Professional Documents
Culture Documents
11 Ridha
11 Ridha
RIDHA
KEPADA ALLAH___________
Pengertian ridha.
Sejalan dengan cinta, seorang Muslim haruslah dapat bersikap ridha dengan segala
yang diputuskan Allah.
Ridha secara bahasa bisa dikatakan menerima dengan suka hati, secara istilah
diartikan sikap menerima atas pemberian dan anugerah yang diberikan oleh Allah dengan
di iringi sikap menerima ketentuan syariat Islam secara ikhlas dan penuh ketaatan, serta
menjauhi dari perbuatan buruk (maksiyat), baik lahir ataupun bathin.
Namun ada pula yang mengartikan, Ridha adalah mempercayai sesungguh-
sungguhnya bahwa apa yang menimpa kepada kita, baik suka maupun duka adalah terbaik
menurut Allah. Dan apapun yang digariskan oleh Allah kepada hamba-Nya pastilah akan
berdampak baik pula bagi hamba-Nya atau Ridha adalah menerima sepenuh hati
tanpa penolakan sedikitpun, segala sesuatu yang datang dari Allah dan Rasul-Nya
baik berupa perintah larangan ataupun petunjuk-petunjuk lainnya.
Perilaku yang ditampakkan oleh seorang hamba yang ridha adalah ia tidak membenci
apa yang terjadi menimpa dirinya, sehingga terjadi atau tidak terjadi adalah sama
saja baginya. Bahkan bila tingkatan ridha seorang hamba sudah mencapai tingkat tertinggi,
ia akan selalu memuji Allah apapun yang Allah berikan kepada dirinya baik nikmat maupun
bencana, karena ia percaya apa yang menimpanya semata-mata untuk kebaikan dirinya
yang hamba secara suka rela dan senang menerima apapun yang diberikan Allah kepada-
Nya baik berupa nikmat maupun musibah berupa bencana.
Menurut Syeikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Ridha terhadap takdir Allah
terbagi menjadi tiga macam :
1. Wajib direlakan
yaitu kewajiban syariat yang harus dijalankan oleh umat Islamdan segala sesuatu yang
telah ditetapkan-Nya. Seluruh perintah-Nya haruslah mutlak dilaksanakan dan seluruh
larangan-Nya haruslah dijauhkan tanpa ada perasaan bimbang sedikitpun. Yakinlah
bahwa seluruhnya adalah untuk kepentingan kita sebagai umat-Nya.
2. Disunnahkan untuk direlakan
yaitu musibah berupa bencana. Para ulamamengatakan Ridha kepada musibah berupa
bencana tidak wajib untuk direlakan namun jauh lebih baik untuk direlakan, sesuai
dengan tingkatan keRidhaan seorang hamba. Namun rela atau tidak, mereka wajib
bersabar karenanya. Manusia bisa saja tidak rela terhadap sebuah musibah buruk yang
terjadi, tapi wajib bersabar agar tidak menyalahi syariat. Perbuatan putus asa, hingga
marah kepada yang Maha Pencipta adalah hal-hal yang sangat diharamkan oleh
syariat.
----------------------------------------