari segala sumber hukum di Indonesia. Hal ini
tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, Proklamasi Indonesia.

Undang-Undang Dasar 1945 memegang peranan yang sangat penting dalam


pelaksanaan Undang-Undang Dasar Indonesia. Anda bisa melihat fungsinya di konten yang
dikandungnya. Undang-Undang Dasar 1945 memuat cita-cita dan nilai luhur bangsa Indonesia.
Cita-cita dan nilai-nilai luhur tersebut termasuk dalam awal Undang-Undang Dasar 1945 dan
tunduk pada ketentuan dan paragraf yang dijelaskan dalam Undang-Undang Dasar 1945.
Dalam perkembangannya, tubuh Undang-Undang Dasar 1945 direvisi empat kali. Perubahan
itu dilakukan untuk memperjelas undang-undang yang terkandung di dalamnya, atau untuk
membentuk undang-undang yang tidak dapat dijelaskan, dalam rangka penyempurnaan
Undang-Undang Dasar 1945. Dengan adanya amandemen Undang-Undang Dasar 1945
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan hukum penyelenggaraan pemerintahan negara.
Sehingga tidak ada celah untuk melakukan pelanggaran terhadapnya.

Dengan adanya amandemen Undang-Undang Dasar 1945, diharapkan persyaratan


hukum Undang-Undang Dasar 1945. Melaksanakan administrasi Negara. Jadi tidak ada jalan
keluar dari pemerkosaan itu. Gagasan pelaksanaan amandemen tersebut didasarkan pada
kenyataan yang terjadi pada masa pemerintahan orde lama dan orde baru, sehingga
memusatkan kehidupan ketatanegaraan dan kekuasaan sepenuhnya berada di tangan presiden.
Karena latar belakang inilah, Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 menjadi suatu
peraturan dasar yang tidak dapat diganggu gugat.

Untuk lebih jelasnya mengenai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta manfaatnya
akan dibahas di bab pembahasan.
1.2 Rumusan Masalah
● Apa itu Pancasila?
● Apa itu UUD 1945?
● Apa saja manfaat Pancasila bagi individu dan masyarakat?
● Apa saja manfaat UUD 1945 bagi individu dan masyarakat?

1.3 Tujuan
● Mendeskripsikan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia
● Mendeskripsikan UUD 1945 sebagai sumber hukum tertinggi
● Memaparkan manfaat Pancasila bagi individu dan masyarakat
● Memaparkan manfaat UUD 1945 bagi individu dan masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pancasila

Setelah Indonesia merdeka 17 Agustus 1945, PPKI telah membuat sejumlah keputusan.
Keputusan pertama dan terpenting adalah pengesahan Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang didalamnya terdapat rumusan dasar negara
Pancasila. Rancangan Pembukaan Hukum Dasar Negara Indonesia hasil rapat Panitia Kecil
Penyelidik Usul-usul/Penulis Dasar Negara yang beranggotakan sembilan orang. Rancangan
Pembukaan Hukum Dasar Indonesia hasil rapat Panitia Kecil Sembilan ini diterima oleh rapat
yang dihadiri 38 anggota BPUPKI tanggal 22 Juni 1945. Dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alinea keempat atau terakhir bagian akhir
terdapat rumusan yang menyatakan: Ketuhanan yang Maha Esa. Kemanusiaan yang adil dan
beradab. Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.

Suatu bangsa dalam suatu komunitas solidaritas tidak terkecuali bangsa Indonesia yang
terobsesi hendak membangun menjadi bangsa yang besar, kuat, maju, beriman dan taqwa, serta
bermartabat. Dengan topangan persatuan dan kesatuan yang kokoh, bangsa indonesia dapat
memilih dan menentukan dasar negara yang sesuai dengan kondisi pluralitas rakyat, bentuk
dan luas wilayah, corak pemerintahan berkaitan dengan budaya masyarakatnya, dan
hubungannya dengan negara lain. Bangsa Indonesia melalui para pendiri negara pada
menjelang dan awal berdiri negaranya telah berhasil secara bebas dan penuh tanggung jawab
demi persatuan dan kesatuan, keutuhan, serta kejayaan bangsanya di masa jauh ke depan, tanpa
tekanan atau paksaan dari pihak manapun untuk menentukan Pancasila sebagai dasar negara.

Ditinjau dari Teori Pertingkatan Hukum, Menurut Prof. Hans Kelsen, maka Pancasila
itu berkedudukan sebagai Grundnorm (Norma Dasar/Kaidah Dasar). Grundnorm merupakan
kaidah tertinggi, fundamental, dan menjadi inti (kern) dari setiap tatanan kaidah hukum dalam
masyarakat yang teratur, termasuk di dalamnya negara, pada dasarnya tidak berubah-ubah
melainkan relatif "abadi". Grundnorm atau dapat juga disebut Staatsgrundnorm ini berada di
atas Undang-Undang Dasar atau Konstitusi. Prof. Dr. Hans Nawiasky memberi nama kepada
kaidah tertinggi dalam kesatuan tatanan hukum dalam negara itu dengan Staats Jim Damental
Norm (Kaidah Fundamental Negara), yang untuk bangsa Indonesia berupa Pancasila.

Bagi Negara Republik Indonesia dengan penduduknya kini sekitar 220 juta jiwa -
merupakan jumlah terbesar keempat di dunia setelah Republik Rakyat Cina, Republik India,
dan Republik Amerika Serikat - dengan wilayah kepulauan yang luas dan posisi silang strategis
serta penduduk yang besar dan pluralitas tinggi, jika masih berkehendak atau membentuk dan
membangun suatu negara (persatuan dan kesatuan) yang kuat, besar, maju, bermartabat, dan
disegani negara lain jelas membutuhkan dasar negara yang berfungsi sebagai daya ikat, atau
perekat kohesif, serta dasar pemersatu bangsa dan negara. Dasar negara Indonesia dimaksud
ada dalam Pancasila. Meskipun demikian, Pancasila tetap sebagai ideologi terbuka, terutama
pada tataran nilai praksis dan dimungkinkan penyesuaian terutama kinerja pada tataran nilai
instrumental, tetapi tidak pada tataran nilai fundamental berupa rumusan Pancasila.

2.2 Undang-Undang Dasar 1945

Undang-Undang Dasar 1945 adalah naskah yang berisi pembukaan dan pasal-pasal
yang di dalamnya mengatur tentang negara Indonesia, baik dalam hal pemerintahan, hukum,
hak dan kewajiban warga negara, dan lain-lain. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
Undang-Undang Dasar adalah undang-undang yang menjadi dasar semua undang-undang dan
peraturan lain dalam suatu negara, yang mengatur bentuk, sistem pemerintahan, pembagian
kekuasaan, wewenang badan-badan pemerintahan, dan sebagainya. Undang-Undang Dasar
bisa disebut juga dengan konstitusi, karena berisi tentang aturan-aturan hukum yang menjadi
sistem ketatanegaraan suatu negara.

Sejarah Undang-Undang Dasar 1945 berawal dari 29 Mei 1945 sampai 16 Juni 1945,
di mana Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) sedang
merancang konstitusi yang akan digunakan setelah Indonesia merdeka. Pada sidang pertama
tanggal 29 Mei 1945 hingga 1 Juni 1945, Soekarno mengusulkan gagasan dasar negara yang
disebut dengan Pancasila yang kelak tercantum pada Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Setelah sidang pertama selesai dan menghasilkan rumusan dasar negara, selanjutnya
dibentuklah panitia kecil yang bernama Panitia Sembilan dan menghasilkan Piagam Jakarta
yang akan digunakan sebagai Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Selain itu, pada 13 Juli
1945, dibentuk pula panitia kecil yang beranggotakan delapan orang dan diketuai oleh Prof.
Soepomo dan berhasil menyerahkan rancangan hasil Undang-Undang Dasar 1945 yang berisi
15 bab dan 42 pasal, yang di dalamnya termasuk pula 5 pasal aturan peralihan dan 1 pasal
aturan tambahan. Pada Pada 7 Agustus 1945, BPUPKI dibubarkan dan diganti dengan Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang bertugas melanjutkan tugas BPUPKI dan
akhirnya mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945 pada 18 Agustus 1945.

Pada perjalanan sejarah Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi negara, ada
empat kali amandemen yang dilakukan untuk terus menyempurnakan UUD 1945 sebagai dasar
semua aturan di Indonesia. Amandemen pertama dilakukan pada 1999, yang mengubah
sembilan pasal yang ada di dalamnya. Amandemen kedua terjadi pada 18 Agustus 2000. Pada
amandemen kedua ini dilakukan perubahan pada 5 bab dan 25 pasal. Setelah itu, amandemen
ketiga dilaksanakan pada 2001 dan mengubah 23 pasal. Lalu, amandemen keempat
dilaksanakan pada 2002 yang mengubah 13 pasal dengan 3 pasal Aturan Peralihan serta 2 pasal
Aturan Tambahan.

Sebagai konstitusi negara, UUD 1945 mempunyai fungsi untuk menopang dan menjadi
jaminan berdirinya sebuah negara. UUD 1945 dapat menjadi sumber hukum tertinggi (Source
of law, rechtsbron) negara Indonesia, dan peraturan perundang-undangan yang ada di
Indonesia tidak boleh bertentangan dengan UUD 1945 (In strijd zijn met de grondwet). Pada
bidang pemerintahan, UUD 1945 mengatur tentang sistem pemerintahan dan pembagian
kekuasaan yang terdiri dari eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Hal ini dianggap penting agar
tidak ada tumpang tindih dalam hal wewenang masing-masing lembaga pemerintahan. Jika
tumpang tindih wewenang terjadi pada sektor pemerintahan, hal ini akan menyebabkan tidak
maksimalnya kinerja dari pemerintahan dan menghambat majunya negara Indonesia. UUD
1945 juga membahas tentang hak dan kewajiban warga negara. Hak-hak yang ada di dalam
UUD 1945 merupakan hak konstitusional, karena merupakan hak masyarakat yang tertuang
secara pasti untuk melindungi masyarakat. Hak-hak warga negara yang tercantum di dalam
pasal-pasal UUD 1945 di antaranya adalah hak mendapatkan pendidikan, hak memajukan
dirinya, hak mendapat layanan kesehatan, hak beragama, hak mendapatkan jaminan dan
kepastian hukum yang adil, dan lain-lain. Selain itu, masih banyak aturan-aturan lain yang
dibahas di dalam UUD 1945, karena sebagai dasar hukum tertinggi, Undang-Undang Dasar
1945 mengatur hampir semua aspek kehidupan masyarakat Indonesia serta menjadi acuan
aturan lain yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, agar terciptanya harmonisasi, kerukunan
serta kestabilan negara, perlu adanya pemahaman dan pengamalan UUD 1945 oleh setiap
warga negara Indonesia.

2.3 Manfaat Pancasila

Ideologi memainkan peranan yang penting dalam proses dan memelihara integrasi
nasional, terutama di Negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia (Ubaidillah,
2000). Kata ideologi berasal dari kata “idea”, yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar
dan cita-cita, sedangkan “logos” berarti pengetahuan. Kata ide sendiri berasal dari bahasa
Yunani “eidos”, yang berarti bentuk. Selanjutnya adalah kata “idein” yang artinya melihat.

Dengan demikian secara harfiah ideologi berarti ilmu pengertian-pengertian dasar, cita-
cita yang bersifat tetap yang harus dicapai, sehingga cita-ita yang bersifat tetap itu yang harus
dicapai, sehingga cita-cita yang bersifat tetap itu sekaligus merupakan dasar, pandangan atau
paham (Kaelan, 2005).

Pancasila sebagai ideologi nasional mengatasi paham individu, kelompok, etnis dan
agama. Oleh karena itu, semboyan “Bhineka Tungga Ika” berlaku bagi seluruh rakyat
Indonesia, negara kesatuan Republik Indonesia. Sebagai ideologi nasional, Pancasila berusaha
untuk menempatkan kepentingan negara dan negara Indonesia di atas kepentingan lainnya.

Manfaat Pancasila bagi warga negara seperti semacam pandangan hidup, kepribadian
bangsa dan dasar negara, seperti pemecahan masalah politik dalam penyelenggaraan negara.

Pancasila diartikan sebagai perpaduan sikap beragam yang mempersatukan kehidupan


bangsa Indonesia. Artinya, ada visi hidup dalam masyarakat yang dikembangkan dengan
mengutamakan potensi dan nilai yang dikandungnya. Pembangunan ini diperlukan untuk
memperkuat budaya daerah dan mempersatukan masyarakat. Selain itu, keberadaan visi hidup
ini juga diperlukan untuk memperkaya dan memperkaya ideologi nasional dalam memenuhi
fungsinya memobilisasi persatuan dan kekuatan nasional.

Sebagai pandangan hidup juga berarti memberikan manfaat untuk memperkuat bangsa
Indonesia, melawan segala ancaman, gangguan dan tantangan, menunjukkan arah atau tujuan
yang sesuai dengan cita-cita nasional, dan menjadi pedoman untuk menyelesaikan kebangkitan
politik dan ekonomi dengan cara. pertumbuhan. masyarakat maju., Masalah dan tantangan
sosial dan budaya. Oleh karena itu, manfaat yang dibawa oleh nilai-nilai Pancasila bagi bangsa
Indonesia menjadi dasar, landasan dan motivasi dari segala perbedaan, baik dalam kehidupan
sehari-hari maupun dalam kehidupan berbangsa.

Sebagaimana manfaat Pancasila sebagai warga negara, Pancasila sendiri juga memberi
manfaat langsung bagi individu maupun masyarakat. Pengakuan, penerimaan, dan
penghayatan nilai-nilai Pancasila dapat dilihat dari sikap, perilaku, dan tindakan masyarakat
Indonesia yang mewujudkan ciri khas bangsa Indonesia. Manfaat Pancasila bagi manusia
adalah untuk menentukan baik atau buruknya manusia. Adalah perilaku dan tindakan yang
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Perilaku pribadi harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila,
meliputi nilai sakral, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, nilai keadilan, nilai
sosial, dan nilai hukum.

Sedangkan manfaat nilai-nilai Pancasila yang hidup dan dijunjung tinggi oleh
masyarakat bisa mencakup beberapa aspek dalam kehidupan, dalam lingkup kecil misalnya
gotong royong, kerja keras, belajar keras, dll. Manfaat lainnya dengan diterapkannya
kehidupan bernegara sesuai Pancasila adalah berkembangnya kehidupan beragama warga
masyarakat yaitu:

1. Berkembang secara damai, adil, berdampingan, dan rukun.


2. Juga tumbuhnya rasa toleransi dan solidaritas sosial antar umat beragama
3. Dapat mempererat hubungan kekeluargaan antar suku bangsa yang mendukung
bahasa daerah dan suku bangsa, serta dapat menghindari konflik antar suku
bangsa Indonesia.

Salah satu peran penting dari implementasi Pancasila adalah untuk mengintegrasikan
semua orang Indonesia dan percaya pada diri sendiri. Bahkan, keadaan masyarakat Indonesia
pada saat itu terdiri dari multi-etnis, multireligius, dan multi-ideologis. Ideologi beberapa
prinsip menunjukkan keberadaan berbagai elemen yang saling berhubungan. Beberapa elemen
di bidang-bidang kehidupan masyarakat dapat memperkaya khasanah budaya untuk
membangun bangsa yang kuat. Namun, itu juga dapat melemahkan kekuatan negara dengan
berbagai konflik dan konflik.

Manfaat penanaman nilai-nilai Pancasila sebagai sumber karakter bangsa Indonesia


berarti nilai-nilai Pancasila diwujudkan dalam aspek-aspek berikut: (1) pemikiran, nilai, norma
dan peraturan, (2) kegiatan dan perilaku manusia yang diteladani, dan (3) ciptaan. .
Penanaman nilai-nilai Pancasila bukan sekedar pemahaman, tetapi setiap orang dan
semua lapisan masyarakat harus menghayati dan menyadari dalam pengalaman, yang
bermanfaat menumbuhkan kesadaran dan kebutuhan, kepekaan perasaan serta meningkatkan
ketahanan, daya tangkal dan daya saing bangsa. Semua itu tercermin dalam perilaku tanggap
dan tanggap masyarakat.

Penanaman nilai-nilai tinggi Pancasila harus dilakukan di berbagai kelompok


masyarakat, termasuk kelompok profesi seperti pekerja, notaris, guru dan pengacara, serta
kelompok fungsional seperti perempuan dan pemuda.

Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan nasional Indonesia akan memberikan


manfaat untuk menciptakan kehidupan nasional yang lebih kondusif, sehingga tercapai
keutuhan, kemakmuran, kesejahteraan, dan kemajuan bangsa Indonesia.

2.4 Manfaat Undang-Undang Dasar 1945

UUD 1945 adalah sumber hukum dasar tertulis yang mengikat pemerintah, lembaga-
lembaga negara, lembaga masyarakat, dan juga mengikat setiap warga negara Indonesia.
Dimana menurut Undang-Undang No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Indonesia,
yang dimaksud warga negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan
perundang-undangan. Dengan demikian setiap produk hukum di Indonesia harus berlandaskan,
bersumber, dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan UUD 1945.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konstitusi adalah segala ketentuan
dan aturan tentang ketatanegaraan (undang-undang dasar dan sebagainya), atau juga bisa
disebut sebagai undang-undang dasar suatu negara. UUD 1945 sendiri diberlakukan sebagai
konstitusi Republik Indonesia setelah disahkan oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945.

UUD 1945 merupakan sumber dari segala hukum untuk membentuk peraturan
perundang-undangan di bawahnya, yang juga merupakan pedoman kehidupan berbangsa dan
bernegara bagi rakyat Indonesia. Konstitusi tertulis tersebut diperlukan untuk membatasi
kekuasaan penyelenggaraan negara, pandangan ini didasarkan pada fungsi konstitusi yang
salah satu di antaranya adalah membagi kekuasaan dalam negara (Kusnardi dan Ibrahim,
1988). Di sisi lain dapat digunakan untuk menjamin hak-hak dasar warga negaranya.
Konstitusi tersebut juga diperlukan untuk membagi kekuasaan dalam negara itu sendiri.
Pentingnya ada UUD 1945 sebagai sumber hukum negara ini sehingga tidak ada pihak yang
memanfaatkan kekuasannya dan berbuat semena-mena. Dengan adanya UUD 1945, setiap
warga Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara. Sesuai
pembukaan UUD 1945 Alinea ke 4, dibutuhkan UUD 1945 untuk melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia, maka dari itu
disusunlah UUD 1945 tersebut dengan Pancasila sebagai dasarnya. Dengan begitu bisa
disebutkan juga bahwa UUD 1945 berfungsi sebagai penunjuk arah dan tujuan sesuai dengan
cita-cita bangsa. Sebagai cita-cita bangsa, UUD 1945 juga berfungsi menciptakan masyarakat
yang adil dan makmur.

UUD 1945 memiliki banyak manfaat bagi masyarakat Indonesia. Indonesia tanpa
adanya UUD 1945 bisa saja hancur karena UUD 1945 sendiri adalah dasar hukum negara
dimana semua peraturan yang ada harus berlandaskan dan bersumber dari UUD 1945.
Indonesia bisa saja hancur karena tidak memiliki aturan dasar yang kuat dan tegas. Dengan
begitu, masyarakat Indonesia harus sadar betapa pentingnya manfaat dan peran UUD 1945
dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
KESIMPULAN

Dari hasil diskusi dan makalah yang kami buat, penulis menyimpulkan beberapa
kesimpulan, di antaranya adalah sejarah pembentukan Pancasila tidak dapat dipisahkan dari
pembentukan rancangan Undang-Undang Dasar 1945, karena pada Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 tercantum Pancasila pada alinea keempat. Pada kedudukannya, Pancasila
menjadi dasar negara yang tertinggi, sedangkan Undang-Undang Dasar 1945 menjadi dasar
aturan hukum yang berlaku di Indonesia. Undang-Undang Dasar 1945 menjadi penjabaran
dari setiap butir yang ada di dalam Pancasila yang dibentuk berupa pasal-pasal. Namun, Penulis
sadar bahwa baik Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, keduanya sangat dibutuhkan
untuk menjamin berdirinya negara Indonesia, karena keduanya berfungsi sebagai daya ikat dan
alat pemersatu bagsa Indonesia. Selain itu, Pancasila juga menjadi pedoman arah atau tujuan
yang hendak dicapai oleh Indonesia sesuai dengan cita-cita bangsa, pedoman politik dan
ekonomi negara, serta hal-hal lain yang digunakan untuk memajukan bangsa Indonesia.
Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi juga menjadi pedoman umum pemerintahan
dan hukum negara, penjamin hak dan kewajiban warga negara, serta pedoman lain yang harus
digunakan dalam berbangsa dan bernegara. Penerapan nilai-nilai Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945 dalam setiap warga negara Indonesia harus dilakukan dan diamalkan,
karena bermanfaat pada perilaku pribadi dan dapat menciptakan masyarakat yang harmonis,
kondusif, makmur, sejahtera, menjunjung tinggi persatuan, serta kemajuan bangsa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal / Hukum dan Pembangunan Tahun ke-J7 No.3 lu/i-September ]007

Nasution, A. T. 2019. Makalah Pancasila sebagai dasar negara.


https://doi.org/10.31227/pdf.io/he853

Salsabila, I. A. 2018/2019. MACAM – MACAM IDEOLOGI DUNIA SEBAGAI ETIKA .

Hrp, A. R., & Thalib, A. A. 2019. undang-undang dasar 1945.


https://doi.org/10.31219/osf.io/yrqnf

Abdulkarim, A. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan. Grafindo Media Pratama.

Lubis, S., Hutabarat, M., & Nasution, M. 2019. Undang-Undang Dasar 1945.

Ambiro Puji Asmaroini, M. 2017. MENJAGA EKSISTENSI PANCASILA DAN


PENERAPANNYA BAGI MASYARAKAT DI ERA GLOBALISASI. Jurnal Pancasila dan
Kewarganegaraan, Vol. 1, No. 2.

Anwar, A., Festanto, A. and Budimansyah, D., 2016. Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum
Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Indonesia, S. J. R., 2016. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.


https://www.dpr.go.id/jdih/uu1945 [Accessed 3 September 2021].

Setiawan, E., Arti kata konstitusi - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online.
https://kbbi.web.id/konstitusi [Accessed 3 September 2021].

Indonesia, K. H. H., 2021. Undang-Undang 12/2006: Kewarganegaraan RI.


https://kotabumi.imigrasi.go.id/berita/uu-12-2006-kewarganegaraan [Accessed 3 September
2021].

Kamus. 2016. Arti kata undang-undang dasar – Pada KBBI Daring.


https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/undang-undang%20dasar [Accessed 4 September 2021].

Saputra S.H., Yulianta. 2018. Sejarah Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 Sebagai Konstitusi di Indonesia.
https://vivajusticia.law.ugm.ac.id/2018/02/26/sejarah-undang-undang-dasar-negara-republik-
indonesia-tahun-1945-sebagai-konstitusi-di-indonesia/ [Accessed 3 September 2021]

Syah, Taufiqurrohman. 2009. Amandemen UUD Negara RI Tahun 1945 Menghasilkan Sistem
Checks and Balances Lembaga Negara.

Saifudin. 2004. Lahirnya UUD 1945: Suatu Tinjauan Historis Penyusunan dan Penetapan UUD
1945.

You might also like