Professional Documents
Culture Documents
Makalah Geografi Pembangunan Berkela Jutan (Wa Ramla)
Makalah Geografi Pembangunan Berkela Jutan (Wa Ramla)
i
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas individu untuk mata kuliah, dengan judul : “Penentuan Sistem
Proyeksi”
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasmya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu,
saya mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun
dari berbagai pihak. Akhirnya saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kartografi merupakan seni, ilmu pengetahuan dan teknologi tentang
pembuatan peta-peta , sekaligus mencakup studinya sebagai dokumen-dokumen
ilmiah dan hasil karya seni (International Carthography Association, 1973). Arti
istilah kartografi telah berubah secara fundamental sejak tahun 1960.
Sebelumnya kartografi didefinisikan sebagai ”pembuatan peta”. Perubahan
definisi disebabkan oleh 1) kenyataan bahwa kartografi telah dikelompokkan
dalam bidang ilmu komunikasi dan 2) hadirnya teknologi komputer. Mengacu
dari defenisi kartografi sebelumnya, kartografi sekarang didefinisikan sebagai
”penyampaian informasi geospasial dalam bentuk peta”. Hal ini menghasilkan
pandangan, tidak hanya sebagai pembuatan peta semata, tetapi penggunaan peta
juga termasuk pada bidang kartografi.
Kartografi adalah suatu teknik yang secara mendasar dihubungkan dengan
kegiatan memperkecil keruangan suatu daerah yang luas, sebagian atau seluruh
permukaan bumi, atau benda-benda angkasa dan menyajikan dalam suatu bentuk
yang dapat mudah diobservasi, sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
komunikasi. Secara umum komunikasi dapat diartikan sebagai pemindahan
pengetahuan, ide atau informasi dari seseorang kepada orang lain atau kepada
suatu kelompok. Penentuan sistem proyeksi itu sendiri merupakan bagian dari
Kartografi itu sendiri. Dimana sistem proyeksi peta adalah sistem yang dirancang
untuk merepresentasikan permukaan dari suatu bidang lengkung atau spheroid
(misalnya bumi) pada suatu bidang datar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang terdapat dalam
makalah ini adalah bagaimana penentuan sistem proyeksi ?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penulisan yang terdapat dalam
makalah ini yaitu mengetahui tetang penentuan sistem proyeksi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
1) Proyeksi Equivalent (equal area) yaitu luas daerah dipertahankan
sama yang berarti luas di atas peta sama dengan luas di atas bumi
setelah dikalikan skala.
2) Proyeksi Konformal atau orthomorphic yaitu sudut-sudut ataupun
bentuk daerah dipertahankan sama yang berarti sudut yang diukur
di peta sama dengan sudut di permukaan bumi.
3) Proyeksi Equidistant yaitu jarak dipertahankan kebenarannya yang
berarti jarak dipeta sama dengan jarak di atas permukaan bumi
setelah dikalikan skala. Pada umumnya equidistant hanya sepanjang
unsur tertentu saja, misalnya paralel.
- Berdasarkan bidang proyeksi yang digunakan
Berdasarkan bidang proyeksi yang digunakan, proyeksi peta dapat
dibagi
menjadi :
1) Proyeksi Azimuthal/Zenithal (bidang datar) : yaitu menggunakan
bidang datar sebagai bidang proyeksi
2) Proyeksi Kerucut (conical) : yaitu menggunakan bidang kerucut
sebagai bidang proyeksi
3) Proyeksi Silinder (cylindrical) yaitu menggunakan bidang silinder
sebagai bidang proyeksi.
- Berdasarkan Kedudukan
Berdasarkan kedudukan bidang proyeksi, sistim proyeksi peta
dapat dikategorikan menjadi 2 bagian, yaitu sistim proyeksi
berdasarkan kedudukan bidang proyeksi terhadap sumbu proyeksi dan
sistim proyeksi berdasarkan kedudukan bidang proyeksi terhadap
sumbu bumi.
a. Berdasarkan kedudukan sumbu proyeksi dan sumbu bumi
1. Proyeksi normal
Sumbu proyeksi berimpit dengan sumbu bumi
2. Proyeksi miring
Sumbu proyeksi membentuk sudut tertentu dengan sumbu
bumi.
3. Proyeksi transversal
Sumbu proyeksi tegak lurus dengan sumbu bumi.
b. Berdasarkan kedudukan bidang proyeksi dengan bola bumi
1. Proyeksi menyinggung
Bidang proyeksi meyinggung (pada satu titik) dengan bola
bumi.
2. Proyeksi memotong (secant)
3
Bidang proyeksi memotong (pada dua titik) dengan bola bumi.
4
Proyeksi Transversal (Equatorial) yaitu apabila sumbu simetri bidang
proyeksi tegak lurus sumbu bumi (globe)
Proyeksi Miring (Oblique) yaitu apabila sumbu simetri bidang proyeksi
membentuk sudut dengan sumbu bumi (globe).
3. Persinggungan Peta
Dalam sistim proyeksi terdapat 3 bentuk persinggungan yang terjadi
yaitu:
Tangential yaitu apabila Bola Bumi (Globe) bersinggungan dengan
Bidang Proyeksi.
Secantial yaitu apabila Bola Bumi (Globe) berpotongan dengan
Bidang
Proyeksi.
Polysuperficial yaitu apabla terdiri dari banyak bidang proyeksi,
misalnya
pada proyeksi polyconic.
5
Gambar cara memproyeksikan peta
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bidang proyeksi ini merupakan sebuah bangun lingkaran, namun ketika
bangun ini dibuka dapat menjadi bidang yang benar-benar datar. Bangun ini
adalah bidang datar, bangun kerucut dan bangun silinder. Proyeksi peta
merupakan penggambaran kembali garis-garis lintang dan bujur bola bumi diatas
ketiga bidang tersebut. Pemilihan jenis proyeksi peta tergantung pada ciri-ciri
tertentu, yaitu ciri-ciri asli yang harus dipertahankan. Hal ini berhubungan
dengan tujuan pemetaan, besar dan bentuk daerah yang dipetakan, letak daerah di
permukaan bumi.
Dalam menentukan proyeksi peta, pertimbangan yang diperhitungkan
menyangkut beberapa hal yaitu: pertimbangan ekstrinsik yang dibagi lagi
berdasarkan : bidang proyeksi, posisi sumbu simetri dan persinggungan.
Pertimbangan Intrinsik yang terbagi berdasarkan sifat- sifat Asli yang
dipertahankan dan generasi.
B. Saran
Dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, sehingga
disampaikan kepada pembaca untuk lebih mengembangkan materi yang
terdapat dalam makalah ini.
6
Referensi
Rahman, A. (2013). Pengantar Kartografi & Sistem Informasi Geografis. Banjar Baru: Pusat
Peningkatan Pengembangan Aktifitas Instruksional (P3AI) UNLAM.
https://www.unud.ac.id/upload/kuisioner/4789361353.pdf
https://bappeda.ntbprov.go.id/wp-content/uploads/2013/09/Bab07_SistemKoordinat.pdf