Professional Documents
Culture Documents
Prosedur Stimulasi
Prosedur Stimulasi
01
JUDUL : PERENCANAAN STIMULASI Halaman : 1/9
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Guideline Pekerjaan Stimulasi
1. TUJUAN
Menyediakan pedoman yang diperlukan untuk merencanakan pekerjaan stimulasi sehingga dapat
mencapai sasaran upaya peningkatan produksi seperti yang diharapkan.
3. LANGKAH KERJA
3.1 PERSIAPAN DATA
Data yang perlu disiapkan adalah
• Data produksi
• Data kerja ulang
• Analisa potensi produksi
• Analisa potensi reservoir
• Analisa tekanan bentuk
• Korelasi sumur
• Analisa effisiensi peralatan produksi
• Sampel fluida
• Sampel endapan dan padatan yang terbawa produksi
3.2 IDENTIFIKASI
Identifikasi diawali dengan melakukan kajian terhadap kelakuan laju produksi sumur
dengan mengacu pada potensi reservoir.
Beberapa hal yang dapat digunakan dalam identifikasi ini adalah, data dan catatan
produksi, data dan catatan kerja ulang, analisa potensi produksi, korelasi sumur, analisa potensi
reservoir, dan analisa effisiensi peralatan produksi. Nodal analisis juga dapat digunakan untuk
menentukan bagian dari komponen sumur yang menyebabkan terjadinya permasalahan produksi.
Apabila telah dipastikan bahwa permasalahan produksi tidak diakibatkan oleh kerusakan
peralatan produksi atau gagalnya kerja peralatan produksi, dan/atau peralatan produksi telah
diperbaiki bahkan telah dilakukan optimasi, maka identifikasi dapat dilanjutkan dengan
melakukan analisa terhadap sample fluida, endapan, dan padatan yang terbawa produksi.
Berdasarkan analisa terhadap sample fluida akan diperoleh data seperti: komposisi,
kerapatan, kekentalan, kesadahan, SI, titik beku, tingkat emulsi, kandungan paraffin, kandungan
aspal dan sulfur. Analisa terhadap endapan dan padatan akan diperoleh data seperti; jenis dan
sifat kimianya seperti kelarutannya terhadap larutan asam. Selain itu juga dilakukan analisa yang
terkait dengan tingkat kerusakan formasi. Analisa tekanan bentuk masih merupakan cara yang
baik dalam upaya menentukan tingkat kerusakan formasi yang menghambat laju produksi.
Setelah dilakukan identifikasi dan dapat disimpulkan adanya permasalahan yang hanya
dapat diatasi dengan stimulasi, maka selanjutnya dilaksanakan perancangan operasi stimulasi,
yang meliputi perancangan sistim dan jenis fluida stimulasi sampai dengan rancangan pekerjaan
stimulasi itu sendiri, sesuai dengan jenis stimulasi yang dipilih.
Pengangkatan endapan dan pencucian perforasi dapat dilakukan dengan dan atau tanpa
larutan pereaksi dan cukup mensirkulasikan tanpa menginjeksikan ke dalam formasi.
Untuk permasalahan lain maka larutan pereaksi harus diinjeksikan kedalam matrix
formasi. Penginjeksian ke formasi ini dapat dilakukan tanpa melebihi tekanan rekah maupun
melebihi tekanan rekah sesuai dengan target dan tujuannya. Sedangkan untuk fluida pereaksi
dapat digunakan larutan asam maupun bukan asam atau kombinasi keduanya.
Khusus untuk perekahan pada formasi batupasir maka cairan yang dipompakan
diperuntukkan membawa proppant yang akan ditempatkan di rekahan yang terbentuk.
Mengacu pada hasil identifikasi permasalahannya maka dimungkinkan stimulasi
dilakukan secata kombinasi seperti dilakukan pencucian perforasi terlebih dahulu kemudian
diikuti tahapan penginjeksian larutan bukan asam yang kemudian diikuti larutan asam masuk
kedalam formasi yang selanjutnya diikuti tahapan pengangkatan hasil reaksi dan sisa reaksi dari
formasi keluar lubang sumur.
Pada perekahan formasi batupasir maka harus ditentukan jenis fluida perekah yang
sekaligus dapat sebagai media pembawa propant pada suatu konsentrasi yang sudah ditentukan
sesuai rancangan yang sudah disimulasikan.
Penentuan jenis fluida ini harus memperhatikan dan lulus uji kesesuaian dengan mineral
batuan dan fluida formasi, bahkan bila diperlukan fuida tersebut dapat menstimulasi batuan
sehingga dapat lebih mudah melewatkan hidrokarbon.
Simulasi stimulasi dilakukan intuk menentukan secara optimum mengenai tahapan
treatment, volume reaktan, rate dan tekanan penginjeksian yang diperlukan. Simulasi dapat juga
dilakukan guna memprediksi perolehan kenaikan produksi hidrokarbon setelah dilakukan
stimulasi.
Beberapa pekerjaan stimulasi sesuai dengan tujuannya diantaranya adalah: pembersihan
lubang dan perforasi, pembersihan formasi pada radius tertentu, memperbaiki atau memodifikasi
relatif permeabilitas, mencegah terjadinya endapan kembali, malakukan pelarutan batuan pada
formasi batu gamping, melakukan perekahan untuk menempatkan proppant maupun acid pada
formasi karbonat.
Referensi tentang treatment dan aplikasinya dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan wataupun tidak dapat langsung digunakan sebagai penentuan rancangan sistim dan
jenis fluida stimulasi.
Kontrol terhadap kwalitas juga dilakukan dengan mengevaluasi ulang terhadap data yang
ada. Jika terdapat penyimpangan atau diperoleh data baru maka rancangan stimulasi harus
direvisi ulang.
Evalusai juga harus mencakup analisa produksi, ekonomi, dan saran yang telah didiskusikan.
4. DAFTAR PUSTAKA
Priraharjo, Y., Rauf, N., Stemberger, D., and Gilmore, T.: “Guide line to success on stimulation
campaign”, 2003.
5. LAMPIRAN
5.1 LATAR BELAKANG
Stimulasi adalah suatu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan atau
memperbaiki produksi hidrokarbon pada suatu sumur yang mengalami permasalahan selain
masalah mekanisme peralatan produksi.
Berbagai macam dan cara dalam stimulasi telah diaplikasikan dengan rasio keberhasilan
yang sangat bervariasi. Hal ini terjadi karena selain sangat bervariasinya permasalahan produksi
juga bervariasinya kondisi suatu reservoir sehingga treatment yang dilakukan terkadang tidak
tepat mencapai pada sasaran.
Untuk itu diperlukan suatu guide line yang dapat digunakan sebagai pedoman agar
pekerjaan stimulasi dapat lebih efektif mencapai sasaran dalam upaya memperbaiki produksi
hydrocarbon.
Terangkum didalam guide line tersebut adalah menseleksi sumur, mengidentifikasi
permasalahan, mengumpulkan data, mengambil sample, melakukan analisa lab, menentukan
treatment yang diperlukan, merancang tahapan aplikasinya, melakukan evaluasi ulang rancangan
terhadap data baru yang diperoleh, melakukan kontrol terhadap kwalitas bahan treatment,
melakukan kontrol terhadap kwalitas pekerjaan dan melakukan evaluasi akhir setelah pekerjaan.
Dengan guide line tersebut diharapkan rasio keberhasilan pekerjaan stimulasi dapat
ditingkatkan dan lebih dipastikan tingkat keberhasilannya.
Beberapa pekerjaan aplikasi stimulasi telah memberikan keberhasilan yang nyata dengan
menapaki kaidah tersebut diatas diantaranya adalah aplikasi BJ SSA, AquaCon, RCS Frac, dan
XL Acid Frac.
5.2 UMUM
Berbagai cara telah dilakukan dalam upaya meningkatkan atau memperbaiki produksi
hydrocarbon pada suatu sumur, salah satunya adalah dengan melakukan stimulasi.
Stimulasi diaplikasikan jika dan hanya jika produksi mengalami gangguan atau
hambatan selain gangguan yang disebabkan adanya kerusakan atau gagalnya penggunaan
peralatan produksi, baik di atas maupun di bawah permukaan.
Diawali dengan melakukan identifikasi permasalahannya, selanjutnya stimulasi harus
dirancang dan dikerjakan sedemikian sehingga dapat tepat pada sasaran dan tercapainya tujuan
yakni pemperbaiki atau meningkatkan produksi hidrokarbon.
Manajemen Produksi Hulu
TEKNIK PRODUKSI NO : TP.05.01
JUDUL : PERENCANAAN STIMULASI Halaman : 7/9
Revisi/Thn : 2/ Juli 2003
SUB JUDUL : Guideline Pekerjaan Stimulasi
Hasil dari stimulasi harus dilaporkan dan dievaluasi sebagai sebagai document penting
yang dapat digunakan dalam aplikasi stimulasi pada sumur terkorelasi yang mengalami
permasalahan yang sama.
Untuk itu harus dilakukan identifikasi secara seksama terlebih dahulu terhadap hal-hal
yang mengakibatkan terhambatnya produksi hydrocarbon pada suatu sumur. Setelah
teridentifikasi permasalahannya maka selanjutnya ditentukan tujuan dan objektif dari pekerjaan
stimulasi. Dengan berdasar tujuan dan objebtif stimuasi selanjutnya ditetapkan treatment yang
diperlukan. Pada tahap ini analida laboratorium terhadap sample dan uji kesesuaian system
larutan terhadap batuan dan fluide formasi sangat penting.
Production Problem
Low Decrease
No Production
Problem
Identification
Non
Stimulation
Stimulation
Stimulation
Purpose
Collect Data
Take Sample
Lab Analysis
References Pre Treatment
Simulation Consideration
Treatment
Well Condition
Simulation
Stimulation Job
Design
Redesign
Job Monitoring
And Recording
Production Result
And Evaluation