You are on page 1of 4

1.

Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam setiap penelitian yang akan dilakukan, populasi dan sampel sangatlah diperlukan

karena akan dijadikan sebagai subjek dalam penelitian. Terlebih dahulu akan dibahas tentang

populasi.

2. Populasi Penelitian

Sugiyono (2008:117) menyatakan, “Populasi merupakan wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut

Fraenkel (dalam Sanjaya, 2013) populasi merupakan kelompok yang menjadi perhatian

peneliti dan yang berkaitan dengan kepada siapa generalisasi hasil penelitian berlaku. Jadi

dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan keseluruhan kelompok yang menjadi

perhatian yang akan diamati dan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

kelas III di gugus XIII Kecamatan Buleleng tahun pelajaran 2016/2017. Gugus ini terdiri

dari lima sekolah, sehingga terdapat lima kelas III dengan jumlah sebanyak 122 orang.

Sebaran siswa untuk masing-masing kelas seperti tertera pada tabel 1.1.

Tabel 1.1
Tabel Distribusi Populasi Penelitian di SD Gudus XIII Kecamatan Buleleng
No Nama Sekolah Kelas Populasi Jumlah Siswa

1 SD Negeri 1 Baktiseraga III 28


2 SD Negeri 1 Banjar Tegal III 24
3 SD Negeri 2 Banjar Tegal III 15
4 SD Negeri 3 Banjar Tegal III 21
5 SD Mutiara III 32
(Sumber: Kepala SD di Gugus XIII Kecamatan Buleleng)
3. Sampel Penelitian

Agung (2014:69) menyatakan, “ Sampel ialah sebagian dari populasi yang diambil,

yang dianggap mewakili seluruh populasi dan diambil dengan menggunakan teknik

tertentu”. Jadi sampel adalah sebagian dari populasi yang hendak diteliti. Teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik random sampling yaitu simple

random sampling. Agung, (2014:71) menyatakan, “teknik ini dengan cara mencampur

subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua subjek dianggap sama, semua subjek

mendapat hak yang sama untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi anggota sampel”.

Teknik random sampling dipilih karena sasaran dari sampling adalah kelas III dari masing

masing-masing SD di Gugus XIII Kecamatan Buleleng tahun ajaran 2016/2017. Langkah-

langkah penetapan sampel adalah sebagai berikut:

Langkah pertama, memberikan kode pada kelas yang dijadikan populasi penelitian

untuk lebih memudahkan randomisasi. Dari lima kelas tersebut diberikan kode A untuk

kelas SD Negeri 1 Baktiseraga, kode B untuk kelas SD Negeri1 Banjar Tegal, kode C

untuk kelas SD Negeri 2 Banjar Tegal, kode D untuk kelas SD Negeri 3 Banjar Tegal, dan

kode E untuk kelas SD Mutiara.

Langkah kedua, uji kesetaraan kemampuan siswa sebelum diberikan perlakuan

dengan análisis uji-t. Dengan tujuan untuk mengetahui kesetaraan kemampuan akademik

awal dari seluruh kelas III SD di Gugus XIII Kecamatan Buleleng. Hasil uji kesetaraan

kelas-kelas populasi dengan menggunakan uji t dapat dilihat tabel 1.2


Tabel 1.2
Hasil Kesetaraan kelas-kelas populasi dengan menggunakan Uji t

No Uji t Kelompok kelas populasi Hasil Uji Kesetaraan

t hitung t tabel

1. A dengan B 0,614 1,684

2. A dengan C 0,664 1,684

3. A dengan D 1,063 1,684

4. A dengan E 1,245 1,684

5. B dengan C 0,222 1,697

6. B dengan D 0,570 1,684

7. B dengan E 0,762 1,684

8. C dengan D 0,186 1,697

9. C dengan E 0,278 1,684

10. D dengan E 0,117 1,684

Kriteria pengujian, jika thitung > ttab, maka H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga kelas

tidak setara. Jika thitung  ttab, maka H0 diterima dan H1 ditolak sehingga kelas setara.

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa kelas di gugus XIII merupakan kelas yang

setara. Hal ini terbukti dari hasil thitung < ttabel. Hasil uji kesetaraan populasi tersebut disajikan

pada lampiran 6.

Langkah ketiga, pengambilan sampel penelitian dengan random sampling untuk

memilih satu kelas sebagai kelompok eksperimen dan satu kelas sebagai kelompok kontrol.

Setelah melakukan pengundian, akan didapatkan dua kelas yang masing-masing akan

diberlakukan sebagai kelas ekperimen dan kelas kontrol.


Langkah keempat, untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan

dengan random sampling. Maka ditetapkan kelas III SD Negeri 1 Banjar Tegal sebagai

kelompok eksperimen dan SD Negeri 3 Banjar Tegal sebagai kelompok kontrol.

Untuk lebih jelasnya komposisi anggota sampel penelitian disajikan dalam tabel 1.3.

berikut.

Tabel 1.3
Sampel pada Masing-masing Kelompok Penelitian

Jumlah
No Sekolah Kelompok Metode Pembelajaran
Siswa

1 SD Negeri 1 Banjar Eksperimen Model Pembelajaran CIRC 24


Tegal (Cooperative Integrated
Reading and Composition)
berbantuan media crita
dongeng

2 SD Negeri 3 Banjar Kontrol Tidak diterapkan Model 21


Tegal Pembelajaran CIRC
(Cooperative Integrated
Reading and Composition)
berbantuan media crita
dongeng

Jumlah 45

You might also like