You are on page 1of 4

Balanced Scorecard Teknologi Informasi (BSC TI)

Manajemen Investasi dan Teknik Nilai Teknologi

Oleh:

Raisyah Nurul Amanah - 202022310025

PROGRAM STUDI S2 SISTEM INFORMASI


FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
Analisis Perbedaan BSC umum dan BSC TI

Tata kelola perusahaan yaitu sistem yang digunakan oleh organisasi untuk memastikan
bahwa tujuannya dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dalam beberapa tahun
terakhir, telah terjadi peningkatan perhatian terhadap tata kelola perusahaan di seluruh
dunia.
Tata kelola teknologi informasi (TI) yakni bagian dari tata kelola perusahaan yang
berfokus pada penggunaan TI. Tata kelola TI bertujuan untuk memastikan bahwa TI
digunakan secara efektif dan efisien untuk mendukung tujuan organisasi.
Tata kelola TI dilaksanakan oleh dewan, manajemen eksekutif, dan manajemen TI.
Dewan bertanggung jawab untuk menetapkan kebijakan dan memastikan bahwa
kebijakan tersebut diimplementasikan secara efektif. Manajemen eksekutif bertanggung
jawab untuk memastikan bahwa TI selaras dengan strategi bisnis dan bahwa TI dikelola
secara aman dan bertanggung jawab. Manajemen TI bertanggung jawab untuk
mengelola operasi TI sehari-hari.
Saat ini, banyak perusahaan yang menerapkan struktur tata kelola TI, proses dan
mekanisme relasional untuk mencapai perpaduan yang lebih baik antara bisnis dan TI.
Meskipun tata kelola TI semakin mendapat perhatian di dunia bisnis dan TI, masih
terdapat beberapa masalah yang perlu diatasi. Masalah-masalah tersebut antara lain:
1. Kurang pemahaman tentang tata kelola TI. Masih banyak organisasi yang belum
memahami sepenuhnya apa itu tata kelola TI dan bagaimana menerapkannya.
2. Kurangnya komitmen dari manajemen. Komitmen dari manajemen adalah kunci
untuk keberhasilan tata kelola TI. Namun, masih banyak manajemen yang belum
memiliki komitmen yang kuat terhadap tata kelola TI.
3. Kurang keterlibatan pemangku kepentingan. Pemangku kepentingan, seperti
karyawan, pelanggan, dan pemasok, perlu dilibatkan dalam tata kelola TI. Namun,
masih banyak organisasi yang belum melibatkan pemangku kepentingan dalam
tata kelola TI.
Untuk menerapkan tata kelola TI dalam praktiknya, kerangka tata kelola TI dapat
digunakan. Kerangka tata kelola TI adalah serangkaian elemen yang bekerja sama
untuk memastikan bahwa TI digunakan secara efektif dan efisien untuk mendukung
tujuan organisasi. Kerangka tata kelola TI dapat terdiri dari berbagai struktur, proses,
dan mekanisme relasional.

Konsep BSC mampu diterapkan pada fungsi TI untuk mengukur kinerja fungsi TI secara
keseluruhan. Dengan menggunakan BSC, organisasi dapat mengukur kinerja fungsi TI
dari berbagai perspektif, termasuk perspektif keuangan, perspektif pelanggan,
perspektif proses internal, serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Perubahan
perspektif BSC untuk fungsi TI sebagai penyedia layanan internal dapat disesuaikan
dengan kebutuhan organisasi. Organisasi perlu mempertimbangkan faktor-faktor berikut
dalam melakukan perubahan perspektif BSC:
 Tujuan dan sasaran bisnis organisasi
 Karakteristik organisasi
 Kebutuhan pemangku kepentingan
Dengan melakukan perubahan perspektif BSC, organisasi dapat mengukur kinerja
fungsi TI secara lebih akurat dan relevan dengan kebutuhan organisasi.
Mengembangkan Balanced Scorecard Tata Kelola TI
Dengan menggunakan Balanced Scorecard dengan maksimal, manajemen TI
memungkinkan untuk mencapai tujuan. BSC bukan sekedar pertunjukan sistem
manajemen, tetapi pada saat yang sama, manajemen sistem ketika hubungan sebab
akibat antar metrik berjalan dengan baik dilaksanakan. BSC dapat digunakan untuk
mengukur kinerja tata kelola TI secara lebih akurat dan relevan dengan kebutuhan
organisasi ketika hubungan sebab akibat antar metrik berjalan dengan baik
dilaksanakan. Hubungan sebab akibat antar metrik dapat membantu organisasi untuk
memahami bagaimana kinerja TI berdampak pada kinerja bisnis secara keseluruhan.
Meningkatkan kinerja tata kelola TI adalah alasan utama untuk membangun dan
menerapkan kartu skor tata kelola TI.

Metrik untuk BSC Tata Kelola TI


Dimensi kontribusi perusahaan adalah salah satu dimensi dari kerangka kerja Balanced
Scorecard (BSC). Dimensi ini mengukur bagaimana kinerja organisasi berkontribusi
pada pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan.
Dalam konteks tata kelola TI, dimensi kontribusi perusahaan mengevaluasi kinerja
proses tata kelola TI. Proses tata kelola TI yang seimbang harus meningkatkan
keuntungan bisnis melalui TI sekaligus memitigasi risiko terkait TI (misi).
Tantangan Pengukuran
Tiga permasalahan utama ini penting untuk diukur, tetapi tantangan pengukuran utama
berada pada bidang penyelarasan strategis. Hal ini karena penyelarasan strategis
adalah masalah yang kompleks dan sulit untuk diukur secara kuantitatif.
Dimensi kontribusi perusahaan adalah dimensi penting dalam BSC tata kelola TI.
Dimensi ini mengukur bagaimana kinerja proses tata kelola TI berkontribusi pada
pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan.
Tantangan utama dalam mengukur dimensi ini adalah mengukur kinerja penyelarasan
strategis. Ukuran kinerja tata kelola tertimbang yang dikembangkan oleh Weill dan Ross
adalah salah satu cara untuk mengukur kinerja tata kelola TI secara keseluruhan,
termasuk penyelarasan strategis.

You might also like