You are on page 1of 1

Judul Jurnal: Net greenhouse gas balance of fibre wood plantation on peat in Indonesia

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi neraca bersih gas rumah kaca (GRK) yang
dihasilkan dari kegiatan perkebunan kayu serat di lahan gambut di sumatera Indonesia. Pengelolaan
lahan gambut memiliki potensi besar dalam memitigasi emisi GRK dan mendukung tujuan pembangunan
berkelanjutan. Melalui analisis ini, kami mengevaluasi dampak praktik pertanian kehutanan, terutama
pada lahan gambut, terhadap perubahan konsentrasi GRK di atmosfer.

Dalam penelitian ini, pengambilan data dilakukan dari oktober 2016 sampai maei 2022. Kemudian
mereka juga melakukan pengukuran pada beberapa jenis ekosistem berbeda pada satu lanskap yang
sama, yakni hutan tanaman, hutan terdegradasi dan hutan alam intact.

Kemudian mereka menemukan bahwa emisi dari hutan tanaman industry adalah lebih rendah
disbandingkan dengan hutan terdegradasi, yang mana akan menjadi keuntungan apabila kita
mengkonversi hutan terdegradasi menjadi HTI.

Metode:

1. Pengumpulan Data: Data diperoleh dari perkebunan kayu serat yang menerapkan praktik-praktik
kehutanan berkelanjutan di lahan gambut di sumatera, Indonesia.

2. Analisis Keseimbangan Karbon: Keseimbangan karbon dievaluasi melalui perhitungan emisi dan
penyerapan karbon oleh tanaman, tanah gambut, dan aktivitas lainnya terkait perkebunan kayu
serat.

3. Pemantauan Gas Rumah Kaca: Pengukuran langsung dan pemodelan yang digunakan untuk
memantau emisi gas rumah kaca seperti CO2, CH4, dan N2O adalah eddy covariance dengan
berbagai instrumentasi yang sudah di akui oleh dunia ilmiah.

Temuan:

1. Penyerapan Karbon oleh Tanaman: Perkebunan kayu serat di lahan gambut menunjukkan
kemampuan yang signifikan dalam menyerap karbon dioksida dari atmosfer melalui fotosintesis.

2. Emisi Metana dari Lahan Gambut: Meskipun terjadi emisi metana dari lahan gambut, praktik-
praktik kehutanan berkelanjutan membantu mengurangi potensi emisi ini.

3. Dampak pada Keseimbangan Global: Neraca bersih GRK menunjukkan bahwa perkebunan kayu
serat di lahan gambut dapat memiliki dampak positif terhadap keseimbangan karbon global
dengan memitigasi emisi GRK secara keseluruhan.

Implikasi dan Kesimpulan: Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pemahaman tentang dampak
kehutanan berkelanjutan pada lahan gambut terhadap perubahan iklim global. Praktik-praktik
perkebunan kayu serat di lahan gambut dapat dianggap sebagai strategi penting dalam upaya mitigasi
emisi GRK. Kesimpulan ini memiliki implikasi penting bagi pengelolaan lahan gambut dan kebijakan
kehutanan di Indonesia, serta memberikan wawasan untuk praktek-praktek serupa di seluruh dunia.

Kata Kunci: Neraca bersih gas rumah kaca, Perkebunan kayu serat, Lahan gambut, Pembangunan
berkelanjutan, Mitigasi emisi, Praktek kehutanan berkelanjutan, Indonesia.

You might also like