You are on page 1of 73

KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU

PROVINSI RIAU
Melayani, Profesional,
Terpercaya

KATA PENGANTAR
Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria dilaksanakan dalam rangka menjalankan
amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2018 tentang Reforma Agraria
sebagai peraturan perundang-undangan pelaksanaan Reforma Agraria. Reforma Agraria itu
sendiri merupakan penataan kembali struktur penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan
pemanfaatan tanah yang lebih berkeadilan melalui penataan aset dan disertai dengan penataan
akses untuk kemakmuran rakyat Indonesia.
Reforma Agraria merupakan tugas Pemerintah yang harus dilaksanakan oleh
Kementerian/ Lembaga terkait. Kelembagaan Penyelenggaraan Reforma Agraria dibentuk di
tingkat Pusat dan Daerah yang terdiri dari Tim Reforma Agraria Nasional, Gugus Tugas
Reforma Agraria Pusat, Gugus Tugas Reforma Agraria Provinsi dan Gugus Tugas Reforma
Agraria Kabupaten/Kota. Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria yang ada di tiap-tiap
provinsi dan Kabupaten/Kota, dalam pelaksanaan kegiatannya tersebut memanfaatkan tenaga
pendukung berupa Konsultan Perorangan yang dilaksanakan untuk membantu dan
mendukung kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria.
Laporan ini merupakan laporan yang disusun oleh Tim Konsultan Perorangan dan
disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di Kantor Pertanahan Kabupaten
Indragiri Hulu setiap bulan mulai Maret – Desember tahun 2022 dengan harapan diperoleh
laporan kemajuan pelaksanaan kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria Kabupaten Indragiri
Hulu setiap bulannya dengan menghasilkan output dari kegiatan konsultasi seperti yang
diharapkan. Semoga apa yang menjadi tujuan dari Kantor Pertanahan Kabupaten Indragiri
Hulu Khususnya Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria dapat terwujud.

Rengat, Juni 2022


Konsultan Perorangan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria

(Andini Putri, S.T) (Anggi Permata, S.Si) (Insani Andre Marton, S.T) (Novia Ayu Ningsih, S.T)

Disetujui Oleh,
An. Penanggung Jawab Teknis Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria
Kepala Seksi Penataan Dan Pemberdayaan

Robinson Sianipar, S.Si


NIP. 19840609 200912 1 002

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria i


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
Melayani, Profesional,
Terpercaya

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL................................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR............................................................................................................ v
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................................ vi

BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................. 1
1.2 Tujuan.......................................................................................................... 4
1.3 Ruang Lingkup............................................................................................. 4
1.3.1 Ruang Lingkup Wilayah..................................................................... 4
1.3.2 Ruang Lingkup Kegiatan.................................................................... 4
1.4 Keluaran / Output......................................................................................... 6
1.5 Dasar Hukum............................................................................................... 7
1.6 Pengertian..................................................................................................... 8
1.7 Sistematika Pelaporan.................................................................................. 9

BAB II. PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN GUGUS TUGAS


REFORMA AGRARIA.................................................................................... 10
2.1 Kelembagaan Reforma Agraria................................................................... 10
2.2 Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria................. 15
2.2.1 Tahap Persiapan dan Perencanaan...................................................... 15
2.2.1.1 Pembentukan Tim GTRA..................................................... 15
2.2.1.2 Penunjukan Tim Pendukung GTRA..................................... 19
2.2.1.3 Penyiapan Rencana Kerja Pelaksanaan GTRA.................... 21
2.2.2 Tahap Pelaksaaan............................................................................... 31
2.2.2.1 Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Reforma Agraria ........ 31
2.2.2.2 Pendataan TORA dan Pengembangan Akses Reform......... 31
2.2.2.2.1 Pendataan TORA................................................. 31
2.2.2.2.2 Pendataan TORA dan Pengembangan
Akses Reform...................................................... 43
2.2.2.3 Integrasi Penataan Aset dan Penataan Akses....................... 45
2.2.2.4 Tahap Pelaporan................................................................... 45

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria ii


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
Melayani, Profesional,
Terpercaya

BAB III. PELAKSANAAN KEGIATAN GUGUS TUGAS REFORMA


AGRARIA BULAN MEI TAHUN 2022......................................................... 47
3.1 Penjelasan Umum Kegiatan Tim Konsultan Perorangan GTRA................. 47
3.2 Pelaksanaan Kegiatan Bulan Mei Tahun 2022............................................ 48

BAB IV. KOMPILASI DATA HASIL PENGUMPULAN DATA POTENSI


TORA HINGGA BULAN MEI........................................................................ 51
4.1 Pengumpulan Data Potensi Tanah Objek Reforma Agraria (TORA).......... 51
4.1.1 Potensi TORA Bersumber Dari Perubahan Peruntukan Kawasan
Hutan menjadi Bukan Kawasan Hutan............................................... 52
4.1.2 Potensi TORA Bersumber Dari Permukiman Transmigrasi yang
Sudah Memproleh Persetujuan Prinsip Pelepasan Kawasan Hutan
Untuk Transmigrasi............................................................................ 56
4.1.3 Potensi TORA Bersumber Dari Alokasi 20% Atas Pelepasan
Kawasan Hutan Untuk Perkebunan.................................................... 58
4.1.4 Potensi TORA Bersumber Dari Perubahan Kawasan Hutan.............. 60
4.1.5 Potensi TORA Bersumber dari Tanah Eks Transmigrasi................... 63
4.1.6 Potensi TORA Bersumber dari Alokasi 20% (Persen)
Kewajiban Perusahaan atas Perpanjangan HGU................................ 64

BAB V. RENCANA KERJA BERIKUTNYA.............................................................. 66

LAMPIRAN

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria iii


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
Melayani, Profesional,
Terpercaya

DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Rincian Output GTRA kabupaten Indragiri Hulu tahun Anggaran 2022
Tabel 2.1 Keanggotaan Tim GTRA Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2022
Tabel 2.2 Pengangkatan Konsultan Perorangan GTRA
Tabel 2.3 Rencana Kerja Pelaksanaan GTRA Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2022
Tabel 2.4 Rencana Penyerapan Anggaran Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2022
Tabel 2.5 Desain Kebutuhan Data
Tabel 3.1 Pelaksanaan Kegiatan Tim Konsultan Perorangan GTRA
Bulan April Tahun 2022
Tabel 4.1 Hasil Analisis Spasial Potensi TORA Bersumber dari Objek Perubahan
Peruntukan Kawasan Hutan Menjadi Bukan Kawasan Hutan
Tabel 4.2 Lokasi dan Luasan Potensi TORA yang Bersumber dari Perubahan Peruntukan
Kawasan Hutan Berdasarkan Kecamatan dan DesaTabel 4.3
.............................................................................................................................
Hasil Analisis Spasial Potensi TORA Bersumber dari Permukiman
Transmigrasi di Kabupaten Indragiri Hulu
Tabel 4.4 Lokasi dan Luasan Potensi TORA Bersumber dari Permukiman Transmigrasi
di Kabupaten Indragiri Hulu
Tabel 4.5 Tabulasi Data Pelepasan Kawasan Hutan Untuk Perkebunan
Kabupaten Indragiri Hulu
Tabel 4.6 Hasil Analisis Spasial Potensi TORA Bersumber dari Perubahan
Kawasan Hutan
Tabel 4.7 Lokasi dan Luasan Potensi TORA Bersumber dari Perubahan Kawasan Hutan
Berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Indragiri Hulu
Tabel 4.8 Estimasi Jumlah Bidang Pada Potensi Eks Transmigrasi di Tiap Desa

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria iv


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
Melayani, Profesional,
Terpercaya

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kelembagaan Gugus Tugas Reforma Agraria
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Tim Pelaksana Harian GTRA Kabupaten/Kota
Gambar 2.3 Keanggotaan Tim Pelaksana Harian Gugus Tugas Reforma Agraria
Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2022
Gambar 2.4 Skema Reforma Agraria
Gambar 2.5 Kerangka Proses Analisa Data Spasial Potensi TORA
Gambar 2.6 Bisnis Proses dalam Kegiatan Penataan Akses

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria v


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
Melayani, Profesional,
Terpercaya

DAFTAR LAMPIRAN
1. Peta Potensi TORA Bersumber Dari Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan Menjadi
Bukan Kawasan Hutan.
2. Peta Potensi TORA Bersumber Dari Permukiman Transmigrasi yang Sudah Memperoleh
Persetujuan Prinsip Pelepasan Kawasan Hutan Untuk Transmigrasi.
3. Peta Sebaran Pelepasan Kawasan Hutan Untuk Perkebunan di Kabupaten Indragiri Hulu.
4. Peta Potensi TORA Bersumber Dari Perubahan Kawasan Hutan.
5. Peta Potensi TORA Bersumber Dari Tanah Eks Transmigrasi.
6. Dokumentasi Pengumpulan Data Potensi TORA.
7. Data Lokasi Transmigrasi dan Eks Transmigrasi di Kabupaten Indragiri Hulu.
8. Salinan Surat Edaran Nomor 11/SE-HK.02.02/VIII/2020 Tentang Pelaksanaan
Kewajiban Perusahaan Dalam Fasilitasi Pembangunan Kebun Masyarakat.
9. Dokumentasi Rapat Persiapan Pelaksanaan Kegiatan GTRA Kabupaten Indragiri Hulu
Tahun 2022.

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria vi


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
Melayani, Profesional,
Terpercaya

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Berdasarkan Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 dijelaskan bahwa “bumi, dan air, dan
kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat.” Pasal tersebut mengamanatkan bahwa segala sesuatu
mengenai bumi, tanah, air, sumber daya alam, dan kekayaan alam lainnya yang berada dalam
wilayah teritorial Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dikuasai, diatur, dan dikelola
oleh Negara, Pemerintah, dan segenap lembaga pengelolanya untuk dipergunakan sebagai alat
untuk memakmurkan dan menyejahterakan rakyat Indonesia. Selanjutnya Pasal 2, Pasal 12,
dan Pasal 13 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok
Agraria (UUPA) menjelaskan bahwa bumi, air, dan ruang angkasa termasuk kekayaan alam
yang terkandung didalamnya, pada tingkatan tertinggi dikuasai oleh Negara yang digunakan
untuk mencapai sebesar-besar kemakmuran rakyat dan segala usaha bersama dalam lapangan
agraria dilaksanakan untuk meningkatkan produktivitas yang didasarkan atas kepentingan
bersama dalam rangka kepentingan nasional serta mencegah adanya usaha monopoli
oleh organisasi, usaha-usaha perseorangan, swasta, maupun usaha-usaha pemerintah yang
merugikan masyarakat.
Kebijakan Reforma Agraria disusun sebagai upaya untuk menata kembali hubungan
antara masyarakat dengan tanah, yaitu menata kembali penguasaan, pemilikan, penggunaan
dan pemanfaatan permukaan bumi yang berkeadilan. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960
tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA) merupakan rujukan pokok bagi
kebijakan dan pelaksanaan reforma agraria. UUPA telah meletakkan dasar-dasar pengaturan,
penguasaan, pemilikan penggunaan dan pemanfaatan tanah. Kesadaran akan pentingnya
menata kembali kehidupan bersama yang berkeadilan sosial melalui reforma agraria mencapai
puncaknya dengan dikeluarnya Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (TAP MPR)
Nomor IX/MPR/2001 tentang Pembaharuan Agraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam
yang mengharuskan dilakukannya reforma agraria. Secara khusus, TAP MPR ini menekankan
pentingnya penyelesaian pertentangan dan tumpang tindih pengaturan agraria dan pengelolaan
Sumber Daya Alam.

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 1


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
Melayani, Profesional,
Terpercaya

Menindaklanjuti kebijakan reforma agraria yang telah diatur didalam TAP MPR
tersebut, maka pada 24 September 2018 telah diundangkan Peraturan Presiden Nomor 86
Tahun 2018 tentang Reforma Agraria sebagai peraturan perundang-undangan pelaksanaan
Reforma Agraria. Pelaksanaan Reforma Agraria merupakan salah satu cita-cita pemerintah
untuk menata kembali hubungan antara masyarakat dengan tanah, yaitu menata kembali
penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan permukaan bumi yang berkeadilan.
Peraturan Presiden tersebut mengamanatkan untuk melaksanakan asset reform (penataan aset)
dan access reform (penataan akses) sebagai bentuk penyelenggaraan reforma agraria. Dalam
peraturan presiden tersebut disebutkan bahwa tujuan Reforma Agraria adalah untuk:
a. Mengurangi ketimpangan penguasaan dan pemilikan tanah dalam rangka
menciptakan keadilan;
b. Menangani Sengketa dan Konflik Agraria;
c. Menciptakan sumber kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat yang berbasis
agraria melalui pengaturan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan
tanah;
d. Menciptakan lapangan kerja untuk mengurangi kemiskinan;
e. Memperbaiki akses masyarakat kepada sumber ekonomi;
f. Meningkatkan ketahanan dan kedaulatan pangan; dan
g. Memperbaiki dan menjaga kualitas lingkungan hidup.

Selanjutnya program kerja pemerintah Presiden Joko Widodo yang dirumuskan sebagai
Nawacita salah satunya menyebutkan Cita ke-5 yaitu “Meningkatkan kualitas hidup manusia
Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan program Indonesia
Pintar serta peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan program Indonesia Kerja dan
Indonesia Sejahtera dengan mendorong land reform dan program kepemilikan tanah seluas
9 juta hektar, program rumah Kampung Deret atau rumah susun murah yang disubsidi serta
jaminan sosial untuk rakyat di tahun 2019. Adapun arah kebijakan dan strateginya dengan
melaksanakan Reforma Agraria melalui redistribusi tanah dan bantuan pemberdayaan
masyarakat. Cita ke-5 pemerintah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla
tersebut dituangkan didalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
Tahun 2020-2024 dengan target kepemilikan tanah seluas 9 juta hektar yang dilakukan
melalui Redistribusi Tanah Objek Landreform seluas 4,5 juta hektar dan melalui legalisasi
aset lainnya seluas 4,5 juta Ha.

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 2


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
Melayani, Profesional,
Terpercaya

Sebagaimana terdapat dalam Nawacita tersebut, dalam pelaksanaannya didukung oleh


Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2020 tentang Kementerian Agraria dan Tata Ruang dan
Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2020 tentang Badan Pertanahan Nasional, Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional bertugas menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang agraria/pertanahan dan tata ruang. Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional hadir dan berkomitmen mewujudkan tanah untuk keadilan
ruang hidup bagi rakyat serta menjamin kepastian hukum hak atas tanah serta menjadikan
tanah sebagai sumber kemakmuran dan kesejahteraan rakyat, hal ini sesuai dengan Visi
Indonesia 2045 serta arahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-
2025 dan dimuat sebagai sasaran pembangunan jangka menengah nasional 2020-2024 yaitu
masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur melalui percepatan pembangunan
di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh
berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh sumber daya
manusia berkualitas dan berdaya saing agar terciptanya kesejahteraan masyarakat yang terus
meningkat sesuai dengan sasaran pembangunan jangka panjang nasional 2005-2025.
Guna memastikan pelaksanaan Reforma Agraria sebagaimana diatur dalam Peraturan
Presiden Nomor 86 Tahun 2018 berjalan efektif dan berhasil mencapai tujuannya serta sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka Direktorat Jenderal Penataan
Agraria telah menyusun Panduan Pelaksanaan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria
(GTRA) Tahun 2022 untuk memberikan arah, petunjuk dan menjadi pedoman kerja dalam
menyelenggarakan Gugus Tugas Reforma Agraria baik di tingkat Pusat khususnya mengenai
kelembagaan GTRA, Provinsi maupun di tingkat Kabupaten/Kota.
Dalam rangka pelaksanaan Tugas-Tugas Gugus Tugas Reforma Agraria, serta
mengingat bahwa dengan target kegiatan legalisasi aset dan redistribusi tanah yang demikian
tinggi dengan ketersediaan sumber daya manusia yang terbatas, maka diperlukan konsultan
perorangan yang akan membantu pelaksanaan kegiatan yang menjadi tugas Gugus Tugas
Reforma Agraria Daerah Kabupaten/Kota. Pelaksanaan pengadaan jasa konsultan perorangan
dalam kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria Daerah diselenggarakan melalui pengadaan
barang dan jasa pemerintah. Anggaran pelaksanaan diletakkan pada Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA) Kantor Pertanahan Kabupaten Indragiri Hulu tahun anggaran 2021, Nomor
SP DIPA-056.01.2.431008/2022 tanggal 27 November 2021.

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 3


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
Melayani, Profesional,
Terpercaya

1.2 Tujuan

Tujuan pengadaan Konsultan Perorangan kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria


adalah dalam rangka membantu pelaksanaan tugas dan fungsi kegiatan Gugus Tugas Reforma
Agraria Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2022.

1.3 Ruang Lingkup


1.3.1 Ruang Lingkup Wilayah
Lingkup wilayah Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria berada diseluruh wilayah
administrasi Kabupaten Indragiri Hulu.

1.3.2 Ruang Lingkup Kegiatan


Ruang lingkup pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawab dari Konsultan
Perorangan Gugus Tugas Reforma Agraria Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2022
meliputi:
1. Mengikuti seluruh kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria Kabupaten Indragiri Hulu
yang berkaitan dengan tugas – tugas kesekretariatan mulai dari penyiapan
administrasi kegiatan yang dimulai dengan penyiapan rencana kerja pelaksanaan
Gugus Tugas Reforma Agraria, Teknis Kegiatan, hingga penyusunan laporan;
2. Teknis kegiatan meliputi:
a. Mendampingi Tim Pelaksana Harian; Satgas Penataan Aset: Tim Data Pelepasan
Kawasan Hutan, Tim Data Tanah Terlantar dan Tanah Negara Lainnya, Tim
Data Tanah Transmigrasi, Tim Data Tanah HGU Habis/ Bekas Hak dan PTSL,
dan Tim Data TORA Usulan Daerah Tk. II/ Masyarakat Partisipatif dalam
melaksanakan inventarisasi, identifikasi, pengolahan, analisa, updating data, dan
pelaporan data tanah obyek reforma agraria;
b. Mendampingi Tim Pengembangan Akses Reform, dalam melaksanakan
inventarisasi, identifikasi, dan pengembangan rencana dan kegiatan pemberian
akses reform bagi penerima TORA;
c. Membuat peta kerja dalam kegiatan pengumpulan data TORA;
d. Berkoordinasi dengan pihak-pihak internal maupun eksternal terkait dalam
rangka penyelenggaraan reforma agraria di tingkat Kabupaten/Kota;
e. Mencari/mengumpulkan, menganalisa dan menyajikan data serta menyimpan
data yang diperlukan oleh gugus tugas; dan

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 4


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
Melayani, Profesional,
Terpercaya

f. Mencatat seluruh hasil rapat gugus tugas, baik itu rapat bulanan, rapat
koordinasi, serta rapat lainnya dalam pelaksanaan kegiatan GTRA.

3. Laporan yang disusun oleh Konsultan Perorangan GTRA dalam pelaksanaan


kegiatan GTRA Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2022 meliputi:
a. Laporan Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan GTRA yang disusun setiap bulan dan
diserahkan setiap akhir bulan kepada Kepala Seksi Penataan dan Pemberdayaan
Kantor Pertanahan Kabupaten Indragiri Hulu selaku Penanggung Jawab Teknis
Kegiatan GTRA Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2022 sejak bulan Maret s.d
Desember 2022.
b. Laporan Triwulan I yang merupakan laporan kemajuan pelaksanaan GTRA
sejak bulan Maret s.d Mei 2022 dan disampaikan kepada Tim GTRA Provinsi
pada akhir bulan Mei. Adapun muatan laporan triwulan I terdiri atas:
Rencana kerja penyelenggaraan Reforma Agraria selama 1 tahun;
Rencana Penyerapan Anggaran (RPA);
SK GTRA Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2022
SK Tim Pelaksana Harian GTRA Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2022
c. Laporan Triwulan II yang merupakan laporan kemajuan pelaksanaan GTRA
hingga akhir bulan Agustus 2022 dan disampaikan kepada Tim GTRA Provinsi
pada akhir bulan Agustus. Adapun muatan laporan triwulan II terdiri atas:
Kemajuan pelaksanaan penyelenggaraan Reforma Agraria hingga akhir
bulan Agustus;
Realisasi anggaran penyelenggaraan GTRA hingga akhir bulan Agustus;
Hambatan dan kendala yang dihadapi serta rencana penanganannya;
Undangan rapat koordinasi tim GTRA Kabupaten Indragiri Hulu Tahun
2022.
d. Laporan Triwulan III yang merupakan laporan kemajuan pelaksanaan GTRA
hingga akhir bulan November 2022 dan disampaikan kepada Tim GTRA
Provinsi pada akhir bulan November. Adapun muatan laporan triwulan III terdiri
atas:
Kemajuan pelaksanaan penyelenggaraan Reforma Agraria hingga akhir
bulan November;
Realisasi anggaran penyelenggaraan GTRA hingga akhir bulan November;
Hambatan dan kendala yang dihadapi serta rencana penanganannya;

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 5


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
Melayani, Profesional,
Terpercaya

Surat Tugas Pendataan TORA

e. Laporan Akhir yang disampaikan kepada Tim GTRA Provinsi pada akhir bulan
Desember 2022 dan merupakan laporan lengkap Hasil Penyelenggaraan
Reforma Agraria berupa buku yang telah di cetak dan soft file sebagai satu
kesatuan. Dalam laporan akhir setidaknya memuat output yang dihasilkan oleh
GTRA, antara lain:
Data Potensi TORA hasil Pemdataan GTRA;
Realisasi fisik dan anggaran penyelenggaraan GTRA hingga akhir tahun
anggaran;
Data potensi penataan akses dan arahan program-program penataan akses
dan pemberdayaan dalam kerangka reforma agraria untuk tahun berikutnya;
Laporan success story pembentukan kampung reforma agraria secara
perubahan/perkembangan/capaian peningkatan kondisi subjek reforma
agraria dalam hal peningkatan pendapatan setelah adanya program reforma
agraria.

1.4 Keluaran / Output

Pelaksanaan kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria Kabupaten Indragiri Hulu


menghasilkan keluaran / Output sebagai berikut:

Tabel 1.1
Rincian Output GTRA Kabupaten Indragiri Hulu Tahun Anggaran 2022
No Tahapan Output (Keluaran)
1. Pembentukan GTRA a. SK GTRA Kabupaten/Kota ditandatangani oleh
Kabupaten/Kota Bupati/Walikota
b. SK Pelaksanaan Harian GTRA Kabupaten/Kota
ditandatangani oleh Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten/Kota
c. SPK Tenaga Pendukung GTRA
2. Rapat Koordinasi Berita acara kesepahaman dan kesepakatan Bersama
penyelenggaraan Reforma mengenai arah kebijakan dan penanganan reforma agraria
Agraria Kabupaten/Kota serta penguatan kapasitas pelaksanaan Reforma Agraria di
tingkat Kabupaten/Kota
3. Pendataan data TORA dan 1. Sebaran data dan updating dan potensi TORA pada SIG
Rencana Pengembangan TORA
Penataan Akses 2. Daftar nominative Calon Subjek pada lokasi potensi
TORA
3. Arahan Rencana Penataan Asset Potensi TORA

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 6


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
Melayani, Profesional,
Terpercaya

No Tahapan Output (Keluaran)


4. Rencana Pengembangan Potensi Penataan Akses
4. Integrasi Penataan Aset dan 1. Data potensi penataan asset dan potensi penataan akses di
Penataan Akses tingkat kabupaten/kota
2. Rekomendasi Tim GTRA Kabupaten/Kota kepada
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan melalui Bupati/Walikota selaku ketua Tim
GTRA Kabupaten Kota mengenai:
a. Penyelesaian sengketa dan konflik agraria pada
potensi TORA
b. Potensi TORA (data matang) yang dapat
ditindaklanjuti penataan akses
3. Rekomendasi Tim GTRA Kabupaten/Kota kepada
pimpinan perangkat daerah atau stakeholder terkait untuk
ditindaklanjuti penataan akses.
5. Pembentukan kampung 1. SK Ketua Tim Gugus Tugas Reforma Agraria tentang
reforma agraria (koordinasi , Pencanangan Kampung Reforma Agraria
pengembangan akses reform) 2. Berita acara pendampingan pelaksanaan penataan asset
dan pengembangan akses
3. Success story penyelenggaraan GTRA di Kampung
Reforma Agraria Kabupaten/Kota
6. Pelaporan Laporan Akhir Penyelenggaraan GTRA Kabupaten/Kota
Sumber: Panduan Pelaksanaan GTRA, 2022

1.5 Dasar Hukum

Secara umum, adapun dasar hukum dalam pelaksanaan Reforma Agraria di Indonesia
terdiri atas peraturan perundang-undangan sebagai berikut:
1. TAP Nomor IX/MPR/2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber
Daya Alam;
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
4. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 7


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
Melayani, Profesional,
Terpercaya

Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5887);
6. Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2018 tentang Reforma Agraria (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 172);
7. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2020-2024 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 10).

1.6 Pengertian
1. Reforma Agraria adalah penataan kembali struktur penguasaan, pemilikan,
penggunaan, dan pemanfaatan tanah yang lebih berkeadilan melalui penataan aset
dan disertai dengan penataan akses untuk kemakmuran rakyat Indonesia;
2. Penataan Aset adalah penataan kembali penguasaan, pemilikan, penggunaan dan
pemanfaatan tanah dalam rangka menciptakan keadilan di bidang penguasaan dan
pemilikan tanah;
3. Penataan Penggunaan Tanah adalah sama dengan pola pengelolaan tata guna tanah
yang meliputi penguasaan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah yang berwujud
konsolidasi pemanfaatan tanah melalui pengaturan kelembagaan yang terkait dengan
pemanfaatan tanah sebagai satu kesatuan sistem untuk kepentingan masyarakat
secara adil;
4. Penataan Akses adalah pemberian kesempatan akses permodalan maupun bantuan
lain kepada Subjek Reforma Agraria dalam rangka meningkatkan kesejahteraan yang
berbasis pada pemanfaatan tanah, yang disebut juga pemberdayaan masyarakat;
5. Tanah Objek Reforma Agraria yang selanjutnya disingkat TORA adalah tanah yang
dikuasai oleh negara dan/atau tanah yang telah dimiliki oleh masyarakat untuk
diredistribusi atau dilegalisasi;
6. Redistribusi Tanah adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah dalam
rangka pembagian dan/atau pemberian tanah yang bersumber dari Objek Redistribusi
Tanah kepada Subjek Redistribusi Tanah dengan pemberian tanda bukti hak
(sertipikat).

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 8


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
Melayani, Profesional,
Terpercaya

7. Legalisasi asset adalah pendaftaran ha katas tanah yang dikuasai dan/atau dimiliki
oleh seseorang atau badan hukum untuk memberikan kepastian hukum dan
perlindungan hukum.

1.7 Sistematika Pelaporan


Sistematika pelaporan dalam Laporan Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan Gugus Tugas
Reforma Agraria Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2022 untuk bulan Mei 2022, antara lain
meliputi:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang Latar Belakang, Tujuan, Ruang Lingkup, Keluaran/Output,
Dasar Hukum, Pengertian, dan Sistematika Pelaporan.

BAB II PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN GUGUS TUGAS REFORMA


AGRARIA
Berisi penjelasan mengenai kelembagaan Reforma Agraria, Pendataan Tanah
Objek Reforma Agraria, Pengembangan Penataan Akses, Pilot Project
Kampung Reforma Agraria, jenis dan sumber data beserta draft kebutuhan data
potensi TORA, kerangka proses analisa spasial potensi TORA serta rencana
kerja (Time Schedule) pelaksanaan kegiatan GTRA Tahun 2022.

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN BULAN MEI 2022


Berisi tentang penjelasan umum tahap pekerjaan kegiatan GTRA yang telah
dilaksanakan oleh Tim Konsultan Perorangan pada bulan Mei 2022.

BAB IV KOMPILASI DATA PELAKSANAAN KEGIATAN BULAN MEI 2022


Berisi tentang kompilasi data terkait potensi TORA yang telah diidentifikasi
dalam pelaksanaan kegiatan GTRA hingga bulan Mei 2022.

BAB V RENCANA KERJA BERIKUTNYA


Berisi tentang Target dan/atau agenda pelaksanaan Kegiatan GTRA di
Kabupaten Indragiri Hulu yang akan dilaksanakan pada Bulan Juni 2022.

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 9


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
Melayani, Profesional,
Terpercaya

BAB II
PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN
GUGUS TUGAS REFORMA AGRARIA

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 86 Tahun 2018 Tentang


Reforma Agraria, yang dimaksud dengan Reforma Agraria adalah penataan kembali struktur
penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah yang lebih berkeadilan melalui
Penataan Aset dan disertai dengan Penataan Akses untuk kemakmuran rakyat Indonesia.
Penataan Aset adalah penataan kembali penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan
tanah dalam rangka menciptakan keadilan di bidang penguasaan dan pemilikan tanah,
sedangkan penataan akses adalah pemberian kesempatan akses permodalan maupun bantuan
lain kepada Subjek Reforma Agraria dalam rangka meningkatkan kesejahteraan yang berbasis
pada pemanfaatan tanah, yang disebut juga pemberdayaan masyarakat.

2.1 Kelembagaan Reforma Agraria

Reforma Agraria merupakan tugas Pemerintah yang harus dilaksanakan oleh


Kementerian/ Lembaga terkait. Kelembagaan Penyelenggaraan Reforma Agraria dibentuk di
tingkat Pusat dan Daerah yang terdiri dari Tim Reforma Agraria Nasional, Pusat, Provinsi dan
Kabupaten/ Kota.
Tim Reforma Agraria Nasional telah dibentuk melalui Keputusan Menteri Koordinator
Bidang Perekonomian Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2017 tanggal 4 Juni 2017 tentang
Tim Reforma Agraria. Tim Reforma Agraria Nasional sebagaimana diatur dalam Peraturan
Presiden Nomor 86 Tahun 2018 tentang Reforma Agraria mempunyai tugas:
1. Menetapkan kebijakan dan rencana Reforma Agraria;
2. Melakukan koordinasi dan penyelesaian kendala dalam penyelenggaraan Reforma
Agraria; dan
3. Melakukan pengawasan serta pelaporan pelaksanaan Reforma Agraria.

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 10


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
Melayani, Profesional,
Terpercaya

Secara administratif Tim Reforma Agraria Nasional berkedudukan di Kementerian


Koordinator Bidang Perekonomian. Mekanisme dan tata kerjanya diatur dengan Peraturan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Untuk lebih jelasnya mengenai kelembagaan
Gugus Tugas Reforma Agraria dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut.

Gambar 2.1
Kelembagaan Gugus Tugas Reforma Agraria

Kelembagaan Reforma Agraria di Tingkat Kabupaten/Kota terdiri dari Tim GTRA


Kabupaten/Kota dan Tim Pelaksana Harian GTRA Kabupaten/Kota. GTRA Kabupaten/Kota
mempunyai tugas sebagai berikut:
1. Menyusun rencana kerja pelaksanaan GTRA di tingkat Kabupaten/Kota yang
terintegrasi dengan program dan kegiatan dari perangkat daerah;
2. Mengoordinasikan penyediaan TORA dalam rangka Penataan Aset di tingkat
Kabupaten/Kota;
3. Memberikan usulan dan rekomendasi tanah-tanah untuk ditegaskan sebagai tanah
negara sekaligus ditetapkan sebagai TORA kepada menteri atau pejabat yang
ditunjuk oleh Menteri;
4. Melaksanakan penataan penguasaan dan pemilikan;
5. Mewujudkan kepastian hukum dan legalisasi hak atas TORA;

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 11


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
Melayani, Profesional,
Terpercaya

6. Melaksanakan Penataan Akses;


7. Melaksanakan integrasi pelaksanaan Penataan Aset dan Penataan Akses di tingkat
kabupaten/kota;
8. Memperkuat kapasitas pelaksanaan Reforma Agraria di tingkat kabupaten/kota;
9. Menyampaikan laporan hasil Reforma Agraria Kabupaten/Kota kepada GTRA
Provinsi;
10. Mengkoordinasi dan memfasilitasi penyelesaian sengketa dan konflik agraria di
tingkat Kabupaten/Kota; dan
11. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan legalisasi aset dan redistribusi tanah.

Susunan keanggotaan Gugus Tugas Reforma Agraria ditingkat Kabupaten dan/atau


Kota ditetapkan oleh Bupati/Walikota yang terdiri atas:
1. Ketua : Bupati/Walikota
2. Wakil Ketua : Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota
3. Ketua Pelaksana Harian : Kepala Kantor Pertanahan
4. Anggota Anggota yang berasal dari pejabat tinggi pratama perangkat daerah
kabupaten/kota, pejabat kantor pertanahan kabupaten/kota, tokoh masyarakat,
dan/atau akademis.
5. Anggota GTRA yang berasal dari pejabat tinggi pratama perangkat daerah
kabupaten/kota merupakan perangkat daerah yang membidangi urusan/ fungsi
penunjang:
a. pekerjaan umum dan penataan ruang;
b. lingkungan hidup;
c. transmigrasi;
d. pertanian;
e. perikanan;
f. perumahan dan kawasan pemukiman;
g. kependudukan;
h. koperasi, usaha kecil, dan menengah;
i. pemberdayaan masyarakat dan desa;
j. perindustrian;
k. perdagangan;
l. pertanahan;
m. keuangan;

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 12


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
Melayani, Profesional,
Terpercaya

n. perencanaan;
o. dan penanaman modal.
Dalam melaksanakan tugasnya, Gugus Tugas Reforma Agraria Kabupaten dibantu oleh
Tim Pelaksana Harian GTRA Kabupaten/Kota yang bekerja dibawah pimpinan Ketua
Pelaksana Harian GTRA Kabupaten dan ditetapkan melalui Surat Keputusan Kepala Kantor
Pertanahan Kabupaten/Kota. Tugas Tim Pelaksana Harian GTRA Kabupaten/Kota adalah:
1. Menyiapkan pelaksanaan administrasi kegiatan termasuk penyiapan konsep Surat
Keputusan dan keanggotaan GTRA tingkat Kabupaten/Kota;
2. Melaksanakan Inventarisasi, Identifikasi, Pengolahan, Analisa, Updating data TORA
hasil pengumpulan data TORA;
3. Melaksanakan analisis data penggunaan tanah dengan penggunaan tanah dengan tata
ruang, aspek fisik (kemampuan tanah), penguasaan tanah (hak atas tanah), kebijakan
pembangunan, dan sosial ekonomi pada lokasi potensi TORA yang akan
ditindaklanjuti dengan kegiatan penataan aset;
4. Melaksanakan Inventarisasi dan Identifikasi (pengumpulan data) potensi pemberian
penataan akses baik oleh Pemerintah Daerah maupun pihak terkait lainnya di tingkat
kabupaten/Kota;
5. Menyusun data/rencana kerja pemberian penataan aset dan penataan akses subyek
Reforma Agraria baik oleh Pemerintah Daerah maupun pihak terkait lainnya;
6. Menyiapkan bahan penyelesaian sengketa dan konflik agraria di tingkat
kabupaten/Kota;
7. Memfasilitasi pelaksanaan integrasi penataan aset dan penataan akses di tingkat
kabupaten/Kota;
8. Melakukan penjajagan kesepakatan kepada calon subyek reforma agraria untuk
dilakukan penataan penggunaan tanah supaya tercipta Tertib Penggunaan Tanah dan
Tertib Lingkungan Hidup (produktif berkeadilan dan berkelanjutan);
9. Menyusun sket desain rencana penataan penggunaan tanah yang akan ditindaklanjuti
dengan penataan aset dan penataan akses;
10. Penyusunan data potensi penataan asset dan potensi penataan akses di tingkat
Kabupaten/Kota;
11. Menyusun, menginput dan updating data base TORA di tingkat Kabupaten/Kota
pada aplikasi SIGTORA;

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 13


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
Melayani, Profesional,
Terpercaya

12. Menyusun dan menyampaikan Laporan GTRA Kabupaten/Kota kepada GTRA


Provinsi.

Susunan Tim Pelaksana Harian GTRA Kabupaten/Kota dan deskripsi tugasnya adalah
sebagai berikut:
1. Tim Sekretariat:
a. Melaksanakan koordinasi dengan perangkat daerah dalam penyusunan rencana
kerja Tim GTRA Kabupaten
b. Melaksanakan tugas-tugas kesekretariatan dalam rangka mendukung
kelnacaran koordinasi dan pelaksanaan penyelenggaraan reforma agraria
ditingkat kabupaten. Sebagai coordinator Tim Sekretariat adalah Kepala Seksi
Penataan dan Pemberdayaan.
2. Satuan Tugas Penataan Aset:
a. Melaksanakan analisis penggunaan tanah dengan tata ruang, aspek fisik
(kemampuan tanah), penguasaan tanah (hak atas tanah), kebijakan
pembangunan, dan sosial ekonomi pada lokasi potensi TORA yang akan
ditindaklanjuti dengan kegiatan penataan aset.
b. Melaksanakan inventarisasi, identifikasi, verifikasi, pengolahan, Analisa,
updating data, dan pelaporan data potensi TORA, serta berkoordinasi dengan
pihak-pihak internal maupun eksternal terkait penyelenggaraan reforma agraria
di tingkat Kabupaten/Kota.
3. Satuan Tugas Penyelesaian Sengketa Konflik dan Tanah Transmigrasi:
a. Melaksanakan inventarisasi, identifikasi, pengolahan, Analisa, updating data,
dan pelaporan data TORA yang berasal dari data penanganan sengketa dan
konflik agraria dan potensi TORA usulan daerah/masyarakat, serta
berkoordinasi dengan pihak-pihak internal maupun eksternal terkait dalam
rangka penyelenggaraan reforma agraria di tingkat Kabupaten/Kota.
b. Melaksanakan inventarisasi, identifikasi, pengolahan, Analisa, updating data,
dan pelaporan data TORA yang berasal dari data tanah transmigrasi, serta
berkoordinasi dengan pihak-pihak internal maupun eksternal terkait dalam
rangka penyelenggaraan reforma agraria di tingkat kabupaten.
4. Satuan Tugas Penataan Akses:
Bertugas melaksanakan inventarisasi, identifikasi, dan pengembangan rencana dan
kegiatan pemberian penataan akses bagi penerima TORA, serta berkoordinasi

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 14


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
Melayani, Profesional,
Terpercaya

dengan pihak-pihak internal maupun eksternal terkait dalam rangka


penyelenggaraan reforma agraria di tingkat Kkbupaten/Kota.

Susunan Tim Pelaksana Harian GTRA Kabupaten/Kota ditetapkan oleh kepala kantor
pertanahan selaku Ketua Pelaksana Harian GTRA Kabupaten/Kota. Berikut rincian struktur
organisasi Tim Pelaksana Harian GTRA Kabupaten Kota:

Gambar 2.2
Struktur Organisasi Tim Pelaksana Harian GTRA Kabupaten/Kota

2.2 Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria

Tahapan dalam penyelenggaraan Reforma Agraria Kabupaten Indragiri Hulu Tahun


2022 terdiri atas tahap Persiapan dan Perencanaan, Tahap Pelaksanaan dan Tahap Pelaporan.
Secara lebih rinci, maka tahapan pelaksanaan kegiatan GTRA Kabupaten Indragiri Hulu
Tahun 2022 dapat dijabarkan sebagai berikut.

2.2.1 Tahap Persiapan dan Perencanaan


2.2.1.1 Pembentukan Tim GTRA Kabupaten

Tahap awal untuk melaksanakan pekerjaan adalah membentuk Tim GTRA


Kabupaten yang ditetapkan oleh Bupati dan Tim Pelaksana Harian GTRA Kabupaten
yang ditetapkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten. Output pembentukan Tim

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 15


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
Melayani, Profesional,
Terpercaya

GTRA adalah Keputusan Bupati tentang Tim GTRA Kabupaten dan Keputusan Kepala
Kantor Pertanahan tentang Tim Pelaksana Harian GTRA Kabupaten. Jumlah anggota
Tim GTRA Kabupaten dan Tim Pelaksana Harian GTRA Kabupaten dapat disesuaikan
dengan anggaran yang terdapat dalam DIPA Kantor Pertanahan Kabupaten tahun berjalan
serta dapat disesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan sumber TORA yang menjadi
fokus penyelesaian permasalahan pertanahan Kabupaten/Kota, potensi penataan akses
yang tersedia di masing-masing Kabupaten/Kota serta kondisi wilayah terkait.

Keanggotaan Tim Gugus Tugas Reforma Agraria Kabupaten Indragiri Hulu tahun
2022 telah dibentuk dan ditetapkan melalui Keputusan Bupati Indragiri Hulu Nomor:
Kpts.232/III/2022 tanggal 7 April 2022, sedangkan Keanggotaan Tim Pelaksana Harian
Gugus Tugas Reforma Agraria Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2022 telah dibentuk dan
ditetapkan melalui Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Indragiri Hulu
Nomor: 27/SK-UP.04.01/III/2022 tanggal 9 April 2022.

Susunan keanggotaan Tim Gugus Tugas Reforma Agraria dan Tim Pelaksana
Harian GTRA Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2022 secara berturut dapat dilihat pada
Tabel 2.1 dan Gambar 2.3 berikut:

Tabel 2.1
Keanggotaan Tim Gugus Tugas Reforma Agraria
Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2022

KEDUDUKAN
No NAMA JABATAN DALAM
KEPANITIAAN
1. Rezita Meylani Yopi, S.E Bupati Indragiri Hulu Ketua
Sekretaris Daerah Kabupaten Indragiri
2. Ir. H. Hendrizal, M.Si Wakil Ketua
Hulu
Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Ketua Pelaksana
3. Hermansyah Simatupang, A.Ptnh.,M.H
Indragiri Hulu Harian
Asisten Pemerintahan dan
4. Syahruddin, S.Sos., M.T Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Anggota
Indragiri Hulu
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan
5. Arif Sudaryanto, S.T., M.T Penataan Ruang Kabupaten Indragiri Anggota
Hulu
Kepala Dinas Lingkungan Hidup
6. Ori Hanang Wibisono, S.E Anggota
Kabupaten Indragiri Hulu
Kepala Badan Perencanaan
7. Bobby Mauliantino, S.T., M.T Pembangunan Daerah Kabupaten Anggota
Indragiri Hulu
8. Hj. Dewi Deva Yanti, S.H., M.M Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja Anggota

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 16


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
Melayani, Profesional,
Terpercaya

KEDUDUKAN
No NAMA JABATAN DALAM
KEPANITIAAN
Kabupaten Indragiri Hulu
Plt. Kepala Dinas Pertanian dan
9. Hj. Bonayus Pariza, S.Sos Anggota
Perikanan Kabupaten Indragiri Hulu
Kepala Dinas Perumahan dan
10. Hikmat Praja, S.T., M.T Kawasan Permukiman Kabupaten Anggota
Indragiri Hulu
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil
11. H. Masud, S.E dan Menegah Kabupaten Indragiri Anggota
Hulu
Kepala Dinas Pemberdayaan
12. Roma Doris, S.S., MPS., M.Eng Masyarakat dan Desa Kabupaten Anggota
Indragiri Hulu
Plt. Kepala Dinas Perindustrian dan
13. Evy Irma Junita, SKM., M.Kes Perdagangan Kabupaten Indragiri Anggota
Hulu
Plt. Kepala Badan Pengelola
14. Riswidiantoro, S.E Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Anggota
Indragiri Hulu
Kepala Dinas Penanaman Modal dan
15. Endang Mulyawan, S.Hut., M.Si Pelayanan Terpadu Satu Pintu Anggota
Kabupaten Indragiri Hulu
Kepala KPH Kantor UPTD KPH
16. Wang Yurizal, S.Hut Anggota
Indragiri Dinas LHK Provinsi Riau
Kepala Sub Tata Usaha Kantor
17. Azwar Anas, S.Kom Anggota
Pertanahan Kabupaten Indragiri Hulu
Kepala Seksi Survei dan Pemetaan
18. Yudho Oktano Kurniadi, S.T Kantor Pertanahan Kabupaten Anggota
Indragiri Hulu
Kepala Seksi Penetapan Hak dan
19. Bara Haji, S.H Pendaftaran Kantor Pertanahan Anggota
Kabupaten Indragiri Hulu
Kepala Seksi Penataan dan
20. Robinson Sianipar, S.Si Pemberdayaan Kantor Pertanahan Anggota
Kabupaten Indragiri Hulu
Kepala Seksi Pengadaan Tanah dan
21. Giarno, S.ST Pengembangan Kantor Pertanahan Anggota
Kabupaten Indragiri Hulu
Kepala Seksi Pengendalian dan
22. Wiharti Ningsih, S.H Penanganan Sengketa Kantor Anggota
Pertanahan Kabupaten Indragiri Hulu
23. Datuk Seri Marwan MR Tokoh Masyarakat Anggota

Gambar 2.3
Keanggotaan Tim Pelaksana Harian Gugus Tugas Reforma Agraria
Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2022

Ketua Pelaksana Harian : Hermansyah Simatupang, A.Ptnh., M.H


(Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Indragiri Hulu)

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 17


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
Melayani, Profesional,
Terpercaya

Anggota Sekretaris : 1. Robinson Sianipar, S.Si. (Kepala Seksi Penataan dan


Pemberdayaan Kantor Pertanahan Kabupaten
Indragiri Hulu sebagai Koordinator);
2. Andini Putri,S. T. (Konsultan Perorangan);
3. Anggi Permata,S.Si. (Konsultan Perorangan);
4. Insani Andre marton, S.T. (Konsultan Perorangan);
5. Novia Ayu Ningsih. S.T. (Konsultan Perorangan);

Satgas Legalisasi Aset : 1. Aprid Wisalim (Koordinator Kelompok Substansi


Landreform dan Pemberdayaan Tanah Masyarakat
Kantor Pertanahan Kabupaten Indragiri Hulu, Selaku
Koordinator merangkap Anggota)
2. Raja Fachrurazi, S.Sos (Kepala Bagian Tata
Pemerintahan Sekretariat daerah sebagai anggota);
3. Rina Julianti, S. Sos (Kepala Bagian Protokoler dan
Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah Kabupaten
Indragiri Hulu Sebagai Anggota);
4. Faisal Ashaari,S.Si (Penata Kadastral Pertama pada
Seksi Survei dan Pemetaan Kantor Pertanahan
Kabupaten Indragiri Hulu sebagai anggota);

Satgas Potensi TORA dari : 1. Gitarisea Ortawijaya, S.H. (Penata Pertanahan


Pelepasan Kawasan Hutan Pertama selaku Koordinator Kelompok Substansi
Penatagunaan Tanah pada Seksi Penataan dan
Pemberdayaan Kantor Pertanahan Kabupaten
Indragiri Hulu Sebagai Koordinator merangkap
anggota );
2. Kasman Dahlan, S.Hut. (Kepala Seksi Perencanaan
dan Pemanfaatan Hutan KPH Indragiri sebagai
anggota);

Satgas Potensi TORA dari : 1. Yusfinniarny, S.Sos (Jabatan Fungsional Analis


Tanah Transmigrasi Penggerak Swadaya Masyarakat pada Dinas Tenaga
Kerja Kabupaten Indragiri Hulu sebagai anggota).;
2. Stefanie Nirmavianti, S.P. (Analis Pertanahan pada
Seksi Penataan dan Pemberdayaan Kantor Pertanahan
Kabupaten Indragiri Hulu sebagai anggota);
3. Suci April Yani, S.T. (Operator Komputer pada Seksi
Penataan dan Pemberdayaan Kantor Pertanahan
Kabupaten Indragiri Hulu Sebagai anggota);

Satgas Potensi TORA dari : 1. Werry Puspitasari, S.S.T. (Penata Pertanahan Pertama
Tanah HGU yang tidak pada Seksi Penetapan dan Pendafataran Kantor
Diperpanjang dan Tanah Pertanahan Kabupaten Indragiri Hulu sebagai
Terlantar dan TN lainnya anggota);
2. Febriana Artika Sari, S.P (Jabatan Fungsional
Pengawas Mutu Hasil Pertanian Ahli Muda pada
Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Indragiri
Hulu sebagai anggota);
3. Sutrisno, S.T (Kepala Seksi Penetapan dan Penerbitan

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 18


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
Melayani, Profesional,
Terpercaya

pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu


Satu Pintu Kabupaten Indragiri Hulu sebagai
anggota);
4. Daniel Halim Mardiansyah, S.H (Analis Hukum
Pertanahan pada Kantor Pertanahan Kabupaten
Indragiri Hulu sebagai anggota);
5. Alparita, S.sos (Asisten Pengadministrasian Umum
pada Seksi Penataan dan Pemberdayaan Kantor
Pertanahan Kabupaten Indragiri Hulu sebagai
anggota);

Satgas Penanganan : 1. Tri Joni, S.H., M.M (Kepala Bagian hukum


Sengketa dan Konflik Sekretariat Daerah Kabupaten Indragiri Hulu sebagai
Agraria/Potensi TORA dari anggota);
usulan Daerah/Masyarakat 2. Kriswan Tedy, S.Sos (Kepala Sub Bagian Protokoler
dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah
Kabupaten Indragiri Hulu sebagai anggota);
3. Purwanto (Tenaga Operator Aplikasi Siadinda pada
Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten
Indragiri Hulu sebagai anggota);
4. M. Nur Taufik (Operator Komputer pada Seksi
Penataan dan Pemberdayaan Kantor Pertanahan
Kabupaten Indragiri Hulu sebagai anggota);

Satgas Pengembangan : 1. Yustinus Ari Wijaya, S.T., M.Sc., Ph.D (Kepala


Penataan Akses Bidang Penataan Ruang Pada Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Kabupaten Indragiri Hulu
sebagai anggota);
2. Masri Irawan, S.T (Penata Ruang Ahli Pertama pada
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Indragiri Hulu sebagai anggota);
3. Bagus Dwian Danil, A.Md (Pengolahan Data
Pengukuran dan Pemetaan pada Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Kabupaten Indragiri Hulu
sebagai anggota);
4. Tirta Adi Putra, S.E (Penyusun Rencana Kebutuhan
Daerah pada Bagian Umum Sekretariat Daerah
Kabupaten Indragiri Hulu sebagai anggota);
5. Raja Adri, S.E (Staff pada Dinas Koperasi, Usaha
Kecil dan Menengah Kabupaten Indragiri Hulu
sebagai anggota);
6. Zulfarianto, BR., S.E (Analis Aset Daerah pada Sub
Bagian Umum Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Indragiri Hulu sebagai anggota).

2.2.1.2 Penunjukan Tenaga Pendukung GTRA

Satuan Tugas dalam Tim Pelaksana Harian GTRA dalam menjalankan


tugasnya dibantu oleh Konsultan Perorangan. Penunjukan Konsultan Perorangan

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 19


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
Melayani, Profesional,
Terpercaya

merupakan jawaban atas permasalahan kurangnya sumberdaya manusia pelaksana


kegiatan. Tenaga Pendukung GTRA Kabupaten Indragriri Hulu terdiri dari 4 (empat)
orang dengan kualifikasi sebagai Sarjana yang dikontrak selama 10 (sepuluh) bulan sejak
Bulan Maret-Desember 2022 dan telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Kepala
Kantor Pertanahan Kabupaten Indragiri Hulu Nomor: 27/SK-UP.04.01/III/2022 Tanggal
9 April 2022 tentang Pengangkatan Konsultan Perorangan Kegiatan GTRA Tahun 2022.

Tabel 2.2
Pengangkatan Konsultan Perorangan GTRA
Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2022

No Nama Kualifikasi Surat Perintah Kerja (SPK)


Sarjana No : 46/6418.PEA.002/SPK/PPK/III/2022
1. Andini Putri, S.T
Teknik Tgl 8 April 2022
No : 52/6418.PEA.002/SPK/PPK/III/2022
2. Anggi Permata, S.Si Sarjana Sains
Tgl 8 April 2022
Sarjana No : 50/6418.PEA.002/SPK/PPK/III/2022
3. Insani Andre Marton, S.T
Teknik Tgl 8 April 2022
Sarjana No : 48/6418.PEA.002/SPK/PPK/III/2022
4. Novia Ayu Ningsih, S.T
Teknik Tgl 8 April 2022

Adapun peran dan tanggung jawab konsultan perorangan dalam pelaksanaan


Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria di Kabupaten Indragiri Hulu yaitu:
1. Membantu menyiapkan administrasi kegiatan;
2. Membantu pelaksanaan Inventarisasi, Identifikasi, Pengolahan, Analisa,
Updating data TORA hasil Pendataan TORA ke lokasi;
3. Membantu pelaksanaan Inventarisasi dan Identifikasi (pengumpulan data)
potensi pemberian penataan akses baik oleh Pemerintah Daerah maupun pihak
terkait lainnya;
4. Membantu penyiapan data untuk analisis penggunaan tanah penggunaan tanah
tanah dengan tata ruang, aspek fisik (kemampuan tanah), penguasaan tanah
(hak atas tanah), kebijakan pembangunan, dan sosial ekonomi pada lokasi
potensi TORA yang akan ditindaklanjuti dengan kegiatan penataan aset;
5. Membantu penyusunan data/rencana kerja pemberian penataan asset dan
penataan akses masyarakat reforma agraria baik oleh pemerintah daerah
maupun pihak terkait lainnya;
6. Membantu penyiapan bahan penyelesaian konflik agraria di tingkat kabupaten;

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 20


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
Melayani, Profesional,
Terpercaya

7. Membantu fasilitasi pelaksanaan integrasi penataan aset dan penataan akses;


8. Membantu penyususnan data potensi penataan ases dan potensi penataan akses
di tingkat Kabupaten;
9. Membantu penyusunan dan pembuatan system data base TORA di tingkat
Kabupaten;
10. Membantu penyusunan success story pelaksanaan reforma agraria;
11. Membantu menyusun dan menyampaikan Laporan GTRA Kabupaten kepada
GTRA Provinsi; dan
12. Menjalankan penugasan lainnya yang diberikan oleh Tim Pelaksana Harian
GTRA kabupaten.

2.2.1.3 Penyiapan Rencana Kerja Pelaksanaan GTRA

Setelah dibentuknya Tim GTRA dan Tim Pelaksana Harian GTRA serta
penunjukan Konsultan Perorangan GTRA, maka selanjutnya dilakukan penyiapan
rencana kerja yang terdiri atas:
1. Penyusunan Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan (time schedule) yang
dibuat secara rinci selama 1 tahun anggaran. (lebih rinci dapat dilihat pada
Tabel 2.3)
2. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga diharapkan melalui
pengelolaan SDM secara tepat dapat mempercepat penyelesaian kegiatan
sesuai waktu yang telah ditetapkan dalam rencana jadwal pelaksanaan (time
schedule). Sesuai dengan penjabaran sebelumnya mengenai keanggotaan Tim
GTRA dan Tim Pelaksana Harian GTRA, maka manajemen SDM
pelaksanaan kegiatan GTRA Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2022 terdiri atas
23 orang yang termasuk kedalam keanggotaan Tim GTRA Kabupaten yang
ditetapkan oleh Bupati Indragiri Hulu dan terdiri atas 25 orang yang termasuk
kedalam keanggotaan Tim Pelaksana Harian GTRA yang ditetapkan oleh
Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Indragiri Hulu.
3. Rencana Penyerapan Anggaran (RPA), yang bertujuan untuk mendorong
percepatan penyerapan anggaran dan meningkatkan efektifitas dalam
pelaksanaan kegiatan. RPA dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi
pemangku kepentingan yang terlibat dalam GTRA terhadap target dan
capaian penyerapan anggaran; dapat dijadikan sebagai alat monitoring dan

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 21


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
Melayani, Profesional,
Terpercaya

evaluasi penyerapan anggaran serta dapat dijadikan instrumen yang dapat


memberikan rekomendasi dan solusi dalam pengendalian dan pengawasan
anggaran sehingga dapat menciptakan pola penyerapan anggaran yang baik.
(lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 2.4)
4. Penyiapan Data, yakni yang terdiri atas data potensi/indikasi TORA, data
TORA yang dapat ditindaklanjuti (data matang) dan data potensi akses dari
pemangku kepentingan terkait dalam penyelenggaraan GTRA.

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 22


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
`
Melayani, Profesional,
Terpercaya
Tabel 2.3
Rencana Kerja (Time Schedule) Pelaksanaan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2022

BULAN
TAHAPAN KETERANGAN
No MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
KEGIATAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
A. PERSIAPAN
Kontrak Kerja R
1.
Konsultan Perorangan
Kajian Literatur
2. R R
Pelaksanaan kegiatan
Penyusunan Rencana
3. Kerja Kegiatan (Time R
Schedule)
Penyusunan Rencana
4. Penyerapan Anggaran R
(RPA)
Penyusunan draft
5. kebutuhan data dalam R R
pelaksanaan kegiatan
Koordinasi awal
bersama Tim Pelaksana
6. Harian dalam kerangka R R R R R
proses pelaksanaan
kegiatan GTRA
Rapat Persiapan
7. Pembentukan Tim R R R
GTRA
Koordinasi bersama
Tim Pelaksana Harian
dalam proses penerbitan
SK GTRA dari Bupati
8. R R
dan SK Tim Pelaksana
Harian dari Kantor
Pertanahan Kabupaten
Indragiri Hulu
B. TAHAP PELAKSANAAN
1. Rapat Koordinasi
Pelaksanaan Reforma
Agraria

2. Pengumpulan Data TORA


(terdiri atas tahapan : (I) Inventarisasi dan Identifikasi data potensi TORA, (II) Analisa Data, (III) Pembuatan Peta Kerja, (IV) Verifikasi data dan (V) Analisa Lokasi Prioritas)
a. Tanah transmigrasi R
yang sudah ada SK
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU

BULAN
TAHAPAN KETERANGAN
No MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
KEGIATAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
HPL maupun yang
belum ada SK HPL
dengan format berupa
data tabulasi dan/atau
data spasial.
b. Pengumpulan data
potensi TORA dari
objek HGU/HGB
habis masa berlaku
R
dan/atau tidak
perpanjangan berupa
data tabulasi dan/atau
data spasial.
c. Pengumpulan data
potensi TORA dari
Objek legalisasi aset
dan/atau hasil
kegiatan PTSL
kategori 3
d. Pengumpulan data
potensi TORA dari
objek Tanah
Terlantar dan Tanah
Negara Lainnya
berupa data tabulasi
dan/atau data spasial.
e. Pengumpulan data
potensi TORA dari
objek pelepasan
R R R
Kawasan Hutan
berupa data tabulasi
dan/atau data spasial.
f. Tanah Negara
Lainnya,
Tanah hasil
penyelesaian
konflik

Tanah bekas
tambang yang telah
direklamasi di luar
kawasan hutan;

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 24


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU

BULAN
TAHAPAN KETERANGAN
No MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
KEGIATAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Tanah timbul;
Tanah negara yang
belum digarap
dan/atau telah
digarap;
Tanah yang
dihibahkan oleh
perusahaan dalam
bentuk tanggung
jawab sosial
dan/atau
lingkungan
Tanah hasil
konsolidasi yang
subjeknya
memenuhi kriteria
reforma agraria
yaitu berupa
Sumbangan Tanah
Untuk
Pembangunan
(STUP) dan Tanah
Pengganti Biaya
Pelaksanaan
Konsolidasi Tanah
yang disepakati
untuk diberikan
pada pemerintah
sebagai TORA
g. Pengumpulan data
spasial penunjang
dengan format dalam
rangka proses analisa
data TORA berupa:
● Peta Pola Ruang

● Peta kawasan
lindung gambut
dan/atau PIPPIB
● Peta Kelerengan

● Peta Topografi

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 25


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU

BULAN
TAHAPAN KETERANGAN
No MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
KEGIATAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
● Peta Tutupan
Lahan
● Peta Jenis Tanah

● Peta Kawasan
Hutan
● Citra Satelit
h. Analisa spasial
Potensi TORA R R R R
(Teknik Overlay)
i. Membuat Peta Kerja
hasil analisa data R R R
TORA
j. Verifikasi potensi
TORA dari hasil
analisa spasial
(Peninjauan Lapang)
k. Analisa Spasial
Lokasi Prioritas
Potensi TORA
l. Koordinasi bersama
Tim Pelaksana
Harian dalam proses R R R
pengumpulan data
potensi TORA
m. Koordinasi
Bersama anggota
GTRA dalam
proses
pengumpulan data
potensi TORA

n. Koordinasi bersama R R
Konsultan
Perorangan dari
Kanwil Provinsi
dalam proses
inventarisasi dan
identifikasi data
potensi TORA

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 26


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU

BULAN
TAHAPAN KETERANGAN
No MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
KEGIATAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

3. Integrasi Penataan
Aset dan Penataan
Akses
4. Pengumpulan data
potensi Penataan
Akses (Access Reform)
C. PELAPORAN
1. Laporan Pelaksanaan
Kegiatan (Laporan
R R R
Bulanan Tim Konsultan
Perorangan)
2. Laporan Triwulan I R
3. Laporan Triwulan II
4. Laporan Triwulan III
5. Laporan Akhir
Sumber : Hasil Identifikasi Tim Konsultan Perorangan Kegiatan GTRA, 2022

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 27


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU

Tabel 2.4
Rencana Penyerapan Anggaran Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2022
TAHAPAN
NO JENIS BELANJA VOLUME SATUAN JUMLAH REALISASI KETERANGAN
KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8
I. PERSIAPAN
A. Pembentukan Telah Rapat dilaksanakan sebanyak
1. Belanja Bahan 1 paket 6.290.000 6.290.000
Gugus Tugas terealisasi tiga kali
Reforma Agraria 2. Belanja Honor Output Kegiatan
 Honorarium Gugus Tugas Reforma
Agraria
1 orang x 10 bulan 650.000 6.500.000
 Ketua
1 orang x 10 bulan 500.000 5.000.000
 Sekretaris
1 orang x 10 bulan 650.000 6.500.000 Terealisasi s.d
 Ketua Pelaksana Harian Maret s.d Desember 2022
20 orang x 10 bulan 500.000 100.000.000 April 2022
 Anggota
 Honorarium Tim Pelaksana Harian
GTRA
 Anggota 25 orang x 10 bulan 300.000 75.000.000
TOTAL BELANJA 193.000.000
3. Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi
 ATK dan Bahan Penunjang Komputer Telah
1 paket 4.000.000 4.000.000
Terealisasi
TOTAL BELANJA 4. 000.000
4. Belanja Jasa Konsultan (Tenaga Terealisasi s.d
3 orang x 10 bulan 49.500.000 148.500.000 Maret s.d Desember 2022
Pendukung GTRA) April
5. Belanja Perjalanan Dinas Dalam Belum
120 orang/transport 150.000 18.000.000
Kota (Transport Dalam Kota) Terealisasi

TOTAL BELANJA UNTUK PEMBENTUKAN GUGUS TUGAS REFORMA AGRARIA


369.790.000
(TAHAP PERSIAPAN)

II. PENYELENGGARAN REFORA AGRARIA


B. Rapat Koordinasi 1. Belanja Bahan 1 paket 6.790.000 6.790.000
Penyelenggaran
Reforma Agraria 2. Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi
 ATK dan Bahan Penunjang
1 paket 2.000.000 2.000.000
Komputer
TOTAL BELANJA 2.000.000

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 28


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU

TAHAPAN
NO JENIS BELANJA VOLUME SATUAN JUMLAH REALISASI KETERANGAN
KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8

3. Belanja Jasa Profesi


 Narasumber Es. II / Yg disetarakan
dari K/L lain 4 orang/jam 1.000.000 4.000.000
(2 org x 1 kali x 2 jam)
 Narasumber Es. II / Yg disetarakan
dari K/L lain 4 orang/jam 900.000 3.600.000
(2 org x 1 kali x 2 jam)
TOTAL BELANJA 7.600.000
4. Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota
 Paket fullday Peserta 49 orang/paket 335.000 16.415.000
 Upah Harian Peserta 49 orang/paket 85.000 4.165.000
 Transport Peserta Tim GTRA dan 49 orang/transport 150.000 7.350.000
Tim PLH dari K/L Lain
 Transport Narasumber dari K/L Lain 4 orang/transport 316.000 1.264.000
TOTAL BELANJA 29.194.000

TOTAL BELANJA UNTUK PELAKSANAAN RAPAT KOORDINASI


45.584.000 Belum Teralisasi dan Belum Dilaksanakan
PENYELENGGARAAN REFORMA AGRARIA
C. Pendataan Data Belum
1. Belanja bahan 1 paket 5.040.000 5.040.000
TORA dan Terealisasi
Pengembangan 2. Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota
Akses Reform
 Transport Petugas/Satgas ke lokasi
96 orang/transport 150.000 14.400.000
(4 org x 6 tim x 4 lokasi)
 Biaya Penginapan Petugas/Satgas ke
Belum
lokasi (4 org x 6 tim x 1 hari x 4 96 orang/hari 255.000 24.480.000
Terealisasi
lokasi)
 Uang Harian Petugas Kantah
192 orang/hari 150.000 28.800.000
(4 org x 6 tim x 2 hari x 4 lokasi)
TOTAL BELANJA 67.680.000

TOTAL BELANJA UNTUK PELAKSANAAN KEGIATAN


72.720.000
PENDATAAN TORA DAN PENGEMBANGAN AKSES REFORM

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 29


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU

TAHAPAN
NO JENIS BELANJA VOLUME SATUAN JUMLAH REALISASI KETERANGAN
KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8
D. Integrasi 1. Belanja Bahan 4.610.000 4.610.000
Pelaksanaan 1 paket
Penataan Aset dan 2. Belanja Perjalanan Dinas Dalam
Kota (Transport lokal dalam kota) 60 orang/transport 150.000 9.000.000
Penataan Akses
TOTAL BELANJA UNTUK PELAKSANAAN KEGIATAN
13.610.000 Belum Teralisasi dan Belum Dilaksanakan
INTEGRASI PENATAANASET DAN PENATAAN AKSES
E. Koordinasi 1. Belanja Bahan 1 paket 3.200.000 3.200.000
Pengembangan
Belanja Perjalanan Dinas Biasa
Akses Reform
 Transport Petugas (6 org x 2 kali x 6
72 orang/Transport 150.000 10.800.000 Telah teralisasi Total : Rp. 13.400.000,-
bulan)
sejumlah 20 a. Transport P/P : Rp. 300.000,-
 Uang Harian Petugas (6 org x 2 hari Orang/Transport b.Uang Harian : Rp. 370.000,-
72 orang/transport 150.000 10.800.000
x 6 bulan)
TOTAL BELANJA 21.600.000

TOTAL BELANJA UNTUK PELAKSANAAN KOORDINASI PENGEMBANGAN AKSES REFORM 24.800.000 Belum Teralisasi dan Belum Dilaksanakan

F. PELAPORAN 1. Belanja Bahan 1 paket 13.080.000 13.080.000


(Penyusunan
Laporan Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi
Pelaksanaan  ATK dan Bahan Penunjang
Reforma Agraria) 1 paket 8.000.000 8.000.000
Komputer
TOTAL BELANJA 8.000.000
TOTAL BELANJA UNTUK KEGIATAN
21.080.000 Belum Teralisasi dan Belum Dilaksanakan
PENYUSUNAN LAPORAN PELAKSANAAN REFORMA AGRARIA
Sumber : Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) Kantor Pertanahan Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2022 dan Hasil Identifikasi, 2022

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 30


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
`
Melayani, Profesional,
Terpercaya
2.2.2 Tahap Pelaksaaan

2.2.2.1 Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Reforma Agraria

Peserta dalam rapat koordinasi ini adalah anggota Tim GTRA Kabupaten
Indragiri Hulu, anggota Tim Pelaksana Harian GTRA, serta para narasumber yang
diundang untuk dapat memberikan materi yang berkaitan dengan fokus atau prioritas
pelaksanaan Reforma Agraria di Kabupaten Indragiri Hulu. Hasil yang ingin dicapai dari
kegiatan rapat koordinasi adalah kesepahaman dan kesepakatan bersama arah kebijakan
dan penanganan Reforma Agraria serta penguatan kapasitas pelaksanaan Reforma
Agraria di tingkat kabupaten yang dituangkan dalam berita acara kesepahaman dan
kesepakatan bersama mengenai arah kebijakan dan penanganan Reforma Agraria.

2.2.2.2 Pendataan Data TORA dan Pengembangan Akses Reform

Pendataan TORA dan rencana pengembangan penataan akses dilaksanakan


oleh satuan tugas yang telah ditetapkan dalam tim pelaksana harian atau petugas yang
ditunjuk dari Kantor Pertanahan. Dalam pelaksanaan kegiatan ini dialokasikan sejumlah
anggaran untuk perjalanan dinas ke lokasi-lokasi yang mempunyai potensi TORA
maupun potensi pengembangan penataan akses.

2.2.2.2.1 Pendataan TORA

Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) adalah tanah yang dikuasai oleh
negara dan/atau tanah yang telah dimiliki oleh masyarakat untuk diredistribusi atau
dilegalisasi kepada Subjek Reforma Agraria yang merupakan penerima TORA yang
memenuhi persyaratan dan ditetapkan untuk menerima TORA. Pendataan TORA
adalah pengumpulan data/informasi lokasi-lokasi bidang tanah yang berpotensi untuk
dijadikan sebagai TORA yang selanjutnya dapat dijadikan sebagai objek Redistribusi
Tanah dan/atau Legalisasi Aset yang dilaksanakan pada tahun anggaran 2023.
Data TORA berasal dari berbagai sumber baik yang berasal dari
internal Kementerian ATR/BPN, dan sumber eksternal dari Kementerian/Lembaga
lain (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Kementerian Desa dan
PDTT), Pemerintah Daerah, maupun usulan dari masyarakat (kelompok masyarakat
dan LSM). Data TORA yang dikumpulkan adalah data spasial dan data tabular
(atribut).

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 31


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
`
Melayani, Profesional,
Terpercaya
Secara umum, data TORA berasal dari sumber-sumber tanah yang
dikelompokkan menjadi:
1. Tanah transmigrasi yang belum bersertipikat, yaitu pengumpulan data atas
tanah transmigrasi yang sudah ada SK HPL maupun yang belum ada SK
HPLnya; sudah ada SK HPLnya yang telah diteruskan pendaftarannya
menjadi sertifikat HPL dan yang belum menjadi sertipikat HPL; serta tanah
transmigrasi yang berasal dari pelepasan kawasan hutan.
2. Legalisasi Aset/Pensertipikatan Tanah oleh Pemerintah Pengumpulan data
atas tanah yang akan dijadikan target pensertipikatan tanah oleh pemerintah
dan data hasil pelaksanaan kegiatan PTSL yang masuk dalam kategori K3
yang dapat beotensi menjadi obyek penataan aset (redistribusi tanah).
3. Tanah Hak Guna Usaha dan Hak Guna Bangunan yang telah habis masa
berlakunya serta tidak dimohon peanjangan dan/atau tidak dimohon
pembaruan haknya dalam jangka waktu 1 (satu) tahun setelah haknya
berakhir; Tanah Hak Guna Usaha dan Hak Guna Bangunan yang
penggunaan tanahnya melebihi dari luas yang tercantum dalam surat
keputusan pemberian Hak yang bersangkutan; tanah yang diperoleh dari
pelepasan Hak Guna Usaha yang diubah menjadi Hak Guna Bangunan
karena penyesuaian tata ruang; dan/atau tanah yang diperoleh dari
kewajiban menyerahkan sebagian dari tanah yang diusahakan oleh
pemegang hak.
4. Tanah Terlantar, dilakukan terhadap tanah hasil penertiban tanah terlantar
dan telah ditetapkan sebagai Tanah Cadangan Umum Negara (TCUN) yang
pendayagunaannya ditujukan untuk kegiatan Reforma Agraria; serta
pelepasan sebagian sebagai hasil optimalisasi penggunaan dan pemanfaatan
tanah terindikasi terlantar.
5. Tanah Negara lainnya, yakni meliputi objek tanah:
a. Tanah hasil penyelesaian konflik;
b. Tanah bekas tambang yang telah direklamasi di luar kawasan hutan;
c. Tanah timbul;
d. Tanah Negara yang belum digarap dan/atau telah digarap;
e. Tanah-tanah yang memenuhi persyaratan penguatasn hak rakyat atas
tanah, meliputi:

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 32


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan April, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
`
Melayani, Profesional,
Terpercaya
 tanah yang dihibahkan oleh perusahaan dalam bentuk tanggung
jawab sosial dan/atau lingkungan;
 tanah hasil konsolidasi yang subyeknya memenuhi kriteria reforma
agraria yaitu berupa sumbangan tanah untuk pembangunan (STUP)
dan tanah pengganti biaya pelaksanaan (TPBP) Konsolidasi Tanah
yang telah disepakati untuk diberikan kepada pemerintah sebagai
TORA.
6. Tanah yang berasal dari pelepasan kawasan hutan negara dan/atau hasil
perubahan batas kawasan hutan yang ditetapkan melalui surat keputusan
penetapan batas areal pelepasan kawasan hutan atau keputusan perubahan
batas kawasan hutan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
sebagai sumber TORA, meliputi:
a. Tanah dalam kawasan hutan yang telah dilepaskan sesuai peraturan
perundang-undangan menjadi TORA; dan
b. Tanah dalam kawasan hutan yang telah dikuasai oleh masyarakat dan
telah diselesaikan penguasaannya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Penyelenggaraan kegiatan Redistribusi tanah yang bersumber dari objek
tanah tersebut dilakukan melalui tahapan inventarisasi penguasaan, pemilikan,
penggunaan, dan pemanfaatan tanah, analisa data fisik dan data yuridis bidang-
bidang tanah, dan selajutnya dapat di tetapkan sebagai objek redistribusi tanah,
terkecuali untuk objek redistribusi tanah yang bersumber dari tanah yang dihibahkan
oleh perusahaan dalam bentuk tanggung jawab sosial dan/atau lingkungan, tanah
hasil konsolidasi yang subjeknya memenuhi kriteria Reforma Agraria dan sisa tanah
sumbangan tanah untuk pembangunan dan tanah pengganti biaya pelaksanaan
Konsolidasi Tanah yang telah disepakati untuk diberikan kepada pemerintah sebagai
TORA, dimana dilakukan proses pelepasan hak atas tanah atau garapan atas Tanah
Negara sebelum ditetapkan sebagai objek redistribusi tanah.
Objek redistribusi tanah yang telah ditetapkan meliputi redistribusi tanah
untuk pertanian dan untuk non-pertanian. Objek redistribusi tanah untuk pertanian
diredistribusi kepada Subjek Reforma Agraria dengan luasan paling besar 5 (lima)
hektare sesuai dengan ketersediaan TORA disertai dengan pemberian sertipikat hak
milik atau Hak Kepemilikan Bersama, sedangkan objek redistribusi tanah untuk non-

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 33


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan April, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
`
Melayani, Profesional,
Terpercaya
pertanian diredistribusi kepada Subjek Reforma Agraria dan disertai dengan
pemberian sertipikat hak milik. Dalam hal objek redistribusi tanah untuk non-
pertanian yang memerlukan penataan maka dapat dilakukan melalui Konsolidasi
Tanah.
Selain melalui Redistribusi Tanah, Reforma Agraria juga
diselenggarakan melalui kegiatan legalisasi aset atas tanah kepada Subjek Reforma
Agraria. Objek legalisasi aset meliputi;
1. Tanah transmigrasi yang belum bersertipikat, dan diberikan kepada Subjek
Reforma Agraria melalui mekanisme sertipikasi tanah transmigrasi.
Legalisasi aset terhadap tanah transmigrasi dilakukan untuk tanah
transmigrasi yang melakukan pendaftaran tanah pertama kali yang objek
tanahnya dipersiapkan dari program transmigrasi dan subjek tanahnya
adalah masyarakat yang mengikuti program transmigrasi dan harus
memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Tidak termasuk dalam kawasan hutan. Namun jika termasuk kedalam
kawasan hutan, proses pelepasan atau perubahan batas kawasan
hutannya dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; atau
b. Telah diberikan hak pengelolaan untuk transmigrasi. Namun jika
belum memperoleh hak pengelolaan untuk transmigrasi maka
legalisasi asetnya dilakukan setelah terbit keputusan Menteri Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi atau bupati/wali
kota atau pejabat yang ditunjuk yang menyatakan bahwa
pembinaannya telah diserahkan kepada pemerintah kabupaten/kota
dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota.
2. Tanah yang dimiliki masyarakat melalui kegiatan Pendaftaran Tanah
Sistematis Lengkap (PTSL). PTSL adalah kegiatan pendaftaran tanah untuk
pertama kali yang dilakukan secara serentak yang meliputi semua objek
tanah yang belum didaftar dalam satu wilayah, desa/kelurahan atau lainnya
yang setingkat, tujuannya untuk mendapat kepastian hukum berupa
sertipikat tanah.
Subjek Penerima TORA atau masyarakat penerima TORA dari objek
redistribusi tanah dan objek legalisasi aset terdiri atas:

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 34


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan April, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
`
Melayani, Profesional,
Terpercaya
1. Orang perseorangan, yang mempunyai pekerjaan sebagai:
a. Petani gurem yang memiliki luas tanah 0,25 (nol koma dua lima)
hektare atau lebih kecil dan/atau petani yang menyewa tanah yang
luasannya tidak lebih dari 2 (dua) hektare untuk diusahakan di bidang
pertanian sebagai sumber kehidupannya;
b. Petani penggarap yang mengerjakan atau mengusahakan sendiri tanah
yang bukan miliknya;
c. Buruh tani yang mengerjakan atau mengusahakan tanah orang lain
dengan mendapat upah;
d. Nelayan kecil yang melakukan penangkapan ikan untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari, baik yang tidak menggunakan kapal
penangkap ikan maupun yang menggunakan kapal penangkap ikan
berukuran paling besar 10 (sepuluh) Gross Tonnage (GT);
e. Nelayan tradisional yang melakukan penangkapan ikan di perairan
yang merupakan hak perikanan tradisional yang telah dimanfaatkan
secara turun-temurun sesuai dengan budaya dan kearifan lokal;
f. Nelayan buruh yang menyediakan tenaganya yang turut serta dalam
usaha penangkapan ikan;
g. Pembudi daya ikan kecil yang melakukan pembudidayaan ikan untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari;
h. Penggarap lahan budi daya yang menyediakan tenaganya dalam
pembudidayaan ikan;
i. Petambak garam kecil yang melakukan usaha pergaraman pada
lahannya sendiri dengan luas lahan paling luas 5 (lima) hektare, dan
perebus garam;
j. Penggarap tambak garam yang menyediakan tenaganya dalam usaha
pergaraman;
k. Guru honorer yang belum berstatus Pegawai Negeri Sipil, serta digaji
secara sukarela atau per jam pelajaran, atau bahkan di bawah gaji
minimum yang telah ditetapkan secara resmi, yang tidak memiliki
tanah;

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 35


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan April, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
`
Melayani, Profesional,
Terpercaya
l. Pekerja harian lepas yang melakukan pekerjaan tertentu yang dalam
hal waktu, volume, dan upahnya didasarkan pada kehadiran, yang
tidak memiliki tanah;
m. buruh yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam
bentuk lain, yang tidak memiliki tanah;
n. Pedagang informal yang melakukan kegiatan usaha perdagangan
barang atau jasa, dengan kemampuan modal yang terbatas yang
dilakukan cenderung beindah-pindah serta berlokasi di tempat umum,
tidak mempunyai legalitas formal serta tidak memiliki tanah;
o. Pekerja sektor informal yang bekerja dalam hubungan kerja sektor
informal dengan menerima upah dan/atau imbalan dan tidak memiliki
tanah;
p. Pegawai tidak tetap yang diangkat untuk jangka waktu tertentu guna
melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan yang bersifat
teknis profesional dan administrasi sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan organisasi yang tidak memiliki tanah;
q. pegawai swasta dengan pendapatan dibawah Penghasilan Tidak Kena
Pajak dan tidak memiliki tanah;
r. Pegawai Negeri Sipil paling tinggi golongan III/a yang tidak memiliki
tanah;
s. anggota Tentara Nasional Indonesia/Kepolisian Negara Republik
Indonesia beangkat paling tinggi Letnan Dua/Inspektur Dua Polisi
atau yang setingkat dan tidak memiliki tanah; atau
t. pekerjaan lain yang ditetapkan oleh Menteri.
2. Kelompok masyarakat dengan Hak Kepemilikan Bersama yang merupakan
gabungan dari orang-perseorangan yang membentuk kelompok, berada
dalam satu kawasan tertentu serta memenuhi persyaratan untuk diberikan
objek redistribusi tanah; dan
3. Badan hukum dalam bentuk koperasi, perseroan terbatas, atau yayasan,
yang dibentuk oleh Subjek Reforma Agraria orang perseorangan atau
kelompok masyarakat dengan Hak Kepemilikan Bersama dan/atau badan
usaha milik desa.

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 36


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan April, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
`
Melayani, Profesional,
Terpercaya
Target penyelenggaraan Reforma Agraria tertuang dalam Nawacita ke-5
pemerintah Presiden Joko Widodo yang tertuang dalam Rencana Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 dengan target kepemilikan tanah melalui
Reforma Agraria seluas 9 juta hektar yang terdiri atas Redistribusi Tanah Objek
Landreform seluas 4,5 juta hektar dan melalui legalisasi aset lainnya seluas 4,5 juta
Ha.

TANAH OBJEK REFORMA AGRARIA (TORA)


(9 juta Ha)

Tanah yang
Redistribusi Tanah
Tersedia
(4,5 juta Ha)
(4,5 juta Ha)

Tanah HGU Tidak Diperpanjang/


Transmigrasi Tanah Diperbarui dan Tidak Pelepasan
yang Belum Masyarakat Digunakan/ Dimanfaatkan; Kawasan Hutan
Tanah Terlantar dan Tanah
Bersertipikat (3,9 juta Ha*) (4,1 Juta Ha**)
Negara lainnya
(0,6 juta ha) (0,4 juta Ha**)

PTSL
LEGALISASI ASET

B A Keterangan:
A : Skema Akses Mengikuti Aset
B : Skema Aset Mengikuti Akses
PENATAAN AKSES
*) Sebelum legalisasi aset, jika diperlukan
dilakukan kegiatan Konsolidasi Tanah
**) Sebelum diredistribusi, jika diperlukan
dilakukan kegiatan Konsolidasi Tanah

Gambar 2.4
Skema Reforma Agraria

Kegiatan pendataan potensi/indikasi Tanah Objek Reforma Agraria


(TORA) terbagi menjadi 3 (tiga) tahapan, yaitu: (Tahapan Pendataan TORA dapat
dilihat pada Gambar 2.5)
1. Persiapan: Pada tahap persiapan, dilakukan koordinasi serta pengumpulan
data TORA serta pembuatan peta kerja.
2. Peninjauan Lapangan: Pada tahapan peninjauan lapangan dilakukan
pengecekan lapangan untuk memastikan lokasi TORA serta pengumpulan data

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 37


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan April, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
`
Melayani, Profesional,
Terpercaya
sesuai kondisi lapangan. Hasil peninjauan lapangan secara umum
menghasilkan data spasial dan tekstual lokasi TORA, dalam format Shapefile
(shp) dan terdefinisi dalam system proyeksi UTM atau lat/Long.
3. Analisa Prioritas: Setelah peninjauan lapangan dan diperoleh data yang
diperlukan kemudian dilakukan analisa spasial dengan menggunakan teknik
overlay lokasi TORA dengan peta penggunaan tanah eksisting, faktor pembatas
berupa peta kelerengan, peta elevasi dan peta gambut serta kesesuaian dengan
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
Hasil overlay tersebut akan menghasilkan lokasi prioritas TORA. Lokasi
prioritas TORA terdiri atas:
a. Kategori Prioritas 1, merupakan lokasi TORA dengan penggunaan tanah
budidaya (sawah, kebun, kampung) dan tidak ada fakor penghambat;
b. Kategori prioritas 2, merupakan lokasi TORA dengan penggunaan tanah masih
berupa hutan lebat dan arahan tata ruang non budidaya; dan
c. Kategori prioritas 3, merupakan lokasi-lokasi TORA yang terdapat faktor
penghambat fisik seperti lereng >10%, badan air ataupun terdapat gambut.
Data yang dibutuhkan dalam proses pengumpulan data TORA
merupakan gabungan dari pengumpulan data primer dan data sekunder. Data
sekunder yang dikumpulkan terdiri atas data tabulasi, data spasial dan/atau data
atribut serta data pendukung lainnya yang diperoleh dari dinas/instansi terkait baik
dari internal maupun eksternal Kantor Pertanahan Kabupaten Indragiri Hulu.
Sedangkan data primer yang dikumpulkan bersumber dari data dan informasi yang
diperoleh langsung pada saat peninjauan lapangan. Secara sistematis, desain
kebutuhan data dalam proses pengumpulan data potensi TORA pada pelaksanaan
kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2022 dapat
dilihat pada Tabel 2.5 berikut:

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 38


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan April, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
`
Melayani, Profesional,
Terpercaya
Tabel 2.5
Desain Kebutuhan Data Dalam Pelaksanaan Pendataan Tanah Objek Reforma Agraria (TORA)
Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2022

Teknik Pengumpulan Update


No. Jenis Data Kebutuhan Data Sumber Data
Data Data
1. Tanah Transmigrasi 1. Tanah transmigrasi yang sudah ada SK HPL maupun belum ada SK HPL;
a. Kantah Kab. Indragiri
2. Tanah transmigrasi yang sudah ada SK HPL dan sedang meneruskan Hulu
pendaftarannya menjadi Sertipikat HPL dan yang belum menjadi Inventarisasi Data b. Dinas Sosial, Tenaga
sertifikat HPL; Sekunder Kerja dan
3. Tanah transmigrasi yang berasal dari pelepasan kawasan hutan; Transmigrasi Kab. 2022
Indragiri Hulu
4. Sebaran permukiman Transmigrasi; dan
Inventarisasi Data a. Kantah Kab. Indragiri
5. Data spasial sebaran Tanah Transmigrasi yang dapat menjadi potensi
Sekunder dan/atau Hulu
TORA.
Primer b. Observasi lapangan
2. Hak Guna Usaha 1. Data HGU dan HGB yang telah habis masa berlaku dan tidak
(HGU) dan Hak diperpanjang, dan/atau tidak diperbaharui dan/atau permohonan
Guna Bangunan perpanjangan haknya ditolak;
(HGB) 2. Data HGU dan HGB yang penggunaan tanahnya melebihi luas yang
tercantum dalam surat keputusan pemberian hak yang bersangkutan;
3. Tanah yang diperoleh dari pelepasaan HGU yang diubah menjadi HGB a. Kantah Kab. Indragiri 2022
karena penyesuaian tata ruang; Hulu
Inventarisasi Data
b.Kanwil BPN Provinsi
4. Tanah yang diperoleh dari kewajiban menyerahkan sebagian dari tanah Sekunder
Riau
yang diusahakan oleh pemegang hak;
5. Data permohonan pemberian dan/atau perpanjangan dan/atau
pembaharuan HGU; dan
6. Data spasial sebaran lokasi HGU dan HGB yang dapat menjadi potensi
TORA.

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 39


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
`
Melayani, Profesional,
Terpercaya
Teknik Pengumpulan Update
No. Jenis Data Kebutuhan Data Sumber Data
Data Data
3. Tanah Terlantar 1. Data tanah yang telah ditetapkan menjadi Tanah Cadangan Umum Negara
(TCUN) yang pendayagunaannya ditujukan untuk kegiatan Reforma a. Kantah Kab. Indragiri
Agraria; Inventarisasi Data Hulu
2. Pelepasan sebagian hak yang merupakan hasil optimalisasi penggunaan 2022
Sekunder b. Kanwil BPN Provinsi
dan pemanfaatan tanah terindikasi terlantar; dan Riau
3. Data spasial sebaran tanah terlantar yang dapat menjadi potensi TORA.
4. Pelepasan Kawasan
1. Data sebaran tanah yang berasal dari pelepasan kawasan hutan;
Hutan
2. Data hasil Inventarisasi dan Verifikasi Tim Penyelesaian Permasalahan a. Kantah Kab. Indragiri
Tanah Dalam Kawasan Hutan (Inver PPTKH) di Kabupaten Indragiri Hulu
Hulu; Inventarisasi Data b.BPKH XIX
2022
Sekunder Pekanbaru
3. Tanah hasil perubahan tata batas kawasan hutan; dan
c. Dinas Kehutanan
4. Data spasial sebaran tanah hasil pelepasan kawasan hutan yang dapat Provinsi Riau
menjadi potensi TORA.
5. Tanah Negara 1. Tanah hasil penyelesaian konflik;
Lainnya 2. Tanah bekas tambang yang telah direklamasi di luar kawasan hutan;
3. Tanah timbul;
4. Tanah negara yang belum digarap dan/atau telah digarap; dan
5. Tanah-tanah yang memenuhi persyaratan penguatan hak rakyat atas a. Kantah Kab. Indragiri
tanah, meliputi: Hulu
a. Tanah yang dihibahkan oleh perusahaan dalam bentuk tanggung Inventarisasi Data
b.Kanwil BPN Provinsi 2022
jawab sosial dan/atau lingkungan; dan Sekunder
Riau
b. Tanah hasil konsolidasi yang subjeknya memenuhi kriteria reforma c. Koordinasi OPD
agraria yaitu berupa Sumbangan Tanah Untuk Pembangunan (STUP)
dan Tanah Pengganti Biaya Pelaksanaan (TPBP) Konsolidasi Tanah
yang telah disepakati untuk diberikan kepada pemerintah sebagai
TORA.

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 40


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
`
Melayani, Profesional,
Terpercaya
Teknik Pengumpulan Update
No. Jenis Data Kebutuhan Data Sumber Data
Data Data
6. Data Penunjang A. Peta Dasar dan Peta Tematik
dalam proses
Analisa Spasial a. Administrasi Kabupaten Indragiri Hulu
Potensi TORA b. Pola Ruang Provinsi a. BAPPEDA Kab.
c. Kawasan Lindung Gambut dan/atau PIPPIB Indragiri Hulu
d. Lereng b.Kantah Kab. Indragiri
e. Topografi Hulu
f. Tutupan Lahan Inventarisasi Data c. Kanwil BPN Provinsi
2022
g. Jenis Tanah Sekunder Riau
h. Kawasan Hutan (SK MENLHK No. 903/2016)
a. Adwil Kab. Indragiri
Hulu
i. Citra Satelit
b.Google Earth
c. SAS Planet
B. Data Spasial Penguasaan Hak Atas Tanah (format : Shapefile dan/atau tarbular/atribut)

a. Sebaran Hak Milik (HM) a. Kantah Kab. Indragiri


b. Sebaran Hak Guna Bangunan (HGB) Inventarisasi Data Hulu
2022
Sekunder b.Kanwil BPN Provinsi
c. Sebaran Hak Guna Usaha (HGU)
Riau
C Data Penatagunaan Tanah, bersumber dari :
b. Neraca PGT baik kecamatan dan kabupaten; dan / atau a. Kantah Kab. Indragiri
Inventarisasi Data Hulu, dan/atau
2022
b. Neraca Perkebunan. Sekunder b.Kanwil BPN Provinsi
Riau
Lokasi potensi 1. Rekapitulasi lokasi pelaksanaan kegiatan Redistribusi Tanah Tahun 2020- Inventarisasi Data Kantah Kab.
7. penataan akses / 2022 Sekunder Indragiri Hulu 2022
access reform 2. Potensi usaha desa dan/atau masyarakat desa yang dapat dikembangkan Inventarisasi Data Observasi Lapangan

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 41


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
`
Melayani, Profesional,
Terpercaya
Teknik Pengumpulan Update
No. Jenis Data Kebutuhan Data Sumber Data
Data Data

3. Potensi pemberian akses permodalan dan pendampingan usaha Primer


(Pemberdayaan
Tanah Masyarakat
Sumber : Hasil Identifikasi, 2022

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 42


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
`
Melayani, Profesional,
Terpercaya
Gambar 2.5
Kerangka Proses Analisa Data Spasial Potensi TORA

PENGUMPULAN DATA Sumber:


1
1. Pelepasan Kawasan Hutan
2. Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan TERIDENTIFIKASINYA
3. Tanah Transmigrasi yang belum bersertifikat SEBARAN SUMBER
4. Alokasi 20% Kewajiban Perusahaan Output POTENSI TORA
DATA POTENSI
TORA
TAHAP 1

1. Peta Administrasi
2. Peta Pola Ruang
3. Peta Kawasan Lindung Gambut dan/atau PIPPIB
DATA 1. Pete Kelerengan
PENDUKUNG 2. Peta Topografi
ANALISIS 3. Peta Tutupan Lahan
POTENSI TORA 4. Peta Jenis Tanah
TERIDENTIFIKASINYA
5. Peta Kawasan Hutan
DATA PENUNJANG
6. Citra Satelit
ANALISIS SPASIAL
Output POTENSI TORA

1. Sebaran Hak Milik (HM)


2. Sebaran Hak Guna Bangunan (HGB)
3. Sebaran Hak Guna Usaha (HGU)

2 INPUT UNTUK ANALISIS SPASIAL POTENSI TORA


ANALISIS DATA INPUT UNTUK ANALISIS SPASIAL POTENSI TORA

Inventarisasi Penyelesaian Penguasaan Tanah dalam Kawasan Hutan (PPTKH) Teridentifikasinya :


Potensi TORA dari Objek
PIPPIB (SK. 5446/MENLHK-PKTL/IPSDH/PLA.1/ 8/2021 Pelepasan Kawasan Hutan,
Pelepasan
Kawasan Hutan Pola Ruang (Perda 10/2018 tentang RTRW Provinsi Riau) Output dan diluar kawasan
Overlay PIPPIB.

Teridentifikasinya :
Pola Ruang (Perda 10/2018 tentang RTRW Provinsi Riau)
TAHAP 2

Potensi TORA dari Objek


Perubahan ) PIPPIB (SK. 5446/MENLHK-PKTL/IPSDH/PLA.1/ 8/2021 Perubahan Peruntukan
Peruntukan Kawasan Hutan yang
Penguasaan dan Pemilikan Hak Atas Tanah (HM, HGU, dan HGB) berada di luar kawasan
Kawasan Hutan
Output lindung, diluar kawasan
SK.314/MENLHK/SETJEN/PLA.2/4/2016 PIPPIB dan belum terdapat
Perubahan Kawasan Menjadi Bukan Kawasan Hutan Overlay penguasaan tanah lainnya.

Pola Ruang (Perda 10/2018 tentang RTRW Provinsi Riau) Teridentifikasinya :


PIPPIB (SK. 5446/MENLHK-PKTL/IPSDH/PLA.1/ 8/2021 Potensi TORA dari Objek
Tanah Transmigrasi Yang Tanah Transmigrasi berada
SK HPL Transmigrasi di luar kawasan lindung,
Belum Bersertifikat
Penguasaan dan Pemilikan Hak Atas Tanah (HM, HGU, dan HGB) diluar kawasan PIPPIB dan
Output belum terdapat penguasaan
tanah lainnya.
Overlay

Teridentifikasinya :
Pola Ruang (Perda 10/2018 tentang RTRW Provinsi Riau) Potensi TORA dari Objek
Alokasi 20% Kewajiban
Alokasi 20% Kewajiban PIPPIB (SK. 5446/MENLHK-PKTL/IPSDH/PLA.1/ 8/2021 Perusahaan yang berada di
Perusahaan Penguasaan dan Pemilikan Hak Atas Tanah (HM, HGU, dan HGB) Output luar kawasan lindung,
Overlay diluar kawasan PIPPIB dan
belum terdapat penguasaan
tanah lainnya.
INPUT UNTUK VERIFIKASI LAPANGAN DAN LOKASI PRIORITAS POTENSI TORA

ESTIMASI LUAS DAN ESTIMASI JUMLAH


BIDANG BERDASARKAN SUMBER PETA KERJA POTENSI TORA
POTENSI TORA

3
VERIFIKASI LOKASI
POTENSI TORA

LOKASI PRIORITAS
TORA
PETA PENGGUNAAN LAHAN
TAHAP 3

PETA KELERENGAN PRIORITAS 1


LOKASI POTENSI PRIORITAS 2
TORA 2023 PETA ELEVASI
Output PRIORITAS 3
PETA GAMBUT

PETA RENCANA TATA RUANG


Overlay
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
`
Melayani, Profesional,
Terpercaya
2.2.2.2.2 Pengembangan Penataan Akses (Access Reform)

Terdapat 2 (dua) skema yang dapat digunakan dalam menentukan lokasi


untuk penataan aset dan pengembangan penataan akses dalam rangka pelaksanaan
penyelenggaraan Reforma Agraria di Kabupaten Indragiri Hulu, yaitu:
1. Akses mengikuti aset, yakni mengarahkan pelaksanaan program penataan
akses dari para pemangku kepentingan (Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah) tahun berjalan untuk memberikan bantuan pada lokasi-lokasi
program redistribusi dan/atau legalisasi aset tanah yang telah dilaksanakan
oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Indragiri Hulu pada tahun T-1 (yang
telah bersertipikat); dan
2. Aset mengikuti akses melalui PTSL, yakni mengarahkan penetapan desa
program legalisasi aset tanah (PTSL) tahun berjalan pada lokasi pelaksanaan
program penataan akses Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah yang
telah dan/atau sedang berjalan.
Pengembangan penataan akses dikoordinasikan oleh GTRA dalam
rangka mensinkronisasikan program dan kegiatan yang pelaksanaan dan
anggarannya berada pada Kementerian/Lembaga/Dinas terkait yang telah masuk
sebagai anggota GTRA. Penataan akses dapat diberikan sebelum atau sesudah
penataan aset. Sebagai contoh pemberian penataan akses adalah sebagai berikut:
1. Kementerian Pertanian/Dinas Pertanian menyediakan penyuluhan
pertanian, pupuk dan juga pendanaan yang bisa diberikan pada
penerima tanah program redistribusi tanah/konsolidasi tanah/legalisasi
aset;
2. Kementerian/Dinas Koperasi dan UKM mengawal pembentukan
koperasi, pendampingan baik berupa modal, manajemen maupun investasi
dan pendanaan;
3. Dinas Pekerjaan Umum: membangun akses jalan, fasilitas pertanian,
irigasi atau pembangunan pasar pada lokasi penataan aset;
4. LSM/Organisasi Petani: mengawal proses seleksi petani, mencegah
masuknya petani dari daerah lain dan spekulan tanah serta
pendampingan;
5. Lembaga Keuangan: menyediakan kredit bunga ringan; dan

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 43


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
`
Melayani, Profesional,
Terpercaya
6. Pihak swasta: kemitraan dalam pemasaran hasil produksi, serta
mendirikan pabrik.

Pelaksanaan pengembangan penataan akses didalam penyelenggaraan


reforma agraria dilakukan melalui beberapa tahapan berikut:
1. Persiapan. Pada tahap persiapan, dilakukan penyiapan data:
a. Subyek dan obyek redistribusi tanah /legalisasi aset; dan
b. Program-program pemberdayaan yang ada di dinas terkait.
2. Peninjauan Lapangan. Tujuan peninjauan lapang adalah untuk mencari
potensi pengembangan penataan akses di lokasi redistribusi
tanah/legalisasi aset yang belum mendapatkan penataan akses, dengan
memperhatikan potensi sumber daya alam, potensi sumber daya
manusia, ketertarikan atau minat masyarakat, potensi pasar, sosial
budaya masyarakat dan lain-lain.
3. Penyusunan Rencana Pengembangan Penataan akses, yaitu
dilaksanakan berdasarkan hasil peninjauan lapang atas potensi
pengembangan penataan akses yang didapatkan dan ketersediaan
program/kegiatan serta anggaran pemberdayaan masyarakat yang ada di
Kementerian/Lembaga/Dinas terkait.

Gambar 2.6
Bisnis Proses Dalam Kegiatan Penataan Akses

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 44


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
`
Melayani, Profesional,
Terpercaya

2.2.2.3 Integrasi Penataan Aset dan Penataan Akses


Pada tahap integrasi penataan aset dan penataan akses ini dapat dilaksanakan
melalui Rapat integrasi penataan asset dan penataan akses dengan melibatkan seluruh
stakeholder yang terkait dalam penyelenggaraan GTRA, dimana hasil dari tahapan
integrasi ini meliputi:
1. Data potensi penataan asset dan potensi penataan akses di tingkat kabupaten;
2. Rekomendasi dari Tim GTRA Kabupaten mengenai:
a. Penyelesaian sengketa dan konflik agraria pada potensi TORA
b. Potensi TORA (data matang) yang dapat ditindaklanjuti penataan asset,
3. Serta Rekomendasi Tim GTRA Kabupaten Kepada Pimpinan perangkat Daerah
atau Stakeholder terkait untuk tindaklanjut penataan akses.

2.2.2.4 Tahap Pelaporan


Pelaporan kegiatan pelaksanaan GTRA dilakukan secara berjenjang dari GTRA
Kabupaten/Kota melalui tim sekretariat kepada GTRA Provinsi. Pelaporan pelaksanaan
dilakukan secara berkala setiap 3 (tiga) bulan atau sewaktu-waktu diperlukan.
Penyelenggaraan Reforma Agraria di tingkat kabupaten/kota merupakan bagian dari
kegiatan Prioritas Nasional pada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional yang juga menjadi obyek pemantauan Kantor Staf Presiden (KSP), sehingga
pelaporan yang disiapkan untuk disampaikan ke Tim GTRA Pusat melalui GTRA Provinsi
adalah Laporan Berkala dan Laporan Akhir, terdiri dari:
a. Laporan Triwulan I, yang merupakan laporan kemajuan pelaksanaan GTRA sejak
bulan Maret s.d Mei 2022 dan disampaikan kepada Tim GTRA Provinsi pada akhir
bulan Mei. Adapun muatan laporan triwulan I terdiri atas:
Rencana kerja penyelenggaraan Reforma Agraria selama 1 tahun;
Rencana Penyerapan Anggaran (RPA);
SK GTRA Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2022;
SK Tim Pelaksana Harian GTRA Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2022.
b. Laporan Triwulan II, yang merupakan laporan kemajuan pelaksanaan GTRA
hingga akhir bulan Agustus 2022 dan disampaikan kepada Tim GTRA Provinsi pada
akhir bulan Agustus. Adapun muatan laporan triwulan II terdiri atas:

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 45


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
`
Melayani, Profesional,
Terpercaya
Kemajuan pelaksanaan Reforma Agraria hingga akhir bulan Agustus;
Realisasi fisik dan anggaran penyelenggaraan GTRA hingga akhir bulan
Agustus;
Hambatan dan kendala yang dihadapi serta rencana penanganannya;
Undangan rapat koordinasi tim GTRA Kabupaten Indragiri Hulu Tahun
2022.
c. Laporan Triwulan III, yang merupakan laporan kemajuan pelaksanaan GTRA
hingga akhir bulan November 2022 dan disampaikan kepada Tim GTRA Provinsi
pada akhir bulan November. Adapun muatan laporan triwulan III terdiri atas:
Kemajuan pelaksanaan penyelenggaraan Reforma Agraria hingga akhir
bulan November;
Realisasi fisik dan anggaran penyelenggaraan GTRA hingga akhir bulan
November;
Hambatan dan kendala yang dihadapi serta rencana penanganannya;
Surat Tugas Pendataan TORA.
d. Laporan Akhir yang disampaikan kepada Tim GTRA Provinsi pada akhir bulan
Desember 2022 dan merupakan laporan lengkap Hasil Penyelenggaraan Reforma
Agraria berupa buku yang telah di cetak dan soft file sebagai satu kesatuan. Dalam
laporan akhir setidaknya memuat output yang dihasilkan oleh GTRA, antara lain:
Data Potensi TORA hasil pendataan GTRA;
Realisasi fisik dan anggaran penyelenggaraan GTRA hingga akhir tahun
anggaran;
Data potensi penataan akses dan arahan program-program penataan akses
dan pemberdayaan dalam kerangka reforma agraria untuk tahun
berikutnya;
Laporan success story pelaksanaan pilot project Kampung Reforma
Agraria secara utuh (aset plus akses) beserta informasi perubahan/
perkembangan/capaian peningkatan kondisi subyek Reforma Agraria
dalam hal peningkatan pendapatan setelah adanya program reforma
agraria.

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 46


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
`
Melayani, Profesional,
Terpercaya

BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN GUGUS
TUGAS REFORMA AGRARIA BULAN MEI
2022

3.1 Penjelasan Umum Kegiatan Tim Konsultan Perorangan GTRA

Berdasarkan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Gugus Tugas Reforma Agraria Tahun


2022, Pelaksanaan GTRA Kabupaten Indragiri Hulu terdiri atas pekerjaan Pendataan Tanah
Objek Reforma Agraria dan Potensi Pengembangan Penataan Akses yang dilaksanakan oleh
satuan tugas yang telah ditetapkan dalam Tim Pelaksana Harian GTRA Kabupaten Indragiri
Hulu Tahun 2022 berdasarkan Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Indragiri
Hulu Nomor: 42/SK-UP.04.01/III/2022 Tanggal 30 Maret 2022. Satuan Tugas dalam Tim
Pelaksana Harian dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh Tim Konsultan Perorangan.
Pengangkatan Konsultan Perorangan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria Tahun 2022
telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Indragiri
Hulu Nomor: 33.a/ SK-UP.04.01.14/III/2022 Tanggal 08 Maret 2022.
Pendataan TORA adalah pengumpulan data/informasi lokasi-lokasi bidang tanah yang
berpotensi untuk dijadikan sebagai TORA. Data TORA berasal dari berbagai sumber baik
yang berasal dari internal Kementerian ATR/BPN, dan sumber eksternal dari
Kementerian/Lembaga lain (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan
Kementerian Desa dan PDTT), Pemerintah Daerah, maupun usulan dari masyarakat
(kelompok masyarakat dan LSM). Data TORA yang dikumpulkan adalah data spasial dan
data tabular (atribut). Sedangkan Pengembangan Penataan akses dikoordinasikan oleh GTRA
dalam rangka mensinkronisasikan program dan kegiatan yang pelaksanaan dan anggarannya
berada pada Kementerian/Lembaga/Dinas terkait yang telah masuk sebagai anggota GTRA.
Penataan akses dapat diberikan sebelum atau sesudah penataan aset.

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 47


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
`
Melayani, Profesional,
Terpercaya
Adapun peran dan tanggung jawab tim konsultan perorangan dalam pelaksanaan
Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria di Kabupaten Indragiri Hulu yaitu:
1. Membantu pelaksanaan Inventarisasi, Identifikasi, Pengolahan, Analisa, Updating
data TORA hasil Pendataan TORA ke lokasi;
2. Membantu pelaksanaan Inventarisasi dan Identifikasi (pengumpulan data) potensi
pemberian penataan akses baik oleh Pemerintah Daerah maupun pihak terkait
lainnya di tingkat kabupaten;
3. Membantu penyiapan data untuk analisis penggunaan tanah penggunaan tanah
tanah dengan tata ruang, aspek fisik (kemampuan tanah), penguasaan tanah (hak
atas tanah), kebijakan pembangunan, dan sosial ekonomi pada lokasi potensi TORA
yang akan ditindaklanjuti dengan kegiatan penataan aset;
4. Membantu penyiapan bahan penyelesaian konflik agraria di tingkat kabupaten;
5. Membantu fasilitasi pelaksanaan integrasi penataan aset dan penataan akses di
tingkat kabupaten;
6. Membantu penyusunan data potensi penataan aset dan potensi penataan akses di
tingkat Kabupaten;
7. Membantu mengolah dan updating data TORA di tingkat kabupaten pada aplikasi
SIG TORA;
8. Membantu menyusun dan menyampaikan Laporan Gugus Tugas Reforma Agraria
Kabupaten kepada Gugus Tugas Reforma Agraria Provinsi; dan
9. Menjalankan penugasan lainnya yang diberikan oleh Tim Pelaksana Harian Gugus
Tugas Reforma Agraria kabupaten.

3.2 Pelaksanaan Kegiatan Bulan Mei Tahun 2022

Mengacu pada Petunjuk Teknis, tahap awal pelaksanaan kegiatan Gugus Tugas
Reforma Agraria dilakukan kegiatan Persiapan dan perencanaan berupa pembentukan tim
harian GTRA dan Penunjukan Tenaga Pendukung GTRA serta Penyiapan Rencana Kerja
Pelaksanaan GTRA. Penyiapan Rencana Kerja mencakup pembuatan jadwal rencana kegiatan
(time schedule), Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), Rencana Penyerapan Anggaran
(RPA), dan Penyiapan Data. Setelah tahap persiapan dilaksanakan, maka selanjutnya
dilaksanakan pendataan potensi TORA dan dilanjutkan dengan analisa spasial serta
pembuatan peta kerja kemudian akan dilakukan verifikasi lapangan untuk mengidentifikasi
ketersediaan potensi pada lokasi yang terdapat indikasi TORA.

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 48


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
`
Melayani, Profesional,
Terpercaya
Lebih rinci mengenai muatan pekerjaan yang dilakukan oleh Tim Konsultan
Perorangan Gugus Tugas Reforma Agraria Kabupaten Indragiri Hulu pada Bulan Mei tahun
2022 dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1
Pelaksanaan Kegiatan Tim Konsultan Perorangan
Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Bulan Mei Tahun 2022
INSTANSI/ KETERANGAN
NO KEGIATAN OUTPUT
PERSONAL TEMPAT
1. Koordinasi terkait data 1. PT Indriplant Konsultan Perorangan Kantor
permohonan lokasi HGU di Desa Pauh Koordinator Seksi Pertanahan
perpanjangan HGU Ranap Kecamatan Batang Penataan dan Kabupaten
yang sudah habis masa Peranap, berahir sejak 24 Juli Pendaftaran Kantor Indragiri Hulu
berlakunya. 2021. Luas HGU 2000 Ha Pertanahan Kabupaten
dengan luas alokasi 400 Ha. Indragiri Hulu
Nomor Surat Permohonan
Perpanjangan:
127/IP/PKU/VI/2021, Tanggal
29 Juni 2022
2. PT Indriplant
lokasi HGU di Desa Pauh
Ranap Kecamatan Batang
Peranap, berkahir sejak 24 Juli
2021. Luas HGU 3.500 Ha
dengan luas alokasi 700 Ha.
Nomor Surat Permohonan
Perpanjangan:
128/IP/PKU/VI/2021, Tanggal
29 Juni 2022
2. Koordinasi terkait rapat Rapat persiapan Gugus Tugas Konsultan Perorangan Pematang Reba,
persiapan GTRA Reforma Agraria (GTRA) pada hari Dinas Perumahan dan Rengat Barat,
Kamis, 12 Mei 2022 di Aula Kantor Kawasan Permukiman Kabupaten
Pertanahan Kabupaten Indragiri Dinas Koperasi UKM Indragiri Hulu
Hulu Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan
Ruang
Dinas Lingkungan
Hidup
3. Rapat Persiapan Gugus Rapat ini berisi penjabaran dan Tim Pelaksana Harian Aula Kantor
Tugas Reforma Agraria penjelasan umum mengenai Gugus Tugas Reforma Pertanahan
(GTRA) gambaran umum Kegiatan Gugus Agraria Kabupaten
Tugas Reforma Agraria, tujuan Indragiri Hulu
kegiatan Gugus Tugas Reforma
Agraria, sumber tanah objek
reforma agraria dan kegiatan
pemberdayaan tanah masyarakat.
Pada Rapat Ini berlangsung diskusi
mengenai tugas dan tanggung
jawab Satuan Tugas.
4. Koordinasi terkait rapat Rapat persiapan lanjutan Gugus Konsultan Perorangan Pematang
persiapan lanjutan Tugas Reforma Agraria (GTRA) Dinas Perindustrian Reba, Rengat
GTRA pada hari Kamis, 19 Mei 2022 di dan Perdagangan Barat,
Aula Kantor Pertanahan Kabupaten Badan Pengelolaan Kabupaten
Indragiri Hulu Keuangan dan Aset Indragiri Hulu

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 49


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
`
Melayani, Profesional,
Terpercaya
INSTANSI/ KETERANGAN
NO KEGIATAN OUTPUT
PERSONAL TEMPAT
Daerah (BPKAD) Rengat,
Dinas Penanaman Kabupaten
Modal dan Pengelola Indragiri Hulu
Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP)
UPTD KPH Indragiri
Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa
Kabupaten Indragiri
Hulu
Dinas Tenaga Kerja
Kabupaten Indragiri
Hulu
5. Rapat Persiapan Rapat ini merupakan rapat Tim Pelaksana Harian Aula Kantor
lanjutan Gugus Tugas persiapan lanjutan terkait data Gugus Tugas Reforma Pertanahan
Reforma Agraria potensi TORA yang telah Agraria Kabupaten
(GTRA) dikumpulkan oleh Konsultan Indragiri Hulu
Perorangan berdasarkan hasil
koordinasi dengan instansi terkait
serta isu-isu terkait kendala,
masalah dan hambatan dalam
mengidentifikasi potensi TORA di
Kabupaten Indragiri Hulu.
Diperoleh saran-saran agar
dilakukan cross check lapangan dari
potensi alokasi 20% Kawasan
hutan, transmigrasi ataupun potensi
20% HGU.
6. Koordinasi terkait rapat Rapat persiapan Gugus Tugas Konsultan Perorangan Pematang Reba,
persiapan lanjutan Reforma Agraria (GTRA) II pada Badan Perencanaan Rengat Barat,
GTRA II hari Kamis, 24 Mei 2022 di Aula Pembangunan Daerah Kabupaten
Kantor Pertanahan Kabupaten (BAPPEDA) Indragiri Hulu
Indragiri Hulu Dinas Pertanian dan
Perikanna
7. Rapat Persiapan Rapat persiapan lanjutan GTRA Tim Pelaksana Harian Aula Kantor
lanjutan Gugus Tugas terakhir sebelum dilakukannya Gugus Tugas Reforma Pertanahan
Reforma Agraria rapat Fullday Bersama Tim GTRA Agraria Kabupaten
(GTRA) II Kabupaten dan menghadirkan Indragiri Hulu
narasumber, membahas mengenai
isu-isu terkait kendala, masalah dan
hambatan dalam mengidentifikasi
potensi TORA. Pada rapat ini
terdapat saran agar diperoleh
kesepahaman persamaan presepsi
mengenai pemahaman alokasi 20%
kewajiban Perusahaan dalam
bentuk kemitraan atau plasma agar
tidak menciptakan kebingungan
bagi masyarakat maupun OPD
dalam mengawasi pemenuhan
kewajiban perusahaan tersebut.
8. Koordinasi terkait Sesuai dengan Peraturan Menteri Konsultan Perorangan Pematang Reba,
mekanisme pemenuhan Pertanian Nomor 98 Tahun 2013 Pengawas Mutu Hasil Rengat Barat,
kewajiban perusahaan tentang Pedoman Izin Usaha Pertanian pada Dinas Kabupaten
atas alokasi 20% Perkebunan. Mengacu pada Surat Pertanian dan Indragiri Hulu
fasilitasi pembangunan Edaran Nomor Perikanan Kabupaten

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 50


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
`
Melayani, Profesional,
Terpercaya
INSTANSI/ KETERANGAN
NO KEGIATAN OUTPUT
PERSONAL TEMPAT
kebun masyarakat atas11/SE-HK.02.02/VIII/2020 Indragiri Hulu
Izin Usaha PerkebunanTentang Pelaksanaan Kewajiban
Perusahaan Dalam Fasilitasi
Pembangunan Kebun Masyarakat
Sumber : Tim Konsultan Perorangan GTRA, 2022

BAB IV
KOMPILASI DATA HASIL PENGUMPULAN
DATA POTENSI TORA HINGGA BULAN MEI

Pelaksanaan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria Kabupaten Indragiri Hulu Tahun
2022 terdiri atas 2 (dua) kegiatan, yakni pengumpulan data potensi Tanah Objek Reforma
Agraria (TORA) serta pengumpulan data dan/atau informasi potensi pengembangan penataan
akses (access reform) pada lokasi pelaksanaan kegiatan Redistribusi Tanah dan/atau kegiatan
Legalisasi Aset yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya.

4.1 Pengumpulan Data Potensi Tanah Objek Reforma Agraria (TORA)

Pengumpulan data potensi TORA dilaksanakan dengan mengumpulkan data/Updating


data terkait sumber potensi TORA. Adapun beberapa sumber potensi TORA yang telah
diidentifikasi dan di analisis pada pelaksanaan GTRA hingga Bulan Mei tahun 2022 yaitu
terdiri atas:
a. Potensi TORA bersumber dari Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan menjadi
Bukan Kawasan Hutan yang diidentifikasi berdasarkan Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor :
314/MENLHK/SETJEN/PLA.2/4/2016 tanggal 20 April 2016 tentang Perubahan
Peruntukan Kawasan Hutan Menjadi Bukan Kawasan Hutan di Provinsi Riau.
b. Potensi TORA bersumber dari Permukiman Transmigrasi Beserta Fasilitas Sosial
Dan Fasilitas Umum Yang Sudah Memperoleh Persetujuan Prinsip Pelepasan
Kawasan Hutan Untuk Transmigrasi yang diidentifikasi berdasarkan Keputusan
Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor :
698/MENLHK/SETJEN/PLA.2/2021 tanggal 10 September 2021 tentang Peta
Indikatif Penyelesaian Penguasaan Tanah Dalam Rangka Penataan Kawasan Hutan;

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 51


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
`
Melayani, Profesional,
Terpercaya
c. Potensi TORA bersumber dari Pelepasan Kawasan Hutan Untuk Perkebunan yang
diidentifikasi berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan
Republik Indonesia Nomor : 698/MENLHK/SETJEN/PLA.2/2021 tanggal 10
September 2021 tentang Peta Indikatif Penyelesaian Penguasaan Tanah Dalam
Rangka Penataan Kawasan Hutan;
d. Potensi TORA bersumber dari Perubahan Kawasan Hutan yang diidentifikasi dan
dianalisis berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 173/Kpts-II/1986
tanggal 6 Juni 1986 tentang Penunjukan Areal Hutan di Wilayah Propinsi Dati I
Riau sebagai kawasan Hutan yang dijadikan dasar dalam RTRW Provinsi Riau
Tahun 1994, dengan Keputusan Menteri Lingkungan dan Kehutanan Nomor :
SK.6612/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/10/2021 tanggal 27 Oktober 2021 tentang
Peta Perkembangan Pengukuhan Kawasan Hutan Provinsi Riau Sampai Dengan
Tahun 2020; dan
e. Potensi TORA Bersumber dari Tanah Eks Transmigrasi yang tersebar di
Kecamatan Batang Cenaku, yaitu meliputi Desa Talang Mulya, Desa Talang
Bersemi, Desa Kuala Gading, Desa Bukit Lingkar, dan Desa Bukit Lipai.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka secara rinci hasil pengumpulan data potensi
TORA yang telah diidentifikasi hingga Bulan April tahun 2022 dapat di kompilasikan dan di
jabarkan sebagai berikut.

4.1.1 Potensi TORA Bersumber Dari Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan


menjadi Bukan Kawasan Hutan
Potensi TORA yang bersumber dari Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan
dianalisis dan diidentifikasi berdasarkan kepada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup
dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor : SK. 314/MENLHK/SETJEN/PLA.2/4/2016
tanggal 20 April 2016 Tentang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan Menjadi Bukan
Kawasan Hutan seluas ± 65.125 Ha di Provinsi Riau.
Pengumpulan data potensi TORA yang bersumber dari Perubahan Peruntukan
Kawasan Hutan dilakukan melalui analisa spasial dengan menggunakan Teknik overlay
melalui System Informasi Geografis (SIG). Perhitungan luas potensi didapatkan dengan
melakukan overlay antara Peta Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan Kabupaten Indragiri
Hulu dengan data penguasaan hak atas tanah dalam format shappfile yaitu Hak Milik, Hak

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 52


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
`
Melayani, Profesional,
Terpercaya
Guna Bangunan, Hak Guna Usaha, Hak Pakai, dan Hak Wakaf, serta dengan Peta Indikatif
Penghentian Pemberian Izin Baru (PIPPIB) periode II Tahun 2021. Tujuan dilakukannya
analisis ini untuk dapat mengidentifikasi estimasi luasan indikasi potensi yang berada
diluar penguasaan Hak Atas Tanah serta yang berada diluar PIPPIB.
Berdasarkan penjelasan proses analisa diatas, maka hasil analisa spasial potensi
dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut :
Tabel 4.1
Hasil Analisa spasial potensi TORA bersumber dari Objek Perubahan Peruntukan Kawasan
Hutan menjadi Bukan Kawasan Hutan

Luas Penguasaan Hak Atas Tanah


Luas Total Kawasa Dalam Potensi Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan (Ha)
Perubahan n Hutan Luas
Bidang PIPPI
Peruntuka (Pola Kosong Potensi
H Belum B (Ha)
n Kawasan Ruang) HM HGB HGU HP (HM/HP/HGU/HGB/ (Ha)
W Terdafta
Hutan (Ha) (Ha) HW)
r (Ha)
698,1 43,32 279,13 65,5 2.841,3
4.710,59 1,11 1.39 582,23 31,60 329,20
6 1 3 8 1
Sumber: Hasil Analisa Spasial, 2022

Mengacu Pada tabel 4.1 diatas, identifikasi luasan potensi berdasarkan desa dan
kecamatan dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2
Luasan Potensi TORA bersumber dari Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan
Berdasarkan Kecamatan dan Desa
No Kecamatan Desa Luas (Ha)
1. Batang Cenaku Anak Talang 5,59
Bukit Lingkar 0,34
Cinaku Kecil 9,24
Kepayang Sari 44,76
Kerubung Jaya 3,76
Lahai Kemuning 37,97
Sipang 8,55
Talang Bersemi 1,11
Total 111,31
2. Batang Gansal Belimbing 8,59
Danau Rambai 8,99
Penyaguan 21,00
Ringin 0,01
Seberida 3,78
Siambul 0,37
Sungai Akar 10,99
Talang Lakat 2,18
Ukui 0,03
Total 55,94
3. Kelayang Binio I 0,29
Bukit Selanjut 26,45
Dusun Tua Pelang 0,00
Kota Medan 3,48

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 53


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
`
Melayani, Profesional,
Terpercaya
No Kecamatan Desa Luas (Ha)
P. Sengkilo 0,01
Pasir Beringin 0,00
Pelangko 1,86
Simpang Kota Medan 20,70
Sungai Golang 0,31
Sungai Kuning Binio 3,75
Total 56,84
4. Kuala Cinaku Pulau Gelang 110,70
Pulau Jumat 39,21
Sukajadi 50,31
Tambak 213,48
Tanjung Sari 194,92
Total 608,61
5. Lirik Gudang Batu 0,79
Mekar Sari 8,87
Pasir Ringgit 13,01
Pasir Sialang Raya 0,06
Rejosari 2,11
Seko Lubuk Tigo 2,48
Sungai Sagu 0,78
Total 28,09
6. Lubuk Batu Jaya Air Putih 0,62
Kulim Jaya 0,16
Lubuk Batu Tinggal I 4,78
Lubuk Batu tinggal II 2,33
Ponduk Gelugur 8,63
Pontianan Mekar 5,59
Rimpian 40,56
Total 62,66
7. Pasir Penyu Batu Gajah 0,79
Candirejo 0,71
Jatirejo 14,78
Serumpun Jaya 17,76
Total 34,04
8. Peranap Baturijal Barat 0,43
Baturijal Hulu 3,28
Pandan Wangi 0,00
Serai 36,47
Total 40,19
9. Rakit Kulim Talang Sukamaju 6,73
Talang Sungai Limau 2,46
Total 9,19
10. Rengat Kampung Dagang 31,78
Kampung Pulau 0,98
Kuantan Babu 96,33
Pulau Gajah 38,82
Rantau Mapesai 38,36
Rawa Bangun 0,80
Sei Guntung Hilir 17,83
Sei Guntung Tengah 24,04
Sungai Beringin 71,79
Sungai Raya 79,42
Total 400,15
11. Rengat Barat Alang Kepayang 0,33
Bukit Petaling 124,78

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 54


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
`
Melayani, Profesional,
Terpercaya
No Kecamatan Desa Luas (Ha)
Danau Tiga 54,28
Kota Lama 37,30
Pekan Heran 0,46
Pematang Jaya I 121,78
Pematang Jaya II 17,43
Pematang Reba 23,21
Rantau Bakung 12,38
Redang 0,01
Sialang Dua Dalang 10,42
Sungai Baung 140,07
Sungai Dawu 23,50
Talang Jerinjing 42,70
Tanah Datar 153,40
Tani Makmur 148,29
Total 910,35
12. Seberida Bandar Padang 0,27
Kelesa 0,28
Pangkalan Kasai 40,91
Petala Bumi 64,59
Seresam 23,41
Sibabat 162,44
Titian Resak 4,63
Total 296,53
13. Sungai Lala Kelawat 36,80
Kuala Lala 54,04
Morong 87,19
Pasir Bongkal 15,53
Pasir Kelampaian 1,89
Pasir selabau 16,20
Perk. Sei Lala 0,00
Sei. Lala 1,86
Sungai Air Putih 14,25
Total 227,76
Grand Total Luasan Potensi 2841,68
Sumber: Hasil Analisa Spasial, 2022
Keterangan : = Desa Prioritas Dengan Luas Potensi Diatas 100 Ha

Berdasarkan data hasil analisis spasial, maka selanjutnya dilakukan pemilihan desa
prioritas berdasarkan luasan potensi dengan luasan diatas 100 Ha. Melalui pertimbangan
tersebut, maka dapat diidentifikasi sebanyak 9 (sembilan) desa prioritas yang terdiri atas:
1. Desa Pulau Gelang Kecamatan Kuala Cinaku dengan luas potensi 110,70 Ha;
2. Desa Tambak Kecamatan Kuala Cinaku dengan luas potensi 213,48 Ha;
3. Desa Tanjung Sari Kecamatan Cinaku dengan luas potensi 194,92 Ha;
4. Desa Bukit Petaling Kecamatan Rengat Barat dengan luas potensi 124,78 Ha;
5. Desa Pematang Jaya I Kecamatan Rengat Barat dengan luas potensi 121,78 Ha;
6. Desa Sungai Baung Kecamatan Rengat Barat dengan luas potensi 140,07 Ha;
7. Desa Tanah Datar Kecamatan Rengat Barat dengan luas potensi 153,40 Ha;

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 55


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
`
Melayani, Profesional,
Terpercaya
8. Desa Tani Makmur Kecamatan Rengat Barat dengan luas potensi 148,29 Ha; dan
9. Desa Sibabat Kecamatan Seberida dengan luas potensi 162,44 Ha.

(Peta potensi TORA bersumber dari perubahan peruntukan kawasan hutan menjadi bukan
kawasan hutan terhadap 9 (sembilan) desa prioritas Terlampir)

Berdasarkan hasil analisa spasial tersebut, maka perlu dilakukan verifikasi


ketersediaan potensi dengan melakukan koordinasi dengan pihak desa untuk dapat
mengidentifikasi jumlah bidang yang dapat ditindaklanjuti dengan kegiatan Redistribusi
Tanah Tahun 2023. Selain itu juga diperlukan koordinasi untuk mengidentifikasi batas
desa sementara yang dimiliki oleh masing-masing desa agar didapatkan luasan potensi
yang lebih akurat. Hal ini disebabkan karena terdapat desa yang tidak memiliki batas
wilayah administrasi yang jelas (Belum Definitif). Kegiatan verifikasi lapangan akan
dilaksanakan pada bulan berikutnya dan akan dilaporkan dalam laporan bulanan.

4.1.2 Potensi TORA Bersumber Dari Permukiman Transmigrasi Yang Sudah


Memperoleh Persetujuan Prinsip Pelepasan Kawasan Hutan Untuk
Transmigrasi
Berdasarkan Keputusan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia Nomor : SK.698/MENLHK/SETJEN/PLA.2/9/2021 Tanggal 10 September
2021 Tentang Peta Indikatif Penyelesaian Penguasaan Tanah Dalam Rangka Penataan
Kawasan Hutan, dapat diidentifikasi sumber potensi TORA yang terletak di Kabupaten
Indragiri Hulu yang bersumber dari Permukiman Transmigrsi beserta fasos dan fasum
yang telah memperoleh persetujuan prinsip Pelepasan Kawasan Hutan Untuk
Transmigrasi.
Setelah mendapatkan data potensi TORA dari Permukiman Transmigrasi, maka
dilakukan analisis spasial dengan menggunakan teknik overlay melalui Sistem Informasi
Geografis (SIG). Perhitungan luas potensi TORA objek tanah transmigrasi didapatkan
dengan melakukan overlay data permukiman transmigrasi dengan data penguasaan Hak
Atas Tanah dalam format shapefile (.shp), yaitu data Hak Milik, Hak Guna Bangunan, dan
Hak Guna Usaha, serta di overlay dengan Peta Indikatif Penghentian Pemberian Izin Baru
(PIPPIB) Periode II Tahun 2021 dan di overlay dengan peta perkembangan pengukuhan
kawasan hutan berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
6612 Tahun 2021. Tujuan dilakukannya analisis ini untuk dapat mengidentifikasi estimasi

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 56


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
`
Melayani, Profesional,
Terpercaya
luasan indikasi potensi permukiman transmigrasi yang berada diluar penguasaan Hak Atas
Tanah, berada diluar kawasan PIPPIB, dan berada diluar kawasan hutan.
Berdasarkan penjelasan proses analisa spasial diatas, maka hasil identifikasi potensi
dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3
Hasil Analisa spasial potensi TORA bersumber dari
Permukiman Transmigrasi di Kabupaten Indragiri Hulu

Luas Penguasaan Hak Atas Tanah


Luas Total Kawasan
Dalam Potensi Permukiman
Permukiman Hutan (Ha) Luas Total
Transmigrasi (Ha)
Transmigrasi Potensi (Ha)
Bidang Belum
(Ha) HM HPK
Terdaftar
1.978,64 114,46 104,48 1308,82 669,82
Sumber: Hasil Analisa Spasial, 2022

Berdasarkan hasil analisa spasial data potensi permukiman transmigrasi dengan


data kawasan hutan tahun 2021, dapat diidentifikasi bahwa terdapat potensi yang berada
didalam kawasan Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK) seluas 1.308,82 Ha,
sehingga luas potensi yang telah berada dikawasan APL dan berada diluar penguasaan Hak
Atas Tanah yaitu seluas 669,82 Ha.
Mengacu pada penjelasan tabel 4.3 diatas, sebaran potensi permukiman
transmigrasi terdapat di 3 (tiga) desa di Kecamatan Batang Cenaku. Untuk mengetahui
lokasi dan luasan potensi tersebut, dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4
Lokasi dan Luasan Potensi TORA Bersumber dari Permukiman Transmigrasi
di Kabupaten Indragiri Hulu

N
Desa Luas Potensi (Ha)
o
1. Alim 318,89
2. Lahai Kemuning 572,05
3. Sipang 869,32
Total 1.760,26
Sumber: Hasil Analisa Spasial, 2022

Berdasarkan hasil analisis terhadap 3 (tiga) desa diatas, dapat dilihat bahwa indikasi
potensi permukiman transmigrasi terbesar ada pada Desa Sipang dengan luas 869 Ha, dan
potensi terkecil terdapat pada Desa alim dengan luas 318 Ha.
(Peta potensi TORA bersumber dari permukiman transmigrasi Terlampir)

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 57


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
`
Melayani, Profesional,
Terpercaya

4.1.3 Potensi TORA Bersumber Dari Alokasi 20% Atas Pelepasan Kawasan Hutan
Untuk Perkebunan
Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia Nomor : 698/MENLHK/SETJEN/PLA.2/9/2021 Tanggal 10 September 2021
Tentang Peta Indikatif Penyelesaian Penguasaan Tanah Dalam Rangka Penataan Kawasan
Hutan, dapat diidentifikasi sumber potensi TORA yang terletak di Kabupaten Indragiri Hulu
bersumber dari alokasi 20% untuk kebun masyarakat dari Pelepasan kawasan Hutan Untuk
Perkebunan. Potensi tersebut bersumber dari alokasi 20% kewajiban perusahaan perkebunan
untuk membangun kebun masyarakat atas Pelepasan Kawasan Hutan Produksi yang dapat
dikonversi (HPK) yang telah diberikan Negara terhadap perusahaan untuk dikuasai sebagai
lahan perkebunan.
Kebijakan untuk alokasi 20% untuk kebun masyarakat yang bersumber dari
Pelepasan Kawasan Hutan Untuk Perkebunan tersebut diatur didalam Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.96/MENLHK/SETJEN/KUM.1/11/2018 Tentang
Tata Cara Pelepasan Kawasan Hutan Produksi Yang Dapat Dikonversi pada Pasal 5, Ayat 1
dan 2 yang berbunyi :
1. Pasal 5 Ayat 1 : Kawasan HPK yang akan dilepaskan untuk kepentingan
pembangunan perkebunan, diatur pelepasannya dengan komposisi 80% (delapan
puluh persen) untuk perusahaan perkebunan, dan 20% (dua puluh persen) untuk
kebun masyarakat dari total luas Kawasan HPK yang dilepaskan dan dapat
diusahakan oleh perusahaan perkebunan.
2. Pasal 5 Ayat 2 : Perusahaan perkebunan yang menerima 80% (delapan puluh persen)
dari Kawasan HPK yang dilepaskan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diwajibkan
melakukan kemitraan pembangunan kebun masyarakat dan disetujui oleh bupati/wali
kota atau gubernur.

Setelah melakukan koordinasi dengan Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah


XIX Pekanbaru dalam rangka pengumpulan data Pelepasan Kawasan Hutan Untuk
Perkebunan di Kabupaten Indragiri Hulu, maka dapat diidentifikasi sebanyak 5 (lima)
perusahaan perkebunan kelapa sawit yang memiliki kewajiban pembangunan 20% kebun
masyarakat atas pelepasan kawasan hutan untuk perkebunan, yakni terdiri atas:

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 58


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
`
Melayani, Profesional,
Terpercaya
(Peta Pelepasan Kawasan Hutan Untuk Perkebunan di Kabupaten Indragiri Hulu
Terlampir)
Tabel 4.5
Tabulasi Data Pelepasan Kawasan Hutan Untuk Perkebunan
di Kabupaten Indragiri Hulu

Alokasi 20%
Luas
Kewajiban
No Perusahaan Lokasi Pelepasan Pelepasan Keterangan
Perusahaan
(Ha)
(Ha)
1. PT. Mekar Jaya  Desa Pasir Sialang Jaya,
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup
Lestari Abadi Kecamatan Lirik; dan
san Kehutanan Nomor :
 Desa Pematang Jaya I, 185,768 37,15
1018/MENLHK/SETJEN/PLA.2/12/201
Kecamatan Rengat
9, tanggal 2 Desember 2019
Barat.
2. PT. Sawit Inti  Desa Belimbing Keputusan Menlhk Nomor :
Raya Kecamatan Batang 607,41 121,48 3186/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/4/2
Gangsal. 019, tanggal 4 April 2019
3. PT. Seko Indah  Desa Petalongan dan Keputusan Kepala Badan Koordinasi
Desa Lembah Dusun Penanaman Modal No :
899,06 179,81
Gading, Kecamatan 235/1/KLHK/2020 tanggal 7 September
Pasir Penyu. 2020
4. PT. Sinar  Desa Pasir Keranji, Desa
Widita Pamarta Lembah Dusun Gading,
dan Desa Air Molek, Keputusan Menlhk Nomor :
Kecamatan Pasir Penyu; 1.003 200,60 692/MENLHK/SETJEN/PLA.2/9/2019,
dan tanggal 12 September 2019
 Desa Pasir Batumandi,
Kecamatan Sungai Lala.
5. PT. Teso Indah  Desa Pasir Ringgit,
Kecamatan Lirik;
 Desa Alang Kepayang,
Desa Danau Baru, Desa
Redang, Desa Rantau Keputusan Kepala Badan Koordinasi
Bakung, Desa Sialang Penanaman Modal Nomor :
4.629,40 925,88
Dua Dahan, Kecamatan 3/1/PKH/PMDN/2016, tanggal 5
Rengat Barat; dan Februari 2016
 Desa Sei Guntung
Tengah dan Desa Sei
Guntung Hilir,
Kecamatan Rengat.
Sumber : Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XIX Pekanbaru, 2022

Berdasarkan data Pelepasan Kawasan Hutan untuk perkebunan tersebut, maka


selanjutnya akan dilaksanakan koordinasi dengan masing-masing perusahaan dan/atau pihak
desa terkait untuk mengidentifikasi ketersediaan potensi TORA yang bersumber dari alokasi
20% kewajiban perusahaan dalam pembangunan kebun masyarakat atas pelepasan kawasan
hutan yang telah diberikan oleh Negara kepada perusahaan. Koordinasi akan dilaksanakan
pada pelaksanaan GTRA bulan berikutnya dan akan dilaporkan dalam laporan bulanan.

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 59


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
`
Melayani, Profesional,
Terpercaya

4.1.4 Potensi TORA Bersumber Dari Perubahan Kawasan Hutan

Potensi TORA yang bersumber dari Perubahan Kawasan Hutan di analisis


berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : 173/Kpts-II/1986
tanggal 6 Juni 1986 tentang Penunjukan areal Hutan di Wilayah Provinsi Dati I Riau sebagai
Kawasan Hutan dengan Keputusan Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia
Nomor : SK.6612/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/10/2021 tanggal 27 Oktober 2021 tentang
Peta Perkembangan Pengukuhan Kawasan Hutan Provinsi Riau Sampai Dengan Tahun
2020.
Identifikasi potensi TORA yang bersumber dari perubahan kawasan hutan tersebut
dilakukan melalui analisis spasial dengan menggunakan teknik overlay melalui Sistem
Informasi Geografis (SIG). Perhitungan luas potensi TORA dan lokasi desa potensi
didapatkan dengan melakukan overlay Arahan Pengembangan kawasan hutan dalam TGHK
Provinsi Riau Tahun 1986 yang berubah menjadi Areal Penggunaan Lainnya (APL) pada
SK 6612 tahun 2021 Provinsi Riau.
Setelah dilakukan analisis dan setelah mendapatkan deliniasi perubahan kawasan
hutan menjadi APL, maka selanjutnya bidang potensi di overlay dengan data penguasaan
Hak Atas Tanah dalam format shapefile (.shp), yaitu data Hak Milik, Hak Guna Bangunan,
dan Hak Guna Usaha, serta dengan Peta Indikatif Penghentian Pemberian Izin Baru
(PIPPIB) Periode II Tahun 2021. Tujuan dilakukannya analisis ini untuk dapat
mengidentifikasi estimasi luasan indikasi potensi yang berada diluar penguasaan Hak Atas
Tanah, dan berada diluar kawasan PIPPIB.
Berdasarkan penjelasan proses analisa spasial diatas, maka hasil identifikasi potensi
dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6
Hasil Analisa spasial potensi TORA bersumber dari
Perubahan Kawasan Hutan

Luas Total Luas Penguasaan Hak Atas Tanah


Perubaha Dalam Potensi Perubahan Kawasan Hutan (Ha)
Luas
n Bidang PIPPI
Kosong Potensi
Kawasan HG H Belum B (Ha)
HM HGU HP (HM/HP/HGU/HGB/ (Ha)
Hutan B W Terdafta
HW)
(Ha) r (Ha)
4.337,1 3.110,3 10,6 9.660,7
21.913,65 5,14 4,19 4.557,81 219,94 7,77
4 3 2 0
Sumber: Hasil Analisa Spasial, 2022

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 60


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
`
Melayani, Profesional,
Terpercaya

Mengacu pada tabel 4.6 diatas, identifikasi luasan potensi berdasarkan desa dan
kecamatan dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7
Lokasi dan Luasan Potensi TORA Bersumber Dari Perubahan Kawasan Hutan
Berdasarkan Kecamatan dan Desa

Luas Potensi
No Kecamatan Desa
(Ha)
1. Batang Cenaku Desa Alim 48,55
Desa Anak Talang 728,05
Desa Bukit LIngkar 74,90
Desa Bukit Lipai 89,58
Desa Cinaku Kecil 391,86
Desa Kepayang Sari 1.162,97
Desa Kerubung Jaya 16,91
Desa Lahai Kemuning 95,32
Desa Pematang Manggis 62,02
Desa Sipang 686,08
Desa Talang Bersemi 274,59
Desa Talang Mulya 397,38
Batang Cenaku Total 4.028,43
2. Batang Gansal Desa Danau Rambai 119,72
Desa Penyaguan 2,36
Desa Rantau Langsat 2,45
Desa Sungai Akar 40,17
Desa Talang Lakat 12,70
Batang Gansal Total 177,41
3. Batang Peranap Desa Baturijal Hilir 4,83
Desa Pauh Ranap 86,30
Desa Peladangan 66,75
Desa Pesajian 456,58
Desa Punti Kayu 300,77
Batang Peranap Total 915,30
4. Kelayang Desa Bukit Selanjut 57,25
Desa Lubuk Batu Tinggal II 1.083,16
Desa Pelangko 175,87
Desa SImpang Kota Medan 5,22
Kelayang Total 1.322,48
5. Lirik Desa Alang Kepayang 102,45
6. Lubuk Batu Jaya Desa Pontianan Mekar 7,42
Desa Sei Beras Beras 133,61
Desa Tasik Juang 66,22
Lubuk Batu Jaya Total 207,24
7. Peranap Desa Baturijal Hulu 3,88
Desa Semelinang Tebing 161,83
Desa Serai 113,48

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 61


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
`
Melayani, Profesional,
Terpercaya
Luas Potensi
No Kecamatan Desa
(Ha)
Peranap Total
279,19

8. Rakit Kulim Desa Bukit Indah 552,25


Desa Rimba Seminai 2,74
Desa Sungai Ekok 40,24
Desa Talang Durian Cacar 514,51
Desa Talang Perigi 724,01
Desa Talang Pring Jaya 259,51
Desa Talang Selantai 234,55
Desa Talang Tujuh Buah
Tangga 279,83
Rakit Kulim Total 2.607,63
9. Rengat Barat Desa Danau Baru 19,90
Grand Total Luas Potensi 9.660,70
Sumber: Hasil Analisa Spasial, 2022
Keterangan : = Desa Prioritas

Berdasarkan data hasil analisis spasial, maka selanjutnya dilakukan pemilihan desa
prioritas berdasarkan luasan potensi terbesar. Desa prioritas terdiri dari 8 (delapan) desa,
yaitu:
1. Desa Anak Talang Kecamatan Batang Cenaku
2. Desa Bukit Indah Kecamatan Rakit Kulim
3. Desa Lubuk Batu Tinggal II Kecamatan Kelayang
4. Desa Punti Kayu Kecamatan Batang Peranap
5. Desa Sipang Kecamatan Batang Cenaku
6. Desa Talang Durian Cacar Kecamatan Rakit Kulim
7. Desa Talang Perigi Kecamatan Rakit Kulim
8. Desa Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku

Berdasarkan hasil analisa spasial tersebut, maka perlu dilakukan verifikasi


ketersediaan potensi dengan melakukan koordinasi dengan pihak desa untuk dapat
mengidentifikasi jumlah bidang yang dapat ditindaklanjuti dengan kegiatan Redistribusi
Tanah Tahun 2023. Selain itu juga diperlukan koordinasi untuk mengidentifikasi batas
desa sementara yang dimiliki oleh masing-masing desa agar didapatkan luasan potensi
yang lebih akurat. Hal ini disebabkan karena terdapat desa yang tidak memiliki batas

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 62


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
`
Melayani, Profesional,
Terpercaya
wilayah administrasi yang jelas (Belum Definitif). Kegiatan verifikasi lapangan akan
dilaksanakan pada bulan berikutnya dan akan dilaporkan dalam laporan bulanan.

4.1.5. Potensi TORA Bersumber dari Tanah Eks Transmigrasi

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 86 tahun 2018 Tentang Reforma Agraria,


Tanah Eks Transmigrasi merupakan salah satu TORA yang diperoleh dari kegiatan Penataan
Aset berupa Legalisasi Aset. Dalam hal ini, objek legalisasi aset dapat meliputi tanah
transmigrasi yang belum bersertifikat maupun tanah yang dimiliki masyarakat. Tanah
transmigrasi yang belum bersertifikat merupakan tanah yang tidak termasuk dalam kawasan
hutan dan bukan berupa tanah yang telah diberikan hak pengelolaannya untuk transmigrasi.
Potensi TORA yang bersumber dari Eks Transmigrasi dalam Kegiatan Gugus Tugas
Reforma Agraria (GTRA) Kantor Pertanahan Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2022
berfokus pada 5 (lima) desa yang tersebar di Kecamatan Batang Cenaku, lima desa tersebut
diantaranya adalah Desa Talang Mulya, Talang Bersemi, Desa Kuala Gading, Desa Bukit
Lingkar, dan Desa Bukit Lipai. Potensi Tanah Eks Transmigrasi lima desa ini dipilih
berdasarkan hasil analisis data, permasalahan tumpang tindih dan berdasarkan usulan
masyarakat desa.
Potensi tanah Eks transmigrasi diperoleh dari analisis data Sekunder dalam format
Shapefile dan Data Persil penguasaan Hak Atas Tanah yang diperoleh dari web ATR
BPN/Web KKP (Komputerisasi Kantor Pertanahan) di masing-masing desa potensi. Data
Persil yang didapat, kemudian dianalisis dan di Query menggunakan Software Arcgis
berdasarkan Nomor Induk Bidang (NIB). Persil yang tidak memiliki Nomor Induk bidang
(NIB) dalam hal ini dianggap belum terdaftar dan perlu dilakukan cross-check lapangan.
Setelah dilakukan analisis terkait potensi tanah eks transmigrasi, maka diperoleh
estimasi jumlah bidang yang menjadi potensi di lima desa yang ada di Kecamatan Batang
Cenaku, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.8
Estimasi Jumlah Bidang Pada Potensi Tanah Eks Transmigrasi
Tiap desa di Kecamatan Batang Cenaku

No Nama Desa Jumlah Bidang Potensi


1 Desa Talang Mulya 98 bidang
2 Desa Talang Bersemi 173 bidang
3 Desa Kuala Gading 16 bidang
4 Desa Bukit Lingkar 3 bidang

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 63


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
`
Melayani, Profesional,
Terpercaya
5 Desa Bukit Lipai 30 bidang
Sumber: Hasil Analisa Spasial, 2022

(Peta potensi TORA bersumber dari Tanah Eks Transmigrasi Terlampir)

Selanjutnya, dari 5 (lima) desa potensi diatas telah dilakukan observasi atau cross-
check lapangan pada Desa Talang Mulya. Tujuan dilakukannya observasi lapangan di desa
ini karena adanya masalah yang ditemukan diantaranya:
a. Sertifikat transmigrasi telah diterbitkan pada tahun 1991, namun subjek
penguasaan bidang saat ini telah berbeda, disebabkan karna adanya jual beli
dengan pemilik sertipikat pertama, bidang yang dipecah menjadi beberapa
penguasaan, serta ditemukan bidang yang tumpang tindih dengan Hak Milik
lainnya yang telah terdaftar di data Kantor Pertanahan Kabupaten Indragiri Hulu.
b. Mayoritas bidang yang memiliki masalah tersebut merupakan lahan pekarangan
transmigrasi dengan luasan 2.500 m2
c. SK HPL Transmigrasi terkait penempatan transmigrasi di Desa Talang Mulya
belum dapat diidentifikasi.

4.1.6. Potensi TORA Bersumber dari Alokasi 20% Kewajiban Perusahaan atas
Perpanjangan HGU

Berdasarkan Peraturan Menteri ATR/BPN No 7 Tahun 2017 tentang Peraturan dan


Tata Cara Penetapan Hak Guna Usaha. Dalam hal ini dijelaskan bahwa Penetapan Hak Guna
Usaha adalah pemberian, perpanjangan jangka waktu dan pembaruan Hak Guna Usaha.
Adapun Pembaruan Hak Guna Usaha adalah pemberian hak yang sama kepada pemegang
hak atas tanah yang telah dimilikinya dengan Hak Guna Usaha sesudah jangka waktu hak
tersebut atau perpanjangannya habis.
Hak Guna Usaha diberikan untuk jangka waktu paling lama 35 (tiga puluh lima)
tahun, dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu paling lama 25 (dua puluh lima) tahun.
Setelah jangka waktu Hak Guna Usaha dan perpanjangannya berakhir, kepada pemegang
hak dapat diberikan pembaruan Hak Guna Usaha di atas tanah yang sama untuk jangka
waktu paling lama 35 (tiga puluh lima) tahun. Setiap Perusahaan memiliki beberapa
tanggung jawab atas tanah yang telah diperpanjang dan salah satunya mengalokasikan
sekitar paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari luas tanah yang dimohon Hak Guna
Usaha untuk masyarakat sekitar dalam bentuk kemitraan (plasma) sesuai dengan izin
kegiatan usaha dari instansi teknis yang berwenang, bagi pemegang hak berbadan hukum.

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 64


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
`
Melayani, Profesional,
Terpercaya

Di Kabupaten Indragiri hulu terdapat dua Perusahaan yang sudah habis masa berlaku
Hak Guna Usaha yakni Perusahan Indriplant dan Perusahaan PT Perkebunan Nusantara V.
PT Indriplant memiliki dua Hak Guna Usaha yang berakhir di tahun 2022. Sedangkan PT
Perkebunan Nusantara V memiliki empat Hak guna usaha yang berakhir di Tahun 2019.
Adapun PT Indriplant telah mengajukan Surat permohonan Perpanjangan dan masih perlu
dilakukan verifikasi lapangan untuk dilihat ketersediaan potensi dari kebun plasma
kemitraan perusahaan dengan rincian sebagai berikut:

1. PT Indriplant No. 1 (Nomor hak 05.03.06.07.2.00001)


Terletak di Desa Pauh Ranap, Kecamatan Batang Pranap dengan luas 2.000
hektar. PT ini berlaku sejak tanggal 13 juli 1987 dan berakhir pada tanggal 24
Juli 2021. Nomor Surat Perpanjangan Hak Guna Usaha yang telah diajukan
yakni Nomor: 127/IP/PKU/VI/2021 pada tanggal 29 Juni 2021 dengan
kewajiban alokasi 20% sebesar 400 hektar.
2. PT Indriplant No. 1 (Nomor hak 05.03.06.07.2.00002)
Terletak di Desa Pauh Ranap, Kecamatan Batang Pranap dengan luas 3.500
hektar. PT ini berlaku sejak tanggal 13 juli 1987 dan berakhir pada tanggal 24
Juli 2021. Nomor Surat Perpanjangan Hak Guna Usaha yang telah diajukan
yakni Nomor: 128/IP/PKU/VI/2021 pada tanggal 29 Juni 2021 dengan
kewajiban alokasi 20% sebesar 700 hektar.

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 65


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU
PROVINSI RIAU
`
Melayani, Profesional,
Terpercaya

BAB V
RENCANA KERJA BERIKUTNYA

Berdasarkan rencana kerja (time schedule) yang telah disusun, maka adapun Target
dan/atau agenda pelaksanaan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria di Kabupaten Indragiri
Hulu untuk Bulan Juni 2022 yang merupakan bulan Keempat dalam pelaksanaan kegiatan
Gugus Tugas Reforma Agraria Tahun Anggaran 2022 terdiri atas:
1. Melanjutkan koordinasi dengan satuan tugas dalam Tim Pelaksana Harian GTRA
Kabupaten Indragiri Hulu di Kantor Pertanahan Kabupaten Indragiri Hulu dalam
proses pengumpulan data potensi TORA.
2. Melanjutkan pengumpulan data Spasial dan data Penunjang Potensi TORA untuk
keperluan analisa data potensi TORA.
3. Melakukan koordinasi dengan Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XIX
Pekanbaru terkait permintaan data PIPPIB Tahun 2022 Periode 1.
4. Melanjutkan Analisis Spasial dan/atau updating analisis spasial Potensi TORA yang
ada di Kabupaten Indragiri Hulu dengan sumber potensi lainnya.
5. Melakukan cross-check dan verifikasi lapangan terhadap daerah indikasi potensi
TORA.
6. Pelaksanaan Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Reforma Agraria Kabupaten
Indragiri Hulu
7. Penyusunan Laporan Bulan Juni 2022.

Laporan Kemajuan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria 66


Kabupaten Indragiri Hulu
Bulan Mei, 2022

You might also like