You are on page 1of 16

MAKALAH

PENGARUH KESENJANGAN EKONOMI TERHADAP KETIMPANGAN


SOSIAL DI MASYARAKAT

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Nasionalisme


Indonesia Dosen pembimbing; Bapak Dr. Saiful, S.Pd., M.Si

Disusun Oleh Kelompok 6


Tasya Azzahra (2006101010048)
Nely Evayanit (2106101010004)
M. Talal (2006101010037)

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH 2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur selalu dan selamanya kita panjatkan kehadirat Allah
SWT atas limpahan karunia dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentu saja kami tidak dapat menyusun
makalah ini dengan baik dan benar.
Tidak lupa juga shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad
SAW. yang mana oleh beliau yang telah merubah pola kehidupan umat manusia dari
alam kebodohan kepada alam yang berilmu pengetahuan dari alam yang biadap kepada
alam yang beradab dan beretika serta bermoral, dan berakhlak mulia seperti yang kita
rasakan pada saat ini. Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada teman-teman dan
dosen pembimbing yang telah mengsuport kami sehingga kami dapat menyusun makalah
ini dengan tepat waktu dan sesuai dengan harapan bersama. Pada kesempatan kali ini
kami akan menginterpretasikan atau menjelaskan tentang “PENGARUH
KESENJANGAN EKONOMI TERHADAP KETIMPANGAN SOSIAL DI
MASYARAKAT”.
Tugas pembuatan dan penyusunan makalah ini tentu saja masih jauh dari kata
sempurna dan terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, segala kritikan, sanggahan
ataupun saran dari pada teman-teman maupun dari dosen pengasuh sangat kami
harapkan.

Darussalam, 30 November 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

Cover ................................................................................................................. i
Kata Pengantar ................................................................................................ii
Daftar Isi .........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................... 2
1.3. Tujuan Penulisan ......................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 2
2.1. Kesenjangan Ekonomi ................................................................ 2
2.2. Dampak Konkret Kesenjangan Ekonomi ................................. 3

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 8


KESIMPULAN ................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam beberapa dekade terakhir, globalisasi dan modernisasi ekonomi telah


memberikan dampak signifikan terhadap struktur ekonomi suatu negara. Fenomena
ini seringkali diikuti oleh munculnya kesenjangan ekonomi yang semakin melebar
antara kelompok sosial. Perbedaan pendapatan, akses terhadap pendidikan, dan
peluang pekerjaan menjadi salah satu manifestasi nyata dari kesenjangan ekonomi
yang dapat berdampak pada ketimpangan sosial.

Dampak kesenjangan ekonomi terhadap ketimpangan sosial tidak hanya


bersifat ekonomi semata, tetapi juga melibatkan aspek-aspek sosial, budaya, dan
politik. Masyarakat yang mengalami kesenjangan ekonomi cenderung menghadapi
tantangan dalam mencapai kesejahteraan sosial yang merata. Ketidaksetaraan akses
terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan peluang pekerjaan dapat menjadi
pemicu ketidakadilan sosial yang mengakibatkan polarisasi dan ketegangan antar
kelompok masyarakat. Selain itu, perubahan dinamika ekonomi juga dapat
memengaruhi struktur sosial dan nilai-nilai masyarakat. Ketidaksetaraan ekonomi
dapat menciptakan ketidaksetaraan dalam kekuatan politik, yang pada gilirannya
mempengaruhi kebijakan publik dan pembagian sumber daya secara lebih lanjut. Hal
ini dapat mengakibatkan konsolidasi kekuasaan pada kelompok tertentu dan
meningkatkan disparitas antara kelompok masyarakat.

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendalami pemahaman tentang
bagaimana kesenjangan ekonomi memberikan kontribusi terhadap ketimpangan
sosial di masyarakat. Analisis mendalam terhadap faktor-faktor yang memperkuat
atau meredam dampak negatif dari kesenjangan ekonomi diharapkan dapat
memberikan dasar untuk perumusan kebijakan yang lebih efektif dalam mengatasi
ketimpangan sosial dan mencapai pembangunan yang berkelanjutan secara
menyeluruh.

Dalam era globalisasi dan modernisasi ekonomi, kesenjangan ekonomi


semakin menjadi fokus perhatian, karena dampaknya dapat meluas dan memengaruhi
aspek-aspek kehidupan sehari-hari. Fenomena ini terwujud dalam perbedaan
pendapatan yang signifikan antara kelompok masyarakat, yang pada gilirannya dapat
membentuk pola ketidaksetaraan dalam akses terhadap sumber daya kritis seperti
pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan.

Ketimpangan sosial, sebagai hasil dari kesenjangan ekonomi, menimbulkan


tantangan serius bagi pembangunan sosial yang berkelanjutan. Masyarakat yang
terbelah antara kelompok-kelompok yang kaya dan miskin cenderung menghadapi
masalah-masalah kompleks seperti konflik sosial, kurangnya keadilan, dan
ketidakstabilan politik. Ketidaksetaraan akses terhadap peluang pendidikan dapat
menciptakan kesenjangan pengetahuan dan keterampilan, memperdalam perbedaan
antara kelompok masyarakat.

Dalam konteks ini, perlu dipahami bahwa dampak kesenjangan ekonomi tidak
hanya bersifat individu, melainkan juga merambah ke dimensi sosial dan struktural
masyarakat. Kesulitan ekonomi dapat menjadi akar dari masalah ketidaksetaraan
gender, segregasi rasial, dan ketidaksetaraan lainnya yang dapat mempengaruhi
kohesi sosial. Oleh karena itu, memahami keterkaitan antara kesenjangan ekonomi
dan ketimpangan sosial adalah langkah krusial untuk mengatasi tantangan kompleks
ini.

Penelitian ini diarahkan untuk menganalisis secara mendalam bagaimana


kesenjangan ekonomi memengaruhi ketimpangan sosial di masyarakat. Dengan
merinci faktor-faktor yang menjadi pemicu dan modulator dalam hubungan ini,
diharapkan dapat muncul pemahaman yang lebih komprehensif dan solusi yang lebih
terarah dalam rangka mengurangi dampak negatif kesenjangan ekonomi terhadap
ketimpangan sosial. Melalui pemahaman ini, diharapkan dapat ditemukan langkah-
langkah kebijakan yang dapat menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan
berkeadilan.
1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan beberapa masalah, yaitu:

1. Bagaimana kesenjangan ekonomi di masyarakat berkontribusi terhadap


ketimpangan sosial dan pembentukan disparitas dalam akses terhadap sumber daya
dan peluang ekonomi?

2. Apa dampak konkret dari ketidaksetaraan pendapatan dalam kesenjangan


ekonomi terhadap kesejahteraan sosial dan struktur sosial di berbagai kelompok
masyarakat?

1.3. Tujuan Penulisan

Dalam penulisan makalah ini sebagaimana masalah yang telah penulis rumuskan,
penulis memiliki beberapa tujuan, yaitu:

1. Meneliti secara mendalam pengaruh kesenjangan ekonomi terhadap


ketimpangan sosial untuk memberikan pemahaman yang komprehensif terkait
dengan kompleksitas hubungan antara faktor ekonomi dan ketidaksetaraan sosial
di masyarakat. Untuk mengetahui pengimplementasian nilai-nilai Pancasila
dalam hukum.

2. Mengidentifikasi solusi dan rekomendasi kebijakan yang dapat mengurangi


ketimpangan sosial yang dipengaruhi oleh kesenjangan ekonomi, dengan tujuan
membantu perumusan kebijakan yang lebih efektif untuk mencapai
pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Kesenjangan Ekonomi

Kesenjangan ekonomi, juga dikenal sebagai ketidaksetaraan ekonomi,


merujuk pada perbedaan pendapatan dan kekayaan antara individu, keluarga,
atau kelompok di suatu masyarakat. Fenomena ini telah menjadi fokus
perhatian karena dampaknya yang luas terhadap stabilitas sosial dan
pembangunan ekonomi. Dalam konteks global, kesenjangan ekonomi
mencakup berbagai tingkatan, dari skala individu hingga skala antarnegara.

Salah satu faktor utama yang berkontribusi pada kesenjangan ekonomi


adalah perbedaan dalam pendapatan. Individu atau keluarga dengan
pendapatan yang rendah cenderung menghadapi kesulitan dalam memenuhi
kebutuhan dasar mereka, seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Di
sisi lain, mereka yang memiliki pendapatan tinggi dapat menikmati gaya
hidup yang lebih nyaman dan akses yang lebih besar terhadap sumber daya.

Kesenjangan ekonomi juga tercermin dalam pembagian kekayaan dan


kepemilikan aset. Sebagian kecil populasi dapat menguasai sebagian besar
kekayaan, sementara mayoritas menghadapi keterbatasan dalam akses
terhadap kekayaan dan peluang ekonomi. Fenomena ini menciptakan
ketidaksetaraan dalam kekuatan ekonomi, yang pada gilirannya dapat
memengaruhi distribusi kekuatan politik dan pengambilan keputusan.

Kesenjangan ekonomi tidak hanya terbatas pada perbedaan individual


atau keluarga, tetapi juga melibatkan ketidaksetaraan antarwilayah atau
antarnegara. Beberapa wilayah atau negara mungkin mengalami
pertumbuhan ekonomi yang pesat, sementara yang lain tertinggal dan
menghadapi tantangan pembangunan. Hal ini dapat menciptakan jurang
antara pusat-pusat ekonomi yang maju dan daerah-daerah terpinggirkan.

Dampak sosial dari kesenjangan ekonomi sangat kompleks.


Ketidaksetaraan dalam akses terhadap pendidikan dapat menciptakan

1
ketidaksetaraan dalam pengetahuan dan keterampilan, memperdalam
kesenjangan sosial dan peluang pekerjaan. Masyarakat yang terbagi oleh
kesenjangan ekonomi cenderung menghadapi konflik sosial, kurangnya
keadilan, dan perasaan ketidakpuasan yang dapat menciptakan
ketidakstabilan sosial.

Penting untuk menyadari bahwa kesenjangan ekonomi dan


ketimpangan sosial bersifat saling terkait. Dalam masyarakat yang
mengalami ketidaksetaraan ekonomi, kesenjangan dalam akses terhadap
layanan kesehatan, perumahan, dan peluang pendidikan dapat menjadi
hambatan bagi pengembangan masyarakat yang seimbang dan berkelanjutan.

Upaya untuk mengurangi kesenjangan ekonomi memerlukan


pendekatan holistik yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
Kebijakan yang mendukung pembangunan inklusif, peningkatan akses
terhadap pendidikan dan peluang pekerjaan, serta distribusi kekayaan yang
lebih adil dapat menjadi langkah awal menuju masyarakat yang lebih merata.
Di tingkat global, isu-isu kesenjangan ekonomi juga harus ditempatkan dalam
konteks pembangunan berkelanjutan. Kerjasama internasional, transfer
teknologi, dan pembangunan infrastruktur dapat membantu mengurangi
kesenjangan antarnegara dan menciptakan kondisi untuk pertumbuhan
ekonomi yang seimbang.

Dalam menghadapi kesenjangan ekonomi, peran pemerintah, sektor


swasta, dan masyarakat sipil sangat penting. Pemerintah memiliki tanggung
jawab untuk merancang dan melaksanakan kebijakan yang mendukung
distribusi kekayaan yang adil, pendidikan yang merata, dan peluang
pekerjaan yang inklusif. Sementara itu, sektor swasta dapat berkontribusi
melalui praktik bisnis yang bertanggung jawab dan pemberdayaan ekonomi
lokal. Masyarakat sipil juga memiliki peran kritis dalam mengawasi
implementasi kebijakan dan mengadvokasi keadilan sosial.

Dalam kerangka ini, upaya bersama untuk mencapai tujuan


pembangunan berkelanjutan, yang mencakup pengurangan kesenjangan
ekonomi, menjadi semakin mendesak. Pemahaman mendalam terhadap akar
masalah dan kerja sama yang kuat antara berbagai pihak dapat membawa

2
perubahan positif dalam mengatasi tantangan kompleks yang dihadapi oleh
masyarakat yang terkoyak oleh kesenjangan ekonomi.
2.2. Dampak konkret kesenjangan Ekonomi

1. Faktor internal

Faktor internal yang berkontribusi terhadap terjadinya kesenjangan sosial


ekonomi dapat berasal dari dalam masyarakat itu sendiri. Faktor-faktor
tersebut mencakup berbagai aspek yang membentuk dinamika dan
struktur sosial suatu kelompok atau komunitas. Salah satu faktor internal
utama yang memainkan peran dalam terjadinya kesenjangan sosial
ekonomi adalah struktur ekonomi masyarakat itu sendiri.

a. Struktur Pendidikan: Struktur pendidikan yang tidak merata atau tidak


inklusif dapat menjadi faktor utama terjadinya kesenjangan sosial
ekonomi. Akses terhadap pendidikan yang berkualitas mungkin tidak
merata, menyebabkan ketidaksetaraan dalam penguasaan
pengetahuan dan keterampilan.

b. Sistem Kasta atau Kelas:Adanya sistem kasta atau pembagian kelas


yang kuat dalam masyarakat dapat menciptakan kesenjangan sosial
ekonomi. Kelompok tertentu mungkin memiliki akses yang lebih
besar terhadap sumber daya dan peluang ekonomi dibandingkan
dengan kelompok lainnya.

c. Budaya dan Norma: Nilai budaya dan norma yang mempertahankan


ketidaksetaraan dan stratifikasi sosial dapat menjadi faktor internal
yang mendorong kesenjangan ekonomi. Pandangan bahwa kelompok
tertentu lebih superior dari segi ekonomi dapat memperkuat disparitas
tersebut.

d. Pola Pemilikan Tanah dan Aset: Cara distribusi dan kepemilikan


tanah dan aset ekonomi lainnya dalam masyarakat dapat menciptakan
ketidaksetaraan ekonomi. Pemusatan kepemilikan pada kelompok
tertentu bisa menjadi penyebab utama kesenjangan sosial.

e. Kebijakan Ekonomi Internal: Kebijakan ekonomi yang tidak


memperhatikan pemerataan atau tidak mendukung inklusivitas dapat
memperburuk kesenjangan sosial. Kebijakan yang cenderung
3
mendukung kelompok tertentu atau melibatkan korupsi dapat menjadi
faktor internal yang merugikan.

f. Kewirausahaan dan Inovasi: Tingkat kewirausahaan dan inovasi


dalam masyarakat dapat memengaruhi perkembangan ekonomi. Jika
inovasi dan peluang kewirausahaan tidak merata, kelompok tertentu
dapat menjadi lebih maju secara ekonomi.

g. Kesehatan dan Akses Layanan: Akses yang tidak merata terhadap


layanan kesehatan dan fasilitas sosial lainnya dapat menyebabkan
kesenjangan sosial ekonomi. Kelompok yang memiliki akses terbatas
mungkin menghadapi hambatan untuk memperoleh 8. kesejahteraan
ekonomi.

h. Pengaruh Politik dan Kekuasaan: Kesenjangan dalam distribusi


kekuasaan politik dapat menciptakan ketidaksetaraan ekonomi.
Kelompok yang memiliki pengaruh politik yang besar mungkin lebih
mampu mengendalikan sumber daya ekonomi.

i. Mobilitas Sosial:Tingkat mobilitas sosial dalam masyarakat dapat


memengaruhi kesenjangan sosial ekonomi. Jika mobilitas sosial
terbatas, kelompok masyarakat tertentu mungkin terjebak dalam
siklus kemiskinan.

j. Kepercayaan dan Solidaritas Sosial: Tingkat kepercayaan dan


solidaritas sosial antaranggota masyarakat dapat memainkan peran
dalam terciptanya kesenjangan sosial ekonomi. Jika solidaritas
rendah, kemungkinan bantuan dan dukungan antarmasyarakat dapat
terhambat.

2. Faktor eksternal:

Faktor eksternal dapat memainkan peran kunci dalam terjadinya


kesenjangan sosial ekonomi, memengaruhi dinamika ekonomi suatu
masyarakat dari luar. Beberapa faktor tersebut melibatkan pengaruh dari
luar masyarakat itu sendiri dan dapat menciptakan ketidaksetaraan dalam
akses terhadap sumber daya dan peluang ekonomi.

1. Kondisi Ekonomi Global: Fluktuasi ekonomi global dapat berdampak


4
langsung pada tingkat pengangguran dan pertumbuhan ekonomi di
suatu negara.

2. Kebijakan Perdagangan Internasional: Kebijakan perdagangan yang


tidak merata dapat memperdalam kesenjangan antarnegara dan
menghambat perkembangan ekonomi.

3. Teknologi dan Inovasi: Perbedaan dalam adopsi teknologi dan tingkat


inovasi dapat menciptakan kesenjangan ekonomi antarwilayah atau
antarnegara.

4. Investasi Asing: Pengaruh investasi asing dapat memberikan


kontribusi pada perkembangan ekonomi suatu negara, namun juga
dapat meningkatkan ketidaksetaraan dalam distribusi keuntungan.
Perubahan Iklim dan Bencana Alam: Bencana alam dan perubahan
iklim dapat merusak sektor ekonomi tertentu, menciptakan disparitas
dalam pemulihan dan ketahanan ekonomi.

5. Globalisasi: Fenomena globalisasi dapat menciptakan keuntungan


ekonomi untuk beberapa kelompok, tetapi juga meningkatkan
ketidaksetaraan antarindividu dan antarkelompok. Organisasi
Keuangan Internasional: Kebijakan dan persyaratan dari organisasi
keuangan internasional dapat mempengaruhi kebijakan ekonomi
suatu negara dan membentuk dinamika kesenjangan sosial ekonomi.

6. Konflik Internasional: Konflik dan perang dapat merusak


infrastruktur ekonomi dan menciptakan ketidakpastian,
memperdalam kesenjangan sosial.

7. Migrasi: Arus migrasi yang signifikan dapat menciptakan tekanan


pada pasar tenaga kerja dan menciptakan ketidaksetaraan dalam
pendapatan.

8. Bantuan Luar Negeri: Bantuan dari negara-negara atau lembaga


internasional dapat membantu mengatasi ketidaksetaraan ekonomi,
tetapi juga dapat menciptakan ketergantungan dan kondisi tertentu.

Dampak dari kesenjangan sosial :

Kesenjangan sosial, terutama dalam konteks ekonomi, dapat


5
memiliki dampak serius yang melibatkan berbagai aspek kehidupan
masyarakat. Salah satu dampak utama adalah ketidaksetaraan akses
terhadap sumber daya dan peluang, yang dapat menciptakan jurang antara
kelompok-kelompok masyarakat. Dampak ini terlihat dalam perbedaan
pendapatan, akses terhadap pendidikan, layanan kesehatan, dan peluang
pekerjaan.

Dalam aspek pendidikan, kesenjangan sosial dapat menghambat


kesempatan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan.
Kelompok yang lebih mampu secara ekonomi cenderung memiliki akses
lebih baik terhadap pendidikan berkualitas, sedangkan kelompok yang
kurang mampu menghadapi keterbatasan dalam mengakses sumber daya
pendidikan. Hal ini menciptakan lingkungan di mana mobilitas sosial
terhambat, dan generasi-generasi selanjutnya mungkin terjebak dalam
lingkaran kemiskinan.

Dampak kesenjangan sosial juga terlihat dalam sektor kesehatan.


Kelompok masyarakat dengan ekonomi rendah cenderung memiliki akses
yang lebih terbatas terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Ketidaksetaraan ini dapat mengakibatkan perbedaan dalam tingkat
kesehatan dan harapan hidup antar kelompok, menciptakan ketidakadilan
dalam hak mendasar untuk hidup sehat.

Dalam konteks ketenagakerjaan, kesenjangan sosial


menciptakan disparitas dalam peluang pekerjaan. Kelompok ekonomi
lebih tinggi cenderung memiliki akses yang lebih besar terhadap pekerjaan
yang layak dan peluang karier yang berkembang. Sementara itu, kelompok
dengan ekonomi rendah mungkin terbatas dalam pilihan pekerjaan dan
menghadapi risiko pengangguran yang lebih tinggi.

Selain itu, kesenjangan sosial dapat memengaruhi stabilitas sosial


dan keamanan. Kesenjangan yang signifikan antara kelompok-kelompok
masyarakat dapat menciptakan ketidakpuasan dan ketegangan sosial.
Dalam skenario ekstrem, ketidaksetaraan yang parah dapat menjabat

pemicu konflik dan ketidakstabilan dalam masyarakat. Untuk


mengatasi dampak negatif ini, perlu adanya upaya serius untuk
6
mengurangi kesenjangan sosial melalui kebijakan yang inklusif dan
berkelanjutan. Ini termasuk upaya untuk meningkatkan akses pendidikan,
mengurangi disparitas dalam layanan kesehatan, dan menciptakan peluang
pekerjaan yang merata. Hanya melalui pendekatan yang komprehensif dan
kolaboratif, masyarakat dapat mengurangi dampak buruk kesenjangan
sosial dan mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan adil.

7
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Menyoroti kompleksitas hubungan antara faktor ekonomi dan
ketidaksetaraan sosial yang dapat membentuk pola perilaku dan dinamika
masyarakat. Penelitian ini memberikan pemahaman mendalam tentang
dampak kesenjangan ekonomi terhadap ketimpangan sosial, memperkuat
urgensi untuk mengatasi isu ini guna mewujudkan masyarakat yang lebih adil
dan berkelanjutan. Salah satu temuan utama penelitian ini adalah bahwa
kesenjangan ekonomi secara signifikan mempengaruhi pola ketimpangan
sosial di masyarakat. Ketidaksetaraan dalam distribusi pendapatan menjadi
pemicu utama ketimpangan, menciptakan divisi yang nyata antara kelompok
ekonomi yang berbeda. Hal ini tercermin dalam disparitas akses terhadap
pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan, yang pada akhirnya memperdalam
kesenjangan sosial.
Dalam konteks ini, penting untuk dicatat bahwa dampak kesenjangan
ekonomi tidak terbatas pada aspek ekonomi semata. Perubahan sosial dan
budaya muncul sebagai konsekuensi langsung dari kesenjangan ekonomi,
menciptakan dinamika yang memperkuat pola ketidaksetaraan. Masyarakat
yang terkotak-kotak akibat kesenjangan ekonomi cenderung mengalami
ketidaksetaraan dalam kekuasaan politik, menciptakan tantangan bagi
pembangunan sosial yang berkelanjutan.
Dalam upaya mengatasi dampak negatif kesenjangan ekonomi terhadap
ketimpangan sosial, diperlukan pendekatan holistik yang melibatkan berbagai
pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat
sipil. Kebijakan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan dapat menjadi
langkah awal untuk mengurangi disparitas ekonomi dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Pentingnya pendidikan sebagai kunci utama dalam mengatasi
ketimpangan sosial tidak dapat diabaikan. Meningkatkan akses dan kualitas
pendidikan untuk semua lapisan masyarakat dapat menjadi solusi jangka
panjang dalam mengatasi dampak kesenjangan ekonomi. Penelitian ini

8
menunjukkan bahwa investasi dalam sumber daya manusia melalui
pendidikan dapat menjadi langkah strategis untuk menciptakan masyarakat
yang lebih merata dan berdaya saing.
Selain itu, perlunya pemberdayaan ekonomi di tingkat lokal menjadi
fokus perhatian. Kebijakan yang mendukung pengembangan ekonomi lokal
dan pemberdayaan masyarakat dapat membantu mengurangi kesenjangan
ekonomi dan merangsang pertumbuhan ekonomi inklusif.
Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan kontribusi dalam
pemahaman tentang kompleksitas interaksi antara kesenjangan ekonomi dan
ketimpangan sosial. Melalui pemahaman ini, diharapkan dapat muncul solusi
dan rekomendasi kebijakan yang dapat membawa perubahan positif dalam
meminimalkan ketidaksetaraan sosial dan menciptakan masyarakat yang
lebih adil dan berkeadilan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Erani Yustika, 2009. Ekonomi Politik Kajian Teoritis dan Analisis
Empiris, Pustaka Pelajar, Yogakarta.

Didik J Rachbini, 2010. Kemiskinan dan Politik Ekonomi, Media Indonesia,


12/01/2010.

Dumairy, 1997. Perekonomian Indonesia, Erlangga, Jakarta

Kecuk Suhariyanto, 2011. “Jumlah Si Miskin,” Kompas.

Kurnia JR, 2011. “Bangsa Paling Merepotkan,” Kompas.

Mochtar Naim, 2011. “Kita Belum Merdeka,”Kompas.

Moeljarto T, 1987, Politik Pembangunan Sebuah Analisis Konsep, Arah, dan


Strategi, Yogyakarta; Tiara Wacana.

Musa Asy’arie, 2011, “Kebangkitan Nasional, Perspektif Kebudayaan,”


Kompas.

Oman Sukmana, 2005. Sosiologi dan Politik Ekonomi, Malang, UMM Press.

Saifur Rohman, 2011, “Memaknai Ekonomi Tiwul,” Kompas.

Sayidiman Suryohadiprojo, 2011. “Kesenjangan adalah Kerawanan,” Kompas.

10

You might also like