Professional Documents
Culture Documents
Laporan Akhir KKN
Laporan Akhir KKN
OLEH :
DESA : KALUKUBULA
KECAMATAN : BIROMARU
KABUPATEN : SIGI
OLEH :
Disetujui pada:
Senin, 06 November 2023
Menyetujui,
Rendra Zainal Maliki, S.Pd.,M.Pd. Dr. Mohammad Yazdi Pusadan, S.Kom., M.Eng
NIP. 199206172019031024 NIP. 197902102006041002
Mengetahui,
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,
keagamaan, pengendalian dirinya, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Dasar
inilah yang digunakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dalam
perwujudannya.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu kegiatan ekstrakurikuler wajib
yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode
pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa, dalam kegiatan
pemberdayaan masyarakat. KKN juga merupakan wahana penerapanan serta
pengembangan ilmu dan tertentu. Oleh karena itu, KKN diarahkan untuk
menjamin keterkaitan terjadi interaksi sinergis, saling menerima dan memberi,
saling asah, asih dan asuh antara mahasiswa dan masyarakat (Buku Panduan
KKN).
Universitas Tadulako merupakan salah satu perguruan tinggi yang
menjunjung tinggi nilai-nilai yang ada pada Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tri
Dharma Perguruan Tinggi terdiri dari tiga poin yaitu pendidikan dan
pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada
masyarakat. Bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan mahasiswa
berupa Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Melalui kegiatan KKN, mahasiswa diharapkan mampu untuk mengenal
lingkungan masyarakat secara langsung dengan segala permasalahan yang
terjadi. Dengan ditemukannya permasalahan, mahasiswa akan berpikir dan
berusaha untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut. Melalui kegiatan ini
pula, diharapkan dapat menjadi jembatan bagi mahasiswa menuju ke dunia
kerja yang cakupannya lebih luas daripada dunia perkuliahan. Berdasarkan
pertimbangan- pertimbangan tersebut maka kegiatan KKN dianggap penting
1
dan harus diselenggarakan.
Kegiatan KKN masa sebelumnya lebih menempatkan mahasiswa
sebagai komponen yang pasif karena mahasiswa hanya melaksanakan program
yang telah direncakan oleh pengolah KKN. Status badan layanan umum ini
menjadikan UNTAD memiliki otonomi yang lebih besar untuk
mengembangkan paradigma pendidikannya sesuai dengan visi dan misi
pendidikan.
Perubahan paradigma dalam pelaksanaan KKN di UNTAD adalah suatu
keharusan dan diwujudkan dengan penyelenggaraaan KKN integral dengan
pengembangan berbagai tema sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dalam hal
ini, mahasiswa diperankan sebagai problem solver, motivator, fasilitator, dan
dinamisator dalam proses penyelesaian masalah dan pembangunan
pengembangan masyarakat. Melalui pembaruan konsep tersebut, kehadiran
mahasiswa sebagai intelektual muda diharapkan mampu mengembangkan diri
sebagai agen atau pemimpin perubahan yang secara cerdas dan tepat
menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakatnya. Dalam kegiatan KKN
mahasiswa melakukan segala tugas-tugas yang merupakan penerapan kegiatan
akademik yang diwujudkan dalam kegiatan langsung oleh mahasiswa di
lingkungan masyarakat atau lembaga. Harapannya, mahasiswa memperoleh
pengalaman yang dapat meningkatkan kedewasaan untuk memperbaharui dan
mewujudkan kehidupan masyarakat.
2
stunting dan cara pencegahan stunting desa Panturabate (waturalele)
melalui pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa dan
dosen Universitas Tadulako.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI KKN
A. Sejarah Desa
Pada zaman dahulu ada seorang pemburu, ia mengejar buruannya yang
diduga sudah pergi menuju sebuah bukit disebelah timur, yaitu bukit Silonga, karena sudah
lama dan sudah jauh ia mengejar, akhirnya pemburu itu tidak mau lagi meneruskan
pengejarannya. Ia menyuruh orang Silonga untuk mengejar binatang buruannya itu.Ada
dua orang Silonga jagoan yang bersedia mengejar buruan tadi, seorang diantaranya
bernama Lanoa, melalui hutan belantara namun keduanya tidak pernah merasa lelah. Tidak
akan puas rasanya kalau mereka tidak menemukan binatang buruan itu. Dengan tidak
disangka-sangka mereka tiba pada sebuah padang belantara, disitulah mereka sempat
melihat jejak binatang buruan, lalu pengejaran dilanjutkan terus. Setelah Lanoa, dari jarak
jauh melihat binatang buruan itu sedang beristirahat dibawah pohon kayu, lalu
disiapkannya tombaknya, sekali tombak saja robohlah binatang buruan itu.Binatang buruan
itu mereka bawa kesuatu tempat dibawah sebatang pohon kayu besar yang sangat tinggi,
Lanoa asyik memperhatikan pohon yang tinggi itu, ia melihat dibawah pohon itu banyak
sekali tumbuh kayu-kayu kecil yang hampir serupa dengan pohon itu. “Apa namanya
pohon ini ?” Tanya Lanoa , “Saya tidak tahu, “ jawab temannya. Mereka merasa heran
sekali melihat jenis kayu itu. Lanoa ingin memakan buahnya tetapi ia takut jangan –jangan
membahayakan, namun demikian ia mencoba meminum airnya. Rasanya enak, air buah
itulah yang menjadi air minumnya, karena belum puas mereka mencoba pulah memakan
dagingnya yang putih warnanya, akhirnya Lanoa menamakan buah itu “ Kalukubula
“.Karena tertarik akan tempat itu, maka kedua orang itu tidak mau lagi pulang ke
kampungnya di Silonga.
Di lembah yang sangat luas yang mereka namakan “ Kalukubula “ itu, mereka
mulai membuka kebun. Sisa bekal dari Silonga berupa setongkol jagung, mereka tanam
dikebun yang baru dibuat itu.Dari jauh disebelah timur, yaitu orang Lando melihat asap api
mengepul di lembah itu, seorang diantaranya bernama Ravulando berkata : “Coba lihat
disebelah barat dilembah itu, ada asap api, tentu ada orang disana.” Jawab temannya : “Saya
kira benar apa yang kau katakan itu.” Karena mereka yakin maka kedua orang Lando itu
segera berangkat menuju lembah sumber asap api itu. Setibanya disana, Lanoa terkejut
sambil bertanya : “Siapa gerangan kalian ini.” Jawab orang itu :”Kami berasal dari Lando.”
4
Lanoa menjelaskan bahwa mereka datang ditempat itu karena mengejar babi buruan orang
Pakuli. Dikatakannya bahwa pemburu itu tidak mampu lagi mengejar buruannya karena
sudah lelah. Lanoa menambahkan bahwa buruan orang Pakuli itu datang di Silonga lalu
dikejar terus oleh Lanoa dan temannya sampai di lembah itu sehingga terbunuh dan
dagingnya telah dimakan pula oleh Lanoa dan temannya.kemudian orang Tara dari sebelah
utara, seorang diantaranya bernama Tadabia, dan kemudian orang Pulu dari sebelah barat,
seorang diantaranya bernama Torivatu, kedatangan mereka karena alasan yang sama
disebabkan karena melihat asap api mengepul di lembah itu. Jadi ada 8 orang penghuni
lembah “Kalukubula” yaitu yang berasal dari Silonga, Lando, Tara dan Pulu. Mereka mulai
membuka tanah kebun dan ladang. Karena orang Silonga yang pertama datang ditempat
itu lagipula dianggap sebagai penghuni pertama, maka telah disepakati bersama bahwa
merekalah yang menentukan luas tanah yang akan dikerjakan oleh setiap orang. Jadi Lanoa
dan seorang lagi temannya itu yang berhak menentukan luas tanah yang akan dibuat kebun
atau ladang.Lama kelamaan berdatanganlah orang-orang dari tempat yang jauh sehingga
lembah itu menjadi padat penduduknya. Setiap penghuni yang baru datang diharuskan
memberitahukan pada orang Silonga, orang Silonga itulah yang akan menunjukan tempat
atau tanah di sebelah mana yang akan mereka kerjakan sebagai kebun. Dengan demikian
setiap orang tidak bebas memilih tanah yang akan dibuat kebun.Nama “ Kalukubula “
diambil dari bahasa Ledo / Kaili, Kaluku berarti Kelapa dan Bula berarti Putih. Jadi “
Kalukubula” artinya Kelapa Putih.
B. Peta Desa
Secara geografis desa Kalukubula merupakan salah satu dari 15 Desa di
Wilayah Kecamatan Sigi Biromaru, yang terletak 3 Km ke arah Barat dari kota
Kecamatan. Desa Kalukubula mempunyai luas wilayah seluas 10.000 Hektar.
5
Untuk mencapai desa ini dibutuhkan 1 0 - 1 5 menit dengan perjalanan
darat, Perbatasan Desa Kalukubula sebagai berikut:
1. Sebelah Barat : Kecamatan Morawola (Sungai Palu).
2. Sebelah Utara : Kelurahan Birobuli Selatan dan Kelurahan Petobo
3. Sebelah Timur : Desa Desa Mpanau, Desa Lolu dan Desa Jono Oge
4. Sebelah Selatan : Desa Kabobona Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi
C. Potensi Desa
Desa Kalukubula berdasarkan fakta geografis merupakan Desa Pertanian
(agraris) tetapi yang perlu diketahui bahwa sebagian besar pemilik lahan
pertanian di Desa Kalukubula sudah di gunakan untuk pembangunan
perumahan, baik perumahan penduduk asli maupun perumahan BTN yang
dibangun oleh Developer sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan
rumah.Perkembangan pembangunan di desa Kalukubula sangat cepat khusunya
pembangunan perumahan penduduk, karena desa Kalukubula masih tergolong
desa yang aman. Mata pencaharian penduduk Desa kalukubula yang sangat
dominan adalah Petani dan PNS , Karyawan Swasa lainya , pedagang , baru
kemudian petani, pedagang dan lain lain.
6
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN KKN
7
B. Waktu dan Tempat
Tempat pelaksanaan KKN terletak di Desa Kalukubula, Kecamatan
Biromaru Kota, Kabupaten Sigi. Adapun waktu kegiatan KKN 106 yaitupada
tanggal 15 November 2023 sampai dengan 14 Desember 2023.
C. Program Kerja
1. Edukasi Masyarakat tentang Stunting Melalui Media Online dan Offline.
a. Melakukan survei kerumah warga
b. Melakukan diskusi bersama warga terkait penanganan stunting
c. Persiapan materi
d. Melakukan edukasi tentang stunting dan pembagian brosur secara door
to door.
3. Edukasi Bahaya Merokok Bagi Ibu hamil dan Balita Melalui Media Online
dan Offline.
a. Melakukan survei kerumah warga
b. Persiapan materi
c. Melakukan edukasi tentang bahaya merokok bagi ibu hamil dan balita
serta pembagian brosur secara door to door.
d. Melakukan edukasi tentang bahaya merokok bagi ibu hamil dan balita
di MTS Al-Khairat Kalukubula
8
4. Edukasi Konselor Sebaya Pada Remaja Melalui Media Online dan Offline
Serta Pembagian Tablet FE.
9
9. Demo Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT)
a. Mengikuti kegiatan memasak untuk ibu dan balita stunting di Pustu
Kalukubula dan Puskesmas Biromaru
b. Melakukan pengantaran dan pemberian makanan untuk ibu dan balita stunting
c. Membuat ikan suwir, bubur dan lain lain kepada anak stunting di pustu
Kalukubula
d. Membuat makanan tambahan untuk anak stunting di puskesmas
biromaru.
10
D. Deskripsi Kegiatan
1. Edukasi Masyarakat Tentang Stunting Melalui Media Online dan
Offline
Program Kerja yang Pertama adalah Edukasi Masyarakat Tentang
Stunting. Kegiataan ini dimulai pada Kamis, 16 November 2023. Program
ini dilaksanakan sebanyak 22 Kali sejak terhitungnya Pelaksanaan KKN
Angkatan 106 serta tempat atau lokasi yang menjadi sasaran Edukasi kami
adalah Rumah Warga Desa Kalukubula. Kegiatan ini kami lakukan dengan
cara Edukasi, pembagian brosur ke Rumah warga secara langsung atau
door to door, dan melakukan pendataan stunting ibu hamil dan balita
11
3. Edukasi Bahaya Merokok Bagi Ibu Hamil dan Balita Melalui Media
Online dan Offline.
Program Kerja yang Ketiga yaitu Edukasi Bahaya Merokok Bagi Ibu
hamil dan Balita Melalui Media Online dan Offline. Kegiataan ini juga
dimulai pada Hari Pertama KKN. yaitu Kamis, 16 November 2023. Program
ini dilaksanakan sebanyak 11 Kali sejak terhitungnya Pelaksanaan KKN
Angkatan 106. Serta tempat atau lokasi yang menjadi sasaran Edukasi
kami adalah Rumah Warga Desa Kalukubula. Kegiatan ini kami lakukan
dengan cara Edukasi dan pembagian brosur ke Rumah Warga, dan sekolah
MTS.
12
Angkatan 106. Untuk tempat atau lokasi menjalankan program ini, kami
memilih sekolah Smp dan Rumah Warga. Kegiatan ini kami lakukan
dengan mengedukasikan, membagikan tablet tambah darah serta
membagikan brosur kepada remaja MTS Al-Khairat dan ke rumah warga
tentang pentingnya konselor sebaya pada remaja dan pentingnya meminum
tablet tambah darah atau FE.
13
6. Edukasi Pentingnya Mengkomsumsi Makanan Yang Bergizi dan
Sehat.
Program Kerja yang Keenam yaitu Edukasi Pentingnya
Mengkomsumsi Makanan Yang Bergizi dan Sehat. Kegiataan ini dimulai
pada Hari Ke 1 KKN. yaitu Kamis, 16 November 2023. Program ini
dilaksanakan sebanyak 12 Kali sejak terhitungnya Pelaksanaan KKN
Angkatan 106. Kegiatan ini kami lakukan dengan mengedukasikan
Pentingnya Mengkomsumsi Makanan Yang Bergizi dan Sehat ke MTS Al-
Khairat, Pustu dan ke rumah warga.
14
7. Membuat Tempat Sampah Percontohan.
Program Kerja yang Ketujuh yaitu Membuat Tempat Sampah
Percontohan. Kegiataan ini dimulai pada Hari Ke 22 KKN. yaitu Kamis ,
07 Desember 2023. Program ini dilaksanakan sebanyak 5 Kali sejak
terhitungnya Pelaksanaan KKN Angkatan 106. Untuk tempat atau lokasi
penempatan tempat sampah kami memilih di Pustu Kalukubula.
15
9. Demo Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT).
Program Kerja yang Kesembilan yaitu Demo Dapur Sehat Atasi
Stunting (DASHAT). Kegiataan dimulai pada Hari Ke 1 KKN. yaitu
Kamis, 16 November2023. Program ini dilaksanakan sebanyak 17 Kali
sejak terhitungnya Pelaksanaan KKN Angkatan 106. Tempat atau lokasi
pembuatan makanan yaitu Pustu Kalukubula dan Puskesmas Biromaru.
Untuk makanan yang di buat ada berbagai macam seperti ikan suwir, bubur,
dan lain lain yang dimana sehat untuk ibu dan balita yang stunting.
16
11. Kegiatan Penanaman dan Irigasi Pada Tanaman.
Program Kerja yang Kesebelas yaitu Festival Kkn Temstun. Kegiataan
ini dimulai pada Hari Ke 12 KKN. yaitu Senin, 27 November 2023. Program
ini dilaksanakan sebanyak 15 Kali sejak terhitungnya Pelaksanaan KKN
Angkatan 106. Tempat atau lokasi kami menjalankan program ini yaitu di
MTS Al-Khairat Kalukubula dan Kebun Desa Kalukubula.
17
E. Faktor Pendukung dan Penghambat
1. Faktor pendukung
Dalam kegiatan pelaksanaan program kerja di Desa Kalukubula
Kecamatan Biromaru , Kabupaten Sigi. Ada berbagai faktor pendukung
yang kami alami diantaranya:
a. Respon pemerintah Desa yang baik.
b. Fasilitas yang memadai dengan diberikan posko yang di dalamnya
mencakup segala keperluan primer dan peristirahatan yang baik
c. Respon dari masyarakat desa yang menerima mahasiswa KKN dengan
baik.
d. Fasilitas atau unsur berjalannya program kerja yang baik seperti print
untuk mencetak kepentingan program kerja.
2. Faktor Penghambat
Dalam menjalankan program kerja yang telah kami lakukan hanya
terdapat yaitu kelompok air yang susah.
18
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu
permasalahan utama di Desa Kalukubula adalah sebagian besar masyarakat
belum mengetahui informasi tentang stunting. Selain itu,Kurang mengkomsumsi
makanan bergizi, banyak kasus pernikahan dini. Serta ibu dan anak-anak yang
kurang di edukasi mengenai kebersihan diri. Dari segi pengetahuan tentang
kebutuhan gizi untuk pencegahan stunting juga masih kurang.
Program utama yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Tematik
Stunting Angkatan 106, yaitu edukasi dan penyuluhan stunting, pernikahan dini,
konselor sebaya, bahaya merokok bagi ibu hamil dan balita, asi
paripurna,pentingnya mengkomsumsi makanan bergizi dan sehat, membuat
tempat sampah percontohan, serta aksi pembersihan lingkungan desa, dapur
sehat atasi stunting (DASHAT), Penanganan stunting melalui pembagian sejuta
telur. Sedangkan program tambahan yang dilaksanakan adalah penanaman dan
irigasi pada tanaman, dan lomba balap karung, makan kerupuk, busana muslim,
serta busana daur ulang dari sampah .
Kendala yang dialami selama kegiatan KKN di Desa Kalukubula adalah
susahnya air di posko untuk mandi dan mencuci. Selain itu, karena waktu dan
kesibukan warga juga membatasi ruang gerak mahasiswa dalam melakukan
edukasi door to door.
B. Saran
1. Kepala Dinas Kesehatan membuatan program untuk pencegahan stunting
terutama pada faktor-faktor yang dapat menyebabkan stunting seperti pola
asuh dan pendapatan keluarga dan menetapkannya sebagai program wajib
pemerintah agar dapat menurunkan angka kejadian stunting di Indonesia.
19
2. Kepala Puskesmas memberikan dukungan secara penuh kepada tenaga
kesehatan terutama bidan dan petugas gizi dalam mewujudkan program
pencegahan stunting terutama pada faktor-faktor yang dapat menyebabkan
stunting seperti pola asuh dan pendapatan keluarga serta gaya hidup warga.
3. Tenaga kesehatan terutama bidan dan petugas gizi di puskesmas dapat
memberikan penjelasan pada orangtua bayi dan calon orangtua mengenai
faktor-faktor yang dapat menyebabkan stunting seperti pola asuh.
20
LAMPIRAN
A. Program Kerja
B. Tahapan Proses
21
22
23
C. Dokumentasi Kegiatan
1. Pembekalan dan Bimbingan
24
5. Edukasi Pentingnya Pencegahan Pernikahan Usia Dini melalui Media
Online dan Offline.
6. Edukasi Bahaya Merokok bagi Ibu Hamil dan Balita Melalui Media
Online dan Offline
25
10. Membuat Tempat Sampah Percontohan
26
15. Kegiatan Lomba
27
D. Catatan Aktivitas Harian
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40