Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Bab 2 - #B.6 - Pengaruh Kesejahteraan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Pegadaian
Jurnal Bab 2 - #B.6 - Pengaruh Kesejahteraan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Pegadaian
Abstrak
Kesejahteraan adalah salah satu aspek yang perlu dipenuhi pada sebuah perusahaan.Dengan adanya pemenuhan
kesejahteraan maka akan menunjang karyawan untuk dapat lebih semangat dalam meningkatkan kinerja pada
sebuah perusahaan. Untuk mewujudkan kesejahteraan karyawan pada sebuah perusahaan maka perlu adanya
pemenuhan kesejahteraanberupa pembayaran upah untuk waktu tidak bekerja,perlindungan ekonomis terhadap
biaya, dan program pelayanan karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aspek
kesejahteraan terhadap kinerja karyawan pada PT Pegadaian Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian korelasi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua karyawan
dari 5 Pegadaian yang ada di Banda Aceh sebagai sampel. Teknik sampel yang digunakan yaitu total sampling
atau sampel jenuh yang berjumlah23 responden. Analisis data menggunakan uji regresi linear sederhana, uji
determinasi dan ujihipotesis atau uji t parsial. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kesejahteraan
(X) berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan (Y). Hasil uji koefisien determinasimembuktikan bahwa
terdapat pengaruh sebesar 36,7%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan pada
penelitian ini, berdasarkan indikatornya telah terpenuhi, karyawan mendapatkan kesejahteraan yang diberikan
secara langsung maupun tidak langsung oleh perusahaan.
1. PENDAHULUAN
Perusahaan adalah sebuah organisasi yang mempunyai berbagai macam tujuan. Aktivitas yang ada pada sebuah
organisasi selalu dikaitkan dengan faktor produksi yang salah satunya terdiri dari sumber daya manusia.
Perusahaan mestinya memperhatikan keterkaitan antara faktor produksi tersebut. Memang tidak bisa diragukan
lagi bahwa sebuah perusahaan dituntut untuk selalu memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan sumber daya
manusia. Hal tersebut diperlukan supaya karyawan sebagai faktor produksi terpenting mampu menghasilkan
produktivitas terbaik dan efisien untuk tercapainya tujuan dari perusahaan tersebut. Sumber daya manusia
menjadi hal terpenting sebagai aset organisasi dan menjadikannya sebagai subjek pengembangan sesuai
dengan tuntutan masyarakat dan zaman (Dwi:2014). Jika sebuah organisasi ingin berkembang dengan pesat,
organisasi harus mempunyai sumber daya manusia yang mampu memberikan kinerja terbaik. Dalam rangka
pembinaan danpengembangan sumber daya manusia maka kesejahteraan perlu diperhatikan dengan sungguh-
sungguh karena kesejahteraan karyawan merupakan faktor yang memicusemangat kerja serta produktivitas kerja
karyawan. Kesejahteraan menjadi bagian terpenting bagi seorang karyawan pada sebuah perusahaan. Jika
kesejahteraan karyawan terpenuhi dengan baik, maka akan memotivasi mereka untuk menghasilkan kinerja
terbaik (Dwi:2014). Banyak literatur yang mengatakan bahwa kinerja karyawan terhadap perusahaan dipengaruhi
oleh tingkatkesejahteraan karyawan. Semakin tinggi tingkat kesejahteraan karyawan, maka semakin tinggi pula
komitmen karyawan tersebut
Prestasi atau kinerja karyawan merupakan salah satu indikator keberhasilan dalam operasional
perusahaan untuk mencapai tujuannya. Kinerja perusahaan tercermin dari produktivitas. Penilaian kinerja
sesungguhnya merupakan penilaian atas perbuatan manusia terhadap pelaksanaanperan yang mereka kerjakan
__________
*
Corresponding author
E-mail: habibtaimullah30@gmail.com
dalam sebuah organisasi karena pada dasarnya organisasi dijalankan oleh manusia. Setiap perusahaan
menginginkan agar produktivitas kerja karyawannya tinggi dengan harapan akan memberikan keuntungan serta
dapat meningkatkan nilai sebuah perusahaan, selain itu akan memberikan dampak kepada masyarakat luas
(Dwi:2014). Dipihak lain karyawan adalah aset organisasi yang tak ternilai harganya. Karyawan yang sudah
berpengalaman perlu dipertahankan keberadaannya karena produktivitasnya tidak diragukan lagi untuk
mempertahankan kelangsungan hidup sebuah perusahaan (Mangkunegara:2004). Karyawan melaksanakan tugas
dan target dengan baik memiliki harapan akan mendapatkan prestasiatas apa yang dilakukannya, mereka berhak
untuk mendapatkan kesejahteraan karenakesejahteraan karyawan merupakan hal dan faktor terpenting dalam
memacu semangat kerja serta produktivitas kerja karyawan.
Meskipun banyak lembaga keuanganyang menawarkan pinjaman atau kredit, namun pegadaian tetap
menjadi pilihan masyarakat yang membutuhkan dana untuk pinjaman, karena lembaga ini mampu menyediakan
dana secara cepat dan prosedur yang mudah. Hal ini sesusai dengan moto yang dipegang oleh pegadaian yaitu,
”mengatasi masalah tanpa masalah”. Kehadiran pegadaian yang didirikan oleh pemerintah dapat membantu peran
sosial yang cukup jelas, yaitu membantu pemerintah dalam meningkatkan tarafperekonomian masyarakat. Bagi
masyarakat yang memiliki kondisi ekonomi menengah kebawah kehadiran pegadaian adalah solusi untuk
mendapatkan dana atau kredit baik untuk keperluan rumah tangga maupun keperluan usaha. Berdasarkan
informasi yang didapatkan dari survei awal pada tanggal 5 januari 2022, terdapat beberapa masalah terkait kinerja
karyawan. Fenomena yang muncul saat ini, adanya karyawan yang kinerjanya kurang baik pada saat bekerja,
dapat dipastikan kinerja karyawan berhubungan dengan kesejahteraan, karena menurut Rivai (2013) kinerja
karyawan dapatdicerminkan dari kesejahteraan yang diberikan oleh perusahaan.
Dalam hal ini untuk meningkatkan kinerja karyawan, kesejahteraan perlu diperhatikan dengan
sungguh-sungguh karena kesejahteraan karyawan merupakan faktordan hal terpenting dalam meningkatkan
kinerja karyawan. Dengan meningkatnya kinerjakaryawan tersebut dipastikan bahwa kesejahteraan yang
didapatkan telah tercukupi baiksecara langsung maupun tidak langsung. Berdasarkan fakta dilapangan
kenyataannya, kesejahteraan mempengaruhikinerja karyawan. Dengan adanya pemenuhan kebutuhan karyawan
dapatmeningkatkan performa kerja karyawan padasaat melayani nasabah. Kesejahteraan yang tercukupi dapat
menunjang semangat pada saat pelayanan terhadap nasabah, sehingga kinerja yangdihasilkan karyawan akan
lebih bagus yang kemudian dapat berdampak padabagusnya pelayanan.
2. LANDASAN TEORI
Karyawan adalah aset penting bagi sebuah perusahaan, kehadiran karyawan sangatlah penting dikarenakan
karyawan adalah pelaku produksi yang mengasilkan sebuah ouput bagi perusahaan. Menurut undang-undang
nomor 13 tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan pasaayat 2 menyebutkan bahwa karyawan setiap orang yang
mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun masyarakat, baik didalam maupun diluar hubungan kerja. Dari definis tersebut maka yang dimaksud
dengan tenaga kerja yang melakukan pekerjaan didalam hubungan kerja adalah tenaga kerja yang melakukan
pekerjaan pada setiap bentuk usaha (perusahaan) atau perorangan denganmenerima upah termasuk tenaga kerja
yang melukasi pekerjaan diluar hubungan kerja. Menurut Hasibuan (2007) karyawanadalah setiap orang yang
bekerja denganmenjual tenaga fisik maupun fikirannyakepada suatu perusahaan dan memperolehbalas jasa
yang sesuai dengan kesepakatan.
Menurut Hasibuan (2013:185) kesejahteraan karyawan adalah balas jasa pelengkap dalam bentuk material
maupun non material yang diberikan perusahaan berdasarkan kebijaksanaan. Tujuaannya untuk
mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan agar produktivitas kerjanya meningkat.
Moekijat (2018:161) mengemukakan pandangan bahwa dalam perusahaan pelayanan pegawai mempunyai
bermacam- macam nama. Ada yang menyebut program “benefit” ada yang menyebut ”kesejahteraan pegawai
“(employe welfare) dan yang lain lagi menekankan kepada biaya-biaya dan menyebutnya “daftar pembayaran
yangdisembunyikan” (hiden payroll). Akan tetapiyang paling lazim pelayanan pegawai itu dianggap sebagai
bagian dari pada kesejahteraan sosial (fringe benefits).Kesejahteraan sosial demikian umumnyamengandung
lebih daripada apa yangdimaksudkan oleh pengertian pelayananpegawai.
Kinerja yang optimal adalah harapan setiap perusahaan kepada karyawannya, dengan adanya kinerja yang baik
maka akan menghasilkan hasil yang optimal pada sebuah perusahaan. Untuk memperoleh kinerja yang optimal
maka ada beberapa faktor antara lain adalah skill,motivasi, disiplin kerja, keberadaan pekerjaan yang mereka
lakukan, imbalan atau intensif, hubungan mereka dengan organisasi dan masih banyak lagi faktor lainnya. Untuk
memperoleh kinerja tenaga kerja yang sesuai dengan standar perusahaan dan tetap menjaga agar kinerja tidak
menurun maka ada beberapa elemen yang harus diperhatikan yaitu produktivitas, kualitas, dan pelayanan.
Menurut Sedarmayanti (2010:260) “kinerja (performance) berasal dari “to perform”. Arti kata
performance merupakan kata benda (noun) dimana salah satu artinya adalah “thing done” (sesuatu yang telah
dikerjakan). Sedangkan menurut Mangkunegara (2009:9) dalam bukunya adalah hasil kerja yang memiliki
kualitas dan kuantitas selama periode menjalankan tugas-tugas sesuai dengan tanggung jawab dan waktu yang
telah ditetapkan. Kreither dan kinick dalam Wibowo (2007) melihat sasaran penilaian kinerja pegawai/ karyawan
dari segi pendekatannya meliputi empat pendekatan yaitu pendekatan sifat, prilaku, hasil, dan kontinjensi.
Sedangkan Robbins dalam Wibowo (2007) melihat penilaian kinerja dari hasil pekerjaanindividu, perilaku, dan
sikap.
Oleh karena itu dapat diambilkesimpulan dari pernyataan diatas kinerjausaha adalah hasil
kerja yang diperoleh dari tugas-tugas yang dilaksanakan dalam jangka watu periode tertentu dengan penuh
tanggungjawab sesuai dengan ketentuan perusahaan. Hubungan kesejahteraan karyawan dengan kinerja
karyawan Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor utama dalam menentukan keberhasilan sebuah
perusahaan, oleh karenaitu karyawan perlu dikelola agar tetap memiliki kinerja yang produktif. Karyawan yang
memiliki loyalitas, dedikasi dan prestasiyang tinggi dalam bidang pekerjaannya merupakan mitra utama penting.
Oleh karenaitu haruslah tetap dijaga dan dipertahankan keberadaanya karena akan menjadi sosok yang sangat
berpengaruh dalammeningkatkan sebuah perusahaan. Salah satucarauntuk dapat mempertahankan eksistensi
tersebut adalah dengan memberikan kesejahteraan kepada karyawannya. Menurut Hariandja (2002:279)
pemberian kesejahteraan adalah membantu karyawan memenuhi kebutuhannya diluar kebutuhan rasa adil,
kebutuhan fisik, dalam upaya meningkatkan komitmen karyawan kepada perusahaan, meningkatkan kinerja,
mengurangi perputaran kerja, mengurangi gangguan unjuk rasa sebagai faktor yang sangat penting dalam usaha
meningkatkan efektivitas perusahaan. Menurut Straus dan Sayles (2003:369) bahwa perusahaan memberikan
kesejahteraan adalah untuk meningkatkan semangat kerja karyawan, untuk memenuhi tanggung jawab
sosialnya dan menjadikankaryawan agar lebih efekftif dalam bekerja
2.4. PT Pegadaian
Dasar hukum kegiatan pegadaian atauusaha gadai yaitu Peraturan Pemerintah (PP)Nomor 10 Tahun 1990 tentang
Perusahaan Umum Pegadaian. Dalam PP tersebut, pegadaian atau usaha gadai dimaknai sebagai kegiatan
menjaminkan barang-barang berharga pada pihak tertentu, gunamendapatkan jumlah uang senilai barang yang
dijaminkan akan ditebus sesuai dengan kesepakatan dengan lembaga gadai. Usaha Gadai menurut Kasmir
(2010:262) adalah kegiatan menjaminkan suatu barang-barang berharga kepada pihak tertentu yang kemudian
pihak itu memberikan dana atau uang sesuai dengan harga dari nilai barang berharga tersebut dan kemudian
barang tersebut ditebus sesuai dengan ketentuan antara lembaga gadai dan nasabah tersebut Menurut Hasan
(2010:246) dalam Ensiklopedia Indonesia gadai adalah suatu hak atas sebuah benda yang digadaikan kepada
3
Economica Didactica Vol 3, No 2 (2022) IS S N : 2354-6360
pihak tertentu dan kemudian yangmenggadaikan barang mendapatkan uang. Barang tersebut tetap menjadi hak
darilembaga tersebut sebelum barang itu dibayar atau ditebus kembali.
3. METODE PENELITIAN
Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif dengan menggunakan pendekatan korelasi yaitu
penelitian yang menggunakan rancangansebab akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang terjadi dan
mencari faktor yang menjadi penyebab melalui data yang dikumpulkan. Dalam penelitian ini adanya dua unsur
atau variabel yang berbeda. Pendekatan hubungan korelasi tu sendiri adalah adanya hubungan terhadap dua
variabel Jadi disini ada variabel independen dan variabel dependen (Sugiyono:2008). Dalam penelitian
kuantitatif fokus pada data penelitian berupa angka-angka dananalisisnya menggunakan statistik. Seperti yang
dikatakan oleh Creswell dalam Kusumastuti, dkk (2020:2), “penelitiankuantitatif adalah metode-metode untuk
menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antara variabel. Variabel-variabel biasanya diukur
dengan insrumenpenelitian sehingga data yang terdiri dari angka-angka dapat dianalisis berdasarkan prosedure-
prosedure statistik”. Menurut Yusi (2009:205) data Kuantitatif adalah data yang diukur menggunakan skala
Numerik. Pada penelitian ini penulis melihat pengaruh antara variabel independen dan variabel dependen
menggunakan cara analisis statistik menggunakan aplikasi SPSSVersi 28. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kuantitatif karena terdapat instrumen yang diuji menggunakan teknikanalisis statistik seperti analisa
data dan uji instrumen.
1. Dokumentasi
Merupakan suatu bentuk pengarsipan instrumentasi penelitian. Dokumentasi bertujuan untuk memperoleh
informasi yang berkaitan dengan penelitian. Menurut Meleong (2009), “Dokumen adalahsetiap bahan tertulis,
foto ataupun film yang dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik”. Dalampenelitian iniPeneliti
memperoleh dokumentasi dari karyawan PT Pegadaian.
4
Economica Didactica Vol 3, No 2 (2022) IS S N : 2354-6360
4. Uji Hipotesis
Pada penelitian ini menggunakan ujihipotesis untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh diversifikasi produk
terhadap volume penjualan pedagang rotan di Lhoknga Aceh Besar.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji regresi linear sederhana yang digunakan untuk menguji
pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Persamaan regresi linear sederhana
menggunakan Y= a + bX. Dalam pengujian regresi linear sederhana yaitumenggunakan program SPSS Versi
28.Dari persamaan regresi linear sederhanadi atas maka dapat diterjemahkan:
1. Nilai a atau disebut dengan konstanta sebesar 32,166 yang mengandung arti bahwa nilai konsisten
variabel kinerjakaryawan adalah 32,166.
2. Koefisiensi regresi X sebesar 0,467 menyatakan bahwa setiap penambahan 1% nilai variabel kesejahteraan
maka nilai variabel kinerja karyawanbertambah sebesar 0,467. Koefisien
3. regresi tersebut bernilai postitif bahwa dapat dikatakan arah pengaruh variabel X terhadap Y positif.
UJI KOEFISIEN DETERMINASI (R2)
Uji koefisien determinasi (𝑅2) ini digunakanapabila suatu variabel berhubungan positifdengan variabel lainnya
maka diperlukan uji koefisien determinasi untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara variabel
independen dan variabel dependen. Untukmengetahui seberapa besar pengaruh variabelkesejahteraan terhadap
kinerja karyawan maka akan dilakukan uji koefisien determinasi dengan menggunakan SPSS versi 28.
PEMBAHASAN
Perhitungan nilai signifikan pengaruhkesejahteraan (X) terhadap kinerja karyawan memperoleh
nilai sebesar 0,002 < 0,05 dan nilai 𝑡ℎi𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu sebesar 3,489 > 2,079. Hasil tersebut menunjukkan
bahwavariabel kesejahteraan mempunyai pengaruhyang signifikan terhadap variabel kinerja karyawan dengan
5
Economica Didactica Vol 3, No 2 (2022) IS S N : 2354-6360
hipotesis penelitian tolak H0 dan terima Ha. Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya kesejahteraan
berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
5. KESIMPULAN
Mengenai kesejahteraan karyawan pada PT Pegadaian Banda Aceh berdasarkan indikatornya telah terpenuhi,
karyawan mendapatkan kesejahteraan yang diberikan secara langsung maupun tidaklangsung oleh perusahaan.
Berdasarkan uji analisis data maka variabel kesejahteraan berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja
karyawan sebagaimana hasil uji regresi linear sederhana dengan koefisien regresi X sebesar 0,437. Koefisien
regresi tersebut bernilai positif sehingga dapat dikatakan arah pengaruh variabel X terhadap variabel Y positif.
Berdasarkan uji determinasi (𝑅2) maka dapat disimpulkan besar pengaruh variabel kesejahteraan terhadap kinerja
karyawan yaitu 36,7% sedangkan uji t parsial menunjukkan pengaruh yang signifikan dengan diketahui nilai
signifikan 0,002 < 0,05 atau nilai 𝑡ℎi𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 3,489 > 2,079 sehinggakeputusan hipotesis yang diambil
adalahterima Ha tolak H0.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2014). Prosedur Peneletian suatu PendekatanPraktik. Jakarta:PT. Rineka Cipta
Handoko, TH. (2001). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi 2.Yogyakarta: BPFE
Hogantara Andana & Sintaasih Ketut Desak,(2014), Pengaruh Tingkat Kesejahteraan, Kepuasan
Kinerja, dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja karyawan Aroma SPA, SANUR DENPASAR.
Jurnal. Vol 8 No 2: 337-342
Indonesia. Undang-Undang Nomor 13 Tahun2003 tentang Ketenagakerjaan.Lembaran Negara RI tahun 2003
Nomor 13. Tambahan lembaran RI Nomor 2555. Sekretariat Negara.Jakarta
Tarmizi, R. Sunaryal, P. Isriyal, I. (2020). Pengaruh Motivasi Terhadap KinerjaKaryawan. Jurnal Sumber Daya
Manusia dan Personalia, Vol 1 No 8,112- 113.