Professional Documents
Culture Documents
Katara K
Katara K
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Katarak
menurut Ilyas (2016) katarak adalah kekeruhan pada lensa mata akibat
transparan, sehingga pupil akan berwarna putih atau abu-abu. Lensa mata
2. Etiologi Katarak
a. Trauma Mata
keadaan ini dapat terjadi hidrasi korteks hingga lensa mencembung dan
mengeruh.
b. Umur
c. Genetika
a. Diabetes Melitus
b. Hipertensi
d. Merokok
e. Alkohol
f. Radiasi Ultraviolet
a. Penglihatan akan suatu benda atau cahaya menjadi kabur dan buram.
h. Jika melihat hanya dengan satu mata, bayangan benda atau cahaya
terlihat ganda.
4. Patofisiolgi katarak
metabolit larut air masuk ke sel pada nukleus lensa. Korteks lensa lebih
banyak terhidrasi daripada nukleus lensa sehingga lensa keruh. Sudut bilik
mata depan menjadi sempit dan aliran Chamber Oculi Anterior tidak
serat lensa baru yang akan ditekan menuju sentral sehingga lensa melebar,
hilang transparasi, dan terjadi kekeruhan lensa. Sinar yang masuk tidak
sampai ke retina sehingga bayangan menjadi kurang jelas pada malam hari
(Tamsuri, 2016).
5. Pathway Katarak
Lensa secara bertahap Korteks memproduksi serat Kadar glukosa darah Ketidakseimbangan Sel-sel lensa mengalami
Terjadi kelainan kromosom
kehilangan air lensa baru meningkat metabolisme protein lensa oksidasi
Metabolit larut air masuk ke Serat lensa ditekan menuju Mempengaruhi kualitas Terdapat sarbitol di dalam Protein dalam serabut lensa Terdapat cadmium dan
sel pada nukleus lensa sentral serat lensa lensa mengalami denaturasi kalsium di dalam lensa
Korteks lensa lebih Lensa melebar dan hilang Serat lensa mengalami Sarbitol menjadi menumpuk Cadmium dan kalisum
Protein lensa terkoagulasi
terhidrasi daripada nukleus transparasi denaturasi dan koagulasi di dalam lensa menumpuk di dalam lensa
KATARAK
Sudut bilik mata depan Blocking sinar yang masuk Protein lensa terputus
Sinar terpantul kembali
sempit kornea disertai influx air ke lensa
Bayangan tidak sampai ke Bayangan semu yang masuk Serabut lensa yang tegang
Aliran COA tidak lancar
retina ke retina menjadi patah
pandang, misalnya dengan melihat huruf pada jarak 6 meter yang biasanya
tambahan lain yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan dengan alat slit
7. Penatalaksanaan Katarak
jenis operasi yang dapat dilakukan. Menurut Jannah (2014) jenis operasi
utuh. Operasi ini dapat dilakukan pada zonula zin yang telah rapuh
ini tidak boleh dilakukan pada klien berusia kurang dari 40 tahun yang
memecah atau merobek kapsul lensa anterior sehingga masa lensa atau
korteks lensa dapat keluar melalui robekan tersebut. Teknik ini bisa
pemulihan visus.
lain.
intrakapsular, irisan luka operasi ini lebih kecil sehingga setelah diberi
8. Komplikasi Katarak
Bila katarak dibiarkan maka akan terjadi komplikasi berupa glaukoma dan
(Ilyas, 2016).
1. Pengkajian
Menurut Istiqomah (2017) dan Kholifah (2016) data yang lazim muncul
a. Identitas
b. Riwayat Keperawatan
baik.
e. Pola Fungsional
2) Nutrisi Metabolik
3) Eliminasi
7) Pola peran-hubungan
8) Seksualitas
f. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum
2) Tanda-tanda vital
3) Antropometri
4) Rambut
5) Mata
6) Telinga
sudah berkurang.
8) Dada
Dada simteris, tidak ada benjolan, tidak ada retraksi dinging dada,
9) Abdomen
Bentuk simetris, tidak ada pembesaran tidak ada nyeri tekan, tidak
10) Kulit
11) Ekstremitas
Kekuatan otot 5, capillary refil time < 3 detik, dan anggota gerak
lengkap.
g. Pengkajian Khusus
1) Indeks Katz.
8) Quality of Life
2. Diagnosis Keperawatan
3. Intervensi Keperawatan
1) Tujuan
2) Intervensi
penerimaan diri.
penerimaan diri.
positif.
rasa syukur.
tujuan.
rasa semangat.
rasa syukur.
perilaku positif.
menangani situasi.
1) Tujuan
2) Intervensi
tepat.
1) Tujuan
2) Intervensi
1) Tujuan
b) Luka/lecet menurun.
c) Fraktur menurun.
d) Perdarahan menurun.
2) Intervensi
cedera.
terang.
risiko terjatuh.
1) Tujuan
hasil:
meningkat.
kesehatan meningkat.
2) Intervensi
penyampaian informasi.
penyampaian informasi.
pemahaman.
4. Pelaksanaan Keperawatan
yang tepat diharapkan dapat mencapai tujuan dan hasil yang diinginkan
5. Evaluasi Keperawatan
tindakan keperawatan.
keperawatan.
Lensa secara bertahap Korteks memproduksi serat Kadar glukosa darah Ketidakseimbangan Sel-sel lensa mengalami
Terjadi kelainan kromosom
kehilangan air lensa baru meningkat metabolisme protein lensa oksidasi
Metabolit larut air masuk ke Serat lensa ditekan menuju Mempengaruhi kualitas Terdapat sarbitol di dalam Protein dalam serabut lensa Terdapat cadmium dan
sel pada nukleus lensa sentral serat lensa lensa mengalami denaturasi kalsium di dalam lensa
Korteks lensa lebih Lensa melebar dan hilang Serat lensa mengalami Sarbitol menjadi menumpuk Cadmium dan kalisum
Protein lensa terkoagulasi
terhidrasi daripada nukleus transparasi denaturasi dan koagulasi di dalam lensa menumpuk di dalam lensa
KATARAK
Sudut bilik mata depan Blocking sinar yang masuk Protein lensa terputus
Sinar terpantul kembali
sempit kornea disertai influx air ke lensa
Bayangan tidak sampai ke Bayangan semu yang masuk Serabut lensa yang tegang
Aliran COA tidak lancar
retina ke retina menjadi patah
Intervensi Utama
Kebutaan MK : Risiko Jatuh Pandangan kabur
1. Manajemen Keselamatan
Lingkungan
MK: Harga Diri Rendah 2. Pencegahan Cedera Intervensi Utama MK : Gangguan Persepsi
Situasional 1. Pencegahan Jatuh Sensori
2. Manajemen Keselamatan
Intervensi Utama Lingkungan Intervensi Utama
1. Promosi Harga Diri 1. Promosi Harga Diri
2. Manajemen Perilaku 2. Manajemen Perilaku
3. Promosi Koping 3. Promosi Koping
MK : Kesiapan
Peningkatan Manajemen
Kesehatan
Intervensi Utama
1. Bimbingan Antisipatif
2. Edukasi Kesehatan
3. Manajemen Perilaku