Professional Documents
Culture Documents
Handout Sainspreneur
Handout Sainspreneur
Guru Pembina
Ekstrakurikuler Bidang IPA
Mata Diklat
SAINSPRENEURSHIP
Handout
[Sainspreneurship]
[Sainspreneurship]
Penulis:
Dr. Nenden Hasanah RA, M.Pd
Wandy Praginda, S.Pd, M.Si
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran
dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik
sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan
yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga
kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah. Prinsip
pengembangan dari kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan
berdasarkan Permendikbud nomor 62 tahun 2014 meliputi keikutsertaan
peserta didik secara penuh sesuai dengan minat dan pilihan masing-masing,
dan sifat program yang menyenangkan dalam suasana yang menggembirakan
bagi peserta didik. Prinsip tersebut berlaku untuk ekstrakurikuler wajib yaitu
Pramuka dan ekstrakurikuler pilihan seperti ekstrakurikuler pada bidang IPA.
1
Handout
[Sainspreneurship]
2. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran ini adalah agar guru pembina ektrakurikuler bidang IPA
dapat melatihkan kemampuan sainspreneurship kepada peserta didik anggota
ektrakurikuler sehingga memiliki karakter kompetitif, kreatif, dan inovatif
dalam membuat atau berkreasi terhadap suatu produk/jasa serta memiliki
nilai jual untuk dimanfaatkan seluas-luasnya dalam kehidupan melalui bidang
IPA
a. Kompetensi Dasar
2
Handout
[Sainspreneurship]
B. URAIAN MATERI
1. Wirausaha, Kewirausahaan
Terdapat dua istilah kewirausahaan, yaitu “entrepreneurship” (bahasa
Inggris), “entrepreneur” (bahasa Perancis) yang berarti seorang yang
melakukan suatu usaha (baru) yang berisiko. Dalam bahasa Indonesia, istilah
entrepreneur diterjemahkan “pengusaha” atau orang yang memiliki usaha.
Berwirausaha melibatkan dua unsur pokok (1) peluang dan, (2) kemampuan
menanggapi peluang, Adapun kewirausahaan merupakan sikap mental dan
3
Handout
[Sainspreneurship]
sifat jiwa yang selalu aktif dalam berusaha untuk memajukan karya baktinya
dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan usahanya.
Pada hakekatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang
memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata
secara kreatif. Berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 1995
tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan
Kewirausahaan disebutkan bahwa kewirausahaan didefinisikan sebagai
semangat, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan
atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan
cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam
rangka pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang
lebih besar. Inpres tersebut mengamanatkan kepada seluruh masyarakat dan
bangsa Indonesia untuk mengembangkan program-program kewirausahaan,
termasuk di sekolah.
4
Handout
[Sainspreneurship]
Peserta didik adalah salah satu unsur potensi sekolah yang harus dikelola
secara baik dan benar. Melalui kegiatan ektrakurikuler, guru pembina
berkewajiban mengembangkan potensi peserta didik secara optimal dan
terpadu yang meliputi bakat, minat, dan kreativitas, untuk mantapnya
5
Handout
[Sainspreneurship]
6
Handout
[Sainspreneurship]
7
Handout
[Sainspreneurship]
8
Handout
[Sainspreneurship]
9
Handout
[Sainspreneurship]
1. Proses.
Proses merujuk pada aktivitas pencarian sains yang dilakukan para ahli
disebut science as the process of inquiry. Sains memiliki metode yang dikenal
denga scientific method atau metode ilmiah, yang meliputi kegiatan-
kegiatan seperti:
a. mengenal dan merumuskan masalah;
b. mengumpulkan data;
c. melakukan percobaan atau penelitian;
d. melakukan pengamatan;
e. melakukan pengukuran.
f. menyimpulkan.
g. mengkomunikasikan pegetahuan atau melaporkan hasil penemuan.
Karena itu IPA atau Sains dapat didefinisikan sebagai suatu kumpulan
pengetahuan yang tersusun secara sitematik, dirumuskan secara umum,
ditandai oleh penggunaan metode ilmiah dan munculnya sikap ilmiah.
Definisi ini lebih memandang IPA atau sains sebagai produk dan sebagai
proses.
10
Handout
[Sainspreneurship]
Siklus proses ilmiah (metode ilmiah) dapat dimulai dari adanya (1) fokus
masalah, ditunjang dengan (2) data yang ada dan (3) teori yang ada, maka
rumusan masalah dapat dibuat. (4) Teori yang ada digunakan melalui
perumusan hipotesis, definisi operasional, dan membuat model untuk
membuat prediksi terhadap penjelasan masalah yang dirumuskan
Gambar 1. Siklus Hasil dan Proses Ilmiah (Costa, AL, etal, 1985: 167)
11
Handout
[Sainspreneurship]
2. Produk
Hasil dari sains merujuk pada sekumpulan pengetahuan berupa fakta,
konsep, prinsip, teori, hukum. Pola pemecahan masalah seperti langkah-
langkah metode ilmiah akhirnya dianut secara umum. Orang yang terbiasa
menggunakan metode ilmiah, berarti telah mempunyai sikap ilmiah. Untuk
lebih jelasnya, perhatikan bagan berikut:
Gejala/ Fenomena alam Kesimpulan
Sikap Kemampu
INDIVI an
Apa Intelektual
Mengap DU
Metode
Bagimana?
Gambar 2. Alur pemaknaan gejala alam
3. Sikap
Selain menggunakan metode ilmiah, para ilmuwan IPA perlu pula memiliki
sikap ilmiah (scientific attittudes), agar hasil yang dicapainya itu sesuai
dengan harapannya. Sikap-sikap tersebut diantaranya.
1) Obyektif terhadap fakta atau kenyataan,
Bila sebuah benda menurut kenyataan berbentuk bulat telur, maka dia
secara jujur akan melaporkan bahwa bentuk benda itu bulat telur. Dia
berusaha untuk tidak dipengaruhi oleh perasaannya.
12
Handout
[Sainspreneurship]
4. Aplikasi
Dalam hubungannya dengan batasan tentang pendidikan, sains dikemukakan
oleh beberapa ahli, baik yang diperoyeksikan dengan kurikulum sebagai
perangkat pendidikan, maupun yang dikaitkan dengan pencapaian peserta
belajar dalam mempelajari sains.
13
Handout
[Sainspreneurship]
14
Handout
[Sainspreneurship]
Hakikat sains sebagai aplikasi merujuk pada dimensi aksiologis IPA sebagai
suatu ilmu, yaitu penerapannya pengetahuan tentang IPA dalam kehidupan.
Untuk menerapkan pengetahuan IPA dalam kehidupan diperlukan
kemampuan untuk:
a) mengidentifikasi hubungan konsep ipa dalam penggunaannya dengan
kehidupan sehari-hari;
b) mengaplikasikan pemahaman konsep ipa dan keterampilan ipa pada
masalah riil;
c) memahami prinsip-prinsip ilmiah dan teknologi yang bekerja pada alat-
alat rumah tangga; dan
d) memahami dan menilai laporan-laporan perkembangan ilmiah yang ditulis
pada mass media.
15
Handout
[Sainspreneurship]
Tujuan akhir dari produk dalam bentuk gagasan inovatif dapat dituangkan
oleh peserta didik menjadi sebuah karya ilmiah bidang IPA. Adapun produk
barang ataupun desain inovatif memiliki tujuan akhir berupa pemodelan
ataupun purwarupa (prototipe). Produk-produk tersebut dirancang
sedemikian rupa sehingga memiliki nilai tambah yang pada akhirnya memiliki
nilai jual yang dapat dipasarkan atau dimanfaatkan sebesar-besarnya oleh
masyarakat baik di lingkungan internal sekolah maupun lingkungan ekternal
sekolah.
16
Handout
[Sainspreneurship]
a. Kreatif
Kata “Kreatif” merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris To Create,
yang merupakan singkatan dari :
• Combine (menggabungkan) –penggabungan suatu hal dengan hal lain
• Reverse (membalik) –Membalikan beberapa bagian atau proses
• Eliminate (menghilangkan) –menghilangkan beberapa bagian
• Alternatif (kemungkinan) –Menggunakan cara, bahan dll dengan yang lain.
• Twist (memutar) –memutarkan sesuatu dengan ikatan
17
Handout
[Sainspreneurship]
18
Handout
[Sainspreneurship]
Berikut ini adalah bentuk-bentuk kreativitas antara lain: Ide, Produk, dan
Gagasan. Misalnya sebuah barang yang tidak terpakai bisa di jadikan sebagai
barang dengan memiliki nilai jual seperti membuat Bingkai Foto dari Stick Es
krim, Membuat Mainan dari Kayu, Membuat Lampu dari botol bekas dan lain
sebagainya.
Manusia Wirausaha memiliki jiwa mandiri, hal ini didukung oleh cara-cara
berpikirnya yang kreatif. Pemikiran kreatif itu sendiri didukung oleh dua hal
yaitu pengerahan daya imajinasi dan proses berpikir ilmiah. Dengan
pemikiran yang kreatif kita bisa memecahkan berbagai macam permasalahan.
Kreativitas dapat dikembangkan melalui peningkatan jumlah dan ragam
masukan ke otak, terutama tentang hal yang baru, dengan memanfaatkan daya
ingat, daya khayal dan daya serap dari otak akan dapat ditumbuhkan berbagai
ide baru menuju kreativitas.
19
Handout
[Sainspreneurship]
b. Inovasi
20
Handout
[Sainspreneurship]
Inovasi adalah suatu ide, barang, kejadian, metode, yang dirasakan atau
diamati sebagai suatu hal baru bagi seseorang atau sekelompok orang
(masyarakat). Sementara itu, kata ‘inovatif’ berarti bersifat memperkenalkan
sesuatu yang baru.
21
Handout
[Sainspreneurship]
• Sinergi adalah alternatif ketiga – bukan cara saya, cara Anda, tetapi sebuah
cara ketiga yang lebih baik daripada apa yang bisa kita capai sendiri-sendiri.
Sinergi merupakan buah dari sikap menghormati, menghargai, dan bahkan
merayakan adanya perbedaan di antara orang-orang. Sinergi bersangkut paut
dengan upaya untuk memecahkan masalah, meraih peluang dan
menyelesaikan perbedaan. Ini seperti kerja sama kreatif di mana 1 + 1 = 3, 11,
111, … atau lebih banyak lagi. Sinergi juga merupakan kunci keberhasilan dari
tim atau hubungan efektif mana pun. Sebuah tim yang bersinergi adalah
sebuah tim yang saling melengkapi, di mana tim itu diatur sedemikian rupa
sehingga kekuatan dari para anggotanya bisa saling menutupi kelemahan-
kelemahan nya. Dengan cara ini kita mengoptimalkan kekuatan, bekerja
dengan kekuatan tersebut, dan membuat kelemahan dari masing-masing
orang menjadi tidak relevan.
22
Handout
[Sainspreneurship]
sudah ada, tetapi juga dapat dilakukan untuk melahirkan produk yang
disasarkan untuk segmen lain atau pasar yang baru (new product for new
market). Mengapa tidak membuat kopi instant yang diformulasi dan
dikemas untuk anak muda? Lahirlah Nescafe Ice, Good Day, dan
sebagainya.
3) Inovasi tempat, yakni tempat di mana kita menjual agar lebih atraktif dan
„catchy‟ (menarik pandangan), kita bisa lihat bagaimana kios ala Danone
yang tersebar dimana-mana. Bahkan, di dalam supermarket pun, semua
produsen berlomba manata rak dan cara mendisplay produknya
Didalam jiwa seorang sainspreneur harus ada kreatifitas, inovasi dan jiwa
enterpreneur. Jiwa saisnpreneur harus ada dengan melihat prospek kedepan,
apa yang akan menghasilkan peluang dan keuntungan dengan memikirkan
strategi-strategi pengembangan produk serta gagasan-gagasan untuk
memecahkan masalah sains.
Kreativitas dan inovasi tidaklah suatu hal yang sama, karena berdasarkan
pengertian diatas, dapat dilihat bahwa antara keduanya ada suatu tahapan
yang berbeda.
1) Kreativitas adalah proses timbulnya ide yang baru, sedangkan inovasi
adalah pengimplementasian ide itu sehingga dapat merubah dunia.
2) Kreativitas membelah batasan dan asumsi, dan membuat koneksi pada hal
hal lama yang tidak berhubungan menjadi sesuatu yang baru, dan Inovasi
23
Handout
[Sainspreneurship]
mengambil ide itu guna mejadikannya menjadi produk atau servis atau
proses yang nyata.
5. Pengembangan Sainspreneurship
Semangat sainspreneurship, diharapkan berdampak terhadap peserta didik
untuk memiliki sikap ilmiah, termotivasi untuk berkompetisi di bidang IPA,
dan memiliki cita-cita untuk berkarir atau berwirausaha dengan
memanfaatkan pengetahuan IPA. Berikut adalah contoh pengembangan
sainspreneurship yang dapat diterapkan pada kegiatan ektrakurikuler IPA di
sekolah.
A. VCO Fermentasi
a) Proses Pembuatan
Adapun proses pembuatannya adalah sebagai berikut.
I. Persiapan
Pada tahap ini alat dan bahan perlu dipersiapkan dengan baik.
Adapun alat dan bahannya adalah sebagai berikut :
24
Handout
[Sainspreneurship]
II. Proses
Proses pembuatannya adalah sebagai berikut :
1) Kelapa dikupas
2) Kelapa diblender bersama air hangat sebanyak 10 gelas
3) Kelapa yang sudah di blender lalu disaring untuk diambil santannya
4) Santan selanjutnya dimasukkan ke dalam galon
5) Diamkan santan beberapa saat sampai terbentuk 2 lapisan yaitu air di
lapisan bawah dan santan di lapisan atas.
6) Santan dan air dipisahkan dengan cara mengalirkan air melalui keran
7) Larutkan ragi ke dalam air panas
8) Masukkan ragi ke dalam santan
9) Diamkan santan yang telah diberi ragi selama 24 jam pada suhu 32 oC.
10) Santan dipisahkan dari minyak dengan cara mengalirkan santan
melalui keran hingga tertinggal minyak saja.
11) Minyak disaring menggunakan kertas saring
12) Minyak dikemas ke dalam botol
13) Produk telah siap dipasarkan
14) Sisa santan bisa digunakan untuk starter pembuatan VCO fermentasi
selanjutnya
III. Pemasaran
Adapun tahap pemasaran dilakukan dengan tahap-tahap berikut :
1) Mempromosikan melalui media sosial dan komunitas sekolah
2) Melakukan pengepakan ke dalam karton
25
Handout
[Sainspreneurship]
a) Proses Pembuatan
II. Proses
Proses pembuatannya adalah sebagai berikut.
1) Pisang didiamkan selama 4 hari
2) setelah menguning lalau dikupas dibuang kulitnya
3) pisang di kerok sedikit lalu dijemur selama 4 hari
4) lalu jemur lagi 1 hari setelah dijemur satu hari lalu dipipihkan
5) lalu di oven sampai benar benar kering
6) pisang selanjutnya dikemas dan diberikan label
7) Produk telah siap dipasarkan
b) Pemasaran
26
Handout
[Sainspreneurship]
3. Dutch Bucket
4. Drip Irrigation
27
Handout
[Sainspreneurship]
a) Proses Pembuatan
Adapun proses pembuatannya adalah sebagai berikut.
d. Pengairan
Air yang diberikan sangat bervariasi dan seringkali tidak sesuai dengan
kebutuhan tanaman. Untuk itu, diperlukan pengaturan pengairan dengan teknik
NFT bersamaan dengan pemberian nutrisi tanaman hidroponik.
e. Panen
28
Handout
[Sainspreneurship]
f. Pengemasan
Alat:
o Gunting
o Air bersih
o Alat pres
o Plastik putih
o Nampan
o Alat-tirisan
Bahan:
o Sayuran segar
a) Proses Pembuatan
29
Handout
[Sainspreneurship]
I. Persiapan
Pada tahap ini alat dan bahan perlu dipersiapkan dengan baik.
Adapun alat dan bahannya adalah sebagai berikut :
II. Proses
Proses pembuatannya adalah sebagai berikut.
30
Handout
[Sainspreneurship]
a) Proses Pembuatan
II. Proses
1) Masukkan tepung terigu, minyak dan garam dalam wadah. Aduk
hingga rata. Sisihkan.
31
Handout
[Sainspreneurship]
b) Pemasaran
Adapun tahap pemasaran dilakukan dengan tahap-tahap berikut.
1. Mempromosikan melalui media sosial dan komunitas sekolah
2. Melakukan pengepakan ke dalam karton
3. Dipromosikan di lingkungan Sekolah Dasar dan TK terdekat.
Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis
berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam
bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Masih bersumber dari laman yang sama,
secara garis besar HKI dibagi dalam 2 (dua) bagian, yaitu:
1. Hak Cipta (copyright);
2. Hak kekayaan industri (industrial property rights), yang mencakup:
a. Paten (patent);
32
Handout
[Sainspreneurship]
Berdasarkan penelusuran baik itu HKI atas Paten, Merek, Desain Industri, Hak
Cipta, dan sebagainya, alternatif pengajuan permohonan hak adalah sama.
Pemohon dapat melakukan pengajuan permohonan dengan memilih salah
satu cara berikut ini.
1) Langsung ke Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual di kantor
pusatnya yang beralamat di Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 8-9, Jakarta Selatan
12940, Indonesia.
2) Melalui Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI di
seluruh Indonesia.
3) Melalui Kuasa Hukum Konsultan HKI terdaftar.
Agar hasil produk dapat mendapatkan HaKI sebagai bentuk penghargaan dari
hasil kerja keras berikut prosedur dan persyaratan pendaftaran HaKI :
a) Memenuhi standar Uji Lapangan, Uji Pasar dan Uji sinronisasi Industri
dengan dokumen terlampir
b) Menyiapkan sampel Produk
c) Surat pernyataan hak
d) Surat pengalihan hak
e) Surat kuasa
f) Foto copi KTP/identitas pemohon pihak sekolah
g) Fotokopi akta pendidian badan hokum yang dilegalisir
h) Fotokopi KTP ata nama pemohon badan hukum untuk ditandatangai
surat oernyatan dan surat kuasa
i) Foto Kepemilikan NPWP usaha
33
Handout
[Sainspreneurship]
34
Handout
[Sainspreneurship]
C. PENUTUP
Berpikir kreatif adalah suatu bakat yang dibawa sejak lahir dan sekumpulan
keterampilan yang dapat dipelajari, dikembangkan dan digunakan untuk
memecahkan masalah sehari-hari. Sedangkan Inovasi adalah penerapan
praktis dari ide yang kreatif. Hasil kreativitas baru dapat dikatakan sebagai
sebuah inovasi jika telah diterima oleh pasar dan memiliki nilai guna dalam
membantu memecahkan masalah kehidupan.
35
Handout
[Sainspreneurship]
DAFTAR PUSTAKA
Alit M, Praginda W. (2012). Hakikat IPA dan Hakikat Pendidikan IPA. Bandung.
PPPPTK IPA.Kemdikbud
https://www.kompasiana.com/parlin_nainggolan/5519462781331142769d
e0d2/entrepreneurship-kreatifitas-inovasi-dan-jiwa-kewirausahaan.
https://kbbi.kemdikbud.go.id
https://jdih.kemdikbud.go.id/arsip/Permendikbud%20Nomor%2062%20T
ahun%202014.pdf
https://jdih.kemdikbud.go.id/arsip/UU_tahun2003_nomor020.pdf
36
Handout
[Sainspreneurship]
Lampiran
Desain Sainspreneur
DISUSUN OLEH
TIM SAINSPREUNER
37
Handout
[Sainspreneurship]
a) LATAR BELAKANG
Sailolof adalah sebuah nama kampung yang berada di Pulau Salawati Selatan.
Sebagai daerah pesisir kelimpahan akan buah kelapa sangat besar. Oleh karena
itu kami membuat sebuah perencanaan bagaimana memanfaatkan buah kelapa
agar dapat membantu perekonomian di daerah pesisir Sailolof. Melalui
pembelajaran di Sekolah kami SMA Negeri 9 Kabupaten Sorong yang biasa kami
panggil smansailolof, kami mempelajari bagaimana membuat minyak kelapa
dengan lebih efisien, bersih dan memiliki komoditas pasar yang bagus. Berbekal
dari pengetahuan pembuatan minyak kelapa dari itu kami berinovasi dalam
menggunakan cara pemisahan air dan minyak tanpa melalui pemanasan tapi
dengan menggunakan teknik fisika dalam pembelajaran kimia. Yakni pemisahan
molekul air dan minyak dengan menggunakan goncangan (gerakan bolak balik).
Minyak kelapa yang dihasilkan selanjutnya kami beri nama VCO smansailolof
karena dihasilkan dengan tanpa pemanasan dan bahan kimia.
b) TUJUAN
c) DESAIN
Pada desain yang dibuat ada dua jenis yaitu desain Botol produk dan desain label
produk.
1) Prototipe
38
Handout
[Sainspreneurship]
Tutup
Botol
Botol
Kaca/Plastik
Label
Gambar 1 prototipe
2) Sfesifikasi :
• Volume : 250 ml
• Bahan Botol : Kaca/plastik
• Bahan Tutup botol : Plastik/ Besi/almunium
• Ukuran Label : 2 x 3 cm
• Bahan Label : Stiker Vinyl
d) PROSES PRODUKSI
39
Handout
[Sainspreneurship]
Setelah alat dan bahan disiapkan selanjutnya di tata rapi di dalam ruangan
yang akan digunakan untuk proses produksi VCO.
II. Proses
Proses pembuatannya adalah sebagai berikut :
1) Kelapa dikupas
2) Kelapa diparut
3) Diperas lalu diambil santannya
4) Santan selanjutnya dimasukkan ke dalam botol
5) Botol yang berisi santan diberikan gerakan bolak balik (goncangan)
sebanyak 100 kali
6) Santan disimpan 1 hari satu malam
7) Santan diambil minyaknya menggunakan pipet tetes lalu disaring
menggunakan kertas saring dan corong
8) Hasil minyak dimasukkan ke dalam botol yang telah berlabel
9) Produk telah siap dipasarkan
e) PENGEMASAN
Berikut bentuk produk yang telah selesai dikemas dan siap dipasarkan
40
Handout
[Sainspreneurship]
f) ANALISIS PEMBIAYAAN
Pembiayaan untuk skala usaha lebih besar dibandingkan pembiayaan untuk skala
laboratorium di sekolah berikut rinciannya :
No Alat dan Bahan Jumlah Harga satuan Harga Total
(RP) (RP)
1 Buah Kelapa 500 buah 500.000 250.000
2 Mesin Parut (bersama 1 set 5.000.000 5.000.000
dengan mesin diesel)
3 Bensin 5L 12.000 60.000
4 Kertas Saring 2 blok 75.000 150.000
5 Pipet Tetes 30 buah 5.000 150.000
6 Corong 15.000 30.000 450.000
7 Wadah penampungan 10 buah 50.000 500.000
8 Botol Produk 100 buah 5.000 500.000
9 Biaya Pembuatan Label 100 buah 1.000 100.000
10 Serbet/lap 20 buah 5.000 100.000
11 Celemek 10 buah 10.000 100.000
12 Sarung tangan karet 10 pasang 15.000 150.000
13 Sepatu plastic/boot 10 pasang 67.000 675.000
14 Pelindung Kepala (MOB 2 box 100.000 200.000
CAP)
15 Masker 5 box 50.000 250.000
16 Sabun Cuci Tangan 10 botol 20.000 200.000
17 Biaya lain-lain 2.000.000
Jumlah 10.835.000
41
Handout
[Sainspreneurship]
2. Uji Ketangguhan
Setelah diadakan uji setahun ketahanan VCO yang dihasilkan diperoleh tidak
terjadi perubahan yang berarti dari VCO yang dihasilkan selama kurun waktu
setahun. Itu artinya produksi besar-besaran dapat dilakukan untuk skala
lebih besar.
Sebelum melakukan penjualan secara massiv terlebih dahulu melakukan uji pasar
terhadap daya beli masyarakat mengenai produk yang dilakukan berikut
indikator pengujian pasar
No Pengguna Tampilan Rekomend Aroma Rasa Keterangan
(Costumer) Produk asi Harga
(Rp)
1 Guru Cantik, 150.000 Khas Tidak Harga yang
bagus minyak ada direkomendasikan
kelapa rasa karena mengetahui
kebermanfaatan VCO
2 Guru Isi terlalu 100.000 Khas Tidak Harga yang
banyak minyak ada direkomendasikan
kelapa rasa karena mengetahui
kebermanfaatan VCO
3 Guru Sudah 150.000 Khas Tidak Harga yang
bagus minyak ada direkomendasikan
kelapa rasa karena mengetahui
kebermanfaatan VCO
4 Siswa Sudah 100.000 Khas Tidak Agar produk dapat
bagus, minyak ada laku banyak sekolah
keren kelapa rasa pun dapat
menambah
keuntungan
5 Masyarakat Bagus, Rp. 150.000 Khas Tidak Harga yang
kota cantik minyak ada direkomendasikan
kelapa rasa karena mengetahui
kebermanfaatan VCO
42
Handout
[Sainspreneurship]
Setelah melakukan uji lapangan, uji pasar maka selanjutnya dilakukan uji coba
sinkronisasi industri dengan menggunakan indikator berikut :
No Indikator Ada Tidak Keterangan
1 Bahan Baku ✓ Merupakan komoditas masyarakat setempat
2 Tenaga Kerja ✓ Siswa dalamtergabung dalam sainspreuneur
(siap kerja)
3 Sasaran ✓ Masyarakat kota, guru dan siswa
Konsumen
4 Modal Usaha ✓ Berasal dari sponsor dan modal pinjaman dari
sekolah pengembangan kewirausahaan
5 Tempat Produksi ✓ Untuk skala besar akan menggunakan ruang
kelas yang tidak digunakan
6 Sirkulasi Udara ✓ Karena menggunakan ruang kelas yang kosong
tempat produksi maka sirkulasi udara sangat baik
7 Sanitasi (wastafel, ✓ Lengkap
air mengalir dan
selokan)
8 Pembuangan ✓ Baik, karena limbah yang dihasil adalah limbah
Limbah organik jadi aman untuk lingkungan
9 Sumber Air ✓ Sumber air berasal dari sumur yang dilindungi
yang telah dilakukan uji pH dan uji microskopis
dan dinyatakan aman untuk konsumsi
10 Perlengkapan ✓ Lengkap
pekerja (mob cap,
sepatu boot,
masker, celemek)
11 Izin produksi ✓ Pengusulan dilakukan oleh pihak sekolah
bersama dengan badan UKM Kabupaten
12 Alat dan bahan ✓ Lengkap
j) Pemasaran
43
Handout
[Sainspreneurship]
k) Jadwal Kegiatan
44