You are on page 1of 7

Struktur Dan Muatan Kurikulum

A. Struktur Kurikulum

Struktur kurikulum SD/MI dibagi menjadi 3(tiga) fase: a.Fase A untuk kelas I

dan II; b.Fase B untuk kelas III dan IV; c.Fase C untuk kelas V dan VI.

Pengaturan waktu belajar intrakurikuler setiap mata pelajaran di MI PLUS

MAARIF NU BACEM kelas 1 dan 4 akan dikemas permapel secara parsial secara

reguler per minggu. Selain itu teerdapat pembelajaran berbasis proyek penguatan Profil

Pelajar Pancasila Rohmatan Lil’alamin dalam bentuk kegiatan kukurikuler.

a.Struktur Kurikulum MI : KELAS 1


Alokasi Waktu Per Tahun
Mata Pelajaran Kegiatan Proyek (sekitar)
Total JP Per
reguler/Pertahun 20% dari total per
Tahun
Ket
(minggu) tahun)
Pendidikan Agama Islam*;
a. Al Quran Hadis 72 (2) 18 90
b. Akidah Akhlak 72 (2) 18 90
c. Fikih 72 (2) 18 90
d. SKI
Bahasa Arab 72 (2) 18 90
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 216 (6) 72 288
Matematika 144 (4) 36 180
Ilmu Pengetahuan Alam dan
Sosial
Pendidikan Jasmani
Olahraga dan 108 (3) 36 144
Kesehatan
Seni dan Budaya**:
1. Seni Musik
2. Seni Rupa
3. Seni Teater
108 (3) 36 144
4. Seni Tari
Prakarya (Budidaya,
Pengolahan,
Kerajinan, dan
Rekayasa)
Bahasa Inggris 72 (2) - 72 (2) ***

Muatan Lokal **** 72 (2) *** - 72 (2) ***

Total*****: 1152 (32) 288 1.440

Struktur Kurikulum MI : KELAS II


Alokasi Waktu Per Tahun
Kegiatan Proyek (sekitar)
Total JP Per
reguler/Pertahun 20% dari total per
Tahun
Mata Pelajaran (minggu) tahun) Ket
Pendidikan Agama
Islam*;
a. Al Quran Hadis
72 (2) 18 90
b. Akidah Akhlak
72 (2) 18 90
c. Fikih
72 (2) 18 90
d. SKI
Bahasa Arab
72 (2) 18 90
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 252 (7) 72 324
Matematika 180 (5) 36 216
Ilmu Pengetahuan Alam dan
Sosial
Pendidikan Jasmani
Olahraga dan
Kesehatan 108 (3) 36 144
Seni dan Budaya**:
1. Seni Musik
2. Seni Rupa
3. Seni Teater
4. Seni Tari
Prakarya (Budidaya,
Pengolahan,
Kerajinan, dan
Rekayasa) 108 (3) 36 144
Bahasa Inggris 72 (2) -
72 (2) ***
Muatan Lokal **** 72 (2) *** - 72 (2) ***

Total*****: 1224 (34) 288 1.512


Struktur Kurikulum MI : KELAS III,IV dan V
Alokasi Waktu Per Tahun
Kegiatan Proyek (sekitar)
Total JP Per
reguler/Pertahun 20% dari total per
Tahun
Mata Pelajaran (minggu) tahun) Ket
Pendidikan Agama
Islam*;
a. Al Quran Hadis
72 (2) 18 90
b. Akidah Akhlak
72 (2) 18 90
c. Fikih
72 (2) 18 90
d. SKI
72 (2) 18 90
Bahasa Arab
72 (2) 18 90
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 216 (6) 72 288
Matematika 180 (5) 36 216
Ilmu Pengetahuan Alam dan
Sosial 180 (5) 36 216
Pendidikan Jasmani
Olahraga dan
Kesehatan 108 (3) 36 144
Seni dan Budaya**:
1. Seni Musik
2. Seni Rupa
3. Seni Teater
4. Seni Tari
Prakarya (Budidaya,
Pengolahan,
Kerajinan, dan
Rekayasa) 108 (3) 36 144
Bahasa Inggris -
72 (2) 72 (2) ***
Muatan Lokal **** 72 (2) *** - 72 (2) ***

Total*****: 1440 (40) 342 1.782

Struktur Kurikulum MI : KELAS VI


Alokasi Waktu Per Tahun
Kegiatan Proyek (sekitar)
Total JP Per
reguler/Pertahun 20% dari total per
Tahun
Mata Pelajaran (minggu) tahun) Ket
Pendidikan Agama
Islam*;
a. Al Quran Hadis
64 (2) 16 80
b. Akidah Akhlak
64 (2) 16 80
c. Fikih
64 (2) 16 80
d. SKI
64 (2) 16 80
Bahasa Arab
64 (2) 16 80
Pendidikan Pancasila 128 (4) 32 160
Bahasa Indonesia 192 (6) 64 256
Matematika 160 (5) 32 192
Ilmu Pengetahuan Alam dan
Sosial 160 (5) 32 192
Pendidikan Jasmani
Olahraga dan
Kesehatan 96 (3) 32 128
Seni dan Budaya**:
1. Seni Musik
2. Seni Rupa
3. Seni Teater
4. Seni Tari
Prakarya (Budidaya,
Pengolahan,
Kerajinan, dan
Rekayasa) 96 (3) 32 128
Bahasa Inggris 64 (2) -
72 (2) ***
Muatan Lokal **** 64 (2) *** - 72 (2) ***

Total*****: 1280 (40) 304 1.584

Keterangan:
1 Perhitungan waktu disampaikan dalam satu tahun, madrasah dalam
memanfaatkan waktu yang tersedia dapat merencanakan sendiri menjadi
setiap minggu,dua mingguan, tiga mingguan, bulanan atau bahkan secara
blok materi dengan memanfaatkan waktu yang diperlukan untuk
mewujudkan capaian pembelajaran. Pertimbangannya adala efektivitas
pembelajaran yang hendak dicapai oleh setiap mata pelajaran atau
kolaboratif beberapa mata pelajaran
2 Asumsi 1 Tahun = 36 pekan dan 1 JP = 35 menit untuk kelas I – V
3 Asumsi 1 Tahun = 32 pekan dan 1 JP = 35 menit untuk kelas VI
4 Angka dalam kurung, contoh (2),(3),(5) atau lainnya hanya merupakan alat
perhitungan perpekan, bukan satuan waktu yang harus ditempuh dalam satu
pekan. Dalam hal ini madrasah memiliki kewenangan yang bebas
berdasarkan kebutuhan belajar siswa dalam meperhitungkan kebutuhan
waktu belajar siswa. Madrasah dapat memperhitungkan waktu berdasarkan
pekan atau capaian pembelajaran berdasarkan
efektivitas kebutuhan belajar siswa
5 * Diikuti oleh seluruh peserta didik madrasah
6 ** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni atau
prakarya (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, dan/atau
Prakarya). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni atau prakarya di
madrasah.

7 **** Madrasah dapat mengembangkan muatan lokal sesuai dengan


kekhasan madrasah dan kebutuhan daerah.
8 ***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan Lokal dan/atau mata
pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
9 Madrasah dapat melakukan penambahan dan/atau relokasi jam pelajaran
sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan waktu di madrasah
10 Madrasah dapat menentukan model pembelajarannya sesuai kebutuhan
belajar siswa,misalnya pembelajaran konvensional, pembelajaran berbasis
proyek untuk satu mata pelajaran atau kolaborasi beberapa mata pelajaran
dengan berbasis tema, pembelajaran model blok untuk satu kompetensi
dalam satuan waktu tertentu, atau inovasi lain yang dirancang oleh
madrasah

Dalam kurikulum operasional di satuan pendidikan MI Plus Ma’arif


NU Bacem dirancang pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan Profil
Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rohmatan lii’alamin. Pembelajaran ini
masuk ke dalam ko-kurikuler yang dirancang dalam sesuai tema besar yang
telah ditentukan dengan mengintegrasikan beberapa mata pelajaran sebagai
bentuk proyek implementasi Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar
Rohmatan lii’alamin di Madrasah.
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rohmatan
lii’alamin dikemas dalam dua proyek utama yang dapat ditampilkan secara
terpadu dari mulai kelas 1 sampai 6. Pengalokasian waktu untuk kegiatan
ini terpisah dari alokasi waktu kegiatan intrakurikuler sehingga tidak
mengurangi kegiatan regular mingguan. Selain kedua proyek besar
tersebut, dimensi Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rohmatan
lii’alamin pun dikembangkan dalam proses pembelajaran intrakurikuler
dalam pembelajaran tema dan mata pelajaran, dan kegiatan ekstrakurikuler.
Pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan Profil Pelajar
Pancasila dan Profil Pelajar Rohmatan lii’alamin diselaraskan dengan
potensi lokal yang menjadi ciri khas satuan pendidikan, capaian
operasional pembelajaran, dapat mengakomodir keragaman minat bakat
peserta didik dan mampu mengembangkan kecakapan hidup peserta didik.
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rohmatan lii’alamin
terdiri dari enam dimensi yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, gotong royong,
mandiri, bernalar kritis dan kreatif.

a. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


Profil pelajar Pancasila memiliki enam dimensi kunci. Keenamnya
saling berkaitan dan menguatkan. Keenam dimensi tersebut adalah:
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.
2. Berkebinekaan global.
3. Bergotong-royong.
4. Mandiri.
5. Bernalar kritis.
6. Kreatif.
Dimensi-dimensi tersebut menunjukkan bahwa profil pelajar
Pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap
dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga
dunia.

b. Profil Pelajar Pancasila Rohmatan lii’alamin


Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin didasarkan pada 10 prinsip.
Kesepuluh prinsip tersebut adalah:
1. Berkeadaban (Ta’addub)
2. Keteladanan (qudwah),
3. Kewarganegaraan dan kebangsaan (muwaṭanah),
4. Mengambil jalan tengah (tawassuṭ),
5. Berimbang (tawāzun),
6. Lurus dan tegas (I’tidāl),
7. Kesetaraan (musāwah),
8. Musyawarah (syura),
9. Toleransi (tasāmuh),
10. Dinamis dan inovatif (tathawwur wa ibtikâr),
Prinsip-prinsip tersebut mengandung nilai-nilai karakter dan perilaku
yang bisa diamati, dibiasakan, dan dievaluasi oleh guru sehingga bisa
membentuk profil pelajar yang berakhlak terpuji, toleran, dan menjadi
warga negara yang baik.

Pada tahun pelajaran 2023/2024, pembelajaran berbasis proyek


penguatan Profil Pelajar Pancasila mengusung implemetasi nilai-nilai
Pancasila dan Agama. Diawali dengan menganalisis permasalahan
kontekstual yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari kemudian
menentukan proyek dalam bentuk hasil karya tulis, gerak dan seni, jiwa
kewirausahaan dan potensi sumber daya alam dan budaya lokal di sekitar
satuan pendidikan. Proyek ini dikembangkan per jenjang kelas dengan
bimbingan guru kelas dan guru mata pelajaran yang kemudian
digabungkan dalam satu event di akhir proyek di tiap-tiap akhir semester.
Proyek pertama yang akan dilaksanakan pada bulan Desember 2023
dengan mengambil tema kewirausahaan yang mengusung pemanfaatan
potensi dan budaya daerah dalam menanggulangi masalah lingkungan di
sekitar Madrasah. Proyek kedua dilaksanakan pada bulan Mei 2024
bertema Cerlang Budaya Daerah yang mengemas drama musikal untuk
menampilkan proses riset budaya peserta didik untuk menjadi duta budaya
Jawa. Proyek ini pun sebagai bentuk peringatan Hari Pendidikan Nasional
dan Hari Kebangkitan Nasional dan peringatan hari besar Islam, yang
merupakan tonggak sejarah dalam dunia pendidikan dan dunia Islam yang
mengusung persatuan dan kesatuan bangsa.
Tahap terakhir adalah tercapainya tujuan akhir dari pembelajaran
berbasis proyek ini, yaitu selain untuk mengimplementasikan dalam
keseharian sebagai agen Profil Pelajar Pancasila, juga untuk merancang
pembelajaran ko-kurikuler yang inovatif, menarik dan capaian
pembelajaran yang terkemas berbeda. Pembelajaran ini juga bentuk
penguatan karakter yang membudaya pada satuan pendidikan.
Mata pelajaran Bahasa Inggris merupakan mata pelajaran pilihan yang
dapat diselenggarakan berdasarkan kesiapan satuan pendidikan. Pemerintah
melakukan fasilitasi penyelenggaraan mata pelajaran Bahasa Inggris, misalnya
terkait peningkatan kompetensi dan penyediaan pendidik. Satuan pendidikan
yang belum siap memberikan mata pelajaran Bahasa Inggris sebagai mata
pelajaran pilihan dapat mengintegrasikan muatan Bahasa Inggris ke dalam
mata pelajaran lain dan/atau ekstrakurikuler dengan melibatkan masyarakat,
komite madrasah, relawan, dan/atau bimbingan orang tua.
Pengemasan Proyek Profil Pelajar Pancasila Rohmatan lil’alamin
berada di luar jam pembelajaran regular dengan komposisi sekitar 20% dari
alokasi waktu selama satu tahun. Sehingga proyek ini tidak mengganggu atau
mengurangi jumlah jam pembelajaran intrakurikuler.
Setelah analisis kebutuhan mapel, maka akan disusun analisis
operasional sebagai turunan dari capaian pembelajaran dan alur tujuan
pembelajaran yang telah disediakan pusat. Analisis ini akan diselaraskan
dengan muatan lokal dan potensi daerah juga program Madrasah dengan
menghitung alokasi waktu yang tidak membebani peserta didik agar
kenyamanan dan kebahagiaan dalam belajar tetap terjaga utuh. Kurikulum
operasional di satuan Pendidikan MI Plus Ma’arif NU Bacem
mempertimbangkan karakteristik peserta didik yang beragam dan
mengedepankan proses dinamis yang reflektif dalam proses pelaksanaannya
sehingga tujuan akhir profil peserta didik sesuai dengan yang diharapkan pada
visi, misi dan tujuan sekolah.

You might also like