You are on page 1of 5

Rokok Dikalangan Anak dan Remaja

Oleh : Muhammad Akbar

Pendahuluan

Merokok merupakan suatu kegiatan yang sering kita jumpai di kalangan


masyarakat. Merokok dapat menimbulkan kebiasaan negatif yang dapat
memberikan dampak buruk, terutama bagi anak remaja. Kebiasaan merokok
dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi perokok, namun dilain sisi dapat
menimbulkan dampak buruk bagi perokok sendiri maupun orang-orang
disekitarnya.

Merokok sering kali dilakukan demi mengurangi stres dan ketenangan,


padahal terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun
orang di sekitar perokok yang bukan perokok. Bahkan masyarakat umum pun
mengerti bahwa rokok dapat membahayakan kesehatan. Dampak perilaku
merokok bagi kesehatan yaitu dapat menyebabkan kanker, serangan jantung,
impotensi, gangguan kehamilan dan janin, penyakit stroke, katarak, merusak gigi,
osteoporosis, kelainan sperma. Semua orang terutama dikalangan anak-anak dan
remaja sudah pasti mengetahui bahaya merokok bagi kesehatan. Bahaya merokok
bagi kesehatan berdampak yang bisa dapat merusak paru paru dan, dapat
membuat kesulitan menenangkan pikirannya sendiri jika tidak mengisap rokok
karena sudah kecanduan rokok tersebut. Tembakau yang ada pada rokok adalah
produk konsumen yang secara unik berbahaya dan mematikan. Penggunaan
tembakau tidak hanya menyakiti mereka yang mengonsumsinya tapi juga orang-
orang lain yang terpapar asapnya.
Pembahasan

Rokok adalah hasil olah tembakau yang digulung atau diliting baik
menggunakan tangan atau mesin. Merokok menghasilkan asap yang dapat
dihirup, yang mengandung nikotin dan zat-zat kimia berbahaya lainnya. Orang
yang merokok biasanya memiliki ciri atau tanda yang dapat di kenali sebagai
berikut, bau asap rokok di pakaian dan napas, kerusakan kesehatan seperti
perubahan warna gigi kuning, masalah kulit, dan batuk kronis. Merokok
dilakukan untuk ketenangan, dan dapat menimbulkan perasaan (Bahagia). Nikotin
dan tar adalah zat yang membuat perokok kecanduan, nikotin adalah zat stimulan
yang dapat mempercepat transimisi pesan antar otak dan tubuh. Zat ini sering
dijumpai dalam tembakau pada kandungan rokok. Ini adalah zat yang sangat
adiktif yang dapat ditemukan di tanaman tembakau nikotin yang memiliki efek
candu. Nikotin berfungsi sebagai perantara dalam sistem saraf otak yang
menyebabkan berbagai reaksi, termasuk efek menyenangkan dan menenangkan.
Berbeda dengan nikotin yang memang alami terdapat di tembakau, tar adalah zat
kimia dan partikel padat (solid carbon) yang hanya dihasilkan saat rokok dibakar.
Tar merupakan zat yang memiliki sifat karsinogenik atau dapat memicu
pertumbuhan sel-sel kanker di dalam tubuh.

Masalah perilaku mengkonsumsi rokok tidak hanya terjadi pada kalangan


orang dewasa tetapi juga pada remaja dan anak-anak. Terlebih lagi anak yang
masih dibawah umur lebih tepatnya di anak remaja maupun anak di bawah umur
15-19tahun. Berdasarkan databoks.katadata.co.id presentase perokok aktif pada
anak berusia15-19 tahun menurun sebesar 9,98% ditahun 2022 di bandingkan
pada tahun 2020 yaitu sebesar 10,61%. Walaupun menurun dapat dilihat dari
data tersebut selama dua tahun terakhir dari tahun 2020-2022 data perokok anak
dan remaja terbilang sangat tinggi. Pada dasarnya semua perokok tahu, bahwa
merokok merupakan sebuah tingkah laku yang merugikan kesehatan. Hanya saja
kebiasaan tersebut susah dihilangkan.
Yang sering kali kita lihat sudah banyak yang merokok padahal efek
samping dari rokok sangat berbahaya bagi kesehatan. Sekarang ini kegiatan
merokok juga banyak dilakukan oleh remaja yang biasanya dilakukan di depan
orang lain, terutama dilakukan didepan kelompoknya karena mereka sangat
tertarik kepada kelompok sebayanya atau dengan kata lain terikat dengan
kelompoknya. Hal ini sebenarnya telah diketahui oleh remaja khususnya dan
umumnya masyarakat dunia, bahwa merokok itu mengganggu kesehatan. Masalah
rokok pada hakekatnya sudah menjadi masalah nasional,bahkan internasional.
Semua orang terutama dikalangan anak-anak dan remaja sudah pasti mengetahui
bahaya merokok bagi kesehatan. Bahaya merokok bagi kesehatan bisa berdampak
dalam bentuk fisik, psikologis, sosial maupun fisiologis. Tembakau yang ada pada
rokok adalah produk konsumen yang secara unik berbahaya dan mematikan.
Penggunaan tembakau tidak hanya menyakiti mereka yang mengonsumsinya tapi
juga orang- orang lain yang terpapar asapnya.

Ada beberapa cara menghindari kebiasaan merokok dengan cara hindari


berkumpul dengan teman-teman yang merokok. Seringkali tidak kita sadari
seharusnya orang tua bisa lebih tegas kepada anak–anaknya agar tidak terjerumus
kearah yang salah seperti merokok pada diusia yang masih terbilang sangat muda.
Orang yang sudah tua saja sering kali diberi nasehat bahwa rokok itu
membunuhmu dan saat ini untuk anak-anak usia dini dan remaja bahkan acuh
terhadap larangan tersebut. Adapun sejumlah program untuk membantu para
perokok agar dapat menghentikan kebiasaan merokoknya berupa dukungan sosial,
pelatihan keterampilan dan pemecahan masalah, pendidikan gaya hidup yang
sehat, dan penggantian nikotin atau terapi farmakologi lainnya. Maksudnya disini
adalah bisa menggantikannya rokok dengan permen atau diganti dengan makanan
atau snack kecil selama beberapa waktu selain untuk menghilangkan rasa yang
tidak enak pada mulut perokok dapat juga mengkoordinir diri sendiri menahan
agar tidak merokok karena telah di gantikan dengan permen atau snack makanan
kecil. Oleh karena itu, hindari berkumpul dengan teman-teman yang sedang
merokok, peran keluarga dan teman juga sangat dibutuhkan untuk mendukung
sebagian besar perokok yang ingin berhenti merokok. Hal ini harus dipahami
dengan baik oleh remaja dengan merokok.

Kesimpulan

Mulai dini banyak anak dan remaja mulai merokok pada usia yang sangat
muda mulai dari 15-19 tahun yang meningkatkan risiko ketergantungan dan
dampak kesehatan jangka. Merokok memiliki dampak positif dan negatif bagi
penggunanya. Dampak positif merokok dapat menenangkan dan meredakan stres,
menimbulkan perasaan nikmat bagi perokok. Dan dampak negatif merokok
mengganggu kesehatan fisik, psikologis, sosial dan fisiologis.

untuk menghindari rokok bisa dengan cara menghidari pergaulan bebas,


menghindari berkumpul dengan teman yang merokok, peran orang tua untuk
menegaskan larangan rokok kepada anak dan remaja atau mensupport anak dan
remaja untuk berhenti merokok. Berhenti merokok adalah proses yang beratberat,
jadi bersabarlah dan terus memberikan dukungan.
DAFTAR PUSTAKA

Deonisa, Arlinta. 2023. “Lebih dari 50 Persen Anak Kembali Merokok”


https://www.kompas.id/baca/humaniora/2023/02/02/lebih-dari-50-
persen-anak-kembali-merokok. Di akes pada 24 oktober 2023

Bahtiar. 2018. “Dampak Merokok terhadap Kehidupan Sosial Remaja”


https://www.neliti.com/id/public ations/246642 /dampak-merokok-
terhadap-kehidupan-sosial-remaja . Di akses pada 24 oktober 2023

Honestdocs, Editorial Team. 2020”Dampak Merokok Bagi Usia Di Bawah 18


Tahun”https://www.honestdocs.id/dampak-merokok-bagi-usia-di-bawah-
18-tahun. Di akses pada 24 oktober 2023

Pahlevi, Reza. 2022 ”Persentase penduduk usia 15-19 tahun yang merokok
2019-2021”https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/01/03/perse
ntaseperokok-usia-15-19-tahun-turun-pada-2021. Di akses pada tanggal
26 oktober 2023
Fikriyah, Samrotul. 2012. “Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok
pada maha siswa laki-laki diasrama putra” https://media.neliti.com/med
ia/pub lications/210201-none.pdf. (Di akses pada tanggal 10 november
2023)
Safitri, Aulia Febi. 2022. “the effect off smoke” https://media .neliti.com /media/
public ations/532214-none-523e6584.pdf. (Di akses pada tanggal 10
november 2023)

You might also like