You are on page 1of 20

KONSEP TRIAGE

KELOMPOK

Disusun oleh

STIKES ABDI NUSANTARA


PRODI SARJANA KEPERAWATAN
JAKARTA
2021-2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena herkat

rahmatNya, penulis dapat menyusun makalah yang herjudul “Proses keperawatan pada

area keperawatan kritis”.

Penulis menyadari makalah ini masih terdapat kekurangan, namun demikian

penulis herharap makalah ini dapat menjadi hahan rujukan dan semoga dapat menamhah

pengetahuan mahasiswa-mahasiswi

Penulis mengucapkan hanyak terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penulisan makalah ini.

Dengan segala hormat penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang

memhangun dari semua pihak untuk penyempurnaan makalah ini.

B2

Kelompok
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1

B. Definisi 2

C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN 3

A. Kondisi yang mempengaruhi TRIAGE

B. Metode Triage pasien Tunggal……………………………………………….

C. Kode International dalam triage…………………………………………….

D.
BAB III SIMPULAN DAN SARAN 6
A. Simpulan 6
B. Saran 6
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B.DEFINISI

● .Triage berasal dari kata bahasa prancis,trier yang secara literatur berarti

memisahkan,memilah atau memilih

● .Triage adalah tindakan untuk memilih/mengelompokkan korban berdasarkan

beratnya cidera,kemungkinan untuk hidup,dan keberhasilan tindakan berdasarkan sumber

daya (SDM dan sarana ) yang tersedia.

C.Tujuan

● 1.Untuk memastikan bahwa korban di tolong sesuai dengan urutan skala prioritas

berdasarkan urutan kegawat daruratannya.

● 2.Untuk memastikan pengobatan terhadap korban tepat guna da tepat waktu

● 3.Untuk memindahkan pasien kelokasi yang lebih aman dan kelokasi pengobatan

● 4.Untuk mengumpulkan informasi dalam penanggulangan pasien multi kasus


BAB II

PEMBAHASAN

A. Kondisi yang mempengaruhi striage

1. Multiple Casualties

musibah masal dengan jumlah penderita dan beratnya perlukaan tidak melampaui

kemampuan petugas dan peralatan. Dalam keadaan ini penderita dengan masalah

yang mengancam jiwa dan multiple trauma akan dilayani terlebih dahulu

2. Mass Casualties

musibah masal dengan jumlah penderita dan beratnya luka melampaui kemampuan

petugas dan peralatan. Dalam keadaan ini yang akan dilayani terlebih dahulu

adalah penderita dengan kemungkinan hidup/survival terbesar, serta membutuhkan

waktu perlengkapan dan tenaga paling sedikit

NORMAL

 Korban paling berat ditolong lebih dulu dengan semua sarana yang ada

 Korban paling ringan ditolong belakangan/ ditunda

BENCANA

 Korban paling mudah diselamatkan, ditolong dulu dengan sarana minimal yang

ada

 Korban paling berat ditolong belakangan/ditunda


B. Metode Triage Pasien Tunggal

Sistem klasifikasi menggunakan nomor, huruf atau tanda, adapun klasifikasinya ;

 Prioritas 1 (emergency / immediate)

 Prioritas 2 (urgent)

 Prioritas 3 (non urgent)

 Prioritas 0 atau 4 kasus kematian

C. Kode International dalam Triage

PRIORITAS 1 IMMEDIATE/ SEGERA → PRIORITAS 2 DELAYED/ TUNDA →

PRIORITAS 3 MINIMAL → PRIORITAS 4 EXPEXTANT

Penjelasan

PERIORITAS I – MERAH

 Pasien dengan kondisi mengancam nyawa, memerlukan evaluasi dan intervensi

segera

 Pasien dibawa ke ruang resusitasi

 Waktu Respon 0 – 10 menit

 Sumbatan jalan nafas atau distress nafas

 IMA

 Luka tusuk dada

 Shock

 Perdarahan pembuluh nadi

 Problem kejiwaan serius


 Tangan/kaki yang terpotong dengan perdarahan

 Luka bakar derajat II – III > 30%

 Anaphylaxis

PRIORITAS II – KUNING

 Pasien dengan penyakit yang akut, pasein – pasien yang harus dirawat dalam

jangka waktu beberapa jam

 Pasien – pasien yang secara fisiologis stabil pada saat tiba, tetapi berisiko

mengalami penurunan jika tidak dirawat dalam beberapa jam.

 Waktu Respon 30 menit

 Luka Bakar < 30%

 Patah tulang besar

 Trauma dada/ perut

 Luka robek yang luas

 Trauma bola mata

PRIORITAS III – HIJAU

 Pasien-pasien dengan fungsi haemodinamik yang stabil tetapi menderita luka yang

jelas

 Pasien yang biasanya dapat berjalan dengan masalah medis yang minimal

 Luka lama, kondisi yang timbul sudah lama

 Waktu Respon 60 menit

 Luka memar dan luka robek otot ringan


 Luka bakar ringan (kecuali daerah muka dan tangan)

 Demam

 ISPA

PRIORITAS IV – HITAM

 Pasien dengan kondisi yang tidak berespon dengan segala rangsangan

 Tidak ada respirasi spontan

 Tidak ada aktivitas jantung

 Hilangnya respon pupil terhadap cahaya

 Kasus kematian DOA (Death on Arrival)

 Waktu Respon 120 menit


TINGKAT KEAKUTAN KETERANGAN

Kelas I Pemeriksaan fisik rutin (misalnya memar

minor) dapat menunggu lama tanpa bahaya

Kelas II Nonurgen / tidak mendesak (misalnya ruam,

gejala flu) dapat menunggu lama tanpa

bahaya

Kelas III Semi-urgen / semi mendesak (misalnya otitis

media) dapat menunggu sampai 2 jam

sebelum pengobatan

Kelas IV Urgen / mendesak (misalnya fraktur panggul,

laserasi berat, asma); dapat menunggu selama

1 jam

Kelas V Gawat darurat (misalnya henti jantung, syok);

tidak boleh ada keterlambatan pengobatan ;

situasi yang mengancam hidup


Keperluan standar TRIAGE

 Alat – alat P3K standar

 Alat – alat pelindung diri/UP seperti sarung tangan, google, masker

 Alat – alat komunikasi yang adequat

 Sarana informasi seperti Triase tag, bendera segitiga berwarna, atau pita berwarna

 Lokasi evakuasi korban yang aman

 Pita atau gelang yang digunakan sebagai identifikasi pasien di triage :

Gelang Identitas : nama lengkap, umur, nomer rekam medis

 Warna gelang identitas :

 Merah muda: Perempuan

 Biru muda : Laki-laki

Gelang Resiko :

 Kuning : Jatuh
 Merah : Alergi

 Ungu : DNR (Do Not Resusitate)


START
(Simple Triage And Rapid Treatment)

 Langkah 0

Panggil korban yang masih bisa berjalan untuk mendekat ke arah petugas yang
berada dilokasi aman (collecting area). Korban yang bisa berjalan mendekat diberikan
label HIJAU

 Langkah 1 (Airway – Breathing)

- cek pernafasan, apabila tidak bernafas buka jalan nafasnya, jika tetap tidak
bernafas berikan label HITAM

- pernafasan < 10 – 30 x/mnt atau > 30 kali/mnt berikan label MERAH

- pernafasan 10 – 30 x/mnt kelangkah berikutnya

 Langkah 2 (circulation)

- cek CRT (capilary refill time), tekan kuku tangan penderita kemudian
lepas apabila kembali merah lebih dari 2 detik berikan label MERAH

- jika CRT tdk bisa dilakukan, cek nadi radialis, apabila tidak teraba atau
lemah berikan label MERAH

- apabila nadi radialis teraba kuat kelangkah berikutnya.

 Langkah 3 (Mental Status)

- berikan perintah sederhana kepada penderita, apabila mengikuti perintah


berikan label KUNING

- Apabila tidak mengikuti perintah berikan label MERAH

 Setelah melakukan langkah triase dan memberikan label pada penderita, segera
untuk menuju kependerita lain yang belum di triase

 START memerlukan waktu tidak boleh lebih dari 60 detik per pasien

Pemeriksaan Primer

 Adalah deteksi cepat dan koreksi segera terhadap kondisi yang mengancam jiwa

Cara Pelaksanaannya :

 Jalan Nafas

Lihat, dengar Raba

Atasi segera, bebaskan jalan nafas

Penghisapan

 Pernafasan

Apakah pertukaran hawa panas adekuat ?

a. Tidak ada, lakukan bantuan nafas


b. Frekuansi

c. Kualitas

d. Teratur

e. Ujung kuku biru atau tidak

 Perdarahan

Diluar :

- Hentikan segera :

* Dengan bebat tekan pada luka

* Bagian yang luka ditinggikan

* Kompres es

* Tourniquet (hanya pada luka khusus)

- Didalam

* Kirim segera

 Tulang belakang

Apakah sadar ?

Adakah trauma kepala?


Stabilisasi leher dan tulang belakang sebelum dikirim

 Shock

Tanda-tanda shock

Stabilitas segera kirim

Pemeriksaan Sekunder

Adalah mencari perubahan-perubahan yang dapat berkembang menjadi lebih


gawat dan dapat mengancam jiwa apabila tidak segera diatasi

Cara Pelaksanaan

 Periksa Kondisi Menyeluruh

1. Posisi saat ditemukan

2. Tingkat kesadaran

3. Sikap umum dan keluhan

4. Ruda paksa, kelainan

5. Keadaan kulit

 Periksa kepala dan leher

Rambut, kulit kepala, telinga, mata, hidung, mulut, ada kejang otot leher/ tidak
 Periksa dada dan perut

ada luka di dada, kelainan bentuk, perut tegang

 Periksa anggota gerak atas dan bawah

luka, bengkak, nyeri untuk gerak

DOKUMENTASI TRIAGE

Proses dokumentasi triage menggunakan sistem SOAPIE, sebagai berikut :

 S : Data subjektif

Identitas korban ; nama, jenis kelamin, alamat,


kewarganegaraan

 O : Data objektif

Waktu kejadian, waktu dilakukan triage

 A : Asessment Awal

Status lokalis pasien (area cidera/keluhan)

 P : Planning terapi

 I : Implementasi
 E : Evaluasi

Dokumentasi TRIAGE

 Identitas korban ; nama, jenis kelamin, alamat, kewarganegaraan,

 Waktu kejadian, waktu dilakukan triage

 Status lokalis pasien (area cidera/keluhan)

 Jumlah korban di setiap area merah, kuning, hijau, hitam

 Jumlah korban yang dirujuk ke RS


BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Triage adalah memilih atau menggolongkan semua pasien yang datang ke IGD dan

menetapkan prioritas penanganannya.

Triage dilakukan berdasarkan pada ABCDE (Airway / jalan nafas, Breathing /

pernafasan, Circulation / sirkulasi, Disability / Kecacatan, Exposure / Keterpaparan ),

beratnya cedera, jumlah pasien yang datang, sarana kesehatan yang tersdia serta

kemungkinan hidup pasien.

B. Saran

.
DAFTAR PUSTAKA

You might also like