You are on page 1of 14

MAKALAH

“PROSES & FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUKAN


TANAH”

Nama : Purnama Randi


Npm : 2020204011
DAFTAR ISI

Cover.......................................................................................................

Daftar Isi..................................................................................................

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang.................................................................................


1.2 Rumusan Masalah............................................................................
1.3 Tujuan Makalah................................................................................

Bab II Pembahasan

2.1 Proses Pembentukan Tanah..............................................................


2.2 Faktor-Faktor Pembentukan Tanah..................................................

Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan.......................................................................................
3.2 Saran.................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanah merupakan salah satu faktor yang terpenting bagi
kehidupan manusia, sebagaimana kita lihat segala kebutuhan hidup manusia
dari produk yang bahan-bahannya hampir seluruhnya tersedia di dalam
tanah. Di seluruh permukaan bumi terdapat aneka macam tanah dari yang
paling gersang sampai yang paling subur, berwarna putih, merah, coklat,
kelabu, hitam dan berbagai ragam sifatnya.
Ilmu yang mempelajari tanah disebut pedologi. Tanah (soil) adalah
lapisan tipis kulit bumi yang terletak di permukaan bumi paling atas yang
terbentuk dari hasil pelapukan dan pengahancuran batuan induk (bahan
anorganik/mineral) dan tumbuhan/hewan (bahan organik) yang telah
membusuk yang merupakan media bagi tumbuhnya tanaman. Syarat utama
terbentuknya tanah ada dua, yaitu:
a. Tersedianya bahan asal/batuan induk
b. Adanya faktor yang mempengaruhi batuan asal

Faktor-faktor pembentuk tanah akan menghasilkan tanah


dengan sifat-sifat yang berbeda.Berdasarkan pada faktor pembentuk
dan sifat tanah inilah, beberapa ahli mengklasifikasikantanah dengan
klasifikasi yang berbeda.Tingkat kategori yang sudah banyak
dikembangkan dalam survei dan pemetaan tanah di Indonesia, yaitu tingkat
kategori jenis (great soil group). Klasifikasi jenis-jenis tanah pada tingkat
tersebut sering digunakan untuk mengelompokkan tanah di Indonesia.

Tanah merupakan bahan alam yang terbentuk melalui proses


pembentukan tanah (pedogenesis) dalam waktu yang sangat lama. Proses
pembentukan tanah tersebut dikendalikan oleh lima faktor pembenrtukan
tanah, yaitu Bahan Induk (parent material), Iklim (Climate), Organisme
(Organism), Topografi (Topograpi), dan Waktu (Time). Dalam kenyataannya
kelima faktor tersebut bersifat saling mempengaruhi satu sama lain atau ada
interdependensi antar faktor, misalnya antara organisme dan iklim.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Proses pembentukan tanah?
2. Faktor-faktor apa saja yang membentuk tanah?
1.3 Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui bagaimana proses dari pembentukan tanah
2. Untuk mengetahui faktor-faktorapa saja dalampembentukan tanah
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Proses Pembentukan Tanah


Mengingat luasnya pengertian tentang tanah, maka perlu ada
spesifikasi dari pengertian tanah. Pada awalnya tanah dianggap sebagai
media alam tumbuhnya vegetasi yang terdapat di permukaan bumi.
Berdasarkan definisi di atas, maka gurun pasir tidak dianggap sebagai tanah
karena tidak dapat berfungsi sebagai media tumbuhnya vegetasi. Namun
demikian dalam kenyataannya bahan pasir tersebut termasuk kategori tanah.
Tanah dapat terbentuk apabila tersedia bahan asal (bahan induk) dan faktor
yang mempengaruhi bahan asal. Bahan asal atau bahan induk terbentuknya
tanah dapat berupa mineral, batuan dan bahan organik. Sedangkan faktor
yang mengubah bahan asal menjadi tanah berupa iklim dan
organisma hidup. Terbentuknya tanah tersebut tentunya memerlukan suatu
tempat ( relief ) tertentu dan juga memerlukan waktu yang cukup
lama.pembentukan tanah sering disebut dengan istilah Weathering.
Proses pembentukan tanah diawali dari pelapukan batuan,
baik pelapukan fisik maupun pelapukan kimia. Dari proses pelapukan ini,
batuan akan menjadi lunak dan berubah komposisinya. Pada tahap ini
batuan yang lapuk belum dikatakan sebagai tanah, tetapi sebagai bahan
tanah (regolith) karena masih menunjukkan struktur batuan induk.
Proses pelapukan terus berlangsung hingga akhirnya bahan induk tanah
berubah menjadi tanah. Nah, proses pelapukan ini menjadi awal terbentuknya
tanah.
Proses pembentukan tanah erat kaitannya dengan peristiwa
pelapukan. Pelapukan merupakan penghancuran fisika dan kimia dari batu-
batuan yang sudah berjalan sebelum proses pembentukan tanah berlangsung
sampai tidak ada lagi bahan-bahan untuk di lapuk yang terjadi baik di bawah
solum (geochemical weathering, terjadi pada horizon C) ataupun di dalam
solum (pedochemical weathering, pelapukan pada solum tanah, horizon A
dan B).
Tahap pertama dari proses pembentukan tanah adalah proses
pelapukan. Proses ini terjadi penghancuran dan pelembutan dari bahan induk
tanpa perubahan susunan kimianya. Pelapukan dipengaruhi oleh faktor iklim
yang bersifat merusak. Faktor-faktor iklim yang turut menentukan adalah
sinar matahari, perbedaan temperatur antara siang dan malam, keadaan
musim kemarau dan musim penghujan. Pada awalnya batuan pecah dalam
bentuk pecahan-pecahan batuan dan mineral-mineral penyusunnya.
Selanjutnya oleh adanya air, asam dan senyawa-senyawa yang larut dalam
air, pecahan-pecahan bantuan dan mineral ini menjadi lunak dan terurai ke
dalam unsur-unsur penyusunnya. Dari bahan-bahan sisa penguraian dan
senyawa kembali membentukmineral-mineralbaru.
Pelapukan_digolongkan_dalam_tiga_bentuk:
1. Pelapukan_fisik
2. Pelapukan_kimia
3. Pelapukan_biologis
Pelapukan fisik sering disebut juga alterasi yakni proses pemecahan dan
pelembutan batuan tanpa mengalami perubahan susunan kimia dan tidak ada
pembentukan mineral baru. Pelapukan kimia adalah proses pelapukan dan
penguraian pecahan-pecahan batuan dan mineral-mineral ke dalam unsur-
unsur penyusunnya yang biasa disertai dengan pembentukan mineral-mineral
baru.Pelapukan biologis adalah pelapukan yang disebabkan kegiatan tanaman
dan hewan, baik yang tingkat tinggi maupun yang tingkat rendah. Dalam
proses pemecahan batuan induk menjadi tanah terjadi aktivitas hidup
organisme. Bakteri autotrof dan lumut-lumut pada waktu mati menjadi bahan
organik bagi kehidupan organisme yang lain. Tumbuhan tingkat tinggi
berperan dengan aktivitas akar-akarnya masuk dicelah-celah retakan batuan
dan seterusnya.

2.2 Faktor-Faktor Pembentukan Tanah


Syarat utama terbentuknya tanah ada dua yaitu: (1) tersedianya
bahanasal atau batuan induk, (2) adanya faktor-faktor yang mempengaruhi
bahan induk (Jenny, 1941). Bahan induk tanah berbeda dengan batuan induk.
Bahan induk tanah merupakan bahan hasil pelapukan batuan induk. Bahan
induk bersifat lepas-lepas (unconsolidated ), sementara itu, batuan induk
bersifat padu. Faktor-faktor lain yang bekerja kemudian setelah pelonggokan
bahan induk tanah dapat dikelompokkan menjadi faktor aktif dan faktor pasif.
Faktor aktif dalam pembentukan tanah adalah iklim dan organisme tanah.
Faktor pembentuk tanah yang bersifat pasif adalah lokasi tempat terdapatnya
bahan induk dan kurun waktu berlangsungnya pembentukan tanah.
Jenny (1941) memformulasikan faktor pembentuk tanah ke dalam
sebuah formula matematis sebagai berikut :
S= f (C,O, P, R, T ...)
S = Tanah (Soil )
F = Fungsi (function)
C = Iklim (climate)
O = Organisme (organism)
P = Bahan Induk tanah (Soil Parents Materials)
R = Bentuk lahan (Relisf )
T = Waktu (Time)
... = faktor lokal yang tidak terdefinisikan secara spesifik

Penjelasan secara detail oleh Jenny dimulai dengan faktor bahan induk
tanah sebagai bahan dasar terbentuknya tanah, dilanjtkan dengan iklim
danorganisme sebagai faktor pembentuk tanah yang aktif darn relief serta
waktusebagai faktor pembentuk tanah yang pasif. Jenny (1941) juga
mengindikasikanadanya faktor-faktor pembentuk tanah lokal yang tentunya
tidak berlaku secaraumum.
Faktor lokal yang paling utama adalah pengaruh aktivitas manusia,
bahkan dudal (2004) menyampaikan bahwa manusia Sebagai faktor
pembentuk tanah yang keenam. Berbagai aktivitas manusia dapat
menyebabkan perubahan- perubahan dalam arah perkembangan tanah sebagai
akibat dari aktivitas manusiamemanfaatkan lahan sangat bervariasi tergantung
dari bentuk aktivitas danintensitasnya. Aktivitas penambangan bijih mineral
secara terbuka jelas-jelasmenyingkirkan tanah penutup permukaan dan
menguak batuan dasar sehingga pekembangan tanah mulai dari titik awal
kembali. Pemberian air irigasi dapatdiartikan sebagai proses intensifikasi
pelindian basa-basa tanah di lapisan olahtanah. Banyak contoh lain dari
aktivitas manusia memanfaatkan lahan yangmempengaruhi perkembangan
tanah dan tidak dapat dideskripsikan satu persatu. Faktor pembentuk tanah
yang bersifat lokal dan alami juga ada. Beberapa dapat di contohkan adalah
kontrol struktur batuan, fluktuai air tanah, kegempaan dan vulkanisme.
Di antara kelima faktor pembentuk tanah, faktor iklim mempunyai
pengaruh yang dominan. Atas dasar pemahaman bahwa iklim adalah faktor
yangdominan dalam pembentukan tanah, maka sering diistilahkan tanah
adalahhancuran iklim atau pelapukan (weathering). Terlonggoknya bahan
induk tanah pada suatu lokasi tertentu adalah sebagai akibat dari bekerjanya
iklim. Tahap awal bekerjanya iklim adalah berupa pelapukan secara fisik atau
mekanik yangmenghasilkan batuan induk yang keras dan padu menjadi cerai
berai dalam ukuranyang relatif halus. Proses berikutnya yang bekerja pada
bahan induk tanahmenjadi tanah tidak dapat lepas dari pengaruh iklim (Buol
et al.,1997)
a. Bahan Induk Tanah
Tanah bukan merupakan hasil dari pelapukan batuan induk
secaralangsung. Akan tetapi tanah merupakan hasil perkembangan lebih
lanjut darihasil pelapukan batuan induk yang disebut dengan bahan induk
tanah.Bahan induk tanah dapat berasal dari “Batuan induk yang langsung
berada di bawahnya (insitu soil pants material)Batuan induk yang
lokasinya jauh dari lokasi keberadaan bahan induk tanahsaat ini
( transported soil parents materials).Batuan sebagai bahan induk tanah
dapat dibedakan atas :
1. Batuan beku (vulkanik) batuan ini terbentuk dari pembekuan magma
baik didalam maupun didalam perut bumi dekat dengan pusat magma
(batuan beku plutonik) maupun di gang gang kawah gunung api
(batuan bekugang) ataupun diatas permukaan bumi ( batuan beku
vulkanik).
2. Batuan sediment adalah batuan batuan yang terbentuk akibat
sedimentasi baik oleh air maupun oleh angin. Batuan endapan ini dapat
terdiri dari bahan endapan yang telah diendapkan berjuta-juta tahun
yang lalusehingga mengeras dan menjadi batu atau bahan endapan
baru sehingga belum mengeras sama sekali
3. Batuan metamorf berasal dari batuan bekuatau sediment yang
akibattekanan dan temperature yang tinggi berubah menjadi batuan
yang lain.Pada waktu proses metamorf berlangsung terjadi
rekristalisasi dari beberapa mineral dan orientasi mineral menjadi
parallel sehinggamembentuk lembaran-lembaran.
Bahan Induk Mineral
Mineral merupakan bahan alam homogeny dari senyawa
anorganik yangmempunyai sususnan kimia yang tetap dan mempunyai
susunan molekultertentu dalam pola geometric, sehingga akan membentuk
Kristal-kristal.Mineral-mineral dengan susunan kimia yang sama akan
membentuk suatugolongan mineral-mineral tertentu.
Berdasarkan jenis mineral yang terdapat dalam batuan dapat
dibedakan atas beberapa golongan, yaitu :
1. Golongan mineral silikatMineral silikat ini merupakan mineral
pembentuk tanah yang paling penting dan paling banyak terdapat
dialam. Mineral silikat ini tersusunatas senyawa silisium dengan
unsure-unsur lain
2. Golongan mineral oxide dan hidroxidaMineral ini merupakan yang
paling banyak terdapat dalam kerak bumi,dengan kata lain mineral ini
merupakan mineral penyusun dominan pada batuan granit, pegmatite,
schist, gneist, kuarsit, dan batu pasir .tanah yang terbentuk umumnya
miskin akan unsure hara tanaman dantanah ini mempunyai tekstur
yang kasar.
3. Golongan mineral fosfatGolongan mineral ini merupakan penyumbang
P kedalam tanah dalam bentuk yang tidak tersedia bagi tanahaman.
Bentuk senyawa P yang paling mudah diserap akar adalah dalam
bentuk Ca3PO4
4. Golongan mineral karbonatMineral golongan karbonat yang paling
penting adalah mineral kalsit.Mineral kalsit mudah lapuk dan larut
dibawah dibawah pengaruh air yang mengandung CO2 menjadi Ca
(HCO3)2 sebagai larutan. Karenaitu didaerah kapur banyak dijumpai
gua-gua yang mempunyai bentuk tajam diatap nya yang merupakan
stalaktit maupun dialasnya yangmerupakan stalagmite.
5. Golongan mineral sulfur
6. Golongan mineral lempungMineral lempung dihailkan dari pelapukan
mineral silikat primer. Mineral ini terdapat dalam tanah liat
b. Iklim
Unsur iklim yang penting dalam pembentukan tanah adalah curah
hujan,suhu dan kelembaban udara. Unsur-unsur iklim tersebut
menentukankelembaban dan suhu tanah yang menentuka watak pelapukan
mineral-mineralynag ada dalam bahan induk tanah.
c. Organisme
Organisme merupakan faktor pembentuk tanah aktif bersama-
sama denganiklim. Peranan organisme sangat luas dalam pembentukan
tanha. Mulaidari penghancuran batuan melalui aksi akar tanaman tingkat
tinggi hingga pembentukan hara oleh mikroorganisme tanah. Akar
tanaman akanmelebarkan pori tanah sehingga aerasi tanah menjadi baik.
Akar tanamanmenyerap air dalam profil tanah sehingga tanah terjamin.
Semua mahkluk hidup, baik yang masih hidup maupun yang
sudah matimempunyai pengaruh terhadap pembentukan tanah. Diantara
makhluk hidup yang paling berpwngaruh adalah vegetasi, karena
jumlahnya yang banyak. Sedangkan hewan dan manusia berpengaruh
tidak langsung melalui vegetasi.
Organisme sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan
tanah dalamhal:
a. Membuat proses pelapukan baik pelapukan organik maupun
pelapukankimiawi. Pelapukan organik adalah pelapukan yang
dilakukan oleh makhluk hidup (hewan dan tumbuhan), sedangkan
pelapukan kimiawi adalah pelapukanyang terjadi oleh proses kimia
seperti batu kapur larut oleh air.
b. Membantu proses pembentukan humus. Tumbuhan akan menghasilkan
danmenyisakan daun-daunan dan ranting-ranting yang menumpuk
dipermukaantanah. Daun dan ranting itu akan membusuk dengan
bantuan jasadrenik/mikroorganisme yang ada di dalam tanah.
c. Pengaruh jenis vegetasi terhadap sifat-sifat tanah sangat nyata terjadi
didaerah beriklim sedang seperti di Eropa dan Amerika. Vegetasi
hutan dapat membentuk tanah. Vegetasi hutan dapat membentuk tanah
hutan dengan warna merah,sedangkan vegetasi rumput membentuk
tanah berwarna hitam karena banyak kandungan bahan organis yang
berasal dari akar-akar dan sisa-sisa rumput.
Kandungan unsur-unsur kimia yang terdapat pada tanaman
berpengaruhterhadap sifat-sifat tanah. Contoh, jenis cemara akan memberi
unsur-unsur kimiaseperti Ca, Mg, dan K yang relatif rendah, akibatnya
tanah di bawah pohoncemara derajat keasamannya lebih tinggi daripada
tanah di bawah pohon jati.
d. Relief/Topografi
Topografi alam dapat mempercepat atau memperlambat kegiatan
iklim.Pada tanah datar kecepatan pengaliran air lebih kecil daripada tanah
yang berombak. Topografi miring mepergiat berbagai proses erosi air,
sehinggamembatasi kedalaman solum tanah. Sebaliknya genangan air
didataran, dalamwaktu lama atau sepanjang tahun, pengaruh iklim nibsi
tidak begitu nampak dalam perkembangan tanah.
Keadaan relief suatu daerah akan mempengaruhi:
a. Tebal atau tipisnya lapisan tanahDaerah yang memiliki topografi
miring dan berbukit lapisan tanahnya lebihtipis karena tererosi,
sedangkan daerah yang datar lapisan tanahnya tebalkarena terjadi
sedimentasi.
b. Sistem drainase/pengaliranDaerah yang drainasenya jelek seperti
sering tergenang menyebabkantanahnya menjadi asam.
e. Waktu
Semua proses yang terjadi di permukaan bumi membutuhkan
waktu untuk menghasilkan tingkatan pengaruh yang kasat mata. Semakin
panjangkurun waktu berlangsungnya sebuah proses, maka akibatnya akan
semakin jelas terlihat. Pada rinsipnya, semakin panjang kurun waktu
perkembangantanah semakin tebal, tanah yang terbentuk akan semakin
miskin unsur harakarena sebagian besar hara telah terlindi, tanah semakin
ucat karena hanyatertinggal unsur resisten berupa mineral alumino silikat.

f. Manusia
Manusia merupakan faktor pembentuk tanah yang aktif. Berbagai
bentuk aktivitas manusia di atas permukaan tanah dalam rangka memenuhi
kebutuhanhidupnya telah banyak mempengaruhi proses pembentukan
tanah.
Bentuk-bentuk pemanfaatan sumber daya tanah oleh manusia
yangmempengaruhi proses pembentukan dan perkembangan tanah dapat
dikelompokkan sebagai berikut:

1) Manipulasi faktor pembentuk aktif

a) Pengaturan lengas tanah

− Dilakukan manusia dalam rangka penyediaan air bagitanaman,


berupa pemberian irigasi khususnya padamusim kemarau.
Manipulasi kelengasan tanahmenyebabkan proses pelindian unsur-
unsur basa dapatlarut pada lapisan tanah atas ke lapisan tanah bawah
berlangsung lebih intensif dibanding pada kondisi alami.Pada
kondisi alami, pelindian hanya terjadi pada musim penghujan saja,
sementara pada musim kemarau terjadi pengurangan lengas melalui
dua cara, perkolasi ke arah bawah dan kapilerisasi ke arah atas.
Kapilerisasimerupakan pengembalian sebagian unsur-unsur
basayang pada saat musim penghujan terlindi ke bawah.Pemberian
air irigasi sepanjang tahun dimungkinkandapat menghilangkan atau
menekan sampai batasminimum proses kapilerisasi.
− Penanman jenistanaman yang bukan spesies asli
lokasiketerdapatan suatu satuan tanah jelas mengubah
berbagaikondisi faktor pembentukan dan perkembangan
tanah.Spesies vegetasi yang berbeda tidak hanya berarti perbedaan
fisiologi tanaman saja namun juga mikrobiayang bersimbiosis
dengannya berbeda. Penanamanspesies tanaman yang bukan
merupakan vegetasi asli biasanya bersifat monokultural.

2) Manipulasi fakor pembentuk pasif

a) Perubahan relief

Pembuatan teras untuk mendapatkan bidang olah yang relatif datar


merupakan hal yang lazim dilakuakn di daerah yang bersudut lereng
tinggi. Maksud dan tujuan pembuatan terasadalah untuk
mengendalikan erosi melalui dua cara, yaitu pengurangan jumlah
limpasan dan pengurangan laju aliran.Kedua, tujuan pembuatan teras
untuk pengendalian erosi bermakna pengingkatan laju dan jumlah air
infiltrasi ke dalamtanah. Manipulasi relief di daerah yang relatif
datar berupa pembuatan guludan/pematang juga mempunyai dampak
yangsama dengan pembuatan teras, dipandang dari kacamata
pembentukan dan perkembangan tanah.

b) Penambahan atau pengurangan bahan induk tanah

Pemberian material dan pengurangan material baru di dalamtubuh


tanah dapat berupa pemupukan dan penambangan.

− Pemupukan dilakukan untuk meningkatkan kesuburan


tanahdapat berupa penambahan bahan organik tanah dan dapat
berupa penambahan senyawa kimia tertentu. Keduanya
jelasmengubah kondisi linkungan tanah baik mikrobiologis,fisik,
maupuan khemik.
− Penambangan berupa pengambilan material tanah untuk
berbagai tujuan jelas merupakan faktor
pengurangan/penghilangan material tanah sehingga lapisantanah
yang sudah berkembang berkurang jumlahnya. Tanahmenjadi
muda kembali dna mulai babak baru pembentukantanah dan
perkembangan tanah di bawah kondisilingkungan yang telah
berubah karena aktivitas manusia.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Mengingat luasnya pengertian tentang tanah, maka perlu ada
spesifikasi dari pengertian tanah.
2. Proses pembentukan tanah diawali dari pelapukan batuan, baik
pelapukan fisik maupun pelapukan kimia.
3. Faktor aktif dalam pembentukan tanah adalah iklim dan organisme tanah.
4. Faktor pembentuk tanah yang bersifat pasif adalah lokasi tempat
terdapatnya bahan induk dan kurun waktu berlangsungnya pembentukan
tanah.

3.2 Saran
Adapun saran dari makalah ini adalah untuk makalah kedepannya ada baiknya
membahas cara pembentukan tanah, sehingga dapat mengetahui hubungan faktornya
dengan cara pembentukan tanah.

You might also like