Professional Documents
Culture Documents
Makalah Putri
Makalah Putri
DISUSUN OLEH:
NIM: 2023613120014
KELAS: MKSP 1B
TATA NIAGA
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
2023/2024
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas semua
kehendaknya, Dengan berhasil menyelesaikan tugas makalah dengan tepat waktu
yang berjudul "Sultan Malikul Saleh"
Dalam penyusunan makalah ini, semua isi ditulis berdasarkan penelitian dan
jurnal referensi yang berkaitan dengan pembahasan. Apabila dalam isi makalah
ditemukan kekeliruan atau informasi yang kurang valid, penyusun sangat terbuka
dengan kritik dan saran yang membangun untuk diperbaiki selanjutnya.
Putri Lestari
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sultan Malikul Saleh berasal dari wilayah Aceh, yang merupakan salah satu
wilayah paling berpengaruh di Nusantara (Indonesia) pada masa itu. Aceh adalah
pusat perdagangan penting yang berperan dalam jaringan perdagangan maritim
Asia Tenggara. Perlak adalah salah satu kerajaan di wilayah Aceh, dan merupakan
tempat kelahiran Sultan Malikul Saleh.
Sultan Malikul Saleh hidup pada abad ke-13, periode sejarah yang penting di Asia
Tenggara. Pada masa itu, wilayah ini menjadi pusat perdagangan internasional,
terutama perdagangan rempah-rempah yang sangat berharga seperti cengkih dan
lada. Keberadaan sumber daya alam ini membuat wilayah Aceh menjadi fokus
persaingan antara berbagai kerajaan dan negara.
Pengaruh Islam: Pada abad ke-13, Islam telah berkembang pesat di wilayah ini.
Sultan Malikul Saleh adalah seorang pemeluk Islam dan memainkan peran
penting dalam mendukung penyebaran agama ini di wilayahnya. Islam menjadi
salah satu faktor utama yang memengaruhi pemerintahannya dan kebijakannya.
1
Politik Regional: Latar belakang politik Sultan Malikul Saleh mencakup
hubungan dengan kerajaan-kerajaan tetangga, seperti Samudra Pasai, yang juga
merupakan kerajaan Muslim dan berkompetisi untuk mengendalikan perdagangan
dan wilayah-wilayah di sekitarnya. Persaingan politik antara kerajaan-kerajaan ini
memengaruhi kebijakan dan tindakan Sultan Malikul Saleh.
Keluarga dan Warisan Kekuasaan: Sultan Malikul Saleh adalah putra Sultan
Alaidin Riayat Syah I, seorang penguasa Perlak sebelumnya. Keluarga dan
warisan kekuasaannya memainkan peran dalam naiknya Malikul Saleh ke tahta
Perlak dan pemerintahannya.
B. Rumusan masalah
bagaimana latar belakang dan biografi Sultan Malikul Saleh?
Apa saja kebijakan dan tindakan penting yang diimplementasikan oleh
Sultan Malikul Saleh selama masa pemerintahannya di Perlak?
Bagaimana hubungan dan interaksi Sultan Malikul Saleh dengan kerajaan-
kerajaan tetangga, seperti Samudra Pasai, memengaruhi politik dan
perdagangan di wilayah Perlak?
Bagaimana peran Sultan Malikul Saleh dalam penyebaran Islam di
wilayah Perlak dan pengaruhnya terhadap perkembangan agama Islam
pada masa itu?
C. Tujuan Makalah
2
BAB II
Kerajaan Samudra Pasai adalah salah satu kerajaan maritim yang penting di
Indonesia pada masa lalu. Kerajaan ini didirikan oleh Sultan Malik Al-Salih pada
awal abad ke-13. Ia adalah tokoh kunci dalam pendirian dan perkembangan awal
kerajaan Samudra Pasai.
Sultan Malik Al-Salih adalah seorang penguasa yang bijaksana dan memainkan
peran penting dalam penyebaran agama Islam di wilayah Aceh dan sekitarnya.
Selain menjadi pusat agama, kerajaan Samudra Pasai juga berperan sebagai pusat
perdagangan yang penting di kawasan tersebut. Dalam sejarah Indonesia, kerajaan
Samudra Pasai dianggap sebagai salah satu kerajaan awal yang mengadopsi Islam
dan berperan dalam penyebaran agama ini di wilayah Nusantara.
Kerajaan Samudra Pasai didirikan oleh Sultan Malik Al Tahir pada tahun
1267 Masehi. Pendirian kerajaan ini merupakan respons terhadap
penyebaran Islam di wilayah Aceh dan menjadi salah satu kerajaan Islam
pertama di Nusantara. Kerajaan ini terletak di pesisir Aceh dan sekitarnya.
3
2. Perluasan Wilayah (Abad ke-13 hingga ke-14):
4
7. Warisan Sejarah:
1. Masjid Tua Samudera Pasai: Salah satu peninggalan paling terkenal dari
Kerajaan Samudera Pasai adalah Masjid Tua Samudera Pasai. Masjid ini
merupakan salah satu contoh arsitektur masjid tua yang menggambarkan
pengaruh Islam awal di Nusantara. Masjid ini menjadi salah satu situs
bersejarah yang penting di Aceh.
3. Artefak Kuno: Artefak kuno, seperti koin, tembikar, dan perhiasan, juga
memberikan bukti tentang kehidupan dan budaya masyarakat Samudera
Pasai pada masa itu. Ini membantu dalam memahami perkembangan
peradaban di wilayah tersebut.
5
agama Islam, dan banyak masjid dan pusat pembelajaran agama Islam
yang didirikan pada masa itu.
6
BAB III
KEHIDUPAN DAN KEPEMIMPINAN
SULTAN MALIKUL SALEH
Sultan Malikul Saleh dilahirkan pada tahun 1200 Masehi di Kerajaan Perlak,
yang saat itu merupakan salah satu kerajaan penting di wilayah Aceh. Ia adalah
putra dari Sultan Alaidin Riayat Syah I, yang merupakan penguasa Perlak pada
saat itu. Malikul Saleh dikenal sebagai pemimpin yang bijaksana dan
berwawasan, serta memiliki pendidikan yang baik.
Malik al-Salih (Malik ul Salih, Malik Al Saleh, Malikussaleh, Malik al Salih atau
Malik ul Saleh) mendirikan kerajaan Islam pertama di nusantara, yaitu Samudera
Pasai pada tahun 1267. Nama aslinya adalah Meurah Silu. Ia adalah keturunan
dari Suku Imam Empat ( Suku Imam Empat atau Sukee Imuem Peuet adalah
sebutan untuk keturunan empat Maharaja / Meurah bersaudara yang berasal dari
Mon Khmer (Champa) yang merupakan pendiri pertama kerajaan - kerajaan di
Aceh Pra-Islam, diantaranya Maharaja Syahir Po-He-La yang mendirikan
Kerajaan Peureulak (Po-He-La) di Aceh Timur, Syahir Tanwi yang mendirikan
kerajaan Jeumpa (Champa) di Peusangan (Bireuen), Syahir Poli (Pau-Ling) yang
mendirikan kerajaan Sama Indra di Pidie dan Syahir Nuwi yang Mendirikan
Kerajaan Indra Purba di Banda Aceh dan Aceh Besar)
7
Meurah Silu kemudian memutuskan masuk Islam dan berganti nama menjadi
Malik al - Saleh atau dikenal dengan sebutan Malik as - Saleh. Menurut legenda
masyarakat Aceh, suatu hari Meurah Silu bermimpi bertemu dengan Rasulullah
SAW. Setelah itu, ia pun memutuskan masuk Islam.
Malik al - Saleh mulai menduduki takhta Kesultanan Samudera Pasai pada 1267
M. Di bawah kepemimpinan Malik al-Saleh, Samudera Pasai mulai berkembang.
Ia berkuasa selama 29 tahun dan digantikan oleh Sultan Muhammad Malik al-
Zahir (1297-1326 M).
Namun, ada juga yang menyebutkan, Malik al-Saleh diangkat menjadi sultan di
Kerajaan Samudera Pasai oleh seorang Laksamana Laut dari Mesir bernama
Nazimuddin al-Kamil setelah berhasil menaklukkan Pasai.
Sultan Malikul Saleh naik tahta pada tahun 1230 Masehi setelah ayahnya
mangkat. Selama pemerintahannya, ia berhasil memperluas wilayah kekuasaan
Perlak dan memperkuat hubungan dengan kerajaan-kerajaan tetangga. Salah satu
pencapaiannya yang paling terkenal adalah pembangunan Masjid Raya
Baiturrahman di Perlak, yang menjadi salah satu markah tanah penting dalam
sejarah Aceh.
Pemerintahan Sultan Malikul Saleh berakhir pada tahun 1267 Masehi setelah
wafatnya. Namun, warisan yang ia tinggalkan masih terasa hingga saat ini. Masjid
Raya Baiturrahman yang ia bangun tetap menjadi salah satu tempat ibadah yang
penting di Aceh. Selain itu, nilai-nilai keadilan dan kebajikan yang ia terapkan
dalam pemerintahannya tetap menjadi inspirasi bagi masyarakat Aceh.
8
B. Kebijakan Politik Sultan Malikul Saleh
1. Islam: Kesultanan Samudra Pasai adalah salah satu kerajaan Islam tertua
di wilayah Nusantara, yang berkontribusi pada penyebaran agama Islam di
kawasan ini. Selama masa pemerintahan Sultan Malikul Saleh, agama
Islam memainkan peran penting dalam pemerintahan dan budaya kerajaan.
3. Hubungan dengan Dinasti Chola: Salah satu catatan penting dalam sejarah
Samudra Pasai adalah hubungannya dengan Dinasti Chola di India
Selatan. Terdapat catatan sejarah yang mencatat bahwa Kesultanan
Samudra Pasai menjalin hubungan dengan Dinasti Chola, yang terlibat
dalam perdagangan dan hubungan diplomatik.
Sultan Malikul Saleh adalah salah satu penguasa yang signifikan dalam sejarah
Kesultanan Samudra Pasai, dan pemerintahannya dipengaruhi oleh faktor-faktor
9
seperti agama Islam, perdagangan, dan hubungan dengan kerajaan-kerajaan
tetangga. Kesultanan Samudra Pasai memiliki peran penting dalam sejarah awal
Islam di Nusantara, dan sumber daya sejarah yang relevan dapat memberikan
wawasan lebih lanjut tentang pemerintahan dan latar belakang politik Sultan
Malikul Saleh.
Sultan Malikul Saleh dari Kesultanan Samudra Pasai di Aceh, Indonesia, memiliki
kontribusi yang signifikan dalam bidang kebudayaan selama pemerintahannya.
Kebudayaan Samudera Pasai pada masa itu sangat dipengaruhi oleh Islam, dan
Sultan Malikul Saleh memainkan peran penting dalam penyebaran agama Islam
dan perkembangan kebudayaan Islam di wilayah tersebut. Berikut adalah
beberapa kontribusi utama Sultan Malikul Saleh dalam bidang kebudayaan:
10
Hubungan dengan India Selatan: Salah satu aspek kebudayaan yang
signifikan adalah hubungan dengan Dinasti Chola di India Selatan.
Samudera Pasai menjalin hubungan budaya dengan Dinasti Chola, yang
memungkinkan pertukaran budaya dan ilmu pengetahuan antara kedua
wilayah tersebut.
Sultan Malikul Saleh adalah salah satu penguasa yang mengembangkan budaya
Islam di Samudera Pasai dan mendukung perkembangan intelektual dan
keagamaan di wilayah tersebut. Pemerintahannya memainkan peran penting
dalam pembentukan budaya Islam yang kuat di Nusantara dan membantu
mengukuhkan Aceh sebagai pusat budaya Islam di wilayah ini.
11
BAB IV
12
Identitas Aceh: Sultan Malikul Saleh dan pemerintahan Samudera Pasai
memainkan peran penting dalam membentuk identitas budaya dan politik
Aceh. Mereka memberikan dasar bagi Aceh sebagai pusat Islam dan pusat
perdagangan penting di wilayah tersebut.
Gmbr 1.3
Makam Sultan Malikul Saleh terletak di desa Malikul Saleh, yang berada di
kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, Indonesia. Desa ini
dinamai setelah Sultan Malikul Saleh. Makam ini memiliki arsitektur yang
mencerminkan gaya Islam klasik, dengan makam Sultan Malikul Saleh sebagai
fokus utama. Struktur makam ini terbuat dari batu bata merah dan batu kapur.
13
Gmbr 1.4
Gmbr 1.4 Makam Sultan Malikul Saleh dianggap sebagai situs bersejarah yang
penting di Aceh dan Indonesia. Ini adalah tempat yang dihormati dan menjadi
tujuan ziarah bagi banyak orang yang ingin menghormati warisan Sultan Malikul
Saleh dan mengenang peran besar Kesultanan Samudera Pasai dalam penyebaran
Islam di wilayah ini.
Gmbr 1.5
Gmbr 1.6
Tempat ini sering digunakan untuk pelaksanaan ritual keagamaan dan ziarah. Pada
acara-acara tertentu, orang-orang datang ke makam ini untuk berdoa dan
mengenang Sultan Malikul Saleh serta memperingati peran pentingnya dalam
sejarah Islam di Nusantara.
14
Gmbr 1.7
Selain menjadi situs bersejarah, makam ini juga menjadi pusat studi dan penelitian
sejarah. Wisatawan dan pelajar sering mengunjungi makam ini untuk memahami
lebih jauh sejarah dan budaya Aceh.
15
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Sultan Malikul Saleh adalah salah satu tokoh bersejarah yang berperan penting
dalam sejarah Aceh dan Indonesia. Pemerintahannya yang bijaksana,
pembangunan masjid, dan dukungannya terhadap penyebaran Islam telah
meninggalkan warisan yang berharga bagi wilayah tersebut. Melalui makalah ini,
kita dapat lebih memahami peran penting Sultan Malikul Saleh dalam sejarah
Indonesia.
16
Daftar Pustaka
https://sejarahindoislam.blogspot.com/2014/05/biografi-sultan-malik-as-shaleh-
m.html
https://www.bing.com/images/search?view=detailV2&ccid=4VooSuLm&id=
https://www.kompas.com/stori/read/2021/04/21/163539479/kerajaan-samudera-
pasai-sejarah-masa-kejayaan-dan-peninggalan
https://www.kompas.com/stori/image/2021/04/21/163539479/kerajaan-
samudera-pasai-sejarah-masa-kejayaan-dan-peninggalan?page=1
17