You are on page 1of 4

Konfigurasi Hibrid dalam Informaai Model Nilai Teknologi

Manajemen Investasi dan Teknik Nilai Teknologi

Oleh:

Raisyah Nurul Amanah - 202022310025

PROGRAM STUDI S2 SISTEM INFORMASI


FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Estimasi Nilai TI dengan VE
Nilai TI didefinisikan sebagai nilai tambah kuantitatif yang diwujudkan dalam satuan
mata uang, yang dihasilkan karena penyertaan belanja TI. Konfigurasi ulang yang
diusulkan bertujuan untuk membangun metode opsional dalam mempelajari model nilai
TI, serta mencari terobosan agar model tersebut dapat memberikan keunggulan pada
studi nilai TI.
Konfigurasi ulang yang diusulkan adalah konfigurasi hybrid, yang menggabungkan
aspek-aspek dari konfigurasi serial dan paralel. Konfigurasi hybrid ini dipilih karena
dianggap dapat memberikan keunggulan dibandingkan konfigurasi-konfigurasi
sebelumnya.
Metodologi penelitian terapan didasarkan pada pendekatan meta-analisis, yang
dikaitkan dengan analisis banyak makalah yang diterbitkan yang berfokus pada subjek
nilai TI. Selain itu, penelitian ini menerapkan metode survei untuk memperoleh data
primer dalam rangka mendorong bahwa model hybrid yang diusulkan bersifat deskriptif
untuk dipelajari.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konfigurasi hybrid yang diusulkan dapat
memberikan keunggulan dibandingkan konfigurasi-konfigurasi sebelumnya.
Keunggulan tersebut antara lain:
1. Kemampuan untuk menjelaskan lebih banyak faktor yang mempengaruhi nilai TI
2. Kemampuan untuk memprediksi nilai TI dengan lebih akurat
3. Kemampuan untuk digunakan dalam berbagai konteks bisnis
Penelitian ini memiliki implikasi penting bagi studi nilai TI. Konfigurasi hybrid yang
diusulkan dapat menjadi metode alternatif yang lebih unggul dalam mempelajari nilai TI.
Nilai TI didefinisikan sebagai nilai tambah kuantitatif yang diwujudkan dalam satuan
mata uang, yang dihasilkan karena penyertaan belanja TI. Penelitian ini bertujuan untuk
mempelajari model nilai TI, serta mengembangkan model yang lebih unggul.
Penelitian ini menggunakan pendekatan meta-analisis, yang dikaitkan dengan analisis
banyak makalah yang diterbitkan yang berfokus pada subjek nilai TI. Penelitian ini telah
menghasilkan beberapa model nilai TI, termasuk model serial dan paralel.
Model serial terdiri dari empat subsistem, yaitu:
- ITR (Information Technology Resources): sumber daya TI yang digunakan oleh
perusahaan
- FC (Firm Capabilities): kemampuan perusahaan untuk memanfaatkan sumber daya TI
- FCC (Firm Core Competencies): kompetensi inti perusahaan yang dibangun melalui
pemanfaatan sumber daya TI
- FP (Firm Performance): kinerja perusahaan
Model paralel juga terdiri dari empat subsistem, tetapi disusun secara paralel. Hal ini
dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan model untuk menjelaskan lebih banyak
faktor yang mempengaruhi nilai TI.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model paralel lebih unggul daripada model serial.
Hal ini dibuktikan dengan kemampuan model paralel untuk menjelaskan lebih banyak
faktor yang mempengaruhi nilai TI, serta kemampuannya untuk memprediksi nilai TI
dengan lebih akurat.
Penelitian ini memiliki implikasi penting bagi studi nilai TI. Model paralel yang
dikembangkan dalam penelitian ini dapat menjadi metode alternatif yang lebih unggul
dalam mempelajari nilai TI. Berdasarkan sejumlah referensi, elemen perusahaan,
termasuk TI, dapat bekerja secara bersamaan dan simultan. Elemen-elemen tersebut
dapat mempengaruhi perusahaan, misalnya pada tingkat keunggulan kompetitif
perusahaan. Namun, komposisi tersebut tidak saling bergantung antar unsur, artinya
unsur yang satu dapat bekerja tanpa harus menunggu peran unsur yang lain. Hal ini
berbeda dengan komposisi serial, yang mana satu elemen berfungsi setelah elemen
lainnya juga berfungsi. TI dapat mempengaruhi perusahaan secara simultan dan tidak
saling bergantung. Hal ini didukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya yang
menunjukkan bahwa TI dapat mempengaruhi keunggulan kompetitif perusahaan,
tingkat kapabilitas perusahaan, strategi perusahaan, dan faktor-faktor lainnya.
Berikut adalah beberapa penelitian yang mendukung kesimpulan tersebut:
 Kemampuan TI dan kompetensi TI dapat mempengaruhi keunggulan kompetitif
perusahaan karena fleksibilitas infrastruktur TI dan keselarasan TI-bisnis.
 Gabungan sumber daya manusia TI, infrastruktur TI, dan kemitraan TI saling
berkaitan sehingga menghasilkan kinerja perusahaan.
 Terdapat hubungan kompleks antara penyelarasan dan kinerja perusahaan,
yang sepenuhnya dimediasi oleh fleksibilitas dan kemitraan.
 Terdapat hubungan antara strategi berbasis teknologi dan kinerja perusahaan.
 Kombinasi kapabilitas manusia TI dan kapabilitas infrastruktur TI mempengaruhi
keunggulan kompetitif perusahaan berbasis TI.
 Nilai TI muncul sebagai konsekuensi dari pengaruh langsung input dan efek tidak
langsung melalui intensifikasi input non-TI yang dimungkinkan oleh TI dan
konversi dalam teknologi produksi esensial.
 Nilai TI bergantung pada faktor TI internal dan eksternal termasuk sumber daya
organisasi yang saling melengkapi.
 TI dapat memfasilitasi keunggulan kompetitif perusahaan berbasis rantai
pasokan.
 FP tidak berhubungan dengan ukuran perusahaan, namun dipengaruhi oleh
kombinasi sistem informasi, strategi prospektor, dan arsitektur teknologi.
TI dapat menjadi faktor penting yang mempengaruhi kinerja perusahaan. Oleh karena
itu, perusahaan perlu memahami bagaimana TI dapat digunakan untuk meningkatkan
kinerja mereka. Untuk menguji hubungan struktural antara faktor-faktor yang
mempengaruhi nilai TI, penelitian ini menggunakan data dari perusahaan Telkom.
Penelitian ini menggunakan metode Partial Adjustment Valuation (PAV) dengan
kecepatan penyesuaian yang bersifat statis. Hal ini dikarenakan estimasi PAV
melibatkan faktor-faktor dinamis subsistem yang tidak diketahui.

You might also like