You are on page 1of 21

LECTURE NOTES

Financial Accounting II

Week 7

ACCOUNTING FOR PENSIONS


AND POSTRETIREMENT
BENEFITS

Financial Accounting II
LEARNING OUTCOMES

• LO 3: Menerapkan prinsip pengakuan, pengukuran, dan penyajian terkait Pajak


Penghasilan, Pensiun, Imbalan Pasca Kerja, dan Sewa sesuai International Financial
Reporting Standards (IFRS) dan Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

OUTLINE MATERI :
- Dasar-dasar Akuntansi untuk Program Pensiun
o Program Iuran Pasti (Defined contribution plan)
o Program Imbalan Pasti (Defined benefit plan)
o Pengukuran dari Kewajiban
- Menggunakan Lembar Kerja Pensiun
- Pengukuran Ulang
o Keuntungan dan Kerugian Aset
o Keuntungan dan Kerugian Kewajiban
- Penyajian Program Pensiun dalam Laporan Keuangan
o Dalam Laporan Keuangan
o Dalam Catatan atas Laporan Keuangan

Financial Accounting II
ISI

Dasar-Dasar Akuntansi untuk Program Pensiun


Akuntansi untuk dana pensiun mengatur tentang pemberian manfaat kepada karyawan setelah
mereka pensiun untuk jasa yang mereka berikan saat mereka bekerja. Akuntansi pensiun
dapat dibagi dan diperlakukan secara terpisah sebagai akuntansi untuk pemberi kerja dan
akuntansi untuk dana pensiun. Perusahaan atau pemberi kerja aadalah organisasi yang
mensponsori program pensiun. Organisasi inilah yang menanggung biaya dan memberikan
kontribusi ke dana pensiun. Dana atau program adalah entitas yang menerima kontribusi dari
pemberi kerja, mengelola aktiva pensiun dan melakukan pembayaran tunjangan kepada para
penerima pensiun (karyawan yang purnakarya).

Program pensiun dapat:


• Kontributif: karyawan secara sukarela melakukan pembayaran untuk meningkatkan
keuntungan mereka.
• Non-kontributif: perusahaan menanggung seluruh biaya.
• program pensiun yang memenuhi syarat: menawarkan manfaat pajak.

Program Iuran Pasti & Program Imbalan Pasti


Perusahaan melibatkan aktuaris untuk memastikan bahwa program pensiun sesuai untuk
kelompok karyawan yang dicakup.
Pada PSAK 24 – Imbalan Kerja, yang mengatur tentang imbalan kerja, memberikan definisi
tentang imbalan pascakerja yaitu imbalan kerja yang terutang setelah pekerja menyelesaikan
masa kerjanya. Imbalan pasca kerja terdiri dari 2 jenis yaitu:

Financial Accounting II
1. Iuran pasti
Dalam program iuran pasti, kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif entitas terbatas
pada jumlah yang disepakati sebagai iuran kepada dana. Dengan demikian, jumlah
imbalan pascakerja yang diterima pekerja ditentukan berdasarkan jumlah iuran yang
dibayarkan entitas (dan mungkin juga oleh pekerja) kepada program imbalan pascakerja
atau perusahaan asuransi, ditambah dengan hasil investasi dari iuran tersebut. Entitas
membayar kepada pengelola dana, tidak ada kewajiban entitas untuk membayar iuran
lebih lanjut jika pengelola dana tidak cukup membayar jasa.
2. Imbalan pasti
Dalam program imbalan pasti:
a. Kewajiban entitas adalah menyediakan imbalan yang dijanjikan kepada pekerja yang
ada saat ini maupun mantan pekerja; dan
b. Risiko actuarial (biaya untuk imbalan lebih besar dari yang diperkirakan) dan risiko
investasi secara substansi ditanggung entitas. Jika pengalaman aktuaria atau investasi
lebih buruk dari yang diharapkan, maka kewajiban entitas akan meningkat.

Aktuaris membuat prediksi dari angka kematian, perputaran karyawan, bunga dan pendapatan
tarif, frekuensi pensiun dini, gaji di masa depan, dan faktor-faktor lainnya yang diperlukan
untuk mengoperasikan program pensiun.
Mereka juga menghitung berbagai langkah pensiun yang mempengaruhi laporan keuangan,
seperti kewajiban pensiun, biaya tahunan melayani rencana, dan biaya amandemen rencana.
Dua pertanyaan dasar sehubungan dengan dana pensiun:
1. Apa kewajiban pensiun yang perusahaan harus melaporkan dalam laporan keuangan?
2. Berapa biaya pensiun untuk periode tersebut?
Kewajiban pensiun perusahaan adalah kewajiban kompensasi yang ditangguhkan kepada
karyawan sesuai dengan masa kerja mereka di bawah ketentuan rencana pensiun.

Defined Contribution Plan Defined Benefit Plan


Kontribusi pemberi kerja ditentukan oleh Manfaat ditentukan oleh rencana
rencana (tetap)
Risiko ditanggung oleh karyawan Kontribusi pemberi kerja bervariasi
(ditentukan oleh aktuaris)
Manfaat berdasarkan nilai paket Risiko ditanggung oleh pemberi kerja

Financial Accounting II
Pengukuran dari Kewajiban:

Net Defined Benefit Obligation (Asset)

Kewajiban (aset) imbalan pasti bersih (juga disebut sebagai status didanai) adalah defisit atau
surplus yang terkait dengan program pensiun pasti. Suatu entitas diperlukan untuk mengenali
net defined benefit liability or asset dalam laporan posisi keuangan. [IAS 19 (2011).63].

IASB mensyaratkan perusahaan dalam melaporkan net defined benefit liability or asset:

1. Semua perubahan kewajiban imbalan pasti dan aset program pada periode berjalan diakui
sebagai pendapatan komprehensif.

2. Perusahaan melaporkan perubahan yang timbul dari berbagai elemen kewajiban pensiun
dan aset di bagian yang berbeda dari laporan laba rugi komprehensif, tergantung pada sifat
mereka.

Financial Accounting II
Komponen-komponen yang mempengaruhi beban pension

1. Service cost
Biaya jasa kini adalah kenaikan nilai kini kewajiban imbalan pasti atas jasa pekerja
dalam periode berjalan. Biaya jasa lalu adalah kenaikan nilai kini kewajiban imbalan
pasti pasti atas jasa pekerja dalam periode lalu yang berdampak pada periode berjalan.
Dilaporkan pada laporan laba rugi komprehensif di bagian operasi dan mempengaruhi
laba bersih. Perusahaan harus mempertimbangkan tingkat kompensasi masa depan
dalam mengukur kewajiban saat ini dan beban pensiun berkala.
2. Net Interest
Dihitung dengan cara mengalikan tarif diskon dengan rencana pendanaan (kewajiban
imbalan pasti dikurangi aset program). Net hasil kewajiban imbalan didefinisikan
beban bunga. Hasil aset keuntungan bersih didefinisikan dalam pendapatan bunga.
Jumlah sering ditampilkan di bawah bagian operasi dari laporan laba rugi di bagian
pembiayaan. Tingkat diskonto didasarkan pada hasil obligasi berkualitas tinggi
dengan ketentuan yang sesuai dengan kewajiban pensiun perusahaan.
3. Remeasurement
Keuntungan dan kerugian yang terkait dengan kewajiban imbalan pasti.
Keuntungan atau kerugian pada nilai wajar dari aset program. Komponen ini
dilaporkan dalam pendapatan komprehensif lainnya, setelah dikurangi pajak. Laba
atau rugi pengukuran kembali karena itu mempengaruhi laba rugi komprehensif tapi
tidak laba bersih. Hal ini sesuai dengan PSAK 24 – Imbalan Kerja, yang menyatakan

Financial Accounting II
bahwa pengukuran kembali atas liabilitas (asset) imbalan pasti neto yang diakui
dalam penghasilan komprehensif lain tidak direklasifikasi ke laba rugi pada periode
berikutnya. Akan tetapi entitas dapat mengalihkan jumlah yang diakui sebagai
penghasilan komprehensif lain tersebut pada pos lain dalam pos lain dalam ekuitas.

Plan Assets and Actual Return


Plan Assets adalah investasi di saham, obligasi, surat berharga lainnya, dan real estate yang
dilaporkan pada nilai wajar. Kontribusi pemberi kerja dan hasil aktual aset program Plan
Assets akan meningkatkan aset program pensiun. Tunjangan yang diberikan kepada
karyawan pensiun akan menurunkan aktiva.
Contoh:
Hasbro memiliki aset program pensiun dari € 4.200.000 pada tanggal 1 Januari 2022. Selama
tahun 2022, Hasbro menyumbangkan € 300.000 untuk rencana dan dibayarkan manfaat
pensiun sebesar € 250.000. Kembalinya aktual dari aset program adalah € 210.000 untuk
tahun ini. Hitung jumlah aktiva program pada tanggal 31 Desember 2022.

Cara menghitung Actual return:

Financial Accounting II
Lembar Kerja Pensiun (Pension Worksheet)
Perusahaan sering menggunakan lembar kerja untuk mencatat informasi terkait pensiun.
Seperti namanya, lembar kerja adalah alat kerja. Lembar kerja bukanlah catatan akuntansi
permanen. Ini bukan jurnal atau bagian dari buku besar. Lembar kerja hanyalah alat untuk
memudahkan dalam mempersiapkan entri dan laporan keuangan. Berikut ini adalah format
dari kertas kerja dana pension:

Contoh Pertama menggunakan Pension Worksheet


Pada tanggal 1 Januari 2015, Perusahaan Zarle menyediakan informasi berikut yang terkait
dengan program pensiun untuk tahun 2022.

Plan assets, January 1, 2022, : €100,000.


Defined benefit obligation, January 1, 2022, : €100,000.
Annual service cost : €9,000.
Discount rate : 10%
Funding contributions : €8,000.
Benefits paid to retirees during the year :€7,000

Diminta: Siapkan lembar kerja pensiun dan jurnal pensiun Perusahaan untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 2022

Financial Accounting II
Maka jurnalnya:
Pension Expense 9,000
Cash 8,000
Pension Asset/Liability 1,000

Past Service Cost


Perubahan nilai kini kewajiban imbalan pasti akibat perubahan program atau pembatasan.

Contoh:
Pada tanggal 1 Januari 2016, Perusahaan Zarle memperbaiki rencana pensiun untuk
memberikan karyawan manfaat jasa lalu dengan nilai sekarang dari € 81.600. Berikut fakta-
fakta tambahan berlaku untuk program pensiun untuk tahun 2016.

Financial Accounting II
Annual service cost : €9,500.
Discount rate :10%
Annual funding contributions : €20,000.
Benefits paid to retirees during the year: €8,000.
Diminta: Siapkan lembar kerja pensiun dan jurnal pensiun Perusahaan untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 2023.

Interest expense: $193,600 x 10% =$19,360

Interest revenue: $111,000 x 10% = $11,100

Pengukuran Ulang (Remeasurement)


Faktor tak terkendali dan tak terduga yang dapat hasil dari perubahan mendadak dan besar
nilai wajar aset program dan perubahan asumsi yang mempengaruhi jumlah kewajiban
imbalan pasti. Keuntungan dan kerugian yang dilaporkan dalam pendapatan komprehensif
lain.
Setiap perubahan dalam asumsi aktuaria yang mempengaruhi jumlah kewajiban imbalan
pasti. Perusahaan melaporkan keuntungan kewajiban dan kerugian kewajiban dalam
Pendapatan Komprehensif Lain (G / L). Mereka menumpuk keuntungan aset dan kewajiban
dan kerugian dari tahun ke tahun di Akumulasi Pendapatan Komprehensif Lainnya. Jumlah
ini dilaporkan pada laporan posisi keuangan pada bagian ekuitas.
Contoh:

Financial Accounting II
Shopbob SE memiliki plan asset pada 1 Januari 2022, sebesar €100.000. Tingkat diskonto
untuk tahun tersebut adalah 6%, dan pengembalian aktual atas aset program untuk tahun 2022
adalah €8.000. Pada tahun 2022, Shopbob harus mencatat perolehan aset sebesar €2.000,
dihitung sebagai berikut.

Setiap perubahan asumsi aktuarial yang mempengaruhi jumlah kewajiban imbalan pasti.
✓ Perusahaan melaporkan keuntungan kewajiban dan kerugian kewajiban dalam Penghasilan
Komprehensif Lainnya (Other Comprehensive Income) (G/L).
✓ Perusahaan mengakumulasikan keuntungan dan kerugian aset dan kewajiban dari tahun ke
tahun dalam Akumulasi Pendapatan Komprehensif Lainnya (Accumulated Other
Comprehensive Income)
✓ Jumlah tersebut dilaporkan pada laporan posisi keuangan di bagian ekuitas.

Contoh:
Berikut fakta-fakta untuk Zarle Perusahaan berlaku untuk program pensiun untuk 2024.
Annual service cost: €13,000.
Discount rate: is 10%
Actual return on plan assets : €12,000.
Annual funding contributions : €24,000.
Benefits paid to retirees during the year : €10,500.
Changes in actuarial assumptions establish the end-of-year defined benefit obligation at
€265,000.
Diminta: Siapkan lembar kerja pensiun dan jurnal dana pensiun jurnal Perusahaan untuk
tahun yang berakhir 31 Desember 2024

Financial Accounting II
Berikut ini adalah Defined Benefit Obligation

Zarle membuat jurnal pada tanggal 31 Desember, yang mencatat beban pensiun pada tahun
2024 sebagai berikut.
Pension Expense 21,036
Other Comprehensive Income (G/L) 28,004
Cash 24,000
Pension Asset/Liability 25,040

Contoh kedua menggunakan Pension Worksheet


Informasi berikut ini tersedia untuk Radcliffe Company selama tahun 2015

Financial Accounting II
Interest revenue on plant assets $15,000
Benefits paid to retirees 40,000
Contribution (funding) 90,000
Discount (interest) rate 10%
Defined benefit obligation, Jan 1 2015 500,000
Service cost 60,000

Diminta:
a. Hitunglah beban pensiun untuk tahun 2015
b. Siapkan jurnal untuk mencatat beban pensiun dan kontribusi pemberi kerja ke dalam
program pensiun di tahun 2015

(a) Penghitungan beban pensiun/ pension expense:


Service cost .............................................................................. $60,000
Interest expense ($500,000 X .10) ............................................. 50,000
Interest revenue ...................................................................... (15,000)
Pension expense for 2012 ........................................................ $95,000

(b) Pension Expense ........................................................................ 95,000


Cash.......................................................................................... 90,000
Pension Asset /Liability ............................................................ 5,000

Penyajian Program Pensiun dalam Laporan Keuangan


Dalam Laporan Keuangan
- Beban Pensiun
Beban pensiun (biaya jasa dan bunga bersih) mempengaruhi laba bersih dan dilaporkan
dalam laporan laba rugi komprehensif. Perusahaan dapat memilih untuk melaporkan
komponen ini dalam satu bagian laporan laba rugi komprehensif dan melaporkan total
beban pensiun. Perusahaan lain dapat memilih untuk melaporkan komponen biaya jasa
dalam laba operasi dan bunga bersih dalam bagian terpisah yang terkait dengan
pembiayaan

Financial Accounting II
- Kentungan dan Kerugian (Pengukuran Ulang)
Keuntungan dan kerugian aset dan liabilitas diakui dalam penghasilan komprehensif lain.
Dengan mengakui keuntungan dan kerugian ini sebagai bagian dari pendapatan
komprehensif lain tetapi bukan pendapatan bersih.
- Pengakuan Status Dana Bersih Program Pensiun
Perusahaan harus mengakui pada laporan posisi keuangan status kelebihan dana (aset
pensiun) atau kekurangan dana (kewajiban pensiun) dari program pensiun manfaat pasti
mereka. Status overfunded atau underfunded diukur sebagai selisih antara nilai wajar aset
program dan kewajiban imbalan pasti.
- Klasifikasi Aset Pensiun atau Kewajiban Pensiun
IASB tidak menunjukkan apakah perusahaan harus membedakan bagian aset dan
kewajiban lancar dan tidak lancar yang timbul dari manfaat pension. Bagian lancar dari
kewajiban pensiun neto menunjukkan jumlah pembayaran manfaat yang harus dibayarkan
dalam 12 bulan ke depan (atau siklus operasi, jika lebih lama) jika jumlah tersebut tidak
dapat dibiayai dari aset program yang ada. Jika tidak, kewajiban pensiun diklasifikasikan
sebagai kewajiban tidak lancar.
- Agregasi Program Pensiun
Beberapa perusahaan memiliki dua atau lebih program pensiun. Dewan mengambil posisi
bahwa secara umum program pensiun tidak boleh digabungkan. Satu-satunya situasi di
mana penyeimbangan (offsetting) diizinkan adalah ketika perusahaan:
a. Memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk menggunakan surplus dalam satu
program untuk menyelesaikan kewajiban dalam program lain, dan
b. Bermaksud untuk menyelesaikan kewajiban secara neto, atau merealisasikan surplus
dalam satu program dan menyelesaikan kewajibannya berdasarkan program lainnya
secara bersamaan.

Dalam Catatan atas Laporan Keuangan


Perusahaan diharuskan untuk mengungkapkan informasi yang:
a. Menjelaskan karakteristik program imbalan pasti dan risiko yang terkait dengannya.
b. Mengidentifikasi dan menjelaskan jumlah dalam laporan keuangannya yang timbul dari
program imbalan pasti.
c. Menjelaskan bagaimana program imbalan pasti dapat memengaruhi jumlah, waktu, dan
ketidakpastian arus kas perusahaan ke depan nya.

Financial Accounting II
PSAK 18 (Revisi 2010): AKUNTANSI DAN PELAPORAN PROGRAM MANFAAT
PURNAKARYA
PSAK 18 (revisi 2010) mengatur mengenai Program Manfaat Purnakarya. Program manfaat
purnakarya kadang dikenal dalam berbagai istilah, seperti: program pensiun, tunjangan hari
tua, program purnabakti, dan program purnakarya. Sedangkan PSAK 24 (revisi 2010):
Imbalan Kerja, mengatur tentang penentuan biaya manfaat purnakarya dalam laporan
keuangan Pemberi Kerja yang memiliki program manfaat purnakarya. Dengan demikian
PSAK 18 (revisi 2010) melengkapi PSAK 24 (revisi 2010): Imbalan Kerja.

Program Manfaat Purnakarya terdiri dari program iuran pasti dan program manfaat pasti.
Program Iuran Pasti
Program iuran pasti adalah program manfaat purnakarya dimana jumlah yang dibayarkan
sebagai manfaat purnakarya ditetapkan berdasarkan iuran ke suatu dana Bersama pendapatan
investasi selanjutnya.
Dalam program iuran pasti, jumlah manfaat masa depan yang diterima oleh peserta
ditentukan dari jumlah iuran yang dibayarkan pemberi kerja, peserta atau keduanya dan
efisiensi kegiatan operasional serta pendapatan investasi atas dana purnakarya tersebut.
Bantuan aktuaris biasanya tidak diperlukan walaupun kadang-kadang digunakan untuk
mengestimasi manfaat purnakarya yang akan diterima peserta berdasarkan iuran saat ini dan
variasi tingkat iuran di masa depan serta pendapatan investasi.

Tujuan pelaporan program iuran pasti adalah memberikan informasi secara periodik
mengenai penyelenggaraan program purnakarya dan kinerja investasinya. Tujuan tersebut
lazimnya dapat dipenuhi dengan menyusun laporan, antara lain terdiri atas:
a. Penjelasan atas kegiatan signifikan program manfaat purnakarya selama suatu periode
pelaporan dan dampak setiap perubahan yang terkait dengan program tersebut,
keanggotaan, syarat dan kondisi
b. Pelaporan tentang transaksi dan kinerja investasi selama periode pelaporan dan posisi
keuangan program purnakarya pada akhir periode pelaporan
c. Penjelasan atas kebijakan investasi.

Financial Accounting II
Program Manfaat Pasti
Program manfaat pasti adalah program manfaat purnakarya dimana jumlah yang dibayarkan
sebagai manfaat purnakarya ditentukan dengan mengacu pada formula yang biasanya
didasarkan pada penghasilan karyawan dan/atau masa kerja.
Dalam program manfaat pasti, pembayaran kewajiban manfaat purnakarya terjanji tergantung
pada posisi keuangan program purnakarya dan kemampuan peserta untuk membentuk iuran
masa depan program purnakarya maupun kinerja investasi dan efisiensi kegiatan operasional
program purnakarya. Program manfaat purnakarya membutuhkan bantuan aktuaris secara
periodik untuk menilai kondisi keuangan setiap program manfaat purnakarya, mengkaji
kembali asumsi aktuaris dan merekomendasikan tingkat iuran masa depan.

Investasi program manfaat purnakarya harus diakui pada nilai wajar. Pada kasus surat
berharga yang diperdagangkan, maka nilai wajar adalah nilai pasar. Pada investasi program
purnakarya yang dimiliki seandainya estimasi nilai wajar tidak mungkin, maka
pengungkapan harus dibuat berisi alasan mengapa nilai wajar tidak dapat digunakan.

Laporan keuangan program manfaat pasti terdiri atas:


a. Laporan yang menyajikan:
i. aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya
ii. nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji yang membedakan antara
manfaat telah menjadi hak (vested benefits) dan manfaat belum menjadi hak (non-
vested benefits)
iii. surplus atau deficit
b. Laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya termasuk salah satu dari:
i. catatan yang mengungkapkan nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji,
yang membedakan antara manfaat telah menjadi hak dan manfaat belum menjadi
hak
ii. referensi atas informasi aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya disertakan
dalam laporan aktuaris.

Tujuan pelaporan program manfaat purnakarya adalah memberikan informasi secara periodik
tentang sumber daya keuangan dan kegiatan dari program manfaat purnakarya yang berguna
untuk menilai hubungan antara akumulasi sumber daya dan manfaat program selama jangka

Financial Accounting II
waktu. Tujuan ini dapat dicapai dengan menyusun laporan keuangan yang antara lain terdiri
atas:
a. Penjelasan mengenai kegiatan penting selama suatu periode pelaporan dan dampak
setiap perubahan terkait dengan program manfaat purnakarya, keanggotaan, syarat
dan kondisi
b. Pelaporan tentang transaksi dan kinerja investasi selama periode pelaporan dan posisi
keuangan program manfaat purnakarya pada akhir periode pelaporan
c. Informasi aktuaria sebagai salah satu bagian dari laporan atau sebagai laporan terpisah
d. Penjelasan tentang kebijakan investasi.

Nilai Kini Aktuaria atas Manfaat Purnakarya Terjanji


Nilai kini dari pembayaran yang diharapkan oleh program manfaat purnakarya yang dapat
dihitung dan dilaporkan dengan menggunakan tingkat gaji kini atau tingkat gaji proyeksi
sampai dengan masa purnakarya peserta.
Alasan yang diberikan untuk menerapkan pendekatan gaji kini antara lain:
a. nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji, merupakan penjumlahan dari seluruh
gaji saat ini dapat diatribusikan ke setiap peserta dalam program manfaat purnakarya,
dapat dihitung lebih obyektif daripada tingkat gaji proyeksi karena melibatkan lebih
sedikit asumsi;
b. peningkatan manfaat yang dapat diatribusikan ke dalam kenaikan gaji menjadi kewajiban
program manfaat purnakarya pada saat kenaikan gaji; dan
c. jumlah nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji menggunakan tingkat gaji kini
yang secara umum lebih terkait erat dengan jumlah terutang pada peristiwa penghentian
atau pemutusan program purnakarya
Nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji yang berdasarkan gaji kini, diungkapkan
dalam laporan keuangan program manfaat purnakarya untuk menunjukkan kewajiban
manfaat yang diterima pada tanggal pelaporan keuangan.

Alasan yang diberikan untuk menerapkan pendekatan proyeksi gaji adalah sebagai berikut:
a. informasi keuangan seharusnya disajikan atas dasar kelangsungan usaha, terlepas dari
asumsi-asumsi dan estimasi yang harus dibuat;

Financial Accounting II
b. pada akhir pembayaran program manfaat purnakarya, manfaat ditentukan dengan mengacu
pada gaji saat atau mendekati tanggal purnakarya; oleh karena itu gaji, tingkat iuran dan
tingkat pengembalian harus diproyeksikan; dan
c. kesalahan untuk tidak memasukkan proyeksi gaji (sementara sebagian besar pendanaan
didasari oleh proyeksi gaji) hal ini dapat mengakibatkan pelaporan pendanaan tampak
berlebih tapi nyatanya tidak atau pendanaan terlihat cukup memadai tapi nyatanya kurang.

Nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji berdasarkan proyeksi gaji diungkapkan
untuk menunjukkan besarnya kewajiban potensial dengan dasar kelangsungan usaha sebagai
dasar umum untuk pendanaan.
Sebagai tambahan atas pengungkapan nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji,
penjelasan memadai juga dibutuhkan untuk memberikan petunjuk yang lebih jelas dalam
konteks bagaimana menyajikan nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji.
Penjelasan tersebut dapat berbentuk informasi tentang kecukupan pendanaan masa depan
program manfaat purnakarya dan kebijakan pendanaan berdasarkan proyeksi gaji. Hal ini
dimasukkan dalam laporan keuangan atau laporan aktuaris.

PSAK 24 (2013): IMBALAN KERJA


Pernyataan ini bertujuan mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja. Pernyataan
ini mensyaratkan entitas untuk mengakui:
a. liabilitas jika pekerja telah memberikan jasanya dan berhak memperoleh imbalan kerja
yang akan dibayarkan di masa depan; dan
b. beban jika entitas menikmati manfaat ekonomi yang dihasilkan dari jasa yang diberikan
oleh pekerja yang berhak memperoleh imbalan kerja.

Imbalan kerja mencakup:


a. imbalan kerja jangka pendek (<12 bulan):
i. upah, gaji, dan iuran jaminan sosial;
ii. tahunan berbayar dan cuti sakit berbayar,
iii. bagi laba dan bonus; dan
iv. imbalan nonmoneter (seperti fasilitas pelayanan kesehatan, rumah, mobil, dan barang
atau jasa yang diberikan secara cuma-cuma atau melalui subsidi) untuk pekerja yang
ada saat ini;

Financial Accounting II
b. imbalan pascakerja, seperti berikut ini:
i. imbalan purnakarya (contohnya pensiun dan pembayaran sekaligus pada purnakarya);
dan
ii. imbalan pascakerja lain, seperti asuransi jiwa pascakerja, dan fasilitas pelayanan
kesehatan pascakerja;
c. imbalan kerja jangka panjang lain, seperti berikut ini:
i. cuti berbayar jangka panjang seperti cuti besar atau cuti sabatikal;
ii. penghargaan masa kerja (jubilee) atau imbalan jasa jangka panjang lain; dan
iii. imbalan cacat permanen;
d. pesangon.
Jika pekerja telah memberikan jasa kepada entitas selama suatu periode, maka entitas
mengakui iuran terutang kepada program iuran pasti atas jasa pekerja:
a. sebagai liabilitas (beban terakru), setelah dikurangi dengan iuran yang telah dibayar.
Jika iuran tersebut melebihi iuran terutang untuk jasa sebelum akhir periode
pelaporan, maka entitas mengakui kelebihan tersebut sebagai aset (beban dibayar
dimuka) sepanjang kelebihan tersebut akan mengurangi pembayaran iuran masa
depan atau dikembalikan;
b. sebagai beban, kecuali jika SAK lain mensyaratkan atau mengizinkan iuran tersebut
termasuk dalam biaya perolehan aset (misalnya, lihat PSAK 14: Persediaan dan
PSAK 16: Aset Tetap).
Entitas mengungkapkan jumlah yang diakui sebagai beban untuk program iuran pasti.

Financial Accounting II
KESIMPULAN

1. imbalan pascakerja yaitu imbalan kerja yang terutang setelah pekerja menyelesaikan masa
kerjanya. Imbalan pasca kerja terdiri dari Iuran Pasti dan Imbalan Pasti
2. Komponen-komponen yang mempengaruhi beban pension adalah service cost, net income
dan remeasurement.
3. Plan Assets adalah investasi di saham, obligasi, surat berharga lainnya, dan real estate
yang dilaporkan pada nilai wajar. Kontribusi pemberi kerja dan hasil aktual aset program
Plan Assets akan meningkatkan aset program pensiun. Tunjangan yang diberikan kepada
karyawan pensiun akan menurunkan aktiva.
4. PSAK 24 (revisi 2010): Imbalan Kerja, mengatur tentang penentuan biaya manfaat
purnakarya dalam laporan keuangan Pemberi Kerja yang memiliki program manfaat
purnakarya. Dengan demikian PSAK 18 (revisi 2010) melengkapi PSAK 24 (revisi 2010):
Imbalan Kerja.

Financial Accounting II
DAFTAR PUSTAKA

1. Kieso, Weygandt, & Warfield. (2020). Intermediate Accounting. IFRS Edition 4e.
IR. JWS. New York. Chapter 20

2. Bab 8 Imbalan Kerja, Provisi dan Kontinjensi


http://iaiglobal.or.id/v03/files/modul/pk_19/index.html#p=1

Financial Accounting II

You might also like