You are on page 1of 26

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn.

N DENGAN KASUS
DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER (DHF)
DI RUANG INTERNA RSUD POSO

A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Tanggal masuk : 10-11-2023
Jam masuk : Pukul 16.10 WIB
Ruang : Interna
No Register : 17-08-38
Dx.medis : DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER (DHF)
Tanggal Pengkajian: 13-11-2023

1. Identitas Pasien
a. Identitas Klien : b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Nn. N Nama : Tn.S
Umur : 20 tahun Umur : 52 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Mahasiswa Pekerjaan : PNS
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa Suku : Jawa
Alamat : Gebang Rejo Alamat : Gebang Rejo
Hubungan dengan klien : Ayah
2. Riwayat Penyakit
a. Keluhan utama saat masuk RS : Klien masuk RS dengan keluhan
demam sejak 7 hari .
b. Riwayat keluhan utama : Klien masuk IGD pada tgl 10-11-2023
dengan kel: demam naik turun, badan lemas sejak 1 minggu, kaki
sering kesemutan, mudah lelah, dan terasa pusing, mual, muntah
setiap kali makan dan minum.
c. Keluhan saat pengkajian : Klien mengatakan badan lemas, pusing ,
sakit kepala hilang timbul, demam naik turun sejak 7 hari yang lalu
dan kadang menggigil, panas dirasakan diseluruh tubuh biasanya pada
pagi dan menjelang malam, nyeri perut, mual, muntah tiap kali makan
dan minum, mukosa mulut kering, terdapat ruam pada kulit
( kemerahan ).
d. Keluhan lain yang menyertai : Klien juga mengatakan mengatakan
susah tidur.
e. Riwayat kesehatan masa lalu : Klien pernah dirawat dengan diagnosa
thypoid.
f. Riwayat kesehatan keluarga : Dalam keluarga tidak ada yang
menderita penyakit turunan.
g. Riwayat alergi (obat dan makanan) : Tidak ada
h. GENOGRAM

Ket:
: Laki-laki

: Perempuan

: Klien

: Meninggal

: Garis Pernikahan

: Tinggal Serumah

: Garis Keturunan

3. Pengkajian pola fungsional kesehatan :

No Keterangan Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Persepsi kesehatan Klien mengatakan selama ini tidak terlalu
memperhatikan kesehatannya, jika sakit hanya
membeli obat sendiri di Apotik.
2. Pola metabolik – nutrisi
frekuensi makan 3x1 3x1
Porsi Makan Dihabiskan ½ Porsi
Pantangan Makan Tidak ada Tidak ada
Pola Minum Klien minum sebanyak Klien sering haus dan
4-5 gelas setiap hari banyak minum
Minum kopi 3
gelas/hari
Jumlah Cairan/hari I,5 liter ± 2000 cc/24 jam
3. Pola istirahat /tidur : Tidur siang biasanya Selama sakit tidur klien jd
Siang 1-3 jam dan malam tidak teratur, klien susah
hari 5 sampai 6 jam tidur dan Nampak gelisah
Malam
Gangguan tidur
4. Pola kebersihan diri :
Mandi Mandi 2 kali sehari, Selama dirawat belum
menyikat gigi 3 kali pernah mandi, klien hanya
Sikat gigi sehari, klien mencuci dilap oleh perawat dan
Cuci rambut rambut 1x setiap 2-3 keluarga dan mengganti
Kebersihan kuku hari, klien potong baju sehari sekali
kuku seminggu sekali
5. Pola eliminasi :
BAB : BAB lancar, 1 kali/hari Klien belum BAB selama
Frekuensi Warna kuning dirawat
Warna kecoklatan, feces
lembek
Konsistensisi BAK :
Frekuensi BAK 4-6 kali/hari, Pasien terpasang kateter,
Warna Warna urine kuning Warna urin keruh
jernih
± 600-15000cc per hari ± 500 cc-800 cc per hari
Jumlah urine
6. Pola aktivitas Keluarga mengatakan Klien hanya terbaring
Saat sehat klien rajin ditempat tidur, tidak dapat
mengikuti beraktifitas karena kondisi
organisasi ibadah dan lemah, ADL dibantu
membantu perawat dan keluarga.
mengerjakan pekerjaan
RT
7. Pola persepsi diri Klien mengatakan Klien mengatakan klien
(konsep diri) klien berinteraksi berinteraksi dengan orang
dengan orang lain lain dengan baik dan tidak
dengan baik dan tidak ada masalah
ada masalah
8. Pola hubungan peran Kien tinggal serumah Klien tidak dapat banyak
dengan anak keduanya beraktifitas, mudah lelah
dan klien dapat sehingga tidak dapat
membantu pekerjaan membantu pekerjaan rumah
rumah dengan baik
9. Pola koping-toleransi Klien mengatakan Klien mengatakan cemas
stres selama ini klien tidak dengan sakitnya karena
ada masalah dengan akan merepotkan anak-
penyakit yang diderita anaknya, klien mengatakan
ingin cepat sembuh dan
istirahat dirumah.
10. Pola nilai-kepercayaan Klien rajin ibadah Klien hanya dapat
spiritual beribadah dirumah dan
rajin berdoa.

4. Pemeriksaan fisik
BB sebelum sakit : 50 Kg BB saat ini : 51 kg TB : 156 cm
Ku : Lemah
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital : TD: 118/77 mmHg, N: 84 x/m, S: 39,20C, RR: 22 x/m,
Sp02: 97 %
a. Kepala dan rambut :
- Inspeksi : Bentuk kepala Normochepal, kulit kepala sedikit kotor,
tidak ada luka, Nampak beruban
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada hematoma.
b. Telinga :
- Inspeksi : Simetris kiri dan kanan,pendengaran berkurang, secret (-)
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
c. Mata :
- Inspeksi : Pupil isokor, sclera tidak ikterik, anemis , pandangan
kabur
- Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
d. Hidung :
- Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, secret (-), terpasang O2 NMR 10
Lpm
- Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
e. Mulut :
- Inspeksi : Mukosa bibir kering, terdapat caries.
f. Leher :
- Inspeksi : Pasien terpasang ventilator
- Palpasi : Tidak terdapat pembesaran tiroid dan nadi karotis teraba.
g. Dada (jantung dan paru-paru) :
Paru-Paru
- Inspeksi : Simetris, pergerakan dada simetris dan tidak terdapat
jejas, terpasang monitor, Nampak pola napas cepat dan dalam
- Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
- Perkusi : Bunyi Sonor
- Auskultasi: Bunyi Wheezing
Jantung
- Inspeksi : Tidak terdapat jejas atau luka. Terpasang monitor
- Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
- Perkusi : S1 dan S2 pekak
- Auskultasi : Suara mur-mur tidak ada, bunyi jantung reguler
h. Abdomen :
- Inspeksi : Tidak terdapat jejas, tidak terdapat distensi abdomen
- Palpasi : Terdapat nyeri tekan pada daerah pinggang, tidak teraba
adanya masa
- Perkusi : Timpani
- Auskultasi: Bising usus 8x/menit
i. Genetalia : Terpasang kateter urin, warna urin keruh sebanyak 400 cc
pada saat pengkajian, tidak ada hematuri
j. Ekstrimitas
Atas:
Inspeksi: Turgor kulit tidak elastis, terpasang infus pada tangan kanan dan
kiri, terpasang saturasi O2 & terpasang manset mengukur TD
pada monitor
Palpasi : CRT > 2 detik, Akral dingin, odema (-), kekuatan otot cukup
menurun, tidak ada nyeri tekan.
Bawah: Turgor kulit tidak elastis, tidak terdapat luka, Nampak bengkak
pada kedua kaki, tidak ada kontraksi otot secara tiba-tiba
(kejang)
Palpasi : Odema pada kedua kaki dengan derajat 4 dengan waktu kembali
7 detik, kelemahan ekstremitas bawah, tidak ada nyeri tekan,
kekuatan otot menurun
4 4
2 2
k. Integumen :
- Inspeksi : Warna kulit pucat, tirgor kulit tidak elastis, nampak ruam
merah pada kulit
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

5. Data penunjang
Tanggal : 30 Oktober 2023

a. Hasil Laboratorium :
Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Rujukan/Normal
Hematology:
- Hemoglobin (HGB) 10,6 g/dl * 12-16 g/dl
- Eritrosit (RBC) 3,21Juta/uL * 4,1-5,1 Juta/uL
- Hematokrit (HCT) 33 % * 36-47 %
- Leukosit (WBC) 3,7 ribu/uL * 4,0-11,0 ribu/uL
- Thrombosit (PLT) 17 ribu/uL * 150-450 ribu/uL
- MCV 103 fL * 81-99 fL
- MCH 33 pg * 27-31 pg

Kimia Darah:
115 mg/dl < 190 mg/dL
Kolestrol Total

Fungsi Ginjal: < 50 mg/dl


Ureum 67,6 mg/dl 0,50-0,90 mg/dl
Kreatinin 0,87mg/dl 2,3-6,1 mg/dl

GDS 154 mg/dl <190


Elektolit:
Kalium 2,51 mmol/L 3,5-5,0 mmol/L
Clorida 106,3 mmol/L 98-106 mmol/L
Natrium (Na) 147,6 mmol/L 136-146 mmol/L

b. Pemeriksaan EKG: -
c. Pemeriksaan USG: Tidak dilakukan pemeriksaan
6. Pemeriksaan Rontgen : -
7. Penatalaksanaan terapi medis :
- IVFD RL 500 cc/12 jam
- Omeprazole 40 mg/ 12 jam/iv
- Ciprofloxacin 750 mg /12 j/ iv
- Ketorolac 30 mg/ 8 j/iv
- Paracetamol 1 gr /8 j/ iv
- Becombin /24 j
- Maxprinol 500 mg 3x1
- PSIDI 3x2 /PO
ANALISA DATA
DATA PENYEBAB MASALAH
DS: Infeksi virus Hipertemia
- Klien mengatakan demam sejak 7 dengue
hari yang lalu
- Klien mengatakan panasnya naik Mengakibatkan
turun system komponen
- Klien mengatakan kadang
menggigil Membentuk dan
- Klien mengatakan badan lemas melepaskan zat
- Klien mengatakan susah tidur C3a, C5a
- Klien mengatakan sakit kepala
hilang timbul
-Klien mengatakan panas PGE2
dirasakan diseluruh tubuh Hipothalamus
biasanya pada pagi dan
menjelang malam Hipertemia
DO:
- Klien nampak lemah
- Timbul bintik merah pada kulit
- Kulit teraba panas
- TTV
TD: 118/77 mmHg, N: 84 x/m,
S:39,20C, RR: 22 x/m, Sp02:
97%
DS: Infeksi virus Risiko Perdarahan
- Klien mengatakan masih dengue b/d Gangguan
demam menggigil
- Klien mengatakan badan lemas Menyebabkan koagulasi
- Klien mengatakan sakit kepala depresi sumsum (Trombositopenia)
tulang
O:
- Ku Lemah
- Kulit terabah panas Turunnya
- Suhu tubuh 39,2 0 C trombosit dalam
- Elektrolit Kalium 2,26 mmo/L darah
- Trombosit 17 ribu/uL *
- Mukosa mulut kering
- Nampak ruam merah dikulit
- Hematokrit 33 %
- Hemoglobin 10,6 g/dl
- TD: 110/80 MmHg, N: 74 x/m,
R: 22 x/m, S: 38,4 0 C
DS : Hepar Nyeri Akut
- Klien mengatakan sakit kepala
hilang timbul Hepatomegali
- Klien mengatakan nyeri pada
perut
- P (paliatif) : Proses penyakit Penekanan intra
- Q (Qualitatif): Seperti ditusuk- abdomen
tusuk
- R (Regio) : Abdomen dan Kepala Nyeri
- S (Sever) : Skala nyeri 6
(Sedang)
- T (Time) : Hilang timbul
- Klien mengatakan mual muntah
tiap kali makan
- Klien mengatakan susah tidur
DO:
- Klien tampak meringis
- Klien tampak gelisah
- Nampak memegangi area yang
sakit
TD: 118/77 mmHg, N: 84 x/m,
S:39,20C, RR: 22 x/m, Sp02:
97%

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertemia b/d proses penyakit (infeksi virus dengue)
2. Risiko Perdarahan b/d Gangguan koagulasi (Trombositopenia)
3. Nyeri akut b/d agen pencedera fisiologis (penekanan intra abdomen)
RENCANA KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan & Kriteria Intervensi


Keperawatan Hasil
1 Hipertemia b/d Setelah dilakukan Manajemen Hipertermia
proses penyakit asuhan keperawatan (I.15506)
(infeksi virus selama 3x24 jam Obesrvasi:
dengue) (D.0130) diharapkan 1. Identifikasi penyebab
termoregulasi hipertermi (mis:
membaik (L.14134) Dehidrasi, terpapar
Kriteria Hasil : lingkungan panas
1. Menggigil, kulit 2. Monitor suhu tubuh
merah menurun 3. Monitor kadar elektrolit
(5)
2. Suhu tubuh Terapeutik:
membaik (5) 1. Sediakan lingkungan
3. Pengisian yang dingin
kapiler 2. Longgarkan pakaian
membaik (5) 3. Ganti linen setiap hari
4. Tekan darah jika mengalami
membaik (5) hyperhidrosis (keringat
berlebih)
4. Lakukan pendinginan
eksternal (mis: kompres
dingin pada dahi,leher,
dada, abdomen, aksila)
Edukasi:
1. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi:
1. Pemberian cairan dan
elektrolit intravena.
2. Risiko Perdarahan Setelah dilakukan Pencegahan Perdarahan
b/d Gangguan tindakan (I.02067)
koagulasi keperawatan selama Observasi:
(Trombositopenia) 3x 24 jam 1. Monitor tanda dn gejala
diharapkan Tingkat perdarahan
perdarahan menurun 2. Monitor nilai
(L.02017 hematocrit/hemoglobin
Kriteria Hasil : 3. Monitor tanda-tanda vital
1. Kelembapan 4. Monitor koagulasi darah
membran (jumlah trombosit)
mukosa Terapeutik:
meningkat (5) 1. Pertahankan bedrest total
2. Kelembapan kulit 2. Gunakan kasur pencegahan
meningkat (5) decubitus
3. Hemoglobin Edukasi:
membaik (5) Anjurkan melapor jika ada
4. Hematokrit tanda-tanda perdarahan
membaik (5) Kolaborasi:
5. Tekanan darah 1. Kolaborasi pemberian
membaik (5) cairan
6. Suhu tubuh (5) 2. Kolaborasi pemberian
terapi farmakologis
3. Nyeri akut b/d Setelah dilakukan Manajemen Nyeri (I. 08238)
agen pencedera tindakan Observasi:
fisiologis keperawatan selama 1. Identifikasi lokasi,
(penekanan intra 3x24 jam diharapkan karakteristik, durasi,
abdomen) masalah tingkat nyeri frekuensi, intensitas nyeri
menurun (L.08066) 2. Identifikasi skala nyeri
Kriteria Hasil : 3. Identifikasi faktor yang
1. Keluhan nyeri memperberat dan
menurun (5) memperingan nyeri
2. Ekspresi wajah Terapeutik:
meringis 1. Berikan tehknik
menurun (5) nonfarmakologis untuk
3. Gelisah menurun mengurangi rasa nyeri
(5) 2. Fasilitasi istirahat dan
4. Kesulitan tidur tidur
menurun (5) 3. Kontrol lingkungan yang
5. Nafsu makan memperberat rasa nyeri
membaik (5) Edukasi:
6. Mual muntah 1. Jelaskan penyebab,
menurun (5) periode, dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi
meredahkan nyeri
3. Ajarkan tehnik
nonfarmakoligis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian
antibiotic
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Waktu No Implementasi Evaluasi
Pelaksanaan Diagnosa
Selasa,07 Nov Dx 1 - Mengidentifikasi penyebab hipertermi (mis: Selasa, 07-11-2023, Jam: 15.00
2023 Dehidrasi, terpapar lingkungan panas. S:
10.30 WIB Hasil: Klien mengatakan mual muntah tiap kali - Klien mengatakan masih demam menggigil
makan, Klien mengatakan badan lemas , ciptakan - Klien mengatakan badan lemas
lingkungan yang nyaman bagi pasien - Klien mengatakan mual muntah tiap kali makan
10.45 WIB - Memonitor suhu tubuh O:
Hasil: suhu badan 39,20 C - Ku Lemah
10.55 WIB - Memonitor kadar elektrolit - Kulit terabah hangat
Hasil: hasil lab tgl 10-11-2023 elektrolit Kalium - Suhu tubuh 38,4 0 C
2,26 mmo/L - Elektrolit Kalium 2,26 mmo/L
11.00 WIB - Menyediakan lingkungan yang dingin - Trombosit 17 ribu/uL *
Hasil: menciptakan lingkungan yang aman bagi - Mukosa mulut kering
11.10 WIB pasien - Nampak ruam merah dikulit
- Melonggarkan pakaian
11.45 WIB Hasil : Klien merasa lebih nyaman A: Masalah keperawatan hipertemi b/d proses penyakit
- Mengganti linen setiap hari jika mengalami (infeksi virus dengue) belum teratasi.
hyperhidrosis (keringat berlebih) P:
11.50 WIB Hasil: Klien merasa lebih nyaman Lanjutkan intervensi Hipertemi ((I.15506)
- Melakukan pendinginan eksternal kompres dingin - Identifikasi penyebab hipertermi (mis: Dehidrasi,
pada dahi,leher, dada, abdomen, aksila terpapar lingkungan panas
12.00 WIB Hasil : Suhu tubuh sedikit menurun ( S:38,40 C) - Monitor suhu tubuh
- Menganjurkan tirah baring - Monitor kadar elektrolit
13.00 WIB Hasil: Klien nampak gelisah ditempat tidur. - Sediakan lingkungan yang dingin
- Memberikan cairan dan elektrolit intravena, - Longgarkan pakaian
pemberian terapi farmakologis. - Ganti linen setiap hari jika mengalami hyperhidrosis
Hasil: terpasang infus C.RL 500 cc drips KCL 20 (keringat berlebih)
tpm. - Lakukan pendinginan eksternal (mis: kompres dingin
Omeprazole 40 mg/ 12 jam/iv pada dahi,leher, dada, abdomen, aksila)
Ciprofloxacin 750 mg /12 j/ iv - Anjurkan tirah baring
Ketorolac 30 mg/ 8 j/iv - Pemberian cairan dan elektrolit intravena, terapi
Paracetamol 1 gr /8 j/ iv farmakologis
Becombin /24 j
Maxprinol 500 mg 3x1
PSIDI 3x2 /PO
Selasa, Dx 2 - Memonitor tanda dan gejala perdarahan Selasa, 30 Okt 2023, Jam 15.00
08 Okt 2023 Hasil: Saat ini pengkajian belum ada tanda-tanda S:
11.45 WIB perdarahan mulut, gusi, hidung(mimisan), Nampak - Klien mengatakan masih demam menggigil
ruam merah pada kulit. - Klien mengatakan badan lemas
10.45 WIB - Memonitor nilai hematocrit/hemoglobin - Klien mengatakan sakit kepala
Hasil: hasil lab tgl 07-11-2023 nilai Hematokrit 33 O:
% dari nilai normal 36-47 % dan nilai Hemoglobin - Ku Lemah
10.55 WIB 10,6 g/dl dari nilai normal 12-16 g/dl. - Kulit terabah hangat
- Memonitor tanda-tanda vital - Suhu tubuh 38,4 0 C
Hasil: TD: 110/80 MmHg, N: 74 x/m, R: 22 x/m, S: - Elektrolit Kalium 2,26 mmo/L
11.00 WIB 39,2 0 C - Trombosit 17 ribu/uL *
- Memonitor koagulasi darah (jumlah trombosit) - Mukosa mulut kering
11.10 WIB Hasil Lab: tgl 07-11-2023 Trombosit 17 ribu/uL dari - Nampak ruam merah dikulit
nilai normal 150-450 ribu/uL - Hematokrit 33 %
- Mempertahankan bedrest total - Hemoglobin 10,6 g/dl
- Menggunakan kasur pencegahan decubitus, jika - TD: 110/80 MmHg, N: 74 x/m, R: 22 x/m, S: 38,4 0 C
perlu
- Menganjurkan melapor jika ada tanda-tanda A:
perdarahan Masalah keperawatan risiko perdarahan b/d
13.00 WIB
- Mengkolaborasi pemberian cairan dan pemberian trombositopenia belum teratasi
terapi farmakologis:
: terpasang infus C.RL 500 cc drips KCL 20 tpm. P:
Omeprazole 40 mg/ 12 jam/iv Lanjutkan intervensi Pencegahan Perdarahan (I.02067):
Ciprofloxacin 750 mg /12 j/ iv - Monitor tanda dn gejala perdarahan
Ketorolac 30 mg/ 8 j/iv - Monitor nilai hematocrit/hemoglobin
Paracetamol 1 gr /8 j/ iv - Monitor tanda-tanda vital
Becombin /24 j - Monitor koagulasi darah (jumlah trombosit)
Maxprinol 500 mg 3x1 - Pertahankan bedrest total
PSIDI 3x2 /PO - Gunakan kasur pencegahan decubitus
- Anjurkan melapor jika ada tanda-tanda perdarahan
- Kolaborasi pemberian cairan
- Kolaborasi pemberian terapi farmakologis
Selasa, Dx 3 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, Senin, 07-11- 2023, Jam 13.00
07-11- 2023 frekuensi, kualitas, intensitas nyeri S:
10.35 WIB Hasil : Klien mengatakan pada perut,nyeri pada kepala, - Klien mengatakan nyeri saat bergerak.
nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri hilang timbul, nyeri - Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk tusuk.
11.30 WIB memberat jika bergerak, durasi nyeri ± 3-5 mnt. - Klien mengatakan nyeri ulu pada perut dan nyeri
2. Mengidentifikasi respon nyeri non verbal kepala
Hasil : Ekspresi wajah meringis - Klien mengatakan sudah melakukan tehnik relaksasi
3. Mengidentifikasi factor yang memperberat dan nafas dalam jika nyeri
memperingan nyeri. - Klien mengatakan nyeri memberat jika banyak
Hasil : Nyeri memberat jika banyak bergerak, bergerak.
11.35 WIB
sehingga klien lebih banyak berbaring untuk posisi O:
yang nyaman - Klien tampak gelisah
4. Memberikan teknik non farmakologis untuk - Klien tampak meringis
mengurangi rasa nyeri - Klien mencoba mempraktekkan teknik nafas dalam
11.50 WIB
Hasil : Klien diajarkan untuk latihan tehnik - TD : 110/80 MmHg,N: 74 x/m,R: 22 x/m, S: 39,2 0C
relaksasi napas dalam. A:
5. Mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri Masalah keperawatan Nyeri akut b/d agen pencedera
12.00 WIB
dengan mengurangi pengujung dan memberikan fisiologis (penekanan intra abdomen) belum teratasi
lingkungan yang tenang. P:
6. Menjelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri. Lanjutkan intervensi Manajemen nyeri (I.08238):
Hasil: Klien memahami apa yang dijelaskan. - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
13.00 WIB
7. Mengkolaborasi pemberian terapi farmakologis kualitas, intensitas nyeri
Hasil: - Identidentifikasi respon nyeri non verbal
terpasang infus C.RL 500 cc drips KCL 20 tpm. - Identifikasi factor yang memperberat dan
Omeprazole 40 mg/ 12 jam/iv memperingan nyeri.
Ciprofloxacin 750 mg /12 j/ iv - Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi
Ketorolac 30 mg/ 8 j/iv rasa nyeri
Paracetamol 1 gr /8 j/ iv - Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
Becombin /24 j - Kolaborasi pemberian terapi farmakologis
Maxprinol 500 mg 3x1
PSIDI 3x2 /PO
CATATAN PERKEMBANGAN HARI KE 2

No
No Hari/Tanggal Evaluasi Paraf
Dx
1. Rabu, 1 Selasa, 07-11-2023 Apriyanti
08-11-2023 S:
Jam 15.00 - Klien mengatakan masih
demam menggigil
- Klien mengatakan badan
lemas
- Klien mengatakan mual
muntah tiap kali makan
O:
- Ku Lemah
- Kulit terabah hangat
- Suhu tubuh 38 0 C
- Elektrolit Kalium 2,26
mmo/L
- Trombosit 55 ribu/uL *
- Mukosa mulut kering
- Nampak ruam merah dikulit

A: Masalah keperawatan
hipertemi b/d proses
penyakit (infeksi virus
dengue) belum teratasi.
P:
Lanjutkan intervensi Hipertemi
(I.15506):
- Identifikasi penyebab
hipertermi (mis: Dehidrasi,
terpapar lingkungan panas
- Monitor suhu tubuh
- Monitor kadar elektrolit
- Sediakan lingkungan yang
dingin
- Longgarkan pakaian
- Ganti linen setiap hari jika
mengalami hyperhidrosis
(keringat berlebih)
- Lakukan pendinginan
eksternal (mis: kompres
dingin pada dahi,leher, dada,
abdomen, aksila)
- Anjurkan tirah baring
- Pemberian cairan dan
elektrolit intravena, terapi
farmakologis

Rabu, 2 S:
18-11-2023 - Klien mengatakan masih
demam menggigil
- Klien mengatakan badan
lemas
- Klien mengatakan sakit
kepala
O:
- Ku Lemah
- Kulit terabah hangat
- Suhu tubuh 38 0 C
- Elektrolit Kalium 2,26
mmo/L
- Trombosit 55 bu/uL *
- Mukosa mulut kering
- Nampak ruam merah dikulit
- Hematokrit 33 %
- Hemoglobin 10,6 g/dl
- TD: 110/80 MmHg, N: 74
x/m, R: 22 x/m, S: 38,4 0 C

A:
Masalah keperawatan risiko
perdarahan b/d trombositopenia
belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
Pencegahan Perdarahan
(I.02067):
- Monitor tanda dan gejala
perdarahan
- Monitor nilai
hematocrit/hemoglobin
- Monitor tanda-tanda vital
- Monitor koagulasi darah
(jumlah trombosit)
- Pertahankan bedrest total
- Gunakan kasur pencegahan
decubitus
- Anjurkan melapor jika ada
tanda-tanda perdarahan
- Kolaborasi pemberian cairan
- Kolaborasi pemberian terapi
farmakologis

Rabu, 3 S:
08-11-2023 - Klien mengatakan nyeri
saat bergerak.berkurang
- Klien mengatakan nyeri
seperti ditusuk tusuk.
- Klien mengatakan nyeri ulu
pada perut dan nyeri kepala
hilang timbul
- Klien mengatakan sudah
melakukan tehnik relaksasi
nafas dalam jika nyeri
O:
- Klien tampak tenang
- Eksperesi wajah kadang
meringis
- Klien mencoba
mempraktekkan teknik
nafas dalam
- TD : 120/78MmHg,N: 74
x/m,R: 22 x/m, S: 37,4 0C
A:
Masalah keperawatan Nyeri
akut b/d agen pencedera
fisiologis (penekanan intra
abdomen) belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
Manajemen nyeri (I.08238):
- Identifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
- Identidentifikasi respon
nyeri non verbal
- Identifikasi factor yang
memperberat dan
memperingan nyeri.
- Berikan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
- Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
- Kolaborasi pemberian
terapi farmakologis
2. Kamis, 1 S:
09-11-2023 - Klien mengatakan masih
Jam 20.00 demam menggigil berkurang
- Klien mengatakan badan
sudah lebih segar
O:
- Ku Sedang
- Suhu tubuh normal 36,4 0 C
- Elektrolit Kalium normal 3,4
mmo/L
- Trombosit normal 153
ribu/uL *
- Mukosa mulut lembab
- Ruam merah dikulit hilang

A: Masalah keperawatan
hipertemi b/d proses
penyakit (infeksi virus
dengue) teratasi.
P:
Pertahankan intervensi
Hipertemi (I.15506)
- Monitor suhu tubuh
- Sediakan lingkungan yang
dingin
- Longgarkan pakaian
- Ganti linen setiap hari jika
mengalami hyperhidrosis
(keringat berlebih)
- Pemberian cairan dan
elektrolit intravena, terapi
farmakologis

Kamis, 2 S:
09-11-2023 - Klien mengatakan masih
Jam 20.00 WIB demam menggigil berkurang
- Klien mengatakan badan
lebih segar
- Klien mengatakan sakit
kepala berkurang
O:
- Ku Sedang
- Suhu tubuh normal 36,4 0 C
- Elektrolit Kalium 3,4 mmo/L
- Trombosit 153 ribu/uL *
- Mukosa mulut lembab
- Ruam merah dikulit hilang
- Hematokrit normal 38 %
- Hemoglobin 11,7 g/dl
- TD: 120/78 MmHg, N: 74
x/m, R: 22 x/m, S: 36,4 0 C

A:
Masalah keperawatan risiko
perdarahan b/d trombositopenia
teratasi

P:
Pertahankan intervensi
Pencegahan Perdarahan
(I.02067):
- Monitor tanda dan gejala
perdarahan
- Monitor nilai
hematocrit/hemoglobin
- Monitor tanda-tanda vital
- Monitor koagulasi darah
(jumlah trombosit)
- Pertahankan bedrest total
- Kolaborasi pemberian cairan
- Kolaborasi pemberian terapi
farmakologis
Kamis, 3 S:
09-11-2023 - Klien mengatakan nyeri
seperti ditusuk tusuk
berkurang
- Klien mengatakan nyeri ulu
pada perut dan nyeri kepala
berkurang
- Klien mengatakan sudah
dapat berjalan sendiri tanpa
bantuan.
O:
- Klien tampak tenang
- Eksperesi wajah rileks
- TD : 120/78MmHg,N: 74
x/m,R: 22 x/m, S: 37,4 0C
A:
Masalah keperawatan Nyeri
akut b/d agen pencedera
fisiologis (penekanan intra
abdomen) teratasi
P:
Pertahankan intervensi
Manajemen nyeri (I.08238):
- Identidentifikasi respon
nyeri non verbal
- Berikan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
- Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
- Kolaborasi pemberian
terapi farmakologis

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.M DENGAN KASUS


DENGUE HAEMORAGIC FEVER (DHF)
DI RUANG ROSELLA RSUD POSO
DISUSUN OLEH:

NAMA : APRIYANTI WANEKA


NIM : PO7120423111

Preceptor Clinik Preceptor Institusi

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES PALU
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2023

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.A DENGAN KASUS


CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD)
DI RUANG ICU RSUD POSO
DISUSUN OLEH:

NAMA : APRIYANTI WANEKA

NIM : PO7120423111

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES PALU
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2023
\

You might also like