Pembelajaran Berdiferensiasi Mapel Bahasa Arab SMA Tahfidzul Qur’an Abi-Ummi Pembelajaran bahasa Arab seringkali menjadi momok dan dianggap sulit oleh beberapa siswa. Hal tersebut dikarenakan latar belakang para siswa yang berbeda-beda. Setiap tahunnya siswa yang diterima di SMA Tahfidzul Qur’an Abi-Ummi berasal dari lembaga pendidikan yang beragam seperti SMP umum, MTS dan pesantren. Darit profil lulusan para siswa tersebut dapat dipetakan kemampuan awal siswa. Pada pembelajaran bahasa Arab hal ini berdampak pada kemampuan menerima pembelajaran para siswa menjadi beragam. Kondisi tersebut menjadikan adanya kesenjangan pengetahuan serta keterampilan awal para siswa dalam mempelajari bahasa Arab. Berdasarkan profil awal para siswa kemampuan awal mereka dalam mata pelajaran bahasa Arab secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu lulusan SMP umum dan MTS ataupun pesantren. Atas kondisi ini, penting bagi saya selaku pengampu bahasa Arab untuk dapat menyajikan pembelajaran dengan pendekatan diferensiasi agar kesenjangan yang ada tidak menjadi hambatan bagi para siswa. Langkah - langkah yang saya tempuh dalam menyajikan pembelajaran ini yaitu melakukan tes diagnostik, membuat perencanaan dan proses kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran ini menggunakan pen- dekatan diferensiasi proses pada materi pembelajaran fi’il madhi (kata kerja lampau). Adapun proses pembelajarannya dengan metode tutor sebaya dalam kelompok yang heterogen. Hasil yang diharapkan dalam proses pembelajaran ini yaitu siswa lulusan nonpesantren terbantu dalam proses memahami dan mengaplikasikan materi fi’il madhi terlaksana sesuai dengan rencana. Alhamdulillah setelah melalui proses pembelajaran sebagaimana yang telah saya susun kegiatan ini menunjukkan hasil yang cukup efektif dalam proses pembelajaran. Salah satu faktornya ialah dengan adanya tutor sebaya, siswa tidak merasa canggung atau malu untuk bertanya ataupun berkonsultasi mengenai materi yang disampaikan. Hal yang juga tidak kalah penting dalam proses pembelajaran ini yaitu perasaan para siswa dalam mengikuti pembelajaran. Melalui kegiatan pembelajaran ini, para siswa merasa senang dan memberikan respon positif. Faktor keberhasilan ini diantaranya ada pada dasar kebersamaan dan kolaborasi siswa dalam berbagi pemahaman materi.
Dengan metode tutor sebaya ini para siswa
lebih antusias sehingga pemahaman tentang pengetahuan dan keterampilan materi fi’il madhi mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari para siswa yang mampu meng- ungkapkan dan mengekspresikan pema- haman dan keterampilannya tentang materi fi’il madhi dengan berbagai cara sesuai dengan kesiapan belajar, gaya belajar dan minat belajar siswa.
Meskipun pada awalnya kemampuan awal serta kebutuhan belajar setiap
siswa berbeda, namun pada akhirnya mereka dapat mencapai tujuan pem- belajaran secara bersama-sama. Saya merasa sangat senang dengan kegiatan belajar mengajar ini, terlebih setelah para siswa menunjukkan pencapaian yang cukup signifikan terutama dalam hal kerjasama kelompok. Seluruh kelompok berhasil menyelesaikan tugas mencari makna kosakata tepat waktu. Praktik baik yang telah saya lakukan ini baik kiranya untuk saya bagikan kepada rekan sesama guru khususnya guru mata pelajaran bahasa Arab agar lebih memberikan manfaat kedepannya.