You are on page 1of 15

MAKALAH

KELOMPOK SOSIAL

DISUSUN OLEH :

ADELIA DWI AYU

LEMBAGA PERGGURUAN BUSTANUL ‘ULUM


MADRASAH ALIYAH BUSTANUL ‘ULUM KALIREJO
ALAMAT : KH ADRONGI, SRIDADI KALIREJO LAMPUNG TENGAH 34174, SRI DADI, KEC. KALIREJO KAB. LAMPUNG TENGAH

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada penulis sehingga berhasil
menyelesaikan tugas makalah sosiologi yang berjudul “Kelompok Sosial” tepat pada
waktunya.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Seperti
halnya pepatah “ tak ada gading yang tak retak”, oleh karena itu penulis mengharapkan
kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat membangun guna kesempurnaan
makalah yang selanjutnya. Apabila ada kekuranga ataupun kesalahan dalam penulisan
ataupun dalam ejaan penulis mohon maaf. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
kita semua.

Kalirejo , Maret 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................................1
1.3 Tujuan Masalah ...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................3
2.1 Pengertian Kelompok Sosial................................................................................3
2.2 Syarat-syarat Kelompok.......................................................................................4
2.4 Tipe-tipe Kelompok.............................................................................................5
2.5 Pendorong Timbulnya Kelompok Sosial.............................................................7
2.6 Faktor Pembentuk Kelompok Sosial....................................................................8
2.7 Hubungan Antarkelompok Dalam Masyarakat....................................................9
BAB III PENUTUP .................................................................................................11
3.1 Kesimpulan .........................................................................................................11
3.2 Saran ....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kita mungkin tidak menyadari bahwa sejak lahir hingga sekarang kita
senantiasa menjadi anggota bermacam-macam kelompok. Kita dilahirkan dan
dibesarkan dalam sebuah kelompok yang dinamakan keluarga, selain keluarga kita
juga termasuk anggota kelompok agama tertentu, anggota kelompok suku bangsa
tertentu, anggota kelompok olahraga tertentu, anggota kelompok organisasi seperti
OSIS, anggota kelompok pramuka, anggota kelompok partai politik, dan sebagainya.
Terlihat bahwa kelompok sosial merupakan suatu gejala yang sangat penting
dalam kehidupan kita karena sebagian besar kegiatan kita berlangsung didalamnya.
Pada umumnya kita dilahirkan ke dunia ini seorang diri akan tetapi tidak berarti bahwa
manusia secara alami merupakan mahluk individu semata. Pada dasarnya manusia
adalah mahluk yang memiliki naluri untuk hidup bersama dengan manusia-manusia
lain. Ia juga memiliki hasrat untuk menjadi satu dengan lingkungan alamnya.
Sebagai makhluk sosial kita pasti melakukan bahkan membutuhkan interaksi
sosial dengan orang lain karena dalam kehidupan ini mustahil kita bisa hidup sendiri
tanpa bantuan dari orang lain. Dalam interaksi yang terjadi dikalangan masyarakat
tersebut secara sengaja maupun tidak sengaja maka akan membentuk kelompok sosial
mulai dari kelompok sosial yang terkecil yaitu keluarga sampai dengan kelompok sosial
yang sangat kompleks. Kelompok sosial itu terbentuk karena adanya kesamaan
kepentingan, sejumlah tujuan, serta untuk memenuhi peran sosial yang kita terima
sebagai anggota masyarakat. Kelompok memainkan peran yang sangat penting dalam
struktur sosial.

1.2 Rumusan Masalah


 Apa yang dimaksud kelompok sosial ?
 Apa saja syarat-syarat, ciri-ciri, dan tipe-tipe kelompok sosial ?
 Apa yang mendorong timbulnya kelompok sosial ?
 Apa saja faktor pembentuk kelompok sosial ?
 Bagaimana hubungan antarkelompok dalam masyarakat ?

4
1.3 Tujuan Pembahasan
 Mengetahui apa yang dimaksud dengan kelompok sosial.
 Mengetahui apa saja syarat-syarat, ciri-ciri, dan tipe-tipe kelompok sosial.
 Mengetahui apa yang mendorong timbulnya kelompok sosial.
 Mengetahui apa saja faktor pembentuk kelompok sosial.
 Mengetahui bagaimana hubungan antarkelompok dalam masyarakat.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kelompok Sosial


Kelompok sosial adalah kumpulan individu yang saling berinteraksi dan memiliki
hubungan timbal balik.
Berikut ini adalah pengertian kelompok sosial dari beberapa ahli.

a. Soerjono Soekanto
Kelompok adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama
karena saling berhubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling
mempengaruhi.
b. B. Horton dan Chester L. Hunt
Istilah kelompok sosial diartikan sebagai kumpulan manusia yang memiliki kesadaran
akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.
c. George Homans
Kelompok adalah kumpulan individu yang melakukan kegiatan, interaksi dan memiliki
perasaan untuk membentuk suatu keseluruhan yang terorganisasi dan berhubungan
secara timbal balik.
d. Hendro Puspito
Kelompok sosial adalah suatu kumpulan nyata, teratur dan tetap dari individu-individu
yang melaksanakan peran-perannya secara berkaitan guna mencapai tujuan bersama.
e. Ronald L. Warent
Berpendapat bahwa satu kelompok sosial meliputi sejumlah manusia yang berinteraksi
dan memiliki pola interaksi yang dapat dipahami oleh para anggotanya secara
keseluruhan.
f. Mayor Polak
Kelompok sosial adalah sejumlah oarang yang saling berhubungan dalam sebuah
struktur.
g. Willa Huky
Kelompok merupakan suatu unit yang terdiri dari dua orang atau lebih , yang saling
berinteraksi atau saling berkomunikasi
h. Robert K. Merton

6
Mendefinisikan kelompok sebagai sekumpulan orang yang saling berinteraksi sesuai
dengan pola yang telah mapan.
i. Mac Iver dan Charles H. Page
Kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup
bersama.

2.2 Syarat-syarat Kelompok Sosial


Robert K. Merton Menyebutkan tiga kriteria atau kelompok yaitu:
1. Memiliki pola interaksi
2. Pihak yang berinteraksi mendefinisikan dirinya sebagai anggota kelompok dan
3. Pihak yang berinteraksi didefinisikan oleh orang lain sebagai anggota kelompok

Menurut Soerjono soekanto himpunan manusia baru bisa dikatakan sebagai


kelompok sosial apabila memiliki beberapa persyaratan sbb.
1. Adanya kesadaran sebagai bagian dari kelompok yang bersangkutan
2. Adanya hubungan timbal balik antar anggota yang satu dengan yang lainnya dalam
kelompok itu.
3. Ada suatu faktor pengikat yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok
sehingga hubungan diantara mereka bertambah erat .
4. Memiliki struktur , kaidah, dan pola perilaku yang sama
5. Bersistem dan berproses

Menurut Baron dan Byrne, yaitu :


1. Interaksi, anggota-anggota seharusnya berinteraksi satu sama lain.
2. Interdependen, apa yang terjadi pada seorang anggota akan mempengaruhi perilaku
anggota yang lain.
3. Stabil, hubungan paling tidak ada lamanya waktu yang berarti (bisa minggu, bulan
dan tahun).
4. Tujuan yang dibagi, beberapa tujuan bersifat umum bagi semua anggota.
5. Struktur, fungsi tiap anggota harus memiliki beberapa macam struktur sehingga
mereka memiliki set peran.
6. Persepsi, anggota harus merasakan diri mereka sebagai bagian dari kelompok.

7
2.3 Ciri-ciri Kelompok Sosial
Ciri-ciri kelompok sosial tersebut adalah sebagai berikut :
1. Merupakan kesatuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kelompok atau kesatuan
manusia yang lain.
2. Memiliki struktur sosial
3. Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan diantara para anggotanya.
4. Memiliki faktor pengikat.
5. Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya.

2.4 Tipe-tipe Kelompok Sosial


1. Klasifikasi Dhurkeim
Dhurkeim Membagi kelompok sosial menjadi dua yakni kelompok sosial yang
didasarkan pada solidaritas mekanik dan yang didasarkan kepada solidaritas organik.
 Solidaritas mekanik adalah ciri dari masyarakat yang masih sederhana dan
belum mengenal pembagian kerja.
 Solidaritas organik merupakan bentuk solidaritas yang telah mengenal
pembagian kerja.

2. Klasifikasi Ferdinand Tonnies


Yaitu membedakan kelompok dalam masyarakat menjadi dua yaitu
 Gemeinschaf ; Yaitu merupakan kehidupan bersama yang intim, pribadi , dan
exlusif, suatu keterikatan yang dibawa sejak lahir.
 Gesselchaft ;Yaitu kehidupan publik sebagai sekumpulan orang yang secara
kebetulan hadir bersama tetapimasing-masing tetap mandiri. Gesselchaft
bersifat sementara dan semu.

3. Klasifikasi charles H.Cooley dan ellsworth farris


Menurut charles H.Cooley didalam masyarakat terdapat kelompok primer . kelompok
ini ditandai dengan pergaulan dan kerjasama tatap muka yang intim . ruang lingkup
terpenting kelompok primer adalah keluarga, teman bermain pada masa kecil , rukun
warga dan komunitas orang dewasa. Klasifikasi kelompok juga dikemukakan
oleh ellsworth farris ia mengkritik cooley yang menurutnya hanya menjelaskan
kelompok sekunder yang formal , tidak pribadi, dan berciri kelembagaan.

8
4. Klasifikasi W.G.Sumner
Sumner membagi kelompok menjadi dua yaitu in-group dan out-group .menurut
sumner dalam masyarakat primitif yang terdiri dari kelompok-kelompok kecil dan
terbesar disuatu wilayah terdapat pembagian jenis kelompok, yaitu kelompok dalam
( in- group) dan kelompok luar (out- group).

5. Klasifikasi soerjono soekanto


Berbeda dengan dhurkeim, tonnies, colley, farris, dan sumner ,. Soerjono soekanto
membagi jenis kelompok berdasarkan enam hal yaitu:
a. Berdasarkan besar kecilnya jumlah anggota. Kelompok ini bisa di klasifikasikan
berdasarkan jumlah anggotanya
b. Berdasarkan kepentingan wilayah.
c. Berdasarkan derajat organisasi. Berdasarkan derajat organisasikelompok sosial
dapat berupa kelompok yang terorganisasi dengan baik sekali, seperti negara,
sampai dengan kelompok yang tak terorganisasi seperti kerumunan.
d. Berdasarkan kesadaran terhadap jenis yang sama. Yaitu terbagi benjadi dua yaitu:
in group dan out group.
e. Berdasarkan hubungan sosial dan tujuan. Di bedakan menjadi kelompok primer dan
sekunder.
 Kelompok primer ; Yaitu kelompok-kelompok yang saling mengenal
anggotanya, serta terdapat kerjasama yang bersifat pribadi. Syarat-syarat
kelompok primer yaitu sbb: Anggota kelompok secara fisik saling berdekatan
dan terdapat interaksi yang intensif .Kelompok tersebut merupakan kelompok
kecil, sehingga tiap individu relatif mudah untuk berinteraksi secara
langsung.Terdapat hubungan yang langgeng antar anggota yang bersangkutan ,
biasanya ada hubungan darah , kekerabatan , ataupun pertemanan.
 Kelompok sekunder, Adalah kelompok-kelompok yang terdiri dari banyak
orang , hubungannya tidak harus saling mengenal secara pribadi , kurang akrab ,
dan tidak begitu langgeng karna mereka berkumpul berdasarkan kepentingan
bersama.

9
Dalam konteks indonesia , kelompok primer dan kelompok sekunder tercermin dalam
paguyuban dan patembayan.
Paguyuban merupakan bentuk kehidupan bersama dimana anggota-anggotanya
memiliki hubungan batin yang kuat, bersifat alamia, serta bersifat kekal.
Menurut tonnies paguyuban memiliki ciri-ciri sbb:
 Intim, yaitu hubungan menyeluruh dan mesra
 Privat, yaitu hubungan yang bersifat pribadi, khusus untuk beberapa orang saja.
 Ekslusif, yaitu hubungan hanya untuk kelompok sendiri bukan untuk orang
lain.
Paguyuban dapat di bedakan atas 3 tipe yaitu:
 Paguyuban karna ikatan darah atau keturunan
 Paguyuban karena tempat tinggal.
 Paguyuban karena jiwa dan pikiran
Patembayan merupakan bentuk kehidupan bersama karna anggotanya karna anggotanya
terdapat ikatan lahir yang bersifat pokok dalam jangka waktu yang relatif pendek.

2.5 Pendorong Timbulnya Kelompok Sosial


Dalam melakukan sesuatu manusia biasanya didasari pada dorongan-dorongan
tertentu. Sehingga dengan dorongan yang timbul tersebut manusia menjadi
bersemangat untuk mencapai apa yang diinginkannya.
Pada proses pembentukan kelompok sosial pun demikian, ada faktor-faktor
tertentu yang mendorong manusia untuk membentuk dan bergabung dalam suatu
kelompok sosial tertentu. Adapun dorongan tersebut antara lain :
a. Dorongan untuk mempertahankan hidup
Dengan manusia membentuk atau bergabung dengan kelompok sosial yang telah ada,
maka secara tidak langsung manusia tersebut telah berusaha mampertahankan
hidupnya, karena kebutuhan hidupnya tidak mungkin akan terpenuhi dengan hidup
menyendiri. Selain itu dengan adanya kelompok sosial, hubungan manusia semakin
luas sehingga kemanapun ia pergi akan senantiasa merasa aman.
b. Dorongan untuk meneruskan keturunan
Tidak dapat dipungkiri bahwa semua makhluk hidup mempunyai sifat alamiah yang
sama, yakni meneruskan keturunan. Dengan kelompok sosial itulah seseorang akan

10
menemukan pasangannya masing-masing, sehingga dengan demikian dorongan untuk
meneruskan keturunan ini dapat tercapai
c. Dorongan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja
Di era modern seperti sekarang ini manusia dituntut untuk melakukan pekerjaan yang
efektif dan efisien dan memperoleh hasil kerja yang maksimal. Oleh sebab itu dengan
adanya kelompok sosial akan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja.
Misalnya pada kelompok formal, dengan adanya pembagian tugas yang jelas maka
pekerjaan yang dihasilkan akan dapat maksimal.

2.6 Faktor pembentuk Kelompok Sosial


Bergabung dengan sebuah kelompok merupakan sesuatu yang murni dari diri sendiri
atau juga secara kebetulan. Misalnya, seseorang terlahir dalam keluarga tertentu.
Namun, ada juga yang merupakan sebuah pilihan. Dua faktor utama yang tampaknya
mengarahkan pilihan tersebut adalah kedekatan dan kesamaan.
1) Kedekatan
a. Kedekatan geografis tempat tinggal
Pengaruh tingkat kedekatan, atau kedekatan geografis, terhadap keterlibatan seseorang
dalam sebuah kelompok tidak bisa diukur. Kita membentuk kelompok bermain dengan
orang-orang di sekitar kita. Kita bergabung dengan kelompok kegiatan sosial lokal.
Kelompok tersusun atas individu-individu yang saling berinteraksi. Semakin dekat
jarak geografis antara dua orang, semakin mungkin mereka saling melihat, berbicara,
dan bersosialisasi. Singkatnya, kedekatan fisik meningkatkan peluang interaksi dan
bentuk kegiatan bersama yang memungkinkan terbentuknya kelompok sosial. Jadi,
kedekatan menumbuhkan interaksi, yang memainkan peranan penting terhadap
terbentuknya kelompok pertemanan.
b. Kedekatan geografis daerah asal
Ketika seseorang merantau ke suatu tempat dan bertemu dengan orang yang sama-sama
merantau dan berasal dari daerah yang sama, maka orang tersebut merasa ada ikatan
batin, meskipun semula belum saling mengenal ketika masih di daerah asal.
2) Kesamaan
Pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik, tetapi juga
kesamaan di antara anggota-anggotanya. Sudah menjadi kebiasaan, orang lebih suka
berhubungan dengan orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya. Kesamaan yang

11
dimaksud adalah kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkat intelejensi, atau
karakter-karakter personal lain.
Kesamaan kesamaan yang dimaksud antara lain :
a. Kesamaan kepentingan
Dengan adanya dasar utama adalah kesamaan kepentingan maka kelompok sosial ini
akan bekerja sama demi mencapai kepentingan yang sama tersebut.
b. Kesamaan keturunan
Sebuah kelompok sosial yang terbentuk atas dasar persamaan keturunan biasanya
orientasinya adalah untuk menyambung tali persaudaraan, sehingga masing-masing
anggotanya akan saling berkomitmen untuk tetap aktif dalam kelompok sosial ini untuk
menjaga tali persaudaraan agar tidak terputus.
c. Kesamaan nasib
Dengan kesamaan nasib/ pekerjaan/ profesi, maka akan terbentuk kelompok sosial yang
mewadahinya untuk meningkatkan taraf maupun kinerja masing-masing anggotanya.

2.7 Hubungan Antar Kelompok Dalam Masyarakat


1) Dimensi hubungan antar kelompok
Menurut kinloch, hubungan antar kelompok memiliki beberapa kriteria sbb:
a. Kriteria fisiologis
b. Kriteri kebudayaan
c. Kriteria ekonomi
d. Kriteria perilaku
Dalam hubungan antara kelompok juga terdapat berbagai macam dimensi diantaranya
adalah dimensi demoghrafi, dimensi sikap, dimensi institusi ,dimensi gerakan sosial ,
dan dimensi type utama hubungan atarkelompok.

2) POLA HUBUNGAN ANTAR KELOMPOK


Diantaranya adalah proses akulturasi, dominasi, paternalisme, pluralisme, dan integrasi.
1. Akulturasi terjadi ketika kebudayaan kedua kelompok ras yang mulai bertemu
berbaur dan berpadu.
2. Dominasi terjadi bila suatu kelompok ras menguasai kelompok lain. Kornblum
menyatakan bahwa terdapat empat macam kemungkinan proses yang dapt terjadi
dalam suatu hubungan antar kelompok yaitu sbb:

12
a. Genosida yaitu pembunuhan secara sengaja dan sistematis terhadap anggota
kelompok tertentu.
b. Pengusiran
c. Perbudakan
d. Segregasi yaitu yaitu suatu pemisahan antara warga kulit putih dan kulit hitam
diafrika selatan pada masa politik apartheid.
e. Asimilasi
3. Peternalisme yaitu suatu ben tuk dominasi kelompok ras pendatang dan kelompok
ras pribumi. Banton membedakan tiga macam masyarakat sbb;
a. Masyarakat metropolitan
b. Masyarakat kolonial yang terdiri atas para pendatang dan sebagian masyarakat
dari pribumi.
c. Masyarakat pribumi yang dijajah
4. Integrasi adalah suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam
masyarakat, tetapi tidak memberikan perhatian khusus pada perbedaan ras
terseebut.
5. Pluralisme yaitu suatu pola hubungan yang mengakui adanya persamaan hak
polotik dan hak perdata masyarakat.

Ahli lain yakni Lieberson mengklasifikasikan pola hubungan antar kelompok menjadi
dua sbb;
1. Pola dominasi kelompok pendatang atas pribumi (mighrant superordination)
2. Pola dominasi kelompok pribumi atas kelompok pendatang ( indigenous
superordination)
Liberson berpendapat bahwa suatu pola mempunyai suatu kecenderungan untuk lebih
berkembang kesuatu arah tertentu. Pola dominmasi cenderung mengarah kepada pola
pluralisme , sedangkan pola akulturasi dan paternalisme cenderung mengarah pada pola
integrasi.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kelompok sosial adalah kumpulan individu yang saling memiliki hubungan dan saling
berinteraksi sehingga mengakibatkan tumbuhnya rasa kebersamaan dan rasa
memiliki.Interaksi sosial dalam hidup bermasyarakat, akan saling berhubungan dan
saling membutuhkan satu sama lain. Kebutuhan itulah yang dapat Manusia dan
menimbulkan suatu proses interaksi sosial manusia dalam hidup bermasyarakat, akan
saling berhubungan dan saling membutuhkan satu sama lain.

3.2 Saran
Untuk kesempurnaan pembuatan makalah ini, pembaca di harapkan memberikan
masukan-masukan yang reel agar supaya makalah ini kedepannya bisa mendekati
kesempurnaan, karena pembuat makalah ini adalah manusia biasa yang tak luput dari
kesalahan dan kehilafan.

14
Daftar Pustaka

http://mklh2kelompoksosial.blogspot.com/
Mayati,kun dan juju suryawati.2007.Sosiologi untuk SMA Kelas XI.Jakarta:Esis
http://muhtar-beninghati.blogspot.com/2012/03/makalah-kelompok-sosial.htm

15

You might also like