You are on page 1of 9

PEMBELAJARAN TAHFIZ DI MAS AL-MUTTAQIN SITUMANG

Oleh:
Ahmad Sarkowi1 Laila Lestari2, Melinda3,Murni Saniyah4, Sukma Aini5
(Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam Stai Yaptip Pasaman Barat)

A. Pendahuluan
Al-Qur’an adalah wahyu Allah swt yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad saw untuk menjadi pedoman hidup manusia. Dalam sejarahnya sejak
masa pewahyuan sampai sekarang, Al-Qur’an selalu dibaca umat Islam setiap hari,
kenyataan ini membuktikan tercapainya tujuan penamaan Al-Qur’an. Penamaan
Al-Qur’an menunjukan kitab suci ini selalu terpelihara dalam bentuk hafalan yang
merupakan salah satu bentuk jaminan pemeliharaan Allah swt.
Selain itu salah satu definisi Al-Qur’an adalah kitab yang dibaca dalam
shalat dan bernilai ibadah menunjukan keagungan Al-Qur’an dalam aspek bacaan,
karena membaca Al-Qur’an adalah suatu ibadah yang besar sekali terlebih jika
dilakukan dalam shalat sehingga kemuliaan Al-Qur’an dari sisi bacaan ini
menjadikan Al-Qur’an selalu dihafal oleh umat Islam sejak masa Nabi saw sampai
kini, bahkan membaca Al-Qur’an termasuk zikir yang paling utama jika dilakukan
secara kontinyu dan tadabbur. Maka dari itu disini kami akan membahas tentang
pembelajaran tahfiz di MAS Al-Muttaqin Situmang.
B. Pembahasan
1. Pengertian Pembelajaran Tahfiz
Pembelajaran atau dalam bahasa inggris biasa diucapkan dengan
learning merupakan kata yang berasal dari to learn atau belajar. Kata
pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktifitas belajar dan mengajar.
Aktifitas belajar secara motodologis cenderung lebih dominan pada peserta
didik, sementara mengajar secara instruksional dilakukan oleh guru, jadi istilah
pembelajaran adalah ringkasan dari kata belajar dan mengajar. Istilah
pembelajaran berhubungan erat dengan pengertian belajar dan mengajar.
Belajar, mengajar dan pembelajaran terjadi bersama-sama, belajar dapat terjadi
tanpa guru atau kegiatan mengajar dan pembelajaran formal lain.
Sedangkan mengajar meliputi segala hal yang gurulakukan didalam
kelas yang pada dasarnya mengatakan apa yang dilakukan guru agar proses
belajar mengajar berjalan dengan lancar . 1 Tahfidz atau menghafal Al-Qur’an
adalah suatu perbuatan yang sangat mulia dan terpuji. Sebab orang yang
menghafal alquran merupakan salah satu hamba yang Ahlullah dimuka bumi.
Itulah sebabnya, tidaklah mudah dalam menghafal Al-Qur’an diperlukan
metode-metode khusus dalam menghafalkannya.
Pembelajaran tahfidz al-qur‟an adalah suatu proses interaksi peserta
didik dengan pendidik untuk memelihara, menjaga dan melestarikan kemurnian
al-qur‟an yang diturunkan kepada rasullulah saw diluar kepala agar tidak terjadi
perubahan serta dapat menjaga dari kelupaan baik secara keseluruhan maupun
sebagainya yang berhubungan satu dengan yang lain kearah pencapaian tujuan
yang telahdirencanakan. 2
Selain itu, juga harus disertai dengan doa kepada Allah Swt. Supaya
diberi kemudahan dalam menghafalkan ayat-ayatnya yang begitu banyak .
Sebab banyak kalimat yang mirip dengan kalimat lain, demikian juga
kalimatnya yang panjang-panjang bahkan mencapai tigasampai empat baris
tanpa adanya waqaf. Harapannya, setelah hafal-ayat-ayat Allah Swt. Hafalan
tersebut tidak cepat lupa atau hilang dari ingatan. Maka karena itu, dibutuhkan
kedisiplinan dan ke uletan dalam menghafal al-Quran.
2. Metode Tahfiz
Metode berasal dari bahasa Yunani, Metha (dibalik atau dibelakang),
Hodos berarti melalui, melewati atau berarti jalan, cara atau (Thariqah, arab)
dan logos yang berarti ilmu atau Science, sedangkan metodologi berarti ilmu
mengenai berbagai cara atau jalan yang ditempuh untuk sampai ketujuan.
Metode bertujuan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun
dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.
3
Menurut J.R. David dalam Teaching Strategies for College Class Room (1976)
menyebutkan bahwa method is a way in achieving something (cara untuk
mencapai sesuatu).

1
Syaiful Sagala, Konsep Dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta. 2007).hlm.61-62
2
Abdullah, M. A. Metode Cepat Dan Efektif Menghafal Al-Qurán Al-Karim. Jogjakarta: Garailmu,
2009), hlm 117-123
3
Zaenal Mustakim, Strategi Dan Metode Pembelajaran (Pekalongan: STAIN Pekalongan Press, 2011)
hlm:112
Artinya, metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah
ditetapkan. Menurut beberapa pendapat diatas bahwa metode pembelajaran
adalah cara atau jalan yang digunakan untuk melaksanakan suatu rencana yang
sudah disusun guna untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam proses pembelajaran
harus menggunakan metode yang tepat supaya tujuan pembelajaran dapat
tersampaikan dengan baik dan benar, adapun ini beberapa metode didalam
pembelajaran Tahfidz Al-Qurán :4
a. Metode Klasikal
Metode klasikal merupakan suatu metode yang sering digunakan
yaitu dengan cara penyampaian materi pembelajaran yang disampaikan
secara lisan dengan membimbing peserta didik, supaya menirukan atau
melafalkan secara bersama-sama yang dilaksanakan secara berulang-ulang
dengan tujuan agar peserta didik hafal dan paham terhadap materi yang
disampaikan, namun metode klasikal ini terdapat kelebihan dan
kekuranganya diantara kelebihan metode klasikal yaitu :
1. Dapat menyampaikan beberapa materi dalam sekali pembelajaran
2. Pelaksanaan pembelajaran yang membutuhkan waktu yang sangat
singkat
3. dapat dilakukan oleh seorang guru saja
4. terjalinya interaksi yang bagus antara guru dan peserta didik, sehingga
menumbulkan keaktifan dan keterlibatan peserta didik
Selain itu terdapat juga kekurangan yang ada didalam metode
klasikal ini diantaranya:
a) Materi yang disampaikan tidak bisa materi yang panjang
b) Tidak bisa mengetahui secara pasti penguasaan materi peserta didik
c) Pelaksanaan pembelajaran masih terpusat pada guru sebagai pengarah
dan sumber ilmu.
b. Metode Muroja’ah
Metode ini merupakan suatu metode yang mana mengulang hafalan
yang sudah diperdengarkan kepada ustdz atau guru.Hafalan yang sudah
diperdengarkan kehadapan guru atau kyai yang semula sudah dihafal

4
A. Muthoifin, Metode Pembelajaran Tahfidz Al-Qurán . Jurnal Studi Islam: Profertika , 2017. hlm32-
33
dengan baik dan lancar,kadangkala masih terjadi kelupaan lagi bahkan
kadang-kadang menjadi hilang sama sekali. Oleh karena itu perlu diadakan
Muraja‟ah atau mengulang kembali hafalan yang telah diperdengarkan
kehadapan guru atau kyai. Kegiatan muraja‟ah merupakan salah satu
metode untuk tetap memelihara hafalan supaya tetap terjaga.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat
238.”Peliharalah semua shalatmu, dan peliharalah shalat
wustha.Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu‟.”(QS. Al
Baqarah ayat 238).Ayat diatas menjelaskan bahwa salah satu cara didalam
melancarkan hafalan Al-Qur’an adalah dengan cara mengulang hafalannya
didalam shalat, dengan cara tersebut shalat kita akan terjaga dengan baik
karena dipastikan seseorang yang sudah hafal Al-Qur’an yang sudah di
setorkan kepada seorang guru maka dijamin kebenarannya baik dari segi
tajwid maupun makhrajnya.
Jadi, metode muraja‟ah merupakan salah satu solusi untuk selalu
mengingat hafalan kita atau melestarikan dan menjaga kelancaran hafalan
Al-Qur’an kita, tanpa adanya muraja‟ah maka rusaklah hafalan kita.
c. Metode Kitabah
Metode kitabah memiliki makna Artinya menulis. Dalam hal ini
setelah penghafal selesai menghafal ayat yang dihafalnya, kemudian ia
mencoba menuliskannya di atas kertas. Jika ia telah mampu memproduksi
kembali ayat-ayat yang dihafalnya dalam bentuk tulisan, maka ia bisa
melanjutkan kembali untuk menghafal ayat-ayat berikutnya, tetapi jika
penghafal belum mampu memproduksi hafalannya ke dalam tulisan
secarabaik,maka ia kembali menghafalkannya sehingga ia benarbenar
mencapai nilai hafalan yang valid.
Demikian seterusnya. Metode ini cukup praktis dan baik, karena
disamping membaca dengan lisan, aspek visual menulis juga akan sangat
membantu dalam mempercepat terbentuknya pola hafalan dalam
bayangannya. Kelebihan metode ini adalah adanya fungsi ganda, yakni
berfungsi untuk menghafal dan sekaligus berfungsi untuk memantapkan
hafalan.
d. Sima’i
Metode sima'I memiliki artinya mendengar, yang dimaksud dengan
metode ini ialah mendengarkan suatu bacaan untuk dihafalkannya. Metode
ini akan sangat efektif bagi penghafal yang mempunyai daya ingat ekstra,
terutama bagi penghafal tunanetra atau anak yang masih dibawah umur yang
belum mengenal baca tulis Al-qur’an. Perbedaan metode ini dengan metode
yang lainadalah pada pemaksimalan fungsi indra pendengar.Pada metode
ini penghafal mendengar lebih dulu ayat-ayat yang akan dihafalkannya
untuk kemudian berusaha diingat-ingat. Metode ini bisa ddilakukan dengan
mendengar bacaan dari guru,atau dari rekaman bacaan Al-qur’an.
C. Hasil Observasi
Peroses pembelajaran tahfidz di MAS Al-Muttaqin Situmang ini berbeda
diantara yang lainnya yang mana ruang kelas atau pembagian peserta didiknya
dilakukan secara terpisah antara peserta didik laki-laki dan peserta didik
perempuan, untuk peserta didik perempuan melakukan pembelajaran secara khusus
di malam hari yaitu dimalam selasa dan pada saat proses pembelajaran dikelas
berlangsung. Peserta didik laki-laki akan belajar disaat jam mata pelajaran tahfiz
disekolah. Panggilan untuk guru laki laki yaitu ustadz dan untuk guru perempuan
yaitu ustadzah.
Pembelajaran Tahsin dan tahfidz di sekolah ini sedikit berbeda dengan yang
lainnya, yang dimana pembelajaran Tahsin dan tahfiz ini dilakukan secara terpisah.
Pembelajaran tahsin dilakukan disekolah yang diajarkan oleh ustadzah suhaini.
Sedangkan pembelajaran tahfiznya khusus diajarkan oleh ustadz khairil anwar L,C
disekolah dan pada malam selasa. Kemudian sebelum memberikan pembelajaran
tahfidz kepada peserta didik, kami sebagai tim ustadz dan ustdzah yang
mengajarkan tahfidz sering melakukan evaluasi setelah peroses pembelajaran
dilakukan.
Peroses pembelajaran dilakukan tentunya tidak mudah banyak sekali
kendala-kendala yang dihadapi baik itu para ustadz, ustdzah maupun peserta didik,
hal ini harus dilakukan kerjasama antara berbagai pihak guna terwujudnya peroses
pembelajaran yang baik, kemudian menentukan metode juga merupakan langkah
yang akurat ketika melakukan pembelajaran tahfidz di sekolah ini.
Berdasarkan pemaparan dari guru tahfiz dan kepala sekolah di Mas Al-
muttaqin kurikulum yang dipakai didalam sekolah tersebut mengikuti
perkembangan atau perubahan zaman maksudnya kurikulum apa yang dipakai yang
terbaru itu juga yang diterapkan didalam sekolah tersebut. Adapun media yang
digunakan saat proses pembelajaran tahfiz ini ialah seperti media cetak misalnya al-
qur'an. Tentunya dalam proses pembelajaran yang dilakukan memerlukan atau
menggunakan sebuah metode demi tercapainya tujuan pembelajaran yang
diharapkan. Adapun metode pembelajaran tahfiz di MAS Al-muttaqin berdasarkan
informasi yang kami dapatkan dari ustadz Khairil Anwar L,C sebagai berikut:
1. Metode Jama’
Metode jama' Adalah metode menghafal al-Qur’an dengan cara
bersama-sama yang dipimpin oleh ketua atau instruktur dalam kelompok.
Dengan cara instruktur membaca satu ayat ataudua ayat atau tiga ayat atau lebih
kemudian ditiru oleh anggotanya atau pesertanya. Maka dengan model
menghafal secara jama’seperti ini setidaknya dapat membantu peserta untuk
semangat dalam menghafal. Karena dengan komunitas, teman dan
secarabejama’ah tentunya akan lebih mendorong diri untuk lebih bersemangat
2. Metode Muraja’ah
Metode menghafal muraja’ah adalah metode menghafal Al-Qur’an
dengan cara mengulang kembali hafalan yang pernah dihafal dengan tujuan agar
hafalan tetap terjaga.
3. Metode Talaqqi
Metode ini dilakukan dengan cara menyetorkan hafalan baru kepada
guru tahfidz. Maka hal ini dilakukan untuk mengetahui hafalan santri dari hari
ke hari.
4. Metode Tasmi’
Tasmi’ artinya memperdengarkan. Metode tasmi’ dimaksudkan
memperdengarkan hafalan kepada orang lain, baik secara perorangan maupun
kelompok.
5. Metode Klasikal
Metode klasikal merupakan suatu metode yang sering digunakan yaitu
dengan cara penyampaian materi pembelajaran yang disampaikan secara lisan
dengan membimbing peserta didik, supaya menirukan atau melafalkan secara
bersama-sama yang dilaksanakan secara berulang-ulang dengan tujuan agar
peserta didik hafal dan paham terhadap materi yang disampaikan.
Selanjutnya Adapun sarana dan prasarana pada pembelajaran tahfiz di
MAS Al-Muttaqin Situmang ialah seperti ruangan kelas atau lebih tepatnya rumah
qur'an, al-qur'an. Namun sarana pendukungnya seperti sound system.

D. Penutup
1. Kesimpulan
Tahfiz Al-Qur'an adalah upaya-upaya yang dilakukan penghafal Al-
Qur'an untuk menghafal dan mampu mengucapkannya tanpa melihat mushaf
serta menjaga agar Al-Qur'an tetap terpelihara dalam hati. Orang yang telah
hafal seluruh al-Qur'an disebut al-hâfiz. Maka di era sekarang, metode-metode
menghafal Al-Qur’an dapat dibantu dengan menggunakan media-media
elektronik seperti kaset, CD murattal/program hafalan, tipe recorder, komputer
dan lain-lain. Penggunaan media-media ini hanya sebagai alat bantu, bukan
landasan menghafal.
Peroses pembelajaran tahfidz di MAS Al-Muttaqin Situmang ini
berbeda diantara yang lainnya yang mana ruang kelas atau pembagian peserta
didiknya dilakukan secara terpisah antara peserta didik laki-laki dan peserta
didik perempuan, untuk peserta didik perempuan melakukan pembelajaran
secara khusus di malam hari yaitu dimalam selasa dan pada saat proses
pembelajaran dikelas berlangsung.
Kurikulum yang dipakai didalam sekolah tersebut mengikuti
perkembangan atau perubahan zaman maksudnya kurikulum apa yang dipakai
yang terbaru itu juga yang diterapkan didalam sekolah tersebut. Adapun media
yang digunakan saat proses pembelajaran tahfiz ini ialah seperti media cetak
misalnya al-qur'an. Tentunya dalam proses pembelajaran yang dilakukan
memerlukan atau menggunakan sebuah metode demi tercapainya tujuan
pembelajaran yang diharapkan. Adapun metode pembelajaran tahfiz di MAS
Al-muttaqin yaitu:
1. Metode Jama’
2. Metode Muraja’ah
3. Metode Tasmi’
4. Metode Klasikal
5. Metode Talaqqi
Adapun sarana dan prasarana pada pembelajaran tahfiz di MAS Al-
Muttaqin Situmang ialah seperti ruangan kelas atau lebih tepatnya rumah qur'an,
al-qur'an.
2. Saran
Demikianlah jurnal ini kami buat. Kami menyadari bahwasanya dalam
pembuatan jurnal ini masih banyak kesalahan. Maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk pembuatan jurnal dan
perbaikan kedepannya.
E. Daftar Rujukan
M. A. Abdullah, 2009. Metode cepat dan efektif menghafal Al-Qurán Al-Karim.
Jogjakarta: Garailmu
Muthoifin, A. 2017. Metode Pembelajaran Tahfidz Al-Qurán . Jurnal Studi Islam :
Profertika
Sagala, Syaiful. 2007. Konsep Dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta
Zaenal Mustakim, 2011. Strategi Dan Metode Pembelajaran, Pekalongan: STAIN
Pekalongan Press
Dokumentasi

You might also like