You are on page 1of 6

Memunculkan Ide Hebat

Jumat, Februari 2nd, 2007 in Manajemen Diri

Ide besar yang bermanfaat memang hebat! Mungkin kita pernah lihat teman atau
senior kita yang punya ide seperti itu. Bagaimana dengan kita? Susah nggak sih
memunculkan gagasan-gagasan kreatif yang hebat?
Memang kita nggak pernah diajari bagaimana memunculkan ide-ide, karena itu kita
merasakan pekerjaan ini sebagai pekerjaan berat. Kebanyakan kita berpikir bahwa
kemampuan menumbuhkan gagasan itu karena adanya bakat sejak lahir, bukan karena
belajar. Dan anggapan itu kita biarkan saja.
Ada juga orang yang berpendapat bahwa gagasan-gagasan muncul begitu saja dalam
pikiran manusia. Mungkin saja pendapat tersebut betul, tetapi kita tidak dapat
mengandalkan faktor kebetulan saja.
Hal-hal di atas merupakan penghalang yang kita ciptakan bagi diri kita sendiri dan
kita biarkan begitu saja sehingga penghalang-penghalang tersebut merintangi
kebenaran, yaitu bahwa kita sebetulnya dapat memunculkan ide-ide besar.
Pada dasarnya, jika kita diberi bakat untuk memahami proses dan teknik
memunculkan ide akan lebih mudah bagi kita untuk benar-benar memunculkannya.
Kita harus tanamkan dalam diri kita bagaimana cara untuk dapat memunculkan
gagasan-gagasan baru dan hebat sewaktu-waktu kita memerlukannya. Proses untuk
menumbuhkan gagasan-gagasan baru bersifat aktif bukan reaktif. Nah, di bawah ini
ada cara-cara yang bisa membantu Anda melahirkan ide-ide segar. Ikuti saja!

Memahami Persoalan
Pertanyaan dasar yang harus dapat kita jawab adalah: ”Mengapa kita perlu
memunculkan gagasan-gagasan baru yang hebat?” Jawabannya pastilah untuk
memenuhi kebutuhan kita dalam memecahkan persoalan. Kebutuhan adalah induk
penemuan, sedangkan kesulitan yang sering kita temui adalah sering kali tanpa sadar
kita mengejar permasalahan yang salah dan berputar-putar sendiri. Sebetulnya yang
kita perlukan adalah pemahaman yang sangat jernih mengenai apa yang menjadi
masalah sesungguhnya.

Rumuskan situasi sekarang dan tujuan yang ingin dicapai


Hal yang sangat penting sebelum kita mulai menyelesaikan suatu masalah adalah kita
perlu memahami dengan jelas di mana posisi kita saat itu. Setelah itu, kita baru
membuat garis besar permasalahan yang sedang kita hadapi seperti: latar belakang
masalah, kebutuhan organisasi, sumber-sumber lain yang tersedia dan tidak tersedia.
Kemudian kembangkanlah konsep/garis besar tersebut, dengan tujuan untuk lebih
memahami permasalahan.
Setelah jelas, tetapkanlah sasaran yang ingin dicapai dan pastikan bahwa sasaran
tersebut dapat diukur. Misalnya kita diharuskan untuk dapat memecahkan
permasalahan yang timbul dalam bidang rekruitmen. Yang diharapkan dari kita
adalah menarik siswa baru masuk ke sie kegiatan kita, dengan persentase sebesar 10%
dari tahun sebelumnya.

Kenali celah-celah dan inti masalahnya


Setelah langkah di atas, maka kita dapat mengidentifikasi celah-celah antara kondisi
saat ini dan kondisi yang diharapkan. Selanjutnya buatlah daftar bagian-bagian yang
ada dan persoalan yang mungkin akan timbul, kemudian tanyakan kepada masing-
masing apakah ada masalah atau tidak. Kemudian analisislah hasilnya.

Lakukan penelitian dan analisis SWOT


Penelitian bertujuan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan, bisa dilakukan
dengan membaca kasus-kasus yang serupa atau melakukan tanya jawab kepada orang-
orang yang bersangkutan. Cara lain adalah dengan melakukan analisis strengths
(kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (kesempatan) and threats
(ancaman), atau lebih dikenal dengan analisis SWOT

Membangun Kreativitas Sendiri


Setiap orang memiliki kreativitas dalam dirinya. Sejumlah orang yang tidak
menganggap dirinya kreatif, dapat terkejut sendiri melihat betapa dirinya kreatif
ketika kesempatan yang tepat datang di depan mata. Ada banyak cara untuk
menempatkan diri agar kesempatan itu muncul.

Amati sesuatu yang dikenal


Amatilah sesuatu itu selama kurang lebih 10 menit, dan gambarkan kembali apa yang
kita ingat. Tujuannya adalah untuk melatih dan mempertajam ingatan kita.
Sebenarnya nggak hanya penglihatan saja. Semua indera dapat membantu kita dalam
membangun kreativitas, karena baik indera penglihatan, pendengaran, penciuman,
pengecapan maupun peraba memperoleh berbagai masukan sepanjang hari.
Membangun kreativitas berarti mempertajam pikiran, dan itu berarti meningkatkan
kepekaan penginderaan kita.

Jangan menunda pekerjaan sampai dengan menjelang batas waktu


Salah satu hal yang menakjubkan adalah bahwa kita dapat memerintahkan otak untuk
bekerja secara autopilot. Apabila kita memberinya gagasan-gagasan dasar dan
sejumlah rangsangan yang cocok, akhirnya otak akan memunculkan gagasan-gagasan
yang dapat diteruskan. Namun ada kecenderungan, apabila dihadapkan pada
persoalan, kita akan menunda sampai menit terakhir, dengan alasan bahwa otak akan
bekerja lebih baik kalau terdesak. Itu memang ada benarnya, karena ketegangan batas
waktu mampu mempersatukan pikiran dengan baik. Tetapi kita tidak memberikan
kesempatan yang cukup kepada otak untuk menghasilkan pekerjaan yang optimal.
Jika kita mengerjakan jauh hari sebelum batas waktu tidak berarti kita harus segera
merampungkan, tetapi sekedar memberi masukan yang lebih baik kepada diri sendiri
untuk menyadari dimensi-dimensi lain dari keadaan yang kita hadapi.

Ambillah sudut pandang orang lain


Artinya kita mencoba untuk menempatkan diri kita pada posisi orang lain, dengan
tujuan untuk mengetahui reaksi seseorang atas tindakan yang kita ambil. Misalnya,
”Reaksi apa yang saya harapkan dari orang ini atas gagasan tersebut?” Kemudian
telitilah apa yang diperlukan agar orang tersebut dapat memberikan reaksi yang kita
inginkan. Bayangkanlah diri kita menduduki jabatannya dan amati gagasan tersebut.
Camkanlah reaksi yang timbul dari diri kita dan berbuat sesuai dengan itu.

Memunculkan Ide-ide dalam Kelompok


Mengumpulkan orang bersama-sama untuk mencari ide-ide merupakan cara yang
efektif, apabila ditangani dengan semestinya. Tapi pertemuan itu dapat juga menjadi
penghamburan waktu bagi para peserta apabila tidak ditangani secara benar. Di bawah
ini ada tips agar pemunculan ide secara kelompok dapat berjalan secara efektif.

Melaksanakan curah-gagasan
Curah-gagasan atau brainstorming memudahkan kita untuk mendapatkan banyak
gagasan dengan cepat. Proses ini berlandaskan anggapan bahwa sekelompok orang
yang bekerja bersama di bawah pimpinan yang baik, dapat memunculkan jauh lebih
banyak ide dan kemungkinan daripada bekerja masing-masing. Keuntungan cara ini
adalah berkurangnya hambatan di dalam kelompok dibandingkan dengan pertemuan
yang lebih formal.

Membuat bahan penjelasan


Sebelum pertemuan brainstorming, beberapa hari sebelumnya para peserta harus
mendapatkan bahan penjelasan, yang berisi informasi, antara lain: kapan pertemuan
akan dilangsungkan, pokok pembicaraan, hasil akhir yang diminta, dan sebagainya.

Menggunakan pemandu dan rencana agar tetap pada jalur


Tujuan adanya pemandu adalah untuk mengarahkan dan mengendalikan pertemuan,
juga untuk membantu para peserta mengembangkan gagasan-gagasan mereka.
Tentunya, pemandu tersebut harus yang sudah berpengalaman. Dengan adanya
rencana yang jelas, maka pemandu dapat mempersiapkan dengan baik, sehingga ia
dapat mengetahui banyaknya waktu yang tersedia dan mampu membagi waktu dan
akhirnya semuanya bisa berjalan lancar.

Tinggalkan tanggapan negatif


Jangan membiarkan pikiran-pikiran negatif muncul dipermukaan karena akan menjadi
penghalang. Juga jangan membiarkan peserta yang satu menginjak atau membunuh
gagasan orang lain, karena hanya akan merusak suasana dan menimbulkan
permusuhan. Seseorang yang telah diperlakukan seperti itu, akan mundur dan tidak
akan bersuara lagi, sehingga kehadirannya jadi tidak berarti, atau yang lebih buruk,
akan menjadi agresif dan mencari peluang untuk balas dendam.

Doronglah agar semua ikut berperan serta


Dalam acara brainstorming, adalah penting untuk menjaga agar setiap peserta ikut
berperan, bukan hanya menjadi pengamat. Penjagaan ini merupakan tugas pemandu.
Jika ada peserta yang hanya berdiam diri, maka ia harus didorong untuk memberikan
sumbangan. Jika ada peserta yang terlalu aktif, maka ia harus pula dikendalikan agar
tidak sampai memaksakan ego atau pendapatnya. Pemandu harus tetap dapat
mengendalikan sidang.

Belajarlah untuk mendengarkan


Terkadang sulit bagi kita untuk menjadi pendengar yang baik, bisa dikarenakan orang
tersebut memang menyebalkan atau hal yang diceritakan kurang menarik. Selain
alasan-alasan itu, sebenarnya mendengarkan adalah suatu kegiatan yang harus
dilakukan secara aktif. Keuntungan dari mendengar ialah perhatian kita akan lebih
terarah ke masalah yang sedang dihadapi dan kita akan mendapatkan lebih banyak
informasi.

Ringkaskan, musyawarahkan dan bagilah tugas


Usahakanlah untuk menyelesaikan satu masalah hanya dalam satu kali pertemuan
saja, tidak efektif untuk melanjutkan atau memulai lagi pada hari-hari berikutnya
karena mungkin akan timbul masalah-masalah sampingan. Jika selama pertemuan,
bahan-bahan bermutu yang diperlukan telah terkumpul, tujuan/sasaran telah tercapai
maka buatlah suatu ringkasan akhir, dapatkan kata mufakat dari semua peserta dan
lakukan pembagian tugas secara merata.

Itu tadi tiga cara untuk menimbulkan gagasan hebat, pertama, Anda perlu memahami
persoalan, kedua, Anda perlu belajar membangun kreativitasmu sendiri, dan ketiga,
Anda perlu mencurahkan pikiranmu bersama teman-teman yang lain. Nah, silakan
memunculkan ide-ide hebat Anda. (*)

Kategori

 Bahasa
 Keluarga
 Manajemen Diri
 Studi Kritis Perjuangan
 What Really Happened?

Arsip

 Februari 2007
 Desember 2006
 November 2006

Halaman

 Overture*/?>>About

Tulisan Terbaru

 ‘Aisyah ke Perang Jamal, Akhwat Berdemo


 Pimpin Diri Sendiri Dulu, Dong!
 Mendengarkan Efektif
 Memunculkan Ide Hebat
 Mereka Menikah Lagi

Top Posts

 Empat Alat Manajemen Waktu


 Memunculkan Ide Hebat
 Bicara Efektif di Muka Umum
 Citra Diri, Modal Utama Membina Persahabatan
 Mendengarkan Efektif
 Pimpin Diri Sendiri Dulu, Dong!
 Membangun Citra Diri Positif
 Paham Asing di Balik Khawarij Modern
 Komunikasi Berempati
 Tragedi WTC yang Masih Misterius

Februari 2007
S S R K J S M
« Des
1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28

Meta

 Login
 RSS Entri
 RSS Komentar
 WordPress.com

Blog Stats

 6,596 hits

Komentar Terbaru

 drainn pada Tragedi WTC yang Masih Misterius


 merita awinda pada Tragedi WTC yang Masih Misterius
 podji pada Misteri Holocaust
 meykke pada Membangun Citra Diri Positif
 Ir. Octavian Elang Diawan pada Empat Alat Manajemen Waktu

3 comments
Comments feed for this article

Desember 5th, 2006 pada 11:05 pm

abang

Assalamualaikum akhi… Numpang Komentar ahhhh


Nice blog Saudaraku….barakallah fiik.
Artikel yang ini nih ane demen….
Kapan nyusul?
Ikutan naik Haji maksudnya…
Wassalamualaikum
Abangmu yang selalu ingat padamu dan mengharap doamu

Desember 6th, 2006 pada 11:05 pm

Berusaha Untuk Tetap Lurus » Archives » Tanggapan Berita Poligami di Detik


dot com

[…] Ibu Musdah yang saya hormati. Tidak pernahkah anda membaca cerita orang lain
di mana orang tersebut bingung ketika ditawari poligami oleh istrinya. Ataukah anda
bermaksud menghina istri-istri yang rela melakukan poligami. “Meski mungkin soal
nafkah uang bisa adil, tapi kalau cinta saya rasa kok tidak bisa ya,” tandasnya. […]

You might also like