You are on page 1of 10

PRE-TEST UKAI

1. Suatu industri farmasi akan melakukan penetapan kadar pada sediaan sirup antasida
menggunakan metode titrasi. Titrasi apa yang dilakukan?
a. Alkalimetri
b. Asidimetri
c. Kompleksometri
d. Lodometri
e. Argentometri

2. Bagian quality control industri X sedang Menyusun metode penetapan kadar yang
tepat untuk sediaan yang mengandung ammonium klorida.
Titrasi apa yang dilakukan?
a. Alkalimetri
b. Asidimetri
c. Kompleksometri
d. Lodometri
e. Argentometri

3. Suatu industry akan membuat sediaan untuk anak berusia 2 tahun yang
mengandung zat aktif yang tidak larut air sediaan apa yang cocok untuk zat aktif
tersebut?
a. Eliksir
b. Emulsi
c. Larutan
d. Mikroemulsi
e. Suspense

4. Bagian pengawasan mutu melakukan uji stabilitas sediaan emulsi minyak ikan yang
telah disimpan selama 3 bulan. Ketika dilha, terjadi pemisahan menjadi dua fase
yang dengan pengocokan tidak dapat Kembali. kondisi itu disebut?
a. Creaming
b. Breaking
c. Flokulasi
d. Koalesens
e. Inversi fase

5. Apoteker akan melakuakn uji disolusi dan menggunakan alat disolusi tipe dayung.
Alat tersebut merupakan alat disolusi tipe?
a. I
b. II
c. III
d. IV
e. V

6. Suatu industry di Indonesia akan membuat sediaan yang akan dijual di wilayah
Asean. RH pada uji stabilitas mengikuti zona?
a. I
b. II
c. III
d. IVA
e. IVB

7. Metode pengujian Angka Lempeng Total dilakukan untuk menghitung?


a. Bakteri
b. Jamur
c. Ketapang dan Khamir
d. Virus
e. Partikel

8. Produk yang tidak dapat disterilkan dalam wadah akhir dilakukan sterilisasi dengan ?
a. Filtrasi membrane 0,22 mikron
b. Filtrasi membrane 0,45 mikron
c. Autoclave
d. Oven
e. Na Steril

9. Hasil pengenceran dari pengujian Angka Lempeng Total (ALT) tidak ditemukan
pertumbuhan bakteri pada pengenceran 10-1 - 10-6. Arti koloni dari hasil pengujian
tersebut adalah :
a. Kurang dari 1
b. Kurang dari 30
c. Kurang dari 300
d. Kurang dari 1000
e. Tidak terhingga

10. Dalam pembuatan cream digunakan kombinasi surfaktan yaitu 3 bagian Tween 80
(HLB 15) dan 2 bagian Span 80 (HLB 4). Berapakah HLB campuran dalam cream
tersebut?
a. 10,3
b. 10,4
c. 10,5
d. 10,6
e. 10,7

11. Tim QC melakukan evaluasi keragaman bobot dengan acuan Farmakope Indonesia
edisi V. Berapa banyak tablet yang dibutuhkan?
a. 6
b. 10
c. 15
d. 20
e. 25

12. Bagian R&D suatu pabrik obat sedang melakukan uji stabilitas dipercepat.
Penyimpanan sample dilakukan pada :
a. Suhu ruang
b. Climatic Chamber
c. Autoclave
d. Ruang hampa udara
e. Oven

13. Suhu ruang terkendali menurut FI IV, adalah suhu ruangan dengan suhu?
a. – 25 hingga – 150C
b. 2 – 8 0C
c. 8 – 15 0C
d. 20 – 25 0C
e. < 30 0C

14. Suatu IKOT membuat obat herbal ekstrak buah kemukus. Sebelum dibuat sediaan
dilakukan proses pengeringan simplisia pada suhu 500C hingga kadar air <10%. Apa
tujuan proses ini dilakukan?
a. Agar mudah diserbukkan
b. Agar mudah didistribusikan
c. Agar menghambat kontaminasi serangga
d. Agar menghambat pertumbuhan mikroba
e. Agar mudah dikemas

15. Proses pembuatan WFI di industry farmasi terdiri dari beberapa tahap, di antaranya
adalah water softener. Fungsi proses tersebut adalah?
a. Menghilangkan bakteri
b. Menghilangkan ion terlarut
c. Menghilangkan partikel
d. Menghilangkan bau
e. Mengurangi kesadahan air

16. Akan dibuat alcohol 70% sebanyak 100ml perbotol dengan mencampurkan 1L
alcohol 96% dan sejumlah aquades. Jumlah minimal botol yang dapat dihasilkan
adalah:
a. 13
b. 14
c. 15
d. 16
e. 17
17. Suatu tablet dilakukan uji stabilitas dengan menggunakan uji stabilitas dipercepat.
Berapa lama waktu pengujian tersebut?
a. 1 bulan
b. 3 bulan
c. 6 bulan
d. 9 bulan
e. 12 bulan

18. Sediaan suppositoria akan dilakukan uji stabilitas dengan menggunakan uji stabilitas
dipercepat. Bagaimana kondisi pengujian tersebut?
a. 250C, RH 65%
b. 250C, RH 75%
c. 300C, RH 60%
d. 300C, RH 75%
e. 400C, RH 75%

19. Zat A dan B akan dianalisis dengan KCKT. Diperoleh hasil waktu retensi dari zat A dan
zat B berturut-turut adalah 4,2 dan 2,0 menit dan lebar puncaknya 1,5 dan 0,5.
Berapa resolusi dari kedua puncak zat A dan B tersebut?
a. 0,6
b. 1,1
c. 2,2
d. 3,3
e. 4,4

20. Industri D selalu melakukan line clearance di pengemasan. Apa tujuan line
clearance?
a. Menghindari campur baur produk
b. Menghindari kontaminasi silang
c. Mempermudah proses pengemasan
d. Memastikan kebersihan alat
e. Memeriksa kebersihan jalur

21. Bagian di industry yang bertujuan atas pembuatan spesifikasi pengemasan adalah?
a. Apoteker QA
b. Apoteker QC
c. Apoteker PPIC
d. Apoteker Produksi
e. Apoteker R&D

22. BPOM akan melakukan analisis jamu yang mengandung BKO. Instrumen yang
digunakan untuk menganalisis secara cepat adalah :
a. KLT
b. KCKT
c. UV-Vis
d. IR
e. KG
23. Izin edar yang dimiliki oleh industry Obat Tradisional untuk memproduksi jamu berisi
ekstrak berlaku berapa lama?
a. 1 Tahun
b. 2 Tahun
c. 3 Tahun
d. 4 Tahun
e. 5 Tahun

24. Ekstraksi minyak atsiri menggunakan metode?


a. Maserasi
b. Sokletasi
c. Refluks
d. Infundasi
e. Destilasi

25. Pengujian stabilitas dipercepat dilakukan pada bulan ke?


a. O,I,2
b. 1,2,3
c. 0,3,6
d. 0,6,12
e. 3,6,12

26. Sebuah industry ingin menambahkan indikasi baru pada suatu sediaan yang telah
lama diedarkan. Industri melaporkan ke BPOM. Tahapan registrasi yang harus
dilalui?
a. Baru
b. Ulang
c. Minor
d. Mayor
e. Notifikasi

27. Badan POM melakukan pemeriksaan kosmetik ke pasaran dan menemukan hamper
semua kosmetik mengandung merkuri. Analisis yang tepat dilakukan pada
pemeriksaan itu adalah?
a. KG
b. KCKT
c. AAS
d. FTIR
e. UV-VIS

28. Suatu industry membuat sediaan gel aloe vera. Pada penyimpanannya, terjadi
kontraksi pada massa gel dimana terdapat cairan yang keluar dan memenuhi
permukaan atas gel. Apa istilah yang tepat untuk hal ini?
a. Sineresis
b. Gelling
c. Swelling
d. Inversi fasa
e. Breaking

29. Validasi pembersihan dilakukan terhadap ruang produksi kelas A. Pengujian


dilakukan dengan menggunakan media cawan paper selama 3 jam. Bagaimana
persyaratan hasil yang diterima menurut CPOB dalam cfu/m3?
a. <1
b. 5
c. 10
d. 25
e. 100

30. Bagian QC melakukan pemeriksaan pada 10 sak jahe. Ternyata ada 1 sak yang
tercampur bahan lain sehingga diletakkan di ruangan lain, yaitu?
a. Sampling
b. Release
c. Karantina
d. Reject
e. Penerimaan

31. Sebuah perusahaan farmasi memproduksi suatu sediaan yang mengandung zink.
Instrumen yang digunakan untuk analisis produk tersebut adalah?
a. Spektrofotometer UV VIS
b. FT IR
c. AAS
d. GC
e. KCKT

32. Senyawa marker dari andrograpis paniculate adalah?


a. Andrografolid
b. Tanin
c. Fenolik
d. Kuersetin
e. Alkaloid

33. Suatu industry melakukan kualifikasi Laminar Air Flow secara berkala. Untuk
memastikan tidak adanya kebocoran dilakukan uji kecepatan aliran udara. Berapa
persyaratan aliran udara yang telah ditetapkan?
a. 0,35 m/s
b. 0,45 m/s
c. 0,55 m/s
d. 0,65 m/s
e. 0,75 m/s

34. Bidang validasi suatu pabrik akan melakukan validasi proses aspetis/media fill. Zat
yang digunakan untuk media fill adalah?
a. Tryptone soya Broth
b. Kalium bikarbonat
c. PDA/SDA
d. Yeast
e. Dekstrosa

35. Ekstrak phylantii herba secara empiris dipercaya untuk meningkatkan system
kekebalan tubuh manusia. Industri farmasi akan memproduksinya menjadi sediaan
sirup. Berdasarkan hasil uji pada manusia dinyatakan aman diberikan. Obat tersebut
termasuk ke dalam golongan?
a. Jamu racikan
b. Jamu
c. Fitofarmaka
d. Obat Herbal Terstandar
e. Obat Kimia

36. Menurut QC di industry obat akan melakukan standarisasi bahan baku sediaan obat
batuk dari tanaman Mentha arvensis. Dari simplisia daun tersebut diekstrak menthol
oil sebagai zat aktif dengan metode tertentu. Instrumen apa yang digunakan untuk
kegiatan tersebut?
a. KG
b. KCKT
c. AAS
d. FTIR
e. UV-VIS

37. Seorang apoteker yang bekerja di bagian RnD suatu industri kosmetika akan menentukan
aktivitas antioksidan (nilai IC50) dari senyawa aktif hasil bioproduksi kapang endofit
K.CI.Sb.R11 dari rimpang kunyit (Curcuma longa Linn). Berikut ini adalah tabel data nilai
IC50 pada beberapa fraksi :
Sampel IC50 (ppm)
Vitamin C 1,069
Fraksi 1 254,17
Fraksi 2 223,76
Fraksi 3 33,62
Fraksi 4 13,72
Fraksi 5 5,49
Fraksi 6 18,39

Berikut ini adalah tabel sifat antioksidan berdasarkan nilai IC50

Nilai IC50 Sifat Antioksidan


< 50 ppm (μg/ml) Sangat kuat
50 ppm – 100 ppm (μg/ml) Kuat
101 ppm – 250 ppm (μg/ml) Sedang
250 ppm – 500 ppm (μg/ml) Lemah
> 500 ppm (μg/ml) Tidak aktif

Termasuk sifat antioksidan manakah fraksi 2 di atas?


A. Sangat kuat
B. Kuat
C. Sedang
D. Lemah
E. Tidak aktif

38. Termasuk sifat antioksidan manakah fraksi 3 di atas?


A. Sangat kuat
B. Kuat
C. Sedang
D. Lemah
E. Tidak aktif

39. Termasuk sifat antioksidan manakah fraksi 4 di atas?


A. Sangat kuat
B. Kuat
C. Sedang
D. Lemah
E. Tidak aktif

40. Termasuk sifat antioksidan manakah fraksi 5 di atas?


A. Sangat kuat
B. Kuat
C. Sedang
D. Lemah
E. Tidak aktif

41. Termasuk sifat antioksidan manakah fraksi 6 di atas?


A. Sangat kuat
B. Kuat
C. Sedang
D. Lemah
E. Tidak aktif

42. Fraksi manakah yang termasuk sifat antioksidan sangat kuat?


A. Fraksi 1
B. Fraksi 2
C. Fraksi 3
D. Fraksi 4
E. Fraksi 5

43. Fraksi manakah yang termasuk sifat antioksidan tidak aktif?


A. Fraksi 1
B. Fraksi 2
C. Fraksi 3
D. Fraksi 4
E. Fraksi 5

44. Seorang apoteker yang bekerja di bagian RnD suatu industri kosmetika akan menentukan
aktivitas antioksidan (nilai IC50) dari senyawa aktif hasil bioproduksi kapang endofit
K.CI.Sb.R11 dari rimpang kunyit (Curcuma longa Linn). Berikut ini adalah tabel data
pengukuran absorbansi pada beberapa konsentrasi dengan Spektrofotometer UV-Vis pada
panjang gelombang 517 nm :

Diketahui persamaan regresi linier fraksi 1 adalah Y = 0,2205X + 0,6593

Sampel Konsentrasi Absorbansi % IC50


(ppm) Rata-Rata Hambat
Blanko 0,985
Fraksi 1 10 0,944 4,16
25 0,888 9,84
50 0,947 3,85
100 0,733 25,58

Berapakah nilai IC50 Fraksi 1?


A. 223,76
B. 245,65
C. 256,34
D. 301,23
E. 321,78

45. Seorang apoteker yang bekerja di bagian RnD suatu industri kosmetika akan menentukan
aktivitas antioksidan (nilai IC50) dari senyawa aktif hasil bioproduksi kapang endofit
K.CI.Sb.R11 dari rimpang kunyit (Curcuma longa Linn). Berikut ini adalah tabel data
pengukuran absorbansi pada beberapa konsentrasi dengan Spektrofotometer UV-Vis pada
panjang gelombang 517 nm :
Diketahui :
% Hambat = (Absorbansi blanko – Asorbansi sampel ) x 100%
Absorbansi blanko
Sampel Konsentrasi Absorbansi % Hambat
(ppm) Rata-Rata
Blanko 0,947
Vitamin C 3 0,443
6 0,185
9 0,028
12 0,021
Fraksi 1 10 0,944
25 0,888
50 0,947
100 0,733

Berapakah % hambat dari Vitamin C pada konsentrasi 3 ppm?


A. 53,22
B. 80,67
C. 97,04
D. 97,78
E. 98,00

46. Berapakah % hambat dari Vitamin C pada konsentrasi 6 ppm?


A. 53,22
B. 80,67
C. 97,04
D. 97,78
E. 98,00

47. Berapakah % hambat dari Vitamin C pada konsentrasi 9 ppm?


A. 53,22
B. 80,67
C. 97,04
D. 97,78
E. 98,00

48. Berapakah % hambat dari Vitamin C pada konsentrasi 12 ppm?


A. 53,22
B. 80,67
C. 97,04
D. 97,78
E. 98,00

49. Berapakah % hambat dari Fraksi 1 pada konsentrasi 10 ppm?


A. 53,22
B. 80,67
C. 97,04
D. 97,78
E. 98,00

50. Berapakah % hambat dari Fraksi 1 pada konsentrasi 50 ppm?


A. 53,22
B. 80,67
C. 97,04
D. 97,78
E. 98,00

…………………..SELAMAT MENGERJAKAN, SEMOGA SUKSES……………….

You might also like