You are on page 1of 17

TUGAS STUDY WISATA IPA

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 7

1. Nasyiatul .r
2. Luluk aprilianti
3. Mar’atus sholihah
4. Farhan hadi
5. Andika agustian hidayat
6. Ismail
7. Arif maulana yasin
8. Nur ‘alim
9. Hasanuddin
10. ABDUL AZIZ

Kelas viii-d

Smp negeri 2 kamal

Tahun pelajaran 2015-2016


LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Siti Maryam

Jabatan : Pembimbing

Menyatakan bahwa kegiatan study wisata yang diadakan di desa Pujon Kidul Kec.

Pujon kab. Malang yang dilaksanakan oleh kelompok 7 SMPN 2 Kamal, telah dilaksanakan

dengan baik.

PEMBINA PEMBIMBING

JAMILAH,S.Pd SITI MARYAM


NIP. 196902211995122004 NIP. 198104102006041022

Mengetahui,

Kepala Sekolah SMPN 2 Kamal

Drs. MISTARYONO,SH.MM
NIP. 196303101988031016
KATA PENGANTAR

Puji syukur patut kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan

rahmat dan karunia-Nya kami memperoleh kesempatan untuk tugas STUDY WISATA IPA.

Di desa Pujon Kidul Kec. Pujon Kab. Malang. Yang mana kami termasuk kelompok 7 di

SMPN 2 Kamal Kab. Bangkalan.

Makalah ini kami tulis dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan kami akan

pengetahuan, pemahaman, dan menganalisis segala hal yang berkaitan dengan IPA.

Penyusunan makalah ini telah ditulis dengan baik dan mengambil manfaat yang ada di sekitar

Desa Pujon Kidul dan bisa menjadi bekal kehidupan kami di masa depan. Selain itu makalah

ini mudah dipahami, disusun dengan bahasa yang baik, sederhana dan lugas.

Akhirnya, semoga makalah ini bermanfaat dalam memperoleh pengetahuan,

pemahaman, dan kemampuan menganalisis segala hal yang berkaitan dengan kegiatan IPS.

Jika ada banyak kesalahan dan kekurangan, kami tak lupa mengucapkan kata maaf yang

sebesar-besarnya.

Kami masih membutuhkan kritik dan saran.

Terimakasih.
KEPENDAHULUAN

Pendidikan sangat penting untuk setiap orang karena pendidikan itu sendiri

menyangkut masa depan, serta merupakan upayauntuk mencerdaskan anak bangsa.

Pendidikan tidak hanya tanggung jawab seorang guru, pemerintah, masyarakat maupun orang

tua. Namun semua lapisan masyarakat Indonesia juga ikut bertanggung jawab atas

terwujudnya pendidikan nasional. Sebab itulah untuk mewujudkannya ada beberapa kegiatan

yang menunjang pendidikan, salah satunya yang sangat menunjang adalah karya wisata.

Dengan karya wisata, siswa dapat lebih berpengalaman dan lebih berpengetahuan.

Karya Wisata adalah kegiatan wisata yang dilakukan dengan tujuan untuk menambah

pengetahuan siswa serta menambah pengalaman. Setelah karya wisata kami laksanakan,

siswa diwajibkan untuk membuat karya tulis. Karya tulis adalah hasil dari suatu kegiatan

yang telah dilaksanakan.

Pengalaman dan pengetahuan selama mengikuti study tour desa Pujon Kidul Kec.

Pujon Kab. Malang diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam laporan

karya tulis ini membahas tentang beberapa objek wisata dan objek study tour yang berada di

desa Pujon Kidul Kec. Pujon Kab. Malang dan sekitarnya.


DAFTAR ISI

Halaman Judul

Lembar Pengesahan

Kata Pengantar

Kependahuluan

Daftar Isi

PEMBAHASAN

A. Sapi Perah

B. Penampungan Susu Sapi Perah

C. Cabai

D. Wortel

E. Selada

F. Apel

G. Tomat

H. Sawi

I. Biogas
A. SAPI PERAH

Sapi perah merupakan golongan hewan ternak ruminansia yang dapat


mendukung pemenuhan kebutuhan akan bahan pangan bergizi tinggi yaitu susu.
Pemeliharaan sapi perah beberapa tahun terakhir ini menunjukkan perkembangan
yang sangat pesat. Perkembangan ini senantiasa di dorong oleh pemerintah agar
swasembada susu tercapai secepatnya. Untuk memenuhi kebutuhan susu secara
nasional, perkembangan sapi perah perlu mendapat pembinaan yang lebih terencana
sehingga hasilnya akan meningkat dari tahun ke tahun. Hal tersebut akan dapat
terlaksana apabila peternak sapi perah dan orang yang terkait dengan pemeliharaan
sapi perah bersedia melengkapi diri dengan pengetahuan tentang pemeliharaan sapi
perah.
Dalam meningkatkan kualitas serta kuantitas produksi sapi perah, ada
beberapa faktor penting yang harus di terapkan secara profesional yaitu perlunya
penanganan manajemen pemeliharaan sapi perah yang baik. Karena hal tersebut
mempunyai peran penting dalam peningkatan kualitas produk susu sapi perah. Salah
satu aspek yang mempunyai pengaruh penting terhadap peningkatan produksi susu
sapi adalah pemeliharaan atau penanganan sapi perah masa kering kandang.
Masa kering kering pada sapi perah dilakukan pada waktu kira-kira delapan
minggu sapi menjelang melahirkan anaknya. Pada masa ini pemerehan di hentikan
total dengan tujuan memberi kesempatan sapi untuk beristirahat serta
mengoptimalkan peran pakan ternak meningkatkan bobot yang ideal dan tepat untuk
perkembangan janin bukan untuk produksi susu. Dengan adanya penanganan
pemeliharaan sapi perah masa kering yang baik ini di harapkan juga menghasilkan
bibit sapi perah yang unggul sehingga kebutuhan akan swasembada susu di Indonesia
segera terpanuhi.
1. Seleksi Bibit
Jenis sapi perah yang biasa dipelihara adalah sapi FH (Fries Holland) dengan ciri-ciri sebagai
berikut :
- Warna bulu putih dengan bercak hitam.
- Berat badan betina dewasa 625 kg dan jantan 900 kg.
- Pembawaan betina tenang dan jinak sedangkan jantan agak panas.
- Daya merumput (Grazing ability) hanya baik pada pasture yang baik saja.
- Dewasa kelamin sapi FH agak lambat, umur pertama kali dikawinkan 15 – 18 bulan.
- Produksi susu relatif lebih tinggi dibandingkan sapi perah lainnya.

2. Pakan
Pakan sapi perah umumnya dibagi tiga :
a. Hijauan :
- Rumput - rumputan : Rumput gajah ( Pennisetum purpureum), Rumput Raja (King grass),
setaria, benggala (Pennisetum maximum), rumput lapang dan BD (Brachiaria decumbens),
- Kacang-kacangan : Lamtoro, turi, gamal
b. Konsentrat :
Dedak, bunkil kelapa, bungkil kacang tanah, jagung kedelai.
c. Limbah pertanian :
Jerami padi, jerami jagung, jerami kedelai, dll.
Pakan yang diberikan kepada sapi perah secara umum berupa hijauan 60 % dari BK (berat
kering) dan 40 % Konsentrat.
Dalam hal ini hijauan yang digunakan 75 % rumput alam dan 25 % rumput unggul.
Sebagai contoh bila berat sapi 450 kg dan produksi susu 13 kg / hari lemak 3,5 % dapat
diberikan pakan : rumput alam 21 kg, rumput gajah 7,5 kg dan konsentrat pabrik 6 kg.

3. Kandang dan Peralatan


kandang yang dibuat harus memenuhi syarat antara lain : Terpisah dari rumah + 10 m,
drainase dan ventilasi baik, lantai tidak licin, ada penampungan kotoran dan ukuran kandang
1,5 X 2,5 m / ekor.

4. Kesehatan Hewan
Beberapa penyakit yang sering menyerang sapi perah antara lain:
a. Radang Ambing / Mastitis
Penyebab : Bakteri Streptococcus agalactiae dan Staphilocossus aureus
Gejala : (pada mastitis akut) pembengkakan pada ambing, panas, keras dan terasa sakit
diikuti demam, lemah dan nafsu makan hilang.
Pencegahan : Kebersihan kandang terutama pada lantai
Pengobatan : Antibiotik seperti pennicilin, Terramycin dll.
b. Antrax
Penyebab : Kuman Antrax
Gejala : Bengkak pada dada leher dan perut, keluar darah dari lubang hidung, rongga mulut,
anus dan kelamin menjelang kehamilan.
Pencegahan : Vaksinasi Antrax.
c. Brucellosis
Penyebab : Kuman Brucella
Gejala : Biasanya terjadi keguguran pada kebuntingan 5 - 8 bulan.
Pencegahan : Pemeriksaan darah secara berkala, menjaga kebersihan kandang ternak, dan
Vaksinasi.

5. Pengelolaan / Manajemen
a. Sapi dara : Sapi betina berumur 1 – 2 tahun atau lebih dan belum pernah beranak.
Pemeliharaan dan pemberian pakan pada sapi dara sebelum beranak sangat mempengaruhi
pertumbuhan.
b. Sapi Betina Dewasa : Dilakukan exercise (gerak jalan), pemeliharaan kuku, kebersihan
badan, dan perlu diperhatikan perkembangan reproduksi seperti masa birahi, masa
perkawinan, kebuntingan
dan beranak.
c. Pembuatan catatan meliputi catatan reproduksi dan kesehatan.

6. Pemasaran
Pemasaran dapat dilakukan melalui kelompok atau koperasi. Produk yang dipasarkan dapat
berupa susu dan hasil olahannya, daging atau kulit.

7. Pasca Panen
Pasca panen sapi perah antara lain berupa produk caramel, tahu susu, kerupuk susu, abon,
dendeng, sosis, tas, sepatu jaket dll.

B. Penampungan Susu Sapi


Air susu yang diperah dari ambing sapi yang sehat dan dilaksanakan dengan
manajemen kesehatan pemerahan yang benar (Good Milking Practices), akan
menghasilkan susu yang memenuhi kaidah halal, aman, utuh dan sehat. Adalah tugas
para peternak dan para petugas yang menangani pengumpulan, pengiriman susu segar,
cooling center dan transportasi susu segar untuk menjaga agar seminimal mungkin
terjadi kontaminasi mikroba dari luar kedalam susu yang pada akhirnya dapat
berakibat turunnya kualitas susu atau kerusakan susu (milk deterioration) Pelaksanan
penanganan susu yang baik (Good Handling Practices) memerlukan peralatan
penanganan yang baik dan benar sesuai tempat tahapan penanganan susu dilakukan.

Peralatan Penanganan Susu tersebut antara lain :


1. Ember Susu
Fungsi : Sebagai wadah penampungan susu yang diperah secara manual
Spesifikasi : SK Ditjen Peternakan No. 17/1983 tentang wadah susu

2. Saringan Susu / Strainer


Fungsi : Benda-benda asing yang terikut air susu pada waktu pemerahan (rambut, sel
ephithel, kotoran lain), perlu disaring agar air susu benar-benar bersih.
Spesifikasi : SK Ditjen Peternakan No. 17/1983 tentang wadah susu

3. Milk Can
Fungsi : Sebagai alat untuk menampung dan menyimpan sementara susu hasil pemerahan,
untuk segera dikirim ke Koperasi / MCC (Milk Collecting Center) maupun ke Industri
Pengolahan Susu yang jarak dan waktu tempuhnya tidak lebih 2 jam dari proses
pemerahan. Alat ini berbahan stainless steel/aluminium, berpenutup rapat dan umumnya
berkapasitas 5, 10, 20, 30, 40, 50 liter.
Spesifikasi : SK Ditjen Peternakan No. 17/1983 tentang wadah susu
4. Mesin Pemerah Susu
Fungsi : Sebagai sarana untuk memerah susu secara pneumatis, dimana pemerahan
dilakukan dengan membuat tekanan vakum pada penampung dan susu diperah kedalam
penampung melalui unit perah . Pemerahan dengan mesin perah akan mengurangi kontak
susu dengan tukang perah dan lingkungan kandang, sehingga susu hasil perahan lebih
bersih dan higienis. Selain itu juga jumlah sapi dan kapasitas pemerahan jauh lebih tinggi
Spesifikasi :
Pada dasarnya semua mesin pemerah susu terdiri atas :
a. Pompa Vakum
b. Pulsator
c. Milk claw
d. Sedotan puting (Teat cup)
e. Wadah susu (Bucket)

C. Cabai

Cabai merah (Capsicum annuum L.) termasuk dalam keluarga terong-terongan


atau solanaceae (Crockett, 1972) yang berasal dari daerah tropika dan subtropika
benua Amerika (Suherman, 2003) tepatnya Amerika Selatan dan Amerika Tengah
termasuk Mexico dan Mexico dipercaya sebagai pusat asal penyebaran cabai merah
yang masuk ke Indonesia pada abad ke – 16 oleh penjelajah Portugis dan Spanyol
(Poulos, 1994). Tanaman ini juga tersebar di daerah-daerah tropika lainnya.
Terdapat 5 ( lima) species domestik dari genus Capsicum yaitu Capsicumm
annuum, Capsicum frutescencens, Capsicum baccatum, Capsicum pubescens, dan
Capsicum chinensis, dan sekitar 25 species liar. (Poulos, 1994). Dari kelima species
tersebut C. annuum ( cabai besar, keriting, paprika) dan C. frutescens (cabai rawit)
adalah merupakan species yang paling popular dan memiliki prospek ekonomi yang
tinggi.
Buah berkhasiat stimulan, meningkatkan nafsu makan (stomakik), peluruh
keringat (diaforetik), perangsang kulit, dan sebagai obat gosok. cabai mengandung
antioksidan yang berfungsi untuk menjaga tubuh dari serangan radikal bebas.
kandungan vitamin C yang cukup tinggi pada cabai dapat memenuhi kebutuhan
harian setiap orang, namun harus di konsumsi secukupnya untuk menghindari nyeri
lambung. Cabai juga mengandung Lasparaginase dan Capsaicin yang berperan
sebagai zat anti kanker.
Walaupun varitas cabai besar cukup banyak, tetapi ciri umumnya seragam
seperti batangnya tegak mencapai ketinggian 50 – 90 cm bahkan dapat mencapai 120
cm. Posisi bunga menggantung dengan warna mahkota putih dengan 5 – 6 helai daun
mahkota dengan panjang 1 – 1,5 cm dan lebar sekitar 0,5 cm. panjang tangkai
bunganya 1 – 2 cm. Bunga tersebut terdapat pada ruas daun dengan jumlah yang
bervariasi antara 1 – 8 bunga tiap ruas, dimana species C. annuum mempunyai satu
bunga tiap ruas, sehingga potensi tanaman cabai dalam menghasilkan bunga sejumlah
500 buah, namun sampai saat ini dengan perawatan yang tepat hanya mampu
menghasilkan buah sebanyak lebih kurang 263 buah.

D. Wortel

Wortel (Daucus carota L.) merupakan tanaman sayuran yang diambil umbinya.
Umbi wortel berwarna oranye terang, rasanya gurih, renyah dan sedikit manis.
Sayuran ini dikenal sebagai sumber vitamin A, selain itu wortel juga mengandung
banyak vitamin B dan vitamin C.
Lahan untuk budidaya wortel harus dibajak atau dicangkul sedalam kurang
lebih 40 cm. Kedalaman ini sangat penting mengingat tanaman wortel akan dipanen
umbinya. Tanah yang gembur memberikan keleluasaan pada umbi untuk tumbuh
dengan sempurna.
Budidaya wortel pada struktur tanah yang keras akan menghambat pertumbuhan
umbi. Bentuk umbi menjadi pendek-pendek dan tumbuh cabang pada badan umbi.
Setelah tanah digemburkan buat bedengan dengan lebar satu meter dan panjang
disesuaikan dengan bentuk lahan. Ketinggian bedengan sekitar 20-30 cm. Saat
membentuk bedengan, campurkan pupuk kompos atau pupuk kandang sebagai pupuk
dasar. Dosis pemberian pupuk sebanyak 15-20 ton per hektar. Jumlah tepatnya
sesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah.
Pemupukan susulan diberikan setelah tanaman berumur satu bulan. Untuk
budidaya wortel secara organik, gunakan kompos atau pupuk kandang. Bisa juga
dengan mengimplementasikan pupuk cair organik atau pupuk hayati. Pupuk kompos
ditaburkan dipermukaan bedengan sekitar tanaman. Dosisnya 10-15 kg per hektar.
Untuk budidaya wortel non organik, gunakan campuran pupuk urea dan KCl
dengan perbandingan 2:1 sebanyak 300 kg per hektar. Pemberian pupuk ditaburkan
dalam bentuk alur yang berjarak 5 cm dari pangkal tanaman.
E. SELADA

Selada daun, bentuk daunnya bergelombang cenderung berkerut-kerut, atau populer


dengan nama selada keriting. Selada keriting toleran ditanam di daerah tropis dan panas
sekalipun. Jenis selada keriting bahkan bisa tumbuh dengan subur di dataran rendah dan
panas seperti Jakarta.
Pada dasarnya suhu optimal bagi budidaya selada kriting berkisar antara 15-25°C
dengan ketinggian 900 meter hingga 1.200 meter dari permukaan laut. Jenis tanah yang
disukai selada kriting adalah lempung berdebu, lempung berpasir, dan tanah yang masih
mengandung humus. Meskipun demikian, selada keriting masih toleran terhadap tanah yang
miskin hara asalkan diberi pengairan dan pupuk organik yang memadai.
Selada diperbanyak diri dengan biji. Biji atau benih selada diperoleh dengan
menumbuhkan tanaman selada hingga berbunga dan berbuah. Setelah tua baru diambil
bijinya. Apabila benih dibeli dari toko, varietas yang populer saat ini antara lain penn great
lakes, imperial dan new york. Kebutuhan benih selada per satu hektar lahan adalah 250 gram.
Untuk mendapatkan hasil optimal, benih selada keriting sebaiknya disemai terlebih dahulu
sebelum ditanam di hamparan lahan yang luas.
Ada berbagai jenis media penyemaian untuk budidaya selada, diantaranya dalam
polybag, daun pisang, sistem tray, tanah tercetak atau di atas bedengan. Pada kesempatan kali
ini yang akan kami uraikan adalah media tanam di atas bedengan.
F. APEL

Apel merupakan salah satu jenis buah yang banyak diminati oleh masyarakat lokal
apapun jenisnya. Untuk itu, bisnis buah apel bisa sangat menguntungkan dan untuk bisa
memproduksi apel dengan kualitas baik kita harus belajar terlebih dahulu tentang cara
budidaya apel sehingga akan memberikan hasil yang maksimal dan tentunya bisa
memberikan kita hasil panen yang melimpah tentunya.
Pembibitan apel bisa dilakukan dengan cara vegetatif dan juga generatif. Namun untuk
hasil yang lebih baik, pembiakan secara vegetatif lebih baik daripada generatif karena
pembiakan generatif sering kali menyimpang dari induknya. Pembiakan generatif adalah
dengan menggunakan biji, dan vegetatif adalah dengan stek atau okulasi. Pilih apel dengan
syarat batang bawah dan pekarangan yang luas. Pohon haruslah kokoh dan daya adaptasinya
tinggi. Sifat-sifat unggul haruslah terlihat dan ini adalah wajib.
Lahan yang akan digunakan untuk menanam apel adalah lahan dengan kandungan
nutrisi yang baik. Biasanya sebelum dilakukan penanaman apel, lahan diolah dahulu dengan
mencampurkan pupuk kandang agar tanah menjadi lebih baik kondisinya. Dan jangan lupan
untuk memilih tanah dengan pH yang sedang yakni jangan lebih dari 6. Penyiraman juga
diperlukan untuk menjaga kelembaban tanah agar lebih baik untuk bibit tanaman apel tadi.
Untuk cara tanam sendiri, tanaman apel haruslah ditanam dengan jarak yang teratur.
Jarak yang dianjurkan adalah sekitar 2-3 meter. Namun mungkin untuk varietas tertentu akan
sedikit berbeda. Untuk cara menanam pohon apel adalah bibit yang sudah disiapkan bisa
dimasukkan kedalam lubang yang telah disediakan dan padatkan lagi tanah disekitar bibit
agar tidak goyah.
G. TOMAT

Tomat (Lycopersicon esculentum L.) merupakan tanaman asli dari Amerika Tengah dan
Selatan. Tanaman ini idealnya ditanam pada kisaran suhu 20-27oC dengan curah hujan
sekitar 750-1250 mg per tahun. Secara umum tomat dapat tumbuh dengan baik pada
ketinggian 0-1500 m dpl.
Untuk memilih jenis tomat yang akan ditanam hendaknya sesuaikan dahulu dengan
karateristik lokasi. Apabila kebun Anda berada di dataran tinggi pilihlah varietas yang cocok
untuk dataran tinggi begitu juga sebaliknya.
Untuk budidaya tomat, sebaiknya pilih media persemaian dengan ploybag. Hal ini
untuk mengurangi resiko tanaman stres ketika dipindahkan. Namun persemaian polybag ini
biayanya relatif lebih mahal. Apabila Anda memilih persemaian bedeng, hendaknya hati-hati
saat mencabut dan memindahkan bibit. Lamanya penyemaian sampai tanaman siap
dipindahkan sekitar 35-40 hari.
Tanaman tomat cukup sensitif dan perlu perawatan yang intensif. Tanaman ini sangat
rentan terhadap hama dan penyakit, terutama yang ditanam di dataran rendah. Setelah
pemanenan, resiko kerusakan buah tomat masih tinggi sekitar 20-50%. Berikut beberapa
perawatan penting apabila kita hendak melakukan budidaya tomat.
Penyiangan dalam budidaya tomat biasanya dilakukan 3-4 kali selama musim tanam.
Pada areal tanam yang ditutup mulsa penyiangan bisa lebih jarang lagi. Penyiangan bertujuan
untuk mengangkat gulma yang ada di areal tanam. Pertumbuhan gulma akan menganggu
tanaman, karena tanaman harus bersaing dalam mendapatkan nutrisi. Selain itu gulma juga
mengundang hama dan penyakit yang bisa menyerang tanaman utama.
H. SAWI

Sawi mempunyai nama latin Brassica Juncea. Sawi merupakan sebuah tanaman yang
memiliki daun banyak dan mempunyai cara budidaya yang mudah. Hal ini lah yang membuat
banyak orang senang menanam sawi tersebut. Penanaman sawi hampir sama dengan
menanam sayuran yang lain. Berikut adalah tips bagaimana cara menanam tanaman sawi
hijau tersebut. pertama-tama, Anda dapat menyiapkan bahan media tanam seperti tanah yang
bercampur sekam dan pupuk kandang. Perbandingan 2 :1 :1 dan sesuai media yang ada. Anda
dapat mencampurkan media tersebut dan pindahkan dalam pot yang sudah Anda sediakan.

Langkah selanjutnya adalah cara pembibitan sawi, setelah Anda siap dengan media
tanam tersebut, Anda dapat menaburkan bibit dari sawi secara merata. Setelah Anda
taburkan, Anda bisa menyiramnya dengan spryer. Harus ada yang diperhatikan dalam cara
tanam sayuran ini. Setelah tiga hari, tanaman tersebut akan menumbuhkan benih. Benih
tersebut dapat Anda pindahkan setelah umur dua minggu atau tumbuh daun sekitar 4 helai.
Anda bisa memindahkannya ke dalam lubang tanam. Untuk mencabut benih tersebut haruslah
hati-hati.

Untuk pemupukan bisa dilakukan dengan mikro organisme lokal yang merupakan
sebuah pupuk hasil buatan sendiri. Memupuktanaman sawi dapat dilakukan dalam waktu 2
atau 3 hari sekali. Anda bisa melarutkan pupuk tersebut dengan air.
I. BIOGAS

Biogas merupakan gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau fermentasi dari
bahan-bahan organik termasuk di antaranya; kotoran manusia dan hewan, limbah domestik
(rumah tangga), sampah biodegradable atau setiap limbah organik yang biodegradable dalam
kondisi anaerobik. Kandungan utama dalam biogas adalah metana dan karbon dioksida.
Biogas dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan maupun untuk menghasilkan listrik.

Biogas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik sangat populer digunakan untuk
mengolah limbah biodegradable karena bahan bakar dapat dihasilkan sambil Mengurai dan
sekaligus mengurangi volume limbah buangan. Metana dalam biogas, bila terbakar akan
relatif lebih bersih daripada batu bara, dan menghasilkan energi yang lebih besar dengan
emisi karbon dioksida yang lebih sedikit. Pemanfaatan biogas memegang peranan penting
dalam manajemen limbah karena metana merupakan gas rumah kaca yang lebih berbahaya
dalam pemanasan global bila dibandingkan dengan karbon dioksida. Karbon dalam biogas
merupakan karbon yang diambil dari atmosfer oleh fotosintesis tanaman, sehingga bila
dilepaskan lagi ke atmosfer tidak akan menambah jumlah karbon di atmosfer bila
dibandingkan dengan pembakaran bahan bakar fosil.

Saat ini, banyak negara maju meningkatkan penggunaan biogas yang dihasilkan baik
dari limbah cair maupun limbah padat atau yang dihasilkan dari sistem pengolahan biologi
mekanis pada tempat pengolahan limbah.

You might also like