Professional Documents
Culture Documents
EZE ferdiFauzanPutra
EZE ferdiFauzanPutra
Abstrak: Program Prakerin diharapkan bisa menjadi sarana bagi siswa untuk menjadi tenaga kerja yang
profesional yang siap mencari jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi di kemudian hari. Namun,
kondisi dan fakta di lapangan saat ini tidak seperti yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengevaluasi bagaimana konteks, masukan, proses, dan hasil pada program Praktik Kerja Industri di SMK
Muhammadiyah 1 Padang. Jenis penelitian ini adalah penelitian evaluasi dengan model evaluasi CIPP
(Context, Input, Process, Product). Metode yang digunakan adalah metode kombinasi (Mixed Method)
secara urutan pembuktian. Data kuantitatif dikumpulkan melalui angket sedangkan data kualitatif
dikumpulkan melalui wawancara. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa program Praktik Kerja Industri
SMK Muhammadiyah 1 Padang sudah berada pada kategori baik, namun masih perlu perbaikan dan
peningkatan pada komponen proses (process).
Abstract: Internship program is expected to be a place for students that are ready to be a professional
worker that can seek the way out of the problems in the future. However, the real condition tells not the
same as the expectation. This research aimed at evaluating how the context, input, process, and product on
internship program at SMK Muhammadiyah 1 Padang. This research is an evaluation research using CIPP
evaluation model (Context, Input, Process, Product). This research used a mixed method, which helped by
sequential explanatory. Quantitative data were collected through questionnaire, while the qualitative data
were collected through interview. Generally, it can be concluded that the internship program at SMK
Muhammadiyah 1 Padang was in the good category, even though it still needed some improvements in the
process component.
peserta didik agar menjadi manusia produktif, (2009) menyatakan bahwa ilmu pengetahuan
mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan dan teknik dapat dipelajari dan dikuasai
pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia kapanpun dan di mana saja kita berada,
industri sebagai tenaga kerja tingkat sedangkan kiat tidak dapat diajarkan tetapi
menengah sesuai dengan kompetensi dalam dapat dikuasai melalui proses mengerjakan
program keahlian yang dipilihnya, (2) langsung pekerjaan pada bidang profesi itu
Menyiapkan peserta didik agar mampu tersebut.
memilih karir, ulet dan gigih dalam Dalam pelaksanaannya, Praktik Kerja
berkompetensi, beradaptasi di lingkungan Industri diharapkan bisa menjadi sarana bagi
kerja, dan mengembangkan sikap profesional siswa SMK untuk menjadi tenaga kerja yang
dalam bidang keahlian yang diminatinya, (3) profesional yang siap mencari jalan keluar
Membekali peserta didik dengan ilmu dari permasalahan yang dihadapinya di
pengetahuan, teknologi dan seni, agar mampu kemudian hari. Namun, kondisi dan fakta di
mengembangkan diri di kemudian hari baik lapangan saat ini tidak seperti yang
secara mandiri maupun melalui jenjang diharapkan. Banyak lulusan pendidikan
pendidikan yang lebih tinggi, (4) Membekali kejuruan yang tidak dapat kerja atau
peserta didik dengan kompetensi-kompetensi menganggur, bahkan mereka yang telah
yang sesuai dengan program keahlian yang bekerjapun bukan tanpa menemui masalah.
dipilih. Bekal pengetahuan dan keterampilan yang
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dimiliki tidak cukup untuk bertahan dalam
adalah program pendidikan kejuruan yang lingkungan kerjanya. Hal ini terjadi diduga
menyiapkan sumber daya manusia akan karena tidak adanya kecocokan antara
memenuhi kebutuhan tenaga kerja menengah permintaan dunia kerja dan industri dengan
yang berkualitas dan siap pakai di dunia usaha pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
dan dunia industri, yang tujuan utamanya dimiliki oleh lulusan pendidikan kejuruan.
adalah menyiapkan peserta didik memasuki Inilah yang memicu terjadinya ketimpangan
lapangan kerja serta mengembangkan sikap antara dunia industri dengan dunia
profesionalisme. Lulusan SMK yang pendidikan, perlu diadakannya check and
dihasilkan harus memiliki kompetensi balance antara dunia pendidikan dengan
keahlian kejuruan sesuai dengan program kebutuhan dunia industri, dengan tujuan
keahlian masing-masing serta siap bersaing di memperkenalkan siswa lebih jauh tentang
dunia kerja. tingkat kompleksitas masalah yang ada di
Seiring dengan hal tersebut, dalam dunia industri.
pemerintah memperkenalkan Pendidikan Lussier (2008:80) mengatakan bahwa
Sistem Ganda (PSG), di mana tujuannya kepuasan kerja adalah bagian dari kepuasan
untuk meningkatkan kualitas lulusan yang hidup. Saat pegawai diterima bekerja, mereka
memiliki keterampilan dan kemampuan datang dengan sejumlah keinginan, kebutuhan
intelektual sebagai calon tenaga kerja yang dan pengalaman terdahulu yang membentuk
tangguh, handal, dan profesional. harapan tentang pekerjaannya. Jika harapan
Djojonegoro (1998) menyatakan mereka terpenuhi, level kepuasan kerjanya
bahwa Pendidikan Sistem Ganda (PSG) tinggi. Jika tidak, level kepuasan kerjanya
adalah suatu bentuk penyelenggaraan rendah.
pendidikan dan pelatihan keahlian kejuruan Dalam harian Tempo Online pada
yang memadukan secara sistematik dan tanggal 05 November 2014, Kepala Badan
sinkron dengan program pendidikan di Pusat Statistik mengatakan bahwa jumlah
sekolah serta program penguasaan keahlian pengangguran lulusan SMK di Indonesia
yang diperoleh melalui bekerja langsung di adalah 11,24% dari total jumlah
dunia kerja, terarah untuk mencapai suatu pengangguran 182,99 juta orang.
tingkat keahlian profesional tertentu. Keahlian Pengangguran lulusan SMK ini naik tipis
profesional tersebut hanya dapat dibentuk dibandingkan Agustus 2013 yang mencapai
melalui tiga unsur utama yaitu ilmu 11,21%. Jumlah lulusan SMK yang
pengetahuan, teknik dan kita. Saifuddin menganggur ini persentasenya lebih besar
3
dibanding persentasi lulusan SMA biasa yang nilai buruk kepada siswa tersebut.
mencapai 9,55%. Pembekalan untuk siswa dan guru
SMK Muhammadiyah 1 Padang pembimbing dirasa masih harus ditambah
merupakan sekolah menengah kejuruan jumlah harinya, agar peserta Prakerin dan
kelompok Teknologi yang mempunyai guru pembimbing siap menghadapi
jurusan antara lain Teknik Komputer & hambatan-hambatan yang akan dialami ketika
Jaringan (TKJ), Teknik Permesinan (TPM), proses Prakerin dilaksanakan. Kemudian
Teknik Kendaran Ringan (TKR), Teknik pelaksanaan monitoring siswa dirasakan
Elektronika Industri (ELIND), Teknik Sepeda masih kurang karena hanya dilakukan sekali
Motor (TSM), Teknik Instalasi Tenaga Listrik di bulan ke dua dalam tiga bulan pelaksanaan
(TITL). SMK Muhammadiyah 1 Padang Prakerin, termasuk monitoring bagi siswa
berupaya menyiapkan dan meningkatkan yang Prakerin di luar kota sehingga
mutu lulusan sesuai dengan kebutuhan dunia komunikasi antara pihak industri dan sekolah
kerja ataupun dunia industri dengan jadi kurang terjalin dengan hangat.
melaksanakan program praktik kerja industri Wawancara dilakukan di ruang Wakil Humas
yang sesuai dengan program pemerintah. Dari pada tanggal 27 April 2015.
misi tersebut dapat digambarkan bahwa SMK Hal senada dinyatakan oleh Drs.
Muhammadiyah 1 Padang berusaha meraih Feriman yang hampir setiap periode dipilih
sasaran yang hendak dicapai yaitu melahirkan menjadi guru pembimbing, beliau
sumber daya manusia yang siap menghadapi menjelaskan bahwa setelah selesai Prakerin,
era globalisasi. kemampuan peserta didik bertambah namun
Untuk mengetahui permasalahan kompetensi tersebut banyak yang tidak sesuai
dalam pelaksanaan program Prakerin di SMK dengan jurusan peserta didik sehingga tujuan
Muhammadiyah 1 Padang, peneliti Prakerin dalam menambah ilmu yang dipilih
melakukan wawancara pada Wakil Humas, peserta didik tidak banyak tercapai. Kendala
guru pembimbing, instruktur DU/DI, dan lainnya yaitu, kurangnya monitoring terhadap
peserta didik kelas XII yang telah siswa yang ada di berbagai industri yang
melaksanakan Prakerin. Wawancara menjalin kerjasama dengan sekolah.
dilakukan untuk memperoleh informasi awal Wawancara dilakukan di ruang Wakil Humas
tentang permasalahan pelaksanaa program, pada tanggal 28 April 2015.
informasi tersebut memberi penguatan pada Farel adalah instruktur di PT. Aka
peneliti untuk melaksanakan evaluasi Trust yang menjadi institusi pasangan SMK
program Prakerin di SMK Muhammadiyah 1 Muhammadiyah 1 Padang menerangkan
Padang. bahwa dalam pelaksanaan Prakerin yang
Habibullah, SE. adalah Wakil Humas paling sering ditemui adalah siswa yang tidak
SMK Muhammadiyah 1 Padang menjelaskan siap dengan tantangan yang ada di dunia
bahwa pelaksanaan Prakerin masih ada siswa industri karena kurangnya pengetahuan
yang tidak diberi pekerjaan sesuai dengan tentang dunia industri, inisiatif bekerja,
jurusan yang digelutinya. Siswa kemampuan berkomunikasi dan tanggung
diperbolehkan mencari tempat Prakerin jawab siswa yang masih rendah. Wawancara
sendiri, menyebabkan mereka lebih memilih dilakukan melalui pesan singkat pada tanggal
tempat yang tidak resmi. Sama-sama 02 Mei 2015.
diketahui bahwa industri yang tidak resmi Belum sesuainya jenis keahlian
memiliki peralatan dan layanan yang tidak lulusan dengan permintaan industri masih
lengkap, tidak memiliki manajemen menjadi salah satu dari beberapa kendala
perusahaan yang juga tidak lengkap, dan hal yang ditemui di lapangan, sehingga misi SMK
itu mempengaruhi efektifitas pencapaian Muhammadiyah 1 Padang belum sepenuhnya
tujuan program Prakerin. Masih adanya siswa tercapai. Hal ini dapat dilihat dari fenomena
yang bermasalah di sekolah atau yang selalu Keterangan
bermasalah dengan disiplin, kemudian Bekerj
terbawa ke dalam pelaksanaan Prakerin di Jml Bekerja
Tahun a
Sis tetapi Tidak
perusahaan, sehingga perusahaan memberikan Pelajaran Kulia Sesuai
sesuai
Wira Tidak
wa h dengan usaha bekerja
dengan
Jurusa
Jurusan
n
2011-2012 244 20% 5% 35% 13% 27%
2012-2013 210 25% 6% 35% 14% 20%
2013-2014 164 20% 5% 40% 10% 25%
4
lulusan SMK Muhammadiyah 1 Padang yang pada penelitian ini menggunakan angka
keterserapannya belum optimal. Hal tersebut pengolahan statistik dan metode kualitatif
dapat dilihat pada Tabel 1.1 di bawah ini: untuk mengungkap fenomena yang terjadi
Tabel 1. Rekapitulasi Daya Serap Tamatan diangkat dari fakta-fakta secara wajar, bukan
SMK Muhammadiyah 1 Padang dari kondisi yang terkendali atau manipulasi.
Untuk menguatkan deskripsi data kuantitatif
Sumber: dokumentasi SMK Muhammadiyah 1
Padang
digunakan data kualitatif yang didapat melalui
Berdasarkan Tabel 1, dapat wawancara dan observasi. Penelitian
disimpulkan bahwa data tersebut dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 1
menggambarkan bahwa lulusan SMK Padang jurusan Teknik Komputer Jaringan
Muhammadiyah 1 Padang belum optimal kelas XII.
dalam mewujudkan misi agar lulusan dapat
Tabel 2. Sumber Data Penelitian
dengan mudah diserap oleh dunia usaha/dunia
industri sesuai dengan jurusan para lulusan. Pendekatan Kuantitatif Pendekatan Kualitatif
Banyaknya lulusan yang tidak dapat terserap No Responden Jumlah No Responden Jumlah
oleh dunia usaha/dunia industri dikarenakan 1 Kepala Sekolah 1
tingkat kesiapan kerja lulusan masih rendah. 2 Wakepsek Humas 1
Informasi permasalahan-permasalahan 1 XII TKJ 33 3 Wakepsek Kesiswaan 1
4 Guru Pembimbing 3
yang didapat dari observasi dan wawancara
5 Instruktur DU/DI 1
yang telah dilakukan, peneliti memandang
Jumlah 33 Jumlah 7
perlu dilakukan evaluasi pada program
Praktik Kerja Industri untuk mengungkap
seluruh permasalahan yang dalam program Teknik pengumpulan data kuantitatif
tersebut. Evaluasi diharapkan bisa yang digunakan dalam penelitian ini dengan
menghasilkan hal-hal yang perlu dibenahi kuesioner (angket). Kuesioner (angket)
dalam program Prakerin tersebut. Apabila disusun berdasarkan model evaluasi CIPP
suatu program tidak dievaluasi maka tidak yaitu context, input, process, dan product
dapat diketahui bagaimana dan seberapa baik dengan menggunakan skala Likert yaitu
kebijakan yang sudah dikeluarkan dapat dengan lima alternatif jawaban. Jawaban
terlaksana. Sedangkan bagi perserta didik tersebut mempunyai skor minimal dan
evaluasi program Praktik Kerja Industri akan maksimal. Namun di dalam angket yang
berfungsi sebagai umpan balik dalam disusun, peneliti menghilangkan pilihan
meningkatkan kemampuan kompetensi dan jawaban Ragu-Ragu (R) sehingga pilihan
hasil belajar. jawaban hanya tersisa Sangat Setuju (SS),
Peneliti memandang penting Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat
dilaksanakan evaluasi pada program Praktik Tidak Setuju (STS). Empat pilihan jawaban
Kerja Industri di SMK Muhammadiyah 1 tersebut digunakan untuk memaksa responden
Padang, karena program Prakerin SMK memilih salah satu kutub saja karena pilihan
Muhammadiyah 1 Padang belum pernah “netral” tidak tersedia. Uji coba instrument
dilakukan evaluasi. Evaluasi program dilakukan pada responden yang bukan
Prakerin SMK Muhammadiyah 1 Padang merupakan sampel penelitian. Analisis uji
diperlukan untuk melihat secara mendalam coba data dilakukan dengan menggunakan
masing-masing komponen program Prakerin program statistik SPSS.
dengan model evaluasi CIPP (Context, Input, Teknik pengumpulan data kualitatif
Process, dan Product). bertujuan untuk melengkapi dan mendukung
hasil dari data kuantitatif yang dilakukan
METODE PENELITIAN kepada responden. Pengumpulan data
Metode yang digunakan dalam kualitatif dilakukan dengan wawancara dan
penelitian ini adalah metode kuantitatif dan observasi. Uji keabsahan data kualitatif
kualitatif secara urutan pembuktian disebut dengan kredibilitas, yaitu istilah yang
(sequential explanatory). Metode kuatitatif digunakan dalam penelitian kualitatif untuk
menggantikan konsep validitas pada data
5
kuantitatif. Adapun upaya untuk menjaga dan termasuk ke dalam kategori baik. Artinya
kredibilitas penelitian yaitu dengan program Prakerin sudah baik karena
triangulasi, perpanjangan keikutsertaan dibutuhkan oleh siswa untuk menambah bekal
peneliti di lapangan, meningkatkan ketekunan mereka nanti di masa depan.
pengamatan, dan pemeriksaan sejawat melalui Hal ini didukung dengan hasil
diskusi. wawancara dengan informan yang dapat
disimpulkan bahwa kesadaran siswa akan
HASIL DAN PEMBAHASAN manfaat Prakerin dinilai baik karena
1. Komponen Konteks (Context) pengalaman akan menjadi bekal mereka nanti
Evaluasi konteks pada program dalam mencari pekerjaan. Banyak ilmu-ilmu
Praktik Kerja Industri SMK Muhammadiyah baru yang belum pernah diajarkan di sekolah
1 Padang terbagi berdasarkan empat indikator mereka dapatkan ketika Prakerin.
yang ditinjau dari lingkungan tempat Indikator Tujuan Program Prakerin
Prakerin, peluang dalam Prakerin, kebutuhan diperoleh skor rata-rata sebesar 4,34 dengan
terhadap program Prakerin, dan tujuan dari tingkat pencapaian 86,7% dan termasuk ke
program Prakerin. Dari angket yang disebar dalam kategori baik. Artinya program
ke 33 orang responden dengan pernyataan Prakerin memiliki tujuan yang baik bagi
yang berjumlah 16 butir, diperoleh hasil rata- siswa jurusan Teknik Komputer Jaringan.
rata untuk indikator Lingkungan Tempat Hal ini didukung dengan hasil
Prakerin sebesar 4,35 dengan tingkat wawancara dengan informan yang dapat
pencapaian 86,% dan termasuk ke dalam disimpulkan bahwa Prakerin mempunya
kategori baik. Artinya lingkungan Prakerin tujuan yang baik, yaitu memberikan
sudah baik dalam membantu siswa jurusan pengalaman, meningkatkan kemampuan,
Teknik Komputer Jaringan mencapai tujuan menumbuhka rasa percara diri dan disiplin,
Prakerin saat melaksanakan program tersebut. dan memperkuat data ingat siswa karena
Hasil penelitian kualitatif mengenai melakukan praktikum secara langsung.
lingkungan tempat siswa Prakerin ini dapat Skor perolehan rata-rata dari empat
disimpulkan bahwa lingkungan Prakerin indikator untuk komponen konteks (context)
dinilai sudah baik dalam mendukung siswa adalah sebesar 4,35 dengan tingkat
bekerja sesuai dengan kompetensi yang pencapaian 86,88% dan termasuk ke dalam
dibutuhkannya, terutama tempat-tempat kategori baik. Serta didukung oleh
Prakerin yang ada di kota Padang, lingkungan kesimpulan hasil wawancara dengan informan
dan karyawannya mau bekerja sama dalam penelitian memperoleh hasil yang baik juga.
membantu siswa menimba ilmu di Dengan berdasarkan data kuantitatif dan
perusahaan. kualitatif yang menunjukkan tidak ada
Indikator Peluang dalam Prakerin perbedaan, maka komponen konteks (context)
diperoleh skor rata-rata sebesar 4,34 dengan dari program Prakerin SMK Muhammadiyah
tingkat pencapaian 86,8% dan termasuk ke 1 Padang dapat dikatakan baik.
dalam kategori baik. Artinya ada peluang- 2. Komponen Masukan (Input)
peluang baik yang tersedia bagi siswa selama Evaluasi masukan (input) pada
Prakerin seperti berpeluang untuk direkrut program Praktik Kerja Industri SMK
menjadi karyawan, dan berpeluang untuk ikut Muhammadiyah 1 Padang terbagi ke dalam
serta dalam pekerjaan penting perusahaan. tujuh indikator yaitu siswa peserta Prakerin,
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru pembimbing & instruktur DUDI,
informan-informan mengenai peluang dalam kurikulum, jadwal Prakerin, sarana dan
Prakerin, dapat disimpulkan bahwa kegiatan prasarana, sumber dana, dan relevansi
Prakerin menyediakan peluang-peluang yang program.
baik untuk masa depan siswa, khususnya jika Dari angket yang disebar ke 33 orang
siswa telah lulus sekolah. responden dengan pernyataan yang berjumlah
Indikator Kebutuhan terhadap 29 butir, diperoleh skor rata-rata untuk
Program Prakerin diperoleh skor rata-rata indikator Siswa Peserta Prakerin 4,21 dengan
sebesar 4,35 dengan tingkat pencapaian 87% tingkat pencapaian 84,3% dan termasuk ke
6
dalam kategori baik. Artinya siswa peserta kalender akademik dan mudah dipahami oleh
Prakerin dari jurusan Teknik Komputer siswa jurusan Teknik Komputer Jaringan, dan
Jaringan berada dalam kondisi baik dan siap pihak DUDI bisa terima siswa kapan saja.
untuk melaksanakan Prakerin. Indikator Sarana dan Prasarana
Hal ini didukung dengan hasil memperoleh skor rata-rata 4,21 dengan
wawancara dengan informan yang tingkat pencapaian 84,1 dan termasuk ke
disimpulkan bahwa secara umum siswa SMK dalam kategori baik. Artinya sarana dan
Muhammadiyah 1 Padang mempunyai prasarana di sekolah maupun di industri
motivasi dan disiplin yang baik, dan mampu dimanfaatkan dengan baik oleh peserta didik
berkomunikasi dengan baik, dengan demikian jurusan Teknik Komputer Jaringan. Hal
mereka siap untuk melaksanakan Prakerin. senada juga didapatkan dari hasil wawancara
Indikator Guru Pembimbing & dengan informan dengan kesimpulan bahwa
Instruktur DUDI memperoleh skor rata-rata ketersediaan sarana dan prasarana SMK
4,08 dengan tingkat pencapaian 81,6%, dan Muhammadiyah 1 Padang sudah tergolong
termasuk ke dalam kategori baik. Artinya memadai atau baik.
guru pembimbing dan instruktur di industri Indikator Sumber Dana memperoleh
memiliki kemampuan yang baik dalam skor rata-rata sebesar 4,09 dengan tingkat
membantu siswa jurusan Teknik Komputer pencapaian 81,8% dan termasuk ke dalam
Jaringan ketika akan dan sedang kategori baik, yang artinya sumber dana
melaksanakan Prakerin. Hasil data ini secara baik terpaparkan pada orangtua siswa.
didukung oleh hasil wawancara dengan Hasil data ini didukung oleh hasil wawancara
informan dengan kesimpulan bahwa guru dengan informan yang dapat disimpulkan
pembimbing dan instruktur di industri sama- bahwa biaya Prakerin berasal dari orangtua
sama bekerja dengan baik dalam siswa, tidak ada bantuan dana dari pihak luar
memperhatikan kemajuan siswa. Jika terjadi karena SMK Muhammadiyah 1 Padang
masalah, guru pembimbing dan instruktur adalah sekolah swasta.
DUDI saling memberikan jalan keluar. Indikator Relevansi Program
Indikator Kurikulum memperoleh skor memperoleh skor rata-rata sebesar 4,19
rata-rata 4,08 dengan tingkat pencapaian dengan tingkat pencapaian 83,8% dan
81,7% dan masuk kategori baik. Artinya termasuk ke dalam kategori baik yang artinya
kurikulum yang diterapkan di SMK program Prakerin punya kesesuaian yang baik
Muhammadiyah 1 Padang sudah baik dan dalam kegiatan peserta didik jurusan Teknik
tepat dalam mendukung peserta didik jurusan Komputer Jaringan di sekolah baik itu teori
Teknik Komputer Jaringan belajar teori dan praktiknya. Hal senada juga didapatkan
maupun praktik. Hal senada juga didapatkan dari hasil wawancara dengan informan
dari hasil wawancara dengan informan yang dengan kesimpulan bahwa dengan adanya
dapat disimpulkan bahwa sekolah punya Prakerin, maka terlihat adanya relevansi
kurikulum yang baik untuk membantu siswa program tersebut dengan materi-materi yang
dalam memperoleh ilmu di bangku sekolah, diberikan di sekolah.
dan dengan bekal itu siswa mampu mengikuti Dari ke tujuh indikator yang ada pada
Prakerin. komponen masukan (input), skor rata-ratanya
Indikator Jadwal Prakerin memperoleh adalah sebesar 4,14 dengan tingkat
skor rata-rata 4,09 dengan tingkat pencapaian pencapaian 82,7% dan termasuk dalam
81,8% dan termasuk ke dalam kategori baik. kategori baik. Begitu juga dengan kesimpulan
Artinya jadwal Prakerin sudah direncanakan yang didapat dari hasil wawancara dengan
dan dipahami dengan baik oleh siswa informan yang disimpulkan bahwa komponen
khususnya jurusan Teknik Komputer masukan (input) dari program Praktik Kerja
Jaringan. Hasil data ini didukung dengan Industri SMK Muhammadiyah 1 Padang juga
adanya hasil wawancara dengan informan dikatakan baik. Oleh sebab itu hasil data
dengan kesimpulan bahwa baik sekolah dan kuantitatif pada komponen masukan (input)
DUDI sama-sama punya jadwal yang baik. diperkuat dengan hasil data kualitatif.
Sekolah menyusun jadwal sesuai dengan 3. Komponen Proses (Process)
7